Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Ilmiah E-ISSN : 2807 - 3630

PENA: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Pengajaran P-ISSN : 2807 - 3908
https://ejournal.hamjahdiha.or.id/index.php/PENA https://hamjahdiha.or.id
PENTINGNYA PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DAN BAGAIMANA
IMPLIMENTASI DALAM PENDIDIKAN DI SEKOLAH
Oleh :
Farizan Fahmi, M.Pd
Dosen Tetap FKIP – UNIHBA Loteng

Abstrak; Page | 10

Fenomena multikultural di Indonesia telah cukup memberikan gambaran bahwa untuk merumuskan
sebuah pola tindakan dan pendidikan multikultural, pertama – tama perlu kesadaran untuk memandang
dan memperlakukan orang lain layaknya seperti memperlakukan diri sendiri. Guru mempunyai peran
yang sangat penting dalam membangun sikap siswa agar selalu menghargai orang lain, terutama bagi
mereka yang memiliki kemampuan yang berbeda. sekolah mempunyai peranan penting dalam
membangun sikap anti diskriminasi. Agar sekalian mampu menjadi institusi yang mampu membangun
sikap siswa utuk selalu menghargai orang lain yang mempunyai kemampuan berbeda

Kata kunci : Pendidikan, Multikultural, Implimentasi

1. PENDAHULUAN suatu kebutuhan masyarakat modern


karena dapat merupakan alat untuk
Pentingnya pendidikan membina dunia yang aman dan sejahtera.
multikultural Secara sederhan multikultural Dalam konteks ini suku bangsa dalam
dapat dipahami sebagai keragaman suatu negara atau bangsa-bangsa di
budaya dalam satu komunitas. Di dunia dapat duduk bersama saling
dalamnya terdapat interaksi, toleransi, dan menghargai, menghormati dll.
bahkan integrasi desintegrasi . Secara Menurut James. A. Banks
singkat dapat dikatakan multibudaya pendidikan multikultural adalah konsep,
merupakan suatu fakta yang harus ide atau falsafah sebagai suatu rangkaian
diterima dan diolah secara positif demi kepercayaan dan penjelasan yang
perkembangan kebudayaan konsep mengakui dan menilai pentingnya
masyarakat multibudaya diperkenalkan keragaman budaya dan etnis di dalam
untuk membedakan dengan pengertian membentuk gaya hidup, pengalaman
masyarakat monokultur . Masyarakat sosial, identitas pribadi, kesempatan-
monokultur adalah masyarakt asli atau kesempatan pendidikan dari individu,
etnis yang semua anggotanya tanpa kelompok maupun negara.
pengecualian terikat secara paksa Pada dasarnya multikuturalisme
berdasarkan nilai-nilai yang dominan dan telah dibangun oleh pendiri bangsa
kuat dalam struktur masyarakat. Indonesia untuk mendesain kebudayaan
Sedangkan masyarakat bangsa Indonesia. Akan tetapi konsep
multibudaya adalah masyarakat yang multikulturalisme tidak dapat disamakan
terdiri dari etnis dan kebudayaan yang dengan dengan konsep keanekaragaman
beraneka ragam namun hidup secara suku bangsa atau kebudayaan
berdampingan. Kehidupan komunitas suku bangsa yang menjadi ciri masyarakat
mereka tidak diatur oleh sistem budaya majemuk karena multikuturalisme
tunggal dan tertutup, melainkan terdiri menekankan keanekaragaman
atas sistem nilai yang beragam. kebudayaan dalam kesederajatan.
Fenomena multikultural di Dengan sendirinya ulasan multikultural
Indonesia telah cukup memberikan mengulas berbagai permasalahan yang
gambaran bahwa untuk merumuskan mendukung ideologi inti yaitu politik dan
sebuah pola tindakan dan pendidikan demokrasi , keadilan dan penegakan
multikultural, pertama – tama perlu hukum.
kesadaran untuk memandang dan Cita – cita reformasi memahami
memperlakukan orang lain layaknya perbedaan kemampuan yang ad pada
seperti memperlakukan diri sendiri. orang-orang yang mempunyai
Pendidikan multikultural sudah merupakan kemampuan yang berbeda-beda adalah

Reform, Vol. 2, No. 3. Januari - Mei 2020 HAMJAH DIHA FOUNDATION


Jurnal Ilmiah E-ISSN : 2807 - 3630
PENA: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Pengajaran P-ISSN : 2807 - 3908
https://ejournal.hamjahdiha.or.id/index.php/PENA https://hamjahdiha.or.id
bagian dari multikultural. Dengan begitu, bahasa, praktik-praktik keagamaan dan
bagian ini mengajak para pembaca untuk bidang lainnya.
dapat memahami dan sekaligus
mempraktekan nilai-nilai anti diskriminasi 1. Bagaimana Implimentasi Pendidikan
terhadap orang-orang yang mempunyai Multikultural Di Sekolah
kemampuan berbeda dalam kehidupan
sehari-hari. Sebelumnya bagaiman ini a. Gambaran Masalah Page | 11
menjelaskan latar belakang pentingnya
pengembangan sikap anti diskriminasi Suatu ketika di dalam sebuah kelas
terhadap orang lain yang mempunyai bahasa Inggris , seorang siswa
kemampuan berbeda melalui duni dengan segala keberaniannya
pendidikan. mencoba untuk bertanya kepada
gurunya. Ternyata pada setiap awal
mengucapkan sebuah kata siswa
2. Kajian Teori tersebut mengalami “ ke gagapan “
Multikurturalisme secara etimologis sayangnya keadaan tersebut
terbentuk dari 3 kata yitu: Multi (banyak), kenyataannya menyebabkan sebagian
Kultur (budaya), Isme (aliran/paham). besar teman-teman sekelasnya
Yang berarti multikulturalisme adalah tertawa. Akibatnya dia semakin gagap
aliran atau paham tentang banyak budaya dan bingung ketika mengetahui
yang berarti mengarah pada teman-temannya mentertawakan.
keberagaman budaya. Dalam (H.A.R
Tilaar, 2004: 82) multikulturalisme Melihat situasi kelas yang
mengandung pengertian yang sangat demikian, guru tanggap dan langsung
kompleks yaitu “ multi” yang berarti plural, memberikan peringatan keras pada
“kulturalisme” berisi pengertian kultur atau mereka yang tertawa. Pak guru tersebut
budaya. Istilah prulal mengandung arti juga mengatakan bahwa apa yang
yang berjenis-jenis, karena pluralism dilakukan sebagian mahasiswa di kelas
bukan sekedar pengakuan akan adanya tersebut adalah sebuah sikap yang sangat
hal-hal yang berjenisjenis tetapi buruk dan tidak pantas untuk dilakukan,
pengkuan-pengakuan itu juga mempunyai apalagi apa yang ditertawakan
implikasi-implikasi politis, sosial, ekonomi. menyangkut kelemahan seseorang. Lebih
Istilah multikulturalisme berasal lanjut dia mengatakan seharusnya ketika
dari asal kata kultur. Adapun definisi dari ada temannya sedang bertanya atau
kultur menurut Elizabeth Taylor dan L.H. memberi tanggapan mereka harus
Morgan (Ainul Yaqin, 2005: 27) berarti menghormatinya dengan cara
sebuah budaya yang universal bagi memperhatikan dan mendengarkannya.
manusia dalam berbagai macam tingkatan Disisi lain, pak guru memberi pujian dan
yang dianut oleh seluruh anggota dorongan kepada siswa yang bertanya
masyarakat. Sementara Emile Durkheim untuk tetap selalu berusaha belajar
sebagaimana yang dikutip oleh Ainul dengan baik.
Yaqin, (2005: 28) menjelaskan kultur Langkah guru dalam menghadapi
sebagai sekelompok masyarakat yang masalah dalam gambaran masalah ini
menganut sekumpulan simbol-simbol adalah langkah yang tepat. Disamping
yang mengikat di dalam masyarakat untuk memberikan peringatan keras terhadap
diterapkan. siswa yang bersikap diskriminatif, dia juga
(H.A.R Tilaar, 2004: 387) memberikan penjelasan tentang
mendefinisikan lebih lanjut istilah pentingnya untuk selalu mengahargai
multikulturalisme yang berarti orang lain, apalagi orang tersebut
institusionalisasi dari keanekaragaman mempunyai kelemahan-kelemahan.
kebudayaan yang dimiliki oleh kelompok-
kelompok etnis di dalam suatu nation-
state melalui bidang-bidang atau sistem
hukum, pendidikan, kebijakan pemerintah
dalam kesehatan dan perumahan,

Reform, Vol. 2, No. 3. Januari - Mei 2020 HAMJAH DIHA FOUNDATION


Jurnal Ilmiah E-ISSN : 2807 - 3630
PENA: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Pengajaran P-ISSN : 2807 - 3908
https://ejournal.hamjahdiha.or.id/index.php/PENA https://hamjahdiha.or.id
b. Gambaran Masalah mencontoh dan menerapkan sikap
yang sama dalam kehidupan mereka.
Seorang guru SLTA memberikan 3. Guru sebaiknya mempunyai sensitivitas
tanggapan “ pedas “ dengan nada tinggi apabila melihat diskriminasi yang
yang tinggi ketika mengetahui
berkaitan dengan perbedaan
jawaban si A ( seorang siswa yang
memiliki penampilan fisik yang biasa- kemampuan ini.
biasa ) ketika menjawab Selain guru, sekolah mempunyai Page | 12
pertanyaannya, ternyata kurang tepat peranan penting dalam membangun sikap
sebagaimana yang dia harapkan. anti diskriminasi. Agar sekalian mampu
Namun B, berapa saat kemudian menjadi institusi yang mampu
ketika mendengarkan jawabn Si B ( membangun sikap siswa utuk selalu
sisiwa yang cakep “) yang ternyata menghargai orang lain yang mempunyai
juga kurang tepat, pak guru tersebut kemampuan berbeda , maka langkah-
menanggapinya dengan nada yang langkah berikut ini penting untuk
santai dan senyuman yang manis.
diaplikasikan.
Sebagian siswa yang lain
memperhatikan sikap pak guru. 1. Sekolah membuat dan menerapkan
undang-undang atau peraturan yang
Sikap guru gambaran masalah ini menekankan bahwa sekolah menerima
adalah sebuh sikap yang tidak diharapkan para peserta didik yang normal dan
dalam pendidikan multikultural karena mereka yang memiliki kemampuan
sikap tersebut merupakan sikap yang yang berbeda. Dalam Undang-undang
diskriminasi . Seorang guru seharusnya tersebut sebaiknya dikatakan bahwa
dapat menunjukkan sikap yang adil dan sekolah menjamin semua peserta didik
tidak diskriminatif terhadap siapapun agar baik bagi mereka yang diffable maupun
para siswa juga dapat mencontoh dan non diffable untuk mendapatkan
menerapkan sikap yang sama. pelayanan dan prlindungan yang sama
Guru mempunyai peran yang sesuai dengan kebutuhan mereka .
sangat penting dalam membangun sikap 2. Sebaiknya sekolah menyediakan
siswa agar selalu menghargai orang lain, kebutuhan dan pelayanan yang khusus,
terutama bagi mereka yang memiliki seperti guru dengan keterampilan
kemampuan yang berbeda. Oleh karena khusus untuk menangani peserta didik
itu agar peran guru tersebut dapat yang memiliki perbedaan kemampuan.
dimanfaatkan dengan maksimal , maka Kemudian menyediakan fasilitas
perlu kiranya untuk menerapkan langkah- khusus seperti tempat duduk khusus,
langkah berikut. dll.
1. Guru harus memiliki wawasan dan 3. Sekolah juga menerapkan kurikulum
pemahaman yang baik tentang yang sesuai dengan kebutuhan siswa
pentingnya sikap anti diskriminasi diffable maupun non diffable.
terhadap orang yang memiliki Kurikulum ini intinya tidak menekankan
perbedaan kemampuan. Dengan bagaiman membuat para siswa mudah
cukupnya wawasan guru tentang hal memahami mata pelajaran yang
tersebut, maka diharapkan mereka diajarkan. Akan tetapi bagaimana siswa
akan mampu untuk menjadi penggerak belajar saling memahami ,
utama yang akan membangun menghormati dan menghargai satu
kesadaran siswa untuk tidak melakukan sama lain.
tindakan-tindakan diskriminatif terhadap 4. Sekolah memberikan pelatihan pada
mereka yang tidak normal dan mereka guru dan pegawai tentang bagaimana
yang normal . cara bersikap dan cara menghadapi
2. Guru sebagai penggerak utama siswa.
kesadaran siswa agar selalu
menghindari sikap yang diskriminatif. Menurut Farida Hanum dalam
Dengan melakukan praktek didepan Setya Raharja (2011: 115) nilai-nilai inti
siswanya di dalam dan di luar kelas dari pendidikan multikultural berupa
maka diharapkan siswa akan demokratis, humanisme, pluralisme.

Reform, Vol. 2, No. 3. Januari - Mei 2020 HAMJAH DIHA FOUNDATION


Jurnal Ilmiah E-ISSN : 2807 - 3630
PENA: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Pengajaran P-ISSN : 2807 - 3908
https://ejournal.hamjahdiha.or.id/index.php/PENA https://hamjahdiha.or.id
Adapun dalam pendidikan multikultural, Pertama, apresiasi terhadap adanya
proses nilai yang ditanamkan berupa cara kenyataan pluralitas budaya dalam
hidup menghormati, tulus, toleran masyarakat. Kedua, pengakuan terhadap
terhadap keragaman budaya yang hidup harkat manusia dan hak asasi manusia.
di tengah-tengah masyarakat yang plural. Ketiga, pengembangan tanggung jawab
Kemudian masih dalam Farida masyarakat dunia. Keempat,
Hanum & Setya Raharja (2011: 116) pengembangan tanggung jawab manusia Page | 13
siswa nantinya juga diharapkan menjadi terhadap planet bumi. Kesemua hal
generasi yang menjunjung tinggi tersebut di atas ditambah juga pendapat
moralitas, kedisiplinan, kepedulian Farida Hanum dan Setya Raharja (2011:
humanistik, dan kejujuran dalam 116) yang dikatakan dalam bahasa visi-
berperilaku sehari-hari. misi pendidikan multikultural dengan
Dalam pendidikan di sekolah, nilai- selalu menegakkan dan menghargai
nilai multicultural terjabarkan dalam pluralisme, demokrasi, dan humanisme,
bentuk standar isi dalam mata pelajaran berdasarkan dari pendapat.
Pendidikan Kewarganegaraan dan di
terjemahkan dalam bentuk standar 3. SIMPULAN
kompetensi dan kompetensi dasar yang
harus dikuasai siswa. Pendidikan multikultural sudah
Jika dikolaborasikan nilai-nilai merupakan suatu kebutuhan masyarakat
multikultural standar isi mata pelajaran modern khususnya di Indonesia telah
pendidikan kewarganegaraan dengan cukup memberikan gambaran sebuah
indikator nilai-nilai multikultural yaitu: pola tindakan dan pendidikan multikultural
belajar hidup dalam perbedaan, karena dapat merupakan alat untuk
membangun saling percaya (mutual trust), membina dunia yang aman dan sejahtera.
memelihara saling pengertian (mutual Guru mempunyai peran yang
understanding), menjunjung sikap saling sangat penting dalam membangun sikap
menghargai (mutual respect), terbuka siswa agar selalu menghargai orang lain,
dalam berpikir, apresiasi dan terutama bagi mereka yang memiliki
interdepedensi, resolusi konflik dan kemampuan, suku, etnis , dan agama
rekonsiliasi nir kekerasan. yang berbeda.
Dan juga dengan empat nilai inti
(core values)nilai-nilai multikultural yaitu:

DAFTAR PUSTAKA

Azra, Azyumardi. 2007. Identitas dan Krisis Budaya: Membangun Multikulturalisme Indonesia.‖
http://www.kongresbud.budpar.go.id/58%20ayyumardi%20azra.htm
Bakker, Anton dan Achmad Charis Zubair. 1990. Metode-Metode Penelitian Filsafat.
Yogyakarta: Kanisius.
Heywood, Andrew. 2007. Political Ideologies (4th Edition). Palgrave: McMillan.
Lubis, Akhyar Yusuf. 2006. Dekonstruksi Epistemologi Modern. Jakarta: Pustaka Indonesia
Satu.
Mubarak, Zakki, dkk. 2008. Buku Ajar II Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Terintegrasi
(MPKT): Manusia, Akhlak, Budi Pekerti dan Masyarakat. Depok: UI Press.
Okin, Susan Moller. 1998. Feminism and Multiculturalism: Some Tensions,‖ Ethics 108 (1998):
of 661–84.
Phillips, Anne. 2007. Multiculturalism Without Culture. Princeton: Princeton University Press.
Suparlan, Parsudi. 2002. Menuju Masyarakat Indonesia yang Multikultural‖. Keynote Address

Reform, Vol. 2, No. 3. Januari - Mei 2020 HAMJAH DIHA FOUNDATION

Anda mungkin juga menyukai