1. Sinopsis Buku
Krisis sosio-kultural di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang
terjadi akibat krisis moneter, ekonomi dan politik yang terjadi pada awal 1997
yang semakin meluas. Krisis tersebut dapat kita saksikan dalam berbagai modus
disoreintasi dan dislokasi masyarakat kita, misalnya lenyapnya kesabaran sosial
dalam menghadapi realitas kehidupan yang semakin sulit sehingga mudah
mengamuk dan bertindak anarkis; merosotnya penghargaan dan kepatuhan
terhadap hukum, etika, moral dan kesantunan sosial; penggunaan narkoba yang
meluas dan penyakit sosial lainnya hingga konflik dan kekerasan yang bernuansa
politis, etnis, dan agama yang pernah terjadi diwilayah Aceh, Kalimantan Barat
dan Tengah, Maluku, dan lain-lain. Tragedi kekerasan antarkelompok diahir tahun
1990-an hingga sekarang di berbagai kawasan Indonesia menunjukan betapa
rentannya rasa kebersamaan yang dibangun di Negara kita, betapa kentalnya
prasangka antarkelompok dan berapa rendahnya nilai multikulturalisme.
Krisis tersebut semakin menjadi dengan arus globalisasi yang tidak terbendung,
hingga melahirkan gaya hidup baru yang yang tidak selalu sesuai bagi kehidupan
sosial budaya masyarakat bangsa kita. Dari kecenderungan gaya hidup tersebut
akan memunculkan kultur hybrid tanpa identitas yang dapat mengakibatkan erosi
budaya. Budaya hybrid juga akan melenyapkan identitas kultural nasional dan
lokal, padahal identitas nasional lokal tersebut mutlak diperlukan bagi tewujudnya
masyarakat nasional dan lokal tersebut mutlak dibutuhkan demi terwujudnya
intergrasi sosial, kultural, dan politik masyarakat, Bangsa dan Negara.
Menurut Abraham A. Maslow dalam Theory of Human Motivation, bahwa salah
satu kebutuhan dasar manusia adalah pengakuan/penghargaan. Pengingkaran
masyarakat terhadap kebutuhan untuk diakui merupakan akar dari ketimpangan di
berbegai bidang kehidupan. Multikultural adalah sebuah ideology dan sebuah alat
atau wahana untuk mningkatkan derajat manusia dan kemanusiannya. Maka,
konsep kebudayaan harus dilihat dalam perspektif fungsinya bagi kehidupan
manusia.
3. Kesimpulan