1 / Januari 2015
ABSTRAK
Program kelambunisasi merupakan salah satu upaya yang dilakukan di Kabupaten Sumba
Barat untuk mencegah dan menanggulangi penyakit malaria. Namun, data dari dinas
kesehatan Kabupaten Sumba Barat menunjukkan bahwa angka kejadian malaria di wilayah
kerja Puskesmas Kabukarudi terus meningkat. Pada tahun 2011 nilai API sebesar 32,380/00.
Selanjutnya pada tahun 2012 nilai API meningkat menjadi 64,000/00. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku penggunaan kelambu pada ibu
rumah tangga. Jenis penelitian ini adalah explanatory research dengan pendekatan cross
sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 130 orang ibu rumah tangga. Analisis data
dilakukan secara univariat, bivariat dengan Chi-Square, dan multivariat dengan regresi
logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden (54,70%)
menggunakan kelambu dengan baik. Variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap
perilaku penggunaan kelambu adalah persepsi dukungan kepala keluarga. Variabel yang
berhubungan terhadap perilaku penggunaan kelambu adalah variabel persepsi tentang
penyakit malaria dan penggunaan kelambu, sikap terhadap penggunaan kelambu, persepsi
dukungan kepala keluarga dalam penggunaan kelambu, dan keterpaparan informasi tentang
penyakit malaria dan penggunaan kelambu.
Kata kunci : Ibu rumah tangga, perilaku penggunaan kelambu, pencegahan malaria
ABSTRACT
The kelambunisasi program is one of the efforts undertaken in West Sumba Regency to
prevent and cope with malaria. However, data from the West Sumba District health office
shows that the incidence of malaria in the work area of the Puskesmas Kabukarudi continues
to increase. In 2011 the API value was 32.380 / 00. Next in 2012 the API value increases to
64,000 / 00. This study aims to determine the factors - factors that influence the behavior of
the use of mosquito nets in housewives. The type of this research is explanatory research with
cross sectional approach. The number of samples in this study were 130 housewives. Data
analysis was done univariat, bivariate with Chi-Square, and multivariate with logistic
regression. The results showed that most respondents (54.70%) used mosquito nets well. The
most dominant variable affecting the behavior of using mosquito net is perception of family
head support. Variables related to the behavior of mosquito net use were perception variable
about malaria disease and use of mosquito net, attitudes toward the use of mosquito net,
perception of family head support in using mosquito net, and exposure of information about
malaria disease and use of mosquito net.
Keywords: Housewives, behavioral use of mosquito nets, prevention of malaria
17
Perilaku Ibu Rumah Tangga dalam……….(Anderias TO, Bagoes W, Ari U)
18
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 10 / No. 1 / Januari 2015
Barat. Dimana pada tahun 2011 nilai API Kabukarudi merupakan salah satu lokasi
sebesar 32,380/00 mengalami peningkatan utama dalam pelaksanaan kegiatan
pada tahun 2012 sebesar 640/00. Hal inilah penanggulangan dan pemberantasan
yang menyebabkan Puskesmas Malaria di Kabupaten Sumba Barat.
Tabel 1 Annual Parasit Insidence (API) per puskesmas di Kabupaten Sumba Barat Tahun
2010 – 2013
Tahun
No Nama Puskesmas
2010 2011 2012 2013
1. Tanarara 30,18 12,07 4,73 9,36
2. Malata 15,22 3,24 2,68 12,95
3. Kabukarudi 35,85 32,38 64,00 48,81
4. Lahihuruk 67,66 42,78 47,39 39,89
5. Puuweri 12,67 3,02 2,83 1,76
6. Gaura 44,67 58,15 56,38 110,31
7. Padediwatu - 5,41 51,41 81,18
Total 23,72 14,87 21,44 25,09
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat
19
Perilaku Ibu Rumah Tangga dalam……….(Anderias TO, Bagoes W, Ari U)
20
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 10 / No. 1 / Januari 2015
21
Perilaku Ibu Rumah Tangga dalam……….(Anderias TO, Bagoes W, Ari U)
22
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 10 / No. 1 / Januari 2015
dengan kurang baik (45,30%). Seluruhnya penyakit malaria dan penggunaan kelambu
memperoleh kelambu yang dibagikan oleh yang baik, memiliki kemungkinan 2,452
petugas kesehatan. Ibu rumah tangga kali menggunakan kelambu dengan baik
tersebut merupakan ibu rumah tangga yang dibandingkan dengan responden dengan
berada di wilayah kerja Puskesmas persepsi tentang penyakit malaria dan
Kabukarudi. Faktor yang berhubungan penggunaan kelambu yang kurang,
dengan perilaku ibu rumah tangga dalam pekerjaan OR:0,288 artinya bahwa
menggunakan kelambu adalah persepsi responden yang tidak bekerja memiliki
tentang penyakit malaria dan penggunaan kemungkinan 0,288 untuk menggunakan
kelambu, sikap tentang penggunaan kelambu dengan baik dibandingkan
kelambu, persepsi tentang dukungan responden yang bekerja. Responden
kepala keluarga dalam penggunaan dengan persepsi tentang dukungan kepala
kelambu, dan keterpaparan informasi keluarga yang baik, keterpaparan
tentang penyakit malaria dan penggunaan informasi yang baik, persepsi tentang
kelambu. Sedangkan faktor yang penyakit malaria dan penggunaan kelambu
berpengaruh terhadap perilaku ibu rumah yang baik, dan responden yang tidak
tangga dalam menggunakan kelambu bekerja mempunyai probabilitas untuk
adalah persepsi tentang dukungan kepala menggunakan kelambu dengan baik
keluarga dengan OR:7,737, artinya bahwa sebesar 86,35%.
responden dengan dukungan suami yang Persepsi tentang dukungan kepala
baik, memiliki kemungkinan 7,737 kali keluarga sangat penting dalam hal ini
untuk menggunakan kelambu dengan baik karena masih adanya budaya patriakal,
dibandingkan responden dengan dukungan dimana kepala keluarga merupakan kepala
suami yang kurang, keterpaparan keluarga dan pengambil keputusan dalam
informasi dengan OR: 3,569, artinya keluarganya. Untuk itu, seorang kepala
bahwa responden dengan keterpaparan keluarga memiliki pengaruh yang sangat
informasi yang baik memiliki besar dalam sebuah keluarga, dimana
kemungkinan 3,569 kali untuk setiap keputusannya akan diikuti oleh
menggunakan kelambu dengan baik setiap anggota keluarga termasuk ibu
dibandingkan responden dengan rumah tangga. Dalam penelitian ini
keterpaparan informasi kurang, persepsi dukungan kepala keluarga yang paling
tentang penyakit malaria dan penggunaan besar adalah dalam bentuk kesediaan
kelambu dengan OR:2,452, artinya bahwa apabila diminta bantuan untuk memasang
responden dengan persepsi tentang kelambu, karena kesediaan kepala
23
Perilaku Ibu Rumah Tangga dalam……….(Anderias TO, Bagoes W, Ari U)
24
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 10 / No. 1 / Januari 2015
25
Perilaku Ibu Rumah Tangga dalam……….(Anderias TO, Bagoes W, Ari U)
26
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 10 / No. 1 / Januari 2015
27
Perilaku Ibu Rumah Tangga dalam……….(Anderias TO, Bagoes W, Ari U)
value=0,0001 dengan nilai α=0,05 maka p merespons stimulus atau objek. Sehingga
value < α yang berarti ada hubungan yang sikap itu melibatkan pikiran, perasaan,
signifikan antara persepsi responden perhatian, dan gejala kejiwaan yang lain.
tentang penyakit malaria dan manfaat Penelitian ini sesuai dengan penelitian
kelambu dengan perilaku menggunakan Muammar Muslih yang mengungkapkan
kelambu dalam upaya pencegahan malaria. bahwa sikap berhubungan dengan perilaku
penggunaan kelambu.
Sikap responden tentang penggunaan
kelambu Persepsi tentang dukungan kepala
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluarga dalam penggunaan kelambu
sikap responden lebih banyak dijumpai Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pada responden yang memiliki sikap responden yang memiliki persepsi tentang
mendukung (58,4%) dibandingkan dengan dukungan kepala keluarga dalam
yang memiliki sikap tidak mendukung menggunakan kelambu baik (51,8%) lebih
(41,6%). Berdasarkan hasil uji bivariat, banyak dibandingkan dengan yang
kelompok ibu rumah tangga yang memiliki persepsi tentang dukungan
menggunakan kelambu dengan baik lebih kepala keluarga kurang (48,2%). Hasil uji
banyak dijumpai pada responden yang bivariat menunjukkan bahwa kelompok
memiliki sikap mendukung (63,8%) ibu rumah tangga yang menggunakan
dibandingkan dengan responden yang kelambu dengan baik lebih banyak
memiliki sikap tidak mendukung (42,1%). dijumpai pada responden dengan persepsi
Dari hasil uji Chi square didapatkan p tentang dukungan kepala keluarga dalam
value = 0,020 dengan nilai α = 0,05 maka penggunaan kelambu yang baik (80,3%)
p value < α yang berarti ada hubungan daripada responden dengan persepsi
yang signifikan antara sikap responden tentang dukungan kepala keluarga kurang
tentang penggunaan kelambu dengan (27,3%). Dari hasil uji statistik bivariat
perilaku menggunakan kelambu dalam dengan metode Chi square didapatkan p
upaya pencegahan malaria. Sikap adalah value=0,0001 dengan nilai α=0,05 maka p
respon tertutup seseorang terhadap value < α yang berarti ada hubungan yang
stimulus atau objek tertentu, yang sudah signifikan antara persepsi tentang
melibatkan faktor pendapat dan emosi dukungan kepala keluarga dalam
yang bersangkutan. Campbell (1950) penggunaan kelambu dengan perilaku
mendefinisikan bahwa sikap itu suatu menggunakan kelambu dalam upaya
sindrom atau kumpulan gejala dalam pencegahan malaria. Masyarakat Indonesia
28
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 10 / No. 1 / Januari 2015
pada umunya dan masyarakat Sumba pada penggunaan kelambu yang baik (55,7%)
khususnya merupakan masyarakat yang daripada responden dengan persepsi
masih menganut paham patriakal dimana tentang dukungan tokoh masyarakat
pemimpin masih menjadi panutan dan kurang (52,5%). Dari hasil uji statistik
penentu dalam pengambilan keputusan. bivariat dengan metode Chi square
Demikian halnya yang terjadi pada didapatkan p value=0,881 dengan nilai
masyarakt di Kecamatan Lamboya. Dalam α=0,05 maka p value > α yang berarti tidak
mengatasi masalah kesehatan yang terjadi ada hubungan yang signifikan antara
pada setiap anggota keluarga, yang persepsi tentang dukungan tokoh
mengambil keputusan dalam masyarakat dalam penggunaan kelambu
pemecahannya adalah kepala keluarga atau dengan perilaku menggunakan kelambu
anggota-anggota keluarga yang dituakan. dalam upaya pencegahan malaria.
Untuk itu, seorang kepala keluarga
memiliki pengaruh yang sangat besar Persepsi tentang dukungan petugas
dalam sebuah keluarga, dimana setiap kesehatan dalam penggunaan kelambu
keputusannya akan diikuti oleh setiap Hasil penelitian menunjukkan bahwa
anggota keluarga termasuk ibu rumah responden yang memiliki persepsi tentang
tangga. dukungan petugas kesehatan dalam
menggunakan kelambu baik (64,2%) lebih
Persepsi tentang dukungan tokoh banyak dibandingkan dengan yang
masyarakat dalam penggunaan memiliki persepsi tentang dukungan
kelambu petugas kesehatan kurang (35,8%). Hasil
Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji bivariat menunjukkan bahwa kelompok
responden yang memiliki persepsi tentang ibu rumah tangga yang menggunakan
dukungan tokoh masyarakat dalam kelambu dengan baik lebih banyak
menggunakan kelambu baik (70,8%) lebih dijumpai pada responden dengan persepsi
banyak dibandingkan dengan yang tentang dukungan petugas kesehatan dalam
memiliki persepsi tentang dukungan tokoh penggunaan kelambu yang baik (59,1%)
masyarakat kurang (29,2%). Hasil uji daripada responden dengan persepsi
bivariat menunjukkan bahwa kelompok tentang dukungan petugas kesehatan
ibu rumah tangga yang menggunakan kurang (40,9%). Dari hasil uji statistik
kelambu dengan baik lebih banyak bivariat dengan metode Chi square
dijumpai pada responden dengan persepsi didapatkan p value=0,234 dengan nilai
tentang dukungan tokoh masyarakat dalam α=0,05 maka p value > α yang berarti tidak
29
Perilaku Ibu Rumah Tangga dalam……….(Anderias TO, Bagoes W, Ari U)
30
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 10 / No. 1 / Januari 2015
31
Perilaku Ibu Rumah Tangga dalam……….(Anderias TO, Bagoes W, Ari U)
32