OLEH
UNIVERSITAS TADULAKO
2020/2021
Judul buku : Pendidikan multikultural
Alamat : Yogyakarta
Cetakan : pertama,2006
Dalam buku ini banyak membahas tentang bagaimana Pendidikan itu bisa bertahan
ditengah tengah masyarakat yang multicultural ada juga terdapat kesenjangan sosial dan
benturan di kalangan masyarakat, benturan itu di sinyalir akibat beberapa faktor yaitu politik,
sosial, budaya, ekonomi, ras, bahkan agama. Melihat dari fenomena itu Pendidikan itu harus
peka terhadap perkembangan globalisasi. Dan Pendidikan multicultural ini juga dapat
dirumuskan sebagai wujud kesadaran tentang keanekaragaman kultural, hak-hak asasi manusia
serta pengurangan atau penghapusan berbagai motif prasangka yang ada pada masyarakat dan
mewujudkan suatu kehidupan masyarakat yang adil dan maju.
Dalam buku ini juga penulis mengatakan bahwa Pendidikan multicultural ini harus di
tegakkan di Indonesia karena di Indonesia banyak sekali masyarakat yang berbeda suku dan
budaya dan perlu diketahui bahwa di Indonesia ini Pendidikan multicultural relatif baru dikenal
sebagai suatu pendekatan yang di anggap lebih sesuai bagi masyarakat Indonesia yang herogen
dan plural
Krisis sosio-kultural di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang terjadi akibat
krisis moneter, ekonomi dan politik yang terjadi pada awal 1997 yang semakin meluas. Krisis
tersebut dapat kita saksikan dalam berbagai modus disoreintasi dan dislokasi masyarakat kita,
misalnya lenyapnya kesabaran sosial dalam menghadapi realitas kehidupan yang semakin sulit
sehingga mudah mengamuk dan bertindak anarkis; merosotnya penghargaan dan kepatuhan
terhadap hukum, etika, moral dan kesantunan sosial; penggunaan narkoba yang meluas dan
penyakit sosial lainnya hingga konflik dan kekerasan yang bernuansa politis, etnis, dan agama
yang pernah terjadi diwilayah Aceh, Kalimantan Barat dan Tengah, Maluku, dan lain-lain.
Tragedi kekerasan antarkelompok diahir tahun 1990-an hingga sekarang di berbagai kawasan
Indonesia menunjukan betapa rentannya rasa kebersamaan yang dibangun di Negara kita, betapa
kentalnya prasangka antarkelompok dan berapa rendahnya nilai multikulturalisme.
Krisis tersebut semakin menjadi dengan arus globalisasi yang tidak terbendung, hingga
melahirkan gaya hidup baru yang yang tidak selalu sesuai bagi kehidupan sosial budaya
masyarakat bangsa kita. Dari kecenderungan gaya hidup tersebut akan memunculkan kultur
hybrid tanpa identitas yang dapat mengakibatkan erosi budaya. Budaya hybrid juga akan
melenyapkan identitas kultural nasional dan lokal, padahal identitas nasional lokal tersebut
mutlak diperlukan bagi tewujudnya masyarakat nasional dan lokal tersebut mutlak dibutuhkan
demi terwujudnya intergrasi sosial, kultural, dan politik masyarakat, Bangsa dan Negara.
Menurut Abraham A. Maslow dalam Theory of Human Motivation, bahwa salah satu
kebutuhan dasar manusia adalah pengakuan/penghargaan. Pengingkaran masyarakat terhadap
kebutuhan untuk diakui merupakan akar dari ketimpangan di berbegai bidang kehidupan.
Multikultural adalah sebuah ideology dan sebuah alat atau wahana untuk mningkatkan derajat
manusia dan kemanusiannya. Maka, konsep kebudayaan harus dilihat dalam perspektif fungsinya
bagi kehidupan manusia.
Multikulturalisme merupakan sebuah konsep dimana sebuah komunitas dalam konteks
kebangsaaan yang mengakui keberagaman, perbedaan dan kemajemukan budaya, ras, suku,
etnis, agama dan lain sebagainya. Sebuah konsep yang memberikan pemahaman bahwa sebuah
bangsa yang plural dan majemuk adalah bangsa yang dipenuhi budaya-budaya yang beragam
(multikultural). Dan bangsa yang multikultural adalah bangsa yang kelompok-kelompok etnik
atau budayanya yang ada dapat hidup berdampingan secara damai dalam prinsip co-existensi
yang ditandai oleh kesediaan untuk menghormati budaya lain.
Kelebihan
Buku ini bagus untuk diterapkan bagi setiap masyarakat karena besiknya untuk
membangun kerukunan Bersama dan menciptakan kedamaian di kalangan masyarakat
Kekurangan
Dalam buku ini tidak terlalu spesifik menuliskan suatu tempat dan juga kurangnya data-
data yang dibutuhkan
Manfaat
Buku ini amat bermanfaat dalam memahami konflik antaretnis dan antaragama, buku ini semoga
dapat memberi pelajaran betapa pentingnya memelihara kebudayaan nasional, seperti yang kita
alami sekarang ketika kebudayaan kita tidak mendapatkan perhatiaan danakan sadar betapa
pentingya dan sangat berharganya kebudayaan daerah ketika diklaim oleh negara lain, maka
sangatlah penting penyampaian dan menghayatan terhadap pendidikan multikultural. Dalam
buku ini bercerita sangat banyak fakta yang terjadi dalam pendidikan kita dengan pemaparan
yang sistematis, sehingga semua orang dapat memahami buku ini dengan baik.
Saran
Dan saya sarankan bagi praktisi pendidikan seperti guru,dan mahasiswa kependidikan, wajib
membaca dan mengamalkan hal-hal yang disarankan dalam buku ini, sehingga konsep
pendidikan multikultural segera terlaksana demi Indonesia yang lebih baik lagi.