Dosen Pembimbing:
Ning Siti Khurotin, M.PdI
Disusun oleh:
Ana Maslihatul Izzah (202086010027)
Nuril Maulidyah (202086010030)
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberi kita rahmat serta
hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah
ini membahas mengenai “Modernisasi dan Sekularisasi” dalam Mata Kuliah Pemikiran
Modern Dalam Islam.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik dari segi
penulisan maupun yang lainya. Namun dengan bantuan dari berbagai pihak kami dapat
menyelesaikan tugas kami, terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu serta
membimbing dalam penyusunan makalah kami semoga mendapat balasan baik dari Allah
SWT.
Kritik dan saran bagi pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya, semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
1
. Sulfiana. 2005. Modernisasi Pemikiran Islam di Indonesia. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga. h. 6.
2
Choirul Fuad Yusuf. 2013. Analisis Buku Kontemporer: The Sociology of Secularisation: A Critique of A
Concept. Diedit oleh Fakhriati. Jakarta: Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan.
Berdasarkan latar belakang di atas masih banyak pengetahuan dan makna yang harus
dipahami lebih dalam. Oleh karena itu Untuk itu makalah ini akan mencoba menjelaskan
mengenai modernisasi dan sekularisme secara terperinci.
3
Soerjono Soekanto. 1970. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: UI Press. h 357.
4
Ninik Masrurah dan Umiarso. 2011.
5
Nurcholis Madjid. 1997. Islam Kemodernan dan Keindonesiaan. Bandung: Mizan.
bukan hanya membaharui paham-paham, sikap atau adat istiadat, melainkan lebih luas lagi
mencakup pembaharuan institusi-institusi yang dipandang lama untuk disesuaikan dengan
pendapat-pendapat dan keadaan-keadaan yang baru.6
Modernisasi merupakan bentuk transformasi dari keadaan yang kurang maju atau
kurang berkembang ke arah yang lebih baik dengan harapan akan tercapai kehidupan
masyarakat yang lebih maju, berkembang dan makmur. Modernisasi juga merupakan hasil dari
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang sekarang ini. Tingkat
teknologi dalam membangun modernisasi sangat dirasakan dan dinikmati oleh semua lapisan
masyarakat dari masyarakat perkotaan hingga masyarakat pedesaan. Dapat dikatakan bahwa
modernitas merupakan sebuah transformasi yang dialami oleh masyarakat yang dimana terjadi
perubahan yang mengarah kepada perkembangan dan perubahan kearah yang lebih baik.
6
Harun Nasution. 1975. Pembaharuan dalam Islam, Sejarah Pemikiran dan Gerakan. Jakarta: Penerbit Bulan
Bintang.
usianya dihabiskan di berbagai bagian Dunia Islam: India, Mesir, Iran, dan Turki. Dia
mengembara ke Eropa, dari Saint Petersburg sampai Paris dan London. Di mana pun dia tinggal
dan ke mana pun dia pergi, Jamaluddin senantiasa mengumandangkan ide-ide pembaharuan
dan modernisasi Islam.
Bersama muridnya, Syaikh Muhammad Abduh (1849–1905) dari Mesir, Jamaluddin
pergi ke Paris untuk menerbitkan majalah Al-`Urwah al-Wutsqa (Le Lien Indissoluble), yang
berarti “ikatan yang teguh”. Abduh menjadi pemimpin redaksi, dan Jamaluddin menjadi
redaktur politik. Nomor perdana terbit 13 Maret 1884 (15 Jumad al-Ula 1301), memuat artikel-
artikel dalam bahasa Arab, Perancis, dan Inggris. Terbit setiap Kamis, majalah itu penuh
dengan artikel-artikel ilmiah dan mengobarkan semangat umat untuk kembali kepada Al-
Qur’an dan Sunnah Nabi, serta menyerukan perjuangan umat Islam agar terlepas dari belenggu
penjajahan Eropa. Majalah Al-`Urwah al-Wutsqa tersebar di kawasan Timur Tengah, Afrika
Utara, India, dan kota-kota besar di Eropa. Sayangnya, majalah ini hanya sempat beredar 28
nomor saja dan terpaksa berhenti terbit pada bulan Oktober 1884. Hal ini disebabkan
pemerintah kolonial Inggris melarang majalah itu masuk ke Mesir dan India, lalu pemerintah
Turki Usmani juga melarangnya beredar di wilayah kekuasaannya, sehingga Al-`Urwah al-
Wutsqa kehilangan daerah pemasarannya. Namun dalam masa delapan bulan beredar, majalah
Muslim pertama di dunia itu berhasil menanamkan benih-benih modernisasi di kalangan umat
Islam.
Muhammadiyah pada awal abad ke-20 sekitar tahun 1911-1932 juga melakukan
modernisasi pendidikan. Modernisasi pendidikan yang dilakukan oleh Muhammadiyah
ditempuh dengan cara mengadaptasi sistem pendidikan Belanda dalam pendidikan Islam.
terbentuknya model sekolah Muhammadiyah seperti model sekolah Belanda istilah Azra,
sebagai “Sekolah Umum (Belanda) Plus”, atau Streenbrink sebagai “Sekolah Ultra
Konservatif”. Dalam sekolah baru dan modern itu, selain pelajaran agama, diajarkan juga
pelajaran umum; instrument belajar diadopsi langsung seperti cara Belanda; diberlakukan
sistem penjenjangan dan pembayaran sekolah dari siswa; serta yang paling fenomenal adalah
para guru telah diberikan insentif berupa gaji. Semua hal ini, yang kita lihat sekarang sebagai
sesuatu yang biasa, pada saat itu merupakan sesuatu yang sangat baru, aneh dan bahkan luar
biasa.7
7
Palahuddin. 2018. Modernisasi Pendidikan Islam di Indonesia Awal Abad Ke-XX: Kasus Muhammadiyah. Jurnal
Kajian Sosial Keagamaan: Universitas Muhammadiyah Mataram. 1 (01). h 62.
Dari uraian diatas, jelaslah pada hakikatnya modernisasi sudah ada sejak abad ke-2
sebelum masehi yang berlanjut hingga sekarang, dan modernisasi yang dilakukan oleh bangsa-
bangsa terdahulu bukan berarti mengambil semua perubahan yang sedang berkembang, akan
tetapi mengambil nilai positifnya dengan tanpa membuang ciri khasnya.
b. Dampak Negatif
1) Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang
kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah
tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.
2) Sikap Individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju
membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam
beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk
sosial.
3) Gaya Hidup Kebarat-baratan
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di
Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah
anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan
lain-lain.
4) Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa
individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka
akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain
yang stagnan. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial.
8
Murodi, M.A. Sejarah Kebudayaan Islam. Semarang: Karya Toha Putra. h. 196-198.
2.5 Pengertian Sekularisasi
Sekuler berasal dari kata latin seculum yang berati “masa” karena itu “sekuler
berorientasi pada masa sekarang”. Sekulerisme adalah sebuah doktrin, semangat atau
kesadaran yang menjunjung tinggi prinsip kekinian mengenai ide, sikap, keyakinan, serta
kepentingan individu yang mendapat momentumnya di abad pertengahan ketika munculnya
penemuan ilmu pengetahuan dan teknoogi yang menyudutkan pihak gareja katolik dan memicu
bangkitnya gerejareormis yang dipimpin oleh Martin Luter.
Sekularisasi yang dipakai dalam bahasa Indonesia, berasal dari kata dalam bahasa
Inggris secularization, yang berasal dari bahasa Latin saeculum yang biasanya di artikan
sebagai the temporal world (dunia temporal) sebagai lawan dari the Kingdom of God (Kerajaan
Tuhan) .9 Berdasarkan penelusuran etimologis dari asal katanya pengertian umum dari
sekularisasi secara etimologis sebagai suatu proses penduniawian, profanisasi dan pelepasan
dari nilai-nilai keagamaan.
Istilah sekularisasi dalam historisnya mengalami perkembangan, sehingga seringkali di
artikan dengan makna yang berbeda-beda tergantung pada topik, sudut pandangan, tujuan dan
objek kajian dari orang yang menggunakannya.10
Selanjutnya perlu dijelaskan juga istilah sekularisme, agar didapatkan perbedaannya
dengan istilah sekularisasi. Istilah sekularisme secara historis pertama kali diperkenalkan oleh
George Jacob Holyoale pada tahun 1841. Pada awalnya sekularisme merupakan perluasan
kebebasan berfikir dalam bidang etika. Dengan demikian jelas bahwa sekularisme tidak lain
merupakan suatu sistem etika yakni sistem yang menyodorkan mengenai prinsip- prinsip
kehidupan tentang apa, bagaimana,dan harus kemana manusia hidup atau bagaimana
seharusnya manusia itu bertindak dalam kehidupan sehari-hari.11
Konsep sekularisasi mengandung sejumlah makna dan dimensi. Dari sudut soslologis,
sekularisasi mengandung pengertian dan aspek desakralisasi, suatu proses pembebasan atau
penidak-keramatan alam. Dari segi politik, sekularisasi merupakan pemisahan antara urusan
agama dan urusan negara atau pemerintahan. Dalam aspek keagamaan, sekularisasi merupakan
antitesis terhadap agama, yang menekankan kehidupan semata-mata sebagai bersifat duniawi.
Dari segi historis terutama daiam konteks peradaban Barat, sekularisasi berkembang sebagai
9
Choirul Fuad Yusuf. 2000. Peran Agama Dalam Masyarakat. Universitas Indonesia. h. 25.
10
Choirul Fuad Yusuf. 2000. Peran Agama Dalam Masyarakat. Universitas Indonesia. h. 27.
11
Yusuf. Sekularisasi Dan Sekularisme Tinjauan Filsafati Mengenai Perubahan Persepsi Tentang Peran Agama
Dalam Masyarakat. h. 18.
interaksi dari faktor-faktor individuaiisme, iiberalisma, kritisme, rasionaiisme, materialisme,
dan modernisme yang menyertai Reanaisans, ReformasI, dan Protestantlsme dl Eropa.12
Harvey Cox menjelaskan mengenai perbedaan antara sekularisasi dan sekularisme.
Menurutnya, sekularisme adalah nama sebuah ideologi ( isme ) yang tertutup. Sedangkan
sekularisasi artinya membebaskan masyarakat dari kekangan agama dan pandangan alam
metafisik yang tertutup ( closed metphysical worldviews ).
Sekularisasi berusaha menyingkirkan perang otoritas keagamaan dalam kehidupan
manusia. Oleh karena itu, sebuah masyarakat menjadi sekular ketika agama termarjinalkan
dalam kehidupan individu maupun masyarakat. Dalam kaitan ini, sekularis adalah orang yang
percaya bahwa persoalan-persoalan sosial kemasyarakatan harus terbebas dari semua aturan
agama dan dogma. Jadi secara umum sekularisme adalah paham yang berpandangan bahwa
agama tidak berurusan dengan persoalan keduniaan yaitu persoalan politik dan social budaya.
Agama cukup bergelut dengan ritual keagamaan .Dengan mendasarkan standar etika dan
tingkah laku pada referensi kehidupan sekarang dan kesejahteraan social tanpa merujuk pada
agama.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sekularisme adalah suatu paham yang memisahkan
antara kehidupan dunia dengan akhirat dalam semua aspek kehidupan, baik dari sisi agama,
ekonomi, pendidikan, politik, sosial dan lain sebagainya. Selain itu, sekularisme juga
memperjuangkan hak untuk bebas dari berbagai aturan-aturan dari ajaran agama, di samping
juga memberikan sifat toleransi yang tidak terbatas, termasuk juga antar agama. Dengan kata
lain, sekularisme merujuk kepada kepercayaan bahwa semua kegiatan dan keputusan yang
keseluruhannya berada dan dibuat oleh manusia, tidak boleh ada peran dan campur tangan
agama di dalamnya.
12
Pardoyo. 1993. h. 243-244.ardoyo, 1993: 243-244.
dengan ajaran gereja. Munculnya kepercayaan tersebut juga disebabkan oleh tindakan pihak
gereja yang menyelenggarakan upacara keagamaan yang dianggap bertentangan dengan nilai-
nilai pemikiran dan moralitas seperti penjualan surat pengampunan, yaitu seseorang dapat
membeli surat pengampunan dengan nilai uang yang tinggi dan mendapatkan jaminan surga
meskipun ia melakukan kejahatan di dunia.
Di samping itu bahwa lahirnya sekularisasi juga dilatar belakangi oleh penolakan
terhadap dogma-dogma gereja yang cenderung memusuhi rasionalitas dan pengetahuan.
Pemberangusan kaum rasionalis oleh gereja dengan mengatasnamakan pembasmian terhadap
gerakan. heretic (bid'ah) dikemudian hari justru mengakibatkan perubahan radikal struktur
masyarakat pada abad pertengahan. Di tengah kondisi yang timpang itulah, timbul kesadaran
baru ditengah-tengah masyarakat kota untuk merubah kondisi ini. Gejala ini kemudian diikuti
dan dilanjutkan dengan serentetan protes dan perlawanan sosial yang menentang dominasi dan
eksploitasi kaum gereja.
Protes dan gerakan anti gereja tidak hanya muncul diranah sosial, tapi juga merambah
kawasan biara. Protes bermula dari biara Benedict, di Cluny yang kemudian dikenal dengan"
Reformasi Cluny ". Gerakan ini menentang praktek-praktek menyimpang para pendeta,
moralitas serta arogansi kaum pendeta di biara. Pada tahun 1073 meletus sebuah peristiwa
pembaharuan hildebrande". Perlawanan ini dilatar belakangi oleh pemberontakan melawan
kemapanan dan sikap eksploitatif kaum gereja. Gerakan-gerakan inilah yang kemudian
menuntut terjadinya proses reformasi dan sekularisasi, yaitu pemisahan gereja dengan
kekuasaan yang feodalistik.13
Gerakan inilah yang kemudian membangkitkan semangat sekularisasi di dunia Barat.
Dan dari semenjak peristiwa inilah mereka beranggapan bahwa agama harus dipisahkan dari
urusan kekuasaan dan Negara, bahkan harus dipisahkan dari kehidupan umat manusia.
Awal mula penggunaan kata sekularisme ini pertama kali digunakan oleh penulis
agnostik Inggris George Holyoake pada tahun 1851. Dia menganggap "Ateisme" terlalu
menganggu. Untuk mengganti istilah tersebut, George mencari istilah lain untuk
menggambarkan sikap yang menganjurkan untuk menjalani hidup berdasarkan pertimbangan
naturalistik (sekuler), tetapi tanpa harus menolak agama, sehingga memungkinkan kerjasama
dengan orang-orang yang beragama.
13
Syamsuddin Ramadhan. Majalah Islam. h. 8.
Dikutip dari situs The Humanist Heritage, George memberikan definisi sekularisme
mirip dengan definisi modern humanisme. Sehingga definisi sekularisme adalah pemisahan
gereja dan negara dibandingkan sebagai sebuah kepercayaan pribadi.
Dalam perkembangan pemikiran di Barat, faham sekular tumbuh dalam corak yang
moderat hingga ekstrem. Sekularisme moderat yang tumbuh pada abad ke-17 dan ke-18,
memandang agama sebagai masalah individu yang tidak ada hubungannya dengan negara,
kendati demikian negara masih berkewajiban untuk memelihara Gereja (agama) seperti dalam
hal upeti dan pajak. Pemlkir-pemikir sekularisime moderat antara lain Voltaire, Leasing, John
Locke, Leibniz, Thomas Hobbes, David Hume, dan J.J. Rousseau. Sekularisme ekstrem yang
tumbuh pada abad ke-19, menunjuk pada pandangan yang menempatkan agama tidak hanya
sebagai urusan pribadi tetapi sekaligus dianggap sebagai musuh negara. Faham sekular yang
ekstrem ini dapat dirujukpada pemikiran Ludwig Feuerbach dengan faham "ateis praktis dalam
negara", Karl fvlarx dengan faham "materialismehistoris ateis" dan memandang agama laksana
"opium" atau candu masyarakat yang meninabobokkan, dan Leninisme yang memusnahkan
agama dan menggantikannya dengan Bolsjewisme. Karena itu, faham sekularisme dalam
berbagai bentuknya akan tetap tumbuh menyertai alam pikiran manusia modern. Sekularisme
akan berhimpitan dengan modernisme dan rasionalisme. Sedangkan sekularisasi akan
berhimpitan dengan rasionalisasi dan modernisasi bahkan secara ekstrem dengan Westrenisasi,
kendati tidak sama dan sebangun. Dalam kehidupan modem abad ke-21 diperkirakan
sekularisasi akan mekar dan meluas melalui globalisasi dan alam pikiran posmodernisme yang
membawa nihilisme.
b. Dampak Negatif
1) Menghilangkan Jati Diri Bangsa
Penerapan sekularisme di beberapa negara tanpa disadari dapat
menghilangkan jati diri bangsa. Jika sekularisme terjadi Indonesia, maka
bisa menghilangkan jati diri bangsa Indonesia yang sudah mendarah
daging dengan ideologi Pancasila. Misalnya, jika diterapkan kebebasan
untuk tidak beragama, maka akan melanggar undang-undang,
sebagaimana bunyi sila ke-1 Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa.
2) Keterbatasan Logika Manusia
Kehidupan manusia tentu memiliki logika yang terbatas yang
membuat pemikiran manusia menjadi terbatas juga. Mengingat tidak
semua pemikiran manusia dapat dibenarkan, karena terkadang ada
kesalahan dalam berpikir.
3) Perubahan Sikap Masyarakat
Sikap masyarakat menjadi semakin materialistik, rasional,
pragmatik, serta menuntut akan terwujudnya segala sesuatu dalam
kehidupan.
14
Fransiska Febrina Ayu Saraswati. artikel Kebudayaan Sekularisme dan Kehidupan Beragama.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Modernisasi merupakan bentuk transformasi dari keadaan yang kurang maju atau
kurang berkembang ke arah yang lebih baik dengan harapan akan tercapai kehidupan
masyarakat yang lebih maju, berkembang dan makmur. Modernisasi juga merupakan hasil dari
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang sekarang ini. Tingkat
teknologi dalam membangun modernisasi sangat dirasakan dan dinikmati oleh semua lapisan
masyarakat dari masyarakat perkotaan hingga masyarakat pedesaan. Dapat dikatakan bahwa
modernitas merupakan sebuah transformasi yang dialami oleh masyarakat yang dimana terjadi
perubahan yang mengarah kepada perkembangan dan perubahan kearah yang lebih baik.
Pemikiran pembaharuan atau modernisasi dalam Islam timbul terutama sebagai hasil
kontak yang terjadi antara dunia Islam dan Barat. Dengan adanya kontak itu, umat Islam abad
20 sadar bahwa mereka telah mengalami kemunduran dibandingan dengan Barat. Kesadaran
itu membuat umat Islam berusaha mengejar ketertinggalan serta memulihkan kembali kekuatan
Islam seperti sebelumnya.
Pengaruh positif dari modernisasi adalah kesadaran masyarakat akan pentingnya ilmu
pengetahuan dalam kehidupan, kesiapan masyarakat dalam menghadapi perubahan-perubahan
dalam segala bidang, keinginan masyarakat untuk selalu mengikuti perkembangan situasi di
sekitarnya, serta adanya sikap hidup mandiri. Sementara beberapa pengaruh negatif dari
modernisasi adalah bercampurnya kebudayaan-kebudayaan di dunia dalam satu kondisi dan
saling mempengaruhi satu sama lain, baik yang baik maupun yang buruk.
Adapun bentuk-bentuk modernisasi Indonesia yaitu:
a. Gerakan Puritanisme
b. Gerakan Radikalisme
c. Gerakan Neo-sufisme
Sedangkan sekuler berasal dari kata latin seculum yang berati “masa” karena itu
“sekuler berorientasi pada masa sekarang”. Sekulerisme adalah sebuah doktrin, semangat atau
kesadaran yang menjunjung tinggi prinsip kekinian mengenai ide, sikap, keyakinan, serta
kepentingan individu yang mendapat momentumnya di abad pertengahan ketika munculnya
penemuan ilmu pengetahuan dan teknoogi yang menyudutkan pihak gareja katolik dan memicu
bangkitnya gerejareormis yang dipimpin oleh Martin Luter.
Dalam perkembangan pemikiran di Barat, faham sekular tumbuh dalam corak yang
moderat hingga ekstrem. Sekularisme moderat yang tumbuh pada abad ke-17 dan ke-18,
memandang agama sebagai masalah individu yang tidak ada hubungannya dengan negara,
kendati demikian negara masih berkewajiban untuk memelihara Gereja (agama) seperti dalam
hal upeti dan pajak.
Di zaman ini, kuatnya pengaruh sekularisme membuat anak-anak muslim sulit
menegakkan prinsip-prinsip agama. Salah satu dampak sekularisme yang paling signifikan
adalah betapa banyak pemuda Muslim yang mulai mengubah perilaku dan prinsip-prinsip
mereka berdasarkan agama mereka.
Di Indonesia, contoh bentuk sekularisme ternyata ada banyak, yakni:
a. Tidak Peduli dengan Urusan Duniawi
b. Kondisi Ekonomi, adanya kapitalisme
c. Adanya kebebasan yang tanpa batas dalam mengemukakan pendapat di media
masa.
3.2 Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami
menyarankan kepada teman-teman sesama mahasiswa untuk mencari informasi lain sebagai
tambahan dari apa yang telah kami uraikan di atas.
DAFTAR PUSTAKA
Madjid, Nurcholis. 1997. Islam Kemodernan dan Keindonesiaan. Bandung: Mizan.
Masrurah, Ninik dan Umiarso. 2011.
Murodi, M.A. Sejarah Kebudayaan Islam. Semarang: Karya Toha Putra.
Nasution, Harun. 1975. Pembaharuan dalam Islam, Sejarah Pemikiran dan Gerakan. Jakarta:
Penerbit bulan bintang
Pardoyo. 1993.
Palahuddin. 2018. Modernisasi Pendidikan Islam di Indonesia Awal Abad Ke-XX: Kasus
Muhammadiyah. Jurnal Kajian Sosial Keagamaan: Universitas Muhammadiyah
Mataram. 1 (01).
Ramadhan, Syamsuddin. Majalah Islam.
Saraswati, Fransiska Febrina Ayu. artikel Kebudayaan Sekularisme dan Kehidupan
Beragama
Soekanto, Soerjono. 1970. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: UI Press.
Sulfiana. 2005. Modernisasi Pemikiran Islam di Indonesia. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.
Yusuf, Choirul Fuad. 2000. Peran Agama Dalam Masyarakat. Universitas Indonesia.
Yusuf, Choirul Fuad. 2013. Analisis Buku Kontemporer: The Sociology of Secularisation: A
Critique of A Concept. Diedit oleh Fakhriati. Jakarta: Puslitbang Lektur dan Khazanah
Keagamaan.
Yusuf. Sekularisasi Dan Sekularisme Tinjauan Filsafati Mengenai Perubahan Persepsi
Tentang Peran Agama Dalam Masyarakat.