Nim : 1801025452
Kelas : 5N
1. Integrasi konten (content integration). Guru menggunakan contoh dan konten dari
berbagai budaya dan kelompok untuk menggambarkan konsep kunci, prinsip,
generalisasi, dan teori di wilayah topik mereka mengenai disiplin tertentu.
2. Proses konstruksi pengetahuan (the knowledge construction process). Guru
membantu siswa untuk memahami, memeriksa dan penentuan bagaimana asumsi
budaya implisit, kerangka acuan, berpandangan, dan bias dalam pengaruh disiplin
terhadap cara pengetahuan dibangun dalamnya.
3. Pengurangan prasangka (prejudice reduction). Dimensi ini fokus terhadap
karakteristik sikap rasial siswa dan bagaimana mereka dapat dimodifikasi dengan
metode dan materi pengajaran.
4. Pedagogi yang setara (an equity pedagogy). Guru mengubah pengajaran mereka
dalam cara yang memfasilitasi pencapaian akademik siswa dari kelompok ras,
budaya, dan sosial-kelas yang beragam. Termasuk dengan berbagai gaya mengajar
yang konsisten dengan gaya pembelajaran yang luas dan bervariasi dalam berbagai
kelompok budaya & etnik.
5. Pemberdayaan kultur sekolah dan struktur sosial (an empowering school culture &
social structure). Pengelompokan dan pelabelan praktik, partisipasi olahraga,
ketidakseimbangan dalam prestasi, dan interaksi staf dan seluruh siswa antar etnik dan
ras antara komponen budaya sekolah yang harus diperiksa untuk menciptakan budaya
sekolah yang memberdayakan siswa dari beragam ras, etnik, dan kelompok budaya.
Jawab :
Latar belakang pendidikan multikultural adalah karena maraknya konflik yang terjadi
dengan alasan perbedaan latar belakang budaya tersebut, perlu kiranya dicari strategi
Nama : Elmawati
Nim : 1801025452
Kelas : 5N
khusus dalam memecahkan persoalan tersebut melalui berbagai bidang; sosial, politik,
budaya, ekonomi dan pendidikan. Berkaitan dengan hal ini, maka pendidikan
multikultural menawarkan satu alternatif melalui penerapan strategi dan konsep
pendidikan yang berbasis pada pemanfaatan keragaman yang ada di masyarakat,
khususnya yang ada pada siswa seperti keragaman etnis, budaya, bahasa, agama,
status sosial, gender, kemampuan, umur dan ras.
a) untuk membantu siswa dalam membangun perlakuan yang positif terhadap perbedaan
kultural, ras, etnik, kelompok keagamaan;
b) memberikan ketahanan siswa dengan cara mengajar mereka dalam mengambil
keputusan dan keterampilan sosialnya;
c) untuk membantu peserta didik dalam membangun ketergantungan lintas budaya dan
memberi gambaran positif kepada mereka mengenai perbedaan kelompok.
3. Multikulturalisme dan Pluralisme memeliki hubungan serta keterkaiatan yang dekat sehingga
hampir sulit untuk dipisahkan namun memiliki beberapa konsep perbedaan. Jelaskan
perbedaan kedua konsep tersebut dan berikan contohnya agar lebih terang perbedaan
pemaknaannya.
B. Kebudayaan memiliki tipe umum (universalisme) dan tipe khusus ( sub culture ) Berikan
analisis dari kedua tipe tersebut sertakan contohnya.
Jawab :
1. Etnosentis.
Etnosentrisme cenderung memandang rendah orang-orang yang dianggap asing,
etnosentrisme memandang dan mengukur budaya asing dengan budayanya sendiri.
2. Universal.
Kebudayaan universal adalah kebudayaan yang mencari jawab atas problematika
masyarakat, bukan apologi terhadap kesenian an-sich, tidak pula apriori terhadap politisasi
massa. Tetapi, lebih pada rasionalitas melihat dan menjangkau ke depan demi perkembangan
masyarakat majemuk Indonesia. Memang, kita tidak menafikan karya-karya besar
kesusasteraan yang memengaruhi masyarakat Eropa yang notabene reading mainded. Tetapi
untuk Indonesia, kebudayaan universal dituntut untuk mengempaskan diri ke keranjang
sampah masyarakatnya yang papa.
3. Alkuturasi.
Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia
dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing.
Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa
menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri.
4. Adaptif.
Kebudayaan adalah suatu mekansime yang dapat menyesuaikan diri. Kebudayaan
adalah sebuah keberhasila mekanisme bagi spesis manusia. Kebudayaan memberikan kita
sebuah keuntungan selektif yang besar dalam kompetisi bertahan hidup terhadap bentuk
kehidupan yang lain.
5. Dinamis (flexibel).
Kebudayaan itu tidak bersifat statis, ia selalu berubah atau bersifat dinamis. Tanpa
adanya “gangguan” dari kebudayaan lain atau asing pun dia akan berubah dengan berlalunya
waktu. Bila tidak dari luar, akan ada individu-individu dalam kebudayaan itu sendiri yang
akan memperkenalkan variasi -variasi baru dalam tingkah-laku yang akhirnya akan menjadi
milik bersama dan dikemudian hari akan menjadi bagian dari kebudayaannya.
6. Integratif (Integrasi).
Integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan
bersikap komformitas terhadap kebudayaan msyoritas masyarakat, namun masih tetap
mempertahankan kebudayaan mereka masing- masing.
orang tersebut sehingga tingkah laku masing-masing bisa diatur. Norma sifatnya
tidak tertulis dan berasal dari masyarakat. Makan apabilsa dilanggar, sangsinya
berupa semoohan dari masyarakat.
b. Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kehidupan lainnya, contoh:
kesenian.
c. Melindungi diri kepada alam. Hasil karya masyarakat melahirkan teknologi atau
kebudayaan kebendaan yang mempunyai kegunaan utama di dalam melindungi
masyarakat terhadap lingkungan alamnya.
d. Pembimbing kehidupan manusia
e. Pembeda antar manusia dan binatang
Jawaban :
A. globalisasi memberikan dampak positif kepada manusia yaitu adanya kesamaan dalam
kehidupan manusia dimuka bumi tentang kesamaan dan keinginan sementara seperti
kebutuhan yang diperlukan dalam kehidupan dan keanaekaragaman budaya mengajarkan kita
bahwa sebagai manusia kita adalah sebagai pendukung kebudayaan, saya sangat setuju karena
manusia mempunyai peran penting dalam kemajuan kebudayaan yang dapat memberikan
dampak postif dan negatif.
B. saya akan memberikan sikap yang baik dengan mengajarkan peserta didik untuk mengikuti
kemajuan teknologi dengan membawa budaya masing-masing dan tidak lupa untuk
Nama : Elmawati
Nim : 1801025452
Kelas : 5N
mempelajari budaya lain dan menghormati serta menghargainya. Serta untuk kemajuan
globalisasi dengan budaya yang dimilikinya.