Anda di halaman 1dari 13

PENGENALAN NILAI BUDAYA ETIKA DAN

SEJARAH UNIVERSITAS WIRARAJA

Nama : KHOIRUN NISA


NPM : 721720327
Prodi : PGSD

Universitas Wiraraja
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Tahun Pelajaran 2020 – 2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta
karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul Memaksimalkan Pengolahan Limbah
Anorganik untuk Mengurangi Produksi Limbah di Masyarakat dapat selesai.

Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas akhir semester 2 kelas XII dari
Bapak Muhammad Azis pada bidang studi biologi. Selain itu, penyusunan makalah
ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang pengolahan limbah
anorganik guna mengurangi produksi limbah di masyarakat.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Muhammad Azis selaku
guru mata pelajaran biologi. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah
wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga mengucapkan
terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses
penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan
ketaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap
adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah
ini.
LATAR BELAKANG

Perguruan tinggi merupakan suatu lingkungan pendidikan tinggi bukan


merupakan lingkungan yang eksklusif. Dengan demikian, maka kampus merupakan
komunitas yang tersendiri yang disebut masyarakat akademik (academic community).
Di dalam kampus terdapat kegiatan-kegiatan dan tata aturan yang berbeda dari yang
lain. Oleh karena itu, kampus menjadi semacam lembaga akademik dan jalinan antar
kampus memiliki suasana yang khas, yaitu suasana akademik (academic atmosphere).
Ciri-ciri mahasiswa akademik yaitu, kritis, objektif, analitis, kreatif dan konstruktif,
menjunjung tinggi norma dan berorientasi kemasa depan.
Budaya akademik (academic culture) merupakan suatu totalitas dari
kehidupan dan kegiatan akademik yang dihayati, dimaknai dan diamalkan oleh warga
masyarakat akademik di lembaga pendidikan tinggi yang lebih cenderung diarahkan
pada budaya kampus (campus culture). Budaya akademik adalah budaya universal.
Artinya, dimiliki oleh setiap orang yang melibatkan dirinya dalam aktivitas
akademik.
Budaya Akademik mahasiswa Program Studi Diploma III Kesekretariatan
yang paling utama adalah memiliki kepribadian dan etika yang baik, mahasiswa harus
mampu menghasilkan prestasi akademik ialah terprogramnya kegiatan belajar, kiat
untuk memburu referensi aktual, kebiasaan membaca, memiliki pemikiran rasional
dan kritis-analitis dengan tanggung jawab moral, harus mampu menguasi sistem
kearsipan, pandai berkomunikasi, mengetahui dengan cepat kemajuan teknologi
informasi, dan harus mampu menguasai bahasa asing. Selain budaya akademik diatas,
mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti ujian “Sertifikasi Kompetensi Mahasiswa” di
masa yang akan datang.
Etika, etik dan moral merujuk ke persoalan baik-buruk, lurus-bengkok, benar-
salah dan adanya penyimpangan ataupun pelanggaran praktek tidak lagi disebabkan
oleh faktor yang bersifat di luar kendali manusia (force majeur), tetapi lebih
diakibatkan oleh semakin kurangnya pemahaman etika yang melandasi perilaku
mahasiswa. Sementara itu banyak orang tua yang menaruh harapan terhadap lembaga
pendidikan agar tidak hanya memberi bekal pengetahuan.
Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi rumusan masalah adalah:
1. Bagaimana pengenalan nilai budaya etika dan sejarah Universitas Wiraraja?
2. Apakah terdapat hubungan antara budaya etika dan sejarah Universitas
Wiraraja?
Tujuan

Menumbuhkan kesadaran dan pemahaman mahasiswa akan:


a. kebudayaan, nilai dan etika.
b. kebudayaan kampus perguruan tinggi dan etika keilmuan.
c. aturan-aturan yang berlaku di perguruan tinggi yang berkaitan dengan hak dan
kewajiban mahasiwa.
Dari republika online dikutip dua penyataan penting :
Menurut Penemu ESQ, Ary ginanjar, ”mahasiswa memiliki posisi dan peran strategis.
Jika ingin mengubah bangsa ini, maka, Kita harus mengubah mahasiswa terlebih
dulu. Karena mereka adalah agen perubahan”. Pernyataan ini didukung oleh Menteri
Negara Komunikasi dan Informasi Prof Mohammad Nuh. ”karena perguruan tinggi
merupakan lembaga pendidikan formal terakhir yang harus ditempuh sebelum terjun
ke masyarakat. Kalau perguruan tinggi keliru dalam mendidik mahasiwa, maka akan
kelirulah masyarakatnya”
.
PEMBAHASAN

1. Nilai Budaya
Setiap negara mempunyai sistem nilai (filsafat) tertentu yang menjadi pegangan
bagi anggota masyarakat, bangsa negara tersebut. Filsafat negara merupakan
pandangan hidup bangsa yang diyakini kebenarannnya dan diaplikasikan dalam
kehidupannya. Pandangan hidup bangsa merupakan nilai-nilai yang dimiliki bangsa
tersebut. Nilai-nilai tersebut akan mempengaruhi segala aspek kebudayaan suatu
bangsa. Nilai adalah suatu konsepsi yang secara eksplisit maupun implisit menjadi
milik atau ciri khas seseorang atau masyarakat. Pada konsep tersembunyi bahwa
pilihan nilai merupakan suatu ukuran atau standar yang memiliki kelestarian yang
secara umum digunakan untuk mengorganisasikan sistem tingkah laku suatu
masyarakat (Prayitno, 1989:1).
Sistem nilai yang dianut suatu bangsa merupakan sistem nilai masyarakat budaya
bangsa. Sistem nilai budaya adalah rangkaian konsep mengenai sesuatu yang
dianggap penting dan berharga, serta dapat pula dianggap remeh dan takberharga
dalam pikiran sebagian besar warga suatu masyarakat atau bangsa. Dengan demikian,
fungsi sistem nilai budaya adalah sebagai pedoman dan pendorong warga masyarakat
dalam bertingkah laku. Dalam hal ini, berarti sistem nilai budaya berfungsi sebagai
tata kelakuan (Prayitno, 1989:1).
Kebudayaan akan terus berubah karena sistem nilai budaya juga mengalami
perubahan. Perubahan suatu budaya disebabkan terjadinya transformasi budaya
karena akibat kontak budaya. Nilai budaya yang dipertahankan adalah nilai pokok
yang menjadi identitas budaya suatu masyarakat serta menjadi kebanggaan
masyarakat pendukungnya. Nilai budaya tradisional dapat berubah dan dapat pula
diubah, dapat bertahan atau dipertahankan sejauh masyarakat bersepakat
melakukannya.
Bangsa Indonesia merupakan masyarakat yang beragama. Nilai
keagamaannya itu akan menjadi payung dalam setiap kehidupan berbudaya suatu
bangsa. Sikap hidup yang menganut paham sekuler (yang memisahkan kehidupan
berbudaya dengan kehidupan beragama) bukanlah sikap budaya bangsa Indonesia.
Nilai budaya bangsa Indonesia adalah nilai budaya yang agamais.

Kebudayaan Global.
Kebudayaan global muncul setelah ditemukannya berbagai media komunikasi dan
informasi yang canggih. Peristiwa ini terjadi akibat revolusi dalam bidang
komunikasi dan informasi. Melalui media yang canggih tersebut dunia menjadi
kampung besar (gobal village). Kebudayaan global ini secara pasti akan mewarnai
masyarakat Indonesia yang mau tidak mau akan terlibat dalam isu-isu global, seperti:
keterbukaan, kesamaan hak (equity), hak asasi manusia (humans rigshts),
pemberdayaan (empowering) masyarakat, lingkungan hidup, demokrasi, dan hak
intelektual (intellectual property rights).
Kebudayaan global tentu memiliki nilai-nilai global. Nilai-nilai ini bisa
disebarluaskan pada tingkat global apabila nilai tersebut memiliki tingkat rasionalitas
dan historitas yang tinggi. Rasionalitas berarti nilai tersebut bernuansa sekuler (tidak
dibebani norma-norma agama tertentu sehingga mudah diterima oleh semua
kalangan), mudah dicerna oleh siapa saja. Historitas mengandung makna bahwa nilai
tersebut terdokumentasi dengan cepat. Inti dari kebudayaan global adalah
keterbukaan. Proses globalisasi yang dikatakan dapat mempertajam (class of
civikreations) juga dapat mengakibatkan perusakan berat terhadap peradaban,
kemasyarakatan, dan kesadaran etnis (Swasono, 2004), serta nilai-nilai budaya lokal
yang dianut sekelompok masyarakat tertentu. Oleh karena itu ketahanan mental, sikap
kritis, dan nilai-nilai agama perlu menjadi perhatian yang serius dalam mencermati
dan membentengi pengaruh negatif kebudayaan global.
Kebudayaan Lokal
Kebudayaan lokal sering pula disebut kebudayaan etnis atau folklore (budaya tradisi).
Kebudayaan lokal ini tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang didukung oleh
masyarakat adat yang bersangkutan. Oleh karena bersifat kedaerahan, maka sering
dikatakan budaya daerah. Folklore adalah sebagian kebudayaan dalam suatu kolektif,
yang tersebar dan diwariskan turun- temurun secara tradisional dalam versi yang
berbeda dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau
alat pembantu pengingat (Danandjaja, 1994 : 2). Untuk membedakan folklore dengan
budaya lainnya dapat diketahui melalui ciri-cirinya yaitu:
a. penyebaran dan pewarisan dilakukan secara lisan.
b. bersifat tradisional.
c. eksistensinya dalam versi yang berbeda-beda.
d. bersifat anonym.
e. mempunyai bentuk yang sudah terpola.
f. mempunyai berbagai fungsi dalam kehidupan bersama.
g. bersifat pralogis (mempunyai logika sendiri yang tidak sesuai dengan logika
umum).
h. menjadi milik bersama dari kelompok etnis tertentu dan menjadi kebanggaan
masyarakat pendukungnya dan.
i. pada umumnya bersifat polos dan lugu, sehingga sering kali terasa kasar,
terlalu spontan.
Kebudayaan lokal adalah jati diri bangsa karena berakar dalam budaya masyarakat
pendukungnya. Oleh karena itu perlu dilestarikan dan dikembangkan. Pelestariannya
juga merupakan ketahanan budaya. Sebagai ketahanan budaya, agar dalam pengaruh
dan pancaroba globalisasi, akulturasi, dan komunikasi lintas budaya bangsa ini dapat
memelihara eksistensinya serta tidak kehilangan jati diri, harga diri ataupun sejarah
peradabannya (Swasono, 2004).
2. Sejarah Universitas Wiraraja.

Berdirinya Universitas Wiraraja tidak bisa terlepas dari peran dan dedikasi tokoh
masyarakat, pendidik, pengusaha dan Pemerintah di Kabupaten Sumenep. Kampus di
ujung timur pulau Madura, Jawa Timur ini, berdiri dengan dipelopori oleh : Drs. H.
A. Said Hidayat, M.Si, Kepala Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Sumenep ( 1985-1995 ); Soegondo, Bupati Sumenep ( 1985 – 1995 );
Waseol Djakfar, BBA., Kepala Sanggar Kegiatan Belajar Sumenep; dan Syafrawi,
Karyawan Bank Negara Indonesia 1946. Pada hari Jum’at, tanggal 25 Juli 1986
bertepatan dengan 18 Dzulqa’dah 1406 Hijriyah, didirikanlah Yayasan Universitas
Wiraraja Sumenep, sebagai badan hukum penyelenggara Universitas Wiraraja yang
didirikan dengan akta Notaris Abdul Kohar, SH., Notaris di Surabaya, Nomor : 159,
Yayasan ini kemudian mendidirikan PTS yang diberi nama Universitas Wiraraja
dengan Fakultas yang dibina :

1. Fakultas Pertanian, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Program Studi Sosial


Ekonomi Pertanian untuk jenjang program S1;
2. Fakultas Hukum, Jurusan Hukum Keperdataan Program Studi Ilmu Hukum
Program Kekhususan Hukum Keperdataan untuk jenjang program S1;
3. Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen, Program Studi Manajemen Perusahaan,
untuk jenjang program S1; dan
4. Fakultas Ilmu Administrasi, Jurusan Ilmu Administrasi Negara Program Studi
Ilmu Administrasi Negara, untuk jenjang program S1.

dengan status terdaftar berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan


Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 0618/O/1989, tanggal 21 September 1989.

Pada awalnya Kampus Universitas Wiraraja beralamat di Jl. Raya Lenteng,


Desa Batuan, Sumenep, Kotak Pos 124. Kondisi ruang untuk perkuliahan maupun
ruang untuk administrasi masih sangat minim dan sederhana karena memanfaatkan
bangunan gedung SKB (Sanggar Kegiatan Belajar) milik Pemerintah Kabupaten
Sumenep yang biasanya digunakan untuk penyelenggaraan pelatihan dan peningkatan
kompetensi aparatur. Pada tahun 1988 semua kegiatan akademis maupun
administratif dipindahkan ke Kampus baru di Jl. Raya Sumenep – Pamekasan Km.5
Patean – Sumenep, hal ini disebabkan karena kampus lama yang merupakan pinjam
pakai milik Pemerintah Kabupaten Sumenep sudah tidak diperpanjang lagi karena
sudah tidak dapat menampung jumlah mahasiswa yang semakin meningkat dari tahun
ke tahun. Selanjutnya kampus Universitas Wiraraja di Jl. Raya Sumenep –
Pamekasan Km. 5 Patean Sumenep ini dipergunakan sampai sekarang.

Tahun 1996 diadakan pembukaan satu Fakultas baru yaitu Fakultas Teknik
dengan Program Studi Teknik Sipil untuk jenjang Program S1 sesuai Surat
Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 47/DIKTI/Kep/1996, tanggal 26 Pebruari
1996, tentang pemberian status terdaftar pada jurusan Teknik Sipil Program Studi
Teknik Sipil Fakultas Teknik di lingkungan Universitas Wiraraja.

Pada tahun 2006 berdasarkan akta Notaris IRA ANGGRAINI, SH., Notaris di
Kabupaten Sumenep, tanggal 31 Agustus 2006, Nomor : 21, terjadi perubahan nama
badan penyelenggara dari Yayasan Universitas Wiraraja menjadi Yayasan Arya
Wiraraja, dan selanjutnya pada tahun 2010 diadakan alih kelola badan penyelenggara
dari Yayasan Arya Wiraraja dalam Likuidasi kepada Yayasan Arya Wiraraja
berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Yayasan Arya Wiraraja Nomor : 42, tanggal 27
Nopember 2010, dibuat dihadapan Notaris SJAIFURRACHMAN, SH., MH., akta
alih kelola ini telah mendapat pengesahan berdasarkan SK Menteri Riset Teknologi
dan Pendidikan Tinggi, Nomor : 473/KPT/I/2016, tanggal 8 Nopember 2016.
Susunan pengurus Yayasan terakhir dengan akta Notaris Nomor : 11, tanggal 9 Juni
2010, dan telah terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan
Nomor : AHU.4036.AH.01.04 Tahun 2010, tanggal 27 September 2010.
Tahun 2008 diadakan pembukaan Fakultas Ilmu Kesehatan, dengan dua Program
Studi yaitu :

1. Program Studi Kebidanan untuk jenjang program D3, sesuai Surat Izin
Penyelenggaraan Program Studi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan Nasional Nomor : 2212/D/T/2008, tanggal 15 Juli
2008.
2. Program Studi Ilmu Keperawatan untuk jenjang program S1, sesuai Surat Izin
Penyelenggaraan Program Studi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan Nasional Nomor : 2733/D/T/2008, tanggal 13
Agustus 2008.

Tahun 2008 juga diadakan pembukaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
dengan Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam untuk jenjang Program S1
sesuai Surat Izin Penyelenggaraan Program Studi dari Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor : 2942/D/T/2008, tanggal 04
September 2008.

Tahun 2012 diadakan pembukaan satu Program Studi pada Fakultas Ilmu
Kesehatan yaitu Program Studi Profesi Ners, sesuai Keputusan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 367/E/O/2012 tentang
Penyelenggaraan Program Studi Profesi Ners pada Universtas Wiraraja tanggal 07
Nopember 2012.

Tahun 2014 diadakan pembukaan satu Program Studi pada Pascasarjana


Universtas Wiraraja, yaitu Program Studi Ilmu Hukum untuk jenjang Program S2
sesuai Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor :
178/E/O/2014, tanggal 17 Juni 2014.

Tahun 2015 diadakan pembukaan satu Program Studi pada Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, yaitu Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar untuk
jenjang Program S1 sesuai Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi Republik Indonesia, Nomor : 162/M/Kp/IV/2015, tanggal 14 April 2015.

Tahun 2015 diadakan pembukaan satu Program Studi pada Fakultas Pertanian,
yaitu Program Studi Teknologi Hasil Pertanian untuk jenjang Program S1 sesuai
Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia,
Nomor : 490/KPT/I/2016, tanggal 15 Nopember 2016.

Tahun 2019 diadakan pembukaan program studi pada Fakultas Ilmu Kesehatan
yaitu Program Studi Kebidanan untuk jenjang Program S1 dan Pendidikan Profesi
Bidan Program Profesi sesuai Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan
Tinggi Republik Indonesia, Nomor : 620/KPT/I/2019, tanggal 26 Juli 2019.

Tahun 2020 diadakan pembukaan satu Program Studi pada Fakultas Teknik yaitu
Program Studi Informatika untuk jenjang Program S1 sesuai dengan Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor : 185/M/2020,
tanggal 31 Januari 2020.

Universitas Wiraraja didirikan untuk berkontribusi pada upaya mencerdaskan


kehidupan bangsa melalui pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi secara bermutu
serta mampu mencetak lulusan yang kompeten di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi, mempunyai etika yang baik, memiliki jiwa enterpreuner serta rasa cinta
tanah air yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai