Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT pemilik alam semesta
yang telah memberikan kekuatan dan kesehatan kepada penulis sehingga makalah
ini telah selesai dapat di tuangkan dalam bentuk karya tulis, karena berkat
limpahan rahmat NYA sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Pendidikan Multikultural”.
Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Berbasis
Budaya Lokal dan juga bisa dijadikan sebagai bahan materi kuliah. Makalah ini
menguraikan definisi pendidikan multikultural sebagai paradigma penting dalam
mengatasi keberagaman etnis di Indonesia
Penulis
BAB I
1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kenyataan ini dapat dilihat dari kondisi sosio-kultural maupun geografis yang
begitu beragam dan luas. Keragaman ini diakui atau tidak akan dapat
untuk menghormati hak-hak orang lain, merupakan bentuk nyata sebagai bagian
muncul dari perbedaan secara terbuka, rasional dan damai. Kekerasan antar
tragedi September 11 dan invasi Amerika Serikat ke Irak serta hiruk pikuk politis
melahirkan penderitaan panjang umat manusia. Pada saat ini, paling tidak telah
2
terjadi 35 pertikaian besar antar etnis di dunia. Lebih dari 38 juta jiwa terusir dari
tempat yang mereka diami, paling sedikit 7 juta orang terbunuh dalam konflik
etnis berdarah. Pertikaian seperti ini terjadi dari Barat sampai Timur, dari Utara
Zaire hingga Rwanda, dari bekas Uni Soviet sampai Sudan, dari Srilangka, India
Indonesia terdiri dari berbagai kelompok etnis, budaya, agama dan lain-lain
B. RUMUSAN MASALAH
3
C. TUJUAN
Untuk mengetahui pengertian, paradigma, pendekatan, wacana dari
pendidikan yang berbasis Multikultural.
BAB II
PEMBAHASAN
4
Andersen dan Crusher (1994:320), bahwa pendidikan multikultural dapat
sunatullah).
(global).3
yang mengakui realitas politik, sosial dan ekonomi yang dialami oleh
5
terkadang timbul konflik antarkelompok masyarakat. Namun, pada satu sisi,
karena :
ekonomi
Oleh karena itu diperlukan paradigma baru yang lebih toleran, yaitu paradigma
penting, sebab akan mengarahkan anak didik untuk bersikap dan berpandangan
makhluk makro dan sebagai makhluk mikro yang tidak akan terlepas dari akar
budaya bangsa dan kelompok etnisnya. Akar makro yang kuat akan menyebabkan
manusia tidak pernah tecabut dari akar kemanusiaannya. Sedangkan akar mikro
yang kuat akan menyebabkan manusia mempunyai tempat berpijak yang kuat, dan
6
Pendidikan multikulutralisme biasanya mempunyai ciri – ciri :
berbudaya”.
berbeda seperti agama, suku, ras, kebudayaan, adat istiadat, bahasa, dan
anak didiknya dan dibantu oleh orang tua dalam melihat perbedaan yang
7
juga kepada masyarakat Indonesia pada umumnya lewat acara atau
Indonesia, yaitu:
orang Indonesia sebagai suatu bangsa. Bagaimanapun juga hal itu akan
kelompok ekonomi. Di dalam kasus ini, agama terkait pada etnis atau
pihak lain. Hal ini hanya dapat dilakukan melalui pendidikan multikultural
2. Kepercayaan
ketidakpercayaan terhadap yang lain dapat juga timbul ketika tidak ada
8
3. Toleransi
dapat menjadi solusi nyata bagi konflik dan disharmonisasi yang terjadi di
budaya.
dan menyatukan bangsa sendiri yang terdiri dari berbagai macam budaya.
9
proporsi yang benar. Maka, sekolah dan perguruan tinggi sebagai instirusi
memang sudah ada. Namun, hal itu masih kurang untuk dapat
ini dapat dilihat dari munculnya berbagai konflik dari realitas kehidupan
berbangsa dan bernegara saat ini. Hal ini berarti bahwa pemahaman
apabila terbentuk pada diri setiap peserta didik sikap saling toleransi, tidak
10
berhubungan dengan realitas sosial-budaya di era globalisasi. Pertemuan
antar budaya di era globalisasi ini bisa menjadi ‘ancaman’ serius bagi
didik perlu diberi pemahaman yang luas tentang banyak budaya, agar
siswa tidak melupakan asal budayanya. Menurut Fuad Hassan, saat ini
antar budaya. Tantangan dalam dunia pendidikan kita, saat ini sangat berat
dan disertai solusi konkret. Jika tidak ditanggapi dengan serius terutama
Daya Manusia (SDM) maka, peserta didik tersebut akan kehilangan arah
11
Pendidikan multikultural sebagai landasan pengembangan kurikulum
menjadi sangat penting apabila dalam memberikan sejumlah materi dan isi
pelajaran yang harus dikuasai oleh peserta didik dengan ukuran dan
tingkatan tertentu.
sebagai suatu kekuatan kelompok dan siswa terbiasa untuk hidup dengan
keberanekaragaman budaya.
12
4. Menuju masyarakat Indonesia yang Multikultural
Indonesia.
budaya, domain privat dan publik, HAM, hak budaya komuniti, dan
13
Pendekatan Pendidikan Multikultural
Apalagi jika tatanan masyarakat yang ada masih penuh diskriminasi dan bersifat
rasis. Dapat pula dipertanyakan apakah mungkin meminta siswa yang dalam
kulitnya atau perbedaannya dari budaya yang dominan tersebut? Dalam kondisi
program sekolah formal. Pandangan yang lebih luas mengenai pendidikan sebagai
mata berada di tangan mereka dan justru semakin banyak pihak yang bertanggung
kebudayaan dengan kelompok etnik adalah sama. Artinya, tidak perlu lagi
14
sebagaimana yang terjadi selama ini. secra tradisional, para pendidik
relatif self sufficient, ketimbang dengan sejumlah orang yang secara terus
menerus dan berulang-ulang terlibat satu sama lain dalam satu atau lebih kegiatan.
identitas etnik mereka dan akan meningkatkan eksplorasi pemahaman yang lebih
besar mengenai kesamaan dan perbedaan di kalangan anak didik dari berbagai
kelompok etnik.
memiliki kompetensi, bahkan dapat dilihat lebih jelas bahwa uapaya-upaya untuk
secara logis.
situasi.
15
kebudayaan. Kesadaran seperti ini kemudian akan menjauhkan kita dari konsep
dwi budaya atau dikhotomi antara pribumi dan non-pribumi. Dikotomi semacam
kelompok sosial dengan suatu tantangan budaya atau tradisi tertentu. Pendapat ini
secara sederhana diartikan sebagai kumpulan individu dan kelompok yang diikat
Jadi dapat dipahami inti masyarakat adalah kumpulan besar individu yang hidup
dan bekerja sama dalam masa relatif lama, sehingga individu-individu dapat
memenuhi kebutuhan mereka dan menyerap watak sosial. Kondisi itu selanjutnya
dirinya dan membedakan ekstensinya dari ekstensi komunitas. Dari sisi lain,
16
Oleh karena itu, dalam melakukan kajian dasar kependidikan terhadap
masyarakat. Secara garis besar dasar-dasar yang dimaksud adalah sebagai berikut:
memenuhi kebutuhan.
Bila penjelasan di atas ditarik di dalam dunia pendidikan, maka masyarakat sangat
Untuk itu, setiap anggota masyarakat memiliki peranan dan tanggung jawab moral
17
masyarakat dalam dunia pendidikan merupakan satu hal penting untuk kemajuan
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
18
prasangka dan diskriminatif ke perspektif multikulturalis yang menghargai
DAFTAR PUSTAKA
http://id.shvoong.com/social-science/1918568-pendidikan-multikultural/
http://teachersguideonline.com/
http://tentangkomputerkita.blogspot.com/2010/01/pendidikan-multikultural.html
19
20