Dosen Pengampu:
Murwanti, M.Pd.
Disusun Oleh:
2023
I. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara kepulauan yang di dalamnya memiliki masyarakat yang
majemuk dan multikultural. Hal ini disebabkan sosio-kultural maupun geografis yang begitu
beragam dan luas. Karena wilayah Indonesia terdiri dari banyak pulau hingga mencapai kurang
lebih 17.667 pulau besar dan kecil (Mahfud, 2011). Penduduk yang tinggal di berbagai pulau
tersebut memiliki berbagai budaya yang beraneka ragam sehingga menghasilkan masyarakat
yang majemuk yang multicultural.
Pada dasawarsa terakhir, wacana multikulturalisme menjadi isu penting dalam upaya
pembangunan kebudayaan di Indonesia. Hal ini berdasarkan beberapa alasan. Pertama, bahwa
secara alami atau kodrati, manusia diciptakan Tuhan dalam keanekaragaman kebudayaan, dan
oleh karena itu pembangunan manusia harus memperhatikan keanekaragaman budaya tersebut.
Dalam konteks ke-Indonesia-an maka menjadi keniscayaan bahwa pembangunan manusia
Indonesia harus didasarkan atas multikulturalisme mengingat kenyataan bahwa negeri ini berdiri
di atas keanekaragaman budaya.
Kedua, bahwa ditengarai terjadinya konflik sosial yang bernuansa SARA (suku, agama, dan
ras) yang melanda negeri ini pada dasawarsa terakhir berkaitan erat dengan masalah kebudayaan.
Dari banyak studi menyebutkan salah satu penyebab utama dari konflik ini adalah akibat
lemahnya pemahaman dan pemaknaan tentang konsep kearifan budaya. Menurut AlQadrie
(2005), Profesor Sosiologi pada Universitas Tanjungpura Pontianak, berbagai konflik sosial yang
telah menimbulkan keterpurukan di negeri ini disebabkan oleh kurangnya kemauan untuk
menerima dan menghargai perbedaan, ide dan pendapat orang lain, karya dan jerih payah orang
lain, melindungi yang lemah dan tak berdaya, menyayangi sesama, kurangnya kesetiakawanan
sosial, dan tumbuhnya sikap egois serta kurang perasaan atau kepekaan sosial. Hal sama juga
dikemukakan oleh Rahman (2005) bahwa konflik-konflik kedaerahan sering terjadi seiring
dengan ketiadaan pemahaman akan keberagaman atau multikultur. Oleh karena untuk mencegah
atau meminimalkan konflik tersebut perlu dikembangkan pendidikan multikulturalisme.
Ketiga, bahwa pemahaman terhadap multikulturalisme merupakan kebutuhan bagi manusia
untuk menghadapi tantangan global di masa mendatang. Pendidikan multikultural mempunyai
dua tanggung jawab besar, yaitu menyiapkan bangsa Indonesia untuk siap menghadapi arus
budaya luar di era globalisasi dan menyatukan bangsa sendiri yang terdiri dari berbagai macam
budaya. Bila kedua tanggung jawab besar itu dapat dicapai, maka kemungkinan disintegrasi
bangsa dan munculnya konflik dapat dihindarkan
II. PEMBAHASAN
1. Pengertian Multikulturalisme
Secara etimologis multikulturalisme dibentuk dari kata multi (banyak), kultur (budaya), dan
isme (aliran/paham). Secara hakiki, dalam kata itu terkandung pengakuan akan martabat manusia
yang hidup dalam komunitasnya dengan kebudayaannya masing-masing yang unik (Mahfud,
2006: 75). Disebut juga sebagai sebuah ideologi yang mengakui dan mengagungkan perbedaan
dan kesederajatan baik secara individual maupun secara kelompok sosial budaya (Jary dan Julia,
1991: 319). Pada dasarnya multikulturalisme adalah pandangan dunia yang kemudian dapat
diterjemahkan dalam berbagai kebijakan kebudayaan yang menekankan penerimaan terhadap
realitas keagamaan, pluralitas, dan multikultural yang terdapat dalam kehidupan masyarakat
(Ruatanto, 2015: 40).
Para ahli mengemukakan pendapat mereka mengenai pengertian dari multikulturalisme,
diantaranya adalah sebagai berikut ini :
1. Lawrence Blum
Multikulturalisme adalah suatu hal yang meliputi pemahaman, apresiasi, dan penilaian budaya
seseorang, serta penghormatan dan keingintahuan tentang budaya etnis dari orang lain.
2. Azyumardi Azra
Multikulturalisme adalah pandangan dunia yang dapat diterjemahkan ke dalam berbagai
kebijakan kebudayaan. Kebijakan kebudayaan tersebut menekankan penerimaan realitas
pluralitas agama dan multikultural yang terdapat dalam kehidupan suatu masyarakat.
Multikulturalisme juga dapat dipahami sebagai pandangan dunia yang kemudian diwujudkan
dalam kesadaran politik.
3. Parekh
Multikuturalisme adalah kesepakatan yang ada di dalam masyarakat yang dilakukan untuk
mengantisipasi konflik sosial melalui kerjasama. Kesepakatan itu sendiri dilakukan karena
adanya kesempatan mengenai beragam perbedaan, seperti kebiasaan maupun adat istiadat.
4. Nasikun
Multikulturalisme merupakan suatu kondisi masyarakat yang bersifat majemuk yang secara
struktur memiliki sub kebudayaan yang ditandai dengan kurang berkembangnya sistem nilai,
sehingga muncul beragam konflik.
5. Rifai Harahap
Multukulturalisme adalah kesatuan masyarakat yang ditandai dengan bersatunya berbagai
bentuk perbedaan untuk dapat hidup secara bersamaan. Dengan hidup bersama yang telah
direncanakan, diharapkan dapat menangani adanya dampak gejala sosial seperti konflik yang
masih sering terjadi di lingkungan masyarakat.
8. Contoh Multikulturalisme
Terdapat banyak sekali contoh multikulturalisme, diantaranya adalah sebagai berikut ini :
1. Menghargai antar umat beragama.
2. Menghadiri undangan dari kelompok suku lain selain suku yang diyakini.
3. Masyarakat Bali yang dapat menerima kebudayaan dari daerah lain.
4. Tidak saling menyinggung kepercayaan yang dianut oleh masyarakat lainnya.
5. Tidak menyinggung ciri khas dari ras yang dimiliki oleh teman.
6. Tidak memperbolehkan menggunakan pengeras suara saat mengumandangkan adzan.
7. Peraturan anti diskriminasi dalam penggunaan fasilitas publik.
8. Saling berbaur antara satu dengan yang lain tanpa memperhatikan latar belakang orang-
orang yang memiliki satu visi dan misi dengan kita.
9. Adanya pelarangan dalam mengadakan peribadatan akibat dinilai suara yang
mengganggu.
10. Mengadakan kegiatan gotong royong disetiap hari minggu untuk menjaga kebersihan
serta kelestarian lingkungan tempat tinggal.
III. KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas tentang pengertian multikulturalisme bisa kita ketahui bahwa
multikulturalisme di Indonesia sangatlah beragam. Meskipun ada banyak definisi tentang
multikultural, namun pada dasarnya multikultural mempunyai arti yaitu kebudayaan yang
beragam. Kebudayaan – kebudayaan tersebut saling berdampingan satu sama lainnya, hidup
damai meski kadang terdapat konflik. Jadi sebagai masyarakat Indonesia yang baik maka kita
harus dapat menerima keberagaman budaya yang ada di Indonesia.
Sedangkan konsep mutikulturisme adalah sebuah pandangan dunia yang pada akhirnya
diimplementasikan dalam kebijakan. Kebijakan tersebut tentang kesediaan menerima kelompok
lain secara sama sebagai kesatuan, tanpa memperdulikan perbedaan budaya, etnik, gender,
bahasa, ataupun agama. Seorang multikulturalis dalam berinteraksi dengan beraneka ragam
agama, suku, budaya, dan bahasa tentunya tidak saja dituntut untuk membuka diri, belajar dan
menghormati mitra dialognya. Tapi yang paling terpenting ia harus comitted terhadap agama
yang dianutnya. Merupakan tanggung jawab kita bersama untuk membudayakan sikap
keterbukaan, menerima perbedaan, dan menghormati kemajemukan agama, dibarengi loyalitas
dan komitmen terhadap agama masing-masing melalui proses pembelajaran dan internalisasi
nilai-nilai agama di lingkungan
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai pengertian, jenis, unsur, ciri, sebab,
bentuk masyarakat, dan contoh dari multikulturalisme.
IV. DAFTAR PUSTAKA