Anda di halaman 1dari 14

STRATEGI KOMUNIKASI PELAYANAN PUBLIK MELALUI

PROGRAM POS PEMBERDAYAAN KELUARGA

Ali Alamsyah Kusumadinata dan Maria Fitriah


Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Djuanda, Jalan Tol Ciawi No.1 Ciawi -
Bogor, 16720, No HP. +62 85210038520,
email: alialamsyahkusumadinata@gmail.com

Abstract
This research aims to analyze communication strategies of public services through family empowerment
program (Posdaya). It uses qualitative descriptive method with interactive analysis techniques to analyze data.
Data collection was done by interview, observation and document study. The result shows that communication
strategy of public services in the community has improved public service aspects on basic needs of society.
Posdaya program is one of the programs as a part of empowerment and that generates basic services to
community.

Keywords: empowerment, communication, Posdaya.

Abstrak
Tujuan Penelitian ini adalah menganalisis strategi komunikasi pelayanan publik melalui program
pos pemberdayaan keluarga. Metode yang digunakan adalah menggunakan penelitian deskriptif
kualitatif dengan pendekatan teknik analisis interaktif dalam menganalis data. Pengambilan data
dilakukan dengan wawancara, pengamatan serta studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa strategi komunikasi pelayanan publik dalam komunitas meningkatkan layanan publik
terhadap aspek kebutuhan dasar masyarakat. Posdaya sebagai komunitas merupakan salah satu
program yang ada di masyarakat yang merupakan bagian dari lahirnya pemberdayaan dan
menghasilkan pelayanan dasar kepada masyarakat.

Kata kunci: pemberdayaan, komunikasi, posdaya

Pendahuluan dari dalam pengelola pembangunan.


Minimnya pelayanan publik yang Pagge dan Czuba (1999:5) menegaskan
dilakukan oleh pemerintah memerlukan bahwa pemberdayaan merupakan suatu
strategi baru dalam pendekatan pelayanan. proses sosial yang multidisiplin dalam
Masyarakat yang kompleks memiliki membantu komunitas atau masyarakat
kebutuhan yang beraneka ragam untuk mendapatkan kendali atas
sehingga memerlukan pendekatan baru kehidupannya. Hal yang serupa dinyatakan
dalam pembangunan yang partisipatif. oleh Ife (2009:171), pemberdayaan yang
Salah satu bentuk pendekatannya berbasis komunitas memberikan peluang
adalah pemberdayaan yang berbasis kepada pelayanan publik yang baik.
komunitas. Page dan Czuba, (1999:5) Pelayanan kepada masyarakat berbasis
menginterpretasikan pemberdayaan pa pemberdayaan memberikan kendali atas
da kekuasaan atau kewenangan dan kehidupan masyarakat dengan memberikan
kemampuan. Rappaport (1995:800) melihat keterampilan dan kecakapan.
bahwa keseimbangan pemberdayaan Pelayanan publik merupakan salah
merupakan suatu proses yang muncul satu bagian dari capaian sasaran pemerintah

225
Ali Alamsyah Kusumadinata dan Maria Fitriah. Strategi Komunikasi... 226

yang menghendaki terwujudnya masya dan tuntutan seluruh warga negara dan
rakat yang mandiri dan sejahtera. penduduk tentang peningkatan pelayanan
Peningkatan layanan publik tidak hanya publik, sebagai upaya untuk mempertegas
berupa pengurusan administrasi akan hak dan kewajiban setiap warga negara
tetapi pelayanan dasar berupa kesehatan, dan penduduk serta terwujudnya tanggung
pendidikan, lingkungan dan eknomi jawab negara dan korporasi dalam
mikro merupakan bagian dari pelayanan penyelenggaraan pelayanan publik.
publik yang tidak dapat dihindarkan dalam Asas dari pelayanan publik antara lain:
pemberian layanan. adanya kepastian hukum, adanya kesa
Berdasarkan Undang-Undang no maan hak, adanya keseimbangan hak dan
mor 25 tahun 2009 pada pasal 1 ayat 1 kewajiban, keprofesionalan, partisipatif,
tentang pelayanan publik didefinisikan persamaan dalam perlakuan/tidak diskri
sebagai kegiatan atau rangkaian kegiatan minatif, keterbukaan, akuntabilitas, fasili
dalam rangka pemenuhan kebutuhan tas dan perlakuan khusus bagi kelompok
pelayanan sesuai dengan peraturan rentan, ketepatan waktu dan kecepatan,
perundang-undangan bagi setiap warga kemudahan dan keterjangkauan dan bertu
negara dan penduduk atas barang, jasa, juan agar batasan dan hubungan yang jelas
dan/atau pelayanan administratif yang tentang hak, tanggung jawab, kewajiban,
disediakan oleh penyelenggara pelayanan dan kewenangan seluruh pihak yang terkait
publik. Pelayanan yang dilakukan oleh dengan penyelenggaraan pelayanan pub
pemerintah maupun korporasi memperkuat lik, menjalankan sistem penyelenggaraan
demokrasi dan hak asasi manusia, pelayanan publik yang layak sesuai dengan
mempromosikan kemakmuran ekonomi, asas-asas umum pemerintahan dan kor
kohesi sosial, mengurangi kemiskinan, porasi yang baik dalam penyelenggaraan
meningkatkan perlindungan lingkungan, pelayanan publik sesuai dengan peraturan
bijak dalam pemanfaatan sumber daya perundang-undangan dan memberikan per
alam, memperdalam kepercayaan pada lindungan dan kepastian hukum bagi ma
pemerintahan dan administrasi publik. Oleh syarakat dalam mendapatkan penyelengga
karena itu, negara berkewajiban melayani raan pelayanan publik.
setiap warganya untuk memenuhi hak Organisasi penyelenggara berkewajib
dan kebutuhan dasarnya dalam kerangka an menyelenggarakan pelayanan publik
pelayanan publik yang merupakan amanat sesuai dengan tujuan pembentukan
Undang-Undang Dasar Negara Republik yang meliputi pelaksanaan pelayanan,
Indonesia tahun 1945, membangun pengelolaan pengaduan masyarakat,
kepercayaan masyarakat atas pelayanan pengelolaan informasi, pengawasan
publik yang dilakukan penyelenggara internal, penyuluhan kepada masyarakat
pelayanan publik merupakan kegiatan yang dan pelayanan konsultasi. Pelayanan publik
harus dilakukan seiring dengan harapan dibedakan pada pelaksanaannya pada
227 Jurnal ASPIKOM, Volume 3 Nomor 2, Januari 2017, hlm 225-238

aspek adaptabilitas layanan, posisi tawar korporasi yang menyelenggarakan ko


pengguna, tipe pasar, lokus kontrol serta munikasi pelayanan. Hal ini membutuhkan
sifat layanan. Masing-masing sifat tersebut strategi untuk dapat membina masyarakat
memiliki tujuan dan domain yang berbeda menjadi masyarakat yang berdaya saing,
masing-masing layanan. Suatu layanan saring dan sanding dalam melakukan aktivitas
publik tentu dinilai dari kualitasnya, pemberdayaan tersebut.
adapun faktor yang memengaruhinya Susanto (2010: 114) mengemukakan
adalah (a) kebijakan publik yang akan jika pelayanan publik tak kunjung
memengaruhi lembaga pelayanan publik membaik maka good governance yang
dari segi sumber keuangan, teknologi merupakan reformasi dari birokrasi akan
dan sumberdaya organisasi lainnya untuk sulit diwujudkan. Good governance diar
sebuah lembaga pelayanan publik. (b) tikan sebagai kesepakatan yang menyangkut
Karakteristik dan lingkungan dari masyarakat pengaturan negara yang diciptakan bersama
itu sendiri. Karakteristik yang dimaksud oleh pemerintah, masyarakat madani dan
berkaitan dengan tingkat pendidikan, sektor swasta demi terwujudnya kesejahteraan
tingkat pendapatan, besaran masyarakat, sosial. Upaya tersebut diperlukan suatu
heterogenitas, konfigurasi serta nilai-nilai dan komunikasi yang efektif di mana komunikasi
norma-norma. (c) Faktor lingkungan seperti dinilai efektif bila rangsangan yang
sistem politik, pers yang bebas atau tingkat disampaikan dan dimaksudkan oleh
kesulitan dalam mengakses lembaga pengirimnya ataupun sumber sejalan
layanan publik, juga merupakan faktor- dengan rangsangan yang ditangkap dan
faktor yang akan memengaruhi kualitas dipahami oleh penerima pesan itu sendiri.
pelayanan publik. (d) Kontrol pemerintah Menurut Tubb dan Moss (2006: 24)
terhadap penyedia layanan publik. Pada terdapat lima faktor instrumen komunikasi
umumnya, pemerintah menganggap bahwa berjalan dengan efektif yaitu (1) pemahaman
akuntabilitas publik merupakan prasyarat terhadap pesan oleh penerima, (2)
penting untuk bisa menciptakan efesiensi memberikan kesenangan kepada pihak-pihak
produksi dan pelayanan jasa publik yang berkomunikasi, (3) memengaruhi sikap
(Sumaryanto, 2008:75). orang lain, (4) memperbaiki hubungan,
Untuk meningkatkan layanan pub lik (5) memberikan hasil yang sesuai dengan
yang diamanatkan Undang-Undang nomor 25 yang diinginkan dalam bentuk tindakan dari
tahun 2009 maka perlu adanya pemberdayaan penerima pesan.
di dalam kegiatan kemasyarakatan di tingkat Pemberdayaan pada Program Pos
lokal baik di tingkat kecamatan, kelurahan, Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA)
hingga tingkat rukun warga dan rukun merupakan salah satu bentuk strategi
tetangga. Oleh karena itu posisi komunikasi pemberdayaan dalam meningkatkan
merupakan transisi yang menjembatani layanan publik yang ada di masyarakat di
antara masyarakat dan pemerintah maupun mana melibatkan masyarakat sebagai ujung
Ali Alamsyah Kusumadinata dan Maria Fitriah. Strategi Komunikasi... 228

tombak suksesnya layanan pemerintah. dibutuhkan pendekatan komunikasi


Posdaya merupakan inisiasi dari lembaga yang mampu menggerakkan masyarakat
swadaya masyarakat tepatnya dari Yayasan dalam rangka mewujudkan layanan
Damandiri yang bekerja sama dengan publik berbasis masyarakat. Naufal dan
pihak pemerintah dalam hal ini adalah Kusumastuti (2010: 16) menekankan
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan bahwa untuk mewujudkan kemandirian
Keluarga Berencana (BPMKB) Kota Bogor dalam program pemberdayaan khususnya
bekerjasama dengan pihak perguruan tinggi
posdaya diperlukan sinergi antara pihak
sebagai pembina dan pendamping dalam
inisiator, fasilitator, regulator serta
program pembangunan pemberdayaan
warga masyarakat yang menjadi sasaran
masyarakat.
pembangunan.
Muljono, et al., (2010: 405) menyatakan,
Aktivitas posdaya mampu menjadi
terdapat penurunan angka kemiskinan
bagian dari pemberdayaan masyarakat
terhadap layanan posdaya di tingkat
kelurahan atau desa. Pamungkas et al, (2013: yang berbasis layanan publik. Agar
8-9) menegaskan, meningkatnya aktivitas program dapat berkelanjutan dengan
komunikasi masyarakat dalam program sinergi masing-masing stakeholder perlu
posdaya menunjukkan peningkatan strategi layanan yang efektif dalam
keberdayaan masyarakat yang tentunya meningkatkan kualitas layanan publik
diselaraskan dengan peran pendamping dan dan pemberdayaan. Sehingga diperlukan
pemanfaatan media bagi masyarakat. suatu strategi komunikasi yang mampu
Satriani, et al. (2011: 26) menemukan memberikan pelayanan kepada masyarakat
dari penelitian yang dilakukan di Posdaya khususnya melalui proses pemberdayaan
Kenanga Kelurahan Situ Gede Kecamatan kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan
Bogor Barat Kota Bogor menunjukkan adalah (1) mendeskripsikan profil posdaya
bahwa peran serta masing-masing pihak yang menjadi kasus dari penelitian yang
dari pemerintah, lembaga swadaya dan
amati, (2) membangun strategi komunikasi
masyarakat mampu menggerakkan
berbasis layanan publik dan pemberdayaan
masyarakat sehingga membentuk manusia
masyarakat.
yang bermutu dan sejahtera. Oleh karena itu,
pentingnya sosialisasi di mana pelibatannya Metode Penelitian
tidak hanya melibatkan masyarakat sebagai Penelitian ini menggunakan penelitian
objek pembangunan namun masyarakat kualitatif yang mendeskripsikan dan
sebagai subjek kendali pembangunan menganalisis fakta-fakta yang terjadi di
dengan mewujudkan kesadaran kolektif lapangan dengan teknik pengambilan data
terhadap permasalahan yang dihadapi dengan pengamatan, wawancara ataupun
sehingga mampu menyelesaikannya penelaahan dokumen. Penelitian ini
secara mandiri di masyarakat. Sehingga memahami fenomena tentang apa tentang
229 Jurnal ASPIKOM, Volume 3 Nomor 2, Januari 2017, hlm 225-238

apa yang dialami oleh subjek penelitian dasar dari layanan publik yang ada. Peneliti
baik perilaku, persepsi, motivasi, tindakan mengambil lokasi ini dilatarbelakangi oleh
yang secara alamiah tanpa rekayasa kohesivitas masyarakat yang masih guyub
maupun intervensi. serta lokasi yang berada di antara kota dan
Susanti (2015:248) juga melakukan kabupaten sehingga memiliki keunikan
penelitian dengan metode yang sama dalam tersendiri dalam memandang permasalahan
melihat keragaan strategi komunikasi utamanya dikaitkan dengan layanan publik.
lembaga pemerintah di mana menggunakan Teknik analisis yang digunakan adalah
manusia sebagai instrumen penelitian teknik analisa interaktif yang diacu pada
utama serta mengandalkan narasi lalu Miles dan Huberman (1992:56) di mana
dikodekan dalam sajian pembahasan agar terdapat tiga komponen utama dalam
mampu diinterpretasi oleh khalayak. penelitian kualitatif yaitu (1) reduksi data,
Penelitian ini melibatkan objek (2) sajian data, (3) penarikan simpulan atas
Posdaya sebagai kajian layanan publik verifikasinya data yang diperoleh.
yang berbasis pemberdayaan. Sumber
Hasil Penelitian dan Pembahasan
data penelitian ini adalah informan yang
diwawancarai yang terdiri dari pihak Profil Pogram Pos Pemberdayaan
pengurus Posdaya Sejahtera, masyarakat Keluarga
yang menikmati layanan serta aparatur Program posdaya merupakan program
pemerintah dan pendamping dari perguruan berbasis masyarakat di mana proses
tinggi. Data sekunder antara lain adalah terbentuknya diawali dengan diskusi
dokumentasi dari jurnal, arsip, dokumen kelompok terarah antarmasyarakat dengan
pribadi, foto yang mendukung analisa melibatkan pemerintah desa/kelurahan serta
penelitian tersebut. akademisi sebagai fasiliatator. Posdaya
Pengambilan data dilakukan secara merupakan suatu forum silaturahmi,
snowball (bola salju) melalui pendekatan advokasi, komunikasi, informasi, edu
interpersonal oleh peneliti melalui kasi dan sekaligus wadah koordinasi
rekomendasi dari beberapa pihak yang telah penguatan fungsi keluarga secara terpadu.
meneliti dan melakukan pendampingan Posdaya sebagai wahana pemberdayaan
pemberdayaan di masyarakat sekitar yang meliputi delapan fungsi keluarga
Kelurahan Bubulak, Kecamatan Bogor secara terpadu meliputi fungsi cinta kasih,
Barat. Posdaya Sejahtera merupakan fungsi perlindungan, fungsi reproduksi
Posdaya yang terbaik dari lima yang terbaik dan kesehatan, fungsi pendidikan, fungsi
yang dimiliki di Kecamatan ini. ekonomi atau wirausaha serta fungsi
Kegiatan layanan posdaya yang lingkungan (Muljono et al (2014:5).
bersangkutan dengan layanan publik adalah Posdaya di
awal adalah untuk
pendidikan, kesehatan, lingkungan dan mempererat kego tongroyongan dalam
ekonomi mikro yang merupakan layanan masyarakat guna membantu pemberdayaan
Ali Alamsyah Kusumadinata dan Maria Fitriah. Strategi Komunikasi... 230

keluarga secara terpadu dalam membangun dan vokal di masyarakat sebagai ketua
keluarga sejahtera. Selain itu posdaya baru posdaya, meskipun ia bukan pegawai
mampu memelihara lembaga sosial yang negeri sipil atau orang yang sejahtera.
ada di masyarakat serta meningkatkan Namun kepiawaiannya mampu memimpin
kepedulian masyarakat terhadap ling posdaya menjadi akif dengan keterlibatan
kungan dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat serta layanan dasar yang
ekonomi masyarakat mulai terbuka diberikan oleh pihak pemerintah dan pihak
peluang untuk berkarya dan meningkatkan korporasi. Hal ini membuktikan, peran serta
usaha keluarga. Posdaya merupakan tokoh masyarakat sangat memengaruhi
kegiatan masyarakat yang bukan berbasis partisipasi keterlibatan masyarakat dalam
proyek namun diserahkan kepada merencanakan program, melaksanakan dan
masyarakat langsung pengelolaannya serta mengevaluasi serta memonitoring program
pemilihannya. (Satriani, et al., 2011: 26).
Posdaya Sejahtera berdiri sejak Banyak faktor yang menyebabkan
2009 yang dibentuk oleh mahasiswa ketidakaktifan posdaya antara lain, (a)
yang menyelenggarakan KKN tematik. kurang tuntasnya sosialisasi posdaya
Pembentukannya saat itu tidak didanai oleh kepada masyarakat sehingga terjadi harapan
pihak kampus maupun pemerintah namun masyarakat yang berlebihan sehingga
berjalan dengan mandiri yang dimotori berdampak pada keapatisan masyarakat,
oleh aktivitas pengabdian masyarakat (b) persepsi yang berbasis proyek yang
yang dilakukan oleh mahasiswa KKN menyebabkan masyarakat menunggu untuk
yang mendampingi dan memberikan input dapat tambahan dari kegiatan tersebut, (c)
wawasan dan penjelasan berkenaan dengan kurangnya pendampingan dari masyarakat
kegiatan posdaya. Berakhirnya masa kegiatan setempat maupun dari pihak perguruan
KKN-Tematik, posdaya mulai terlihat tidak tinggi dan pemerintah dalam membina
akif (vakum) karena tidak adanya dorongan keberdayaan masyarakat, (d) kader tidak
dari pihak luar terutama adanya pendanaan mampu menggerakkan program disebabkan
untuk menggerakkan masyarakat. Hal ini oleh sumber dana tidak tersedia serta masih
dinyatakan oleh pengurus Posdaya Sejahtera.
mengandalkan dari urunan masyarakat yang
Kegiatan posdaya setelah terbentuknya terbatas, (e) jaringan yang lemah di antara
tidak aktif (vakum), saat itu kami masih
belum memahami arti dari posdaya dan pengurus dan lembaga masyarakat untuk
misinya apa, yang kami tahu adalah
kami akan memperolah bantuan dan memperoleh pendanaan dan pinjaman baik
informasi terhadap kegiatan lembaga ini. berasal dari donator atau lembaga keuangan
Makanya kami warga di sini semangat
menyelanggarakannya. Karena saya lihat mikro, (f) rendahnya dukungan aparat lokal
posdaya berbeda dari program pemerintah dan daerah dalam membina posdaya, (g)
yang lain. (Wawancara, 18 September
2016) kaderisasi yang tidak berjalan dengan baik,
Tahun 2012 pergantian pengurus (h) Karakter masyarakat yang sulit diajak
hingga sekarang dipegang oleh tokoh sentral maju terbiasa dengan budaya instan dan
231 Jurnal ASPIKOM, Volume 3 Nomor 2, Januari 2017, hlm 225-238

malas serta terbentuknya masyarakat yang meningkatkan keseimbangan posisi tawar


individualis dalam menghadapi persoalan antara berbagai stakeholder. Salah satu
sosial di masyarakat, (i) tingkat kehidupan mekanismenya, dengan menghilangkan
ekonomi masyarakat yang rendah kurang kemiskinan dengan menciptakan lapangan
dari satu juta perbulannya atau setara kerja, menciptakan iklim penanaman modal
dengan tiga puluh ribu perharinya. yang kondusif dengan terjaminnya tingkat
Berbeda dengan halnya pendapat keamanan, memulihkan daya saing dengan
Naufal dan Kusumastuti (2010:15), bahwa meningkatkan rasa percaya diri masyarakat
terdapat faktor yang mendukung dan melalui peningkatan pendidikan dan
menghambat dalam pelaksanaan program pelatihan, menyediakan infrastruktur yang
posdaya, adapun faktor mendukung adalah canggih, desentralisasi penuh, mengadakan
(1) kegotongroyongan di masyarakat yang kredit untuk penduduk miskin, peningkatan
masih kuat, (2) kebersamaan yang erat, (3) pelayanan kesehatan, pangan untuk
lamanya tinggal, (4) kesiapan sumberdaya indonesia, mengelola lingkungan hidup
manusia untuk melaksanakan posdaya, dengan memperhatikan kembali sektor
(5) memiliki kelebihan lahan untuk dapat kehutanan, pengembangan UKM. Kedua
dimanfaatkan dan (6) sarana dan prasarana adalah perlu adanya kontrol dari masyarakat
yang telah ada. terhadap kualitas pelayanan publik.
Selain itu, faktor penghambat dalam Ketiga adalah meningkatkan keterlibatan
pelaksanaan program adalah (1) belum berbagai pihak yang berkepentingan untuk
adanya binaan khusus dari instansi, (2) peningkatan kualitas pelayanan publik.
ketidaktahuan masyarakat terhadap posdaya Untuk meningkatkan layanan publik
dan perannya, (3) keterbatasan waktu perlunya diciptakan program yang tumbuh
kader dan masyarakat. Dari kedua faktor dari kebutuhan dan keinginan masyarakat
tersebut dapat ditarik bahwa ketidakaktifan dengan asumsi dengan kepentingan yang
posdaya disebabkan oleh komunikasi sama maka partisipasi dari masyarakat akan
yang terhambat yang disebabkan oleh mudah dimunculkan sehingga berdampak
komunikasi internal di dalam masyarakat. pada keberlanjutan suatu program akan
Ketidakaktifan ini berdampak pada lebih mudah terlaksana. Sulistyowati
pelayanan publik utamanya pelayanan dan Dibyorin (2013:588) menyatakan,
dasar yang tidak berjalan di masyarakat. terkadang program pemerintah hanya
Hal inilah yang menjadi cikal bakal dilakukan untuk mengejar target terpenuhi
layanan publik yang lamban. Menurut kegiatan tanpa memikirkan keberlanjutan
Sumaryanto (2008:77-78) bahwa program sehingga akan sulit untuk
karakteristik dan lingkungan masyarakat, berlanjut.
baik tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, Program yang telah berjalan di Posdaya
norma, politik, pers yang bebas sangat Sejahtera hingga penelitian ini dilakukan
memengaruhi layanan publik sehingga perlu adalah layanan pendidikan Pendidikan
Ali Alamsyah Kusumadinata dan Maria Fitriah. Strategi Komunikasi... 232

Anak Usia Dini (PAUD) di mana masyarakat menular serta membantu masyarakat
dapat merasakan anak-anak yang berusia untuk memahami kesehatan pribadi dan
balita dapat sekolah di taman kanak-kanak. lingkungan.
Kegiatan ini berlangsung dari pagi hingga Pemerintah memiliki kepentingan
siang hari dari hari Senin sampai dengan menjalankan fungsi pelayanan publik baik
Jumat. Sekolah ini pula telah menghasilkan dalam bentuk penyuluhan, pemeriksaan
lulusan dua angkatan sebanyak 80 orang dan pendataan kesehatan masyarakat.
murid. Keberadaan aspek pendidikan Pada momen tertentu layanan masyarakat
dipandang positif oleh masyarakat. Hal dikolaborasikan dengan kegiatan in stitusi
ini menyelesaikan satu permasalahan pendidikan dengan didukung oleh pemerintah
pendidikan di masyarakat dengan dana dan lembaga swadaya masyarakat lainnya.
terjangkau. Selain itu, bagi pemuda dan Kegiatan berupa layanan dasar kepada
pemudi yang menganggur atau belum masyarakat dengan berbasis data dapat
memiliki pekerjaan dapat mengabdikan menentukan prefalensi kesehatan masyarakat.
pengalaman dan keilmuannya di PAUD Masyarakat merasa terbantu dengan
tersebut dengan terlebih dahulu mengikuti pengadaan layanan posdaya tersebut
pelatihan guru PAUD yang dibina oleh dinas dengan mensinergikan kegiatan posyandu,
pendidikan setempat. Kegiatan PAUD posbindu dan poslansia memiliki arti
tidak memberatkan masyarakat karena tersendiri di masyarakat terhadap kegiatan
masyarakat masih mampu dan terjangkau ini. Meski layanan kesehatan hanya bersifat
membayar iuran perhari anak sebesar pemeriksaan, masyarakat banyak belajar
Rp.3.000,- sampai dengan Rp.10.000,-. Hal untuk dapat hidup sehat secara pengetahuan,
ini dialokasikan untuk membayar pengajar sikap maupun perilaku hidup sehat yang
PAUD serta memfasilitasi peralatan PAUD sesungguhnya.
meski sebagian telah dibantu oleh dinas Kegiatan ketiga adalah ekonomi mikro
pendidikan dan kampus terdekat yaitu dengan pemberian bantuan dana usaha
Institut Pertanian Bogor sebagai pembina mikro dan kecil bagi masyarakat dengan
program posdaya. berupaya menggulirkan uang tersebut
Kegiatan kedua adalah layanan sesuai peruntukannya. Tahun 2015-2016
kesehatan Posbindu, poslansia dan digunakan dana bantuan pemerintah Kota
Posyandu bagi anak balita. Kegiatan ini Bogor dalam membangun usaha ekonomi
dilakukan sebulan sekali, melibatkan pihak kecil dan mikro dengan membuat usaha
petugas kesehatan dari dinas kesehatan minuman berupa manisan pala, minuman
dan Badan Pemberdayaan Masyarakat pala, kripik bonggol pisang dan usaha
dan Keluarga Berencana (BPMKB) Kota lainnya yang mengangkat ekonomi lokal
Bogor. Kegiatan ini menjadi kontrol masyarakat. Pemberian bantuan keuangan
kesehatan dasar di masyarakat untuk tersebut diberikan kepada setiap posdaya
mendata dan mencegah terjadinya penyakit yang aktif dengan jumlah bantuan 10 juta
233 Jurnal ASPIKOM, Volume 3 Nomor 2, Januari 2017, hlm 225-238

rupiah, dengan menggulirkan dana ke dengan sinergi dan berkelanjutan dengan


setiap anggota posdaya yang berminat dan terus membina dan mendampingi. Hasil
tidak memberatkan masyarakat. Akademisi penelitian Kusumadinata dan Fitriah
dalam hal ini lembaga P2SDM IPB sebagai (2016), pemerintah, korporasi, perguruan
bagian dari audit kegiatan yang memayungi tinggi serta masyarakat perlu senantiasa
pemberian bantuan di atas lembaga yang berkoordinasi yang tak terputus dan
sah yaitu Koperasi Posdaya. Dengan berkesinambungan dalam menciptakan
adanya Koperasi Posdaya yang merupakan iklim pemberdayaan di masyarakat.
gabungan dari unsur pengurus posdaya di Maka perlunya masing-masing aktor
kabupaten dan kota Bogor serta difasilitasi pembangunan meningkatkan peran-peran
oleh pihak IPB sebagai inisiator kegiatan edukatif, fasilitatif, representatif dan
tersebut menjadikan masyarakat terampil teknis. Kegiatan posdaya membutuhkan
dan mampu mengembangkan usaha lebih relawan yang tidak hanya yang siap dalam
baik. Hal inilah yang diharapkan dari hal fisik namun juga mental dan spiritual.
layanan publik sesungguhnya menjadikan Sehingga dibutuhkan kaderisasi relawan
masyarakat menjadi berdaya saing, yang mampu memiliki kemampuan daya-
saring dan sanding dalam membangun daya tersebut untuk menjalankan peran-
kesejahteraan keluarga. peran pemberdayaan untuk menggerakkan
Kegiatan keempat adalah pemeliharaan masyarakat. Posdaya merupakan salah
lingkungan dengan kerjasama antara satu miniatur layanan publik berbasis
Posdaya Sejahtera dan masyarakat dengan pemberdayaan namun hal ini tidak disadari
mengembangkan proyek kerja berupa oleh pelaksana pembangunan. Karena itu,
bank sampah meskipun masih minibank pemberdayaan di Posdaya mutlak harus
namun masyarakat cukup terbantu dengan dilakukan dengan berbagai pendekatan
mengurangi pemakaian barang yang tidak khususnya komunikasi persuasif.

berguna dan memperoleh pendapatan Strategi Komunikasi Pelayanan Publik


tambahan dari barang tersebut. Selain melalui Pos Pemberdayaan Keluarga
itu, penanaman pohon dan pembangunan Kegiatan posdaya memberikan kesan
saluran irigasi yang diperoleh masyarakat di masyarakat dengan beberapa kegiatan
melalui Dinas Pekerja Umum melalui berupa layanan pendidikan, agama,
proyek perbaikan sarana irigasi yang kesehatan ekonomi dan lingkungan.
dimonitoring melalui kegiatan posdaya. Kegiatan ini terus perlu disinergikan
Posdaya memberikan hasil yang dengan masing-masing bidang yang
nyata dalam membangun pelayanan publik berlangsung di posdaya. Secara vertikal
yang baik dalam mendukung program perlu dikoordinasikan dengan berbagai
pemerintah. Karena itu, pemerintah pihak untuk dapat mensinergikan aktivitas
daerah perlu mensiasati kegiatan posdaya tersebut agar tidak menimbulkan kesan
di masyarakat agar dapat berlangsung merebut pekerjaan orang lain. Perlu
Ali Alamsyah Kusumadinata dan Maria Fitriah. Strategi Komunikasi... 234

sebuah strategi komunikasi pemberdayaan (3) Perlunya dibangun media interpersonal


dalam membangun layanan publik yang yang bersifar persuasif dan informatif dalam
berdaya saing, sanding dan saring sehingga menjalankan kegiatan pemberdayaan yang
mampu prima melayani masyarakat hingga berbasis pelayanan publik. (4) Perlunya
masyarakat mampu mandiri. Peran serta memperhatikan aspek bahasa lokal di mana.
pemerintah tidak lagi hanya menunggu Susanti (2015:252) melihat bahwa tujuan
namun masyarakat dapat melakukan sentral komunikasi adalah (a) to secure
perannya dengan memberdayakan understanding, di mana komunikan harus
warga sekitarnya. Hal ini berbanding dipastikan bahwa telah menerima informasi
lurus dengan adanya pemberdayaan di tersebut, (b) to establish acceptance,
masyarakat akan berdampak pada layanan perlunya pembinaan terhadap komunikan
publik yang baik. Menurut Sulistyowati sehingga terjalin kesinambungan pesan,
dan Dibyorin (2013:587) di mana perlu
(c) to motive action, kegiatan komunikasi
dirancang kebutuhan bersama masyarakat,
tersebut harus terus dimotivasikan hingga
sehingga dapat meningkatkan partisipasi
menghasilkan keberdayaan masyarakat. (5)
pembangunan, sehingga otomatis indeks
perlu memperkuat jaringan (networking)
pembangunan manusia akan meningkat
komunikasi personal dan lembaga dalam
dengan baik. Untuk itu, diperlukan strategi
membangun pemberdayaan yang kritis
komunikasi pelayanan publik dengan
untuk meningkatkan pelayanan publik. (6)
melihat pada aspek kebutuhan masyarakat
perlunya membangun kesadaran bersama
dengan membangun mutual trust di
masyarakat bahwa pelayanan publik tidak
dalam pelayanan publik. Amanah dan
akan terlepas dari pemberdayaan dan tidak
Farmayanti (2014: 40) merekomendasikan,
ada arti pemberdayaan tanpa partisipasi
perlu adanya sistem kelembagaan yang
masyarakat secara langsung.
memberikan ruang kepada lembaga
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
pemerintah untuk mampu melakukan peran
dalam strategi komunikasi adalah komu
dan peningkatan akses serta perbaikan nikator, pesan, khalayak, media yang
manajemen informasi. Pelayanan publik digunakan dan efeknya terhadap khalayak
yang dapat dilakukan adalah memberikan agar dapat diterima. Strategi komunikasi
kepercayaan kepada masyarakat dengan memiliki tujuan yang ingin dicapai dalam
pendekatan komunitas antara lain: (1) setiap program pemberdayaan. Pada kajian
pemberian perhatian yang lebih kepada posdaya siapa yang menjadi aktor pelaku
aspek permasalahan yang terjadi di adalah masyarakat sebagai subjek dan objek
masyarakat. (2) Perlunya aktor pendamping sedangkan pemerintah sebagai regulator
atau fasilitator maupun penyuluh yang yang memberikan pendanaan dana bergulir.
dapat membangun kreatifitas komunikasi Perguruan tinggi berperan sebagai fasilitator
di masyarakat sehingga komunikasi yang dalam membina masyarakat. Adanya
terjadi menjadi dinamis dan demokratis. tripartit antara pemerintah, masyarakat dan
235 Jurnal ASPIKOM, Volume 3 Nomor 2, Januari 2017, hlm 225-238

akademis (PMA) membentuk suatu sinergi dalam posdaya senantiasa didampingi


yang dapat membangun komunitas yang fasilitator dari penyuluh dari pemerintah
berdaya. baik dari pertanian, kesehatan dan keluarga
Pesan yang disampaikan adalah berencana serta pelibatan perguruan tinggi
program pembangunan yang telah sebagai mediator antar warga dan lembaga
disusun bersama masyarakat melalui pemerintah.
kelompok kecil dalam komunitas dengan Efek yang diharapkan dari strategi
mempertimbangkan kebutuhan dasar komunikasi adalah peningkatan partisipasi
berupa aspek pendidikan, kesehatan, masyarakat dalam berkontribusi di komu
ekonomi dan lingkungan pada tingkatan nitasnya terutama dalam memanfaatkan
mikro di masyarakat. Pesan disosialisasikan layanan publik yang bersifat dasar. Efek
melalui komunikasi langsung melalui tatap tersebut mampu membangun komunikasi
muka dan komunikasi bermedia melalui yang intens dalam menciptakan kelompok
poster dan leaflet. Jarang sekali pesan yang produktif sehingga mampu
disampaikan melalui media massa seperti memberdayakan komunitas dan masyarakat.
koran, majalah, radio maupun televisi. Hal ini ditunjang oleh penelitian Pamungkas
Hal yang menarik adalah fase diawal et al. (2013:8) bahwa peningkatan aktivitas
pembentukan program posdaya banyak komunikasi kader dan masyarakat mampu
menggunakan media berupa majalah memberdayakan masyarakat sehingga
sebagai penyambung pesan media langsung menciptakan komunikasi par tisipatif.
dengan kunjungan dan pertemuan melalui Hal ini memudahkan informasi dan akses
jambore posdaya. Hal ini masih berlangsung masyarakat dalam menikmati layanan
setiap tahunnya namun peserta yang publik.
mengikuti sedikit demi sedikit mengalami Susanto (2010:120) mendukung per
penurunan. Tujuan komunikasi ini bersifat nyataan tersebut bahwa pelayanan publik yang
memperkenalkan dan mambangun daya baik ditunjang oleh kekuatan sosial, ekonomi,
tawar posdaya di masyarakat. Komunikasi dan politik kelompok di masyarakat. Selain
antarpengurus posdaya se-Bogor Raya itu pemerintah perlu memberikan peluang
dilakukan dengan melalui media sosial yang besar dalam komunitas masyarakat
dan pertemuan setiap tiga bulan dengan dalam menciptakan ruang komunikasi
membangun dan pemecahan masalah dan demokrasi dalam program-program
yang dihadapi di masing-masing posdaya. yang bersifat memandirikan masyarakat.
Pesan yang disampaikan di kelompok Membandingkan penelitian dari Susanti
dilakukan dengan media langsung dengan (2015:253) bahwa strategi komunikasi
beberapa kegiatan yang telah disusun dan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga
diinformasikan kepada warga melalui Berencana Nasional Provinsi DIY dalam
pengeras suara di masjid maupun pengajian mensosialisasikan program Generasi
serta dari mulut ke mulut. Setiap kegiatan Berencana belum efektif dan belum berhasil
Ali Alamsyah Kusumadinata dan Maria Fitriah. Strategi Komunikasi... 236

dalam mendayagunakan komunikasi sebagai Simpulan


perubahan sosial dikalangan kehidupan Profil kegiatan Posdaya Sejahtera
remaja. Komunikasi merupakan proses sosial terlaksana dengan baik dan terbangun
yang terjadi akibat pembentukan definisi komunikasi yang aktif antarpemangku
yang membentuk sosialisasi nilai dengan kepentingan dari pemerintah, masyarakat
menyebarkan pesan serta memberikan dan akademisi serta korporasi. Kegiatan
pemahaman dan perubahan perilaku di tersebut antara lain aspek pendidikan
masyarakat terlebih suatu komunitas program berupa kegiatan PAUD, aspek kesehatan
posdaya. berupa kegiatan posyandu, posbindu, dan
Program posdaya perlu menjadi program poslansia, aspek lingkugan berupa kegiatan
yang terus dimonitor dan evaluasi oleh setiap penanaman pohon, pemanfataan sampah
stakeholder, pemerintah hendaknya tetap dengan mendayagunakan bank sampah,
memberikan kail kepada masyarakat dengan aspek ekonomi adalah pemberian bantuan
membangun semangat masyarakat untuk kegiatan usaha kecil bagi masyarakat
berusaha dan membangun komunitas yang dengan memberikan bantuan dan pinjaman
berdaya saing. modal usaha. Adapun strategi komunikasi
Zamzami (2011:120) menyatakan pelayanan publik melalui pos pemberdayaan
bahwa pemerintah sebagai penyelenggara keluarga sejahtera telah berjalan dengan
pembangunan partisipatif berposisi sebagai baik meskipun masih dalam bentuk
fasilitator dalam mendukung rencana komunikasi langsung. Adapun komunikasi
pembanguan yang telah disepakati bersama bermedia belum dimanfaatkan sepenuhnya
berjalan sebagaimana mestinya sehingga sehingga perlu menjadi rekomendasi
membentuk masyarakat yang tangguh dan kedepan untuk membangun layanan
berkesinambungan. Hal ini secara tidak publik yang transparan. pemberdayaan
langsung membangun kesadaran publik merupakan aspek yang terintegrasi dan
bahwa membangun layanan publik tidak bersinergi dengan pelayanan publik.
hanya dibebankan kepada pemerintah saja Tujuan pelayanan publik adalah
namun perlu sinergi dari masyarakat dan
meningkatkan daya saing, saring dan
lembaga swadaya serta korporasi dalam
sanding masyarakat dalam membentuk
membangun komunikasi yang transparan dan
dirinya menjadi lebih bermartabat serta
mandiri.
sejahtera yang mampu memberikan atau
Strategi komunikasi yang saat ini
menularkan kepada yang lain. Pembinaan
telah dilakukan perlu ditingkatkan dengan
membangun intensitas komunikasi dari yang terus-menerus serta motivasi
berbagai media terutama media sosial yang terus diasah melalui serangkaian
dalam membangun jejaring komunikasi komunikasi yang bersifat persuasif dan
sehingga pelayanan publik terpenuhi sesuai informatif perlu ditingkatkan kembali.
amanat Undang-Undang nomor 25 tahun Implikasi dari penelitian ini adalah (1)
2009 tentang pelayanan publik. perlu sinergi masing-masing program
237 Jurnal ASPIKOM, Volume 3 Nomor 2, Januari 2017, hlm 225-238

posdaya dalam membangun pemberdayaan Presentasi Makalah KONAS PKP


khususnya berkenaan langsung dengan 2016. Malang: Fakultas Pertanian,
kebutuhan dasar masyarakat, (2) perlunya Universitas Brawijaya.
peningkatan kapasitas aktor pembangunan Miles M.B., dan Huberman A.M. (1992).
baik dari penerima program maupun Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber
pemberi program, (3) perlunya program Tentang Metode-Metode Baru. Jakarta:
yang berbasis problematik masyarakat UI Press.
dengan didasarkan pada keberlanjutan Muljono, P., Burhanuddin, dan Bakhtiar,
program. (4) sukses tidaknya pemberdayaan Y. (2010). Upaya Pemberdayaan
masyarakat berdampak pada pelayanan Masyarakat dan Pengentasan
publik yang baik, dibutuhkan strategi Kemiskinan Melalui Model Posdaya
komunikasi yang sesuai dengan waktu (Pos Pemberdayaan Keluarga). Di
yang tepat dan tipologi masyarakat sendiri. dalam Prosiding Seminar Hasil-Hasil
(5) perlunya networking suatu sistem Penelitian IPB 2009; Bogor, 22-23 Des
jaringan yang handal dengan menggunakan 2009. Bogor. Lembaga Penelitian dan
pendekatan media yang berbasis ITE Pengabdian kepada Masyarakat Institut
Pertanian Bogor; 2010. Hal 405-414.
dalam mengembangkan pemberdayaan
masyarakat yang mendekatkan layanan Muljono, P., Bakhtiar, M.Y., Mintarti, dan
kepada publik itu sendiri. (6) perlunya MHK, P.D. (2014). 101 Cara Mengenal
monitoring dan evaluasi kegiatan Posdaya (edisi ke lima). Bogor: IPB
komunikasi dengan pendekatan audit Press.
komunikasi agar strategi yang dijalankan Naufal, A., dan Kusumastuti, Y.I. (2010).
sesuai dengan tujuan proram pembangunan Evaluasi Program Pos Pemberdayaan
suatu daerah. Keluarga (POSDAYA) (studi Kasus
Posdaya Bina Sejahtera di Kelurahan
Daftar Pustaka Pasirmulya, Kecamatan Bogor Barat,
Amanah, S. dan Farmayanti, N. (2014). Kota Bogor, Jawa Barat). Jurnal
Pemberdayaan Sosial Petani-Nelayan, Penyuluhan, 6 (2), 1-16
Keunikan Agroekosistem, dan Daya
Page, N., dan Czuba, C.E. (1999). Empo
Saing. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
werment What is it ?. The Jornal of
Indonesia.
Extension. Vol 37 (5). Diperoleh dari
Ife, J. (2009). Community Development in (http://www.joe.org/joe/1999october/
an Uncertain World: Vision, Analysis
comm1.php).
and Practice. Sydney : Cambridge
University Press. Pamungkas, S., Saleh, A., dan Muljono, P.
(2013). HubunganAktivitas Komunikasi
Kusumadinata, A.A. dan Fitriah, M. (2016,
Agustus). Peran Pendamping dalam dengan Tingkat Keberdayaan Kader
Meningkatkan Kapasitas Posdaya Posdaya di Kota dan Kabupaten Bogor.
(Pos Pemberdayaan Keluarga) Jurnal Komunikasi Pembangunan, 11
secara Berkelanjutan di Kota Bogor. (1), 1 - 9.
Ali Alamsyah Kusumadinata dan Maria Fitriah. Strategi Komunikasi... 238

Rappaport. (1995). Empowerment Meets Susanti, H.Y. (2015). Strategi Komunikasi


Narrative : Listening To Stories And Badan Kependudukan dan Keluarga
Creating Settings. American Jornal of Berencana Nasional (BKKBN).
Community Psychology. 23 (5), 795- Jurnal Komunikasi ASPIKOM, 2 (4),
807. 243-254.
Satriani, I., Muljono, P., Lumintang, R.W.E. Susanto, E.H. (2010). Kelambanan
(2011). Komunikasi Partisipatif Reformasi Birokrasi dan Pola
Pada Program Pos Pemberdayaan Komunikasi Lembaga Pemerintah.
Keluarga (Studi Kasus di Rw 05 Jurnal Komunikasi ASPIKOM, 1 (1),
Kelurahan Situgede, Kecamatan 109-123.
Bogor Barat, Kota Bogor). Jurnal Tubb, S. L, dan Moss, S. (2006). Human
Komunikasi Pembangunan, 9 Communication. Bandung: Remaja
(2), 17-26. Rosdakarya.
Sulistyowati, F., dan Dibyorin, MC. C.R. Undang-Undang Republik Indonesia
(2013). Partispasi Warga Terhadap Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Sistem Informasi Desa. Jurnal Pelayanan Publik.
ASPIKOM, 2 (1), 579-587.
Zamzami, L. (2011). Pemberdayaan
Sumaryanto. (2008). Pelayanan Publik yang
Ekonomi Masyarakat Pesisir di Nagari
Berpihak pada Kesejahteraan Masyarakat.
Ampiang Perak, Sumatera Barat.
Jurnal Akuntansi dan Sistem Teknologi
Informasi, 6 (1), 72 78. Mimbar, 27(1), 113-125.

Anda mungkin juga menyukai