Anda di halaman 1dari 7

IMPLEMENTASI STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

DI SMP NEGERI 1 SUNGAI RAYA KABUPATEN KUBU RAYA

Lamazi
SMPN 1 Sungai Raya Kab. Kubu Raya
Email :lamaziasrin@gmail.com

Abstract
The purpose of National Education is to develop the quality of human resources as early
as possible in a directional, integrated and comprehensive through various productive
and creative efforts by all components of the nation, so that young people can develop
optimally. Personnel directly related to the task of providing education is Educators and
Education Personnel. The purpose of this study is to obtain descriptive information about
the implementation of educator standards and education personnel focused on academic
qualifications, physical and spiritual health of educators as well as their competence,
academic qualifications and leadership capabilities of the headmaster. With a qualitative
approach and case study, this thesis is prepared using primary and secondary data
through interview, observation and documentation. Data analysis uses data reduction,
presentation, and conclusions. The study found that; educators' academic qualifications
meet the standards, the physical and spiritual health of educators, the competence of
educators is also good, the academic qualifications of the headmaster have been very
feasible, and this certainly has implications on the leadership capability.
Keywords: Implementation, Standard, educators and education personnel

Pendidikan merupakan suatu proses yang Rumusan tujuan pendidikan tersebut


bertujuan. Setiap proses yang bertujuan mendapat legal formal dengan adanya Undang-
tentunya mempunyai ukuran sudah sampai Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
dimana perjalanan pendidikan kita dalam Pendidikan Nasional dimana implementasinya
mencapai suatu tujuan tersebut. Berbeda dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara
dengan tujuan fisik seperti jarak suatu tempat lain Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
atau suatu target produksi, tujuan pendidikan 2005 yang sekarang diganti dengan Peraturan
merupakan suatu yang intangible dan terus Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
menerus berubah dan meningkat. Tujuan Standar Nasional Pendidikan (SNP). Peraturan
pendidikan selalu bersifat sementara atau Pemerintah ini memberikan arahan tentang
tujuan yang berlari. Hal ini berarti tujuan perlunya disusun dan dilaksanakan delapan
pendidikan setiap saat perlu direvisi dan standar nasional pendidikan, dimana salah satu
disesuaikan dengan tuntutan perubahan. Dalam standarnya adalah standar Pendidik dan
konteks pendidikan nasional Indonesia Tenaga Kependidikan.
diperlukan standar yang perlu dicapai di dalam Pendidikan juga merupakan faktor
kurun waktu tertentu di dalam rangka Kebijakan pemerintah dalam bidang
mewujudkan tujuan pendidikan. Hal ini berarti pendidikan salah satunya seperti yang telah
perlu perumusan yang jelas dan terarah dan dimuat dalam Undang-Undang Nomor 20
fisible mengenai tujuan pendidikan. Rumusan Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
tujuan pendidikan dapat berupa tujuan ideal, Nasional, yang di dalamnya mencakup dasar
tujuan jangka panjang, tujuan jangka dan tujuan, penyelenggaraan pendidikan
menengah dan rencana strategis yang terlihat termasuk wajib belajar, penjamin kualitas
dengan keadaan dan waktu tertentu. pendidikan serta peran serta masyarakat dalam

22
sistem pendidikan nasional. Kebijakan melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta
tersebut dibuat untuk menghasilkan melakukan penelitian dan pengabdian kepada
Pendidikan Indonesia yang baik dan lulusan masyarakat, terutama bagi pendidik pada
berkualitas di sektor jenjang pendidikan. perguruan tinggi.
Untuk mendukung hal tersebut terlebih dahulu Pengertian Guru atau pendidik dalam
menentukan standar yang harus menjadi acuan Undang-Undang nomor 14 Tahun 2005
pelaksanaan kegiatan pendidikan, maka untuk tentang Guru dan Dosen bahwa Guru ialah
itu pemerintah mengeluarkan Peraturan seorang pendidik profesional dengan tugas
Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 sebagai utamanya mendidik, mengajar, membimbing,
pengganti dari peraturan pemerintah nomor 19 mengarahkan, melatih, menilai dan
Tahun 2005 tentang Standar Nasional mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
Pendidikan (SNP). Pendidik dan Tenaga anak usia dini melalui jalur formal pendidikan
Kependidikan sebagai pihak yang dasar dan pendidikan menengah.
berkepentingan secara operasional dan mental Sedangkan menurut Sudarwan Danim
harus dipersiapkan dan ditingkatkan (2013:17) Guru merupakan pendidik
profesionalnya, karena hanya dengan professional dengan tugas utama mendidik,
demikian kinerja mereka dapat efektif. mengajar, membimbing, mengarahkan,
Apabila standar Pendidik dan Tenaga melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
Kependidikan sudah sesuai dengan Standar didik pada jalur pendidikan formal. Dan
Nasional Pendidikan, maka tujuan pendidikan menurut Syaiful Sagala (2013:6) Guru sebagai
akan tercapai. pendidik adalah tokoh yang paling banyak
Sekolah yang sudah menerapkan Standar bergaul dan berinteraksi dengan para murid
Pendidik dan Tenaga Kependidikan adalah dibandingkan dengan personel lainnya di
SMP Negeri 1 Sungai Raya Kabupaten Kubu sekolah. Dan menurutnya lagi guru bertugas
Raya sebagai salah satu lembaga pendidikan merencanakan dan melaksanakan proses
formal yang ada di lingkungan Dinas pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kubu melakukan bimbingan dan pelatihan,
Raya, diselenggarakan untuk mewujudkan melakukan penelitian dan pengkajian, dan
amanat pendiri negara sebagaimana tertuang membuka komunikasi dengan masyarakat.
dalam Undang-Undang Dasar 1945 dalam Kemudian menurut Muhammad Asri Amin
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (2013:17) Pengertian umum “seorang guru”
Penyelenggaraan pendidikan di SMP Negeri 1 adalah seseorang yang berdiri di depan kelas,
Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya mengajar mengenai suatu pengetahuan dan
diharapkan sesuai dengan standar nasional keterampilan tertentu kepada siswa yang
pendidikan khususnya mengenai Standar dating untuk belajar.
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Secara sederhana implementasi bisa
sebagaimana yang diatur dalam Peraturan diartikan pelaksanaan atau penerapan.
Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 ditinjau dari Impelentasi juga bias diartikan sebagai suatu
kriteria minimal tentang Standar Pendidik dan tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana
Tenaga Kependidikan di seluruh wilayah yang sudah disusun secara matang dan
hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. terperinci. Implementasi biasanya dilakukan
Karena Pendidik atau guru memegang peranan setelah perencanaaan sudah dianggap fix. Di
sentral dan strategis dalam proses bawah ini ada beberapa definisi tentang
pembelajaran di sekolah. implementasi. Menurut Van Meter dan Van
Definisi Pendidik menurut Undang- Horn dalam Wahab (2005:65) Implementasi
Undang Nomor 20 tahun 2003 Pasal 39 ayat 2 adalah tindakan-tindakan yang dilakukan baik
menyatakan bahwa Pendidik merupakan oleh individu-individu/pejabat-pejabat atau
tenaga profesional yang bertugas kelompok-kelompok pemerintah atau swasta
merencanakan dan melaksanakan proses yang diarahkan pada tercapainya tujuan-tujuan
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, yang telah digariskan dalam keputusan

23
kebijakan. Kemudian menurut Mulyasa Tahap Persiapan
(2015:178) Implementasi merupakan suatu Beberapa kegiatan yang dilakukan
proses penerapan ide, konsep, kebijakan, atau sebelum peneliti memasuki lapangan. Masing-
inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga masing adalah : (1) penyususn rancangan awal
memberikan dampak, baik berupa perubahan penelitian, (2) pengurusan ijin penelitian, (3)
pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap. penjajakan lapangan dan melengkapi
Kemudian Erwan Agus Purwanto dan Diah rancangan penelitian, (4) pemilihan dan
Ratih Sulistyastuti (2015:21) Mengatakan interaksi dengan subjek dan informan, dan (5)
bahwa Implementasi adalah kegiatan untuk penyiapan piranti pembantu untuk kegiatan
mendistribusikan keluaran kebijakan (to lapangan. Perlu dikemukakan, peneliti
deliver policy output) yang dilakukan oleh para menaruh minat dan kepedulian terhadap fakta
implementer kepada kelompok sasaran (target atau gejala-gejala implementasi standar
group) sebagai upaya untuk mewujudkan pendidik dan tenaga kependidikan.
tujuan kebijakan. Pengamatan sepintas sudah dilakukan jauh
sebelum rancangan penelitian disusun dan
diajukan sebagai topik penelitian. Berbekal
METODE PENELITIAN pengamatan awal dan telaah pustaka, peneliti
Penenitian ini menggunakan pendekatan mengajukan usulan penelitian tentang
kualitatif. Analisis data kualitatif dilakukan implementasi standar pendidik dan tenaga
sepanjang penelitian dari awal hingga akhir, kependidikan pada SMP Negeri 1 Sungai Raya
tanpa harus menunggu semua data terkumpul. Kabupaten Kubu Raya. Usulan yang diajukan
Kegiatan analisis data dimulai dengan dikonsultasikan dengan dosen pembimbing
menelaah sejumlah data yang tersedia dari dan akan diseminarkan dengan mengundang
berbagai sumber, yaitu hasil wawancara, teman sejawat dan pakar. Karena
pengamatan, dokumentasi. Penyajian Data menggunakan pendekatan kualitatif, usulan
dalam penelitian ini mengumpulkan informasi penelitian ini dipandang bersifat sementara
tersusun yang memberi kemungkinan adanya (tentative). Karena itu peluang seminar
penarikan kesimpulan dan pengambilan digunakan untuk menangkap kritik dan saran,
tindakan. Dengan mencermati data-data baik terhadap topik maupun metode penelitian.
tentang implementasi standar pendidik dan Berdasarkan kritik dan masukan tersebut,
tenaga kependidikan di SMP Negeri 1 Sungai peneliti membenahi rancangan penelitian dan
Raya Kabupaten Kubu Raya, kita akan dapat melakukan penjajakan lapangan.
memahami apa yang sedang terjadi dan apa Penjajakan lapangan dilakukan dengan
yang harus dilakukan lebih jauh menganalisis tiga teknik secara simultan dan lentur yaitu (1)
ataukah mengambil tindakan berdasarkan atas pengamatan; peneliti mengamati secara
pemahaman yang didapat dan penyajian- langsung tentang manajemen perencanaan
penyajian tersebut. yang dilakukan oleh Kepala sekolah dan unsur
Analisis dilakukan terhadap semua data lainnya di lingkungan SMP Negeri 1 Sungai
dan informasi yang diperoleh melalui Raya Kabupaten Kubu Raya, (2) wawancara;
wawancara, observasi dan pengumpulan secara mendalam peneliti mewancarai
dokumen mengenai implementasi standar beberapa informan, (3) telaah dokumen;
pendidik dan tenaga kependidikan di SMP peneliti memilih dan merekam data dokumen
Negeri 1 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. yang relevan Perumusan masalah dan
Peneliti menganalisis hasil wawancara pemilihan metode peneltian yang lebih tepat
berdasarkan pemahaman terhadap hal-hal dilakukan lagi berdasarkan penjajakan
diungkapkan oleh responden, hasil data lapangan (grand tour observation). Sepanjang
pengamatan maupun dokumentasi selama kegiatan lapangan, tentunya pusat perhatian
proses pengumpulan data. dan tekhnik-tekhnik terus mengalami
penajaman dan penyesuaian.

24
Tahap Pelaksanaan pendidik, adapun hasil wawancara adalah
Dalam pelaksanaan penelitian ini, terjadi sebagai berikut; bahwa kualifikasi akademik
perubahan dan perbaikan. Tidak hanya pendidik sudah memenuhi Standar Nasional
menyangkut pusat perhatian penelitian, Pendidikan, begitu juga dengan kesehatan
melainkan juga pada metode penelitiannya. jasmani dan rohani pendidik dapat diketahui
Konsep sampel dalam penelitian ini berkaitan bahwa tingkat kehadiran di sekolah baik sekali,
dengan memilih informan atau situasi sosial semua pendidik sudah mampu merencanakan
tertnetu yang dapat memberikan informasi pembelajaran sesuai dengan prinsip
mantap, benar dan terpercaya mengenai unsur- pembelajaran serta hasil atau produk RPP yang
unsur pusat perhatian penelitian. Pemilihan dipersiapkan untuk pembelajaran oleh
informan mengikuti pola bola salju (snow ball pendidik pun sudah sesuai dengan standar
sampling). Bila pengenalan dan interaksi sosial proses, persentase tingkat pelanggaran yang
dengan informan berhasiil maka ditanyakan dilakukan pendidik minim sekali, sedangkan
kepada orang tersebut siapa-siapa lagi yang keterlaksanaan pembinaan terhadap
dikenal atau disebut secara tidak langsung kompetensi kepribadian pendidik yang
olehnya. Dengan wawancara peneliti berupaya dilakukan sekolah juga sudah relevan,
mendapatkan informasi dengan bertatap muka berdasarkan kepemimpinan kepala sekolah
secara fisik dan bertanya-jawab dengan dalam mengelola sekolah dapat disimpulkan
informan. bahwa semua komponen yang disyaratkan
sudah terlaksana dengan baik. Sedangkan
Tahap Akhir keberhasilan dalam pengelolaan sekolah
Setelah setiap kegiatan penelitian berdasarkan tingkat kelulusan, pencapaian
lapangan selesai dilakukan, selanjutnya semua ketuntasan belajar dan lulusan yang
temuan atau data yang diperoleh dilakukan melanjutkan sekolah semua yang ditargetkan
Triangulasi, yaitu pengujian kredibilitas memenuhi 100%, nilai akreditasi sekolah A
sebagai pengecekan data dari berbagai sumber, dan sering mengirim peserta didik untuk
cara dan waktu, meliputi : pengolahan data, mengikuti kompetensi tingkat kabupaten,
reduksi data, seleksi data, pengelompokan , dan provinsi dan bahkan tingkat pusat. Dari
penyajian data ke dalam pola dan konsultasi, observasi yang dilakukan oleh peneliti tentang
menentukan tema, analisis tema dan supervisi dan monitoring oleh kepala sekolah
kelengkapan data dan konsultasi, uji keabsahan sudah berjalan dengan baik dan terjadwal. Para
data berdasarkan kelompok data dan pendidik selalu siap dengan segala perangkat
konsultasi, membuat draf/rancangan laporan pembelajarannya untuk disupervisi oleh kepala
dan konsultasi, menyusun laporan penelitian sekolah ketika melaksanakan pembelajaran,
dan konsultasi, uji hasil (Ujian tesis), perbaikan setelah itu diadakan evaluasi berkaitan dengan
tesis dan konsultasi serta penyerahan laporan. supervise tersebut. Disamping itu kepala
sekolah juga melaksanakan monitoring rutin
terhadap pelaksanaan pembelajaran yang
HASIL PENELITIAN DAN dilakukan oleh pendidik.
PEMBAHASAN
Pembahasan Penelitian
Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal
Dalam penelitian implementasi standar 8 Februari 2018 sampai tanggal 8 Juni 2018
pendidik dan tenaga kependidikan, peneliti pada SMPN 1 Sungai Raya. Berdasarkan hasil
mendatangi SMP Negeri 1 Sungai Raya penelitian, peneliti membahas hasil penelitian
Kabupaten Kubu Raya dan bertemu kepala ini diarahkan pada kajian hasil penelitian
sekolah dan pendidik dengan menyerahkan dilihat dari implementasi standar pendidik dan
surat ijin untuk mengadakan penelitian. tenaga kependidikan di SMP Negeri 1 Sungai
Selanjutnya peneliti mengadakan wawancara Raya Kabupaten Kubu Raya, dari hasil
dengan kepala sekolah dan beberapa orang penelitian ini dapat ditemukan bahwa

25
kualifikasi akademik pendidik adalah Standar diampu oleh pendidik sudah sesuai
Kualifikasi Akademik guru/pendidik yang Permendikbud nomor 21 tahun 2016.
telah ditetapkan yaitu minimal sarjana (S1). Disamping itu, sekolah melaksanakan kegiatan
Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi terprogram untuk pembinaan kompetensi
dapat disimpulkan bahwa kualifikasi akademik profesional Pendidik, sehingga ada diantara
pendidik dan tenaga kependidikan di SMP pendidik yang sudah mengikuti sebagai guru
Negeri 1 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya berprestasi di tingkat kabupaten maupun
telah memenuhi standar kualifikasi akademik tingkat provinsi.
yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu Begitu juga dengan kualifikasi akademik
undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang kepala sekolah yang harus memiliki kualifikasi
Sistem Pendidikan Nasional dan undang- akademik sarjana (S1). Berdasarkan hasil
undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan wawancara dengan kepala sekolah dan hasil
Dosen serta Permendiknas Nomor 13 Tahun dokumentasi di SMP Negeri 1 Sungai Raya
2007 tentang Standar Kepala Kabupaten Kubu Raya dapat diketahui bahwa
Sekolah/Madrasah. kepala sekolah memiliki kualifikasi akademik
Kemudian, kesehatan jasmani dan rohani S2 dan memiliki STTP dari LPMP serta
pendidik sangat penting dalam melaksanakan memiliki SK pengangkatan sebagai kepala
tugas sehari-hari. Berdasarkan hasil sekolah dari Bupati Kubu Raya. Dari
wawancara dan dokumentasi tentang kesehatan kualifikasi akademik yang dimiliki oleh kepala
jasmani dan rohani pendidik di SMP Negeri 1 sekolah SMP Negeri 1 Sungai Raya Kabupaten
Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya, bahwa Kubu Raya dapat disimpulkan bahwa
guru atau pendidik memiliki kesehatan jasmani kualifikasi tersebut sudah memenuhi standar
dan rohani yang cukup baik untuk menjalankan kepala sekolah. Hal ini sejalan dengan
tugas mengajar dan tugas lainnya berdasarkan permendiknas nomor 13 tahun 2007 tentang
persentase kehadiran guru. standar kepala sekolah/madrasah yang
Adapun hasil wawancara dan menyatakan bahwa kepala sekolah /madrasah
dokumentasi berkaitan dengan penelitian harus memenuhi pesyaratan umum dan
tentang kompetensi pendidik di SMP Negeri 1 persyaratan khusus. Sedangkan persyaratan
Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya dapat umum adalah kepala sekolah harus memiliki
disimpulkan bahwa Kompetesi pedagogik kualifikasi akademik paling rendah sarjana
pendidik sebagai agen pembelajaran semuanya atau diploma empat. Sedangkan persyaratan
sudah mampu merencanakan pembelajaran khusus bagi kepala sekolah/madrasah meliputi;
sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran, a. berstatus sebagai guru pada jenis atau
kemudian hasil atau produk RPP yang jenjang sekolah/madrasah yang sesuai dengan
dipersiapkan untuk pembelajaran oleh sekolah/madrasah tempat yang bersangkutan
pendidik juga sudah sesuai dengan standar diberi tugas sebagai kepala sekolah; dan b.
proses. Sedangkan persentase tingkat memiliki sertifikat kepala sekolah/madrasah
pelanggran yang dilakukan pendidik yang pada jenis atau jenjang yang sesuai dengan
berkaitan dengan kompetensi kepribadian pengalamannya sebagai pendidik yang
sebagai agen pembelajaran adalah tidak ada diterbitkan oleh Lembaga yang ditunjuk dan
atau 0 %. ditetapkan oleh Direktur Jenderal.
Jika dilihat dari Kompetensi sosial Kepala sekolah merupakan seorang guru
pendidik di SMP Negeri 1 Sungai Raya yang diberi tugas tambahan sebagai kepala
Kabupaten Kubu Raya sebagai agen sekolah. Berdasarkan hasil wawancara dengan
pembelajaran, juga sudah difasilitasi oleh kepala sekolah SMP Negeri 1 Sungai Raya
sekolah dalam menyelenggarakan kegiatan Kabupaten Kubu Raya dan hasil dokumentasi
untuk pembinaan kompetensi sosial. tentang pengalaman sebagai kepala sekolah
Sedangkan melalui kompetensi profesional sudah 12 Tahun, antara lain sebagai kepala
pendidik sebagai agen pembelajaran juga SMP Negeri 3 Kuala Mandor B, Kepala SMP
ditunjukkan dengan penguasaan materi yang Negeri 1 Rasau Jaya dan Kepala SMP Negeri 1

26
Sungai Raya. Dari hasil wawancara dan monitoring kepala sekolah kepada pendidik,
dokumentasi tentang pengalaman sebagai dapat dijelaskan bahwa kegiatan tersebut sudah
kepala sekolah dapat disimpulkan bahwa berjalan dengan baik dengan dilaksanakannya
kepala sekolah SMP Negeri 1 Sungai Raya supervisi setiap satu semester sekali dan
Kabupaten Kubu Raya mempunyai evaluasi supervisi diakhir semester. Sementara
pengalaman yang cukup matang sebagai pengelolaan monitoring oleh kepala sekolah
kepala sekolah, sehingga menjadikannya sudah berjalan dengan baik juga yaitu
sebagai kepala sekolah yang berhasil dalam dilakukan diawal dan diakhir pembelajaran.
melaksanakan standar pendidik dan tenaga
kependidikan di SMP Negeri 1 Sungai Raya SIMPULAN DAN SARAN
Kabupaten Kubu Raya. Simpulan
Kemudian berkaitan dengan hasil Berdasarkan hasil penelitian dan
wawancara, dokumentasi dan observasi pembahasan yang telah dipaparkan berkaitan
tentang keberhasilan pengelolaan sekolah dengan implementasi standar pendidik dan
dapat dicapai, hal ini dapat ditunjukkan oleh tenaga kependdiikan di SMP Negeri 1 Sungai
antara lain; tingkat kelulusan, pencapaian Raya Kabupaten Kubu Raya, dapat ditarik
ketuntasan belajar dan lulusan yang kesimpulan sebagai berikut; kualifikasi
melanjutkan sekolah sudah 100% semuanya, akademik pendidik di SMP Negeri 1 Sungai
pencapaian nilai akreditasi sekolah A, dan Raya Kabupaten Kubu Raya sudah memenuhi
beberapa prestasi yang diraih sekolah mulai standar sesuai dengan standar yang ditetapkan
tingkat kabupaten, provinsi maupun sampai oleh pemerintah yaitu sudah sarjana (S1),
tingkat nasional. Berdasarkan hasil wawancara begitu juga kesehatan jasmani dan rohani
dan dokumentasi dengan kepala sekolah dan pendidiknya, kompetensi pendidik, kualifikasi
pendidik tentang kemampuan kewirausahaan akademik kepala sekolah serta
kepala sekolah dalam menyelenggarakan epemimpinannya dalam mengelola sekolah
kegiatan usaha-usaha sekolah yang sudah sangat baik, dan ini ditunjukkan dengan
dipergunakan untuk pusat sumber belajar keberhasilan pengelolaan sekolah yang
peserta didik juga terlaksana dengan baik. ditunjukkan antara lain: (1) tingkat kelulusan
Kepala sekolah juga melibatkan peserta didik 100% (2) pencapaian ketuntasan belajar semua
dalam mengelola kegiatan usaha-usaha yang ditargetkan memenuhi 100%, (3) lulusan
sekolah tersebut dalam bentuk kantin dan yang melanjutkan sekolah 100%, (4) dan nilai
koperasi dengan bekerjasama dengan PT. akreditasi sekolah A.
Sosro.
Kemudian hasil wawancara dan Saran
dokumentasi serta observasi tentang Berdasarkan hasil penelitian dapat
bagaimana tingkat kemanfaatan/keuntungan diajukan beberapa saran sebagai berikut;
dalam aspek pembinaan kesiswaan dengan standar kualifikasi akademik pendidik dan
adanya kegiatan usaha sekolah tersebut baik kompetensi perlu ditingkatkan, pengelolaan
sebagai sarana unjuk kebolehan/prestasi supervisi oleh kepala sekolah perlu melibatkan
peserta didik, sebagai tempat pembiasaan, tim khusus untuk merencanakan
sebagai sarana pengembangan diri, sebagai supervisi/perangkat instrumen dalam
tempat membina kejujuran, sebagai sarana pelaksanaan supervisi, sehingga ada analisa
mengaplikasikan pengetahuan, sebagai sarana hasil, tindak lanjut hasil temuan, dan
praktikum peserta didik, sebagai sarana sebagainya.
pembinaan manajemen usaha bagi peserta
didik / pendidik sudah berjalan dengan baik DAFTAR RUJUKAN
dan terprogram melalui kegiatan Abdul Wahab, Solichin. (2005). Analisis
ekstrakurikuler yang terjadwal. Kebijakan Dari Formulasi Ke
Dari hasil wawancara, dokumentasi dan Implementasi Kebijaksanaan Negara.
observasi tentang kemampuan supervisi dan Jakarta: PT. Bumi Aksara

27
Agus Purwanto, Erwan dan Dyah Ratih Nurdin, Diding dan Imam Subawih. (2015).
Sulistyastuti. (2015). Implementasi Pengelolaan Pendidikan dan Teori
Kebijakan Publik Konsep dan menuju Implementasi. Jakarta: PT.
Aplikasinya di Indonsia. Yogyakarta: RajaGrafindo Persada.
Penerbit Gava Media Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013
Asri Amin, Muhammad. (2013). Menjadi perubahan PP Nomor 19 Tahun 2005
Pendidik Profesional (Disertai Tentang Standar Nasional Pendidikan
Bimbingan Menjadi Pelatih Andal). Sagala, Syaiful. (2013). Kemampuan
Bandung: Penerbit Nuansa Cendekia Profesional Pendidik dan Tenaga
Danim, Sudarwan & Khairil. (2015). Profesi Kependidikan. Bandung: Alfabeta
Kependidikan. Bandung: Alfabeta Schunk, Dale H. (2014). Motivation in
Glickman Carl D. (2002). Leadership for Education: Theory, Research and
Learning. Bibliographical Inc Application.USA: Pearson
Muhammad Amin, Maswardi & Education.Inc.
Yuliananingsih. (2016). Manajemen Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Mutu; Aplikasi dalam Bidang tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pendidikan. Joqyakarta: Media Akademi. Undang-Undang nomor 14 Tahun 2005.
Mulyasa. (2015). Implementasi Kurikulum Tentang Guru dan Dosen.
Tingkat Satuan Pendidikan Wibowo. (2013). Perilaku dalam Organisasi.
Kemandirian Guru Dan Kepala PT. Rajagrafindo Persada. Jakarta
Sekolah. Jakarta: PT Bumi Aksara

28

Anda mungkin juga menyukai