Anda di halaman 1dari 39

SOSIOLOGI DAN POLITIK

(HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA DAN


MODERNISASI EKONOMI)

OLEH:
KELOMPOK 5
SARNILA (02120160001)
EKO SUPRALIANTO PUTRA (02120160005)
UMMUL WAFIKA (02120160007)
ANDI DHEA SISKA APRIANI (02120160011)
RAHMADANI (02120160028)
MUTMAINNAH (02120160030)

ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR

2017

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya dan tidak lupa pula sholawat serta salam
kami curahkan kepada Nabi Besar kita Muhammad SAW yang telah membawa
umatnya dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang seperti saat
ini.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Dosen dan kepada pihak
pihak yang telah membantu sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Sosiologi dan politik, yang berjudul PARAGRAF. kami menyadari bahwa
masih terdapat kekurangan dalam makalah ini, sehingga kami senantiasa terbuka
untuk menerima saran dan kritik pembaca demi penyempurnaan makalah
berikutnya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita
semua, khususnya bagi kami sebagai penulis.

Wassalammualaikum Wr. Wb.

Makassar, 22 Mei 2017

Penulis

(kelompok 5)

2
DAFTAR ISI

Sampul......................................................................................................................1
Kata Pengantar.........................................................................................................2
Daftar isi...................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................4
C. Tujuan......................................................................................................5
D. Metode Penulisan....................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Modernisasi ............................................................................................6
B..Globalisasi.............................................................................................22
C. Gejala Modernisasi dan Globalisasi di Indonesia.................................24
D. Dampak Modernisasi dan Globalisasi di Indonesia..............................27
E. Tantangan Masa Depan.........................................................................32
F. Hubungan Antara Lembaga dan Modernisasi Sosial Ekonomi.............36
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................38
B. Saran......................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................39

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan selalu diikuti dengan kemajuan
teknologi. Hal ini terbukti dengan banyaknya penemuan dalam bidang
teknologi guna memenuhi kebutuhan hidup manusia dalam melakukan
berbagai aktivitas sehari-hari.
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia
melibatkan Negara-negara lain. Dalam banyak proyek pengembangan ilmu
pengetahuan seperti penelitian-penelitian, beasiswa, dan institusi
pendidikan, Negara-negara lain banyak terlibat baik dari segi pembiayaan
maupun segi pengadaan fasilitas.
Modernisasi berarti proses menuju masa kini atau proses menuju
masyarakat yang modern. Modernisasi dapat pula berarti perubahan dari
masyarakat tradisional menuju masyarakat yang modern. Jadi, modernisasi
merupakan suatu proses perubahan di mana masyarakat yang sedang
memperbaharui dirinya berusaha mendapatkan ciri-ciri atau karakteristik
yang dimiliki masyarakat modern. Selain itu, ini juga menunjukkan suatu
proses dari serangkaian upaya untuk menuju atau menciptakan nilai-nilai
(fisik, material dan sosial) yang bersifat atau berkualifikasi universal,
rasional, dan fungsional.

B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan pada makalah ini adalah:
1. Bagaimana pengertian Modernisasi?
2. Bagaimana pengertian globalisasi?
3. Bagaimana gejala modernisasi dan globalisasi di indonesia?

4
4. Bagaimana dampak modernisasi dan globalisasi di indonesia?
5. Bagaimana tantangan masa depan?
6. Bagaimana hubungan antara lembaga politik dan modernisasi ekonomi?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari Penulisan makalah ini adalah untuk:
1. Mengetahui pengertian Modernisasi
2. Mengetahui pengertian Globalisasi
3. Mengetahui gejala modernisasi dan globalisasi di indonesi
4. Mengetahui dampak modernisasi dan globalisasi di indonesia
5. Mengetahui tantangan masa depan
6. Mengetahui hubungan antara lembaga politik dan modernisasi sosial
ekonomi

D. Metode Penulisan
Metode yang digunakan untuk penyusunan makalah ini adalah
metode pustaka, yaitu penulis mengambil data-data dari beberapa sumber
seperti buku dan internet.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Modernisasi
Dalam konteks sejarah manusia, tercatat beberapa kali telah terjadi
perubahan sosial yang besar Dimulai pada abada ke-18, manusia
mengalami masa pencerahan (enlightenment period) setelah demikian lama
terkurung dalam belenggu dogma agama.
Periode ini ditandai dengan mulai diagungkanya rasionalitas yang
kemudian melahirkan revolusi industri di inggris . Pada abad ke-20, terjadi
revolusi kemerdekaan di berbagai belahan dunia setelah sekian lama
mereka hidup di bawah payung kolonialisme . Periode ini ditandai dengan
munculnya negara-negara baru bekas jajahan .
Perubahan-perubahan tersebut berhasil membentuk kembali sejarah
peradaban dan kebudayaan manusia yang tentunya relatif lebih maju.
Sejarah perubahan manusia menuju masyarakat yang lebih maju inilah
disebut modernisasi . Pada bagian ini apa yang di maksud dengan
modernisasi akan dibahas lebih lanjut .

1. Pengertian Modernisasi
Arti kata modernisasi dengan kata dasar modern berasal dari bahasa
Latin modernus yang dibentuk dari kata modo dan ernus. Modo berarti cara
dan ernus menunjuk pada adanya periode waktu masa kini. Modernisasi
berarti proses menuju masa kini atau proses menuju masyarakat yang
modern. Modernisasi dapat pula berarti perubahan dari masyarakat
tradisional menuju masyarakat yang modern. Jadi, modernisasi merupakan
suatu proses perubahan di mana masyarakat yang sedang memperbaharui

6
dirinya berusaha mendapatkan ciri-ciri atau karakteristik yang dimiliki
masyarakat modern.
Pengertian modernisasi menurut pendapat para ahli:
1. Widjojo Nitisastro modernisasi adalah suatu transformasi total dari
kehidupan bersama yang tradisional atau pramodern dalam arti
teknologi serta organisasi sosial, kearah pola-pola ekonomis dan politis.
2. Soerjono Soekanto modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan
sosial yang terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan yang
biasanya dinamakan social planning. (dalam buku sosiologi:suatu
pengantar, dalam buku ajar individu dan masyarakat).
Berikut ini sejumlah sosiolog mengemukakan pendapatnya mengenai
pengertian modernisasi.
1. Astrid S. Susanto modernisasi adalah suatu proses pembangunan yang
memberikan kesempatan kearah perubahan demi kemajuan.
2. B.J.W. Schoorl modernisasi merupakan penerapan pengetahuan ilmiah
pada semua kegiatan, bidang kehidupan dan aspek kegiatan.
3. Koentjaraningrat modernisasi adalah usaha untuk hidup sesuai dengan
zaman dan konstelasi dunia sekarang.
4. Wilbert E. Moore modernisasi adalah suatu transformasi total kehidupan
bersama, dari yang tradisional kearah pola-pola negara barat yang telah
stabil.
5. Ogburn dan Nimkoff, modernisasi adalah suatu usaha untuk
mengarahkan masyarakat agar dapat memproyeksikan diri ke masa
depan yang nyata dan bukan pada angan-angan semu

2. Ciri Manusia Modern


Ciri Manusia ModernModernisasi dapat terwujud apabila masyarakatnya
memiliki individu yang mempunyai sikap modern. Menurut Alex Inkeles,
terdapat 9 ciri manusia modern. Ciri-ciri itu sebagai berikut :

7
1. Memiliki sikap hidup untuk menerima hal-hal yang baru danterbuka
untuk perubahan.
2. Memiliki keberanian untuk menyatakan pendapat atau opinimengenai
lingkungannya sendiri atau kejadian yang terjadi jauhdiluar
lingkungannya serta dapat bersikap demokratis.
3. Menghargai waktu dan lebih banyak berorientasi ke masa depandari
pada ke masa lalu.
4. Memiliki perencanaan dan pengorganisasian.
5. Percaya diri.
6. Perhitungan.
7. Menghargai harkat hidup manusia lain.
8. Percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi.
9. Menjunjung tinggi suatu sikap dimana imbalan yang diterimaseseorang
haruslah sesuai dengan prestasinya dalam masyarakat.

3. Syarat-Syarat Modernisasi
Selain dorongan modernisasi, terdapat pula syarat-syarat modernisasi.
Menurut Sarjono Soekanto, syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut :
1. Cara berpikir ilmiah (scientific thinking) yang sudah melembaga dan
tertanam kuat dalam kalangan pemerintah maupun masyarakat luas.
2. Sistem administrasi Negara yang baik dan benar-benar mewujudkan
birokrasi.
3. Sistem pengumpulan data yang baik, teratur, dan terpusat pada suatu
lembaga atau badan tertentu seperti BPS (Badan Pusat Statistik).
4. Penciptaan iklim yang menyenangkan (favourable) terhadap
modernisasi terutama media massa.
5. Tingkat organisasi yang tinggi, terutama disiplin diri.

8
6. Sentralisasi wewenang dalam perencanaan social (social planning) yang
tidak mementingkan kepentingan pribadi atau golongan.

4. Sikap Mental Manusia Modern


1. Kebudayaan suatu masyarakat dapat menjadi pendorong sekaligus
penghambat proses Modernisasi. Karena itu, sikap mental dan nilai budaya
suatu masyarakat sangat menentukan diterima atau ditolaknya suatu
perubahan atau modernisasi.
2. Sikap mental yang dapat menjadi pendorong proses modernisasi antara lain
rajin, tepat waktu, dan berani mengambil resiko.

5. Gejala-Gejala Modernisasi
Gejala-gejala modernisasi dapat ditinjau dari berbagai bidang modernisasi
kehidupan manusia berikut ini.
1) Bidang budaya, ditandai dengan semakin terdesaknya budaya tradisional
oleh masuknya pengaruh budaya dari luar, sehingga budaya asli semakin
pudar.
2) Bidang politik, ditandai dengan semakin banyaknya Negara yang lepas
dari penjajahan, munculnya Negara-negara yang baru merdeka,
tumbuhnya Negara-negara demokrasi, lahirnya lembaga-lembaga politik,
dan semakin diakuinya hak-hak asasi manusia.
3) Bidang ekonomi, ditandai dengan semakin kompleksnya kebutuhan
manusia akan barang-barang dan jasa sehingga sektor industri dibangun
secara besar-besaran untuk memproduksi barang.
4) Bidang sosial, ditandai dengan semakin banyaknya kelompok baru dalam
masyarakat, seperti kelompok buruh, kaum intelektual, kelompok manajer,
dan kelompok ekonomi kelas (kelas menengah dan kelas atas)

Contoh Modernisasi
Karena berkembangnya zaman yang semakin modern dengan penemuan-
penemuan dari segikomunikasi dan transportasi

9
1. Perubahan Becak yang semakin modern dari jaman dahulu hingga
sekarang .
Becak merupakan sebuah kendaraan yang begitu sederhana
dibandingkandengan mobil. Pada zaman dahulu Becak itu terbuat dari
kayu dan ditarik olehmanusia. Manusia itu sebagai mesin penggerak becak
tersebut dan itu pertamakali di China.

Pengaruh Modernisasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi


Di atas telah kita paparkan apa yang dimaksud dengan modernisasi dan
pertumbuhan ekonomi, pertanyaan yang timbul selanjutnya adalah apa hubungan
atau pengaruh modernisasi terhadap pertumbuhan ekonomi itu sendiri. Berkaitan
dengan hal tersebut di atas, Walt Whitman Rostow kemudian memberikan
penjelasan tentang Teori Tahap-Tahap Pertumbuhan Ekonomi yang
diklasifikasikan sebagai teori modernisasi. Rostow memaparkan sebuah ide
sederhana bahwa transformasi ekonomi setiap negara dapat ditelisik dari aspek
sejarah pertumbuhan ekonominya hanya dalam tiga tahap: tahap prekondisi
tinggal landas (yang membutuhkan waktu berabad-abad lamanya), tahap tinggal
landas (20-30 tahun), dan tahap kemandirian ekonomi yang terjadi secara terus-
menerus.
Rostow kemudian mengembangkan ide tentang perspektif identifikasi
dimensi ekonomi tersebut menjadi lima tahap kategori dalam bukunya The
Stages of Economic Growth: A Non-Communist Manifesto yang diterbitkan pada
tahun 1960. Ia meluncurkan teorinya sebagai sebuah manifesto anti-komunis
sebagaimana tertulis dalam bentuk subjudul. Rostow menjadikan teorinya sebagai
alternatif bagi teori Karl Marx mengenai sejarah modern. Fokusnya pada
peningkatan pendapatan per kapita, Buku itu kemudian mengalami
pengembangan dan variasi pada tahun 1978 dan 1980.
Dalam hal prekondisi untuk meningkatkan ekonomi suatu negara,
penekanannya terdapat pada keseluruhan proses di mana masyarakat berkembang
dari suatu tahap ke tahap yang lain. Tahap-tahap yang berbeda ini ditujukan untuk
mengidentifikasi variabel-variabel kritis atau strategis yang dianggap mengangkat

10
kondisi-kondisi yang cukup dan perlu untuk perubahan dan transisi menuju
tahapan baru yang berkualitas, teori ini secara mendasar bersifat unilinear dan
universal, serta dianggap bersifat permanen.
Pembangunan, dalam arti proses, diartikan sebagai modernisasi yakni
pergerakan dari masyarakat pertanian berbudaya tradisional ke arah ekonomi yang
berfokus pada rasional, industri, dan jasa. Untuk menekankan sifat alami
pembangunan sebagai sebuah proses, Rostow menggunakan analogi dari sebuah
pesawat terbang yang bergerak sepanjang lintasan terbang hingga pesawat itu
dapat lepas landas dan kemudian melayang di angkasa.
Pembangunan, dalam arti tujuan, dianggap sebagai kondisi suatu negara
yang ditandai dengan adanya:

a) Kemampuan konsumsi yang besar pada sebagian besar masyarakat,


b) Sebagian besar non-pertanian,
c) Sangat berbasis perkotaan.

Sebagai bagian teori modernisasi, teori ini mengkonsepsikan pembangunan


sebagai modernisasi yang dicapai dengan mengikuti model kesuksesan Barat. Para
pakar ekonomi menganggap bahwa teori tahap-tahap pertumbuhan ekonomi ini
merupakan contoh terbaik

dari apa yang diistilahkan sebagai teori modernisasi. Menjelaskan tentang masalah
pertumbuhan ekonomi dan modernisasi, Rostow kemudian menjelaskan tentang
adanya tahap-tahap linear pertumbuhan ekonomi. Tahap-tahap pertumbuhan
ekonomi yang linear (mono-economic approach) inilah yang menjadi syarat
pembangunan untuk mencapai status lebih maju. Rostow membagi proses
pembangunan ke dalam lima tahapan yaitu:

1. Tahap masyarakat tradisional (the traditional society), dengan


karakteristiknya:

a. Pertanian padat tenaga kerja


b. Belum mengenal ilmu pengetahuan dan teknologi

11
c. Ekonomi mata pencaharian
d. Hasil-hasil tidak disimpan atau diperdagangkan
e. Adanya sistem barter

2. Tahap pembentukan prasyarat tinggal landas (the preconditions for


takeoff),
yang ditandai dengan:

a. Pendirian industri-industri pertambangan;


b. Peningkatan penggunaan modal dalam pertanian;
c. Perlunya pendanaan asing;
d. Tabungan dan investasi meningkat;
e. Terdapat lembaga dan organisasi tingkat nasional;
f. Adanya elit-elit baru;
g. Perubahan seringkali dipicu oleh gangguan dari luar.

3. Tahap tinggal landas (the take-off), yaitu ditandai dengan:

a. Industrialisasi meningkat;
b. Tabungan dan investasi semakin meningkat;
c. Peningkatan pertumbuhan regional;
d. Tenaga kerja di sektor pertanian menurun;
e. Stimulus ekonomi berupa revolusi politik,
f. Inovasi teknologi,
g. Perubahan ekonomi internasional,
h. Laju investasi dan tabungan meningkat 5 10 persen dari
i. Pendapatan nasional,
j. Sektor usaha pengolahan (manufaktur),
k. Pengaturan kelembagaan (misalnya sistem perbankan).

4. Tahap pergerakan menuju kematangan ekonomi (the drive to maturity), ciri-


cirinya:
a. Pertumbuhan ekonomi berkelanjutan;

12
b. Diversifikasi industri;
c. Penggunaan teknologi secara meluas;
d. Pembangunan di sektor-sektor baru;
e. Investasi dan tabungan meningkat 10 20 persen dari pendapatan nasional.

5. Tahap era konsumsi-massal tingkat tinggi (the age of high mass-


consumption) dengan:
a. Proporsi ketenagakerjaan yang tinggi di bidang jasa;
b. Meluasnya konsumsi atas barang-barang yang tahan lama dan jasa;
c. Peningkatan atas belanja jasa-jasa kemakmuran

Modernisasi Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Konsep modernisasi


pertumbuhan ekonomi (Pembangunan) menjadi penuh kontroversial dalam teori-
teori sosial dan poskolonial kontemporer. Hampir semua teori sosial klasik abad
19 mempertentangkan masyarakat modern dan pra-modern. Durkheim pada
perbedaan antara solidaritas organis dan mekanis, Weber menteorikan
perkembangan rasionalisasi, dan Max mengkaji transisi feodalisme ke
kapitalisme.

Namun, teori-teori sosial kontemporer justru berpandangan pesimis ketika


dikatakan bahwa modernisasi dan pembangunan memperlihatkan kemajuan.
Dasar beberapa teori ini mengacu pada teori sosial klasik, misalnya rasionalisasi
Weber, Anomi, dan alienasi. Teori sosial kontemporer melihat bahwa modernisasi
memunculkan Eropasentrisme dalam pembangunan dam ilmu pengetahuan.
Beberapa persoalan yang muncul oleh dampak modernisasi dan pembangunan
menjadikan alasan mengapa tema modernisasi dan pembangunan menjadi
signifikan dalam ilmu sosial kontemporer sekarang ini.
Dalam hakikat sistem sosial ekonomi juga memainkan peran yang jauh
lebih penting dalam menentukan kualitas persepsi subyektif atas modernisasi yang
dimana karena komponen-komponen utama pengalaman individu atas perubahan
dalam lingkungan yang memoderenkan juga dinamakan pertukaran-pertukaran
yaitu perubahan dalam kualitas hidupkenaikan atau pengurangan lingkup pilihan-

13
pilihan , aspirasi-aspirasi dan harapan-harapan jika di bandingkan dengan
kepuasan. Maka lebih dari itu yang menjadi masalah terbesar adalah dengan ide
tentang penampilan yang pribadi dan kolektif. Tentang iklim modernisasi ini
sistem-sistem sosialis dan beberapa sistem yang berdasarkan agama menempati
tempat istimewa di antara ekonomi-ekonomi dan masyarakat-masyarakat yang
terencana secara sentral, dimana kesadaran perubahan-perubahan individu secara
keseluruhan dinyatakan lebih baik dalam sistem-sistem sosial ekonomi yang
sengaja memulai perubahan dari pada sistem dalm sistem sistem yang sekedar
menanggapi perubahan.

Skema Stages-of-Growth Theory: Rostow

Teori Pertumbuhan Ekonomi


Berbicara tentang modernisasi juga berbicara tentang pertumbuhan
ekonomi yang di merupakan pendapat dari seorang ekonom Amerika Serikat juga
sekalian bapak teori pembangunan dan pertumbuhan yaitu W.W. Rostow. Dimana
teori ini sangat mempengaruhi model pembangunan di hamper ssemua dunia
ketiga, dalam karangannya yang berjudul The Stages Of Economic Growth: A
Non-Communist Manifesto, Rostow menjelaskan pandangannya tentang
modernisasi yang di anggapnya sebagai cara untuk membendung semangat
sosialisasi. Tentang teorinya ini Rostow menjelaskan bahwa pertumbuhan yang
pada dasarnya merupakan sebuah versi dari teori modernisasi dan pembangunan
karena teori meyakini suatu faktor manusia sangat berpengaruh untuk menjadi
fokus utama dalam perhatuan mereka.
Teori pertumbuhan adalah suatu bentuk teori modernisasi yang
menggunakan metafora pertumbuhan yaitu tumbuh sebagai organisme, disini
Rostow menganggap bahwa perubahan sosial yang disebut sebagai pembangunan
merupakan proses evolusi perjalanan tradisional ke modernt ini terlihat dalam
asumsinya The Five Stage Scheme (1960) yaitu bahwa semua masyarakat
termasuk masyarakat barat pernah mengalami tradisional dan akhirnya jadi
modern . pandangan Rostow tentang teori perubahan sosia tersebut di uraikan
dalam bukunya yang berjudul The Stage Of Economic Growth.

14
Disini Rostown ini menjelaskan bagaimana perubahan sosial dakam lima
tahap pembangunan ekonomi terjadi, tahap pertama dimana masyarakat
tradisional kemudian berkembang menjadi masyarakat prakondisi tinggal landas,
lantas di ikuti masyarakat tinggal landas kemudian masyarakat pematangan
pertumbuhan dan akhirnya mencapai masyarakat modern yang dicita-citakan
yakni masyarakat industri yang di sebutnya sebagai masyarakat konsumsi masa
tinggi atau (high mass consumption)
Cara agar dapat mencapai masyarakat modern yang dicita-citakan ini maka
Rostow mengajukan persyaratan utamanya yakni tersedianya modal, karena
modal harus di usahakan melalui penggalian investasi dengan cara pemindahan
sumber dana atau kebijakan pajak selain itu juga modal bias di dapatkan juga
melalui lembaga-lembaga keuangan atau obligasi pemerintah untuk tujuan
produktif dan selebihnya modal juga dapat di himpun melalui devisa-devisa dari
perdagangan internasional.

Pertumbuhan dan Pembangunan Perekonomian


Dalam modernisasi ini terdapat pengaruh-pengaruh ekonomi yang mampu
membantu perekonomian negara, seperti pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi yang mempunyai perencanaan-perencanaan. Perencanaan pertumbuhan
dan pembangunan disini di artikan sebagai sarana yang esensial dalam memandu
dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. namun dalam pembangunan
perekonomian terdapat problem dalam implementasi rencana dan kegagalan
rencana, dalam suatu pembangunan mempunyai beberapa unsur-unsur tersebuat
yaitu:

1. Defisiensi dalam rencana dan implementasinya


2. Data tidak memadai dan reliabel
3. Goncangan ekonomi: eksternal dan internal
4. Kelemahan kelembagaan
5. Rendahnya kemauan politik

15
Tujuan dari adanya pertumbuhan dan pembangunan perekonomian ini adalah

1. Pembangunan harus market-based, tanpa mengabaikan kegagalan pasar.


dari sisi ini pertumbuhan dan pembangunan melihat sektor dari dasar-
dasar perbelanjaan namun menghindari efek samping sehingga tidak
terjadi kegagalan dari sektor pasar yang dating dari dalam atau luar negeri.
2. Memastikan pembangunan berkelanjutan dan proteksi lingkungan Dalam
pertumbuhan dan pembangunan perekonomian dapat dilihat dari sektor
publik yang ada baik berupa material( fisik), namun di jaman modernisasi
yang diharapkan dari pertumbuhan dan pembangunan juga perlu
memperhatikan potensi-potensi lingkungan alam sehingga tidak terjadi
kerusakan .
3. Menyiapkan insentif ekspor
4. Menjamin pertumbuhan dengan mengurangi kemiskinan dan ketimpangan

Dari pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di jaman modernisasi ini sudah


tentu mengharapkan bantuan yang mempermuda segala kegiatan masyarakat
sehingga kemiskinan serta ketimpangan yang terjadi di masyarakat mengurang
atau bahkan menghilang.

1. Pengawasan dan regulasi di sektor finansial

Pengawasan terhadap finansial dalam pertumbuhan dan pembangunan ekonomi


dikiranya dapat membantu membuat perekonomian ini berkembang menjadi lebih
baik

1. Provisi barang publik

Pengaruh Teori Modernisasi dengan Pertumbuhan Ekonomi


Menurut Virus An-Ach (David Mcclelland) Pengaruh dari faktor yang
membuat modernisasi berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi adalah

1. Kinerja pekerjaan tergantung pada sikap terhadap pekerjaan.

16
2. Dengan adanya semangat baru yang sempurna, maka ada keinginan untuk
berhasil.
3. Kalau dalam masyarakat ada banyak orang yang memiliki n-ach yang
tinggi, diharapkan akan ada pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Kritik terhadap Teori modernisasi dan Pertumbuhan Ekonomi


Selain keberhasilan menaikan pertumbuhan GNP, semua pembangunan
pembangunan ekonomi setelah perang dunia, dimana kenyataannya telah gagal
memenuhi janji dalam mensejahterakan rakyat dunia ketiga. Yang terjadi
sebaliknya pembangunan telah membawa dampak negatif di antaranya
pembangunan telah melanggengkan pengangguran , menimbulkan ketidak
merataan dan menaikan kemiskinan absolute dan lain sebagainya, namun manfaat
dari kritik ini adalah pembangunan setelah perang tidak mampu menjangkau
orang miskin di dunia dan hal ini di anggap tidak adil karena orang miskin yang
menghadapi hidup mati justru mala tak terjangkau.
Sebagai respon telah muncul strategi alternatif dalam pencapaian
pembangunan dunia ketiga yang dinamakan pertumbuhan dan pemerataan
konsep ini belum di kembangkan secara penuh. Seluruh
pendekatanpertumbuhanda equity mempunyai aspek umum yakni semuanya
berkembang dari kepercayaan bahwa modal yakni semua berkembang dari
kepercayaan bahwa model pembangunan tradisional yang mempercayakan pada
pertumbuhan GNP tidak akan memeberikan keuntungan keada kaum miskin di
negara berkembang dan juga tidak member keuntungan segera kepada mereka
Pendekatan tersebuat juga memiliki kesamaan asumsi bahwa petani di
nagara kurang berkembang adalah responsive terhadap kesempatan ekonomi.
Dengan demikian , masalah di negara miskin bukanlah terletak pada petani tetapi
justru terletak pada elit yang berkuasa pada ibu kota dimana akhirnya semuanya
memeberikan tekanan pada dimensi sosial dan politikterhadap pertumbuhan dan
pemerataan mereka berpendapat bahwa pendekatan yang telah lewat adalah terlalu
sempitnya focus mereka pada faktor ekonomi sederhana dan mengabakan focus
politik, sosial, budaya. Gejala Modernisasi di bidang Ekonomi ialah

17
meningkatnya produktivitas ekonomi dan efisiensi sumber daya yang tersedia,
serta pemeanfaatan SDA yang memperhatikan kelestarian alam sekitar.

Pengaruh Feminisme Liberal Terhadap Dunia Sosial Ekonomi Moderenisasi


Mungkin tidak secara langsung teori feminisme mempengaruhi sosial
ekonomi modern secara langsung dimana lelaki sangat memdomisili pekerjaan
yang ada di duna sekarang. Dalam teori modernisasi dan pembangunan tentang
kaum perempuan pada dasarnya bersumber dari asumsi kaum liberal pada
umumnya yang dimana perempuan lebih dianggapa sebagai masalah (anomaly)
bagi ekonomi modern dari pada lelaki, sehingga hanya sedikit perempuan saja
yang dianggap cocok di jaman modern ini.
Teori yang menujukan adanya perubahan status adalah signifikan adalah
teori dari David Mc Celland tentang motivasi berprestasi, namun industrialisasi
dianggap akan mampu menekan akibat sosial dari ketidaksamaan kekuatan
biologis antara kaum perempuan dan lelaki. Dengan demikian feminism liberal
muncul sebagai reaksi terhadap teori pembangunan liberal karena bag kaum
liberal sesungguhnya pembangunan dan modernisasi, teknologi, maupun sistem
ekonomi member peluang yang luas bagi semuanya tetapi hanya modern, kreatif,
rasional dan efisienlah yang akan mampu memanfaatkan kesempatan itu.
Keterbelakangan kaum perempuan bagi kaum modernis seperti juga para petani
pedesaan di jelaskan sebagai kobodohan dan sikap irasional karena kepercayaan
sikap tredisional mereka.
Bagi pandangan modernis masyarakat tradisional didominasioleh lelaki
yang bersifat otoriter dan masyarakat modern adalah demokratis dan egaliter
paling tidak jangka panjang. Proses modernisasi itu sendiri pengelolaan kebijakan
dan program pembangunan dianggap sebagai sex-neutral dan lambat-laun akan
juga menguntungkan kaum perempuan, namun banyak juga yang mengkritik
kaum iberal dan modernisasi. Kritik feminis liberal terhadap model pembangunan
dan modernisasi dimulai sejak awal tahun 1970-an. Buku yang berjudul
Womensrole In Economic Development (1970) pada dasarnya dapat di anggap
sebagai kritik pertama kaum feminis liberal terhadap asumsi kaum liberal umum

18
terhadap teori dan praktik pembangunan kaum perempuan, misalnya urbanisasi
sebagai salah satu dampak pembangunan bahwa teknologiakan membebaskan
kaum perempuan. Lebih lanjut Boserup berpendapat bahwa aspek modernisasi
yang lain juga menghancurkan telah memotong jaringan sistem dukungan
tradisional terhadap kaum perempuan dan menyebabkan semakin berkurangnya
sektor modern tetapi pada saat yang sama seringkali dibarengi dengan fenomena
semakin tertutupnya jenis-jenis pekerjaan sektor modern bagi kaum perempuan
karena sektor tipe kaum perempuan. Kaum feminis melihat urbanisasi, mobilitas
dan perubahan menjadi cash ekonomi adalah proses yang memutuskan kaum
perempuan dari peranan sosial dan ekonomi mereka serta mendorong mereka
kepada sektor modern yang mendiskriminasi dan mengeksploitasi mereka serta
memberinya upah dibawah standar hidup.
Berdasarkan analisa feminis liberal tersebut, kaum liberal mengajukan
solusi untuk menghentikan proses marjinalisasi kaum perempuan dengan
memperjuangkan perubahan hukum dan memungkinkan kaum perempuan
memiliki akses dan control yang sama pada pekerjaan dan imbalan ekonomi,
namun kaum feminis liberal sering tisak melihat potensi eksploitatif dalam
keluarga sebagai suatu unit sosial ekonomi disini karena banyak buruh perempuan
yang di tidak gaji, kurangnya pelayanan anak dan akibatnya ketidakadilan
distribusi pendapat rumah tanggah.
Bagi perempuan strategi untuk di perjuangkan dalam pembangunan
ekonomi,karena yang utama dalam feminis liberaluk memepengaruhi kebijakan
pembangunan yang egalitarian, studi yang mereka lakukan ini lebih cendrung
menekankan pada diskriminan kaum perempuan. Sehingga dalam feminis liberal
berpendapat bahwa kegagalan dalam memasukan kaum dalam proses
pembangunan akan merusak keberhasilan suatu program pembangunan dan ini
merupakan dukungan terhadap organisasi kaum perempuan yang berfungsi
interest group untuk sarana meninkatkan tekanan menuju kebijakan egaliter pada
tingkat politik dan birokrasi dimana meluas untuk membangun organisasi
ekonomi kaum perempuan.

19
Pengaruh Kapitalisme Dalam Dunia Ekonomi Modernisasi
Dalam perubahan sosial modernisasi dan pembangunan pertumbuhan di
landasi atas dasar kapitalis, para pakar ekonomi klasik (Adam Smith, David
Ricardo, James Mill dan Jeremy Bentham Serta Robert Malthus) mereka percaya
bahwa kebebasan individu , pemiik pribadi dan inisiatif individu serta usaha
swasta pandangan ini disebutp sebagai liberal.
Adam Smith mengemukakan teori division of labour serta menjelaskan
bahwa buruh sebagai sesuatu yang termasuk kekayaan bangsa (disini di
maksudkan adalah buruh dalam industri), meskipun pembagian kerja
menimbulkan permasalahan seperti pekerjaan buruh menjadi rutin, monoton,
membosankan, teralienasi, status, serta resiko untuk kehilangan pekerjaan akibat
ekonomi sangat tinggi. Adam Smith juga berpikir tentang konsumen, yang
dimana konsumen merupakan bagian dari tujuan utama semua proses produksi
lalu Smith juga mengembangkan pentingnya akumulasi kapital dalam
pengembangan ekonomi lalu mengembangkan tentang teori labour theory of value
yang menjadi dasar kapitalisme sebagai proses eksploitasi proses apropriasi nilai
lebih yang seharusnyamenjadi hak buruh dan kritik terhadap teori inilah yang
melahirkan teori nilai lebih yang merupakan landasan teori kelas, lahan paham
kapitalis, di sisi ini ekonomi klasik menjadi landasan bagi teori modernisasi dan
pembangunan.

Melihat Pembangunan Modernisasi Dari Segi Teori Evolusi


Modernisasi dan pembangunan berpengaruh pada teori-teori yang lain
salah satunya adalah teori evolusi atau bias juga disebut teori organic adalah
warisan pengaruh zaman itu dan yang berdampak terhadap pemikiran manusia
tentang perubahan sosial, enam asumsi tentang perubahan dilihat dari segi natural,
dereksional, immanent, kontinyu, keharusan dan berjalan melalui sebab yang
sama.
Augus comte menggambarkan bahwa perubahan adalah melalui fase-fase
theological yang dikuasai pendetadan di perintah oleh militer, fase kedua
methaphysical yang didasari oleh pemikiran filosofis manusia dan pada

20
tingkatan yang ketiga adalah scientific atau positive yakni dengan memahami
hukum alam dan eksperimentasi ilmiash, menurut teori evolusi masyarakat akan
berkembang dari masyarakat sederhana menuju masyaraat modern serta
melakukan proses jangka panjang fase demi fase. Penganut teori ini berasumsi
bahwa masyarakat akan berubah secara linear atau garis lurus dari masyarakat
primitive ke masyarakat maju, sehingga asumsi tentang masa depan akan melalui
proses panjang menuju masyarakat maju serta mayarakat bercita-citakan menjadi
masyarakat yang modern dan ini merupakan nilai yang baik atau sempurna.
Teori-teori yang berkaitan dengan evolusi sangat mempengaruhi
pemikiran modern tentang pembangunan dan bahkan sendi dasar dari paham
globalisasi, yang membuat masyarakat bergerak dari masyarakat miskin non-
industry sebagai primitive menuju masyarakat industry yang kompleks, teori ini
juga dapat menjadi dasar paradigm teori perubahan sosial modernisasi dan teori
pembangunan yang mendominasi pemikiran tentang perubahan sosial tentang
perang dunia kedua.

Dampak Modernitas Terhadap Sosial Ekonomi


Dampak modernitas terhadap sosial ekonomi salah satunya akan terjadi
kesenjangan status sosial ekonomi dimana ini merupakan keadaan yang tidak
seimbang di bidan sosial dan ekonomi dalam keidupan di masyarakat, artinya ada
jurang pemisa yang lebar antara si kaya dan si miskin di mana akibatnya akan
timbul ketidak merataan pembangunan. Jika hal ini tidak segera di tanggulangin
makan akan menimbulkan kecemburuan sosial yang dapat menyebabkan
keresahan dalam masyarakt. Dari kesenjangan iti maka akan muncul hal-hal
seperti beriut : yang pertama dari segi sosial yang dapat terjadi adalah lahirnya
kelompok-kelompok sosial tertentu seperti kelompok pengamen, kelompok
pengangguran, dan pedagang kaki lima.
Sama halnya dengan kesenjangan dalam bidang sosial, kesenjangan dalam
bidang ekonomi juga akan menimbulkan berbagai dampak yaitu jurang pemisah
antar si kaya dan si miskin semakin lebar, berkembangnya konsumerisme yaitu
keinginan untuk memiliki barang-barang tanpa memperhatikan kegunaan barang

21
tersebut dilihat dari kebutuhan, di mana dalam katalai ini dapat menimbulkan sifat
pemborosan, dan yang terakhir akan muncul OKB orang kaya baru dimana di
maksudkan di sini adalah warga masyarakat yang sebelumnya kurang mampu
kemudian berhasil dalam usahanya tetapi lantas memamerkan kekayaannya, hal
ini menimbulkan demonstrasi efek yaitu para OKB yang serta menonjolkan
kekayaannya.
Modernisasi perlu bagi setiap Negara karena modernisasi mempunyai
dampak positif perubahan sikap dan cara berfikir masyarakat yang sebelumnya
irasional menjadi rasional. Karena dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong
untuk berpikir lebih maju, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pula
yang membentuk masa modernisasi yang terus kian berkembang dan maju di
waktu sekarang ini. Tapi kita juga harus bisa menghindari dampak buruk
modernisasi itu Perkembangan teknologi industri yang sudah modern dan semakin
pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan
begitu masyarakat mudah tertarik untuk menkonsumsi barang masyarakat
melimpah, sehingga begitu masyarakat mudah tertarik untuk menkonsumsi barang
dengan banyak pilihan yang ada sesuai dengan kebutuhan masing masing.

B. GLOBALISASI
Pengertian Globalisasi
Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang
maknanya ialah universal. Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu
(benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi
oleh wilayah. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar
definisi kerja (working definition), Ada yang memandangnya sebagai suatu proses
sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh
bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan
kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas
geografis, ekonomis budaya masyarakat

22
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung
oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan
negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain
adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat
dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil
makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung
berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap
bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang
yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.

Pengertian Menurut Para Ahli


1. Cohen dan KennedyGlobalisasi adalah seperangkat transformasi yang saling
memperkuat dunia, meliputi hal-hal sebagai berikut .
o Perubahan dalam konsep ruang dan waktu.Hal ini diakibatkan oleh
perkembangan komunikasi global serta pergerakan massa(turisme).
o Pasar dan produksi ekonomi di Negara-negara yang berbeda menjadi
saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan
,pembagian pekerjaan yang baru secara internasional,peningkatan
pengaruh perusahaan multinasional, dan didominasi organisasi semacam
WTO.
o Peningkatan interaksi cultural melalui perkembangan media masa.
o Meningkatnya masalah bersama,di bidang ekonomi (penggannguran dan
utang), lingkungan (perubahan iklim global) serta masalah lainnya
(AIDS,terorisme dan perdagangan obat terlarang internasional).
2. Peter DruckerGlobalisasi sebagai zaman transformasi sosial.
3. Martin AlbowGlobalisasi sebagai keseluruhan proses dimanapenduduk dunia
terinkorporasi kedalammasyarakat dunia yang global.
4. Rosabeth Moss KanterGlobalisasi sebagai pusat perbelanjaan global
5. WisemanGlobalisasi adalah kata yang paling rumit yangada pada akhir abad
20 karena kata ini memilikiberagam arti dan dapat dipakai dalam berbagai hal.

23
Proses Terjadinya Globalisasi
1) Benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal
perdagangan antarnegeri.Sekitar tahun 1000 dan 1500 M,para pedagang dari
Cina dan India mulai menelusuri daerah lain, baik melalui jalan darat (Jalan
Sutra) maupun melintasi laut untuk berdagang.
2) Fase selanjutnya akan ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di
Asia dan Afrika.Selain membentuk jaringan dagang,kaum pedagang juga
menyebarkan nilai-nilai agamanya,nama-nama,abjad,arsitektur,nilai sosial,
dan budaya Arab ke seluruh dunia.
3) Fase selanjutnya ditandai perkembangan kolonialisasi di dunia oleh bangsa-
bangsa Eropa (Spanyol,Portugis,Inggris,Belanda) yang membawa pengaruh
besarterhadap difusi kebudayaan di dunia.hal ini didukung pula oleh
terjadinya Revolusi Industri yang meningkatkan keterkaitan antarbangsa dan
berkembangannya teknologi baru.
4) Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan terhadap bahan baku serta
pasar,juga memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia.
5) Sehubungan berakhirnya Perang Dingin dan runtuhnya komunisme
dunia,kapitalisme mendapat momentum baik untuk muncul sebagai jalan
terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia.Implikasinya, Negara-negara
di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar bebas.Hal ini ditambah pula
dengan perkembangan teknologi dan transportasi.Alhasil,sekat-sekat
antarnegara pun mulai kabur.

C. GEJALA MODERNISASI DAN GLOBALISASI


DI INDONESIA
Pada saat ini , di Indonesia , masyarakat telah mengalami modernisasi dan
telah merasakan adanya globalisasi . Alat-alat modern telah banyak digunakan di
Indonesia . Selain itu, umumnya , cepat dan mudah . Hal itu menunjukan
Indonesia merupakan salah satu negara yang juga mengalami gejala modernisasi
dan globalisasi . Sebenarnya bidang apa saja yang mengalami gejala modernisasi
dan globalisasi tersebut ? Berikut ini penjelasannya lebih lanjut .

24
Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Kemajuan ilmu pengetahuan selalu diikuti dengan kemajuan teknologi. Hal
ini terbukti dengan banyaknya penemuan dalam bidang teknologi guna memenuhi
kebutuhan hidup manusia dalam melakukan berbagai aktivitas sehari-hari.
Contohnya :
1. Penemuan telepon sebagai alat telekomunikasi yang membawa
kemudahan bagi penggunanya. Setelah itu berkembang pula faksimili,
handphon , internet, dan lain lain .
2. Penemuan alat transportasi dari yang paling ringan, seperti sepeda dan
andong sampai dengan penemuan alat-alat transportasi lainnya yang dapat
digunakan baik di darat , laut maupun udara . Penemuan ini sangat
bermanfaat bagi masyarakat karena dapat menghemat waktu , tenaga , dan
biaya .
3. Penemuan peralatan kantor, seperti mesin ketik sampai dengan komputer
yang dapat membantu menyimpan dan mengolah data .Penemuan ini
selanjutnya berkembang pada penemuan yang lebih canggih, yaitu
internet.
4. Penggunaan laptop dan tablet sebagai pengganti komputer PC untuk
bekerja atau belajar. Komputer jinjing yang praktis dan fleksibel ini makin
memudahkan orang untuk menyelesaikan pekerjaannya dimanapun ia
berada.
5. Internet yang dapat memperkuat ikatan dengan konsumen. Seperti
kegiatan salah satu toko buku Online, Amazon.com yang menciptakan
sense of community dengan melibatkan wawancara dengan penulis, dan
reviewer secara live dan memberitahu konsumen tentang buku-buku
terbaru.

Bidang Ekonomi
Tujuan dari modernisasi dibidang ekonomi yang dilakukan diberbagai
negara didunia, khususnya di indonesia adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakatnya. Untuk itu , perlu dikembangkan sistem ekoonomi kerakyatan

25
yang bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan dengan prinsip
persaingan sehat . Dengan demikian , terjaminnya kesempatan yang sama dalam
berusaha dan bekerja . upaya-upaya agar kehidupan ekonomi dapat mendukung
modernisasi antara lain sebagai berikut .
1. Mengembangkan persaingan yang sehat dan adil serta menghilangkan sistem
monopoli .
2. Memberdayakan pengusaha kecil , menengah , dan kopersai agar lebih efesien
dalam berusaha dengan suasana yang kondusif ( aman dan mendukung).
3. Mengembangkan hubungan kemitraan yang saling mendukung dan
menguntungkan anatara koperasi swasta dan BUMN ,serta antara pengusaha
besar, menengah, dan kecil dalam rangka memperkuat struktur perekonomian
nasional .
Adapun sasaran yang ingin dicapai dalammodernisasi ekonomi adalah sebagai
berikut.
1. Meningkatnya taraf hidup, seperti peningkatan pendapatan perkapita ,
penyediaan lapangan pekerjaan, dan peningkatan pendidikan.
2. Terlepas dari ketergantungan terhadap oranglain. Dengan demikian, kita
harus dapat menigkatkan SDM yang akan dapat mengolah SDA yang
dibutuhkan manusia.
3. Peningkatan produksi barang-barang industri dan jasa secara terus menerus
sehingga pertumbuhan ekonomi dapat dipertahankan .

Bidang Politik
1) Di Indonesia, modernisasi politik mengalami perkembangan pasang surut.
Perkembangan itu dimulai dengan bentuk Demokrasi Liberal, Demokrasi
Terpimpin, dan Demokrasi Pancasila.
2) Keberhasilan pembangunan politik semakin memantapkan tatanan kehidupan
politik dan kenegaraan yang berdasarkan demokrasi Pancasila, memantapkan
perkembangan organisasi sosial kesadaran berpolitik rakyat. Namun,
pendidikan politik pun harus lebih ditingkatkan agar rakyat makin sadar akan
hak dan kewajibannya sebagai warga Negara.

26
Bidang Agama
1) Masyarakat Indonesia sering dikatakan sebagai masyarakat yang religius
karena warga masyarakatnya hidup dengan berpedoman pada kaidah-kaidah
agama yang dijamin dan dikuatkan dalam UUD 1945 pasal 29 ayat 2 (Negara
menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya).
2) Sebagai masyarakat yang religius, modernisasi dalam kehidupan beragama
sangat perlu. Modernisasi itu mencakup modernisasi secara fisik dan non-
fisik, BACK sehingga akan terdapat keseimbangan dalam membangun
kehidupan di dunia dan di akhirat .

D. DAMPAK MODERNISASI DAN GLOBALISASI DI INDONESIA


Modernisasi sebetulnya identik dengan pembangunan yang memiliki tujuan
untuk mewujudkan masyarakat yang maju atau modern sesuai dengan situasi dan
kondisi zaman. Namun bila kita melihat relitas sosial yang terdapat dimasyarakat
banyak kita permasalahan-permasalahan sebagai akibat dan konsekuensi dari
pembangunan itu sendiri. Sebenarnya pembangunan itu harus menghasilkan
sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Akan tetapi dengan perencanaan yang
kurang matang , pembangunan tersebut tidak berjalan dengan baik. Hal itu juga
disebabkanoleh masyarakat kita yang kurang siap dalam menghadapi perubahan-
perubahan yang ditimbulkan oleh pembangunan tersebut.
Proses pembangunan membutuhkan keseimbangan antara tehknologi dan
kondisi alam, sosial, dan kebutuhan masyarakat. Bila hal tersebut tidak bisa
dijalankan dengan baik akan menimbulkan kecemburuan sosial di masyarakat.
Tehknologi modern juga menimbulkan efek samping yang bertentangan dengan
kemajuan. Karena menghilangkan nilai-nilai lama dan menggantinya dengan
nilai-nilai yang baru.

Urbanisasi
Modernisasi dan globalisasi melahirkan industri yang maju hampir ke seluruh
aspek kehidupan manusia. Sekarang ini masyarakat Indonesia. Kebudayaan

27
berurbanisasi karena dari segi ekonomi pekerjaan susah dicari oleh masyarakat
desa maka itu masyarakat desa kebanyakan pindah ke kota. Dari segi sosial
masyarakat yang mempunyai penghasilan yang cukup pasti memilih pindah ke
kota supaya bisa mendapat pendidikan/pekerjaan yang mapan. Selain itu dari segi
pendidikan juga mulai maju di kota, maka dari itu masyarakat desa lebih memilih
hidup di kota karena pendidikan di kota lebih maju dan baik.
Beberapa penyebab terjadinya urbanisasi adalah adnaya daya tertentu di kota
seperti :
1. Daya tarik ekonomi . Di kota, orang berharap untuk dapat dengan mudah
mendapatkan pekerjaan . Hal ini menjadi suatu keharusan untuk mengubah
nasib .
2. Daya tarik social . Kebanyakan orang pergi ke kota untuk mengubah status
social melalui berbagai cara , seperti pendidikan atau perkerjaan . Misalnya ,
orang yang tadinya berprofesi sebagai petani pindah ke kota menjadi
pegawai negeri atau karyawan swasta .
3. Daya tarik pendidikan . Di kota tersedia berbagai fasilitas pendidikan . Bagi
orang desa yang ingin menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi ,
mereka akan berupaya
4. Menyekolahkan di kota dengan harapan setekah berhasil menempuh
pendidikan yang lebih tinggi , ia mendapat pekerjaan yang sesuai di kota dan
secara otomatis ia dapat menaikkan status social keluarganya .
5. Daya tarik budaya . Di kota terdapat berbagai pusat hiburan yang
menyenangkan . Selain itu , kehidupan kota sering pula ditafsirkan sebagai
kehidupan yang serba modern sehingga berpengaruh pada perubahan pola
tingkah laku perubahan masyarakat . Kehidupan di desa dianggap kuno atau
ketinggalan zaman. Untuk itu, orang desa berupaya untuk dapat mengikuti
pola perilaku orang kota , antara lain dengan pindha ke kota . Bagi mereka,
pulang dari perantauan dengan berbagai keberhasilan seolah-olah tidak
modern jika tidak mengikuti pola kehidupan kota yang penuh glamor .

28
Dengan adanya urbanisasi , penduduk kota semakin bertambah. Dengan
begitu, timbullah permasalahan baru baik di kota maupun di desa , antara lain
sebagai berikut.
1. Semakin berkurangnya penduduk desa.
2. Banyak sawah yang terbengkalai
3. Hasil panen menurun
4. Tingkat kesejahteraan masyarakat menurun
5. Muncul pengangguran di kota
6. Kriminalitas dan perilaku menyimpang lainnya meningkat di kota .

Kesengjangan Sosial Ekonomi


Secara entimologis, kesenjangan berarti tidak seimbang , tidak simetris ,
atau berbeda . Kesenjangan sosial ekonomi dapat diartikan sebagai tingkat
pertumbuhan sosial ekonomi yang tidak sama yang terjadi pada masyarakat yang
melaksakanan pembangunan atau modernisasi . Hal ini terjadi karena kurang
adanya kesempatan untuk memperoleh sumber pendapatan , kesempatan
kerja,pembangunan . Semakin besar perbedaan untuk mendapatkan kesempatan
kesempatan tersebut , semakin besar pula tingkat kesengjangan social ekonomi
yang terjadi di masyarakat . Sebaliknya, semakin kecil perbedaan kesempatan-
kesempatan tersebut , semakin kecil pula tingkat kesenjangan social ekonomi
yang terjadi .
Faktor-faktor yang menyebabkan kesenjangan ekonomi antara lain sebagai
berikut:
1) Menurunnya pendapaan per kapita sebagai akibat pertumbuhan penduduk
yang relatif tinggi tanpa diimbangi peningkatan produktivitas.
2) Ketidakmerataan pembangunan antardaerah sebagai akibat kebijakan politik
dan kekurangsiapan SDM.
3) Rendahnya mobilitas sosial sebagai akibat sikap mental tradisional yang
kurang menyukai persaingan dan kurang usaha.

29
Pencemaran Lingkungan
Masyarakat yang melakukan pembangunan harus memperhatikan kelestarian
dan perbaikan lingkungan alamnya . Alam sebagai tempat hidup manusia dan
mahluk hidup yang lain seperti flora dan fauna tidak boleh di korbankan hanya
karena kebutuhan jangka pendek . Manusia dan lingkungan hidupnya
merupakan satu kesatuan ekosistem .
Modernisasi pertanian sering mengakibatkan kerusakan lingkungan alam di
pedesaan apabila tidak di lakukan secara selektif dan rasional . Penggunaan pupuk
kimia dan obat pembasmi hama secara terus-menerus dapat mengakibatkan
kerusakan struktur tanah dan menimbulkan imunitas( kekebalan) pada hama itu
sendiri sehingga muncul jenis hama yang tahan terhadap obat pembasmi
(pestisida ) .Sementara itu , kerusakan hutan serung diskibatkan oleh pencurian
kayu dan penebangan tanpa penanaman kembali yang mengakibatkan banjir dan
tanah longsor .
Kendaraan bermotor dengan bahan bakar yang kurang ramah terhadap
lingkungan memiliki andil yang besar dalam polusi udara di lingkungan
perkotaan . Selain itu , limbah pabrik yang tidak menghiraukan pentingnya
AMDAL dapat mencemari sungai dan udara . Pengurasan air tanah yang tidak
terkendali juga dapat mengakibatkan tanah didaerah perkotaan menjadi turun,
sehingga akan terjadi bencana sampingan seperti banjir pada waktu musin hujan
dan kekeringan pada musim kemarau .

Kriminalitas
Salah satu dampak modernisasi dan pembangunan adalah meningkatnya
kriminalitas atau tindak kejahatan , baik secara kualitas maupun kuantitas .
Pembangunan atau modernisasi yang dilakukan Negara sedang berkembang ,
seperti Indonesia ini seringkali memunculkan masalah-masalah social seperti
berikut .
1. Menipisnya rasa kekeluargaan.
2. Meningkatnya sikap individualistas.
3. Meningkatnya tingkat persaingan .

30
4. Meningkatnya pola hidup konsumtif.
Globalisasi juga menghadirkan kesempatan untuk melakukan kejahatan lintas
wilayah yang diperkirakan mencapai 500 milliar dollar per tahun. Kegiatan
kejahatan internasional mencakup perdagangan manusia, pemalsuan komputer,
perdagangan senjata secara illegal, penyelundupan, pembajakan hak cipta, dan
perdagangan obat-obatan.

Lunturnya Eksistensi Jati Diri Bangsa


Globalisasi yang ditandai dengan semakin kaburnya sekat-sekat antarnegara
tertentu berdampak pada eksistensi jati diri bangsa itu sendiri . Contohnya
sebagai berikut :
1) Berkembangnya internet menyebabkan arus informasi dapat dinikmati oleh
seluruh warga dunia dengan mudah tanpa dapat dikontrol oleh negaranya .
2) Di bidang ekonomi , masuknya perusahaan-perusahaan multinasional telah
mematikan perusahaan dan usaha-usaha masyarakat . Bagaimana tidak,
dibandingksn jika di bandingksn dengan produk perusahaan multinasional
dengan harga jual murah , kemasan yang bagus , dengan perusahaan-
perusahaan nasional , akibatnya banyak perusahaan perusahaan nasional
yang gulung tikar dan tingkat pengagguran yang meningkat .
3) Timbulnya kekhawatiran bahwa bentuk-bentuk budaya asing yang masuk ke
Indonesia dapat berujung pada marjinalisasi(penyingkiran) budaya local ,
misalnya saja di bidang kesenian , masuknya pengaruh music mancanegara
telah menyebabkan para pemuda dan dan remaja Indonesia meninggalkan
kesenian asli Indonesia.
4) Adanya gaya hidup yang kebarat-baratan masyarakat yang menyebabkan
hilangnya nilai nilai moral yang selama berates-ratus tahun telah dipupuk
masyarakat Indonesia . Hal ini menyebabkan gejala lunturnya eksistensi jati
diri bangsa .

E. TANTANGAN MASA DEPAN BANGSA

31
Indonesia merupakan negara yang tidak dapat berdiri sendiri. Dalam arti
Indonesia membutuhkan kerja sama dengan negara lain Indonesia kaya akan
Sumber Daya Alam yang dikenal sebagai negara agraris. Kondisi Indonesia saat
ini dari segi negatif terjadi kelaparan, peperangan, kesenjangan sosial, dan
perusakan lingkungan yang menjadi permasalahan mendasar, itu dampak dari
globalisasi. Adapun dampak positif globalisasi yaitu masyarakat semakin
menyadari kebudayaan lokalnya, dapat menghasilkan penemuan-penemuan baru.
Indonesia perlahan-lahan mengalami kemajuan. Karena kerjasama dengan negara
lain terutama negara berkembang. Globalisasi tantangan besar bagi setiap bangsa.
Di satu sisi, setiap bangsa tidak ingin tergilas oleh arus globalisasi yang
melunturkan identitas diri. Namun sisi lain, tidak mungkin baginya untuk
menutupi diri ditengah ketergantungan dengan negara lain. Secara umum,
berbagai reaksi terhadap globalisasi dan modernisasi secara berikut .
1) Robertson mencatat bahwa sebenarnya apa yang kita pilih dari hal-hal yang
bersifat global hanyalah apa-apa yang menyenangkan kita dan kemudian
mengubahnya sehingga hal tersebut beradaptasi dan sesuai dengan budaya dan
kebutuhan lokal.
2) Kita dapat mencampur unsur-unsur global untuk menghasilkan penemuan
baru dari hasil penggabungan itu misalnya, beberapa musik dunia
mencampurkan beat tarian Barat dengan gaya tradisional dari Afrika Utara
dan Asia.
3) Komunikasi global berarti bahwa sekarang sulit bagi orang untuk tidak
memikirkan dengan sungguh-sungguh kejadian- kejadian di dunia, semacam
itu turut bertangung jawab terhadap peningkatan gerakan anti globalisasi
terutama di kalangan anak muda.
4) Pengetahuan kita tentang hal-hal global dapat meninggikan kesadaran dan
kesetiaan kita terhadap hal-hal lokal.
5) beberapa kelompok religius dan etnik berusaha mencegah terjadinya
globalisasi.

32
Sementara itu, berkaitan dengan pendapat beberapa kalangan tentang
globalisasi sebagai sebuah bentuk penjajahan budaya, para transformasionalis
memberikan kritik mereka dengan tiga pandangan berikut
1) Mereka (kalangan yang mengkritik globalisasi) membuat kesalahan dengan
menganggap bahwa aliran budaya hanya satu dan berasala dari satu arah,dari
dunia Barat menuju negara-negara berkembang . Fokus seperti ini tidak
melihat bahwa kebudayaan Barat pun sebenarnya di perkaya dengan adanya
masukan dari budaya dan agama dari negara lain .
2) Seolah-olah ada anggapan bahwa masyarakat di negara berkembang adalah
konsumen yang bodoh . Pada kenyataanya , keterlibatan mereka dalam budaya
lobal menyebabkan mereka memiliki pilihan yang lebih beragam .
3) Pendapat tersebut merendaahkan kekuatan budaya local . Sebagaimana
pengamatan Cosen dan Kennedy Pada waktu-waktu tertentu , orang-orang di
Lagos atau Kuala Lumpur minum Coke , memakai jins Levis 5o1 dan
mendengarkan lagu-lagu Madonna . Namun hal itu tidak berarti mereka
meninggalkan tradisi, keluarga, ajaran agama atau identitas nasional mereka ,
bahkan ketika mereka mampu melakukannya , namun kebanyakan tidak .

Dari paparan diatas , jelas bahwa globalisasi merupakan tantangan besar bagi
setiap bangsa . Di satu sisi, setiap bangsa tidak ingin tergilas oleh arus globalisasi
yang akan melunturkan identitas jati dirinya . Namun di sisi lain, tidak mungkin
baginya untuk menutup diri di tengah ketergantungannya kepada bangsa lain .
Yang di butuhkan sekarang adalah bagaimana negara menjalin kerjasama
dengan negara-negara lain terutama sesama negara berkembang , untuk
mengendalikan arus globalisasi . Contohnya sebagai berikut .
1. Di bidang ekonomi misalnya , kerja sama negara-negara ini harus dapat
memperjuangkan tatanan ekonomi yang lebih baik , antara lain dapat
menjamin peningkatatan kesejahteraan masyarakat negara berkembang .
2. Di bidang budaya harus ada upaya untuk mendorong berkembangnya potensi-
potensi budaya masyarakat . Pemerintah seharusnya memberi perhatian yang

33
sama kepada pengembangan kebudayaan daerah dan bukan hanya
memfokuskan diri pada sisi pertumbuhan ekonomi .

Dampak Modernisasi dan Globalisasi


Modernisasi dan globalisasi memiliki dampak atau akibat bagi manusia dan
lingkungannya, dampak yang baik (positif) ataupun buruk (negatif).
1. Dampak Positif
Dampak positif dari modernisasi dan globalisasi antara lain sebagai
berikut.
a. Memudahkan untuk mendapatkan barang yang berkualitas bagus dengan
harga yang paling murah.
b. Tersedianya lapangan pekerjaan bagi tenaga profesional.
c. Perkembangan teknologi untuk kesejahteraan masyarakat dunia.
d. Komunikasi tanpa dibatasi jarak dan waktu sehingga dapat memperlancar
perdagangan internasional.
e. Terbukanya peluang bisnis dan kemudahan di bidang pendidikan, politik,
pertahanan dan keamanan.
f. Pembangunan yang lebih terencana dan berorientasi pada kebutuhan hidup
warga dunia.
g. Penanaman modal asing memicu pertumbuhan ekonomi negara
berkembang.
h. Terjadinya migrasi yang tinggi dalam suatu negara maupun dari negara
yang satu ke negara yang lain.
i. Bercampurnya berbagai kebudayaan dari berbagai daerah dan negara.
Contoh :

34
Perkembangan teknologi

2. Dampak Negatif
Dampak negatif dari modernisasi dan globalisasi antara lain sebagai
berikut.
a. Bergesernya nilai-nilai dan sikap seseorang karena pengaruh negatif dari
teknologi komputerisasi, media massa, dan alat komunikasi.
b. Tumbuhnya mental frustasi, minder, stres dan tertekan karena tidak dapat
mengikuti perkembangan teknologi komunikasi dan informasi.
c. Posisi tawar yang selalu kalah bagi negara berkembang yang dikalahkan
oleh negara maju membuat negara berkembang semakin terpuruk dan
tidak dapat berkompetisi dengan negara maju.
d. Orientasi hidup hanya pada nilai ekonomi menyebabkan bergesernya nilai-
nilai kemanusiaan, keharmonisan hidup dengan lingkungan dan
kehangatan persahabatan.
e. Hilangnya budaya asli daerah tertentu akibat tidak dipatenkan.
f. Makin merajalelalnya kaum kapitalis atau pemilik modal yang dengan
leluasa menanamkan modalnya di segala penjuru dunia.
g. Kemajuan teknologi yang dimanfaatkan untuk merusak dunia menjadi
ketakutan semua pihak.
Contoh :

35
Budaya kebarat-baratan

Langkah-langkah/solusi untuk menghadapi tantangan masa depan Indonesia:


1) Masyarakat harus siap menerima modernisasi dan globalisasi.
2) Memilih-milih mana globalisasi dan modernisasi yang baik.
3) Semangat atau tekad generasi muda untuk meraih ilmu.
4) Menerima budaya asing tetapi tetap mempertahankan budaya asli.

F. HUBUNGAN ANTARA LEMBAGA POLITIK DAN MODERNISASI


SOSIAL EKONOMI
1. Dalam menganalisis hubungan antara lembaga politik dengan modernisasi
ekonomi, ada tiga dimensi yang paling penting;
a) Tingkat institusionalisasi (pelembagaan) dari organisasi dan
prosedur-prosedur. Hal ini dapat diukur dengan adaptabilitas,
otonomi, kompleksitas dan koherensi organisasi dan prosedur-
prosedur. Tingkat institusionalisasi berbeda dari satu waktu ke
waktu lain, dari satu organisasi ke organisasi lain, dari satu sistem
politik ke sitem politik lainnya.
b) Tingkat modernitas dan tradisionalitas dari organisasi, prosedur
dan sistem politik. Sistem politik modern berbeda dengan sistem
politik yang tradisional, terutama dalam hal:

36
1) Basis legitimasi dan hakikat kekuasaan pemerintahannya;
2) Ruang lingkup daan hakikat pengaturan partisipasi politik;
3) Ruang lingkup dan kompleksitas birokrasi.
c) Keadaan di dalam mana lembaga-lembaga yang menganut paham
konsentrasi atau pluralisme di dalam distribusi kekuasaan.
2. Beberapa elisasi/asumsi berikut memperlihatkan hubungan antara lembaga
politik dan pembangunan ekonomi.
a) Masyarakat dengan tingkat pelembagaan politik yang tinggi
cenderung memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih
tinggi daripada masyarakat yang tingkat pelembagaan politiknya
rendah.
b) Masyarakat yang memiliki lembaga politik yang kurang
demokratis cenderung memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi
yang lebih tinggi daripada masyarakat yang memiliki lembaga
politik yang (lebih) demokratis.
c) Masyarakat dengan lembaga politik yang kurang demokratis
cenderung memiliki pola pembangunan ekonomi yang berbeda
dengan masyarakat yang mempunyai lembaga politik yang lebih
demokratis.
d) Keadaan dalam variasi pembangunan ekonomi cenderung
berkorelasi dengan perbedaan di lembaga politik itu sendiri,
berkembang secara bertentangan dengan tingkat pembangunan
ekonomi di dalam masyarakat itu.
e) Masyarakat yang militernya memainkan politik yang aktif,
cenderung memiliki kebijakan sosial politik tertentu dan pola
pembangunannya berbeda dari masyarakat militernya tidak
memegang peranan penting.

37
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Modernisasi dapat pula berarti perubahan dari masyarakat tradisional menuju
masyarakat yang modern. Jadi, modernisasi merupakan suatu proses perubahan di
mana masyarakat yang sedang memperbaharui dirinya berusaha mendapatkan
ciri-ciri atau karakteristik yang dimiliki masyarakat modern.
Modernisasi dapat terwujud apabila masyarakatnya memiliki individu yang
mempunyai sikap modern
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan
keterkaitan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan,
investasi, perjalanan, budaya popular, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain.
Beberapa dampak dari morednisasi dan globalisasi di Indonesia:
1) Urbanisasi
2) Kesenjangan Sosial Ekonomi.
3) Pencemaran Lingkungan Alam.
4) Kriminalitas Lunturnya Eksistensi Jati Diri Bangsa

B. Saran
Dalam kenyataannya, modernisasi dan globalisasi tidak dapat terelakkan lagi
sehingga mau tidak mau kita harus menerima modernisasi tersebut. Modernisasi
dan globalisasi yang masuk pada lingkungan kita pasti membawa dampak baik
positif maupun negatif. Sehingga saya menyarankan agar dengan adanya
modernisasi dan globalisasi harus membawa dampak positif lebih besar dengan
memanfaatkan teknologi tepat guna demi tercapainya masyarakat yang lebih
maju, modern, dan membawa perubahan kearah yang lebih maju.

38
DAFTAR PUSTAKA

Lauer, Robert H. 2001. Prespektif Tentang Perubahan Sosial. Jakarta: PT Asdi


Mahasatya.
Soekanto, Soerjono. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
http://www.anakciremai.com/2010/06/makalah-modernisasi-dan-globalisasi.html
(diakses pada 24 September 2010)
http://www.afand.cybermq.com/post/detail/2761/dampak-positif-dan-dampak-
negatif globalisasi-dan-modernisasi (Diakses pada 24 September 2010)
http://id.shvoong.com, (diakses pada 24 september 2010)
http://www.wikipedia.com (diakses pada 24 September 2010)
Hengky, Wila. 1982. Pengantar Sosiologi, Surabaya. Usaha Nasional
Shadily, Hasan. 1963. Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta, PT.
Pembangunan
Susanto, Phil Astrid S. 1999. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Jakarta.
Putra A. Bardin
Ciremai, Anak. (2010). Makalah Modernisasi dan Globalisasi.

39

Anda mungkin juga menyukai