e-mail: dessy.aria@yahoo.co.id
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) iklim komunikasi organisasi, (2) penyebab
terjadinya masalah iklim komunikasi organisasi, dan (3) upaya menanggulangi masalah iklim komunikasi
organisasi pada Uma Sri Hotel.
Penelitian ini termasuk penelitian studi kasus. Subjek penelitian adalah manajer umum dan
seluruh karyawan Uma Sri Hotel yang berjumlah 31 orang, sedangkan objek penelitian adalah iklim
komunikasi organisasi pada Uma Sri Hotel. Data dikumpulkan dengan metode observasi, wawancara,
dokumentasi, dan dianalisis menggunakan deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan (1) iklim komunikasi organisasi pada Uma Sri Hotel masih
mengalami permasalahan, (2) penyebab terjadinya masalah iklim komunikasi organisasi pada Uma Sri
Hotel yaitu minimnya komunikasi antara atasan dan bawahan, miss communication berkaitan dengan job
description antara karyawan lama dan karyawan baru, dan miss communication berkaitan dengan
schedule kerja maupun libur karyawan, (3) upaya menanggulangi masalah iklim komunikasi organisasi
adalah atasan lebih intensif dalam berkomunikasi pada karyawan, memberikan briefing dan
mempertegas peraturan terkait schedule karyawan.
ABSTRACT
This research aim to knows (1) climate of organizational communication at Uma Sri Hotel, (2) the
caused of climate problems in organizational communication at Uma Sri Hotel, and (3) the efforts to
address the problems of organizational communication at Uma Sri Hotel.
This research is a case study. The subjects of this research is general manager and all of the
employees that numbered 31 peoples. While the object of this research is the climate of organizational
communication at Uma Sri Hotel. Data collected by observation, interview, documentation, and analyzed
use qualitative descriptive.
The results showed that (1) climate of organizational communication that occurs at Uma Sri Hotel
still have problems, (2) the causing problem in climate of organizational communication at Uma Sri Hotel
is less communication between manager and employees, miss communication be related job description
between senior employees and junior employees, and miss communication be related of work schedule
or holiday of employees, (3) attempts to address the problem of climate organizational communication is
doing intensive communication by manager, give briefing to all employees to grow up good
communication and increase teamwork, and confirm the rule of employees schedule.
Page 1
Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi (JJPE)
Volume: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015
sangat dibutuhkan agar apa yang menjadi menanggulangi permasalahan dalam iklim
tujuan perusahaan dapat tercapai dan komunikasi organisasi. Dalam penelitian ini
berjalan sesuai harapan. analisis data berlangsung secara terus
Berdasarkan penelitian yang menerus sampai tuntas. Komponen analisis
dilakukan di Uma Sri Hotel Badung, data yang digunakan dalam penelitian ini
ditemukan permasalahan mengenai adalah reduksi data yang berarti
komunikasi organisasi yang terjadi yaitu memfokuskan pada hal-hal yang penting.
kurangnya komunikasi antara atasan dan Komponen selanjutnya setelah data
karyawan, kurangnya komunikasi yang baik direduksi disajikan dalam bentuk teks yang
antara karyawan lama dan karyawan baru bersifat naratif dan dikembangkan sebuah
terkait job description, yang mana karyawan deskripsi informasi. Komponen terakhir
lama tentunya lebih paham mengenai setelah data direduksi dan disajikan yaitu
pekerjaan dan karyawan baru masih minim penarikan kesimpulan dan verifikasi
informasi mengenai job description yang berdasarkan masalah yang ditemukan.
menjadi tanggung jawab mereka. Adapun langkah-langkah dalam
Kesenjangan tersebutlah yang kerap penelitian studi kasus menurut Spradley
menimbulkan miss communication karena (dalam Sugiyono, 2012), yaitu memilih
pekerjaan yang kurang dikomunikasikan situasi sosial (place, actor, activity),
dengan baik sehingga karyawan baru tidak melaksanakan observasi partisipan,
jarang melakukan kesalahan yang akhirnya mencatat hasil observasi dan wawancara,
menyebabkan kerusakan pada alat/barang temuan budaya, dan terakhir menulis
hotel. Selain itu miss communication masih laporan penelitian. Lokasi yang dijadikan
sering terjadi dalam hal penentuan jadwal tempat penelitian ini adalah Uma Sri Hotel
kerja maupun jadwal libur karyawan yang yang beralamat di Jalan Bumbak, Gang
kerap menimbulkan konflik kecil antar Kerta Rahayu No 9, Kerobokan - Badung.
karyawan. Berdasarkan hal tersebut, maka Adapun jenis data yang digunakan
dapat diketahui bahwa komunikasi yang dalam penelitian ini adalah data kualitatif
terjadi masih bermasalah dan keadaan ini yang berupa informasi dalam bentuk uraian
menunjukkan bahwa pimpinan perusahaan tentang iklim komunikasi organisasi,
yaitu Uma Sri Hotel Badung dipandang penyebab terjadinya masalah iklim
perlu informasi secara empirik mengenai komunikasi organisasi dan upaya yang
iklim komunikasi organisasi secara akurat dilakukan untuk menanggulangi
sebagai bahan pertimbangan untuk permasalahan iklim komunikasi organisasi.
mengambil keputusan dalam memperbaiki, Data primer dalam penelitian ini berupa
mencegah serta memecahkan masalah data mengenai iklim komunikasi organisasi,
mengenai komunikasi organisasi yang penyebab terjadinya masalah iklim
dihadapi Uma Sri Hotel Badung. komunikasi organisasi dan upaya yang
Berdasarkan uraian latar belakang di atas dilakukan untuk menanggulangi
maka dipandang perlu untuk melakukan permasalahan iklim komunikasi organisasi
penelitian yang dituangkan dalam judul yang ada pada Uma Sri Hotel Badung. Data
Analisis Iklim Komunikasi Organisasi (Studi sekunder adalah data yang diperoleh dari
Kasus Pada Uma Sri Hotel Badung). dokumen terarsip terkait dengan jumlah
karyawan.
METODE Dalam penelitian ini metode
Penelitian ini adalah penelitian studi pengumpulan data yang digunakan adalah
kasus yaitu berusaha mengungkapkan observasi, wawancara dan dokumentasi.
kajian mengenai iklim komunikasi Wawancara adalah teknik pengumpulan
organisasi, penyebab terjadinya data dengan melakukan tanya jawab
permasalahan dalam iklim komunikasi secara langsung dengan responden atau
organisasi yang dihadapi oleh Uma Sri narasumber. Menurut Esteberg (dalam
Hotel Badung, serta upaya yang dilakukan Sugiyono, 2012) wawancara merupakan
oleh Uma Sri Hotel Badung untuk pertemuan dua orang untuk bertukar
Page 4
Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi (JJPE)
Volume: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015
informasi dan ide melalui tanya jawab, bisa digunakan untuk meneliti,
sehingga dapat dikontruksikan makna menguraikan, dan menjelaskan secara
dalam suatu topik tertentu. Metode komprehensif berbagai aspek individu,
wawancara sering juga disebut dengan kelompok, suatu program, organisasi atau
metode interview. Unsur yang harus peristiwa secara sistematis (Umar, 2005).
dipenuhi dalam mempergunakan metode ini Miles dan Huberman (dalam Sugiyono,
adalah adanya pewawancara dan 2012) mengemukakan bahwa aktivitas
diwawancarai (responden), dalam dalam analisis data studi kasus dengan
penelitian ini yang menjadi responden pendekatan kualitatif dilakukan secara
adalah manajer umum beserta karyawan interaktif dan berlangsung secara terus
Uma Sri Hotel Badung dan pedoman menerus sampai tuntas, sehingga datanya
wawancara sebagai instrumennya, sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data
sedangkan teknik yang digunakan adalah yaitu data reduction, data display, dan
snowball sampling. Snowball sampling conclusion drawing/verification. Komponen
adalah teknik penentuan sampel yang analisis data dalam penelitian ini dapat
mula-mula jumlahnya kecil, kemudian dilihat pada gambar.
membesar. Ibarat bola salju menggelinding
yang lama kelamaan menjadi besar.
Sampel sumber data pada tahap awal Data
Data
memasuki lapangan dipilih yang memiliki collection
( display
power atau otoritas pada situasi social atau 2
objek yang diteliti sehingga mampu )
membukakan pintu kemana saja peneliti
mengumpulkan data. Apabila data yang (
diperoleh belum lengkap, maka peneliti 1 (
Data
mencari orang lain yang dipandang lebih ) 3
reduction
tahu dan dapat melengkapi data yang ( )
diberikan oleh informan sebelumnya. 1
Berdasarkan wawancara yang dilakukan )
dengan responden, hasil data yang Conclusion
diperoleh berupa rekaman wawancara drawing/verifing
mengenai masalah iklim komunikasi () (
organisasi dan upaya menanggulangi ( 5
masalah komunikasi organisasi yang ada Gambar 1 1. Komponen dalam analisis
)
pada Uma Sri Hotel Badung. Selanjutnya data/interaktif
) model
adalah dokumentasi, metode dokumentasi
digunakan untuk pengumpulan data dengan Mereduksi data berarti merangkum,
cara pencatatan langsung terhadap memfokuskan
( pada hal-hal yang penting,
dokumen-dokumen yang ada dalam dicari tema
1 dan polanya. Dengan demikian
organisasi. Metode ini dipergunakan data yang ) direduksi akan memberikan
langsung untuk mengetahui data jumlah gambaran yang lebih jelas dan
karyawan. Teknik dokumentasi digunakan mempermudah peneliti untuk melakukan
untuk menunjang data di lapangan agar pengumpulan data selanjutnya. Setelah
tidak diragukan kebenarannya. data reduksi maka langkah selanjutnya
Analisis data yang digunakan dalam adalah menyajikan data. Penyajian data
penelitian ini adalah analisis studi kasus dalam penelitian ini akan disajikan dalam
dengan pendekatan kualitatif dilakukan bentuk teks yang bersifat naratif, sehingga
pada saat pengumpulan data berlangsung pada tahap ini dikembangkan sebuah
dan setelah selesai pengumpulan data deskripsi informasi. Dengan mendisplaykan
dalam periode tertentu. Studi kasus adalah data, maka akan memudahkan untuk
metode riset yang menggunakan berbagai memahami apa yang terjadi, merencanakan
sumber data (sebanyak mungkin data) yang kerja selanjutnya berdasarkan apa yang
Page 5
Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi (JJPE)
Volume: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015
telah dipahami tersebut. Langkah ketiga menjadi negatif. Adapun beberapa hal yang
yang dilakukan dalam analisis data adalah menyebabkan terjadinya masalah dalam
penarikan kesimpulan. Setelah data menciptakan iklim komunikasi organisasi
dianalisis, selanjutnya disimpulkan yang positif pada Uma Sri Hotel Badung
berdasarkan masalah yang ditemukan. adalah kurangnya komunikasi antara
Penarikan kesimpulan dideskripsikan atasan dan karyawan, kurangnya
secara naratif. Berdasarkan teknik yang komunikasi yang baik antara karyawan
dikemukakan oleh Sugiyono (2012) bahwa lama dan karyawan baru terkait job
pemeriksaan keabsahan data yang description, yang mana karyawan lama
digunakan dalam penelitian ini yaitu tentunya lebih paham mengenai pekerjaan
triangulasi. Triangulasi dapat dilakukan dan karyawan baru masih minim informasi
dengan menggunakan teknik yang berbeda, mengenai job description yang menjadi
yaitu wawancara, observasi dan tanggung jawab mereka, kesenjangan
dokumentasi (Nasution, 2003: 115). tersebutlah yang kerap menimbulkan miss
Triangulasi ini selain digunakan untuk communication karena pekerjaan yang
mengecek kebenaran data juga dilakukan kurang dikomunikasikan dengan baik
untuk memperkaya data. Menurut Nasution sehingga karyawan baru tidak jarang
(2003), selain itu triangulasi juga dapat melakukan kesalahan yang akhirnya
berguna untuk menyelidiki validitas tafsiran menyebabkan kerusakan pada alat/barang
peneliti terhadap data, karena itu triangulasi hotel dan kesenjangan tersebut
bersifat reflektif. Pada penelitian ini, menimbulkan kesan senioritas negatif antar
triangulasi yang digunakan adalah karyawan yang mana pembagian tugas
triangulasi sumber. Triangulasi sumber dalam mengerjakan job description pun
untuk menguji kredibilitas data dilakukan dirasakan tidak adil oleh karyawan baru,
dengan cara mengecek data yang diperoleh selain itu miss communication masih sering
melalui beberapa sumber. Triangulasi terjadi dalam hal penentuan jadwal kerja
sumber digunakan untuk mengecek data maupun jadwal libur karyawan yang kerap
dengan beberapa sumber yang berbeda menimbulkan konflik kecil antar karyawan.
untuk memperoleh informasi mengenai
iklim komunikasi organisasi pada Uma Sri 2. Penyebab Terjadinya Masalah Iklim
Hotel Badung. Triangulasi sumber Komunikasi Organisasi Pada Uma
digunakan untuk memastikan data yang Sri Hotel Badung
didapat dari informan kunci (Manajer Berdasarkan hasil wawancara
Umum) dengan data yang diperoleh dari dengan manajer umum dan karyawan yang
informan lain (karyawan) yang ditunjuk oleh dilakukan oleh peneliti pada Uma Sri Hotel
informan kunci. Badung mengenai iklim komunikasi
organisasi, diperoleh informasi bahwa
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN komunikasi organisasi yang terjadi tidak
HASIL PENELITIAN efektif. Hal tersebut disebabkan oleh
1. Iklim Komunikasi Organisasi Pada beberapa faktor diantaranya sebagai
Uma Sri Hotel Badung berikut.
Berdasarkan hasil observasi dan 1) Minimnya komunikasi antara atasan
wawancara dengan manajer umum dan dan karyawan.
karyawan yang dilakukan oleh peneliti pada 2) Miss communication berkaitan
Uma Sri Hotel Badung yang beralamat di dengan job description antara
Jalan Bumbak, Gang Kerta Rahayu No. 9 karyawan lama dan karyawan baru.
Kerobokan-Badung mengenai iklim 3) Miss communication berkaitan
komunikasi organisasi, diperoleh informasi dengan schedule kerja dan libur
bahwa komunikasi organisasi yang terjadi karyawan.
masih mengalami permasalahan sehingga 3. Upaya Menanggulangi Masalah
menyebabkan iklim komunikasi organisasi Komunikasi Organisasi Pada Uma
yang ada pada Uma Sri Hotel Badung Sri Hotel Badung
Page 6
Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi (JJPE)
Volume: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015
tidak tegas karena faktanya masih sering dengan rasa persaudaraan guna
terjadi kesalahpahaman mengenai jadwal mendorong semangat kerja karyawan.
kerja karyawan. Hal tersebut disebabkan Komunikasi yang baik sangatlah
karena ulah beberapa orang karyawan dibutuhkan dalam organisasi terutama
yang sering memindahkan jadwal libur bagi manajer perusahaan untuk dapat
karyawan lainnya dan hal tersebut berkomunikasi dengan seluruh
menyebabkan karyawan sering mengalami anggotanya sehingga dengan demikian
keterlambatan dalam bekerja serta memicu komunikasi yang positif akan lebih
terjadinya konflik dan ini salah satu mudah dibentuk, namun apabila
penyebab iklim komunikasi menjadi negatif. kesempatan untuk melakukan
Berdasarkan hasil penelitian yang komunikasi saja sangat jarang
dilakukan oleh peneliti pada Uma Sri Hotel dilakukan, sedikit kemungkinan iklim
Badung mengenai iklim komunikasi komunikasi yang positif dapat terbentuk
organisasi, diperoleh informasi bahwa dalam suatu organisasi terutama pada
diperoleh informasi bahwa komunikasi Uma Sri Hotel Badung.
organisasi yang terjadi kurang baik. Hal 2) Miss communication berkaitan dengan
tersebut disebabkan oleh beberapa faktor job description antara karyawan lama
diantaranya sebagai berikut. dan karyawan baru. Berdasarkan hasil
1) Minimnya komunikasi antara atasan wawancara yang dilakukan peneliti
dan karyawan. Dalam membangun dengan atasan dan karyawan Uma Sri
komunikasi yang baik diperlukan Hotel Badung, peneliti melakukan
adanya komunikasi yang crosscheck hasil. Dalam hal ini
berkesinambungan baik vertikal terdapat perbedaan hasil yang mana
maupun horizontal. Komunikasi yang atasan menyatakan bahwa komunikasi
dilakukan secara rutin oleh pihak antara atasan dan karyawan berjalan
perusahaan memungkinkan seluruh baik-baik saja namun tidak pada
anggota agar aktif dalam karyawan. Permasalahan yang masih
menyumbangkan aspirasi serta sering terjadi yang dialami oleh
gagasan-gagasan mereka mengenai karyawan adalah kurangnya
operasi organisasi demi kemajuan komunikasi yang baik antara karyawan
perusahaan. Namun berdasarkan lama dan karyawan baru terkait job
observasi dan hasil wawancara yang description, yang mana karyawan lama
dilakukan peneliti kepada karyawan lebih paham mengenai pekerjaan dan
Uma Sri Hotel Badung, hal tersebut karyawan baru masih minim informasi
sangat jarang dilakukan pada mengenai job description yang menjadi
perusahaan ini dikarenakan tanggung jawab mereka. Kesenjangan
kesempatan yang terbatas dan tersebutlah yang kerap menimbulkan
kesibukan dari atasan. Menurut miss communication karena pekerjaan
Muhammad (2004:62), iklim yang kurang dikomunikasikan dengan
komunikasi organisasi merupakan hal baik sehingga karyawan baru tidak
yang perlu menjadi perhatian seorang jarang melakukan kesalahan yang
pemimpin organisasi karena faktor akhirnya menyebabkan kerusakan
tersebut mempengaruhi tingkah laku pada alat/barang hotel. Dalam
karyawan. Dalam hal ini, tugas melakukan pekerjaannya karyawan
seorang pemimpin tentunya sangatlah cenderung individual dan jarang
kompleks mengingat karyawan yang melakukan koordinasi dengan
dipimpinnya heterogen yang berbeda karyawan lainnya, kurangnya teamwork
satu sama lain, jadi tidak hanya inilah yang menyebabkan karyawan
dibutuhkan strategi yang tepat dalam yang rajin tetap rajin dan yang malas
menyelaraskan anggota yang tetap malas.
heterogen tersebut namun juga 3) Miss communication berkaitan dengan
menjalin komunikasi yang penuh schedule kerja dan libur karyawan.
Page 8
Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi (JJPE)
Volume: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015
Berdasarkan hasil wawancara antara ada di perusahaan. Dalam hal ini peran
atasan dan karyawan, peneliti seorang pemimpin sangatlah penting
melakukan crosscheck dan hasilnya yaitu untuk mengarahkan bawahannya
adalah masih kerap terjadi agar berjalan sesuai dengan aturan
kesalahpahaman terkait jadwal kerja yang dibuat di perusahaan, hal tersebut
dan libur karyawan, namun atasan tentunya tidak lepas dari komunikasi
menyatakan kesalahpahaman tersebut yang dibentuk oleh seorang pemimpin
bukan hal urgent dan masih selalu kepada seluruh anggotanya.
dapat diatasi dengan baik, akan tetapi Berdasarkan permasalahan yang
berbeda halnya bagi karyawan yang terjadi yaitu minimnya komunikasi
mengalami hal tersebut. Terjadinya antara atasan dan karyawan,
miss communication disebabkan sebaiknya komunikasi yang dilakukan
karena minimnya koordinasi yang oleh atasan lebih intensif lagi
dilakukan oleh beberapa pihak yang mengingat atasan yang jarang
bersangkutan misalnya menukar libur mempunyai kesempatan untuk
tanpa adanya konfirmasi yang jelas melakukan sharing dengan
dengan karyawan lainnya sehingga hal bawahannya. Dengan menetapkan
ini tentu memberikan dampak kurang jadwal untuk melakukan morning
baik bagi pihak yang merasa dirugikan. briefing setiap hari senin dan rabu serta
Berdasarkan hal tersebut, seharusnya briefing di hari sabtu merupakan
jadwal yang telah dibuat langkah yang tepat agar komunikasi
diaktualisasikan dengan baik sehingga dapat terjalin dengan baik, dan hal
tidak ada kesan tidak tegas dan apabila terpenting adalah tidak hanya
ada karyawan yang benar-benar penjadwalan tetap saja namun lebih
mendesak membutuhkan libur di hari pada aktualisasi langsung di lapangan.
karyawan tersebut tidak libur maka Jadi dengan demikian baik atasan
seharusnya atasan dapat lebih maupun bawahan akan mudah untuk
mengkoordinir bawahannya untuk membentuk rasa kepercayaan yang
selalu menyampaikan informasi kepada berlandaskan kekeluargaan, sehingga
karyawan lain yang bersangkutan demi baik dari karyawan kepada atasan
meminim kesalahpahaman dalam hal maupun sebaliknya akan lebih mudah
schedule kerja maupun libur agar koflik untuk mengungkapkan kritik dan saran
kecil yang terjadi tidak terus berlanjut. yang ada dalam pikiran mereka demi
Berdasarkan hasil penelitian pada tercapainya tujuan perusahaan.
Uma Sri Hotel Badung dan hasil 2) Memberikan briefing kepada seluruh
wawancara dengan manajer umum yang karyawan guna menumbuhkan
dilakukan oleh peneliti, upaya yang komunikasi yang lebih positif dan
dilakukan untuk menanggulangi masalah meningkatkan teamwork di dalam
iklim komunikasi organisasi adalah sebagai bekerja. Miss communication yang
berikut. terjadi selama ini baik dari karyawan
1) Atasan lebih intensif dalam menjalin lama maupun baru di dalam
komunikasi kepada seluruh karyawan melaksanakan tugas tentu harus
yang ada di perusahaan guna ditindaklanjuti yaitu dengan
menciptakan komunikasi yang lebih memperbaiki komunikasi yang ada di
baik. Komunikasi merupakan elemen dalam organisasi baik itu antar
yang penting dalam hal apapun karyawan maupun karyawan dengan
sehingga jika komunikasi yang terjalin atasan. Melalui briefing yang
sudah berjalan baik maka segala dikomunikasikan dengan baik dan
sesuatu yang terjadi tentu dapat terbuka kepada karyawan, diharapkan
dikomunikasikan dengan baik sehingga karyawan dapat melaksanakan tugas
meminim terjadinya miss dengan baik, yaitu dengan
communication dalam organisasi yang meminimalisir kesalahan yang
Page 9
Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi (JJPE)
Volume: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015
DAFTAR PUSTAKA
Page 11