Disusun Oleh :
Muhammad Azhar
2011160061
Helmaliana Okta
2011160074
Syaichotul Daliana
20111600
Pendidikan sebagai proses transformasi budaya sejatinya menjadi wahana bagi perubahan dan
dinamika kebudayaan masyarakat dan bangsa. Karena itu, pendidikan yang diberikan melalui
bimbingan, pengajaran dan latihan harus mampu memenuhi tuntutan pengembangan potensi
peserta didik secara maksimal, baik potensi intelektual, spiritual, sosial, moral, maupun
estetika sehingga terbentuk kedewasaan atau kepribadian seutuhnya. Dengan melalui
kegiatan tersebut yang merupakan bentuk-bentuk utama dari proses pendidikan, maka
kelangsungan hidup individu dan masyarakat akan terjamin. Dalam hal ini pendidikan
sebenarnya berfungsi mengembangkan seluruh aspek kepribadian peserta didik secara utuh
dan terintegrasi tetapi untuk memudahkan pengkajian dan pembahasan biasa diadakan
pemilahan dalam aspekaspek intelektual, sosial, emosi dan fisik-motorik (Sukmadinata,
2004:9).
Pendidikan merupakan proses pemindahan nilai budaya kepada individu dan masyarakat.
Dijelaskan oleh Langgulung (1985:3) bahwa pendidikan merupakan pemindahan nilai, yaitu:
Pemindahan nilai-nilai budaya melalui pengajaran. Pengajaran berarti pemindahan
pengetahuan atau knowledge. Pendidikan berarti seseorang yang mempunyai pengetahuan
memindahkan pengetahuannya kepada orang lain yang belum mengetahui; Termasuk dalam
proses pendidikan adalah latihan. Sesungguhnya latihan bermakna seseorang membiasakan
diri di dalam melakukan pekerjaan tertentu untuk memperoleh kemahiran di dalam pekerjaan
tersebut; dan Pendidikan ialah indoktrinasi yaitu proses yang melibatkan seseorang meniru
atau mengikuti apa yang diperintahkan oleh orang lain. Maka proses indoktrinasi ini banyak
bergantung kepada orang yang mengeluarkan perintah yang patut ditiru oleh orang-orang
yang menjalankan perintah tersebut.
PEMBAHASAN
A. Perubahan Sosial
1. Pengertian Perubahan Sosial
Perubahan diartikan sebagai suatu hal atau keadaan berubah, peralihan dan pertukaran. 1
Dengan demikian perubahan adalah sebuah proses yang mengakibatkan keadaan
sekarang berbeda dengan keadaan sebelumnya, karena mengalami perubahan atau
pertukaran. William F.Ogburn memberi batasan terhadap makna perubahan sosial
hanya pada unsur-unsur kebudayaan.2 Kingsley Davis berpendapat bahwa perubahan
social adalah perubahan dalam struktur masyarakat. Misalnya dengan timbulnya
organisasi buruh dalam masyarakat kapitalis, terjadi perubahan-perubahan hubungan
antara buruh dan majikan, selanjutnya perubahan-perubahan organisasi ekonomi dan
politik.3
Perubahan memiliki aspek yang luas, termasuk didalamnya yang berkaitan dengan
nilai, norma, tingkah laku, organisasi sosial, lapisan sosial, kekuasaan, wewenang dan
interaksi sosial. Menurut Koenjaraningrat perubahan sosial itu sendiri mencakup nilai-
nilai yang bersifat material maupun budaya tertentu untuk mencapai tujuan bersama.
Dengan demikian masyarakat adalah kelompok sosial yang mendiami suatu tempat.
Istilah sosial itu sendiri dipergunakan untuk menyatakan pergaulan serta hubungan
antara manusia dan kehidupannya, hal ini terjadi pada masyarakat secara teratur,
sehingga cara hubungan ini mengalami perubahan dalam perjalanan masa, sehingga
membawa pada perubahan masyarakat.4
Perubahan adalah proses sosial yang dialami oleh masyarakat serta semua unsur-unsur
budaya dan sistem sosial, dimana semua tingkatan kehidupan masyarakat secara
sukarela atau dipengaruhi oleh unsur-unsur eksternal meninggalkan pola-pola
kehidupan, budaya dan sistem sosial lama kemudian menyesuaikan diri atau
menggunakan pola-pola kehidupan, budaya, dan sistem sosial baru. Sebagaimana telah
diungkapkan diatas perubahan itu adalah sebagai suatu hal atau keadaan berubah,
peralihan dan pertukaran, maka perubahan itu sendiri terjadi membutuhkan sebuah
1
Astrid S.Susanto, Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial, TK.Bica Cipta, 1979
2
Burhanuddin Bungin, Sosiologi Komunikasi Teori, Paradigma dan Diskursus
3
Tekhnologi Komunikasi di Masyarakat, Jakarta: fajarinterpratama Offset, 2006
4
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1995
proses sehingga akan mengakibatkan terjadinya perubahan sosial. Dengan demikian
perubahan adalah suatu proses yang mengakibatkan keadaan sekarang berbeda dengan
keadaan sebelumnya.
B. Pengertian Discovery
Discovery mempunyai makna penemuan sesuatu yang sebenarnya. sesuatu itu yang telah
ada sebelumnya, tetapi belum diketahui. Sedangkan invensi adalah penemuan yang
5
Nasution, Zulkarimein, Komunikasi Pembangunan: Pengenalan Teori dan Penerapannya (ed revisi), Jakarta:
Logos, 2000
benar-benar baru sebagai hasil kegiatan manusia. Anna Poejiadi (2001) memberikan
penjelasan: Secara harfiah to discover berarti membuka tutup. Artinya sebelum dibuka
tutupnya, sesuatu yang ada di dalamnya belum diketahui orang. Sebagai contoh
perubahan pandangan dari geosentrisme menjadi heliosentrisme dalam astronomi.
Beberapa ahli memberikan pengertiannya mengenai konsep discovery dan invention,
diantaranya adalah :
1. Ralph Linton
Ralph Linton memberikan pengertian mengenai discovery sebagai suatu penemuan
yang memiliki sifat sebagai suatu penambahan terhadap pengetahuan yang ada.
Sedangkan invention sebagai suatu proses penerapan terhadap penambahan
pengetahuan tersebut.
2. Harison
Menunrut Harison, discovery merupakan suatu penemuan terhadap suatu benda atau
materiil materiil baru yang masih bersifat dasar atau belum memiliki suatu bentuk
tertentu. Sedangkan invention merupakan suatu penemuan terhadap benda atau
materiil materiil yang masih sederhana tetapi sudah memiliki bentuk tertentu.
3. Parsudi Suparlan
Parsudi Suparlan menyebutkan bahwa discovery merupakan suatu penemuan persepsi
baru menyangkut hakikat suatu gejala atau pun hubungan beberapa gejala. Sedangkan
invention diartikan sebagai suatu ciptaan baru yang berupa suatu benda atau
pengetahuan melalui proses penggabungan pengetahuan-pengetahuan yang
bersangkutan yang telah ada sebelumnya
Dari beberapa pengertian discovery dan invention menurut para ahli diatas, dapat
disimpulkan bahwa discovery merupakan suatu penemuan terhadap unsur-unsur baru
berupa benda atau materiil yang ditemukan baik secara sengaja maupun tidak
disengaja. Unsur baru tersebut juga dapat berupa sesuatu yang sudah ada tetapi belum
diketahui banyak orang atau sesuatu yang diciptakan alami dari alam untuk
kepentingan umat manusia.6
C. Pengertian Invensi
Invensi adalah hasil karya intelektual seseorang, yang berbentuk produk atau proses
untuk menghasilkan sesuatu yang memenuhi syarat yang berguna bagi masyarakat, yang
6
Anna Poedjiadi, 1989, Filsafat dan Sejarah Sains, Rajawali: Bandung
dapat dilindungi atau diberi paten. Selain itu dalam UUP dalam Pasal 1 ayat (2)
disebutkan pengertian invensi adalah: “ide inventor yang dituangkan ke dalam suatu
kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi berupa produk atau
proses, atau penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses.”
Invensi (invention) adalah suatu penemuan sesuatu yang benar-benar baru, artinya hasil
kreasi manusia. Benda atau hal yang ditemui itu benar-benar sebelumnya belum ada,
kemudian diadakan dengan hasil kreasi baru. Misalnya penemuan teori belajar, teori
pendidikan, teknik pembuatan barang dari plastik, mode pakaian, dan sebagainya. Tentu
saja munculnya ide atau kreativitas berdasarkan hasil pengamatan, pengalaman, dari hal-
hal yang sudah ada, tetapi wujud yang ditemukannya benar-benar baru.
Dari pengertian tersebut dapat diambil salah satu unsur penting dari invensi yaitu bahwa
invensi merupakan sesuatu yang sebelum dihasilkan belum ada dan kemudian menjadi
ada melalui karya inventor. Suatu invensi yang diberikan hak paten sifatnya menjadi
terbuka untuk diketahui oleh umum. Meskipun sifatnya menjadi terbuka untuk umum
bukan berarti setiap orang bisa mempraktekkan invensi tersebut secara bebas, akan tetapi
harus atas izin dari inventor lah suatu invensi dapat didayagunakan oleh orang lain.
Namun ketika jangka waktu perlindungan paten telah habis, maka secara otomatis
invensi menjadi milik umum tanpa ada hak lagi bagi inventor. Diharapkan dengan begitu
masyarakat lain mampu mengembangkan lebih lanjut teknologi dari invensi tersebut.
Istilah invensi merupakan hal yang menarik karena faktanya istilah ini baru digunakan
pada revisi undang-undang paten yang ketiga yaitu Undang-Undang Nomor 14 Tahun
2001 tentang Paten. Dalam UUP sebelumnya (Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1989
Dan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1997) istilah yang digunakan adalah penemuan.
Alasan digantinya istilah penemuan dengan istilah invensi adalah dikarenakan dalam
bahasa Indonesia penemuan memiliki banyak pengertian. Padahal yang dimaksud
penemuan dalam paten adalah penemuan terhadap sesuatu yang belum pernah ada
sebelumnya yang dalam bahasa inggris sering disebut dengan istilah invention. Selain itu
juga untuk membedakan istilah penemuan di bidang hukum terutama paten dengan
penemuan pada umumnya. Invensi berasal dari sebuah ide yang berisi pemecahan
masalah.
Secara umum, proses kegiatan kreatif untuk mewujudkan ide kedalam suatu invensi yang
dapat dipatenkan dapat dilakukan melalui beberapa cara, diantaranya :
1. Eksplorasi Invensi
Ide yang muncul dalam benak manusia ditujukan untuk mempermudah kehidupann
sehari-hari. Memperhatikan ide tersebut untuk kemudian dikembangkan merupakan
tahapan penting untuk menghasilkan suatu invensi yang bermanfaat. Bahkan dalam
proses mengubah ide menjadi invensi, terkadang ditemukan beberapa permasalahan
baru dan cara untuk menyelesaikannya. Contohnya Teori belajar, Teori Pendidikan,
Mode pakaian, Mode Rambut, cara mengolah sampah/limbah rumah tangga menjadi
barang yang bermanfaat, dll .
2. Pengembangan Invensi
Pengembangan invensi dapat dilakukan dengan cara melakukan sebuah penelitian
yang mendukung Produk-produk invensi dan karya inovasi telah menjadi
perdagangan yang menarik dalam membesarkan ekonomi dan kemajuan perusahaan
industri pendidikan.
3. Penguasaan Invensi
Apabila suatu invensi telah dipatenkan, bukan berarti invensi tersebut sudah tidak
dapat lagi dikembangkan. Meneliti secara rinci dan mencari kekurangan dari suatu
invensi yang ada dapat dijadikan alat untuk mendapatkan paten yang lain. Tentu saja
nantinya harus memasukkan cara-cara baru yang telah ditemukan kedalam invensi
untuk menguasai invensi tersebut. Sebuah invensi diciptakan berdasarkan sebuah
teknologi yang telah diketahui (conventional technology) dan diinspirasikan oleh
keperluan untuk menyelesaikan atau mengatasi sebuah masalah yang tidak dapat
dilakukan oleh teknologi konvensional Inventor dalam memperoleh haknya harus
melalui permohonan pendaftaran invensi terlebih dahulu. Hal tersebut juga diatur
dalam Pasal 24 ayat (1) UUP. Sistem pendaftaran paten di Indonesia menganut sistem
first to file yang berarti siapa yang pertama kali mendaftarkan.Kemudian dalam Pasal
24 ayat (2) UUP dijelaskan lebih lanjut bahwa permohonan paten harus diajukan
secara tertulis dalam bahasa Indonesia kepada Direktorat Jenderal HKI .
1. Hak ekslusif yang diberikan pada seorang inventor misalnya perlindungan hukum bagi
teori yang ditemukannya.
2. Kepastian hukum akan Invensi misalnya yang telah dia daftarkan pastinya paten dan
hasil invensi telah dilindungi selama 20 tahun
3. Insentif terhadap suatu kreasi Pendidikan yang baru dan dapat dikembangkan lagi
4. Posisi pasar yang kuat dan unggul dari produk yang lain barang harus mencakup hal
yang luas dan banyak diminati masyarakat
5. Kesempatan lisensi atas invensi yang telah ia Patenkan
PENUTUP
Kesimpulan
Perubahan itu adalah sebagai suatu hal atau keadaan berubah, peralihan dan pertukaran, maka
perubahan itu sendiri terjadi membutuhkan sebuah proses sehingga akan mengakibatkan
terjadinya perubahan sosial. Dengan demikian perubahan adalah suatu proses yang
mengakibatkan keadaan sekarang berbeda dengan keadaan sebelumnya.
Discovery merupakan suatu penemuan persepsi baru menyangkut hakikat suatu gejala atau
pun hubungan beberapa gejala.
Invensi adalah: “ide inventor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah
yang spesifik di bidang teknologi berupa produk atau proses, atau penyempurnaan dan
pengembangan produk atau proses.”
Inovasi adalah pembaharuan dalam ide, gagasan dan produk barang dalam kehidupan
manusia untuk mencapai tujuan hidup yang lebih baik. Karena itu, inovasi yang dilakukan
individu dan kelompok masyarakat atau bangsa berkenaan dengan perubahan kualitatif dalam
perwujudan kebudayaan manusia yang termanifestasikan pada berbagai bidang dan aspek
kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA
Nasution., Zulkarimein. (2000). Komunikasi Pembangunan: Pengenalan Teori dan
Penerapannya (ed revisi), Jakarta: Logos
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1995). Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta:
Balai Pustaka.
Sitorus, H. (2019). Perlindungan Hukum Terhadap Invensi yang dituangkan dalam
Pemecahan Kreativitas di Bidang Teknologi Produk di PT. Yamaha
Astrid S.Susanto. (1979). Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial, TK.Bica Cipta.
Bungin., Burhanuddin. Sosiologi Komunikasi Teori, Paradigma dan Diskursus
Tekhnologi Komunikasi di Masyarakat, Jakarta: fajarinterpratama Offset, 2006
Poedjiadi., Anna. (1989). Filsafat dan Sejarah Sains, Rajawali: Bandung