Anda di halaman 1dari 2

Nama : Salsabila Fatine

NIM : 19005141

Tugas : Resume Pendidikan Multikultural

1. Konsep Dasar Pendidikan Multikultural


Kata budaya/kultur (culture)di pandang penting karena kata ini membentuk dan
merupakan bagian dari istilah Pendidikan Multikultural. Bagaimana kita mendefinisikan
budaya akan menentukan arti dari istilah Pendidikan Multikultural. Tanpa kita
mengetahui apa arti budaya / kultur, kita akan sulit memahami implikasi pendidikan
multicultural secara utuh. Misalnya jika budaya didefinisikan sebagai warisan dan tradisi
dari suatu kelompok social, maka pendidikan multicultural berarti mempelajari tentang
berbagai (multi) warisan dan tradisi budaya.
Istilah multikultur berakar dari kata kultur yang diartikan sebatas pada budaya dan
kebiasaan sekelompok orang pada daerah tertentu (Ainul Yaqin, 2005:6). Secara
etimologis multiculturalisme dibentuk dari kata multi (banyak), culture (budaya),
dan isme (aliran atau paham) (H.A.R Tilaar,2004: Punggung). Multicultural sebenarnya
merupakan kata dasar yang mendapat awalan. Kata dasar dasar itu adalah kultur yang
berarti kebudayaan, kesopanan, atau pemeliharaan sedang awalannya adalah multi yang
berarti banyak, ragam, atau aneka. Dengan demikian, multikultur berarti keragaman
kebudayaan, aneka kesopanan, atau banyak pemeliharaan.
Multikulturalisme merupakan suatu paham atau situasi-kondisi masyarakat yang
tersusun dari banyak kebudayaan.Multikulturalisme sering merupakan perasaan nyaman
yang dibentuk oleh pengetahuan. Pengetahuan dibangun oleh keterampilan yang
mendukung suatu proses komunikasi yang efektif, dengan setiap orang dari sikap
kebudayaan yang ditemui dalam setiap situasi dengan melibatkan sekelompok orang yang
berbeda latar belakang kebudayaannya. Multikulturalisme sebagai sebuah paham
menekankan pada kesenjangan dan kesetaraan budaya-budaya local tanpa mengabaikan
hak-hak dan ekstensi budaya yang ada.
Pengertian “Multikultural” secara luas mencakup pengalaman yang membentuk
persepsi umum terhadap usia, gender, agama, status social ekonomi, jenis identitas
budaya, bahasa, ras, dan berkebutuhan khusus.
Pendidikan di Indonesia secara perundangan telah diatur dengan memberikan ruang
keragaman sebagai bangsa. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional  Pasal 4 UU N0. 20
Tahun 2003, salah satu diktumnya menyatakan tentang “pendidikan diselenggarakan secara
demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi
manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa”. Prinsip tersebut
menunjukkan bahwa pemerintah sangat terbuka untuk menerapkan pendidikan multikultural
kedalam kurikulum pendidikan nasional.
Pendidikan multikultural dapat melatih dan membangun karakter siswa mampu bersikap
demokratis, humanis, dan pluralis dalam lingkungan mereka. Dengan begitu dalam kehidupan
sehari-hari siswa dapat selalu bersikap demokratis, pluralis, dan humanis.
Pendidikan multikultural adalah proses penanaman cara hidup menghormati, tulus, dan
toleran terhadap keanekaragaman budaya yang hidup di tengah-tengah masyarakat plural (Musa
Asy’arie : 2004).
Multikultural berarti beraneka ragam kebudayaan. Menurut Parsudi Suparlan (2002) akar
kata dari multikulturalisme adalah kebudayaan, yaitu kebudayaan yang dilihat dari fungsinya
sebagai pedoman bagi kehidupan manusia. Dalam konteks pembangunan bangsa, istilah
multikultural ini telah membentuk suatu ideologi yang disebut multikulturalisme.
Multikulturalisme adalah sebuah ideologi dan sebuah alat untuk meningkatkan derajat
manusia dan kemanusiaannya. Untuk dapat memahami multikulturalisme diperlukan landasan
pengetahuan yang berupa bangunan konsep-konsep yang relevan dan mendukung keberadaan
serta berfungsinya multikulturalisme dalam kehidupan manusia. Bangunan konsep-konsep ini
harus dikomunikasikan di antara para ahli yang mempunyai perhatian ilmiah yang sama tentang
multikulturalisme sehingga terdapat kesamaan pemahaman dan saling mendukung dalam
memperjuangkan ideologi ini.
Menurut (Choirul Mahfud: 75) multikulturalisme dibentuk dari kata multi (banyak),
kultur (budaya), dan isme (aliran atau paham). Secara hakiki dalam kata tersebut
terkandung pengakuan akan martabat manusia yang hidup dalam komunitasnya dengan
kebudayaannyamasing-masing yang unik. Pengertian pendidikan multikultural menurut Andersen
dan Cusher (1994:320) dalam choirul Mahfud :167 Pendidikan multikultural dapat diartikan
sebagai pendidikan mengenai keragaman kebudayaan. James Bank (1993:3) dalam Choirul
Mahfud :167Pendidikan multikultural ingin mengeksplorasi perbedaan sebagai
keniscayaan(anugerah Tuhan).
Selanjutnya Suparlan mengutip Fay (1996), Jary dan Jary (1991), Watson (2000) dan
Reed (ed. 1997) menyebutkan bahwa multikulturalisme ini akan menjadi acuan utama bagi
terwujudnya masyarakat multikultural, karena multikulturalisme sebagai sebuah ideologi akan
mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan baik secara individual maupun
secara kebudayaan. Dalam model multikulturalisme ini, sebuah masyarakat (termasuk juga
masyarakat bangsa seperti Indonesia) mempunyai sebuah kebudayaan yang berlaku umum dalam
masyarakat tersebut yang coraknya seperti sebuah mosaik.

2.

Anda mungkin juga menyukai