Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Mahakuasa karena atas berkat dan
rahmatnya, kami dapat menyelesaikan modul Antropologi untuk SMA kelas XII ini.
Manusia mempunyai aktivitas yang begitu beragam dan melalui aktivitas itu manusia
menciptakan kebudayaan. Sementara itu kebudayaan membentuk perilaku manusia sesuai
dengan lingkungannya. Oleh karena itu terciptalah hubungan timbal balik antara manusia dan
kebudayaan. Hal inilah yang dikaji oleh antropologi. Ruang lingkup antropologi antara lain;
keragaman budaya, bahasa, kesenian, religi, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Penulis mengharapkan agar dengan modul ini, peserta didik dapat mencapai tujuan
mempelajari antropologi di kelas XII ini yaitu memahami dasar-dasar antropologi, memecahkan
dan menelaah berbagai fenomena social budaya secara kritis dan rasional.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah berkontribusi
demi terselesaikannya modul antropologi ini dan semoga modul ini bermanfaat bagi peserta
didik dan bagi para pembaca.
Juli 2021
Penulis
Petunjuk Belajar bagi siswa dalam mempelajari modul
Dalam modul ini dijelaskan materi antropologi tentang bab 1. Yang terdiri dari: Kesetaraan dan
hubungannya dengan perubahan sosial budaya, pengertian perubahan sosial budaya, factor pendorong
dan penghambat perubahan sosial budaya. Bab 2. Proses globalisasi dan strategi mempertahankan dan
memperkuat nilai-nilai budaya Indonesia yang terdiri dari: Konsep tentang kebudayaan Indonesia,
Budaya Indonesia dan Globalisasi, Dampak Globalisasi Terhadap Seni dan Budaya, Globalisasi dan
Tantangan Masa Depan Budaya Indonesia dan di bab-bab selanjutnya . Modul ini disajikan dengan
menggunakan pendekatan deep dialogue and critical thinking dimana tahap pembelajarannya meliputi
tahap dialog, tahap diskusi, Tanya jawab dan tahap pengalaman. Tahap terdiri dari dialog dengan diri
sendiri (self dialogue) dan dialog dengan orang lain (dialogue with others), sedangkan tahap pengalaman
yakni observing atau observasi pengamatan dan doing atau melakukan. Sebelum mempelajari e-modul
ini perhatikanlah dan ikutilah petunjuk dalam menggunakan e-modul yaitu sebagai berikut:
a. Setiap materi harus dibaca untuk menunjang penguasaan anda dengan menbaca secara detail dan
teliti. Kerjakan evaluasi sebagai sarana latihan anda.
b. Setiap pertanyaan pada evaluasi harus dijawab dengan jelas bersama teman sebangku atau kelompok
anda.
c. Kerjakanlah tugas dengan baik yang ada pada e-modul tersebut, jika dirasa perlu konsultasikan
dengan guru mata pelajaran anda.
d. Apabila dalam modul ini terdapat kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan, dipersilakan
menanyakan guru mata pelajaran melalui link yang ada di e-modul ini.
A. Kesetaraan
Kesetaraan berasal dari kata setara atau sederajat, sehingga segala sesuatu yang sederajat tidak
menunjukkan adanya tingkatan yang lebih rendah atau yang lebih tinggi.
Kesetaraan dapat dilihat dari dua aspek, yaitu manusia dan sosialnya. Kesetaraan manusia
merupakan kesetaraan yang bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa. Manusia diciptakan dengan
kondisi yang sempurna dan mendapatkan keadilan yang sangat sempurna dari yang maha pencipta.
kesetaran sosial merupakan kesetaraan yang bersifat personal. Di dalam masyarakat seseorang
memiliki status yang sama, baik dalam mengajukan pendapat, kebebasan berbicara, memperoleh hak
suara, mendapatkan perlindungan hukum yang sama, mendapatkan keamanan, dan lain sebagainya.
Kesetaraan atau kesederajatan mempunyai prinsip yang mensyaratkan dalam menjamin persamaan
derajat, hak, dan kewajiban.
Adanya persamaan derajat yang dilihat dari aspek agama, suku bangsa, ras, gender, dan
golongan.
Adanya persamaan hak yang dilihat dari segi pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan yang layak.
Membangun suatu pola komunikasi untuk menciptakan interaksi antar umat beragama, media
masa, dan harmonisasi dunia.
B. Pengertian Perubahan Sosial Budaya
Perubahan sosial budaya adalah perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, mencakup
perubahan budaya yang di dalamnya terdapat perubahan nilai-nilai dan tata cara kehidupan dari
tradisional menjadi modern.
Berikut ini adalah beberapa pendapat para ahli.
1. Max Weber berpendapat bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan situasi dalam
masyarakats ebagai akibat adanya ketidaksesuaian unsur-unsur (dalam buku Sociological Writings).
2. W. Kornblum berpendapat bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan suatu budaya
masyarakat secara bertahap dalam jangka waktu lama (dalam buku Sociology in Changing World).
Perubahan sosial budaya dapat bersumber pada pengalaman baru, pengetahuan baru, penemuan
baru, persepsi dan konsepsi baru, serta teknologi baru, sehingga menuntut penyesuaian cara hidup
serta kebiasaan masyarakat pada situasi yang baru. Di dalamnya terjadi juga perubahan sistem nilai
budaya, sikap mental demi terciptanya keseimbangan, dan integrasi terhadap sistem nilai budaya.
1.Akulturasi
Akulturasi adalah proses bertemunya dua budaya atau lebih di mana unsur-unsur budaya lama atau asli
masih terlihat dan tidak hilang. Misalnya, proses percampuran budaya Jawa dengan budaya Islam yang
saling memengaruhi. Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa akulturasi adalah proses masuknya
pengaruh budaya asing ke dalam suatu masyarakat di mana sebagian masyarakat menyerap secara
selektif dan sebagian lain berusaha menolaknya.
2.Asimilasi
Proses bertemunya dua budaya atau lebih yang bercampur menjadi satu dalam bentuk budaya baru,
sementara budaya aslinya tidak tampak disebut asimilasi. Proses asimilasi berlangsung secara intensif
dalam kurun waktu yang cukup lama, sehingga unsur-unsur dan wujud tiap budaya lebur menjadi unsur
dan wujud budaya yang lebih dinamis. Asimilasi berbeda dengan akulturasi. Dalam akulturasi, setiap
budaya masih memiliki identitas konkret, sedangkan dalam asimilasi, identitas budaya dari setiap
budaya asli yang mengalami kontak budaya lebur menjadi unsur dan wujud budaya baru yang jauh
berbeda dengan budaya aslinya.
3.Difusi
Difusi adalah proses penyebaran atau perembesan suatu unsur budaya dari seseorang kepada orang
lain, atau dari suatu kelompok masyarakat ke kelompok masyarakat lainnya. Prinsip yang pertama dari
difusi adalah unsur-unsur kebudayaan itu pertama-tama akan diambil alih masyarakat yang paling dekat
hubungannya atau letaknya paling dekat dari sumbernya. Baru kemudian, kebudayaan baru tersebut
diambil oleh masyarakat yang jauh hubungan atau letaknya jauh dari sumber unsur budaya baru.
Proses perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik
faktor pendorong maupun faktor penghambat.
1. Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya
Ada 9 faktor yang dapat menjadi penghambat perubahan (rasistance to change) sosial budaya dalam
masyarakat yaitu sebagai berikut.
SOAL-SOAL LATIHAN
Konsepsi kebudayaan Indonesia memang sangat sulit untuk menentukan kriteria yang cocok untuk
masyarakat yang hidup di negara ini.
Ada alasansulit menentukan criteria yang cocok untuk tinggal di Negara Republik Indonesia tercinta ini
yaitu :
Pancasila sebagai basis ideologi, yang menyimpan nilai-nilai ‘Bhinneka Tunggal Ika’ belum cukup
untuk membicarakan kebudayaan Indonesia.
Secara tekstual, Pancasila memang sangat relevan dengan ragam budaya yang ada.
Dalam realitasnya, masih banyak yang menanyakan kejelasan nilai-nilai pancasila itu sendiri.
2. Kondisi realitas
Kita tidak dapat menyalahkan kondisi realitas. Ada ketidakpuasan terhadap nilai-nilai ideology
pancasila, gejolak dekadensi moralitas bangsa. Untuk itu pemerintah sebagai pemegang
kekuasan dalam hal ini, harus cepat tanggap, melihat fenomena-fenomena ketidakpuasan
terhadap nilai-nilai ideologi pancasila, gejolak dekadensi moralitas bangsa. Karena, ketimpangan
sosial, kesejahteraan, keadilan, kemanusiaan yang ada dalam pancasila, sudahkah aplikatif
terhadap masyarakat saat ini. Kalau memang belum, satu kewajaran bila ada yang
mempertanyakan kejelasan nilai-nilai pancasila yang dianggap sebagai nilai-nilai dan identitas
kebudayaan bangsa Indonesia. Kalau memang sudah, mari kita lihat bersama realitas obyektif
yang terjadi dalam masyarakat saat ini.
3. Pengaruh pola pikir
Ketidak jelasan akan pemahaman nilai-nilai kebudayaan sangat dipengaruhi oleh pola fikir yang
sedang berkembang di tengah-tengah masyarakat. Arus budaya globalisasi yang sudah
mengakar dan mendarah-daging pada pola fikir masyarakat sosial. Demikian itu sudah jelas, bila
dilihat dari budaya konsumtif, instan, stail, gaya hidup dan lain-lain. Budaya globalisasi tidak
dapat dibendung, ditentang, apalagi ditolak. Yang mesti kita lakukan sekarang ini adalah
bagaimana budaya globalisasi mendatangkan manfaat bagi budaya Indonesia, serta bagaimana
memfilterisasi budaya tersebut yang mempengaruhi pada pola fikir kebudayaan bangsa
Indonesia.
B. Budaya Indonesia dan Globalisasi
Mengenai budaya dan globalisasi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Soal-soal latihan
Jawaban terhadap soal-soal dari 2 bab ini dikirim kembali ke link yang ada.