Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi (JJPE)

Volume: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015

ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI (STUDI KASUS PADA


UMA SRI HOTEL BADUNG)
Ni Putu Dessy Ariawati

Jurusan Pendidikan Ekonomi


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: dessy.aria@yahoo.co.id

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) iklim komunikasi organisasi, (2) penyebab
terjadinya masalah iklim komunikasi organisasi, dan (3) upaya menanggulangi masalah iklim komunikasi
organisasi pada Uma Sri Hotel.
Penelitian ini termasuk penelitian studi kasus. Subjek penelitian adalah manajer umum dan
seluruh karyawan Uma Sri Hotel yang berjumlah 31 orang, sedangkan objek penelitian adalah iklim
komunikasi organisasi pada Uma Sri Hotel. Data dikumpulkan dengan metode observasi, wawancara,
dokumentasi, dan dianalisis menggunakan deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan (1) iklim komunikasi organisasi pada Uma Sri Hotel masih
mengalami permasalahan, (2) penyebab terjadinya masalah iklim komunikasi organisasi pada Uma Sri
Hotel yaitu minimnya komunikasi antara atasan dan bawahan, miss communication berkaitan dengan job
description antara karyawan lama dan karyawan baru, dan miss communication berkaitan dengan
schedule kerja maupun libur karyawan, (3) upaya menanggulangi masalah iklim komunikasi organisasi
adalah atasan lebih intensif dalam berkomunikasi pada karyawan, memberikan briefing dan
mempertegas peraturan terkait schedule karyawan.

Kata kunci: Iklim Komunikasi Organisasi.

ABSTRACT
This research aim to knows (1) climate of organizational communication at Uma Sri Hotel, (2) the
caused of climate problems in organizational communication at Uma Sri Hotel, and (3) the efforts to
address the problems of organizational communication at Uma Sri Hotel.
This research is a case study. The subjects of this research is general manager and all of the
employees that numbered 31 peoples. While the object of this research is the climate of organizational
communication at Uma Sri Hotel. Data collected by observation, interview, documentation, and analyzed
use qualitative descriptive.
The results showed that (1) climate of organizational communication that occurs at Uma Sri Hotel
still have problems, (2) the causing problem in climate of organizational communication at Uma Sri Hotel
is less communication between manager and employees, miss communication be related job description
between senior employees and junior employees, and miss communication be related of work schedule
or holiday of employees, (3) attempts to address the problem of climate organizational communication is
doing intensive communication by manager, give briefing to all employees to grow up good
communication and increase teamwork, and confirm the rule of employees schedule.

Keywords: Climate Of Organizational Communication.

Page 1
Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi (JJPE)
Volume: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015

PENDAHULUAN komunikasi meliputi persepsi-persepsi


Organisasi baik bisnis maupun mengenai pesan dan peristiwa yang
sosial adalah suatu wahana untuk berhubungan dengan pesan yang terjadi di
melakukan kerjasama dalam mencapai dalam organisasi. Sedangkan menurut
tujuan. Kerjasama ini biasanya melibatkan Muhammad (2004) iklim komunikasi
dua orang atau lebih yang lazim disebut organisasi sebagai kualitas pengalaman
dengan sumber daya. Dari berbagai yang bersifat objektif mengenai lingkungan
sumber daya yang dibutuhkan bagi internal organisasi, yang mencakup
organisasi, faktor yang akan menentukan persepsi anggota organisasi terhadap
adalah sumber daya manusianya, sehingga pesan dan hubungan pesan dengan
sumber daya manusia ini perlu dikelola kejadian yang terjadi di dalam organisasi.
sesuai dengan visi, misi dan program dari Pace dan Faules (2002)
organisasi tersebut. mengatakan bahwa iklim komunikasi di
Mengelola sumber daya manusia dalam suatu organisasi sangatlah penting
atau dikenal dengan karyawan dalam suatu karena iklim komunikasi sebuah organisasi
organisasi bisnis atau aparatur pada mempengaruhi kehidupan sosial
organisasi pemerintahan memiliki tingkat anggotanya seperti kepada siapa kita
keunikan dan kompleksitas tertentu, karena berbicara, siapa yang kita sukai, bagaimana
karyawan dalam melaksanakan dinamika perasaan kita, bagaimana kegiatan kerja
kerjasamanya mempunyai fisik, status kita, bagaimana perkembangan kita, apa
sosial dan aspek psikologis seperti yang ingin kita capai dan bagaimana cara
motivasi, bakat, minat, pikiran, perasaan, kita menyesuaikan diri dengan organisasi.
dan latar belakang sosial budaya yang Iklim komunikasi yang baik, nyaman dan
heterogen baik vertikal maupun horizontal positif, dipercaya akan meningkatan
yang membedakan antara satu dengan motivasi kerja dari para anggota organisasi
lainnya. Untuk membangun kerjasama yang atau karyawan perusahaan, iklim
harmonis dan sinergi maka manusia komunikasi memainkan peranan sentral
membutuhkan proses komunikasi yang baik dalam mendorong anggota organisasi untuk
di dalam organisasi agar tercipta suatu berorganisasi, jika iklim komunikasi di
pemahaman, kesatuan pengalaman, dan dalam perusahaan tempat ia bekerja baik
satu pengertian dan persepsi yang sama dan positif maka karyawan tersebut
dalam mencapai tujuan. Menurut Mulyana cenderung akan memiliki motivasi dan
(2004), fungsi komunikasi dalam organisasi komitmen kerja yang kuat terhadap
adalah kelaziman untuk mengatur perusahaan tersebut.
hubungan formal dan nonformal antar Menurut Mulyana (2004) komunikasi
individu dengan individu, individu dengan yang efektif adalah komunikasi yang
kelompok atau kelompok dengan kelompok hasilnya sesuai dengan harapan para
yang mana apabila komunikasi diantara pesertanya (orang-orang yang sedang
komponen organisasi tidak berjalan lancar berkomunikasi). Untuk mencapai suatu
maka akan menimbulkan kesalahpahaman komunikasi yang efektif di dalam organisasi
atau konflik yang akan menjurus pada ada lima unsur dalam komunikasi yaitu:
kegagalan organisasi dalam mencapai komunikator (communicator, source,
tujuan. sender), pesan (message), media
Pengertian iklim komunikasi (channel), komunikan (communicant,
organisasi menurut Pace dan Faules (2002) receiver), dan efek (effect, influence). Jadi
iklim komunikasi organisasi merupakan dengan demikian komunikasi yang efektif
gabungan persepsi-persepsi mengenai merupakan proses penyampaian pesan
peristiwa komunikasi, perilaku manusia, oleh komunikator kepada komunikan
respons pegawai terhadap pegawai lainnya, melalui media yang nantinya menimbulkan
harapan-harapan, konflik-konflik antar efek tertentu dan apabila salah satu unsur
persona dan kesempatan bagi tidak ada maka komunikasi tidak dapat
pertumbuhan dalam organisasi. Iklim dikatakan efektif.
Page 2
Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi (JJPE)
Volume: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015

Menurut Muhammad (2004), iklim organisasi. Untuk menempatkan tanggung


komunikasi organisasi merupakan hal yang jawab atas terjadinya sistem komunikasi
perlu menjadi perhatian seorang pemimpin yang efektif berada pada pundak
organisasi karena faktor tersebut manajemen. Namun ini tidak berarti bahwa
mempengaruhi tingkah laku karyawan. para karyawan tidak perlu bertanggung
Sedangkan Pace dan Faules (2002) jawab atas hal tersebut. Bagaimanapun
berpendapat bahwa iklim komunikasi juga, manajemen menanggung tanggung
organisasi terdiri dari persepsi-persepsi jawab yang lebih besar dalam membentuk
atas unsur-unsur organisasi dan pengaruh dan mempertahankan sistem komunikasi
unsur-unsur tersebut terhadap komunikasi yang efektif dan efisien.
yang kemudian disepakati dan Di dalam komunikasi terdapat arus
dikembangkan melalui interaksi dengan informasi. Menurut Vito (2011), arus
anggota organisasi lainnya. informasi dalam komunikasi organisasi
Iklim komunikasi yang penuh rasa terdiri dari komunikasi ke atas dan ke
persaudaraan mendorong para anggota bawah (sering disebut Vertikal) dan
organisasi untuk berkomunikasi secara komunikasi lateral selain informasi samar
terbuka, rileks, ramah tamah dengan (kabar burung) dan juga pada sebab dan
anggota yang lain. Sedangkan iklim negatif akibat adanya kepadatan informasi.
menjadikan anggota tidak berani Komunikasi ke atas merupakan pesan yang
berkomunikasi secara terbuka dan penuh dikirim dari tingkat hierarki yang lebih
persaudaraan (Muhammad, 2004:84). rendah ke tingkat yang lebih tinggi,
Iklim komunikasi organisasi merupakan misalnya para pelaksana ke manajernya.
fungsi kegiatan yang terdapat dalam Menurut Vito (2011) komunikasi
organisasi untuk menunjukkan kepada horizontal adalah pertukaran pesan
anggota organisasi bahwa organisasi diantara orang-orang yang sama tingkatan
tersebut mempercayai mereka dan otoritasnya di dalam organisasi. Pesan
memberi mereka kebebasan dalam yang mengalir menurut fungsi dalam
mengambil risiko; mendorong mereka dan organisasi diarahkan secara horizontal.
memberi mereka tanggung jawab dalam Pesan ini biasanya berhubungan dengan
mengerjakan tugas-tugas mereka dan tugas-tugas atau tujuan kemanusiaan,
menyediakan informasi yang terbuka dan seperti koordinasi, pemecahan masalah,
cukup tentang organisasi; mendengarkan penyelesaian konflik dan saling
dengan penuh perhatian serta memperoleh memberikan informasi.
informasi yang dapat dipercayai dan terus Iklim komunikasi yang baik di dalam
terang dari anggota organisasi; secara aktif suatu organisasi penting adanya di dalam
memberi penyuluhan kepada para anggota suatu organisasi, instansi maupun
organisasi sehingga mereka dapat melihat perusahaan, oleh sebab itu hendaklah
bahwa keterlibatan mereka penting bagi suatu organisasi memperhatikan
keputusan-keputusan dalam organisasi; komunikasi organisasi yang dibangun
dan menaruh perhatian pada pekerjaan tersebut sudah berjalan optimal atau tidak,
yang bermutu tinggi dan memberi apabila terjadi masalah sebaiknya segera
tantangan (Pace dan Faules, 2002:148). dicarikan solusi agar permasalahan
Pola komunikasi yang ada dalam tersebut tidak menimbulkan konflik lebih
organisasi dapat dibagi menjadi (dua) lanjut. Hal ini tentunya berlaku juga bagi
bagian besar, yaitu komunikasi vertikal Uma Sri Hotel Badung, oleh karena itu
(keatas dan kebawah) dan komunikasi komunikasi yang baik di dalam manajemen
horisontal (setara). Di kedua jenis yang menyangkut perencanaan,
komunikasi keatas maupun kebawah, pengorganisasian, aktualisasi,
manajemen mengendalikan sistem pengawasan, manajemen sumber daya
komunikasinya. Para manajer memiliki manusia, serta rencana kerja dilingkungan
waktu, keahlian, dan fasilitas untuk Uma Sri Hotel Badung menjadi begitu
memperbaiki komunikasi yang ada di penting. Disinilah komunikasi yang baik
Page 3
Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi (JJPE)
Volume: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015

sangat dibutuhkan agar apa yang menjadi menanggulangi permasalahan dalam iklim
tujuan perusahaan dapat tercapai dan komunikasi organisasi. Dalam penelitian ini
berjalan sesuai harapan. analisis data berlangsung secara terus
Berdasarkan penelitian yang menerus sampai tuntas. Komponen analisis
dilakukan di Uma Sri Hotel Badung, data yang digunakan dalam penelitian ini
ditemukan permasalahan mengenai adalah reduksi data yang berarti
komunikasi organisasi yang terjadi yaitu memfokuskan pada hal-hal yang penting.
kurangnya komunikasi antara atasan dan Komponen selanjutnya setelah data
karyawan, kurangnya komunikasi yang baik direduksi disajikan dalam bentuk teks yang
antara karyawan lama dan karyawan baru bersifat naratif dan dikembangkan sebuah
terkait job description, yang mana karyawan deskripsi informasi. Komponen terakhir
lama tentunya lebih paham mengenai setelah data direduksi dan disajikan yaitu
pekerjaan dan karyawan baru masih minim penarikan kesimpulan dan verifikasi
informasi mengenai job description yang berdasarkan masalah yang ditemukan.
menjadi tanggung jawab mereka. Adapun langkah-langkah dalam
Kesenjangan tersebutlah yang kerap penelitian studi kasus menurut Spradley
menimbulkan miss communication karena (dalam Sugiyono, 2012), yaitu memilih
pekerjaan yang kurang dikomunikasikan situasi sosial (place, actor, activity),
dengan baik sehingga karyawan baru tidak melaksanakan observasi partisipan,
jarang melakukan kesalahan yang akhirnya mencatat hasil observasi dan wawancara,
menyebabkan kerusakan pada alat/barang temuan budaya, dan terakhir menulis
hotel. Selain itu miss communication masih laporan penelitian. Lokasi yang dijadikan
sering terjadi dalam hal penentuan jadwal tempat penelitian ini adalah Uma Sri Hotel
kerja maupun jadwal libur karyawan yang yang beralamat di Jalan Bumbak, Gang
kerap menimbulkan konflik kecil antar Kerta Rahayu No 9, Kerobokan - Badung.
karyawan. Berdasarkan hal tersebut, maka Adapun jenis data yang digunakan
dapat diketahui bahwa komunikasi yang dalam penelitian ini adalah data kualitatif
terjadi masih bermasalah dan keadaan ini yang berupa informasi dalam bentuk uraian
menunjukkan bahwa pimpinan perusahaan tentang iklim komunikasi organisasi,
yaitu Uma Sri Hotel Badung dipandang penyebab terjadinya masalah iklim
perlu informasi secara empirik mengenai komunikasi organisasi dan upaya yang
iklim komunikasi organisasi secara akurat dilakukan untuk menanggulangi
sebagai bahan pertimbangan untuk permasalahan iklim komunikasi organisasi.
mengambil keputusan dalam memperbaiki, Data primer dalam penelitian ini berupa
mencegah serta memecahkan masalah data mengenai iklim komunikasi organisasi,
mengenai komunikasi organisasi yang penyebab terjadinya masalah iklim
dihadapi Uma Sri Hotel Badung. komunikasi organisasi dan upaya yang
Berdasarkan uraian latar belakang di atas dilakukan untuk menanggulangi
maka dipandang perlu untuk melakukan permasalahan iklim komunikasi organisasi
penelitian yang dituangkan dalam judul yang ada pada Uma Sri Hotel Badung. Data
Analisis Iklim Komunikasi Organisasi (Studi sekunder adalah data yang diperoleh dari
Kasus Pada Uma Sri Hotel Badung). dokumen terarsip terkait dengan jumlah
karyawan.
METODE Dalam penelitian ini metode
Penelitian ini adalah penelitian studi pengumpulan data yang digunakan adalah
kasus yaitu berusaha mengungkapkan observasi, wawancara dan dokumentasi.
kajian mengenai iklim komunikasi Wawancara adalah teknik pengumpulan
organisasi, penyebab terjadinya data dengan melakukan tanya jawab
permasalahan dalam iklim komunikasi secara langsung dengan responden atau
organisasi yang dihadapi oleh Uma Sri narasumber. Menurut Esteberg (dalam
Hotel Badung, serta upaya yang dilakukan Sugiyono, 2012) wawancara merupakan
oleh Uma Sri Hotel Badung untuk pertemuan dua orang untuk bertukar
Page 4
Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi (JJPE)
Volume: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015

informasi dan ide melalui tanya jawab, bisa digunakan untuk meneliti,
sehingga dapat dikontruksikan makna menguraikan, dan menjelaskan secara
dalam suatu topik tertentu. Metode komprehensif berbagai aspek individu,
wawancara sering juga disebut dengan kelompok, suatu program, organisasi atau
metode interview. Unsur yang harus peristiwa secara sistematis (Umar, 2005).
dipenuhi dalam mempergunakan metode ini Miles dan Huberman (dalam Sugiyono,
adalah adanya pewawancara dan 2012) mengemukakan bahwa aktivitas
diwawancarai (responden), dalam dalam analisis data studi kasus dengan
penelitian ini yang menjadi responden pendekatan kualitatif dilakukan secara
adalah manajer umum beserta karyawan interaktif dan berlangsung secara terus
Uma Sri Hotel Badung dan pedoman menerus sampai tuntas, sehingga datanya
wawancara sebagai instrumennya, sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data
sedangkan teknik yang digunakan adalah yaitu data reduction, data display, dan
snowball sampling. Snowball sampling conclusion drawing/verification. Komponen
adalah teknik penentuan sampel yang analisis data dalam penelitian ini dapat
mula-mula jumlahnya kecil, kemudian dilihat pada gambar.
membesar. Ibarat bola salju menggelinding
yang lama kelamaan menjadi besar.
Sampel sumber data pada tahap awal Data
Data
memasuki lapangan dipilih yang memiliki collection
( display
power atau otoritas pada situasi social atau 2
objek yang diteliti sehingga mampu )
membukakan pintu kemana saja peneliti
mengumpulkan data. Apabila data yang (
diperoleh belum lengkap, maka peneliti 1 (
Data
mencari orang lain yang dipandang lebih ) 3
reduction
tahu dan dapat melengkapi data yang ( )
diberikan oleh informan sebelumnya. 1
Berdasarkan wawancara yang dilakukan )
dengan responden, hasil data yang Conclusion
diperoleh berupa rekaman wawancara drawing/verifing
mengenai masalah iklim komunikasi () (
organisasi dan upaya menanggulangi ( 5
masalah komunikasi organisasi yang ada Gambar 1 1. Komponen dalam analisis
)
pada Uma Sri Hotel Badung. Selanjutnya data/interaktif
) model
adalah dokumentasi, metode dokumentasi
digunakan untuk pengumpulan data dengan Mereduksi data berarti merangkum,
cara pencatatan langsung terhadap memfokuskan
( pada hal-hal yang penting,
dokumen-dokumen yang ada dalam dicari tema
1 dan polanya. Dengan demikian
organisasi. Metode ini dipergunakan data yang ) direduksi akan memberikan
langsung untuk mengetahui data jumlah gambaran yang lebih jelas dan
karyawan. Teknik dokumentasi digunakan mempermudah peneliti untuk melakukan
untuk menunjang data di lapangan agar pengumpulan data selanjutnya. Setelah
tidak diragukan kebenarannya. data reduksi maka langkah selanjutnya
Analisis data yang digunakan dalam adalah menyajikan data. Penyajian data
penelitian ini adalah analisis studi kasus dalam penelitian ini akan disajikan dalam
dengan pendekatan kualitatif dilakukan bentuk teks yang bersifat naratif, sehingga
pada saat pengumpulan data berlangsung pada tahap ini dikembangkan sebuah
dan setelah selesai pengumpulan data deskripsi informasi. Dengan mendisplaykan
dalam periode tertentu. Studi kasus adalah data, maka akan memudahkan untuk
metode riset yang menggunakan berbagai memahami apa yang terjadi, merencanakan
sumber data (sebanyak mungkin data) yang kerja selanjutnya berdasarkan apa yang
Page 5
Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi (JJPE)
Volume: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015

telah dipahami tersebut. Langkah ketiga menjadi negatif. Adapun beberapa hal yang
yang dilakukan dalam analisis data adalah menyebabkan terjadinya masalah dalam
penarikan kesimpulan. Setelah data menciptakan iklim komunikasi organisasi
dianalisis, selanjutnya disimpulkan yang positif pada Uma Sri Hotel Badung
berdasarkan masalah yang ditemukan. adalah kurangnya komunikasi antara
Penarikan kesimpulan dideskripsikan atasan dan karyawan, kurangnya
secara naratif. Berdasarkan teknik yang komunikasi yang baik antara karyawan
dikemukakan oleh Sugiyono (2012) bahwa lama dan karyawan baru terkait job
pemeriksaan keabsahan data yang description, yang mana karyawan lama
digunakan dalam penelitian ini yaitu tentunya lebih paham mengenai pekerjaan
triangulasi. Triangulasi dapat dilakukan dan karyawan baru masih minim informasi
dengan menggunakan teknik yang berbeda, mengenai job description yang menjadi
yaitu wawancara, observasi dan tanggung jawab mereka, kesenjangan
dokumentasi (Nasution, 2003: 115). tersebutlah yang kerap menimbulkan miss
Triangulasi ini selain digunakan untuk communication karena pekerjaan yang
mengecek kebenaran data juga dilakukan kurang dikomunikasikan dengan baik
untuk memperkaya data. Menurut Nasution sehingga karyawan baru tidak jarang
(2003), selain itu triangulasi juga dapat melakukan kesalahan yang akhirnya
berguna untuk menyelidiki validitas tafsiran menyebabkan kerusakan pada alat/barang
peneliti terhadap data, karena itu triangulasi hotel dan kesenjangan tersebut
bersifat reflektif. Pada penelitian ini, menimbulkan kesan senioritas negatif antar
triangulasi yang digunakan adalah karyawan yang mana pembagian tugas
triangulasi sumber. Triangulasi sumber dalam mengerjakan job description pun
untuk menguji kredibilitas data dilakukan dirasakan tidak adil oleh karyawan baru,
dengan cara mengecek data yang diperoleh selain itu miss communication masih sering
melalui beberapa sumber. Triangulasi terjadi dalam hal penentuan jadwal kerja
sumber digunakan untuk mengecek data maupun jadwal libur karyawan yang kerap
dengan beberapa sumber yang berbeda menimbulkan konflik kecil antar karyawan.
untuk memperoleh informasi mengenai
iklim komunikasi organisasi pada Uma Sri 2. Penyebab Terjadinya Masalah Iklim
Hotel Badung. Triangulasi sumber Komunikasi Organisasi Pada Uma
digunakan untuk memastikan data yang Sri Hotel Badung
didapat dari informan kunci (Manajer Berdasarkan hasil wawancara
Umum) dengan data yang diperoleh dari dengan manajer umum dan karyawan yang
informan lain (karyawan) yang ditunjuk oleh dilakukan oleh peneliti pada Uma Sri Hotel
informan kunci. Badung mengenai iklim komunikasi
organisasi, diperoleh informasi bahwa
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN komunikasi organisasi yang terjadi tidak
HASIL PENELITIAN efektif. Hal tersebut disebabkan oleh
1. Iklim Komunikasi Organisasi Pada beberapa faktor diantaranya sebagai
Uma Sri Hotel Badung berikut.
Berdasarkan hasil observasi dan 1) Minimnya komunikasi antara atasan
wawancara dengan manajer umum dan dan karyawan.
karyawan yang dilakukan oleh peneliti pada 2) Miss communication berkaitan
Uma Sri Hotel Badung yang beralamat di dengan job description antara
Jalan Bumbak, Gang Kerta Rahayu No. 9 karyawan lama dan karyawan baru.
Kerobokan-Badung mengenai iklim 3) Miss communication berkaitan
komunikasi organisasi, diperoleh informasi dengan schedule kerja dan libur
bahwa komunikasi organisasi yang terjadi karyawan.
masih mengalami permasalahan sehingga 3. Upaya Menanggulangi Masalah
menyebabkan iklim komunikasi organisasi Komunikasi Organisasi Pada Uma
yang ada pada Uma Sri Hotel Badung Sri Hotel Badung
Page 6
Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi (JJPE)
Volume: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015

Berdasarkan hasil wawancara permasalahan, hal tersebut diketahui


dengan manajer umum yang dilakukan oleh setelah peneliti melakukan crosscheck
peneliti pada Uma Sri Hotel Badung, upaya antara atasan dan karyawan terkait iklim
yang dilakukan untuk menanggulangi komunikasi yang berlangsung di dalam
masalah iklim komunikasi organisasi adalah organisasi dengan menggunakan teknik
sebagai berikut. triangulasi untuk menguji keabsahan data
1) Atasan lebih intensif dalam menjalin dan triangulasi yang digunakan adalah
komunikasi kepada seluruh triangulasi sumber. Triangulasi sumber
karyawan yang ada di perusahaan digunakan untuk mengecek data dengan
guna menciptakan komunikasi yang beberapa sumber yang berbeda untuk
lebih baik. memperoleh informasi mengenai iklim
2) Memberikan briefing kepada seluruh komunikasi organisasi pada Uma Sri Hotel
karyawan guna menumbuhkan Badung. Dari hasil wawancara yang
komunikasi yang lebih positif dan dilakukan, atasan menyatakan bahwa
meningkatkan teamwork di dalam komunikasi yang berlangsung di Uma Sri
bekerja. Hotel Badung berjalan sangat baik,
3) Lebih mempertegas peraturan dan komunikasi yang terjalin antara atasan dan
aktualisasinya yang terkait dengan karyawan maupun sesama karyawan
pembuatan schedule kerja dan libur semuanya berjalan baik dan sejauh ini
karyawan yang ada di perusahaan. semuanya dapat dikontrol dengan
maksimal, namun karyawan memberikan
PEMBAHASAN respon yang berbeda terkait dengan hal
Dalam kehidupan sehari-hari, tidak tersebut, karena karyawan menilai bahwa
peduli dimana seseorang berada, atasan jarang berkomunikasi dan
seseorang tersebut tidak dapat memantau karyawan sehingga jarang
menghindari untuk selalu berkomunikasi adanya kesempatan karyawan bisa
dengan orang-orang yang ada di berkonsultasi apabila karyawan tengah
sekelilingnya. Komunikasi selalu terjadi di mengalami masalah yang berkaitan dengan
setiap kegiatan hidup manusia baik dalam pekerjaan. Berdasarkan observasi yang
hidup bermasyarakat, pendidikan, dilakukan di Uma Sri Hotel Badung,
pekerjaan, dan lain sebagainya. Dalam masalah komunikasi dalam organisasi
hidup berorganisasi, komunikasi adalah lainnya yang sering terjadi adalah
salah satu hal terpenting yang kurangnya komunikasi yang baik antara
pengaruhnya sangat besar untuk dapat karyawan lama dan karyawan baru terkait
mencapai tujuan perusahaan. Adanya job description, yang mana karyawan lama
komunikasi dalam suatu organisasi akan tentunya lebih paham mengenai pekerjaan
membentuk suatu iklim komunikasi, yang dan karyawan baru masih minim informasi
mana iklim komunikasi yang ada bersifat mengenai job description yang menjadi
positif atau negatif. Iklim komunikasi yang tanggung jawab mereka. Kesenjangan
bersifat positif atau kondusif dapat tersebutlah yang kerap menimbulkan miss
mendorong kinerja karyawan dalam suatu communication karena pekerjaan yang
organisasi, sehingga lebih mempermudah kurang dikomunikasikan dengan baik
tercapainya tujuan organisasi. Sebaliknya sehingga karyawan baru tidak jarang
iklim komunikasi yang negatif, dapat melakukan kesalahan yang akhirnya
menghambat kinerja karyawan dalam menyebabkan kerusakan pada alat/barang
organisasi yang mengakibatkan tujuan hotel. Selain itu, miss communication dalam
perusahaan juga sulit untuk dicapai. bekerja masih kerap terjadi terutama dalam
Berdasarkan hasil penelitian hal penentuan schedule oleh supervisor
mengenai iklim komunikasi organisasi pada pada masing-masing divisi. Dalam
pada Uma Sri Hotel Badung, diperoleh pembuatan schedule itu sendiri telah diatur
informasi bahwa iklim komunikasi yang dengan baik namun dalam pelaksanaannya
berlangsung masih mengalami masih sangat fleksibel sehingga terkesan
Page 7
Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi (JJPE)
Volume: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015

tidak tegas karena faktanya masih sering dengan rasa persaudaraan guna
terjadi kesalahpahaman mengenai jadwal mendorong semangat kerja karyawan.
kerja karyawan. Hal tersebut disebabkan Komunikasi yang baik sangatlah
karena ulah beberapa orang karyawan dibutuhkan dalam organisasi terutama
yang sering memindahkan jadwal libur bagi manajer perusahaan untuk dapat
karyawan lainnya dan hal tersebut berkomunikasi dengan seluruh
menyebabkan karyawan sering mengalami anggotanya sehingga dengan demikian
keterlambatan dalam bekerja serta memicu komunikasi yang positif akan lebih
terjadinya konflik dan ini salah satu mudah dibentuk, namun apabila
penyebab iklim komunikasi menjadi negatif. kesempatan untuk melakukan
Berdasarkan hasil penelitian yang komunikasi saja sangat jarang
dilakukan oleh peneliti pada Uma Sri Hotel dilakukan, sedikit kemungkinan iklim
Badung mengenai iklim komunikasi komunikasi yang positif dapat terbentuk
organisasi, diperoleh informasi bahwa dalam suatu organisasi terutama pada
diperoleh informasi bahwa komunikasi Uma Sri Hotel Badung.
organisasi yang terjadi kurang baik. Hal 2) Miss communication berkaitan dengan
tersebut disebabkan oleh beberapa faktor job description antara karyawan lama
diantaranya sebagai berikut. dan karyawan baru. Berdasarkan hasil
1) Minimnya komunikasi antara atasan wawancara yang dilakukan peneliti
dan karyawan. Dalam membangun dengan atasan dan karyawan Uma Sri
komunikasi yang baik diperlukan Hotel Badung, peneliti melakukan
adanya komunikasi yang crosscheck hasil. Dalam hal ini
berkesinambungan baik vertikal terdapat perbedaan hasil yang mana
maupun horizontal. Komunikasi yang atasan menyatakan bahwa komunikasi
dilakukan secara rutin oleh pihak antara atasan dan karyawan berjalan
perusahaan memungkinkan seluruh baik-baik saja namun tidak pada
anggota agar aktif dalam karyawan. Permasalahan yang masih
menyumbangkan aspirasi serta sering terjadi yang dialami oleh
gagasan-gagasan mereka mengenai karyawan adalah kurangnya
operasi organisasi demi kemajuan komunikasi yang baik antara karyawan
perusahaan. Namun berdasarkan lama dan karyawan baru terkait job
observasi dan hasil wawancara yang description, yang mana karyawan lama
dilakukan peneliti kepada karyawan lebih paham mengenai pekerjaan dan
Uma Sri Hotel Badung, hal tersebut karyawan baru masih minim informasi
sangat jarang dilakukan pada mengenai job description yang menjadi
perusahaan ini dikarenakan tanggung jawab mereka. Kesenjangan
kesempatan yang terbatas dan tersebutlah yang kerap menimbulkan
kesibukan dari atasan. Menurut miss communication karena pekerjaan
Muhammad (2004:62), iklim yang kurang dikomunikasikan dengan
komunikasi organisasi merupakan hal baik sehingga karyawan baru tidak
yang perlu menjadi perhatian seorang jarang melakukan kesalahan yang
pemimpin organisasi karena faktor akhirnya menyebabkan kerusakan
tersebut mempengaruhi tingkah laku pada alat/barang hotel. Dalam
karyawan. Dalam hal ini, tugas melakukan pekerjaannya karyawan
seorang pemimpin tentunya sangatlah cenderung individual dan jarang
kompleks mengingat karyawan yang melakukan koordinasi dengan
dipimpinnya heterogen yang berbeda karyawan lainnya, kurangnya teamwork
satu sama lain, jadi tidak hanya inilah yang menyebabkan karyawan
dibutuhkan strategi yang tepat dalam yang rajin tetap rajin dan yang malas
menyelaraskan anggota yang tetap malas.
heterogen tersebut namun juga 3) Miss communication berkaitan dengan
menjalin komunikasi yang penuh schedule kerja dan libur karyawan.
Page 8
Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi (JJPE)
Volume: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015

Berdasarkan hasil wawancara antara ada di perusahaan. Dalam hal ini peran
atasan dan karyawan, peneliti seorang pemimpin sangatlah penting
melakukan crosscheck dan hasilnya yaitu untuk mengarahkan bawahannya
adalah masih kerap terjadi agar berjalan sesuai dengan aturan
kesalahpahaman terkait jadwal kerja yang dibuat di perusahaan, hal tersebut
dan libur karyawan, namun atasan tentunya tidak lepas dari komunikasi
menyatakan kesalahpahaman tersebut yang dibentuk oleh seorang pemimpin
bukan hal urgent dan masih selalu kepada seluruh anggotanya.
dapat diatasi dengan baik, akan tetapi Berdasarkan permasalahan yang
berbeda halnya bagi karyawan yang terjadi yaitu minimnya komunikasi
mengalami hal tersebut. Terjadinya antara atasan dan karyawan,
miss communication disebabkan sebaiknya komunikasi yang dilakukan
karena minimnya koordinasi yang oleh atasan lebih intensif lagi
dilakukan oleh beberapa pihak yang mengingat atasan yang jarang
bersangkutan misalnya menukar libur mempunyai kesempatan untuk
tanpa adanya konfirmasi yang jelas melakukan sharing dengan
dengan karyawan lainnya sehingga hal bawahannya. Dengan menetapkan
ini tentu memberikan dampak kurang jadwal untuk melakukan morning
baik bagi pihak yang merasa dirugikan. briefing setiap hari senin dan rabu serta
Berdasarkan hal tersebut, seharusnya briefing di hari sabtu merupakan
jadwal yang telah dibuat langkah yang tepat agar komunikasi
diaktualisasikan dengan baik sehingga dapat terjalin dengan baik, dan hal
tidak ada kesan tidak tegas dan apabila terpenting adalah tidak hanya
ada karyawan yang benar-benar penjadwalan tetap saja namun lebih
mendesak membutuhkan libur di hari pada aktualisasi langsung di lapangan.
karyawan tersebut tidak libur maka Jadi dengan demikian baik atasan
seharusnya atasan dapat lebih maupun bawahan akan mudah untuk
mengkoordinir bawahannya untuk membentuk rasa kepercayaan yang
selalu menyampaikan informasi kepada berlandaskan kekeluargaan, sehingga
karyawan lain yang bersangkutan demi baik dari karyawan kepada atasan
meminim kesalahpahaman dalam hal maupun sebaliknya akan lebih mudah
schedule kerja maupun libur agar koflik untuk mengungkapkan kritik dan saran
kecil yang terjadi tidak terus berlanjut. yang ada dalam pikiran mereka demi
Berdasarkan hasil penelitian pada tercapainya tujuan perusahaan.
Uma Sri Hotel Badung dan hasil 2) Memberikan briefing kepada seluruh
wawancara dengan manajer umum yang karyawan guna menumbuhkan
dilakukan oleh peneliti, upaya yang komunikasi yang lebih positif dan
dilakukan untuk menanggulangi masalah meningkatkan teamwork di dalam
iklim komunikasi organisasi adalah sebagai bekerja. Miss communication yang
berikut. terjadi selama ini baik dari karyawan
1) Atasan lebih intensif dalam menjalin lama maupun baru di dalam
komunikasi kepada seluruh karyawan melaksanakan tugas tentu harus
yang ada di perusahaan guna ditindaklanjuti yaitu dengan
menciptakan komunikasi yang lebih memperbaiki komunikasi yang ada di
baik. Komunikasi merupakan elemen dalam organisasi baik itu antar
yang penting dalam hal apapun karyawan maupun karyawan dengan
sehingga jika komunikasi yang terjalin atasan. Melalui briefing yang
sudah berjalan baik maka segala dikomunikasikan dengan baik dan
sesuatu yang terjadi tentu dapat terbuka kepada karyawan, diharapkan
dikomunikasikan dengan baik sehingga karyawan dapat melaksanakan tugas
meminim terjadinya miss dengan baik, yaitu dengan
communication dalam organisasi yang meminimalisir kesalahan yang
Page 9
Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi (JJPE)
Volume: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015

dilakukan oleh karyawan lama maupun 2) Adapun penyebab terjadinya masalah


baru. Melalui komunikasi terpadu yang dalam iklim komunikasi organisasi
dilakukan oleh atasan diharapkan pada Uma Sri Hotel Badung adalah 1)
dapat membangun rasa kekeluargaan minimnya komunikasi antara atasan
dan menjauhkan rasa individualisme dan karyawan, 2) miss communication
antar karyawan sehingga tidak ada lagi berkaitan dengan job description antara
kesan senioritas yang dirasakan baik karyawan lama dan karyawan baru, 3)
karyawan lama maupun baru. miss communication berkaitan dengan
3) Lebih mempertegas peraturan dan schedule kerja dan libur karyawan.
aktualisasinya yang terkait dengan 3) Upaya yang dilakukan untuk
pembuatan schedule kerja dan libur menanggulangi permasalahan iklim
karyawan yang ada di perusahaan. komunikasi organisasi pada Uma Sri
Dalam hal ini pembuatan schedule Hotel Badung adalah 1) atasan lebih
tentunya telah didasarkan pada intensif dalam menjalin komunikasi
kesepakatan dari seluruh karyawan kepada seluruh karyawan yang ada di
dan hal tersebut diatur oleh masing- perusahaan guna menciptakan
masing supervisor tiap departemen. komunikasi yang lebih baik, 2)
Adapun schedule yang telah dibuat memberikan briefing kepada seluruh
seharusnya diaktualisasikan dengan karyawan guna menumbuhkan
baik, kalau pun ada karyawan yang komunikasi yang lebih positif dan
mendesak untuk libur sebaiknya meningkatkan teamwork di dalam
memberikan informasi yang jelas dan bekerja, 3) lebih mempertegas
supervisor haruslah tegas dalam peraturan dan aktualisasinya yang
menindak karyawan yang tidak terkait dengan pembuatan schedule
mematuhi aturan agar kinerja karyawan kerja dan libur karyawan yang ada di
lain tidak terganggu. Jadi ketegasan perusahaan.
dari pimpinan yang dibutuhkan untuk
merangkul karyawan yang tidak taat SARAN
aturan demi tercapainya tujuan Berdasarkan simpulan yang
perusahaan. diperoleh dari hasil penelitian ini, maka
dapat dikemukakan saran-saran sebagai
Hal-hal tersebut adalah upaya yang berikut.
dilakukan manajemen Uma Sri Hotel 1) Manajer umum Uma Sri Hotel Badung
Badung guna menanggulangi masalah- diharapkan lebih rutin dalam
masalah yang terjadi dalam iklim memberikan briefing yang telah
komunikasi organisasi. dijadwalkan sebelumnya, agar apa
yang menjadi kendala dan masalah
SIMPULAN DAN SARAN intern perusahaan segera dapat
SIMPULAN dicarikan solusi demi kemajuan
Berdasarkan hasil penelitian dan perusahaan.
pembahasan maka dapat ditarik simpulan 2) Manajer umum selaku pimpinan Uma
sebagai berikut. Sri Hotel Badung diharapkan lebih
1) Iklim komunikasi organisasi yang menumbuhkan komunikasi yang
terjadi pada Uma Sri Hotel Badung berlandaskan kekeluargaan sehingga
masih mengalami permasalahan dapat menciptakan komunikasi yang
karena kurangnya komunikasi antara positif di lingkungan perusahaan,
atasan dan karyawan, masih kerap dengan demikian karyawan akan lebih
terjadi miss communication antara terbuka dan sesekali sebaiknya
karyawan lama dan karyawan baru pimpinan menyusun jadwal untuk
ketika bekerja, dan miss melakukan event maupun outing di luar
communication dalam hal penentuan kantor seperti dharma yatra ke pura-
schedule kerja dan libur karyawan. pura, outing ke tempat-tempat rekreasi
Page 10
Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi (JJPE)
Volume: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015

agar seluruh anggota perusahaan bisa


menyatu dalam situasi non formal.
3) Uma Sri Hotel Badung diharapkan
dapat memanajemen waktu lebih baik
lagi untuk meminimalisir keterlambatan
kerja yang dilakukan karyawan.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2003. Manajemen Penelitian.


Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Moloeng, Lexy J. 2004. Metodologi
Penelitian Kualitatif edisi Revisi.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Muhammad, Arni. 2004. Komunikasi
Organisasi. Jakarta : Bumi Aksara.
Mulyana, Deddy. 2004. Ilmu Komunikasi.
Bandung : Remaja Rosdakarya.
Nasution, M.N. 2003. Metode Penelitian
Naturalistik Kualitatif. Bandung:
Tarsito.

Pace dan Faules. 2002. Komunikasi


Organisasi. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Robbins. 2001. Komunikasi Organisasi.
Bandung : Remaja Rosdakarya.
Sendjaja. 2004. Ilmu Komunikasi
Organisasi. Jakarta : CV. Mandar
Maju.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis
Cetakan Ketujuh. Bandung :
Alfabeta.
Suranto. 2003. Organisasi dan Sumber
Daya Manusia. Jakarta : PT. Rineka
Cipta.
Umar, Husein. 2005. Metode Penelitian
Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.
Jakarta : PT. Raja Grafindo.
Vito, De. 2011. Ilmu Komunikasi
Organisasi. Jakarta : Indeks.
Wayne. 2010. Informasi Komunikasi
Organisasi. Jakarta : Kencana.

Page 11

Anda mungkin juga menyukai