Nama : Tsalisa Sayida Khasna

NIM : 21106011058
Kelas : PAI A1
Matkul : Pendidikan Multikultural
Dosen Pengampu : Dr. Ali Imron, S.Pd., M.Pd.I
Jawaban Soal Ujian Akhir Semester Pendidikan Multikultural
1. Manfaat teoritis dalam mempelajari pendidikan multikultural adalah untuk mengurangi
adanya konflik antar masyarakat baik karena perbedaan suku, kultur, adat, maupun
agama karena sadarnya masyarakat akan budaya atau agama yang berbeda-beda dalam
kehidupan bermasyarakat.
Manfaat praktis dalam mempelajari pendidikan multikultural adalah mendorong setiap
orang menjadi sadar akan kebudayaan, berpartisipasi dalam satu kebudayaan atau lebih
bertanggung jawab untuk memeliharanya.
2. Pentingnya pendidikan multikultural bagi semua orang sebagai alternatif pemecahan
konflik, setiap orang diharapkan tidak meninggalkan akar budayanya, pendidikan
multikultural sangat relevan digunakan bagi masyarakat demokrasi sekarang ini.
Urgensi kompetensi multikultural bagi mahasiswa karena pentingnya untuk
menerapkan pendidikan multikultural bagi mahasiswa di masyarakat disekitarnya
untuk menjadi karakter yang baik melalui nilai-nilai multikultural.
3. Banks menyebutkan ada 5 dimensi Pendidikan multikultural yang harus ada dalam
Pendidikan multikultural, dapat membantu guru dalam mengimplementasikan
beberapa program yang mampu merespon terhadap perbedaan peserta didik, yaitu:
a. Content integration (integrasi Pendidikan multikultural dalam kurikulum), yaitu
bagaimana seorang pendidik dalam pembelajaran dapat membawa dan mengisi
konten paedagogik dengan materi varety of culture keberagaman budaya
b. The knowledge contruction process (kontruksi ilmu pengetahuan), bagaimana
seorang pendidik dapat membantu siswa memahami dan melakukan investigasi dan
menentukan asumsi kultural, sumber atau sejarah kebudayaan, dan sudut pandang
kultural, yang mempengaruhi kepada kontruksi pengetahuan siswa.
c. Prejudice reduction (pengurangan prasangka), dimensi ini berfokus kepada
karakteristik siswa khususnya dalam prilakau rasis dan bagaimana focus ini dapat
dimodifikasi dalam metode dan materi pembelajaran
d. An equity pedagogy (Pedagogi kesetaraan), adalah bentuk kesetaraan antar manusia
bagaimana guru dalam tujuan pencapaian pembelajaran dari siswa berlatar
belakang perbedaan etnis etnis dan ras, budaya, dan gender, dan kelompok sosial.
Bagaimana tidak terjadi perbedaan ekonomi dan kelas sosial dalam menentukan
pencapaian pembelajaran.
e. An empowering School culture and social structure (pemberdayaan budaya sekolah
dan struktur sosial) adalah bentuk pengelompokan dan pelabelan dimana siswa di
sekolah dapat berpartisipasi dalam kegiatan sekolah, seperti olahraga, dan adanya
komunikasi yang baik antara satu etnis dari guru ke siswa yang harus teruji dengan
baik. Sehingga dapat memperdayakan dan menguatkan hubungan antar ras, etnis,
dan kelompok gender.
4. Kesetaraan manusia dan gender dalam relasi agama di tengah-tengah masyarakat
multikultural adalah menurut agama antara laki-laki dan perempuan sama-sama hamba
di depan Tuhan dan yang membedakan hanyalah amalnya juga antara laki-laki dan
perempuan mempunyai hak dan kewajiban masing-masing, maka di dalam agama
antara laki-laki dan perempuan mempunya derajat yang sama sebagai hamba dan
khalifah di bumi. Dan di tengah-tengah masyarakat multikultural antara laki-laki dan
perempuan tentu mempunyai hak dan kewajiban yang sama namun tentu ada perbedaan
dalam beberapa hal.
5. Dalam masyarakat sekitar kita hidup bersama-sama walaupun berbeda-beda dalam
etnis, suku, agama beberapa hal yang harus dilakukan agar kegiatan dalam masyarakat
dalam berjalan dengan harmonis dan setiap orang dapat menghargai orang lain yang
berbeda dengannya sesuai dengan tujuan dan manfaat pendidikan multikultural :
a. Tidak saling menyindir oranglain yang berbeda dengan yang lainnya
b. Menghargai orang beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya
c. Tidak memberi komentar yang menyakiti hati kelompok masyarakat tertentu yang
dapat menimbulkan permusuhan
d. Tidak ragu untuk berbaur dengan yang lainnya tanpa memperdulikan latar belakang
orang tersebut
Untuk mewujudkan hal-hal diatas dalam masyarakat kita harus memberi contoh yang
baik ke masyarakat sekitar kita sehingga secara tidak langsung dengan melihat apa yang
kita lakukan masyarakat belajar tentang pentingnya pendidikan multikultural.
6. Makalah Fakta-fakta Multikultural (Pluralitas Agama dan Pandangan Politik)
Kesimpulan :
Agama yang sudah masuk dalam masyarakat multikultural akan mengalami proses
akulturasi sehingga agama bisa memiliki banyak versi khususnya dalam aspek
implementasi. Mulai dari segi pemahaman sampai pada arti penting agama sesuai
dengan kultur masing-masing daerah atau tempat. Dari masyarakat multikultural inilah
lahir perbedaan ekspresi dalam melaksanakan perintah agama. Peranan menjadi sangat
penting ketika agama telah dianut oleh kelompok-kelompok sosial manusia, yang
terkait dengan pemenuhan kebutuhan hidup manusia yang kompleks dalam masyarakat.
Pada perkembangan yang demikian itulah agama menjadi berkaitan langsung dengan
kebudayaan dalam masyarakat sehingga agama dan masyarakat serta kebudayaan
mempunyai hubungan timbal balik yang saling berpengaruh. Poin penting dari politik
multikulturalisme ini adalah hadirnya ketidakadilan dari berbagai aspek baik dari aspek
ras, kulit, etnis, bahkan bahasa. Apa yang terjadi di berbagai belahan dunia lain, politik
multikulturalisme diperankan dengan berbagai bentuk perlawanan. Gerakan-gerakan
anti rasisme setidaknya menjadi contoh konkret dari politik multikulturalisme. Oleh
karena itu, penulis ingin mengawali politik multikulturalisme dengan mengurai politik
rasisme. Politik rasisme ini adalah elemen penting dari politik multikulturalisme. Ras
adalah warisan natural dalam kehidupan manusia. Artinya, sebuah takdir yang tidak
bisa dibantahkan bahwa manusia itu lahir sudah ditentukan berada di ras mana. Manusia
tidak memiliki kemampuan untuk lahir di ras tertentu. Dengan kata lain, ras itu adalah
takdir, tetapi rasisme itu adalah kontruksi yang dibangun oleh manusia atau sekelompok
komunitas.