DISUSUN OLEH :
Kelompok 1
IKM-11/Semester 4
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur selalu kami ucapkan kepada hadirat Allah SWT yang
senantiasa melimpahkan rahmat, karunia serta hidayah-Nya kepada kita semua
sehingga penyusun dapat menyelesaikan Makalah ini. Kami selaku penyusun
Makalah ini menyampaikan ucapan Terima Kasih kepada Dosen Pembimbing
Kami yaitu Ibu Nurhayati, S.Si.T., M.Si yang mana telah memberikan arahan
dan bimbingan dalam membuat Makalah ini.
Dalam menyusun Makalah ini kami menyadari masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami selaku penyusun membutuhkan masukan
seperti saran dan kritik yang sifatnya membangun demi memperbaiki dan dapat
meningkatkan kualitas penulisan Makalah atau tugas lainnya dimasa yang akan
datang.
Dan kami berharap Makalah ini dapat memberikan suatu manfaat bagi
kami penyusun dan para pembaca, Aamiin.
Pemakalah 1
2
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................... 2
3
BAB I
PENDAHULUAN
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu apa saja ruang lingkup
ilmu sosial dan budaya serta bagaimana penerapan sosial budaya masyarakat
pesisir?
2
1.3 Tujuan Penulisan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Ilmu sosial dan budaya dasar (ISBD) adalah cabang ilmu yang merupakan
gabungan dari dua ilmu lainnya yaitu ilmu sosial yang juga sosiologi (socio:
masyarakat, tanda: ilmu) dan ilmu budaya yang merupakan cabang dari ilmu
sosial. Ilmu sosial adalah cabang ilmu yang menggunakan berbagai disiplin ilmu
untuk mengatasi masalah sosial, sedangkan ilmu budaya adalah ilmu yang
mencakup pengetahuan budaya dan mempelajari masalah manusia dan budaya.
Sosiologi berasal dari kata latin socius yang berarti teman dan logos yang
berarti pengetahuan. Jadi, sosiologi adalah ilmu tentang persahabatan atau
pertemanan. Definisi persahabatan ini diperluas cakupannya hingga mencakup
sekelompok orang yang tinggal bersama dalam satu tempat, atau bisa juga disebut
komunitas. Oleh karena itu, sosiologi juga diartikan sebagai pengetahuan tentang
kehidupan sosial atau hubungan antar manusia. Istilah sosiologi pertama sekali
dikemukakan oleh Auguste Comte dalam bukunya yang berjudul Cours de la
Philosovie Positive.
4
sistem tersebut dapat mempengaruhi individunya, serta bagaimana individu
tersebut dapat mempengaruhi sistemnya.
Ilmu sosial adalah ilmu yang mencakup semua aspek kehidupan, mulai
dari karakteristik individu, interaksi antar individu, interaksi antara individu dan
kelompok, bahkan interaksi antar kelompok. Konflik dengan demikian muncul
dalam interaksi tersebut, dan konflik di sini secara luas didefinisikan tidak hanya
sebagai isu, tetapi juga sebagai komunikasi yang menjalin hubungan timbal balik.
Ilmu sosial juga digunakan untuk mempelajari hubungan ini.
5
2.2.3 Ruang lingkup dari Ilmu Sosial Budaya Dasar
1) Pengantar ISBD
2) Manusia sebagai makhluk budaya
3) Manusia dan peradaban
4) Manusia sebagai makhluk individu dan sosial
6
Terdiri dari apa budaya tidak menyimpang terlalu jauh dari kehendak mereka
yang menciptakannya.
Menurut Keraf (1998), etika secara harfiah berasal dari kata Yunani ethos
(jamak: ta etha), artinya sama persis dengan moralitas, yaitu kebiasaan yang baik.
Adat-istiadat baik ini kemudian menjadi sistem nilai yang menjadi pedoman dan
tolok ukur perilaku baik dan buruk. Secara etimologis, etika adalah ajaran baik
dan buruk. Etika memiliki arti yang sama dengan moralitas (Latin mores),
keduanya merupakan predikat yang berbicara tentang nilai moral, atau amoralitas,
baik dan buruk.
Dalam KBBI (1998), kata akhlak memiliki tiga arti, salah satunya adalah
nilai benar dan salah yang dianut oleh suatu kelompok atau masyarakat. Dari
beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa akhlak adalah seperangkat
aturan/norma/pedoman yang mengatur tingkah laku manusia, termasuk apa yang
harus dilakukan dan apa yang harus ditinggalkan.
7
sebaiknya disesuaikan dengan normanorma yang berlaku, sehingga suatu hal
dikatakan baik apabila sesuai dengan budaya yang berlaku di lingkungan sosial
tersebut.
8
saat yang sama, peradaban, dalam pandangannya, lebih cenderung pada hal-hal
material yang menekankan kesejahteraan. Peradaban pada dasarnya memiliki
hubungan yang erat dengan kebudayaan. Kebudayaan pada hakekatnya adalah
hasil cipta, rasa dan karsa manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Kreativitas
manusia (rasionalitas) menghasilkan pengetahuan. Kemampuan indrawi manusia
melalui organ inderanya melahirkan berbagai proyek seni dan bentuk seni. Pada
saat yang sama, niat manusia menuntut kesempurnaan hidup, kemuliaan, dan
kebahagiaan, sehingga menghasilkan berbagai aktivitas kehidupan manusia untuk
memenuhi kebutuhan, dan biasanya digunakan untuk menyebut bagian atau unsur
dari kebudayaan yang harus maju dan indah.
Adapun ciri lain dari manusia sebagai makhluk individu yang baik
menurut Dr. H. Aep Saepuloh (2019), diantaranya:
9
c. Mereka spontan.
d. Mereka memfokuskan perhatian dan penyelesaian masalah.
e. Mereka memerlukan privasi dan suka bersendirian.
f. Mereka berjiwa merdeka dan tidak mau tunduk pada sekatan budaya.
g. Mereka mudah menghargai emosi dan mudah memberikan reaksi
emosi.
h. Mereka lebih kerap mengalami saat-saat ke puncak kepuasan
i. Mereka mempunyai nilai kemanusiaan yang lebih tinggi.
j. Mereka mempunyai hubungan yang sehat dengan individuindividu di
sekeliling mereka.
k. Mereka mempunyai nilai-nilai dan sikap yang lebih demokratik.
l. Mereka lebih kreatif.
m. Mereka mempunyai nilai-nilai yang mereka susun dan amalkan sendiri.
10
Adapun yang menyebabkan manusia selalu bermasyarakat antara lain
karena adanya dorongan kesatuan biologis yang terdapat dalam naluri manusia,
misalnya :
a. Hasrat untuk memenuhi keperluan makanan dan minuman
b. Hasarat untuk membela diri
c. Hasrat untuk mengadakan keturunan
Hal ini dinyatakan semenjak manusia lahir yang dinyatakan untuk
mempunyai dua keinginan pokok, yaitu :
1. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia di sekelilingnya.
2. Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.
11
antara manusia dengan lingkungannya dan sumber daya alam akan mengarah pada
pengembangan berbagai pengetahuan yang dimasukkan ke dalam evaluasi
masyarakat terhadap lingkungannya.
12
Malinowski (1939) mengatakan bahwa sistem sosial budaya masyarakat
terbentuk karena kebutuhan untuk memenuhi tuntutan psikobiologis dan menjaga
kesinambungan hidup kelompok sosial tertentu. Kebutuhan tersebut mencakup
gizi (nutrition), reproduksi (reproduction), kenyamanan (bodily comforts),
keamanan (safety), relaksasi (relaxation), pergerakan (movement), dan
pertumbuhan (growth). Terkait dengan pemenuhan kebutuhan tersebut, maka
munculah tingkah laku yang khas (cultural behaviour) dari sebuah masyarakat
sesuai dengan kondisi alam sebagai bahan untuk pemenuhan kebutuhan tersebut.
13
Jepara dengan nama Nimas Ratu Kalinyamatan dengan Sedekah Laut.
Sedekah laut biasanya dilakukan pada hari ke 7 bulan Syawal. Tradisi
sedekah laut yaitu membunuh kerbau, daging kerbau dikonsumsi dan
dijadikan slametan, kepala malah dilambaikan sebagai ungkapan rasa
terima kasih dan penolakan hala. Tradisi sedekah laut lainnya antara
lain arak-arakan, slametan dan ziarah ke makam leluhur, serta pesta
wayang kulit semalaman (Indrahti dkk, 2017).
Mengingat potensi sumberdaya alam pesisir dan laut yang sangat besar,
masyarakat pesisir secara umum diharapkan menjadi masyarakat yang sejahtera.
Namun realita menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat pesisir, khususnya
nelayan, masih terbelakang. Hal ini sangat paradoks dibandingkan dengan potensi
sumber daya kelautan dan perikanan Indonesia yang sangat kaya namun
masyarakat pesisir yang menggantungkan hidupnya pada sektor kelautan hidup
dalam kemiskinan. Budaya masyarakat pesisir Indonesia sering diekspresikan
dalam bentuk tradisi atau adat istiadat yang diwariskan secara turun-temurun.
Adat-istiadat yang sebagian hanya terekam secara lisan, sedikit banyak
merupakan ciri khas suatu kelompok masyarakat itu sendiri. Salah satu bentuk
budaya masyarakat pesisir adalah: Ritual Masyarakat pesisir di Indonesia
mengadakan berbagai upacara. Salah satunya adalah upacara tahunan untuk
berterima kasih kepada alam atas sumber dayanya bagi para nelayan. Ini adalah
rasa terima kasih manusia kepada pemberi kehidupan dan alam. Meski memiliki
istilah yang berbeda, namun semuanya memiliki arti dan tujuan yang sama, yaitu
bersyukur kepada Tuhan atas makanan dari laut. Bagian dari ritual tersebut adalah
membuang hasil panen, bagian ternak (ayam, kambing atau kerbau) dan makanan
ke laut sebagai tanda terima kasih atas makanan yang didapat dari laut selama ini
dan dengan harapan akan datang hari yang lebih baik.
14
yang harus mereka hadapi antara lain: kemiskinan, ketimpangan sosial,
keterbatasan dana dan teknologi, rendahnya kualitas sumber daya manusia
(SDM), ketergantungan pada cuaca laut, dan tidak adanya kebijakan pemerintah
yang paling menguntungkan masyarakat nelayan.
Kerajinan tangan, tarian, alat tradisional dan lain-lain menjadi bukti betapa
masyarakat pesisir ini, seperti halnya masyarakat Kaldupa, memiliki keragaman
budaya yang tak kalah dengan masyarakat lainnya. Jenis pengalaman penggunaan
lainnya sangat jelas dan banyak berhubungan dengan komunitas. Penghargaan dan
pelestarian nilai-nilai budaya tentunya merupakan hal yang sangat penting untuk
tercapainya pelestarian budaya masyarakat, karena bagaimanapun modernnya
suatu masyarakat, sulit untuk mencapai keharmonisan tanpa nilai-nilai tersebut.
Nilai-nilai budaya adalah norma-norma kehidupan selain Al-Qur'an dan As-
Sunnah serta peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh masyarakat dan
pemerintah ( Heriyani, 2009).
15
Bagi masyarakat pesisir, menangkap ikan dengan cara tradisional
dianggap sebagai cara yang tepat untuk menjaga hubungan persahabatan dengan
lingkungan alam tempat mereka bergantung, selain melestarikan budaya nenek
moyang mereka. Kedekatan mereka dengan lingkungan alam dibuktikan dengan
terjaganya flora dan fauna yang tersebar di pantai dan laut tempat mereka
bergantung.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
Mumtazinur. 2019. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Banda Aceh : Lembaga
Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI).
Elly M. Dkk. 2017. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta : KENCANA