BK KEBENCANAAN
2.2.Tujuan Penelitian Tujuan penelitian untuk evaluasi kritis terhadap intervensi trauma yang sedang dilaksanakan
dengan anak-anak Afrika sub-Sahara. Ini termasuk anak-anak di negara-negara dengan atau tanpa
konflik sebagai anak-anak juga bisa dibuat rentan terhadap trauma karena kehilangan orang tua
untuk penyakit kronis, kemiskinan, dan bentuk-bentuk kekerasan lainnya. Peneliti bertujuan
untuk memberikan rekomendasi baik untuk penelitian masa depan dan aplikasi klinis. Penelitian
ini secara kualitatif mengkaji dan meringkas penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti di
tanah dan tidak harus bingung dengan monitoring dan evaluasi rencana yang sering digunakan
dalam pelaksanaan program-program baru dalam pembangunan internasional. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengevaluasi secara kritis intervensi yang jauh lebih digeneralisasikan
dan dapat disebarluaskan pada skala besar untuk menampung dan memenuhi kebutuhan lebih
banyak orang di bidang kebutuhan tinggi.
2.3. Latar Belakang Teori Trauma peristiwa tidak unik untuk negara-negara Afrika, orang-orang di semua negara
menghadapi tantangan yang sama. Sebaliknya, mungkin, adalah dengan cara bervariasi bencana
bertemu pada orang-orang yang menemukan diri mereka cukup siap untuk konsekuensi kesehatan
mental yang dihadapi mereka karena kurangnya parah dalam pelayanan kesehatan mental
(Organisasi Kesehatan Dunia [WHO], 2013). masalah sosial yang memperburuk kebutuhan untuk
intervensi kesehatan mental termasuk kemiskinan, konflik politik, perang, disfungsi keluarga,
kurang dari kesehatan fisik, kurang pendidikan, dan ketidakstabilan sosial (de Jong, Komproe, &
Ommeren, 2003; Maseko, 1998; Mokutu & Thomson, 2000).
Masa kecil dan remaja adalah waktu yang sangat penting untuk perkembangan saraf dan fisik dan
trauma yang terjadi selama tahap ini perkembangan perkembangan otak dampak negatif dan
perkembangan fisik (Andersen et al, 2008;. Cicchetti, Rogosch, Gunnar, & Toth, 2010; Walsh,
Galea, & Koenen, 2012) yang mengarah ke sejumlah besar hasil negatif termasuk distress yang
signifikan jangka panjang psikologis, sulit berkonsentrasi, mudah marah, pikiran mengganggu,
hypervigilance, mimpi buruk, dan banyak lagi, yang semuanya penghalang untuk pendidikan dan
pembangunan pada akhirnya ekonomi (AmoneP'Olak, 2004, 2005; Liebling & Kiziri-Mayengo,
2002; Murthy & Lakshminarayana, 2006).
Kelompok kedua, terdiri dari empat artikel, menggunakan pendekatan berbasis nonverbal karena
fakta bahwa para penyintas tidak selalu terbantu dengan mencoba memverbalisasi penderitaan
mereka. Karena peristiwa traumatis sering disimpan di otak kanan nonverbal (van der Kolk,
2004). Berdasarkan teori ini, klien memproses trauma mereka dengan cara nonverbal seperti
menggunakan tarian, seni, akupunktur, dan mata intervensi gerakan. Dengan cara ini, anak-anak
6.3. Keterbatasan Riset Penelitian ini hanya terbatas pada penelitian barat dan hanya mengambil 20 artikel.
6.4 Rekomendasi riset 1. Mengkaji lebih banyak lagi artikel, tidak sebatas pada angka 20 saja.
2. Pengembangan penelitian terkait tentang trauma terhadap intervensi pada tingkatan usia
Berikutnya
remaja dan dewasa.
3. Pengembangan penelitian terkait tentang trauma terhadap intervensi pada wilayah lainnya.
VIII. IMPLIKASI HASIL Hasil dari penelitian ini dapat menjadi acuan bagi konselor sewaktu-waktu untuk menangani klien
RISET DENGAN atau konseli yang menjadi korban bencana, bencana yang bukan hanya sifatnya natural disaster
RANCANGAN RISET tetapi juga berupa kekerasan, pelecehan dan lain sebagainya. Banyak metode intervensi yang
BK dapat dikaji serta dipelajari konselor hingga mampu memperluas wawasan konselor ketika
memberikan perawatan kepada anak yang memiliki traumatic terhadap suatu bencana atau
masalah tetu setiap metode yang digunakan harus disesuaikan dengan sifat, prilaku dan latar
belakan budaya anak itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Phiri, Grant, & Brown. 2017. Trauma Intervention in Sub-Saharan African Children: A Systematic Literature Review. DOI:
10.1177/1524838017717747 journals.sagepub.com/home/tva. TRAUMA, VIOLENCE, & ABUSE 1-17. USA: DePaul
University.