Disusun oleh :
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB 1 PENDAHULUAN 3
Latar Belakang 3
Rumusan Masalah 3
Tujuan Pembahasan 3
Manfaat Pembahasan 3
BAB 2 PEMBAHASAN 5
Pengertian Sosiokultural 5
Teori Sosiokultural 5
Teori Belajar Kultural 5
Teori Sosio Kognitif 6
Teori Edward Burnett Tylor 5
Fungsi Sosiokultural 6
Sosiokultural dalam Pendidikan 6
Perbedaan sosiokultural dalam pendidikan 7
BAB 3 PENUTUP 9
Kesimpulan 9
Saran 9
DAFTAR PUSTAKA 10
2
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pendidikan merupakan tempat belajar berbagai hal mulai dari ilmu wajib hingga ilmu untuk
pembangunan karakter. Semua itu sangat penting untuk mendidik siswa bukan hanya cerdas
untuk dirinya saja, melainkan untuk kepentingan-kepentingan yang lebih luas . selain itu,
Pendidikan sebagai tempat bertemunya berbagai macam kebudayaan. menyebabkan berbagai
kebudayaan yang bertemu ini dapat memunculkan konflik-konflik dari perbedaan pemikiran,
Bahasa, dan berbagai faktor lainnya. Akibatnya proses pembelajaran akan terhambat.
Oleh karena itu, pemahaman nilai-nilai sosiokultural dibutuhkan dalam pendidikan. Siswa
diharapkan mampu menerapkan nilai-nilai sosiokultural yang padu dan baik dalam interaksi
pembelajaran dengan ilmu-ilmu yang telah dipelajari.
Kemudian Ketika pengimplementasian sosiokultural dengan Pendidikan telah berhasil
dilaksanakan maka terjadilah integrasi sosial yang dapat meningkatan wawasan dalam
pemahaman kultural membentuk interaksi yang terhindar dari berbagai konflik perbedaan.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sosiokultural?
2. Apa saja metode yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya perbedaan
sosiokultural dalam Pendidikan
3. Bagaimana pencegahan yang harus dilakukan para siswa untuk menentang perbedaan
sosiokultural?
4. Menganalisis manfaat sosiokultural dalam dunia Pendidikan!
Tujuan pembahasan
Berdasarkan pada rumusan masalah tersebut maka dapat disimpulkan tujuan yang ingin
dicapai pada makalah ini adalah ;
1. Memahami pengertian sosiokultural
Manfaat pembahasan
3
1.Menginspirasi penulis dan para pembaca untuk memahami lebih dalam tentang
sosiokultural.
2.Menjadi landasan untuk semua orang agar menjadi pribadi yang bijak dalam
menghadapi sosiokultural.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
mengkonstruksi pengetahuan tentang objek didunia, mereka mengalami dan melakukan
tindakan tentang objek yang diketahuinya dan mengkonstruksi objek itu berdasarkan
pemahaman mereka sedangkan menurut teori Vygotsky (co-kontruktivime) menekankan
pada hakikat sosio kultural dari pembelajaran. Vygotsky berpendapat bahwa interaksi
sosial yaitu interaksi individu dengan individu lain merupakan faktor yang mendorong
atau memicu perkembanagn kognitif. vygotsky yakin bahwa fungsimental yang lebih
tinggi umumnya muncul dalam kerjasama antar siswa sebelum fungsi mentalyang lebih
tinggi itu terserap.
2. Teori Sosio Kognitif Bandura
Teori sosio kognitif menekankan pada pembelajaran konservasi dalam pembelajaran
sehingga, ditemukan fakta bahwa pembelajar lebih menunjukkan perilaku meniru
tindakan model yang di lihatnya, Teori bandura dengan jelas menggunakan sudut
pandang kognitif untuk menguraikan belajar dan perilaku melalui kognitif kita berarti
bandura berasumsi tentang oikiran manusiadan menafsirkan pengalaman mereka. Dasar
kognisi dalam belajar
3. Teori Edward Burnett Tylor
Tylor tidak mengemukakan definisi belajar kultural, tetapi memberikan teori mengenai
budaya. Teori budaya sebagai bagian dalam teori belajar kultural perlu dibahas karena
substansi budaya merupakan salah satu pijakan teori belajar kultural.
6
negative dalam dunia Pendidikan terutama bagi siswa siswi yang belum paham tentang arti
sosiokultural.
Problematika ini sering kita jumpai di lingkungan sekolah misalnya aksi bully terhadap
sesama teman yang berbeda warna kulit ataupun berbeda model rambut, kurangnya kesadaran
dalam diri untuk menghargai dan menghormati kebudayaan daerah lain. Dan tutur kata yang
tidak sopan dalam berkomunikasi bahkan sering mengeluarkan kata-kata kasar dan bahkan
kotor, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa dunia Pendidikan tidak akan bisa lepas dari
sosiokultural
Dengan mengimplementasikan sosiokultural pada pendidikan karakter para siswa diharapkan
bangsa Indonesia menjadi bangsa yg beradab dan bermartabat, bisa membentuk karakter
anak, dan untuk mencegah dekadensi moral serta karakter anak bangsa. Pendidikan
merupakan hal yang sangat penting untuk menciptakan karakter seorang anak. Pendidikan
berfungsi untuk menaikkan kemampuan manusia. Pendidikan yang kurang menekankan
dalam aspek penanaman karakter mengakibatkan aneka macam macam pertarungan
dikalangan murid. Hal tadi bisa dicermati dari banyaknya kasus pembullyan serta perkara-
kasus lainnya yg terjadi. Maka dari itu adapun tujuan yg wajib dicapai buat menyadarkan
para murid dengan melakukan pembentukan karakter yang bermoral dan sopan dan santun.
7
sekolah, guru, maupun karyawan memiliki peranan dalam proses implementasi nilai-nilai
karakter di sekolah. Setiap komponen tersebut berperan dalam membentuk budaya sekolah.
karakter peserrta didik, diantaranya adalah dengan mengembangkan pembelajaran yang
berbasis sosiokultural.
8
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa soiokultural dan Pendidikan adalah dua hal
yang tidak dapat dipisahkan keduanya saling relavan dan memiliki fungsi yang
berkesinambungan. dalam teori belajar sosiokultur, proses belajar tidak dapat dipisahkan dari
aksi (aktivitas) dan interaksi, karena persepsi dan aktivitas berjalan seiring secara dialogis.
Belajar merupakan proses penciptaan makna sebagai hasil dari pemikiran individu melalui
interaksi dalam suatu konteks sosial.
1.2 Saran
menurut pendapat kami di era milenial saat ini Pendidikan berbasis sosiokultural sangatlah
dibutuhkan terutama untuk anak sekolah karena suatu saat nanti mereka akan melihat dunia
luar yang lebih beraneka ragam, oleh karena itu dibutuhkan motivator yang memberikan
rangsangan agar tiap orang memiliki gairah untuk berfikir, fasilitator, yang membantu
menunjukkan jalan keluar bila terjadi hambatan dalam proses berfikir, menejer yang
mengelola sumber sehingga mampu meningkatkan motivasi yang lebih tinggi.
9
DAFTAR PUSTAKA
Asri Budiningsih. (2003). Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta : Fakultas Ilmu
Pendidikan. Universitas Negeri Yogyakarta.
Guruvalah. ( ). Teori-teori Psikologi Belajar.
www.geocities.com/guruvalah/psikologi_belajar.pdtf-Hasil Tambahan.
H.A.R. Tilaar. (2002). Pendidikan Kebudayaan dan masyarakat Madani
Indonesia.Bandung : PT. Remaja Rosda Karya. Biehler,R.F.& Snowmam,J.
1982. Psychology vs konstruktivisik: pemecahan masalah belajar abad XXI.
Malang : makalah seminar TEP
Gredler. 1994 Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Rusman. 2012. Seri Managemen Sekolah Bermutu, Model-model
Pembelajaran(Mengembangkan Profesionalisme Guru)
Husamah, Pantiwati, Y., Dkk. 2016. Belajar dan Pembelajaran. Malang: UMM Press
10