Anda di halaman 1dari 12

HAKIKAT, DASAR, TUJUAN DAN FUNGSI

PENDIDIKAN MULTIKULTURAL

Diajukan sebagai tugas mata kuliah Pendidikan Multikultural dan Karakter

Dosen Pengampu: Astuti Darmiyanti, MA.Ed., Ed.D/ Dr. Ferianto, M.Pd.I.

Disusun Oleh:
Sucilawati 2210632110016
Tri Mega Utami 2210632110018

PROGRAM STUDI PASCA SARJANA PENDIDIKAN


AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kami ucapkan kepada Allah SWT atas ridha dan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan hasil karya tulis ilmiah yang
berjudul “Hakikat, Dasar, Tujuan dan Fungsi Pendidikan Multikultural”.
Tidak lupa, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Astuti Darmiyanti,
MA.Ed., Ed.D serta Bapak Dr. Ferianto, M.Pd.I. Selaku Dosen Pengampu Mata
Kuliah Pendidikan Multikultural dan Karakter yang telah membimbing dan
membantu kami dalam proses penyusunan karya ilmiah ini. Ucapan terima kasih
juga kami sampaikan kepada teman-teman yang telah membantu baik secara moral
maupun material sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terwujud.

Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dan kesalahan dalam karya
tulis yang disusun. Oleh karena itu penulis mohon maaf atas kesalahan tersebut.
Kritik dan saran dari pembaca senantiasa ditunggu oleh penulis guna meningkatkan
kualitas tulisan ke depannya.
HAKIKAT, DASAR, TUJUAN DAN FUNGSI PENDIDIKAN
MULTIKULTURAL

A. Pendahuluan
Pendidikan merupakan salah satu bidang yang sangat penting dalam
kemajuan suatu Negara. Indonesia merupakan Negara kesatuan yang
memiliki berbagai macam suku, adat, agama, bahasa, dan lain-lain. Kesatuan
ini akan menjadi bentuk Negara secara plural melalui pendidikan. Perbedaan
ini dapat disatukan agar tidak terjadi diskriminasi yang menyudutkan pada
salah satu golongan sehingga pembangunan Indonesia terlambat.
Pada prinsipnya, pendidikan multikultural adalah pendidikan yang
menghargai perbedaan. Pendidikan multikultural senantiasa menciptakan
struktur dan proses dimana setiap kebudayaan bisa melakukan ekspresi. Tentu
saja untuk mendesain pendidikan multikultural secara praksis, itu tidaklah
mudah. Tetapi, paling tidak kita mencoba melakukan ijtihad untuk mendesain
sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan multikulturalisme. Setidaknya ada
dua hal bila kita akan mewujudkan pendidikan multikulturalisme yang
mampu memberikan ruang kebebasan bagi semua kebudayaan untuk
berekspresi.
Dengan pendidikan, sikap saling menghargai terhadap perbedaan akan
terus berkembang dan perlu dilatih dan disadarkan akan pentingnya
penghargaan kepada orang lain serta budaya lain. Oleh karena itu pendidikan
multikultural ini sangat diperlukan untuk mengatasi berbagai konflik di
Indonesia.
B. Pembahasan
1. Hakikat, Dasar, Tujuan Dan Fungsi Pendidikan Multikultural
a. Hakikat Pendidikan Multikultural
Hakikat kata multikulturalisme artinya kebudayaan.
kebudayaan menurut para ahli sangat beragam, namun dalam
konteks ini kebudayaan dilihat dalam perspektif fungsinya
sebagai pedoman bagi kehidupan manusia. Dalam konteks
perspektif kebudayaan tersebut, maka multikulturalisme adalah
ideologi yang dapat menjadi alat atau wahana untuk
meningkatkan derajat manusia dan kemanusiannya.
Multikulturalisme mengakui dan mengagungkan perbedaan
dalam kesederajatan baik secara individual maupun secara
kebudayaan.
Menurut james Banks menyatakan bahwa pengertian
pendidikan multikultural sebagai pendidikan untuk people of
color. Pengertian ini senada dengan pengertian yang
dikemukakan oleh Sleeter bahwa pendidikan multikultural adalah
sekumpulan proses yang dilakukan oleh sekolah untuk
menentang kelompok yang menindas. Pengertian-pengertian ini
tidak sesuai dengan konteks pendidikan di Indonesia karena
Indonesia memiliki konteks budaya yang berbeda dari Amerika
Serikat walaupun keduanya memiliki bangsa dengan multi-
kebudayaan. (Ibrahim 2013)
Multikultural education can be defined as "education for or
about cultural diversity in response to demographic and cultural
changes within a particular community or even the world as a
whole". (Pendidikan multikultural dapat didefinisikan sebagai
"pendidikan untuk atau tentang keragaman budaya sebagai
tanggapan terhadap perubahan demografis dan budaya dalam
komunitas tertentu atau bahkan dunia secara keseluruhan".
(Abduloh et al. 2022)
Pengertian pendidikan multikultural menurut
(Domnwachukwu 2010: 43) bahwa strategi atau proses yang
melibatkan lebih dari satu budaya, seperti bahasa, etnis ataupun
ras.
Menurut (Leistyna, 2022:12) pendidikan multikultural
merupakan kebijakan dan praktik pendidikan berusaha
menegaskan pluralism budaya, perbedaan gender, kemampuan,
kelas social, ras serta seksualitas.
Sedangkan menurut (Tilaar 2004: 104) pendidikan
multikulturan merupakan sebuah ikhtiar untuk mengurangi
gesekan- gesekan atau ketegangan- ketegangan yang diakibatkan
oleh perbedaan- perbedaan dalam masyarakat. (Agustian 2019)
Maka dari itu dapat disimpulkan hakikat Pendidikan
multikultural merupakan suatu pendekatan untuk mentrasformasi
nilai- nilai yang mampu mencerdaskan dan memuliakan manusia
dengan menghargai identitas dirinya, menghargai perbedaan suku
bangsa, budaya, ras, agama dan kepercayaan, cara pandang serta
menggali kearifan lokal budaya.

b. Dasar Pendidikan Multikultural


Dasar pendidikan multikultural menurut H.A.R Tilaar
pendidikan untuk meningkatkan penghargaan terhadap
keragaman etnik dan budaya masyarakat. Pendidikan
multikultural dipersepsikan sebagai jembatan untuk mencapai
kehidupan bersama dari umat manusia dalam globalisasi yang
penuh dengan tantangan- tantangan baru.
Sedangkan Menurut (Mahfud 2009) dasar pendidikan
multikultural sebagai berikut:
1. Kesadaran Nilai Penting Keragaman Budaya
Pendidikan multikultural ini memberikan
pemahaman mengenai berbagai jenis kegiatan pendidikan
sebagai bagian integral dari kebudayaan universal.

2. Gerakan Pembaharuan Pendidikan


Ini ditujukan agar tidak ada kesenjangan sosial dan
diskriminasi di masyarakat.Contohnya seperti kesenjangan
ketika muncul fenomena sekolah favorit yang didominasi
oleh golongan orang kaya karena ada kebijakan lembaga
yang mengharuskan untuk membayar uang pangkal yang
mahal untuk bisa masuk ke sekolah favorit itu.Sedangkan
siswa dengan karakteristik budaya yang berbeda tidak
memiliki kesempatan itu.

3. Proses Pendidikan
Pendidikan multikultural juga merupakan proses
(pendidikan) yang tujuannya tidak akan pernah
terealisasikan secara penuh. Pendidikan Multikultural harus
dipandang sebagai suatu proses yang terus menerus, dan
bukan sebagai sesuatu yang langsung bisa tercapai. Tujuan
utama dari pendidikan multicultural adalah untuk
memperbaiki prestasi secara utuh bukan sekedar
meningkatkan skor.
c. Tujuan Pendidikan Multikultural
1. Pengembangan Literasi Etnis dan Budaya
Mempelajari tentang latar belakang sejarah, bahasa,
karakteristik budaya, sumbangan, peristiwa kritis, individu
yang berpengaruh, dan kondisi social, politik, dan ekonomi
dari berbagai kelompok etnis mayoritas dan minoritas.

2. Perkembangan Pribadi
Menekankan pada pengembangan pemahaman diri
yang lebih besar, konsep diri yang positif, dan kebanggaan
pada identitas pribadinya yang berkontribusi pada
perkembangan pribadi siswa, yang berisi pemahaman yang
lebih baik tentang diri yang pada akhirnya berkontribusi
terhadap keseluruhan prestasi intelektual, akademis, dan
social siswa.

3. Klarifikasi Nilai dan Sikap


Merupakan langkah kunci dalam proses melepaskan
potensi kreatif individu untuk memperbarui diri dan
masyarakat untuk tumbuh-kembang lebih lanjut.

4. Kompetensi Multikultural
Dengan mengajarkan keterampilan dalam
komunikasi lintas budaya, hubungan antar pribadi,
pengambilan perspektif, analisis kontekstual, pemahaman
sudut pandang dan kerangka berpikir alternatif, dan
menganalisa bagaimana kondisi budaya mempengaruhi
nilai, sikap, harapan, dan perilaku.
5. Kemampuan Keterampilan Dasar
Untuk memfasilitasi pembelajaran untuk melatih
kemampuan keterampilan dasar dari siswa yang berbeda
secara etnis dengan memberi materi dan teknik yang lebih
bermakna untuk kehidupan dan kerangka berpikir dari
siswa yang berbeda secara etnis.

6. Persamaan dan Keunggulan Pendidikan


Tujuan persamaan multikultural berkaitan erat
dengan tujuan penguasaan ketrampilan dasar, namun lebih
luas dan lebih filosofis. Untuk menentukan sumbangan
komparatif terhadap kesempatan belajar, pendidik harus
memahami secara keseluruhan bagaimana budaya
membentuk gaya belajar, perilaku mengajar, dan keputusan
pendidikan.

7. Memperkuat Pribadi untuk Reformasi Sosial


Tujuan terakhir dari Pendidikan multikultural adalah
memulai proses perubahan di sekolah yang pada akhirnya
akan meluas ke masyarakat. Tujuan ini akan melengkapi
penanaman sikap, nilai, kebiasaan dan ketrampilan siswa
sehingga mereka menjadi agen perubahan sosial (social
change agents) yang memiliki komitmen yang tinggi
dengan reformasi masyarakat untuk memberantas
perbedaan (disparities) etnis dan rasial dalam kesempatan
dan kemauan untuk bertindak berdasarkan komitmen ini.
Untuk melakukan itu, mereka perlu memperbaiki
pengetahuan mereka tentang isu etnis di samping
mengembangkan kemampuan pengambilan keputusan,
ketrampilan tindakan sosial, kemampuan kepemimpinan,
dan komitmen moral atas harkat dan persamaan.
8. Memiliki Wawasan Kebangsaan/Kenegaraan yang Kokoh
Dengan mengetahui kekayaan budaya bangsa itu
akan tumbuh rasa kebangsaan yang kuat. Rasa kebangsaan
itu akan tumbuh dan berkembang dalam wadah negara
Indonesia yang kokoh. Untuk itu Pendidikan Multikultural
perlu menambahkan materi, program dan pembelajaran
yang memperkuat rasa kebangsaan dan kenegaraan dengan
menghilangkan etnosentrisme, prasangka, diskriminasi dan
stereotipe.

9. Memiliki Wawasan Hidup yang Lintas Budaya dan Lintas


Bangsa sebagai Warga Dunia.
Hal ini berarti individu dituntut memiliki wawasan
sebagai warga dunia (world citizen). Namun siswa harus
tetap dikenalkan dengan budaya lokal, harus diajak berpikir
tentang apa yang ada di sekitar lokalnya. Mahasiswa diajak
berpikir secara internasional dengan mengajak mereka
untuk tetap peduli dengan situasi yang ada di sekitarnya -
act locally and globally.

10. Hidup Berdampingan secara Damai


Dengan melihat perbedaan sebagai sebuah
keniscayaan, dengan menjunjung tinggi nilai kemanusian,
dengan menghargai persamaan akan tumbuh sikap toleran
terhadap kelompok lain dan pada gilirannya dapat hidup
berdampingan secara damai. (Mahfud 2009)

Sedangkan menurut (Yaqin 2019) tujuan pendidikan


multikultural terbagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan awal dan
tujuan akhir. Tujuan awal adalah tujuan yang sementara
dikarenakan tujuan ini hanya berfungsi sebagai perantara agar
tujuan akhirnya dapat tercapai dengan baik.
Tujuan pertama ialah membangun wacana pendidikan
multikultural di kalangan guru, dosen, ahli pendidikan,
pengambil kebijakan dalam dunia pendidikan dan mahasiswa
jurusan ilmu pendidikan maupun umum. Hal ini diharapkan
apabila mereka memiliki wacana pendidikan multikultural yang
baik maka kelak mereka akan memiliki kecakapan dan keahlian
terhadap mata pelajaran yang diajarkan serta mampu untuk
menjadi transformator pendidikan multikultural yang bisa
menanamkan nilai- nilai humanisme, pluralisme dan demokrasi
secara langsung di sekolah kepada peserta didiknya.
Tujuan akhir, ialah agar peserta didik tidak hanya mampu
memahami dan menguasai materi pelajaran yang dipelajarinya,
akan tetapi mereka juga akan memiliki karakter yang kuat dan
selalu bersikap demokratis, pluralis serta humanis.

d. Fungsi Pendidikan Multikultural


The National Council for Social Studies (Gorski, 2001)
mengajukan sejumlah fungsi yang menunjukan pentingnya
keberadaan dari pendidikan multikultural. Fungsi tersebut adalah:
1. Memberi konsep diri yang jelas.
2. Membantu memahami pengalaman kelompok etnis dan
budaya ditinjau dari sejarahnya.
3. Membantu memahami bahwa konflik antara ideal dan
realitas itu memang ada pada setiap masyarakat.
4. Membantu mengambangkan pembuatan keputusan
(decision making), partisipasi social, dan keterampilan
kewarganegaraan (citizenship skills)
5. Mengenal keberagaman dalam penggunaan bahasa.
(Sutarno 2007)
C. Kesimpulan

Hakikat Pendidikan multikultural merupakan suatu pendekatan untuk


mentrasformasi nilai- nilai yang mampu mencerdaskan dan memuliakan
manusia dengan menghargai identitas dirinya, menghargai perbedaan suku
bangsa, budaya, ras, agama dan kepercayaan, cara pandang serta menggali
kearifan lokal budaya.
Dasar pendidikan multikultural diantaranya: kesadaran nilai penting
keragaman budaya, gerakan pembaharuan pendidikan serta pendidikan
multikultural merupakan proses pendidikan.
Fungsi pendidikan multikultural banyak sekali diantaranya memberi
konsep diri yang jelas, membantu memahami pengalaman kelompok etnis
dan budaya, membantu memahami konflik di setiap masyarakat, membantu
memngembangkan pembuatan keputusan partisipasi sosial dan keterampilan
kewarganegaraan serta dapat mengenal keberagaman dalam penggunaan
bahasa.
Maka dengan diterapkannya pendidikan multikultural ini diharapkan
segala bentuk diskriminasi, kekerasan dan ketidakadilan yang sebagian besar
dilatarbelakangi oleh adanya perbedaan kultural seperti perbedaan ras,
agama, etnis, bahasa, kemampuan, gender, umur dan kelas sosial- ekonomi
dapat diminimalkan.
DAFTAR PUSTAKA

Abduloh, Agus Yosep, Uus Ruswandi, Mohamad Erihadiana, Naeli Mutmainah,


and Hisam Ahyani. 2022. “The Urgency of Multicultural Islamic Education,
Democracy And Human Rights In Indonesia” Vol.5 No.2.

Agustian, Murniati. 2019. Pendidikan Multikultural. Jakarta: Universitas Katolik


Indonesia Atmajaya.

Ibrahim, Rustam. 2013. “PENDIDIKAN MULTIKULTURAL : Pengertian ,


Prinsip , Dan Relevansinya Dengan Tujuan Pendidikan Islam.” Addin 7 (1):
1–26.

Mahfud, Choirul. 2009. Pendidikan Multikultural. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sutarno. 2007. Pendidikan Multikultural. Kalimantan Selatan: Dinas Pendidikan


dan FKIP Unlam.

Yaqin, M. Ainul. 2019. Pendidikan Multikultural; Cross-Cultural Understanding


Untuk Demonstrasi Dan Keadilan. Yogyakarta: LKiS.

Anda mungkin juga menyukai