21606013
Semester IV/B
injilialidya@gmail.com
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah salah satu bidang yang sangat menentukan dalam kemajuan suatu
Negara. Dengan pendidikan, manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses
pembelajaran yang diatur oleh masyarakat atau pemerintah. Indonesia adalah Negara kesatuan
yang terdiri dari berbagai macam suku, adat, agama, bahasa, dan lain-lain. Kesatuan ini akan
menjadi bentuk Negara secara plural melalui pendidikan. Pendidikan merupakan proses
‘memanusiakan manusia’ dimana manusia mampu memahami dirinya, orang lain, lingkungan
serta budayanya. Atas dasar inilah pendidikan tidak terlepas dari budaya yang melingkupinya
sebagai konsekuensi dari tujuan pendidikan yaitu mengasah rasa, karsa dan karya.
Pendidikan multikultural adalah pendidikan yang berlandaskan pada asas dan prinsip
konsep multikulturalisme yakni konsep keberagaman yang mengakui, menerima dan
menegaskan perbedaan dan persamaan manusia yang dikaitkan dengan gender, ras, kelas dan
agama berdasarkan nilai dan paham demokratis yang membangun pluralisme budaya dalam
usaha memerangi prasangka dan diskriminasi. Multikulturalisme memiliki banyak pengertian.
Salah satu pengertiannya menekankan adanya penghargaan terhadap keanekaragaman di luar
kebiasaan atau budaya dominan. Pandangan multikulturalisme bermanfaat untuk mengetahui
bagaimana struktur social menciptakan dan menjaga budaya-budaya yang berbeda dalam sustu
masyarakat.
PEMBAHASAN
Secara etimologi, istilah pendididikan multikultural terdiri dari dua, yaitu pendidikan dan
multicultural. Pendididikan berarti proses pengembangan sikap atau tingkah laku seseorang atau
kelompok dalam usaha mendewasakan melalui pengajaran, pelatihan, proses dan cara mendidik.
Sedangkan multikultural diartikan sebagai keragaman kebudayaan. Pendidikan multicultural
adalah proses penanaman cara hidup menghormati, tulus, dan toleran terhadap keanekaragaman
budaya yang hidup ditengah-tengah masyarakat plural. Keberagaman budaya atau multicultural
adalah realitas yang terjadi dan sering menjadi persoalan tanpa sebab yang muncul dari
ketidakpahaman satu sama lain. Proses untuk meminimalisir konflik inilah memerlukan upaya
pendidikan yang berwawasan multicultural agar saling memahami dan menghormati serta
membentuk karakter yang terbuka terhadap perbedaan. Pendidikan multicultural sangat penting
karena dapat membangun karakter kebersamaan ditengah beragam pebedaan yang sesuai dengan
semboyan Bhineka Tunggal Ika. Tujuan dari pendidikan multicultural sendiri ialah mendorang
seseorang untuk menjadi sadar akan kebudayannya, memiliki pemahaman yang holistic, mampu
mengapresiasi kebudayaan lain, berpartisipasi dalam satu kebudayaan dan bertanggung jawab
untuk memeliharanya. Adapun karakteristik dari pendidikan multicultural yaitu berprinsip pada
demokrasi, persamaan dan perdamaian, berorientasi pada kemanusiaan, kebersamaan dan
perdamaian serta mengembangkan sikap menghargai, mengakui dan menerima.
Multikulturalisme adalah situasi di mana semua kelompok budaya tau ras yang berbeda
dalam suatu masyarakat memiliki hak dan kesempatan yang sama, dan tidak ada yang diabaikan
atau dianggap tidak penting. Dalam ilmu sosiologi, Multikulturalisme adalah sebuah gambaran
cara di mana masyarakat tertentu berdampingan dengan keragaman budaya. Asumsi yang
mendasari bahwa sebuah budaya seringkali berbeda namun dapat hidup berdampingan secara
damai, Multikulturalisme sendiri mengungkapkan pandangan bahwa masyarakat diperkaya
dengan melestarikan, menghormati dan bahkan mendorong keragaman budaya.
Multikulturalisme adalah sebuah kunci untuk mencapai tingkat keberagaman budaya yang
banyak. Dengan mempelajari tentang keberagaman, maka dapat membangun kepercayaan, rasa
hormat dan pemahaman disemua budaya.
KESIMPULAN
Pendidikan multikultural adalah pendidikan yang berlandaskan pada asas dan prinsip
konsep multikulturalisme yakni konsep keberagaman yang mengakui, menerima dan
menegaskan perbedaan dan persamaan manusia yang dikaitkan dengan gender, ras, kelas dan
agama berdasarkan nilai dan paham demokratis yang membangun pluralisme budaya dalam
usaha memerangi prasangka dan diskriminasi. Multikulturalisme adalah ideology yang
menghendaki adanya persatuan dari berbagai kelompok kebudayaan dengan hak dan status social
politik yang sama dalam masyarakat modern.
Pendidikan Multikultural mulai berkembang di Amerika Serikat, sekitar tahun 1960-an
ketika mulai tumbuhnya gerakan kesadaran akan hak-hak kelompok minoritas di dalam apa yang
dikenal dengan pendekatan budaya ‘melting pot’. Meskipun perdebatan mereka yang mendukung
dan menentang terus berlanjut, namun akhirnya ditengah kontroversi itulah muncul suatu
kesepakatan bahwa pendidikan multicultural bisa dikembangkan disekolah terutama dalam
bentuk memperkenalkan budaya-budaya yang ada dalam kehidupan sehari-hari, yang mana
tujuan pokoknya adalah membentuk warga Negara yang mampu menyadari adanya keberagaman
budaya di dalam masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
https://media.neliti.com/media/publications/54545-ID-pendidikan-multikultural-
pengertian-prin.pdf
https://serupa.id/pendidikan-multikultural-pengertian-tujuan-fungsi-prinsip-dimensi-dsb/
https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/mengenal-multikulturalisme-pengertian-teori-
dan-karakteristik/
Fathimah, S., Hasrin, A., & Sidik, S. (2023). Adaptation of Minahasa Local Wisdom (Maleo-
Leosan) as Sociology Teaching Material. AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan, 15(1), 85-94.
Fathimah, S., Kerebungu, F., Sidik, S., & Suarjana, I. W. G. (2023, January). Minahasa
Community Local Wisdom; Study of Social Construction of Inter-religious Harmony. In Unima
International Conference on Social Sciences and Humanities (UNICSSH 2022) (pp. 1731-1738).
Atlantis Press.
Hasrin, A., Sidik, S., & Sasea, S. C. (2023, January). Religious Experiences of the Muslim
Community in Tomohon City. In Unima International Conference on Social Sciences and
Humanities (UNICSSH 2022) (pp. 1916-1924). Atlantis Press.
Hasrin, A., Sidik, S., Fathimah, S., Reski, P., & Syam, S. (2022, September). Extreme Market in
Tomohon City: A Study of the Social Interaction. In Adpebi Science Series, Proceedings of
Adpebi International Conference on Management, Education, Social Science, Economics and
Technology (AICMEST) (Vol. 1, No. 1).
Singal, Z. H., Hasrin, A., Sidik, S., & Mokoginta, D. Tradition of Marriage Ceremony (Mogama)
in Bolaang Mongondow. In SHS Web of Conferences (Vol. 149, p. 02050). EDP Sciences.