19011073
TA. 2020/2021
PENGERTIAN PERUBAHAN SOSIAL
1. KingsleyDavis(Soekanto,2006:262-263)
Mengartikan perubahan social sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur
dan fungsi masyarakat.Misalnya,timbulnya pengorganisasian buruh dalam masyarakat
kapitalis telah menyebabkan perubahan-perubahan dalam hubungan antara buruh dengan
majikan dan seterusnya menyebabkan perubahan-perubahan dalam organisasi ekonomi
dan politik.
2. MacIver
melihat perubahan-perubahan dalam hubungan sosial(socialrelationships) atau sebagai
perubahan terhadap keseimbangan(equilibrium) hubungan sosial.
3. Gillin
Gillin mengatakan perubahan-perubahansosialsebagai suatu variasi dari cara-cara hidup
yang telah diterima,baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis,kebudayaan
materil,komposisi penduduk,ideology maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-
penemuan baru dalam masyarakat.
4. Selo Soemardjan
engartikan perubahan sosial sebagai perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan
didalam suatu masyarakat,yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya
nilai-nilai, sikap dan pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Perubahan social berbeda dari segi durasi dan konsekwensinya. Ada perubahan yang
cepat,namun ada pula perbuhan yang lambat.Perubahan yang lambat bersifat evolutif sedangkan
perubahan yang cepat bersifat revolutif.Demikianpun dengan konsekwensinya berbeda-beda
pada setiap kelompok masyarakat atau individu.
1. Cultural Processes
Invention,termasuk dalam hal ini adalah alat-alat mekanikal,gagasan-gagasan,dan pola-
pola tingkah laku.Semua ini menyumbang pembentukan kembali masyarakat.
2. Social Structure
Sumber utama perubahan social yang lain adalah tekanan dan konflik dalam masyarakat
itu sendiri.Seperti yang dikemukakan Karl Marx bahwa kelas social dalam masyarakat
merupakan sumber dari konflik sosial.
3. Ideas Max Weber
mengatakan bahwa transformasi masyarakat tidak pernah terjadi karena factor
tunggal.Weber mengakui pentingnya konflik social dalam mentransformasi masyarakat.
4. The Natural Environment
Masyarakat manusia dan lingkungan alamnya saling berhubungan,sehingga perubahan
yang terjadi pada salah satu bagian akan mempengaruhi perubahan pada bagian yang
lainnya.
5. Population
Pertambahan penduduk yang sangat cepat diPulau Jawa (Soekanto,2006:275)
menyebabkan terjadinya perubahan dalam struktur social masyarakat,terutama lembaga-
lembaga kemasyarakatannya.
PENGERTIAN MODERNISASI.
Emile Durkheim
Emile Durkheim melihat modernisasi dalam konteks hilangnya solidaritas mekanik. Solidaritas
mekanik didasari oleh adanya kesadaran kolektif yang kuat yang rata-rata ada masyarakat yang
sama.
Karl Marx
Marx melihat bahwa masyarakat modern sinonim dengan masyarakat kapitalis dan system
ekonomi yang dihasilkan oleh perjuangan kelas yang menjadi akhir dari era feudal sejarah
masyarakat Eropa. Marx tidak menolak munculnya modernitas yang meliputi hilangnya
komunitas berskala kecil (Toenies), atau berkembangnya pembagian kerja (Durkheim) atau
munculnya rasionalisasi pandangan tentang dunia.
Max Weber
Bagi Weber modernisasi berarti rasionalisasi yang menggantikan system kepercayaan dan tradisi
yang sebelumnya.
Modrenisasi menurut WILBERT MOORE
Transformasi total masyarakat tradisional atau pra-modern ke tipe masyarakat teknologi dan
organisasi social yang menyerupai kemajuan dunia baarat yang ekonominya makmur dan situasi
polotiknya stabil.
menurut CHODAK
contoh khusus dn penting dari kemajuan masyarakat, contoh usaha sadar yang dilakukan untuk
mencapai standard kehidupan yang lebih tinggi.
EISENSTADT
Pengalaman belajar diperoleh dari lembaga pendidikan (disebut pengalaman belajar formal) dan
dari berbagai kegiatan di luar lembaga pendidikan (disebut pengalaman belajar non-formal)
Pengalaman belajar adalah sesuatu yang kemudian diinternalisasikan ketika seseorang berada
dalam atau ketika sudah melewati suatu proseskegiatan
Situasi belajar yang terjadi adalah dalam bentuk “kewajiban” atau “instruksi” yang diberikan
petugas dan harus dilaksanakan oleh kelompok sasaran
Petugas dibekali wewenang untuk memberikan sanksi bagi pelanggaran terhadap instruksinya
Situasi ini dimungkinkan dapat diterapkan terutama pada kejadian yang mengancam orang
banyak yang memerlukan prosedur tatalaksana yang ketat, misalnya pada kejadian wabah lepto
spirosis
Situasi belajar yang terjadi adalah dalam bentuk pemberian saran alternatif, di mana petugas
berperan sebagai narasumber
Masyarakat dianjurkan untuk mengadopsi perilaku tertentu tetapi tidak ada sanksi jika perilaku
tersebut tidak dilaksanakan
Situasi ini dimungkinkan dapat diterapkan terutama pada kejadian yang penting tetapi tidak
mengancam banyak orang, misalnya swadaya masyarakat untuk meningkatkan status gizianak
sekolah
Situasi belajar yang terjadi ketika sasaran sudah berada pada tahap bisa menetapkan sendiri hal-
hal yang dianggap baik bagi dirinya
Tingkat pendidikan, pengetahuan kesehatan dan status sosial ekonomi serta sikap yang
mendukung memungkinkan sasaran memiliki dasar untuk memilih secara baik dan melakukan
upaya-upaya untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara mandiri.
Peranan petugas lebih bersifat konsultatif dan pendekatan yang digunakan terutama bersifat non-
direktif
KONSEP PARTISIPASI
Partisipasi adalah peran serta dan ikut sertaan seseorang atau lebih ( yang dapat diamati) didalam
kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan masalah diri atau masalah orang lain, atau masalah
masyarakat.
Partisipasi adalah ketersediaan untuk turut ikut serta mengambil bagian dalam suatu kegiatan
serta kesediaan untuk memberikan suatu kegiatan guna kepentingan masyarakat, formal maupun
non formal.
Partisipasi adalah keikutsertaan dalam suatu kegiatan dimulai dari ikutserta melaksanakan
sampai dengan ikutserta membuat perencanaan
Dimensi-dimensi partisipasi.
Prasyarat partisipasi.
Jenis-jenis partisipasi.
1. Posisi dalam kepemimpinan
2. Keanggotaan dalam kepanitiaan
3. Kontribusi financial
4. Perhatian terhadap pertemuan
Tipologi partisipan
a. PELAKU ACTORS
b. PENERIMA RECIPIENTS
c. PUBLIC
Kategori partisipan
1. Leaders
2. Resident professional
3. Outside professional
4. Multipurpose community development workers
dari sekitar 100 organisasi baru à 50 % mengalami kesulitan dan bahkan kegagalan dalam dua
tahun yang pertama, sedangkan sampai dengan akhir tahun kelima, yang bertahan tinggal
sekitar 30 %.
kegagalan itu umumnya disebabkan oleh kepemimpinan yang tidak efektif, tidak mampu
memimpin staf dan karyawan, tidak bisa bekerjasama dan tidak dapat mengendalikan diri.
dalam bidang kesehatan, factor utamanya adalah kegagalan untuk mengajak sector lain berpikir,
bertindak dengan mengedepankan factor kesehatan.
KUALITAS KETERAMPILAN =
DISIPLIN
TANGGUNG JAWAB
SEDERHANA, WAJAR
TERBUKA, DEMOKRATIS
5. MENTAL
TUGAS
Tipologi pemberdayaan:
ž Gotong royong adalah suatu sistem pertukaran tenaga (exchange power) dan pengerahan
tenaga tambahan (intensify of power) untuk mengisi kekurangan tenaga pada event-
event tertentu
ž Pada awalnya gotong royong tidak berimplikasi pada kompensasi material, namun kini
mulai “terkontaminasi”ekonomi uang.
ž Gotong royong ketika ada kematian atau kesengsaraan, Gotong royong yang
dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat
ž Relative advantage
ž Compatibility
ž Complexity
ž Trialability
ž Observability
ž Reversibility
ž Communicability
ž Time required
ž Commitment required
ž Modifiability
ž Promosi kesehatan
Advokasi
ž pemberdayaan.
ž Pengertian kemitraan
ž Suatu jalinan kerja antar orang/organisasi untuk memproduksi barang (goods) dan jasa
(services), di mana masing-masing pihak yang terlibat memiliki instrumen untuk
mengukur, meminimalkan serta memaksimalkan risiko maupun manfaatnya
ž Pradigma sehat.
ž Secara makro > pembangunan semua sektor harus mengacu pada kesehatan-
input+proses+output+dampak (termasuk dampak dan kontribusi perilaku dan
lingkungan)
ž Diundangkan oleh pemerintah dalam UU 36/2009 (setiap orang wajib ikut serta—ps 5;
pemerintah mendorong peran serta---ps 8; pembiayaan kesehatan oleh masyarakat---ps
65; pemerintah mendorong JPKM---ps 66; masyarakat berperan, dorongan pemerintah,
dan peran masyarakat dalam penentuan kebijakan---ps 71 dan 72)
ž Digencarkan oleh WHO pada konferensi internasional promkes --- “The New Players for
The New Era” à maximum effort, empowering community and sustainability
ž
ž