Disusun Oleh :
Fahmi Rianor
Nim. 1302120255
Ana Khairiyati
Nim.1302120237
Jurusan Syari’ah
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji Syukur Dengan Tulus Penulis Persembahkan Kehadirat Allah Swt. Karena Atas
Limpahan Rahmat Dan Karunia-Nya. Sehingga Kami Dapat Menyelesaikan Makalah
Metodologi Studi Islam Yang Sederhana Ini, Meskipun Jauh Dari Kata Sempurna.
Shalawat Serta Salam Semoga Senantiasa Tercurah Untuk Junjungan Kita Nabi Besar
Muhammad Saw. Beserta Keluarga Dan Para Sahabatnya Hingga Akhir Zaman, Dengan
Upaya Kita Meneladani Akhlaknya Yang Mulia.
Tujuan Penyusunan Makalah Ini Guna Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Metodologi Studi Islam. Selain Itu Juga Untuk Menambah Wawasan Para Pembaca Tentang
Model Penelitian Pemikiran Modern Dalam Islam Dan Model Penelitian Antropologi Dan
Sosiologi Agama.
Penulis Berharap Semoga Makalah Sederhna Ini Bemanfaat Bagi Para Pembaca.Kritik
Dan Saran Yang Membangun Selalu Penulis. Harapkan Demi Perbaikan Makalah Ini, Segala
Sesuatu Yang Benar Itu Datangnya Dari Allah Swt, Dan Sesuatu Yang Salah Itu Berasal Dari
Penulis.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Penulis
II
DAFTAR ISI
COVER.....................................................................................................................................I
KATA PENGANTAR............................................................................................................II
DAFTAR ISI............................................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................1
C. Tujuan Penulisan........................................................................1
D. Metode Penelitian.......................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian pembaharuan islam..................................................2
B. Model penelitian pemikiran modern dalam islam......................2
C. Model penelitian antropologi.....................................................5
D. Model penelitian sosiologi.........................................................8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................14
B. Saran...........................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Telah di uraikan, bahwa dalam garis besarnya sejarah islam dapat di bagi ke dalam tiga
periode besar,yaitu periode klasik (650-1250 M. ), periode (1250-1800 M. ), dan periode
modern (1800 M. Sampai dengan sekarang).
Periode klasik merupakan zaman kemajuan dan di bagi ke dalam dua fase. Pertama, fase
ekspansi, integrasi. Pada zaman ini banyak menghasilkan ulama- ulama besar seperti imam
malik,imam syafi’i dan imam ibn hambali, fase kedua disintegrasi (1000-1250 M.) dimasa ini
keutuhan umat islam dalam bidang politik mulai pecah.
Periode pertengahan (1250-1800 M.) juga dibagi menjadi dua fase. pertama masa kemunduran
(1250-1500 M.)
Periode modern (1800 dan seterusnya) merupakan zaman kebangkitan umat islam.
Adalah barang tentu menjadi pertanyaan kembali, mengingat pemikiran kontemporer Islam
yang bersifat islami itu dihubungkan dengan modern yang identik dengan Barat. Pemikiran
merupakan wacana yang berkembang secara dialektik, yakni dalam periodisasi waktu, atau
pada tempat atau kawasan tertentu. Setidaknya kita menyegarkan kembali akan pemahaman
yang dimaksud dengan modern, dan juga yang dimaksud dengan islami. Pembahasan ini
meliputi dua arus besar pemikiran yang selalu dihadapkan sebagai dua buah ideologi besar,
yakni Islam dan Barat.
Dalam wacana pemikiran modern, antara islam dan barat, titik utama kajiannya terletak pada
tataran epistemologis, yakni sumber pengetahuan. Corak pemikiran islam, sesuai dengan
sumber pengetahuannya selalu mengacu pada al-qur’an dan sunnah yang menjadi ciri
kahasnya. Keduanya sebagai epistemologi merupakan pembeda dengan corak pemikiran
lainnya. Bergitu pun berbagai kajian yang notabene melingkupi berbagai keilmuan islam.
Maka, berbagai kerangka pemikiran yang mengabsenkan al qur’an dan sunnah -yang
menjadi khasnya- barang tentu tidak dikatakan sebagai pemikiran islam. Adapun pada
tataran aksiologis, pemikiran islam ataupun barat akan membias dan hilang corak khasnya
karena disesuaikan dengan world view yang ada.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian pembaruan islam ?
2. Apa saja model penelitian pemikiran modern dalam islam .antropolog dan sosiologi ?
C. TUJUAN
1. Agar dapat memahami tentang pengertian pembaruan islam
2. Agar dapat mengetahui model-model penelitian pemikiran modern dalam islam
D.METODE PENULISAN
Adapun metode penulisan kami gunakan dalam penyusunan makalah sederhana ini yaitu:
1.Metode Keperpustakaan(Library Reseach)
2.Metode Penelusuran Internet(Web Search)
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan, Jakarta: Bulan Bintang,
1975, h. 10.
2
Abuddin Nata, Metotologi Studi Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998, h. 379.
2
3
Salah satu buku yang memuat hasil penelitian tentang pemiktran modern
dalam Islam yang dilakukan oleh Deliar Noer berjudul Gerakan Modern Islam di
Indonesia 1900-1942, diterbitkan oleh LP3ES di sekitar tahun 1980-an. Dari judulnya
terlihat bahwa penelitian tersebut bersifat deskriptif analitis, yaitu penelitian yang
mencoba mendeskripsikan gerakan modern Islam di Indonesia yang terjadi pada tahun
1900-1942. Penelitian tersebut antara lain memuat latar belakang pemikiran,
permasalahan yang ingin dipecahkan, metode dan pendekatan serta analisis yang
digunakan.3
Di antara pemikiran yang melatarbelakangi penelitian tersebut adalah adanya
asumsi bahwa perkembangan yang terjadi pada akhir periode 1900-1942 merupakan
tahun pergantian penguasa di Indonesia dari tangan Belanda ke tangan Jepang. Tetapi
pemikiran, gerakan dan perkembangan yang umumnya bersangkutan dengan gerakan
modern Islam di negeri kita ini tidak berhenti dengan pergantian ini. Malah lebih lagi
daripada di masa permulaan ia tumbuh, gerakan modern Islam itu terus saja berlanjut,
bukan saja pada masa Jepang, melainkan juga sesudah kita merdeka, hingga masa kini.
Dalam rangka ini maka mudah terlihat analogi yang dihadapi pada masa merdeka
dengan yang dihadapi di zaman jajahan Belanda dahulu. Dan dalam rangka ini pula
berkembang pemikiran, cara pendekatan, serta pemecahan permasalahan yang
bersamaan atau berlainan antara dua masa itu, yaitu pada masa merdeka dengan masa
jajahan Belanda.
Dengan latar belakang yang berisi asumsi tersebut itulah kelihatannya Deliar
Noer ingin mengetahui tentang pemikiran, pendektan dan pemecahan masalah yang
bagaimanakah yang dilakukan umat Islam pada periode tersebut. Hal demikian perlu
dilakukan mengingat pemikiran pembaruan ini mungkin masih tetap relevan untuk
digunakan pada masa-masa setelah kemerdekaan.4
4
Ibid., 382
4
3
Ibid., h. 381.
4
Ibid., 382
4
5
Ibid., 383
6
Ibid., h. 387
5
jujur, sungguh-sungguh dan takwa.7 Pada bagian lain, Gibb mengatakan bahwa agama
Islam dan penganutnya merupakan satu susunan yang sama, masing-masing
membentuk dan memberikan reaksi di antara satu sama lainnya selama Islam itu tetap
tinggal sebagai satu organisme yang hidup dan ajaran-ajarannya memberikan kepuasan
bagi perasaan keagamaan pengikut-pengikutnya.
Penelitian H.A.R Gibb adalah bersifat eksploratif deskriptif, yaitu penelitian
yang mencoba mendeskripsikan secara mendalam suatu objek dengan menggunakan
data-data yang terdapat dalam kajian pustaka, sedang pendekatan yang digunakan
bersifat filosofis histories, yaitu penelitian yang tekanannya ditujukan untuk
mengemukakan nilai-nilai universal dan mendasar dari suatu ajaran atau objek yang
diteliti, serta didukung oleh data-data histories yang dapat dipercaya.8
Dari penelitian itu Gibb mengemukakan tentang dasar-dasar alam pikiran Islam,
ketegangan dalamIslam, dasar-dasar modernisme, agama kaum modern, hukum dan
masyarakat serta Islam di dunia.
Ketika berbicara tentang dasar-dasar alam pikiran Islam. Gibb mengatakan,
bahwa Al-Quran adalah suatu kitab yang berisi perintah-perintah, yang didakwahkan
oleh Muhammad selama lebih kurang 20 tahun dari akhir hidupnya mengenai pelajaran
agama dan dasar-dasar susila atau bukti-bukti keterangan terhadap meraka yang ingkar,
tafsir dari kejadian-kejadian yang sedang berlaku, dan beberapa peraturan menganai
soal-soal sosial dan hukum.
Selanjutnya, ketika berbicara tentang dasar-dasar modernisasi, Gibb
mengatakan bahwa modernisasi menimbulkan satu pergolakan pikiran yang amat hebat
pengaruhnya di kalangan mereka yang dangkal ilmu pengetahuannya.9
C. Model Penelitian Antropologi
1. Pengertian Antropologi
Antropologi adalah salah satu disiplin ilmu dari cabang ilmu pengetahuan sosial
yang memfokuskan kajiannya pada manusia.10
Pendapat lain menyebutkan, antropologi adalah suatu cabang keilmuan yang
peduli dengan upaya mendokumentasikan organisasi hubungan-hubungan sosial dan
7
H.A.R. Gibb, Aliran-aliran Modern dalam Islam (terj.) L.E. Hakim, dari judul asli Modern Trends in
Islam, Jakarta: Tintamas, 1954, h. x.
8
http://stitattaqwa.blogspot.com/2011/10/27/model-penelitian-pemikiran-modern-dalam-islam/ (diakses
hari Sabtu, 05-10-2013 Pukul 08:45 WIB).
9
H.A.R. Gibb, op. cit., h. ix.
10
Zakiyuddin Baidhawy, Studi Islam Pendekatan dan Metodologi, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani,
2011, h. 271.
6
11
http://4dn4nm4hd1.wordpress.com/2012/08/27/pendekatan-antropologi-dan-sosiologi-dalam-studi-
islam/ (diakses hari Sabtu, 05-10-2013 Pukul 13:54 WIB).
12
Ibid.
7
seprti kepercayaan, ritual dan kepercayaan kepada sang sakral, wilayah antropologi
hanya terbatas pada kajian terhadap fenomena yang muncul. Menurut Atho Mudzhar,
ada lima fenomena agam yang dapat dikaji, yaitu:13
a. Scripture atau naskah atau simbol ajaran dan simbol agama.
b. Para penganut atau pemimpim atau pemuka agama, yakni sikap, perilaku dan
penghayatan para penganutnya.
c. Ritus, lembaga dan ibadat, seperti shalat, haji, puasa, perkawinan dan waris.
d. Alat-alat seperti masjid, gereja, lonceng, peci dan semacamnya.
e. Organisasi keagamaan tempat para penganut agama berkumpul dan berperan,
seperti Nahdatul Ulama, Muhammadiyah, Persis, Gereja Protestan, Syi’ah dan
lain-lain.
4. Contoh Penelitian yang Menggunakan Pendekatan Antropologi
Salah satu contoh yang akan kemukakan pada bagian ini adalah
runtuhnya Daulat Bani Umayah dan bangkitnya Daulat Bani Abasiyah. Untuk
membahs topik ini, M. Atho Mudzhar menyarankan sedikitnya ada empat hal
yangh harus diperhatikan dan diperjelas dalam rancangan penelitian, yaitu:14
Pertama: rumusan masalah, yaitu adalah faktor-faktor apa saja yang menyebabkan
jatuhnya Bani Umayah dan bangkitnya Bani Abasiyah? Untuk menjawab
pertanyaan tersebut harus dirumuskan faktor penyebab runtuh atau bangkitnya
dinasti, dan aspek apa saja yang akan dilihat.
Kedua: menjelaskan signifikasi penelitian, seperti menjelaskan maksud penelitian
(sesuatuyang belum pernah diteliti atau dibahas sebelumnya) dan kontribusi apa
yang diperoleh dari hasil penelitian setelah dilakukan nantinya.
Ketiga: metode yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian dengan
merinci hal-hal seperti: bentuk dan sumber informasi serta cara mendapatkannya,
memahami dan menganalisa informasi serta cara pemaparannya.
Keempat: melakukan telaah pustaka dan membuat rangkuman dari teori yang telah
dipaparkan. Setelah itu, seorang peneliti harus mengetahui apa saja yang belum
dibicarakan, dan dari sinilah akan diperoleh kontribusi dari hasil penemuan
penelitian.
13
M. Atho Mudzhar, Pendekatan Studi Islam dalam Teori Prakter, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998, h.
15.
14
Ibid. h.60
8
15
Zakiyuddin Baidhawy, Studi Islam Pendekatan dan Metodologi, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani,
2011, h. .264
16
http://4dn4nm4hd1.wordpress.com/2012/08/27/pendekatan-antropologi-dan-sosiologi-dalam-studi-
agama/ (diakses hari Sabtu, 05-10-2013 Pukul 13:54 WIB)
17
Ibid.
9
Sedangkan bagi Bryan Wilson, agama memiliki fungsi manifes dan fungsi laten.
Fungsi manifes adalah memberikan keselamatan identitas personal dan jiwa bagi laki-
laki dan perempuan. Sedangkan fungsi latennya adalah memberdayakan personal dan
spritual dalam menghadapi gangguan emosional inner, kondisi spritual dan upaya untuk
menghadapi ancaman keimanan dan penyembahan.
18
http://4dn4nm4hd1.wordpress.com/2012/08/27/pendekatan-antropologi-dan-sosiologi-dalam-studi-
agama/ (diakses hari Sabtu, 05-10-2013 Pukul 13:54 WIB)
10
Setiap tema yang dikaji, setidaknya tetap relevan dengan teori sosiologi, baik
teori fungsionalisme, konflik maupun interaksionalisme. Teori fungsionalisme dan
konflik bekerja dengan cara analisis makro sosiologi yaitu menfokuskan perhatiannya
pada struktur sosial. Adapun teori interaksionalisme dengan cara analisis mikro, yaitu
lebih menfokuskan perhatiannya pada karakteristik personal dan interaksi yang terjalin
antar individu.
19
ibid.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembaruan islam adalah upaya-upaya
untuk menyesuaikan faham keagamaislaman
dengan perkembangaan baru yang ditimbulkan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
modern.
Diantara hasil penelitiannya ada 2 :
1. Deliar Noer, penelitiannya bersifat
deskriptif analitis
Deliar Noer menyebukan adanya
golongan tradisional dan golongan
pembaharu. Sementara itu,
golongan pembaharu lebih
memberi perhatian pada sifat islam
pada umumnya.
2. H.A.R. Gibb, penelitiannya bersifat
eksploratif deskriptif.
Dari penelitian itu, Gibb
mengemukakan tentang dasar-
dasar alam pikiran isalam,
ketenggangan dalam islam, dasar-
dasar moderisme, agama kaum
modern. Hukum dan masyarakat
serta islam di dunia.
1. Satu Contoh Penelitian
Menggunakan Pendekatan
Sosiologi
yang menggunakan pendekatan
sosiologi, seperti yang dijelaskan
Atho Mudzhar tentang Mesjid dan
Bakul Keramat: konflik dan
integrasi dalam masyarakat Bugis
Amparita. Judul tersebut diteliti
dengan menggunakan metode
grounded research.
11
B. Saran para pembaca
Al
hamdulil
lah
dengan
selesain
ya
makalah
ini,kami
berharap
bermanf
aat bagi
pembaca
.meskip
un
makalah
jauh dari
kesempu
rnaan
maka
dari itu
kami
sebagai
penyusu
n
makalah
.berhara
p akan
saran
dan
kritik
yang
memban
gun dari
12
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
H.A.R. Gibb, Aliran-aliran Modern dalam Islam (terj.) L.E. Hakim, dari judul
asli Modern Trends in Islam, Jakarta: Tintamas, 1954, h. X
INTERNET
http://4dn4nm4hd1.wordpress.com/2012/08/27/pendekatan-antropologi-dan-
sosiologi-dalam-studi-agama/ (diakses hari Sabtu, 05-10-2013 Pukul 13:54
WIB)
http://4dn4nm4hd1.wordpress.com/2012/08/27/pendekatan-antropologi-dan-
sosiologi-dalam-studi-agama/ (diakses hari Sabtu, 05-10-2013 Pukul 13:54
WIB)
12