Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENDIDIKAN DAN PERUBAHAN SOSIAL


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Sosiologi dan
Antropologi Pendidikan yang diampu oleh
Sulis Rahmawanto

Disusun Oleh :
1.

Fajar Al Aziz

(151155xx)

2.

Manusatul Khaoro

(15115562)

PAI 3 A

FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA
TAHUN 2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami mengucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, karunia dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Pendidikan dan Perubahan Sosial.
Penyusunan makalah ini digunakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi
dan Antropologi Pendidikan yang dibimbing oleh Bapak Sulis Rahmawanto.
Pada kesempatan ini perkenankan kami mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1.

Bapak Sulis Rahmawanto selaku dosen pembimbing mata kuliah Sosilogi dan
Antropologi Pendidikan.

2.

Teman teman kelas PAI semester 3 khususnya kelas A yang telah


memberikan segala dukungan, saran dan bantuannya dalam proses penyusunan
tugas ini.

3.

Kepada petugas perpustakaan IAINU Kebumen, yang selalu mengizinkan kami


dalam peminjaman buku untuk penyelesaian makalah ini.

4.

Semua pihak yang telah membantu penyelesaian tugas ini. Sehingga tugas ini
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Kami sadar dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan, kami
mohon maaf dan meminta kepada bapak dosen, kiranya sudi memberikan kritik dan
saran untuk perbaikan selanjutnya. Sekian dari kami semoga tugas ini sesuai dengan
apa yang diharapkan dan dapat bermanfaat bagi yang membacanya.

Kebumen, 3 Desember 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i


KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang ....................................................................................... 1
Rumusan Masalah .................................................................................. 1
Tujuan Penulisan .................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Pendidikan ........................................................................... 3
Pengertian Perubahan Sosial .................................................................. 4
Teori Perubahan Sosial Masyarakat ....................................................... 7
Penyebabkan Terjadinya Perubahan Sosial ........................................... 8
Pendidikan dan Perubahan Sosial .......................................................... 12

BAB III PENUTUP


Kesimpulan ............................................................................................ 14
Saran ...................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 15

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan dan perubahan sosial merupakan sesuatu yang saling berkaitan
dan saling mempengaruhi. Pendidikan adalah lembaga yang dapat dijadikan
sebagai agen pembaharu/perubahan sosial dan sekaligus menentukan arah
perubahan sosial yang disebut dengan pembangunan masyarakat. Sedangkan
perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat setiap kalinya dapat
direncanakan dengan arah perubahan yang ingin dicapai. Namun perubahan
sosial juga dapat terjadi setiap saat tanpa harus direncanakan terlebih dahulu
disebabkan pengaruh budaya dari luar. Pendidikan sejak dulu sampai sekarang
merupakan hal terpenting dalam hidup manusia. Pendidikan memberikan
kemajuan pemikiran umat manusia, sehingga taraf hidup mereka meningkat.
Dalam perkembangannya dari zaman ke zaman pendidikan berubah menjadi
suatu sistem. Sistem yang mampu mengarahkan manusia untuk melihat kemasa
depan yang senatiasa berubah-ubah. Pendidikan mempengaruhi masyarakat
yang pada akhirnya terjadi perubahan sosial. Perubahan sosial sebagai bentuk
inovasi yang berkaiatan dengan seluruh aspek kehidupan manusia yang
bertujuan meningkatkan kemakmuran. Bermacam konsep perubahan sosial
disodorkan para ahli dalam menganalisis fenomena tersebut yaitu, konsep
kemajuan sosial, konsep sosialistik, konsep perubahan siklus, teori sejarah, teori
pertikularistik, toeri sosiologi serta sosiologi dan perubahan sosial.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian pendidikan?
2. Apakah pengertian perubahan sosial?
3. Apa yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial?
4. Apa saja teori perubahan sosial masyarakat?
5. Apa hubungan antara pendidikan dan perubahan sosial?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian pendidikan.
2. Untuk mengetahui pengertian perubahan sosial.
3. Untuk mengetahui teori perubahan sosial masyarakat.
4. Untuk mengetahui penyebabkan terjadinya perubahan sosial.
5. Untuk mengetahui hubungan pendidikan dan perubahan sosial.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan
Definisi pendidikan sangat dipengaruhi oleh berbagai pola pikir dan
paradigma yang dianut, karena dengan paradigma tersebut seseorang akan
mengikuti teori dan menerapkan dalam kehidupan keseharian. Pendidikan
adalah suatu keseluruhan perbuatan meliputi pemindahan ilmu, kemampuan
dan kebiasaan supaya mampu melakukan tindakan atau pengaplikasian teori
kepada perbuatan nyata untuk mewujudkan kepribadian yang utuh.
Karya Bourdieu merupakan salah satu dari sedikit laporan yang koheren
tentang peranan sentral yang dimiliki sekolah-sekolah, baik dalam mengubah
maupun mereproduksi berbagai ketidakmerataan sosial dan budaya dari satu
generasi ke generasi berikutnya. Bourdieu berpendapat bahwa kebudayaan
kelompok dominanlah yang mengontrol sumber-sumber ekonomi, sosial, dan
politik yang diwujudkan di sekolah-sekolah. Budaya elite begitu dekat dengan
budaya sekolah, sehingga anak-anak dari kelas menengah ke bawah hanya dapat
memperoleh sesuatu dari anak kelas-kelas yang terdidik.
Pendidikan merupakan hal terpenting dalam hidup manusia. Pendidikan
memberikan kemajuan pemikiran umat manusia, sehingga taraf hidup mereka
meningkat. Dalam perkembangannya dari zaman ke zaman pendidikan berubah
menjadi suatu sistem. Suatu sistem pendidikan yang tersusun secara sistematis
diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 11 ayat 1, yang
menjelaskan bahwa pendidikan dilaksanakan melalui 3 jalur yaitu pendidikan
formal, nonformal,dan informal. Ketiga jalur pendidikan ini satu sama lain
saling berkait dan membutuhkan untuk melakukan perubahan sosial yang
terjadi di masyarakat kelak
Sistem pendidikan di Indonesia terbagi menjadi 3 jalur yang masing-masing
memiliki sistem tersendiri, yaitu:

1. Pendidikan formal adalah satuan pendidikan yang diselenggarakan melalui


sistem persekolahan yang diatur secara nasional, memiliki jenjang yang
mengikat, memiliki aturan dalam prosedur penerimaan murid, memiliki tata
tertib dalam proses belajarnya.
2. Pendidikan nonformal adalah lembaga pendidikan di luar sistem
persekolahan merupakan jalur penyelenggaraan pendidikan yang berbeda
dengan pendidikan persekolahan.
3. Pendidikan informal adalah pendidikan yang berada di lingkungan keluarga
dan berbagai satuan yang ada di masyarakat sesuai dengan kebutuhan
belajar masyarakat. Contohnya pendidikan dalam keluarga dapat
menyelenggarakan pendidikan sendiri di dalam keluarganya sesuai
kebutuhan belajar yang dirumuskan dalam keluarga tersebut.

Pendidikan dalam pengertian modern diartikan sebagai proses formal dan


direncanakan dimana warisan kebudayaan dan norma-norma sebuah
masyarakat ditransmisikan dari generasi ke generasi, dan melalui tranmisi
warisan itu dikembangkan melalui penemuan ilmiah.

B. Perubahan Sosial
Perubahan sosial adalah perubahan untuk mencapai ketentraman sosial yang
stabil. Stabilitas tidak hanya pada kondisi sosial yang ideal, tetapi juga pada
kodisi normal. Menurut Zaltman dan Duncan menyimpulkan bahwa perubahan
sosial adalah pembelajaran kembali individu atau kelompok sebagai reaksi
terhadap adanya tuntutan aktivitas dalam situasi yang baru, yang menghasilkan
perubahan baik,dalam bentuk dan atau fungsi sistem sosial.
Dalam suatu kelompok masyarakat terdapat berbagai aspek, meliputi aspek
struktur sosial yang terealisasi dalam lembaga-lembaga dan norma-norma,
perubahan sosial, aspek budaya, status, peran, motivasi, kepentingan, adaptasi,
kesejahteraan, jumlah penduduk, perubahan perilaku, dan lain-lain. Dari aspekaspek tersebut, manusia memiliki berbagai macam tanggapan seiring dengan
berjalannya waktu. Ada hal-hal yang berubah tetapi ada hal-hal yang belum

berubah secara cukup mencolok. Namun, pada dasarnya ada perubahan dalam
masyarakat, entah dalam dalam tingkat yang rendahmaupun tingkat yang tinggi.
Perubahan dalam tingkat rendah hampir tidak pernah dibahas, dan dianggap
belum ada perubahan. Jika demikian kondisi masyarakat untuk persoalanpersoalan tertentu itu mengalami kondisi statis. Kondisi statis dalam masyarakat
biasanya berupa adat, struktur sosial, dan norma. Ketiga hal itu tidak mudah
berubah dalam waktu dekat. Sedangkan unsur dinamis sosial dapat meliputi
1)Proses sosial yang mengawali suatu gejala perubahan, biasa dimulai dari
kelompok-kelompok kecil, misalnya menonton TV menjadi hiburan, dahulu
sunat dilakukan oleh bong supit-sekarang dapat dilakukan oleh seorang dokter.
2)Perubahan sosial, merupakan kelanjutan proses sosial menuju perubahan
yang lebih luas lagi. Misalnya menonton TV sekarang tidak lagi menjadi sebuah
hiburan saja namun menonton TV kini telah menjadi sebuah kebutuhan, adat
selamatan hajat sunat sekarang berkurang. 3)Perubahan kebudayaan merupakan
perubahan yang terjadi pada hampir seluruh aspek kehidupan manusia, misal
TV, internernet sekarang sudah menjadi kebutuhan, pergaulan mengglobal,
bersifat individual, berkembang dunia imajinasi, rasional, adat selamatan sunat
hanya terjadi di daerah-daerah tertentu ataupun adat selamatannya menjadi
sangat simpel.
Secara konseptual perubahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat pada
bagan di bawah ini.
S
O
S
I
A
L

Adat
Struktur Sosial
Norma

STATIS
S
O
S
I
A
L
DINAMIS

Proses Sosial
Perubahan Sosial
Perubahan Kebudayaan

Masyarakat yang telah mencapai tingkat modern, bukan kebudayaannya


yang modern tetapi peradabannya yang modern. Misal peradaban Mesir kuno
bukan kebudayaan Mesir kuno. Suatu masyarakat yang telah mencapai
peradaban tertentu, berarti ia telah mengalami evolusi kebudayaan yang lama
dan bermakna sampai tahap tertentu yang diakui tingkat IPTEK dan unsurunsur budaya lainnya. Dengan demikian, masyarakat tadi telah mengalami
proses perubahan sosial yang berarti, sehingga taraf kehidupannya semakin
kompleks. Proses perubahan sosila tersebut telah dialami, dikhayati, dan
didukung oleh masyarakat.
Menurut Fairchild dan kawan-kawan (1980: 277), perubahan sosial
diartikan sebagai variasi atau modifikasi dari suatu kemajuan, pola, atau bentuk
sosial. Prubahan sosial juga merupakan suatu kemajuan atau kemunduran, yang
mungkin bersifat tetap atau sementara, terencana atau tidak terencana, dan
sebagainya. Perubahan sosial itu sifatnya umum dan terbuka, spontan atau
terncana. Oleh karena itu manusia akan selalu mengalami perubahan sosial.
Konsep diatas kemudian diikuti oleh perubahan sosial yang dikemukakan
oleh Korton dan Hunt (1976 : 444), adalah perubahan sosial itu bersifat umum
meliputi perubahan berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat, sampai pada
pergerseran, persebaran umur, tingkat pendidikan, hubungan anatar warga, baik
warga dalam masyarakat umumnya ataupun dalam lingkungan kerja.
Sistem pendidikan yang maju, sikap menghargai pendapat/ karya milik
orang lain, orientasi masa depan, penduduk yang heterogen, serta sistem
pelapisan masyarakat yang terbuka. Hal-hal tersebut merupakan faktor
pendorong dalam perubahan sosial. Dalam pembahasan ini yang sangat
mempengaruhi perubahan sosial yang terjadi di masyarakat dewasa ini adalah
orientasi kehidupan ke masa depan sehingga memajukan sistem pendidikan
agar dapat mencetak penemuan-penemuan baru yang akhirnya mampu
menggeser tatanan yang berlaku dimasyarakat.

C. Teori Perubahan Sosial Masyarakat


Teori bentuk-bentuk perubahan sosial yang terjadi di masyarakat :
1. Linear Theory
Para tokoh sosiologi klasik memiliki pemikiran mengenai
perubahan sosial yang digolongkan kepada beberapa pola. Pola pertama
ialah pola linear, menurut pola ini perkembangan masyarakat mengikuti
suatu pola yang pasti. Teori Comte dikenal dengan nama Hukum Tiga
Tahap. Tahap pertama, yaitu tahap Teologis Militer, ia melihat bahwa
semua hubungan sosial bersifat militer; masyarakat senantiasa bertujuan
menundukkan masyarakat lain. Tahap kedua, tahap metafisik dan yudiris.
Merupakan tahap yang menjembatani masyarakat militer dengan
masyarakat industri. Tahap ketiga, tahap ilmu pengetahuan dan industri.
Industri mendominasi hubungan sosial dan produksi menjadi tujuan utama
masyarakat. Dalam teori Spencer, struktur sosial berkembang secara
evolusioner dari struktur yang bersiafat homogen menjadi heterogen. Suku
yang sederhana bergerak maju secara evolusioner kearah ukuran lebih
besar, keterpaduan, kemajemukan, dan kepastian sehingga terjelma suatu
bangsa yang beradab. Comte dan Spencer berbicara mengenai perubahan
yang senantiasa menuju ke arah kemajuan. Namun adapula pandanga yang
unlinear yang cenderung mengagung-agungkan masa lampau dan melihat
bahwa masyarakat berkembang ke arah kemunduran, menurut Wilbert E.
Moore dinamakan primitivisme. Misal adanya perubahan masyarakat
yang buta huruf menjadi masyarakat yang tahu akan huruf.
2. Spiralic Theory
Melalui

pengulangan-pengulangan

yang

diiringi

dengan

kematangan di dalamnya. Misalnya pandangan masyarakat berpolitik dalam


multipartai.
3. Cyclical Theory
Pada pola ini, masyarakat berkembang laksana suatu roda, kadang
kala naik ke atas, kadang kala turun ke bawah. Pola tersebut mencerminkan
pandangannya bahwa kebudayaan tumbuh, berkembang dan pudar laksana

10

perjalanan gelombang, yang muncul mendadak, berkembang dan kemudian


lenyap, seperti halnya pertumbuhan manusia yang melewati masa muda,
remaja, dewasa, tua, dan akhirnya meninggal. Melalui putaran yang panjang
pada suatu saat akan menemukan track yang pernah dilalui. Misalnya
kembalinya masyarakat Barat kepada hal-hal yang natural dalam
pengobatan, keyakinan dan sebagainya.
4. Teori Historis
Kemajuan masyarakat mengacu masyarakat maju pada zamannya.
Episentrumnya berbeda-beda.
5. Teori Relativisme
Kemajuan masyarakat mengacu masyarakat Barat, khususnya AS.
Modernisasi berarti sama dengan westernisasi. Dengan ciri-ciri teknologi
maju, organisasi sosial mendukung, ekonomi maju dan politik mapan.
6. Teori Analitik
Kemajuan masyarakat ditandai dari berbagai aspek baik dalam
aspek ekonomi, politik, keluarga, mobilisasi sosial, dan agama yang
semuanya bertumpu pada perkembangan IPTEK (pendidikan).

D. Sebab-sebab Terjadinya Perubahan Sosial


Secara umum perubahan sosial terjadi karena disebabkan oleh faktor
internal dan faktor eksternal.
1. Faktor Internal
a. Perubahan paham atau ideologi
Misalnya dari Demokrasi Terpemimpin pada Orde Lama ke Orde
Baru. Orde Lama dipimpin oleh Soekarno yang egaliter, berubah gaya
kepemimpinan yang otoriter pada Orde Baru, menunjukkan perbedaan
pergaulan. Perubahan paham dari Orde Baru ke Orde Reformasi. Bila
sebelumnya pemerintah bersikap otoriter sekarang berubah menjadi
paham yang demokrasi.

11

b. Karakter masyarakat
Tidak semua masyarakat memiliki pandangan yang sama. Ada
masyarakat yang mudah menyerap nilai-nilai dari luar, sehingga tidak
mudah terjadi perubahan sosial dalam masyarakat. Misalnya masyarakat
China dan masyarakat Jawa. Ada masyarakat yang memiliki karakter
mudah puas dengan yang dicapai. Kuatnya tradisi dalam masyarakat
mempengaruhi mudah tidaknya masyarakat itu menerima medernisasi
dan perubahan sosial.
c. Sistem pendidikan yang maju
Pendidikan memberikan cara pikir dalam menghadapi suatu
persoalan serta diajarkan berbagai nilai-nilai dalam masyarakat.
Perubahan tata cara, proses pikir, proses kreatif dan orientasi nilai yang
diberikan oleh guru atau pengetahuan lain atau pengalaman akan
berpengaruh pada perilaku dan konsep dalam menanggapi persoalan.
Pada sekitar 40 tahun yang lalu, pendidikan hanya dimaknai untuk
memperoleh ijazah kemudian mencari pekerjaan. Namun sekaranh tidak
lagi seperti itu, pendidikan yangdimaksudkan untuk memberikan bekal
kreatif, inovatif untuk mengahadapi masa depan sesuai dengan
kemajuan jamannya.pendidikan yang disiapkan untuk masa depan akan
berpengaruh pada pola perilaku masyarkat dalam menghadapi
perubahan. Dengan demikian, pendidikan akan mengubah pola-pola
perilaku atau sistem sosial masyarakat. Menurut Laiyah Bambowo,
orang yang berpendidikan dan tidak akan berbeda dlam menaggapi
lingkungannya.
d. Menghargai hasil karya orang lain. Adanya penghargaan berarti adanya
pengakuan akan sesuatu yang dicapai dalam masyarakat, yang berarti
sudah ada perubahan.
e. Adanya keterbukaan dalam masyarakat.
f. Adanya toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang
(deviation).
g. Penduduk yang heterogen.

12

2. Faktor Eksternal
a. Terdapat Temuan (teknologi maupun paham baru)
Temuan teknologi baru atau modern biasanya mengubah dari pola
guyub (kebersamaan, memiliki ikatan batin persaudaraan anatar anggota
masyarakat, gemeinshaft) ke pola hidup patembayan (pola hidup
longgar, ikatan diantara masyarakat longgar, berdasarkan rasio saja,
geselchaft). Karena penggunaan produk teknologi bagi pengguna akan
menumbuhkan rasa harga diri yangt inggi, gengsi, dan dianggap modern
oleh masyarakat maupun penggunanya. Akibatnya akan terbentuk
sekat-sekat dalam masyarakat longgar.
b. Bencana manusia, baik berupa bencana alam maupun penyakit.
Misalnya dalam sebuah tempat terjadi bencana, maka

masyarakat

disana sangat berharap bantuan secara materi, namun tidak disadari ada
kecenderungan

orang

untuk

matrealistik

dan

mengutamakan

kepentingan diri. Hal ini selaras dengan teori Maslow, bahwasanya


kebutuhan fisiologis ingin terpenuhi terlebih dahulu, abru kemudian
kebutuhan rasa aman
c. Perubahan jumlah penduduk. Jumlah penduduk besar dan kecil akan
mempengaruhi perilaku masyarakatnya. Jumlah penduduk yang sedikit
akan lebih mudah saling mengenal, erat persaudaraannya, kompetisi
diantara mereka rendah, sehingga tdak terjadi kecurangan, tindakan
kriminalitas,

dan

sebagainya.

Sebaliknya,masyarakat

yang

penduduknya banyak sedikit kemungkinan diantara mereka untuk saling


mengenal, sifat hubungannya longgar, adanya kompetisi dalam bekerja,
cenderung berorientasi pada materi. Terjadi kesenjangan sosial
ekonomi, penipuan, kriminalitas, dan sebagainya.
d. Dominasi penggunaan peralatan teknologi. Hubungan yang semakin
longgar terjadi dalam masyarakat karena manusia semakin sering
berinteraksi dengan peralatan teknologi, seperti internet, game, dan
sebagainya.

13

e. Akulturasi. Akulturasi atau cultural contact berarti suatu kebudayaan


tertentu yang dihadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan asing yang
sedemikian rupa sehingga lambat laun unsur-unsur kebudayaan asing
tersebut akan melebur atau menyatu ke dalam kebudayaan sendiri, tetapi
tidak menyebabkan hilangnya kepribadian.
f. Difusi. Difusi adalah penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari satu
tempat ke tempat yang lain, sedikit demi sedikit hal ini akan berlangsung
berkaitan dengan terjadinya perpindahan atau penyebaran manusia dari
satu tempat ke tempat lain.
g. Penetrasi. Masuknya unsur-unsur kebudayaan lain, sehingga merusak
kebudayaan masyarakat yang didatangi penetrasi tersebut. Lama
kelamaan kebudayaan lain akan memengaruhi daerah itu. Misal ketika
bangsa Spanyol dan Portugis datang ke Amerika Latin sehingga
kebudayaan Maya dan Inka menjadi musnah. Masuknya agama dan
kebudayaan Hindu, Budha, Islam ke Indonesia.
h. Inovasi. Masuknya unsur-unsur kebudayaan asing ke dalam kebudayaan
setempat dengan peperangan (penaklukan) bangsa asing ke bangsa lain,
penaklukan itu pada umumnya dengan penjajahan.
i. Asimilasi. Merupakan kebalikan dari penetrasi, asimilasi adalah proses
penyesuaian seseorang atau kebudayaan lain terhadap kebudayaan
setempat.
j. Hibridasi. Perubahan kebudayaan yang disebabkan oleh perkawinan
campuran anatar orang asing dengan penduduk setempat. Hibridasi
umumnya bersifat individu, yang kemungkinan akan memunculkan
sebuah kebudayaan baru.
k. Milenarisasi. Salah satu bentuk gerakan kebangkitan, yang berusaha
mengangkat golongan masyarakat bawah yang tertindas dan telah lama
menderita dalam kedudukan sosial rendah.

14

E. Pendidikan dan Perubahan Sosial


Pertama, perubahan sosial ditinjau dari pendidikan tradisional,
pedagogik tradisional memandang lembaga pendidikan sebagai salah satu
dari struktur sosial dan kebudayaan dalam suatu masayarakat sehingga
lembaga pendidikan perlu dipersiapkan agar lembaga tersebut berfungsi
sesuai dengan perubahan sosial yang terjadi.
Kedua, perubahan sosial ditinjau dari pedagogik modern (pedagogik
transformatif). Titik tolak pedagogik transformatif ialah individu-yangmenjadi. Hal ini berarti seorang individu hanya dapat berkembang didalam
interaksinya dengan tatanan kehidupan sosial budaya dimana dia hidup.
Individu mempunyai peran emansipasif sehingga bukan hanya sebagai
objek dari perubahan sosial, tetapi sekaligus berperan sebagai faktor dari
pengubah dan pengarah dari perubahan sosial atau sebagai agen perubahan
agen.
Lembaga pendidikan memiliki fungsi pendidikan nasional sebagai
salah satu faktor perubahan sosial atau pengembangan potensi/kompetensi
peserta didik dan memiliki peran pendidikan nasional sebagai pendorong
perubahan sosial.
Pendidikan sebagai faktor perubahan sosial, peranan pendidik atau
guru memiliki peranan strategis dalam mewujudkan anak didik agar siap
dalam menghadapi perubahan sosial yang diharapkan. Sebagai aktor sosial
yang utama dalam pendidikan, pendidik memiliki tanggung jawab dalam
melengkapi praktik pedagogik sebagaimana halnya transmisi pengetahuan
dan keterampilan. Mereka juga bertanggungjawab terhadap manajemen
ruangan kelas. Pendidik menempati posisi terdepan dalam kebijakan dan
perubahan sosial.
Penyiapan sumber daya manusia (man power) atau generasi muda
potensial, dalam merespon kebutuhan perubahan sosial. Suatu generasi
muda yang diharapkan bangsa ini adalah generasi muda yang cerdas,
mandiri, berpengetahuan, berteknologi, berketerampilan, jujur, kerja keras,
dan berakhlakul karimah, sesuai dengan makna tujuan pendidikan nasional.

15

Adanya pendidikan dapat mempengaruhi perubahan sosial, yang


mana perubahan sosial nantinya akan mempunyai fungsi yaitu melakukan
reproduksi

budaya,

mengembangkan

analisis

kultural

terhadap

kelembagaan-kelembagaan tradisional, melakukan perubahan-perubahan


atau modifikasi tingkat ekonomi sosial tradisional, dan melakukan
perubahan-perubahan yang lebih mendasar terhadap institusi-institusi
tradisional yang telah ketinggalan.
Dalam proses perubahan sosial modifikasi yang terjadi seringkali
tidak teratur dan tidak menyeluruh, meskipun sendi-sendi yang berubah itu
saling berkaitan secara erat, sehingga melahirkan ketimpangan kebudayaan.
Dikatakan pula olehnya bahwa cepatnya perubahan teknologi jelas akan
membawa dampak luas ke seluruh institusi-institusi masyarakat sehingga
munculnya kemiskinan, kejahatan, kriminalitas dan lain sebagainya
merupakan dampak negatif yang tidak bisa dicegah.
Untuk itu pendidikan harus mampu melakukan analisis kebutuhan
nilai,

pengetahuan

dan

teknologi

yang

paling

mendesak dapat

mengantisipasi kesiapan masyarakat dalam menghadapi perubahan.

16

BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Pendidikan merupakan hal terpenting dalam hidup manusia. Pendidikan
memberikan kemajuan pemikiran umat manusia, sehingga taraf hidup mereka
meningkat. Pendidikan diartikan sebagai proses formal dan direncanakan
dimana

warisan

kebudayaan

dan

norma-norma

sebuah

masyarakat

ditransmisikan dari generasi ke generasi, dan melalui tranmisi warisan itu


dikembangkan melalui penemuan ilmiah.
Perubahan sosial merupakan proses di mana terjadi perubahan struktur dan
fungsi suatu sistem sosial. Dengan adanya perubahan sosial juga merupakan
gejala

yang

melekat

dimasyarakat

yang

dapat

diketahui

dengan

membandingkan keadaan masyarakat pada suatu waktu dengan keadaan


masyarakat pada suatu waktu dengan keadaan masyarakat pada masa lalu.

2. Saran
Kita harus mempunyai kesadaran bahwa pendidikan dan perubahan sosial
memiliki kaitan yang sangat kuat. Pendidikan dapat menimbulkan perubahan
dalam masyarakat dan sebaliknya, jika masyarakat mengalami perubahan,
secara tidak langsung system pendidikan juga mengalami perubahan. Kita juga
harus bisa melaksanakan sistem pendidikan dengan baik. Karena dalam
pendidikan memerlukan waktu yang sangat panjang dan sangat dipengaruhi
oleh

banyak

faktor

yang

tidak

dapat

terdeteksi

secara

dini.

Pendidikan dasar pada hakikatnya merupakan pendidikan yang memberikan


kesanggupan pada peserta didik bagi perkembangan kehidupanya baik untuk
pribadi maupun masyarakat. Oleh karena itu setiap warga negara harus diberi
kesempatan yang seluas-luasnya untuk memperoleh pendidikan. Program
pendidikan dapat diberikan melalui pendidikan di sekolah atau pendidikan luar
sekolah.

17

DAFTAR PUSTAKA

Hariyono, 2009. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Semarang: Mutiara Wacana
Abu Ahmadi, 1989. Pengantar Sosiologi. Solo: CV Ramdhani
Kartasapoetra, Kremiers, 1987. Sosiologi Umum. Jakarta: Melton Putra
Nursid Sutaatmaja, 2010. Manusia Dalam Konteks Sosial Budaya dan
Lingkungan Hidup. Bandung: CV Alfabeta
Sunrto, Kamanto, 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi UI

18

Anda mungkin juga menyukai