Anda di halaman 1dari 11

MATA KULIAH DOSEN PENGAMPU

METODOLOGI STUDY ISLAM SITTI RAHMAH, DR.Dra.HJ.M.Si

MAKALAH
METODE PENELITIAN PEMIKIRAN MODERN DALAM ISLAM DAN MODEL
PENELITIAN ANTROPOLOGI DAN SOSIOLOGI AGAMA

DISUSUN OLEH :
AHMAD YORIZAL (12370513935)
DELLA ROPINA (12370521168)
MAULANA REVANDRI (12370514508)

KELAS : {A} ADMINISTRASI NEGARA

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS EKONOMI DAN SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang “METODE PENELITIAN
PEMIKIRAN MODERN DALAM ISLAM DAN MODEL PENELITIAN ANTROPOLOGI
DAN SOSIOLOGI AGAMA.”
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika
tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan
rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Pekan Baru, 24 oktober 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................................... i
Daftar Isi.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................1
1.3. Tujuan.........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................2
2.1 Model Penelitian Pemikiran Model Dalam Islam....................................................2
2.2 Model Penelitian Antropologi Dan Sosiologi Agama............................................4
BAB III PENUTUP....................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................8
3.2 Saran...........................................................................................................................8
Daftar Pustaka...............................................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Metodologi studi Islam adalah prosedur yang ditempuh secara ilmiah, cepat dan tepat
dalam mempelajari Islam secara luas dalam berbagai aspeknya, baik dari segi sumber
ajaran, pemahaman terhadap sumber ajaran maupun sejarahnya. Salah satu nya sejarah
tentang pembaharuan pemikiran islam, Pemikiran pembaharuan atau modernisasi dunia
Islam timbul terutama karena adanya kontak yang terjadi antara dunia Islam dan Barat.
Dengan adanya kontak itu, umat Islam abad XIX mulai menyadari bahwa mereka telah
mengalami kemunduran dibandingankan dunia Barat yang pada saat itu mulai menemukan
titik kemajuan peradaban Sebagai pelajar kita tentu harus memperlajari perkembangan-
perkembangan penelitian tentang pembaharuan pemikiran islam dan penelitian antropologi
dan sosiologi agama.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun permasalahan yang dibahas dalam penyusunan makalah ini adalah,


a. Pengertian pembaharuan islam
b. Model penelitian pemikiran modern dalam islam
c. Makna penelitian antropologi dan sosiologi agama
d. Model penelitian antropologi dan sosiologi agama

1.3 TUJUAN
Pada dasarnya tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar pembaca mengetahui
tentang dimensi makna dan model penelitian pemikiran islam dan penelitian antropologi
dan sosiologi agama.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 MODEL PENELITIAN PEMIKIRAN MODERN DALAM ISLAM

Sebagaimana telah diuraikan di atas, bahwa dalam garis besarnya sejarah Islam
dapat dibagi ke dalam tiga periode besar, yaitu periode klasik (650-1250 M.), periode
pertengahan (1250-1800 M.), dan periode modern (1800 M. sampai dengan sekarang).
Periode Modern (1800 M. dan seterusnya) merupakan zaman kebang kitan umat
Islam. Jatuhnya Mesir ke tangan Barat mengingatkan dunia Islam akan kelemahannya dan
menyadarkanumat Islam bahwa di Barat telah timbul peradaban baru yang lebih tinggi dan
merupakan ancaman bagi Islam. Raja- aja dan pemuka Islam mulai memikirkan bagaimana
meningkatkan mutu dan ekuatan umat Islam kembali. Di periode modern inilah timbulnya
ide-ide pembaharuan dalam Islam. Mengkaji berbagai upaya pembaruan berikut pemikiran,
tokoh-tokoh, Strategi dan keberhasilannya selain berguna untuk kepentingan akademis, juga
berguna sebagai bahan perbandingan untuk melakukan pembaruan Indonesia.

A. FENGERTIAN PEMBARUAN ISLAM


Pembaruan Islam adalah upaya-upaya untuk menyesuaikan paham keagamaan
Islam dengan perkem- bangan baru yang ditimbulkan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi modern. Dengan demikian pembaruan dalam Islam bukan berarti meng- bah,
mengurangi atau menambah teks Alquran maupun teks Al-Hadis, melainkan hanya
mengubah atau menyesuaikan paham atas keduanya sesuai dengan perkembangan zaman.
Hal ini dilakukan karena betapapun hebatnya paham-paham yang dihasilkan para ulama
atau pakar di zaman lampau itu tap ada kekurangannya dan selalu dipengaruhi oleh
kecenderungan, pengetahuan, situasi sosial, dan lain sebagainya Selain itu pembaruan
dalam Islam dapat pula berarti mengubah keadaan umat agar mengikuti ajaran yang
terdapat di dalan Alquran dan Al- Sunnah. Hal ini perlu dilakukan, karena terjadi
kesenjangan antara yang dikehendaki Alquran dengan kenyataan yang terjadi di
masyarakat.

2
B. MODEL PENELITIAN PEMIKIRAN MODERN DALAM ISLAM
1. Model Penelitian Dellar Noer

Salah satu buku yang memuat hasil penelitian tentang pemikiran mo dern dalam
Islam yang dilakukan oleh Deliar Noer berjudul Gerakan Modern Islam di Indonesia
1900-1942, diterbitkan oleh LP3ES di sekitar tahun 1960- an Dari judulnya terlihat
bahwa penelitian tersebut bersifat deskriptif analitis, yaitu penelitian yang mencoba
mendeskripsikan gerakan modem Islam di Indonesia yang terjadi pada tahun 1900-
1942. Penelitian tersebut antara lain memuat latar belakang pemikiran, permasalahan
yang ingin dipecahkan, metode dan pendekatan serta analisis yang digunakan, Di antara
pemikiran yang melatarbelakangi penelitian tersebut adalah adanya asumsi bahwa
perkembangan yang terjadi pada akhir periode 1900- 1942 merupakan tahun pergantian
penguasa di Indonesia dari tangan Belanda ke tangan Jepang. Lebih lanjut, Deliar Noer
mengatakan betapa perkembangan masa merdeka banyak relevansinya dengan
perkembangan pemikiran periode sebelumnya antara tahun 1900-1942. Yaitu pertama,
soal khilafiyah. Kedua, sifat fragmentasi kepartaian. Sifat ini di masa tahun 1920-1942,
sangat menonjol, baik pada kalangan Islam maupun pada kalangan kebang. saan.
Ketiga, kepemimpinan yang bersifat pribadi. Di zaman merdeka ke- cenderungan seperti
itu terjadi, yaitu pemimpin, dengan alasan-alasannya sendiri, membawa pengikut-
pengikutnya ke luar organisasi semula Keempat, perbedaan dan pertentangan paham.
Contoh adanya perten- tangan paham antara lain terlihat pada perbedaan kecenderungan
dan sikap pada masa demokrasi terpimpin, Kelima, hubungan dengan pemerintah.
Sudah jelas, bahwa dipandang dari pergerakan nasional, pemerintah jajahan adalah
musuh yang harus dihancurkan Oleh sebab itu, suasananya adalah suasana permusuhan
dan Suasana perang.
Dalam kesimpulannya itu, Deliar Noer menyimpulkan bahwa gerakan pembaruan
Islam di Indonesia mulai berakar pada pergantian abad yang lalu. Berkembang dari
masa ke masa dalam waktu empat puluh tahun, pada tahun 1940 gerakan ini telah
menghunjam dalam di tanah air; tempat Islam telah pasti. Perkembangan dan
penyebaran pembaruan itu berasal dari kelompok-kelompok kecil yang mulanya

3
terpisah satu sama lain, tetapi segera merupakan kekuatan bersatu yang harus
diperhitungkan Belanda. Meskipun gerakan itu tidak sunyi dari kesulitan, pertikaian
antara kelompok atau go- longan, antara pribadi, dan dalam soal ajaran dan ideologi,
namun akhirnya ia dapat tegak berdiri menghadapi berbagai tantangan, dan mampu turut
memimpin, kadang-kadang di depan, kadang-kadang berdampingan dengan kelompok
lain dalam pergerakan nasional pada umumnya. Selama masa yang kita bicarakan ia
tidak pernah ketinggalan dalam perjuangan.
Selanjutnya, berkaitan dengan Timur Tengah dan pengaruhnya dalam
pembaruan, Deliar Noer menyimpulkan, bahwa para pembaharu di Indo- nesia, terutama
mereka yang mempergunakan bahasa Arab sebagai bahasa perantara untuk menambah
pengetahuan mereka, memperoleh inspirasi dan pemikiran yang tumbuh di Mesir,
terutama Abduh. Pemikiran Abduh tentang pembaharuan pada dasarnya bersifat agama,
dan memang segi ini yang ditekankan oleh para pembaharu-umumnya-di Indonesia,
sekurang- kurangnya pada permulaan.
Dellar Noer telah memberikan model penelitian yang memenuhi persyaratan
sebagai pene- latan sejarah, yang dalam hal ini sejarah gerakan modem Islam di
Indonesia ahun 1900-1942, dengan kesimpulan yang secara akademis dapat diper-
tanggungjawabkan validitasnya. Penelitian tersebut walaupun tidak secara eksplisit
mengemukakan latar belakang pemikiran, permasalahan, tujuan, metode dan pendekatan
serta kerangka analisis yang digunakan dalam penelitian, namun secara keseluruhan
berbagai aspek yang seharusnya ada dalam sebuah penelitian telah tertampung dalam
penelitian yang dilakukan Deliar Noer.

2. Model Penelitian HAR Gibb


Penelitian mengenai pemikiran modern dalam Islam pernah pula dilakukan oleh
H.A.R.Gibb, Maha Guru pada Universitas Oxford. Hasil penelitiannya berjudul Modern
Trends in Islam yang diterjemahkan oleh LEHakim dengan judul Aliran aliran Modern
dalam Islam dan diterbitkan oleh Tintamas-Jakarta pada tahun 1954. Untuk
membuktikan tesisnya itu H.A.R. Gibb melakukan penelaahan terhadap doktrin-doktrin
ajaran Islam sebagaimana yang terdapat dalam Alquran dan Al-Sunnah, dan bukan dari
sumber-sumber yang sudah tidak sejalan dengan doktrin tersebut. Dengan demikian,

4
penelitian yang ia lakukan bersifat penelitian eksploratif deskriptif, yaitu penelitian yang
mencoba mendeskripsikan secara mendalam suatu objek dengan menggunakan data.
data yang terdapat dalam kajian pustaka, sedangkan pendekatan yang digu nakannya
bersifat filosofis historis. Yaitu suatu penelitian yang tekanannya ditujukan untuk
mengemukakan nilai-nilai universal dan mendasar dari suatu ajaran atau objek yang
diteliti, serta didukung oleh data-data historis yang dapat dipercaya. model penelitian
gerakan modem dalam Islam yang dilakukan Gibb bersifat penelitian kepustakaan, yaitu
pe nelitian yang sepenuhnya menggunakan bahan-bahan yang terdapat dalam sumber-
sumber tertulis, khususnya buku-buku yang dihasilkan para penulis sebelumnya.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitiannya itu adalah pende- katan
filosofis historis, yaitu penelitian yang menekankan pada upaya untuk menarik nilai-
nilai universal yang didasarkan pada informasi yang terdapat dalam kitab suci dan
didukung oleh kebenaran sejarah.

2.2 Model Penelitian Antropologi dan Sosiologi Agama

A. MAKNA PENELITIAN ANTROPOLOGI DAN SOSIOLOGI AGAMA

Dalam berbagai penelitian antropologi agama dapat ditemukan adanya


hubungan yang positif antara kepercayaan agama dengan kondisi ekonomi dan
politik.' Menurut kesimpulan penelitian antropologi, golongan masyarakat kurang
mampu dan golongan miskin lain pada umumnya lebih tertarik kepada gerakan
keagamaan yang bersifat mesianis, yang menjanjikan perubahan tatanan sosial
kemasyarakatan. Sedangkan golongan kaya lebih cenderung untuk mempertahankan
tatanan masyarakat yang sudah mapan secara ekonomi lantaran tatanan tersebut
menguntungkan pihaknyaDengan menggunakan pendekatan dan perspektif
antropologi tersebut di atas dapat diketahui bahwa doktrin-doktrin dan fenomena-
fenomena keagamaan ternyata tidak berdiri sendiri dan tidak pernah terlepas dari
jaringan institusi atau kelembagaan sosial kemasyarakatan yang mendukung
keberadaannya. Inilah makna dari penelitian antropologi dalam memahami gejala-
gejala keagamaan Selanjutnya, kita lihat mengenai makna pendekatan sosiologi

5
dalam memahami agama. Diketahui bahwa sosiologi merupakan ilmu yang mem-
bahas sesuatu yang telah teratur dan terjadi secara berulang dalam masyara- kat.
Selanjutnya, diketahui bahwa ikatan-ikatan yang sudah teratur dan stabil
dalam agama itu, Selanjutnya, pada saat nilai-nilai suatu masyarakat dapat
diintegrasikan dalam suatu tatanan atau sistem yang berarti, maka pada saat itulah
anggota- anggota masyarakat dapat bersatu menuju ke satu arah dan tingkah laku
mereka.

B. MODEL PENELITIAN ANTROPOLOGI AGAMA


Penelitian di bidang antropologi agama antara lain dilakukan oleh se orang
antropolog bernama Clifford Geertz pada tahun 1950-an. Hasil peneli- tiannya itu telah
dituliskan dalam buku berjudul The Religion of Java Arti penting dari karya Geertz,
sebagaimana dikemukakan Parsudi Suparlan adalah sumbangannya kepada pengetahuan
kita mengenai simbol-simbol. Yaitu, bagaimana hubungan antara struktur-struktur sosial
yang ada dalam suatu masyarakat dengan pengorganisasian dan perwujudan simbol-simbol,
bagaimana para anggota masyarakat mewujudkan adanya integrasi dan disintegrasi dengan
cara mengorganisasi, dan mewujudkan simbol-simbol tertentu, sehingga perbedaan-
perbedaan yang tampak antara struktur sosial yang ada dalam masyarakat tersebut hanyalah
bersifat komplementer model penelitian yang dilakukan Geertz adalah penelitian lapangan
dengan pendekatan kualitatif.
Penelitian ini didasarkan pada data-data yang dikumpulkan melalui wawancara,
pengamatan, survei, dan penelitian Grounded Research, yakni penelitian yang penelitinya
terlibat dalam kehidupan masya- rakat yang ditelitinya. Dari segi waktu yang digunakan
untuk melakukan penelitian tersebut selama tiga tahap. Tahap pertama, antara September
1951 sampai 1952, persiapan yang intensif dalam bahasa Indonesia (yakni Melayu)
dilakukan di Universitas Harvard model penelitian antropologi agama yang dilakukan
Geertz dapat dijadikan model atau bahan perbandingan bagi para peneliti selanjutnya. Hal
ini, karena secara metodologi dan konseptual penelitian yang dilakukan Geertz tergolong
penelitian yang lengkap dan memenuhi prosedur penelitian lapangan yang baik.

6
C. MODEL PENELITIAN SOSIOLOGI AGAMA
Dalam penelitian ini dapat dilihat agama yang terdapat pada masyarakat industri
modern, agama pada lapisan masyarakat yang berbeda. beda, agama yang dikembangkan
pada kalangan penguasa, politikus, dan lain sebagainya. Di antara contoh mengenai
penelitian sosiologi agama dilakukan oleh Robert N. Bellah dalam bukunya berjudul
Religion Evolution: American Sosiological Review (tahun 1964). Menurut hasil
penelitiannya, teori-teor dan penelitian tentang agama telah dibuat orang sejak ratusan tahun
yang lalu, sejak zaman Herodotos, tetapi penelitian terhadap agama yang dilakukan secara
ilmiah dan sistematis baru dimulai sejak pertengahan abad ke-19. apat terjadi apa yang ada
dalam doktrin kitab suci berbeda dengan apa yang ada dalam kenyataan empirik. Para
sosiolog membuat kesimpulan tentang agama dari apa yang terdapat dalam masyarakat.
Jika, suatu pemeluk agama terbelakang dalam bidang ilmu pengetahuan, ekonomi,
kesehatan, kebersihan, dan lain.

7
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pembaruan Islam adalah upaya-upaya untuk menyesuaikan paham keagamaan Islam
dengan perkem- bangan baru yang ditimbulkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
Dengan demikian pembaruan dalam Islam bukan berarti meng- bah, mengurangi atau menambah
teks Alquran maupun teks Al-Hadis, melainkan hanya mengubah atau menyesuaikan paham atas
keduanya sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini dilakukan karena betapapun hebatnya
paham-paham yang dihasilkan para ulama atau pakar di zaman lampau itu tap ada
kekurangannya dan selalu dipengaruhi oleh kecenderungan, pengetahuan, situasi sosial, dan lain
sebagainya
3.2 SARAN
Sebaiknya sebagai seorang pelajar islam kita harus mengetahui secara mendalam tentang
penelitian-penelitian tentang pemikiran, antropologi dan sosiologi dalam agama islam yang
menggambarkan kecintaan kita pada agama islam dengan mempelajari sejarah-sejarah islam
secara mendalam.
3.3 DAFTAR PUSTAKA
Buku metodelogi study islamoleh Abuddin Natta

Anda mungkin juga menyukai