PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
Disusun Oleh:
Sucilawati 2210632110016
Tri Mega Utami 2210632110018
Puji dan syukur senantiasa kami ucapkan kepada Allah SWT atas ridha dan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan hasil karya tulis ilmiah yang
berjudul “Hakikat, Dasar, Tujuan dan Fungsi Pendidikan Multikultural”.
Tidak lupa, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Astuti Darmiyanti,
MA.Ed., Ed.D serta Bapak Dr. Ferianto, M.Pd.I. Selaku Dosen Pengampu Mata
Kuliah Pendidikan Multikultural dan Karakter yang telah membimbing dan
membantu kami dalam proses penyusunan karya ilmiah ini. Ucapan terima kasih
juga kami sampaikan kepada teman-teman yang telah membantu baik secara moral
maupun material sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terwujud.
Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dan kesalahan dalam karya
tulis yang disusun. Oleh karena itu penulis mohon maaf atas kesalahan tersebut.
Kritik dan saran dari pembaca senantiasa ditunggu oleh penulis guna meningkatkan
kualitas tulisan ke depannya.
HAKIKAT, DASAR, TUJUAN DAN FUNGSI PENDIDIKAN
MULTIKULTURAL
A. Pendahuluan
Pendidikan merupakan salah satu bidang yang sangat penting dalam
kemajuan suatu Negara. Indonesia merupakan Negara kesatuan yang
memiliki berbagai macam suku, adat, agama, bahasa, dan lain-lain. Kesatuan
ini akan menjadi bentuk Negara secara plural melalui pendidikan. Perbedaan
ini dapat disatukan agar tidak terjadi diskriminasi yang menyudutkan pada
salah satu golongan sehingga pembangunan Indonesia terlambat.
Pada prinsipnya, pendidikan multikultural adalah pendidikan yang
menghargai perbedaan. Pendidikan multikultural senantiasa menciptakan
struktur dan proses dimana setiap kebudayaan bisa melakukan ekspresi. Tentu
saja untuk mendesain pendidikan multikultural secara praksis, itu tidaklah
mudah. Tetapi, paling tidak kita mencoba melakukan ijtihad untuk mendesain
sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan multikulturalisme. Setidaknya ada
dua hal bila kita akan mewujudkan pendidikan multikulturalisme yang
mampu memberikan ruang kebebasan bagi semua kebudayaan untuk
berekspresi.
Dengan pendidikan, sikap saling menghargai terhadap perbedaan akan
terus berkembang dan perlu dilatih dan disadarkan akan pentingnya
penghargaan kepada orang lain serta budaya lain. Oleh karena itu pendidikan
multikultural ini sangat diperlukan untuk mengatasi berbagai konflik di
Indonesia.
B. Pembahasan
1. Hakikat, Dasar, Tujuan Dan Fungsi Pendidikan Multikultural
a. Hakikat Pendidikan Multikultural
Hakikat kata multikulturalisme artinya kebudayaan.
kebudayaan menurut para ahli sangat beragam, namun dalam
konteks ini kebudayaan dilihat dalam perspektif fungsinya
sebagai pedoman bagi kehidupan manusia. Dalam konteks
perspektif kebudayaan tersebut, maka multikulturalisme adalah
ideologi yang dapat menjadi alat atau wahana untuk
meningkatkan derajat manusia dan kemanusiannya.
Multikulturalisme mengakui dan mengagungkan perbedaan
dalam kesederajatan baik secara individual maupun secara
kebudayaan.
Menurut james Banks menyatakan bahwa pengertian
pendidikan multikultural sebagai pendidikan untuk people of
color. Pengertian ini senada dengan pengertian yang
dikemukakan oleh Sleeter bahwa pendidikan multikultural adalah
sekumpulan proses yang dilakukan oleh sekolah untuk
menentang kelompok yang menindas. Pengertian-pengertian ini
tidak sesuai dengan konteks pendidikan di Indonesia karena
Indonesia memiliki konteks budaya yang berbeda dari Amerika
Serikat walaupun keduanya memiliki bangsa dengan multi-
kebudayaan. (Ibrahim 2013)
Multikultural education can be defined as "education for or
about cultural diversity in response to demographic and cultural
changes within a particular community or even the world as a
whole". (Pendidikan multikultural dapat didefinisikan sebagai
"pendidikan untuk atau tentang keragaman budaya sebagai
tanggapan terhadap perubahan demografis dan budaya dalam
komunitas tertentu atau bahkan dunia secara keseluruhan".
(Abduloh et al. 2022)
Pengertian pendidikan multikultural menurut
(Domnwachukwu 2010: 43) bahwa strategi atau proses yang
melibatkan lebih dari satu budaya, seperti bahasa, etnis ataupun
ras.
Menurut (Leistyna, 2022:12) pendidikan multikultural
merupakan kebijakan dan praktik pendidikan berusaha
menegaskan pluralism budaya, perbedaan gender, kemampuan,
kelas social, ras serta seksualitas.
Sedangkan menurut (Tilaar 2004: 104) pendidikan
multikulturan merupakan sebuah ikhtiar untuk mengurangi
gesekan- gesekan atau ketegangan- ketegangan yang diakibatkan
oleh perbedaan- perbedaan dalam masyarakat. (Agustian 2019)
Maka dari itu dapat disimpulkan hakikat Pendidikan
multikultural merupakan suatu pendekatan untuk mentrasformasi
nilai- nilai yang mampu mencerdaskan dan memuliakan manusia
dengan menghargai identitas dirinya, menghargai perbedaan suku
bangsa, budaya, ras, agama dan kepercayaan, cara pandang serta
menggali kearifan lokal budaya.
3. Proses Pendidikan
Pendidikan multikultural juga merupakan proses
(pendidikan) yang tujuannya tidak akan pernah
terealisasikan secara penuh. Pendidikan Multikultural harus
dipandang sebagai suatu proses yang terus menerus, dan
bukan sebagai sesuatu yang langsung bisa tercapai. Tujuan
utama dari pendidikan multicultural adalah untuk
memperbaiki prestasi secara utuh bukan sekedar
meningkatkan skor.
c. Tujuan Pendidikan Multikultural
1. Pengembangan Literasi Etnis dan Budaya
Mempelajari tentang latar belakang sejarah, bahasa,
karakteristik budaya, sumbangan, peristiwa kritis, individu
yang berpengaruh, dan kondisi social, politik, dan ekonomi
dari berbagai kelompok etnis mayoritas dan minoritas.
2. Perkembangan Pribadi
Menekankan pada pengembangan pemahaman diri
yang lebih besar, konsep diri yang positif, dan kebanggaan
pada identitas pribadinya yang berkontribusi pada
perkembangan pribadi siswa, yang berisi pemahaman yang
lebih baik tentang diri yang pada akhirnya berkontribusi
terhadap keseluruhan prestasi intelektual, akademis, dan
social siswa.
4. Kompetensi Multikultural
Dengan mengajarkan keterampilan dalam
komunikasi lintas budaya, hubungan antar pribadi,
pengambilan perspektif, analisis kontekstual, pemahaman
sudut pandang dan kerangka berpikir alternatif, dan
menganalisa bagaimana kondisi budaya mempengaruhi
nilai, sikap, harapan, dan perilaku.
5. Kemampuan Keterampilan Dasar
Untuk memfasilitasi pembelajaran untuk melatih
kemampuan keterampilan dasar dari siswa yang berbeda
secara etnis dengan memberi materi dan teknik yang lebih
bermakna untuk kehidupan dan kerangka berpikir dari
siswa yang berbeda secara etnis.