Disusun Oleh:
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Pemikiran Modern Dalam Islam.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
1.1. LatarBelakangMasalah............................................................................ 1
1.2. RumusanMasalah.................................................................................... 1
1.3. Tujuanpenulisan...................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 2
2.1. Modernisasi............................................................................................. 2
2.1.1. PengertianModernisasi.................................................................. 2
2.1.2. Awal MunculnyaModernisasi....................................................... 3
2.1.3. DampakModernisasi...................................................................... 5
2.2. Sekularisasi.............................................................................................. 7
BAB III PENUTUP.................................................................................................... 10
3.1. Kesimpulan................................................................................................... 10
3.2. Saran.............................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
2.1. Modernisasi
b. Dampak Negatif
1. Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan
barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat
mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak pilihan
yang ada.
2. Sikap Individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju
membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam
beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk
sosial.
3. Gaya Hidup Kebarat-baratan
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di
Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah
anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja,
dan lain-lain.
4. Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada
beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan
globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu
dengan individu lain yang stagnan. Hal ini menimbulkan kesenjangan
sosial.
2.2. Sekularisasi
Sekuler berasal dari kata latin seculum yang berati “masa” karena itu
“sekuler berorientasi pada masa sekarang”. Sekulerisme adalah sebuah doktrin,
semangat atau kesadaran yang menjunjung tinggi prinsip kekinian mengenai ide,
sikap, keyakinan, serta kepentingan individu yang mendapat momentumnya di
abad pertengahan ketika munculnya penemuan ilmu pengetahuan dan teknoogi
yang menyudutkan pihak gareja katolik dan memicu bangkitnya gerejareormis
yang dipimpin oleh Martin Luter.
Konsep sekularisasi mengandung sejumlah makna dan dimensi. Dari
sudut soslologis, sekularisasi mengandung pengertian dan aspek desakralisasi,
suatu proses pembebasan atau penidak-keramatan alam. Dari segi politik,
sekularisasi merupakan pemisahan antara urusan agama dan urusan negara atau
pemerintahan. Dalam aspek keagamaan, sekularisasi merupakan antitesis
terhadap agama, yang menekankan kehidupan semata-mata sebagai bersifat
duniawi. Dari segi fiisafat, sekularisasi menekankan pada segi rasionalistik dan
materiaiistik yang mengenyampingkan aspek spiritual dan transendentai. Dari
segi historis terutama daiam konteks peradaban Barat, sekularisasi berkembang
sebagai interaksi dari faktor-faktor individuaiisme, iiberalisma, kritisme,
rasionaiisme, materialisme, dan modernisme yang menyertai Reanaisans,
ReformasI, dan Protestantlsme dl Eropa (Pardoyo, 1993: 243-244).
Harvey Cox menjelaskan mengenai perbedaan antara sekularisasi dan
sekularisme. Menurutnya, sekularisme adalah nama sebuah ideologi ( isme )
yang tertutup. Sedangkan sekularisasi artinya membebaskan masyarakat dari
kekangan agama dan pandangan alam metafisik yang tertutup ( closed
metphysical worldviews ).
Sekularisme, dalam karakteristiknya seperti yang ada di Barat, adalah
formulasi ide yang menegaskan bahwa antara agama dan negara merupakan dua
entitas yang berbeda dan terpisah. Pengertian ini berdasarkan pada pengakuan
bahwa ”Agama merupakan sebuah keyakinan yang dipegang teguh manusia
meskipun dalam pandangan yang berbeda.” Orang bisa saja berbeda tentang
agama tetapi mereka bisa menjadi warga dari sebuah negara yang sama, dan
mereka bisa seperti ini dengan lebih nyaman apabila negara tidak ikut campur
dalam urusan agama. Oleh karena itu, sekularisme tidak hanya sekedar konsep
politik, tetapi juga sebuah filsafat hidup dan cita-citanya adalah kemajuan dalam
kehidupan manusia di dunia ini, tanpa memandang agama, aliran, maupun warna
kulit seseorang. Sedangkan sekularisasi adalah transformasi dari seseorang,
lembaga, atau hal-hal yang bersifat spiritual kedalam keduniaan. Hal ini menarik
perhatian sebagaian orang karena adanya anggapan yang keliru bahwa materi
lebih member pemenuhan kehidupan, hargadiri dan prestise ketimbang menjadi
seorang idealis sebagaimana yang ada pada doktrin-dokrtin keagamaan.
Sebagai sebuah proses sosial, yang terjadi dibawah control seseorang,
sekularisasi berusaha menyingkirkan perang otoritas keagamaan dalam
kehidupan manusia. Oleh karena itu, sebuah masyarakat menjadi sekular ketika
agama termarjinalkan dalam kehidupan individu maupun masyarakat. Dalam
kaitan ini, sekularis adalah orang yang percaya bahwa persoalan-persoalan sosial
kemasyarakatan harus terbebas dari semua aturan agama dan dogma. Jadi secara
umum sekularisme adalah paham yang berpandangan bahwa agama tidak
berurusan dengan persoalan keduniaan yaitu persoalan politik dan social budaya.
Agama cukup bergelut dengan ritual keagamaan .Dengan mendasarkan standar
etika dan tingkahlaku pada referensi kehidupan sekarang dan kesejahteraan social
tanpa merujuk pada agama. Atas dasar itu islam menentang sekularisasi karena
islam tidak memiliki potensi sama sekali terjadinya proses sekularisasi.
Pernyataan ini didukung oleh para ilmuwan islam yang tergabung di dalamnya
para teolog (mutakallim), mufassirin, muhaddisin, filosof islam, sejarawan dan
lain-lain, walaupun mereka cenderung (fokus) pada bidang-bidang tertentu dalam
kajian agama islam.
Dalam perkembangan pemikiran di Barat, faham sekular tumbuh dalam
corak yang moderat hingga ekstrem. Sekularisme moderat yang tumbuh pada
abad ke-17 dan ke-18, memandang agama sebagai masalah individuyang tidak
ada hubungannya dengan negara, kendati demikian negara masih berkewajiban
untuk memelihara Gereja (agama) seperti dalam hal upeti dan pajak. Pemlkir-
pemikir sekularisime moderat antara lain Voltaire, Leasing, John Locke, Leibniz,
Thomas Hobbes, David Hume, dan J.J. Rousseau. Sekularisme ekstrem yang
tumbuh pada abad ke-19, menunjuk pada pandangan yang menempatkan agama
tidak hanya sebagai urusan pribadi tetapi sekaligus dianggap sebagai musuh
negara. Faham sekular yang ekstrem ini dapat dirujukpada pemikiran Ludwig
Feuerbach dengan faham "ateis praktis dalam negara", Karl fVlarx dengan faham
"materialismehistoris ateis" dan memandang agama laksana "opium" atau candu
masyarakat yang meninabobokkan, dan Leninisme yang memusnahkan agama
dan menggantikannya dengan Bolsjewisme (Ai-Bahy, 1988,13-35).
Karena itu, faham sekularisme dalam berbagai bentuknya akan tetap
tumbuh menyertai alam pikiran manusia modern. Sekularisme akan berhimpitan
dengan modernisme dan rasionalisme. Sedangkan sekularisasi akan berhimpitan
dengan rasionalisasi dan modernisasi bahkan secara ekstrem dengan
Westrenisasi, kendati tidak sama dan sebangun. Dalam kehidupan modem abad
ke-21 diperkirakan sekularisasi akan mekar dan meluas melalui globalisasi dan
alam pikiran posmodernisme yang membawa nihilisme.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Demikian makalah ini penulis buat, semoga dapat memberi pemahaman
lebih mendalam tentang Modernisasi dan Sekularisasi. Penulis menyadari, masih
banyak kesalahan dan kekurangan dari segi isi, penulisan, maupun tata bahasa
yang digunakan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan dalam makalah ini maupun makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud RI. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
https://jurnal.uii.ac.id/Unisia/article/download/5884/5310
Ismail, Faisal Ismail. 1998. Paradigma Kebudayaan Islam: Studi Kritis dan Refleksi
Nasution, Harun. 1975. Pembaharuan dalam Islam, Sejarah Pemikiran dan Gerakan.