PERTEMUAN KE-2
Pengertian Budaya
Kita pasti telah familier dengan kata budaya karena Indonesia memiliki beragam budaya yang
tersebar di penjuru wilayahnya. Namun, apakah kamu telah mengetahui arti sebenarnya dari kata
'budaya'?
Dalam kajian antropologi, budaya dianggap singkatan dari 'kebudayaan; sehingga tidak ada
perbedaan berdasarkan definisinya. Namun, berdasarkan penelusuran dari berbagai literatur, ada
beberapa pengertian budaya dan kebudayaan.
Dalam bahasa Inggris, budaya dan kebudayaan disebut culture, yang secara etimologi berasal dari
kata Latin Colere, yang artinya mengolah atau mengerjakan.
Kata 'culture' juga kadang diterjemahkan sebagai 'kultur' dalam bahasa Indonesia, yang memiliki
arti sama dengan kebudayaan.
Budaya merupakan cara hidup yang berkembang serta dimiliki bersama oleh kelompok orang, dan
diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari berbagai unsur yang rumit, termasuk
sistem agama, politik, adat istiadat, perkakas, bahasa, bangunan, pakaian, serta karya seni.Budaya
memengaruhi banyak aspek dalam kehidupan manusia. Seiring berjalannya waktu, budaya bersifat
kompleks, abstrak, dan luas dalam peradaban manusia.
Berikut ini rangkuman tentang pengertian budaya menurut para ahli, ciri, fungsi, unsur, serta
contohnya yang ada di Indonesia, seperti dilansir dari laman Dosenpendidikan dan Saintif:
Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan kepercayaan, kesenian, moral, hukum,
adat istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota
masyarakat.
Koentjaraningrat
Budaya diartikan sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
Linton
Budaya adalah keseluruhan sikap dan pola perilaku serta pengetahuan yang merupakan suatu
kebiasaan yang diwariskan dan dimiliki oleh suatu anggota masyarakat tertentu.
Parsudi Suparian
Budaya adalah seluruh pengetahuan manusia yang dimanfaatkan untuk mengetahui serta
memahami pengalaman dan lingkungan yang mereka alami.
Gbr. Kegiatan pertanian karo sebelum mengenal penggunaan
mesin, dilakukan secara gotong royong.
PERTEMUAN KE-3
CIRI-CIRI DAN FUNGSI BUDAYA
A. CIRI-CIRI BUDAYA
B. FUNGSI BUDAYA
Berikut ini adalah beberapa fungsi budaya bagi kehidupan masyarakat:
1. Sebagai Sistem Komunikasi
Budaya membantu masyarakat dalam berkomunikasi dengan menggunakan simbol-
simbol yang dikenal bersama.
2. Pengontrol Sosial
Budaya membantu masyarakat dalam mengontrol perilaku individu agar sesuai dengan
norma-norma yang berlaku dalam masyarakat tersebut.
3. Sumber Pengetahuan
Budaya menyimpan segala pengetahuan yang diperlukan oleh masyarakat dalam
menjalani kehidupannya, termasuk pengetahuan tentang bagaimana menanam,
memelihara ternak, menyusun rumah, dan sebagainya.
4. Sumber Kebahagiaan
Budaya juga dapat memberikan kebahagiaan bagi masyarakat melalui kegiatan-kegiatan
seni dan hiburan yang diadakan sesuai dengan tradisi masing-masing masyarakat.
5. Sumber Kekuatan
Budaya dapat menjadi sumber kekuatan bagi suatu masyarakat karena dapat memperkuat
solidaritas dan kebersamaan di antara anggotanya
Gambar Budaya
PERTEMUAN KE-4
JENIS-JENIS BUDAYA KARO
Setiap daerah di Sumatera Utara (Sumut) memiliki beragam budaya dan adat istiadat. Hal
ini pun terdapat di Kabupaten Karo. Di daerah ini, ada beberapa upacara tradisional yang perlu
diketahui. Tradisi ini sudah ada sejak zaman dahulu dan terus dilakukan dari masa ke masa..
Jenis-jenis upacara dalam adat Karo yaitu:
1. Ndilo Udan
Ritual ini dilakukan bila kemarau tengah melanda. Biasanya dilakukan upacara
pemanggilan hujan oleh seorang dukun
2. Ngaleng Tendi
Ritual pada masyarakat Karo untuk memanggil jiwa seseorang.
3. Mbessur-mbesuri
Adalah ritual adat suku Karo dimana ketika padi telah berisi maka sang pemilik akan
membuat makanan khas Karo yang bernama Lemang. Ritual ini disebut juga nerites
4. Erpangir Kulau
Ritual budaya yang hingga kini masih dilakukan oleh masyarakat Karo dimana mereka
akan mandi ke sungai untuk menyucikan diri.
6. Mahpah
Sama halnya dengan merdang meddem, mahpah juga adalah kegiatan tahunan pada
masyarakat Karo dimana akan ditampilkan pagelaran budaya kesenian Guro-Guro Aron
7. Motong Rambai
Adalah ritual budaya pada ruang lingkup keluarga dimana hanya dihadiri oleh orang-
orang terdekat saja. Ritual ini dilakukan pada saat menggunting rambut bayi.
8. Ngumbung
Adalah satu istilah pada masyarakat Karo, ritual yang identik dengan sistem mata
pencaharian hidup dimana suku Karo tidak akan bekerja pada hari-hari tertentu. Istilah
lainnya adalah jeda kerja.
9. Merdang Merdem
Kerja tahun diadakan setiap tahunnya, merupakan wujud ucapan syukur kepada sang
khalik atas berkat yang dikaruniakannya. Pada upacara adat ini juga akan ditampilkan
pagelaran budaya karo Guro-Guro Aron
PERTEMUAN KE-5
PENGERTIAN PESTA TAHUNAN (MERDANG MERDEM/KERJA TAHUN)
Merdang Merdem atau Kerja Tahun adalah sebuah perayaan suku Karo di Kabupaten Karo.
Konon merdang merdem tersebut merupakan kegiatan rutin setiap tahun yang biasanya
dilaksanakan setelah acara menanam padi di sawah selesai.
Perayaan tersebut merupakan bagian dari ucapan syukur kepada sang Pencipta karena kegiatan
menanam padi telah selesai. Teriring doa agar tanaman padi tersebut diberkati sehingga bebas
dari hama dan menghasilkan panen yang berlimpah.
Momen yang melibatkan seluruh warga kampung tersebut biasanya juga dimanfaatkan muda-
mudi sebagai ajang mencari jodoh. Setiap acara merdang merdem biasanya dimeriahkan dengan
gendang guro-guro aron yaitu acara tari tradisional Karo yang melibatkan pasangan muda-mudi.
Setiap kecamatan di Tanah Karo merayakan merdang merdem pada bulan yang berbeda.
Kecamatan Munte merayakan merdang merdem pada hari ke-26 beraspati medem kalender Karo
yang biasanya jatuh di bulan Juli.
PERTEMUAN KE-6
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN KERJA TAHUN
Konon, pesta sekampung tersebut sebegitu meriahnya sehingga lama perayaannya sampai enam
hari di mana setiap hari mempunyai makna yang berbeda.
Hari pertama, cikor-kor.
Hari tersebut merupakan bagian awal dari persiapan menyambut merdang merdem yang ditandai
dengan kegiatan mencari kor-kor, sejenis serangga yang biasanya ada di dalam tanah. Umumnya
lokasinya di bawah pepohonan. Pada hari itu semua penduduk pergi ke ladang untuk mencari
kor-kor untuk dijadikan lauk makanan pada hari itu.
Hari kedua, cikurung.
Seperti halnya pada hari pertama hari kedua ditandai dengan kegiatan mencari kurung di ladang
atau sawah. Kurung adalah binatang yang hidup di tanah basah atau sawah, biasa dijadikan lauk
oleh masyarakat Karo.
Hari ketiga, ndurung.
Hari ketiga ditandai dengan kegiatan mencari nurung, sebutan untuk ikan, di sawah atau sungai.
Pada hari itu penduduk satu kampung makan dengan lauk ikan. Ikan yang ditangkap biasanya
nurung mas, lele yang biasa disebut sebakut, kaperas, belut.
Hari keempat, mantem atau motong.
Hari tersebut adalah sehari menjelang hari perayaan puncak. Pada hari itu penduduk kampung
memotong lembu, kerbau, dan babi untuk dijadikan lauk.
Hari kelima, matana.
Matana artinya hari puncak perayaan. Pada hari itu semua penduduk saling mengunjungi
kerabatnya. Setiap kali berkunjung semua menu yang sudah dikumpulkan semenjak hari cikor-
kor, cikurung, ndurung, dan mantem dihidangkan. Pada saat tersebut semua penduduk
bergembira. Panen sudah berjalan dengan baik dan kegiatan menanam padi juga telah selesai
dilaksanakan.
Pusat perayaan biasanya di alun-alun atau biasa disebut los, semacam balai tempat perayaan
pesta. Acara disitu dimeriahkan dengan gendang guro-guro aron di mana muda-mudi yang sudah
dihias dengan pakaian adat melakukan tari tradisional.
Perayaan tidak hanya dirayakan oleh penduduk kampung tetapi juga kerabat dari luar kampung
ikut diundang menambah suasana semakin semarak. Pada hari itu pekerjaan paling berat adalah
makan. Karena setiap kali berkunjung ke rumah kerabat aturannya wajib makan.
Hari keenam, nimpa.
Hari itu ditandai dengan kegiatan membuat cimpa, makanan khas Karo, biasa disebut lepat.
Cimpa bahan dasarnya adalah tepung terigu, gula merah, dan kelapa parut. Cimpa tesebut
biasanya selain untuk hidangan tambahan setelah makan. Tidak lengkap rasanya merdang
merdem tanpa kehadiran cimpa.
Untuk kecamatan lain di Tanah Karo kegiatan nimpa diganti dengan ngerires yaitu acara
membuat rires yang dalam bahasa indonesia disebut lemang. Cimpa atau lemang daya tahannya
cukup lama, masih baik untuk dimakan meski sudah dua hari lamanya. Oleh karena itu cimpa
atau rires cocok untuk dijadikan oleh-oleh bagi tamu ketika pulang.
Hari ketujuh, rebu.
Hari tersebut merupakan hari terakhir dari serangkaian pesta enam hari sebelumnya. Pada hari
tersebut tidak ada kegiatan yang dilakukan. Tamu-tamu sudah kembali ke tempat asalnya. Semua
penduduk berdiam di rumah. Acara kunjung-mengunjungi telah selesai. Pergi ke sawah atau
ladang juga dilarang pada hari itu.
Seperti halnya arti rebu itu sendiri yang artinya tidak saling menegur, hari itu adalah hari
penenangan diri setelah selama enam hari berpesta. Beragam kesan tinggal melekat dalam hati
masing-masing penduduk kampung. Hari besok telah menanti untuk kembali melakukan
aktivitas sebagaimana hari-hari biasanya.
PERTEMUAN KE-7
Jenis-jenis Makanan Khas Karo
Karo merupakan suku yang berada di Sumatera Utara. Suku ini memiliki keberagaman kuliner
yang unik dan nikmat. Membuatnya kerap menjadi incaran para wisatawan yang berkunjung ke
daerah Sumatera Utara.
Arsik Nurung Mas
Masakan ini membutuhkan waktu hingga berjam-jam untuk membuatnya. Hal tersebut ditujukan
agar bumbu dapat meresap dengan sempurna kedalam ikan. Untuk jenis ikan yang digunakan
yaitu ikan mas. Namun dapat juga diganti dengan ikan lain sesuai selera. Rasa dari masakan ini
yaitu asin, asam dan juga pedas. Nikmat disajikan dengan sayuran pelengkap dan juga nasi
hangat.
Babi Panggang Karo
makanan ini dijual di beberapa restoran khas karo yang tersebar di Indonesia. Babi panggang
karo biasanya disajikan dengan makanan pelengkap seperti sup daging babi, daun ubi tumbuk
yang dicampur dengan parutan kelapa, darah babi yang sudah diolah, sambal, kidu-kidu dan nasi
putih hangat.
Makanan ini menjadi ikon khas Sumatera Utara. Belum lengkap rasanya mengunjungi tanah
Karo kalau belum menyicipi masakan khas satu ini.
Terites
Terites merupakan makanan khas karo yang sangat unik. Dijamin tidak akan ditemukan di daerah
lainnya. Makanan ini terbuat dari rumput – rumputan yang ada di dalam usus sapi, kerbau atau
kambing.
Gule Kuta-Kuta
Bahasa Indonesia dari gule kuta – kuta yaitu gulai ayam kampung. Secara tampilan dan bumbu
utama tidak berbeda dengan gulai pada umumnya. Namun ada satu bahan yang menarik di dalam
gulai ini, yaitu asam cekala dan juga buang kecombrang.
Penambahan bahan ini membuat aroma gule kuta-kuta semakin sedap. Selain itu didalamnya
juga terdapat potongan kentang. Namun ini tidak wajib, dapat ditambahkan sesuai selera saja.
Masakan ini sering ditemui pada saat upacara adat.
5. Manuk Getah
Makanan khas karo ini juga terbuat dari daging ayam kampung. Makanan ini merupakan
makanan berkuah yang menggunakan bumbu khas Karo. Namun uniknya, kuah tersebut
berbahan dasar darah ayam.
Para wisatawan menggolongkan makanan ini kedalam kuliner ekstrim. Bagi kalian yang
penasaran dan merasa tertantang untuk mencicipinya, bisa menemukan masakan ini di beberapa
rumah makan yang tersebar di Medan.
6. Kidu-kidu
Makanan satu ini juga termasuk dalam makanan ekstrim khas Karo. Kidu-kidu terbuat dari ulat
sagu. Ulat sagu yang digunakan yaitu yang berasal dari bagian dalam pohon aren yang sudah
mati. Sebenarnya ulat sagu merupakan larva dari kumbang berkepala merah.
Cara memasak kidu-kidu yaitu dengan membersihkan ulat sagu kemudian menggorengnya. Lalu
setelah matang dan garing, ulat sagu dicampurkan dengan kuah yang mengandung rempah-
rempah. Remaph-rempah yang digunakan yaitu kunyit, kemiri, bawang putih, bawang merah,
kecombrang, dan andaliman.
Walaupun terdengar geli, namun makanan ini terasa lezat dan kaya manfaat. Ulat sagu dipercaya
dapat menambah stamina. Karena ulat sagu mengandung asam amino dan kandungan
karbohidrat yang tinggi.
7. Cimpa Unung-Unung
Merupakan makanan khas Karo yang akan Anda temui di setiap perjamuan dan pesta yang
diadakan oleh Suku Karo. Makanan yang satu ini sangat unik, karena merupakan makanan
peninggalan turun temurun yang hingga saat ini masih dilestarikan oleh penduduk Karo.
Makanan ini terbuat dari adonan beras ketan yang kemudian diisi dengan campuran antara
kelapa parut dan gula aren atau gula merah. Setelah dibentuk kecil-kecil, adonan Cimpa Unung-
Unung ini kemudian dibungkus dengan Daun Singkut atau biasa disebut sebagai Daun Pisang di
daerah Jawa.
Karena campuran bahannya, Cimpa Unung-Unung memiliki rasa manis yang khas. Karena
begitu terkenalnya makanan ini, penduduk Karo hampir selalu akan mencari makanan ini di
setiap acara Suku Karo yang diadakan besar-besaran.
Bagi mereka, acara besar tanpa Cimpa Unung-Unung seperti ada yang kurang. Oleh karena itu,
untuk Anda yang mencari makanan khas Karo, Cimpa Unung-Unung wajib masuk ke dalam
daftar kuliner pertama Anda.
8. Cincang Bohan
Makanan yang satu ini biasanya disajikan bersama dengan nasi dan ikan teri di dalam acara Suku
Karo yang bernuansa gembira, sebagai hidangan makan utama mereka. Terdiri dari campuran
daging dan sayur, cita rasa dari Cincang Bohan terkenal sangat enak.
Cincang Bohan ini mencampurkan beberapa sayuran yang unik, seperti daun ubi, jantung pisang,
rimbang, inti batang pisang, daun bawang, tomat, kencung, kemiri, kelapa, dan asam cikala.
Sayuran tersebut kemudian dicampurkan dengan daging, biasanya bisa daging sapi atau daging
ayam.
Setelah dicampur merata, Cincang Bohan kemudian dimasukan ke dalam ruas-ruas bambu yang
telah dipotong-potong. Lalu, ruas bambu tersebut diletakan di dekat api untuk dibakar hingga
masak, namun tidak langsung mengenai api. Proses pembuatan Cincang Bohan yang menarik ini,
membuat banyak orang penasaran untuk mencicipinya.
9. Tasak Telu
Tasak telu memiliki arti tiga masakan. Bukan berarti makanan khas ini terdiri dari 3 masakan
yang berbda, namun ada tiga elemen masakan dalam 1 hidangan. Elemen yang pertama ayam
dan juga jeroannya yang direbus dengan mencampur berbagai macam bumbu.
Kemudian ayam tersebut dipotong-potong lalu disajikan. Jika ingin memperkaya rasa, ayam dan
jeroan tersebut dapat dimasak kembali nenggunakan darah ayam. Elemen kedua yaitu, air
rebusan ayam yang tadi dimasak kembali bersama dengan tulang-tulang ayam. Lalu tambahkan
cipera dan bumbu – bumbu lannya. Masak hingga matang dan kental.
Nantinya kuah ini akan disiramkan diatas rebusan ayam ketika dihidangkan. Elemen yang ketiga
yaitu cincangan sayur. Sayur yang digunakan dapat disesuaikan dengan selera. Sayur-sayur
tersebut kemudian dicampurkan dengan parutan kelapa yang sudah dibumbui. Hasilnya mirip
dengan urap.
10. Pagit -pagit
Masakan ini mirip dengan terites. Bahan utamanya yaitu rumput yang ada di lambung sapi.
Setelah rumput dikeluarkan dari lambung sapi, rumput tersebut diperas hingga beberapa kali.
Kemudian air perasannya dimasak untuk dijadikan kaldu.
Agar rumput tidak berbau amis maka dimasak bersama kulit pohon cingkam, susu segar, serai,
jahe, asam dan daun jeruk. Kemudian bagian perut sapi atau babat dan sumsum tulang sapi juga
dimasak dan disajikan sebagai pelengkap hidangan ini.
PERTEMUAN Ke-8
Jenis-jenis Kuliner Khas Karo
5 kuliner khas Karo yang wajib Anda coba saat berkunjung ke sana:
1. Cimpa Unung-unung
Makanan ini terbuat dari beras ketan sebagai bahan utamanya. Isinya menggunakan gula yang
dicampur dengan kelapa parut dan sebagai baju luarnya pada umumnya menggunakan daun
pisang atau sering disebut daun singkut.
Cimpa khas Karo ini biasa disajikan bila ada pesta-pesta, baik itu pesta pertemuan keluarga
(perpulungen) sampai pesta adat yang besar seperti perkawinan atau kerja tahun (merdang
merdem).
Cimpa unung-unung bisa disebut juga kue yang bisa kita dapat dan nikmati kala ada pesta,
perpulungan, atau acara besar lainnya. Bisa dikatakan Cimpa merupakan salah satu simbol dari
kekhasan makanan Karo. Dan biasanya diacara besar nggak ada Cimpa, seperti ada yang kurang.
2.Gule Kuta-kuta
Gule kuta-kuta dalan bahasa Indonesia adalag gulai ayam kampung. Gule kuta-kuta merupakan
masakan tradisional Karo salah satu etnis di Sumatera Utara. Yang menjadi ciri khas dari gulai
ini adalah bumbu yang digunakan salah satunya adalah asam celaka/patikala dan juga kincong
atau kecombrang atau juga honje.
3.Pagit-pagit
Pagit-pagit atau trites adalah makanan khas Karo yang terbuat dari makanan lembu atau kerbau
yang masih ada di lambung. Bahan utamanya adalah makanan yang masih ada di lambung
kerbau atau sapi yang sudah dihaluskan oleh hewan itu, sebelum sarinya diserap.
Saat lembu atau kerbau dipotong, bahan dari dalam lambung atau usus besar tersebut dipisahkan
dulu dalam wadah yang lain. Bahan dari lambung hewan itu kemudian dimasak dengan aneka
bumbu dicampur dengan usus lembu atau kerbau yang dicincang.
Makanan ini sungguh lezat dan menurut tradisi Karo makanan ini juga berkhasiat mengobati
sakit perut.
4.Tasak Telu
Tasak Telu dalam bahasa Karo berarti masakan tiga jenis. Yakni ayam buras rebus dengan bumbu
khusus, cepera atau kuah ayam yang dicampur jagung gongseng dan sambah getah yakni sambal
khas Karo dari cabai rawit atau kincong, jeruk nipis dan sedikit darah ayam.
Tak banyak yang mengenal Tasak Telu, makanan tradisional Karo yang biasanya hanya bisa
dinikmati untuk acara adat tertentu. Kini, Tasak Telu mulau menjadi menu khusus di warung nasi
kawasan Kota Berastagi dan Kabupaten Karo.
5.Kidu-Kidu
Kidu-kidu adalah makanan yang terbuat dari ulat sagu, namun banyak yang menamainya ulat
bagong atau nama latin rhynchophorus ferruginenus. Hewan ini kerap ditemukan pada bagian
dalam pohon aren. Pada umumnya ulat sagu akan sangat berkembang di pohon aren yang sudah
mati.
Ulat sagu adalah larva yang berasal dari kumbang, tetapi bukan kumbang biasa. Jenis kumbang
yang memiliki kepala bewarna merah ini kemudian bertelur. Telur tersebut kemudian
berkembang hingga menjadi ulat dewasa.
Ulat sagu bermanfaat sebagai penambah stamina, karena memiliki kadar asam amino yang
tinggi. Menurut penelitian, asam amino pada telur kalah dengan asam amino yang terdapat pada
ulat sagu. Ulat sagu ini memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi juga, sehingga dipercaya
mampu memberikan asupan tenaga yang tinggi.
PERTEMUAN KE-11
Pemilihan Daging Babi Untuk Lomok-lomok
Memilih daging babi adalah melihat tekstur atau kekenyalan. Daging babi masih segar jika
teksturnya masih kenyal dan tidak berlendir. Kamu bisa mengecek teksturnya dengan cara
menekan daging menggunakan jari. Jika kembali ke posisi semula, maka daging babi itu masih
baru dan segar.
Daging babi memiliki ciri khas yang digunakan sebagai pembeda dari daging ternak lainnya,
daging babi lebih kenyal dan mudah direnggangkan, warna daging agak pucat, serat lebih halus
dibandingkan daging sapi, bau dagingnya juga khas, lemak berwarna putih dan nampak tebal.
PERTEMUAN KE-12
Alat, Bahan dan Cara Pengolahan Lomok-lomok
Lomok-lomok adalah makanan utama pelaksanaan upacara adat yang berasal dari Sumatera
Utara. Masakan ini berasal dari daging babi yang masih muda, kemudian potongan dagingnya
direbus tidak terlalu matang lalu di cincang halus dan ditumis dengan campuran bumbu pilihan,
dicampur dengan getah atau darah.
Bahan-bahan
1. 1 kg daging babi
2. Bumbu halus
3. 5 buitir bawang putih
4. 2 butir bawang merah
5. 20 buah cabe merah
6. 10 buah cabe rawit merah
7. 1 ruas jahe
8. 1 ruas kunyit
9. 1 sdm andaliman
10. 2 butir kemiri
11. 2 ruas lengkuas
12. Pelengkap
13. 3 butir asam patikala (geprek)
14. 5 batang sereh (geprek)
15. 5 lbr daun jeruk
16. 1/2 butir kelapa (parut dan disangrai)
17. secukupnya Garam
18. Merica bubuk
19. secukupnya Air
Cara Membuat
1. Langkah 1
2. Langkah 2
Campurkan daging dengan bumbu halus kemudian masukan dalam wajan. Tambahkan sereh
patikala, daun jeruk.
3. Langkah 3
Masak hingga daging berubah warna kemudian masukan air. Tutup wajan dan masak dengan
api sedang sampai daging lunak
4. Langkah 4
5. Langkah 5
Stelah air berkurang, masukan kelapa sangrai yg sudah dihaluskan, garam dan merica bubuk.
Lalu masak sampai air surut.
6. Langkah 6
1. 1 kg daging B2 campur
2. 1 ons cabe kecil
3. 10 siung bawang putih
4. 10 buah asam cekala
5. 5 lembar daun jeruk
6. 2 batang daun bawang
7. 1 sdkm andaliman
8. secukupnya Garam
9. Darah B2
Cara Membuat
1. Langkah 1
Potong potong daging ukuran sesuai selera..tp jgn besar sekali n jgn kecil sekali...lalu rebus
hingga matang dan masukkan sedikit garam...
2. Langkah 2
Siapkan semua bumbu yg akan di giling...giling andaliman sampai halus...giling bawang putih..
3. Langkah 3
Giling cabe kecil, keluarkan isi asam cekala lalu giling, ambil putih serainya saja lalu digiling
jg sampai halus
4. Langkah 4
Tumis bumbu sampai harum, masukkan daging, masukkan darah aduk sampai rata lalu masak
sebentar, masukkan garam, icip rasa, masukkan daun bawang yg sudah dipotongi
5. Langkah 5
Apabila terlalu kering, mssukkan sedikit kuah hasil rebusan daging ...Siap di sajikan
PERTEMUAN KE-13
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Makanan adalah segala sesuatu yang dapat
dimakan (seperti penganan,lauk-pauk, kue) atau segala bahan yang kita makan atau masuk ke
dalam tubuh yang membentuk atau mengganti jaringan tubuh, memberikan tenaga, atau mengatur
semua proses dalam tubuh. Adapun kandungan dalam Cincang Bohan sangat bervariasi dan bagus
untuk tubuh karena kandungannya sangat alami.
Manfaat Cincang Bohan antara lain, untuk melengkapi menu makanan dalam pesta
tahunan, pesta pernikahan dan sudah menjadi kebudayaan bagi suku karo. Selain dari pada itu
Cincang Bohan juga bisa dijadikan sebagai menu makanan pelengkap. Cincang Bohan adalah
masakan tradisional suku karo yang dikenal dengan kelzatannya dan cara memasaknya yang unik.
Cincang Bohan sendiri terdiri dari sayuran,daging ayam atau sapi, kelapa parut serta
bumbu dapur lainnya yang dicincang halus dan dimasak dalam bambu muda. Memasaknya juga
menggunakan bara api layaknya memasak lemang. Rasa dan aromanya yang khas membuat
masakan satu ini kerap diburu. Meski demikian Cincang bohan kini telah beradaptasi, tidak jarang
masyarakat karo memasak cincang tidak lagi menggunakan bohan atau bambu melainkan dengan
peralatan masak seperti kuali atau kukusan, Sehinnga masakan satu ini juga sudah cukup mudah
ditemui di rumah makan khas karo.
PERTEMUAN KE-15
CARA MENGOLAH DAN MENGONSUMSI CINCANG BOHAN SERTA
PENYAJIANNYA
Untuk membuat Cincang Bohan, perlu mempersiapkan beberapa bahan seperti bambu yang
dipotong per-ruas, kayu bakar dan tempat membakar bohannya. Untuk bahan membuat cincangnya
perlu mempersiapkan beberapa bahan seperti :
1. Jantung Pisang
2. Batang Pisang bagian intinya
3. Tomat
4. Asam Cikala
5. Kencung atau bunga cikala
6. Cabe
7. Bawang putih
8. Bawang Merah
9. Jahe
10. Kelapa
11. Kemiri
12. Rimbang
13. Daging
14. Daun Pisang
Seluruh bahan disesuaikan dengan berapa banyak porsi yang akan dibuat, semakin banyak
porsinya maka bumbunya juga harus semakin banyak.
Cara Membuat
1. Pertama haluskan semua bumbu seperti bawang,cabe,jahe,dan tomat jangan lupa
tambahkan garam.
2. Iris Cincang daging ukuran sesuai selera
3. Cincang daun ubi, jantung pisang, kencung dan campurkan dengan kelapa
4. Satukan bumbu yang sudah digiling dengan cincang yang sudah dicampur dengan
kelapa dan daging lalu aduk menggunakan hingga tercampur rata
5. Pukul asam cikala hingga hancur, dan rimbang, satukan dengan semua bahan dan
kembali diaduk, pastikan semua bahan tercampur dengan baik. Di sela-sela mengaduk
jangan lupa tambahkan garam halus untuk menambah cita rasa. Boleh pula
ditambahkan beberapa batang serai yang sudah dipukul halus.
6. Tumbuk kemiri hingga halus lalu campurkan lagi hingga rata.
7. Jika semua bahan sudah tercampur rata, maka masukkan ke dalam bohan yang sudah
dilapisi denga daun pisang.
Setelah makanan semua siap dimasak Cincang bohan siap untuk dihidangkan dan
menjadi salah satu ciri khas makanan dari suku karo.
PERTEMUAN KE-16
Asal dan Manfaat Ubi Kayu
Salah satu masakan khas suku karo pada kerja tahun adalah enggule tulan babi ras gadung kayu.
SINGKONG, ketela pohon, atau ubi kayu (gadung kayu) merupakan salah satu komoditas pangan
nasional, yang banyak dimanfaatkan sebagai kebutuhan konsumsi massa. Kini, singkong menjadi
bahan olahan populer di sektor domestik dan industri.
PERTEMUAN KE-17
Kandungan yang Terdapat Dalam Tulang Babi dan Ubi Kayu
Kandungan yang terdapat dalam ubi kayu.
Singkong mengandung sumber mineral yang cukup banyak seperti kalsium, fosfor, mangan, zat
besi, dan kalium. Mineral ini diperlukan untuk perkembangan, pertumbuhan, dan menjalankan
fungsi jaringan tubuh. Kalsium diperlukan untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi.
Kandungan dalam daging babi
Daging babi dianggap sebagai sumber protein dan memiliki nutrisi yang hampir sama dengan
daging sapi. Daging babi juga mengandung kalium, fosfor, zinc, niacin (vitamin B3), thiamine
(vitamin B1), folat, riboflavin (vitamin B2), dan vitamin B6. Namun, daging babi berisiko
menyebabkan infeksi cacing pita atau taeniasis.
PERTEMUAN KE-18
Cara Pengolahan Gulen (Tulang Babi ras Gadung Kayu)
Bahan-bahan
1 Kg daging babi
2 kg ubi kayu
Bumbu
100 gr cabe rawit
50 gr cabe merah
8 siung bawang merah
6 siung bawang putih
5 buah cekala
2 ruas jari Jahe
1 ruas jari kunyit
5 tangkai serei
Daun perai secukupnya
2 lembar Daun salam
2 Tomat (sedang)
Santan (1 Kelapa)
Garam secukupnya
Minyak goreng untuk menumis.
Cara memasak
1. Rebus tulang babi setengah matang
2. Semua bumbu di tumis dan masukkan ke dalam rebusan tulang , setelah memdidih
masukkan ubi kayu, setelah ubi setengah matang masukkan santan.
3. Tunggu beberapa menit santan mendidih maka sayuran tsb sdh matang
4. Sajikan
PERTEMUAN KE-19
Makanan Khas Karo: Gule kuta-kuta (manuk gundur/lemang-lemang)
Pengertian, Kandungan dan Manfaat Buah Gundur Serta Cara mengolah dan
mengonsumsi buah gundur
GUNDUR
1. Pengertian Gundur
PERTEMUAN KE-20
Pengertian, Spesies dan Kandungan Daging ayam Kampung serta Cara Pengolahannya
AYAM KAMPUNG
1. Pengertian Ayam Kampung
2. Cara Membuat
Siapkan semua bahan
Tumis bumbu halus, lengkuas, jahe, ketumbar, daun jeruk dan daun salam
sampai harum, lalu masukkan ayam aduk hingga rata.
Setelah itu Masukkan santan encer, aduk-aduk masukkan garam, tunggu
sampai mendidih dan ayam setengah matang.
Masukkan santan kental, aduk terus jangan sampai santan pecah, setelah
mendidih masukkan buah gundur, daun bawang dan cekala, aduk kembali
koreksi rasa.
PERTEMUAN KE-21
Asal Usul Lemang (Rires)
Rires, lebih dikenal secara nasional dengan nama "lemang". Itu adalah sejenis penganan
dari beras pulut (ketan) yang dicampur dengan santan, kunyit, garam dan lada yang dihaluskan.
Dikemas dalam balutan daun pisang, kemudian dimasukkan ke dalam potongan ruas bambu untuk
dipanggang dengan kayu bakar.
Dalam tradisi suku Karo, yang dominan berdomisili di Sumatera Utara, "Rires" dibuat dan
disajikan sebagai makanan pada acara pesta syukuran setelah panen padi. Pesta rakyat ini dikenal
dengan nama "Kerja Tahun".
Bila di suatu desa di Kabupaten Karo dilakukan pesta kerja tahun, yang waktunya berbeda-
beda mengikuti waktu panen padi di setiap desa, maka warga desa yang merayakannya umumnya
akan memasak rires dan penganan lainnya. Memang ada juga desa yang tidak memasak rires pada
pesta kerja tahun.
Ada yang unik dan menarik, terkait hubungan sejarah dan budaya Karo dalam tradisi
memasak lemang atau rires ini. Mari kita lihat satu persatu.
Tidak ditemukan secara jelas asal kata rires dari penuturan orang-orang tua di desa, yang
sudah turun-temurun memasak rires. Namun, tahukah Anda? Kita akan menemukan fakta menarik
bila menelusuri asal kata "rires".
Dilansir dari wiktionary.org, secara etimologi, "rires" adalah kata benda (jamak), yang
dalam bentuk tunggalnya adalah "rire" (Middle French), "rire" (Old French), "ridere" (Latin),
artinya tawa. Dalam kelas kata kerja, "rideo" (Latin), atau "rire" (Prancis), berarti tertawa.
Ada satu jenis beras pulut (ketan) khas sebagai bahan baku rires, yang tumbuh secara
endemik pada satu desa di Kabupaten Karo, bernama Page Si Galia. Page berarti beras dalam
bahasa Indonesia.
Ada juga orang yang menyebutnya sebagai "Si gedang janggut", bila diterjemahkan berarti
"Si panjang jenggot". Barangkali karena tangkai bulirnya yang panjang-panjang dengan bulir padi
yang lebat, menyerupai jenggot.
"Page Si Galia" merupakan varietas padi yang hanya tumbuh baik di Desa Serdang,
Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo. Rires atau lemang dari page si Galia ini, nantinya dapat
dinikmati dengan gula aren yang dilelehkan, disebut "tengguli", ini dalam versi manisnya. Atau
bisa juga dinikmati hangat-hangat bersama lauk-pauk, ini dalam versi asinnya.
Desa Serdang adalah sebuah desa di Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo, Provinsi
Sumatera Utara. Menelusuri "Serdang" sebagai entitas wilayah, maka kita akan segera
dihubungkan dengan suku Melayu, serta sejarah Kesultanan Deli dan tentu saja Kesultanan
Serdang.
Kesultanan Serdang berdiri pada tahun 1723, dan bergabung dengan Republik Indonesia
pada tahun 1946. Kesultanan Serdang berpisah dari Kesultanan Deli setelah sengketa takhta
kerajaan.
Menariknya lagi, dari berbagai referensi, kita bisa mengetahui bahwa suku-suku bangsa
rumpun Melayu ini, sama-sama menjadikan lemang sebagai makanan perayaan, meskipun berbeda
nama di sana-sini. Sebagaimana kita ketahui juga, ada pada suku Dayak, Ulun Lampung,
Minangkabau, bahkan di Kelantan, suku Semai, pada orang-orang Banjar di Samarinda, dan
mungkin masih banyak juga pada suku lainnya.
Lemang sebenarnya sudah umum dikenal di berbagai daerah. Terlepas dari berbagai
perbedaan dalam penamaan, bahan-bahan, cara pembuatan dan cara penyajiannya, setidaknya
lemang memiliki satu titik kesamaan pada berbagai budaya.
Lemang umumnya disajikan pada acara selamatan, pesta syukuran, atau pesta adat,
sebagaimana adanya dalam "Rires" pada pesta "Kerja Tahun" suku Karo. Mirip halnya dengan
penyajian nasi tumpeng, yang sudah menjadi bagian kebiasaan yang umum dilakukan oleh
berbagai suku di Indonesia.
PERTEMUAN KE-22
Cara Membuat Lemang (Rires)
Bahan-bahan:
1 kg beras ketan.
1 liter santan kelapa.
1 sdt garam halus.
Beberapa lembar daun pisang
2 batang buluh bambu. Potongan bambu berukuran sekitar 30 sampai 50 centimeter.
Cara membuat
1. Beras ketan dicuci, lalu tiriskan. Tambahkan santan kelapa dan garam.
2. Bersihkan bagian dalam dari buluh bambu tersebut, lalu lapisi bagian pinggiran dalam
bambu dengan daun pisang.
3. Tuangkan beras ketan yang telah diberi santan sebanyak ¾ dari bagian bambu, lalu tutupi
bagian atas bambu dengan daun pisang.
4. Bakar bambu di atas api hingga matang. Keluarkan lemang dari bambu kemudian
potong-potong dan sajikan.
PERTEMUAN KE-23
PENGERTIAN, SEJARAH DAN KANDUNGAN GIJI
PADA CIMPA UNUNG-UNUNG
• Kelapa
Kelapa umumnya dianggap sebagai sumber lemak sehat. Dagingnya mengandung protein dan
serat, serta beberapa mineral penting seperti zat besi, mangan, mineral tembagadan magnesium.
Dua sendok makan kelapa parut segar mengandung nutrisi berikut:
• 35 kalori
• Kurang dari 1 gram protein
• 3 gram lemak
• 2 gram karbohidrat
• 1 gram serat
• 1 gram gula pasir
Secara historis, orang telah menggunakan kelapa sebagai bagian dari pengobatan tradisional.
Daging dikatakan dapat:
• Menangkal beberapa racun
• Melindungi dari penyakit
• Meringankan peradangan
• Membunuh bakteri
• Gula Merah
Gula aren atau palm sugar adalah pemanis yang terbuat dari nira pohon aren. Ini merupakan jenis
gula yang pengolahannya tanpa tambahan bahan kimia dan hanya melalui sedikit tahap
pemrosesan. Gula aren mengandung lebih banyak vitamin dan mineral ketimbang jenis gula
lainnya. Di antaranya, thiamine (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), nicotinic acid (vitamin
B3) dan ascorbic acid (vitamin C). Karena hanya melalui sedikit fase pengolahan, gula aren
masih mengandung tinggi vitamin dan mineral. Ada berbagai manfaatnya bagi kesehatan tubuh,
mulai dari menjaga kadar gula darah, hingga meningkatkan kesehatan sistem pencernaan.
PERTEMUAN KE-24
Alat, Bahan dan Cara Pembuatan Cimpa Unung-unung
Resep Cimpa
Bahan Adonan Bagian Luar:
1 kg tepung ketan
½ kg tepung jati
daun singkut
minyak kelapa
Cara Membuatnya
Pertama-tama kita akan membuat adonan inti cimpa. Masukkan gula merah, dan garam aduk
hingga mendidih
Kalau sudah mengental masukkan kelapa parut, aduk hingga kelapa matang dan berbentuk
gumpalan.
Setelah inti cimpa sudah selesai, saatnya memasak bagian luar cimpa. Pertama-tama campurkan
tepung ketan, garam, dan tambahkan santan sedikit demi sedikit sembari diaduk. Setelah adonan
luar cimpa sudah selesai, saatnya masuk ke tahap pembungkusan
Siapkan daun singkut jika ada, jika tidak ada bisa menggunakan daun pisang. Olesi daun singkut
dengan minyak. Ambil 2sdm adonan ketan tadi dan kemudian isi dengan inti kelapa.
Selanjutnya lipat dan bungkus memanjang dengan mengikat kedua sisi. Pastikan tidak ada daun
yang rusak atau berlubang pada saat proses pembungkusan.
Kukus cimpa sekitar 30 menit dengan api sedang hingga matang. Jika sudah matang cimpa siap
untuk dinikmati.
PERTEMUAN KE-25
Sejarah dan Asal Nama Cimpa Hekter
Cimpa hekter adalah penganan tradisonal lainnya pada suku Karo. Dikemas balutan daun
bengkuang. Sekilas perihal hekter
Hekter yang dimaksud di sini adalah stapler. Alat yang dipakai untuk menjepit kertas.
Dalam KBBI, dijelaskan arti dari stapler adalah alat untuk menjepit (kertas dan sebagainya) yang
berisi staples.
Sementara itu, dari laman wikipedia dijelaskan bahwa stapler, juga sering disebut dengan nama
lain, yakni pengokot, cekrekan atau jegrekan dan jepretan. Merujuk pada bunyi saat ia
digunakan.
Maka itu, tidak heran bila di Indonesia, stapler yang bisa dijumpai di mana-mana, mulai dari
kantor, sekolah, kios fotokopi, rumah tangga, hingga di rumah makan dan penjual makanan,
memiliki banyak nama. Tergantung bunyi yang terdengar di telinga orang mana.
Sudah biasa juga dijumpai dimana-mana, stapler sering digunakan di Indonesia untuk menjepit
bungkus makanan.
PERTEMUAN KE-29
Pengertian, Kandungan dan Manfaat Tape
TAPE KETAN
Pengertian Tape Ketan
Tape ketan hitam bukan hidangan yang asing bagi orang Indonesia. Ada segudang manfaat tape
ketan hitam untuk kesehatan, tapi belum banyak orang yang menyadarinya. Di balik rasanya
yang lezat, manfaat tape ketan hitam ternyata memiliki segudang nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
Tape ketan hitam merupakan hasil fermentasi beras ketan hitam yang sebelumnya mendapat
pencampuran ragi, yang lalu didiamkan dalam beberapa hari untuk mendapatkan hasil fermentasi
berupa kandungan alkohol. Alkohol inilah yang menyebabkan beras ketan hitam menjadi terasa
manis menyegarkan.
Untuk mendapatkan manfaat tape ketan hitam, Anda tetap perlu mengontrol jumlah
konsumsinya. Di tape ketan hitam terdapat alkohol yang tidak baik untuk jantung dan pembuluh
darah. Serta dapat meningkatkan asam lambung pada penderita maag.
Oleh karena itu, pastikan tidak berlebihan dalam mengonsumsi tape ketan hitam agar tetap
mendapatkan manfaatnya. Berikut manfaat tape ketan hitam yang telah dirangkum dari berbagai
sumber.
Di balik segudang manfaat tape ketan hitam, tentunya ada sejumlah nutrisi baik di dalamnya.
Kandungan nutrisi yang dimiliki oleh tape ketan hitam ini sangat dibutuhkan oleh tubuh.
Kandungan nutrisi tape ketan hitam didapat dari bahan utama yang digunakannya, yaitu ketan
hitam. Kandungan nutrisi tersebut seperti energi, kalori, protein, karbohidrat, serat, asam folat,
niacin, vitamin E, sodium, potasium, kalsium, zat besi, mangan, selenium, zinc, magnesium, dan
tembaga.
Manfaat tape ketan hitam untuk kesehatan selanjutnya dapat menurunkan kadar kolesterol di
dalam tubuh sehingga tubuh akan terasa lebih sehat. Manfaat tape ketan hitam ini didapat karena
adanya asam laktat yang terkandung di dalamnya.
Mencegah Kanker
Manfaat tape ketan hitam selanjutnya adalah mampu mencegah terbentuknya sel-sel penyebab
kanker. Manfaat ini didapat karena adanya asam laktat dari tape ketan hitam di dalamnya.
Kandungan asam laktat ini juga dapat mencegah terbentuknya sel-sel penyebab kanker. Hal ini
akan bersifat baik bagi tubuh manusia.
Manfaat tape ketan hitam selanjutnya adalah mengobati penyakit anemia. Manfaat ini didapat
karena tape ketan hitam mengandung zat besi.
Zat besi sangat berguna bagi pembentukan sel darah merah (eritrosit). Sehingga tubuh akan
mempunyai cukup sel darah merah dan terhindar dari penyakit kurang sel darah merah atau
anemia.
Selain mengandung asam laktat dan zat besi, manfaat tape ketan hitam didapat karena adanya
kandungan serat. Serat mampu membantu memperlancar sistem pencernaan, sehingga tape ketan
juga bermanfaat untuk memperlancar sistem pencernaan.
Mengobati Penyakit Ambeien
Manfaat tape ketan hitam selanjutnya dapat mengobati penyakit ambeien. Beberapa literatur
mengatakan bahwa tape, baik dari ketan putih maupun ketan hitam dapat mengobati gejala
ambeien atau yang sudah parah.
Selain itu, manfaat ragi yang ada di dalam tape dapat menyehatkan pencernaan dan menyehatkan
saluran pembuangan. Penyakit ambeien bisa diatasi dengan mengonsumsi tape ketan yang sudah
benar-benar masak ini secara rutin, yaitu 3 kali sehari.
Selain itu, tape ketan hitam juga memiliki sifat anti-infalamsi atau anti-peradangan, sehingga
apabila tape ketan ini dikonsumsi secara teratur dapat menjaga kesehatan kulit dan membuat
kulit menjadi tampak lebih sehat.
Untuk mendapatkan manfaat tape ketan hitam bagi kesehatan, Anda tetap perlu memerhatikan
jumlah konsumsinya. Pastikan mengonsumsi tape ketan hitam tidak berlebihan.
Hal ini dikarenakan di dalam tape terdapat kandungan alkohol yang tidak baik untuk kesehatan
jantung dan pembuluh darah serta dapat meningkatkan asam lambung pada penderita maag.
PERTEMUAN KE-30
Alat dan Bahan serta Cara Pembuatan Tape
Tape ketan
Bahan:
- 1 liter ketan hitam
- 1/4 liter ketan putih
- 3 butir ragi tape yang masih baru (jemur)
- 3 sdm gula pasir dilarutkan dengan 1/2 gelas air matang .
Cara membuat:
1. Campur ketan hitam dan putih dalam baskom, cuci bersih lalu rendam semalam.
2. Cuci kembali ketan sampai bersih, lalu tiriskan.
3. Kukus ketan sampai setengah matang, angkat, siram dengan air dingin sampai rata, pastikan
semua bagian ketan kena air dingin, tiriskan.
4. Kukus kembali ketan sampai matang, angkat dan dinginkan sampai benar-benar dingin.
5. Parut atau haluskan ragi yang sudah dijemur, ayak di atas ketan yang sudah dingin sampai
rata.
6. Letakkan di wadah yang kering dialasi dengan daun pisang lalu siram dengan air gula tadi lalu
simpan dalam wadah tertutup selama 2-3 hari, tape ketan siap disajikan.
PERTEMUAN KE-31
Pemeriksaan Tape dan Pendistribusian
Tape dapat bertahan di dalam suhu ruangan hingga 2 sampai 3 hari bila difermentasi
menggunakan suhu kamar (lebih dari 20 derajat hingga 25 derajat celcius) dan tidak boleh lebih.
Berdasarkan lama Fermentasi tape, Tape yang baik adalah 48 jam dikarenakan tekstur
tape tidak terlalu lunak dan beraroma khas tape dan aromanya agak lebih tajam ,kebanyakan
masyarakat menyukai tape 48 jam dikarenakan memiliki rasa yang tidak terlalu manis dan tidak
terlalu asam.
Tape ketan diletakkan dalam wadah tertutup dan kedap udara, untuk selanjutnya akan
melewati proses fermentasi selama tiga hari sampai seminggu.
Jika dibiarkan selama 2 hingga 3 hari maka bahan tape akan menjadi tape yang lembut
dan manis. Ragi yang ditaburkan pada bahan tape sudah berisi berbagai jenis mikroorganimsme.
Mikroorganisme ini akan memecah gula menjadi kelompok gula yang lebih kecil.
Jika Pesta Tahunan SMP Santo Xaverius 2 dirayakan pada 30 November 2023, maka tape
diolah dari 28 November 2023. Sehingga pemeriksaan tape dilakukan di 30 November 2023 di
pagi hari. Tape dibuka dalam wadah yang sudah tertutup, sehingga kita dapat memilah tape yang
bisa didistribusikan ke tamu undangan dan sebaliknya.
Tape yang baik rasanya manis dan lengket rasa raginya di lidah, juga terdapat asam manis
dengan cita rasa yang unik. Tape yang demikianlah yang dibagikan kepada tamu undangan.
Biasanya sebelum dibagikan kepada tamu undangan, di daerah kita khususnya, tape akan
didistribusikan terlebih dahulu kepada keluarga atau keluarga yang dihormati, seperti kalimbubu
yang menetap di daerah kita sekalipun keluarga mereka juga merayakan kerja tahun.
PERTEMUAN KE-32
Penyambutan Tamu-Tamu yang Diundang
Dalam pesta tahunan, sebagai tamu undangan adalah keluarga dan kerabat dekat serta
orang yang sengaja bertandang ke daerah tersebut dan bersilaturahmi dengan keluarga yang
mereka kunjungi.
Tamu tersebut sudah diberi kabar jauh sebelum hari perayaan dilaksanakan. Pada
umumnya tamu disuruh hadir dalam perayaan ‘Motong’ dan ‘Kerja Tahun’. Keluarga yang
disebut anak beru, biasanya akan lebih dulu dating di hari motong karena untuk menghormati
kalimbubunya maka mereka yang mengerjakan tugas-tugas di dapur terkait pembuatan makanan
khas Karo, dan lain sebagainya.
Pada hari perayaan, tamu disambut dengan menggunakan pakaian yang sopan.
Menghidangkan masakan yang sudah jadi dan mempersilakan tamu mencicipi tape dan lemang,
serta beberapa jenis cimpa yang sudah dimasak oleh tamu anak beru. Dan yang menghidangkan
juga adalah tegun anak beru.
Selesai menyantap makanan yang ada, sambil makan cemilan berupa cimpa atau lemang,
pihak keluarga akan mempererat hubungan kekeluargaan dengan berbincang-bincang dan juga
bertutur dengan tamu undangan yang baru.
SMP Santo Xaverius 2 juga akan mengadakan kerja tahun yang serupa sebagaimana
layaknya di daerah masing-masing terjadi. Tamu undangan juga akan disambut dengan meriah.
Tidak hanya disambut dengan bersalaman dan senyum, tetapi juga dengan yang lebih meriah.
Tamu undangan SMP Santo Xaverius 2 disambut dengan Tari pengalo-ngalo dan juga
Tari Tradisional seperti tari ‘Terang Bulan’, ‘Roti Manis’, dan juga ‘Lima Serangkai’.
Mereka juga akan diberi kesempatan untuk menari dengan pasangan mereka atau menari
bersama sehingga tercipta suatu kekerabatan yang lebih erat dan terjalin hubungan kekeluargaan
yang lebih harmonis.
Tujuan utama kerja tahun adalah menerima atau menyambut tamu undangan baik yang
diundang secara resmi maupun atas undangan kerabat yang lain adalah untuk memperluas
hubungan kekeluargaan yang diikat dengan tutur yang terdapat di daerah Karo, sehingga
perkade-kaden semakin luas dengan tidak melanggar undang-undang ikatan tutur yang ada.
PERTEMUAN KE-33
Pemberian Buah Tangan (Luah) kepada Tamu Undangan
Pada hari perayaan kerja tahun, setelah tamu undangan menikmati hidangan yang ada,
maka tuan rumah akan memberikan buah tangan atau oleh-oleh kepada tamu tersebut. Dalam
istilah Karo, buah tangan tersebut adalah Luah.
Luah dapat berupa makanan atau cemilan yang sudah dimakan atau dicicipi oleh tamu
undangan atau bahkan makanan atau cemilan yang belum sempat mereka makan atau cicipi.
Luah juga dapat berfungsi sebagai alat untuk memegang teguh rasa kekeluargaan
terhadap tamu undangan atau keluarga yang tidak dapat hadir ke pesta tahunan tersebut. Juga
sebagai tanda bahwa keluarga yang mengundang masih menghormati mereka yang tidak hadir.
Tamu undangan akan wajib menyampaikan luah tersebut sebagai pesan dari keluarga
yang mengundang sehingga mereka yang tidak dapat hadir akan merasa Bahagia dan merasa
enggan untuk tidak hadir pada perayaan kerja tahun berikutnya sehingga ada tekad untuk
membalas kebaikan mereka dengan menyempatkan waktu di tahun depannya.
Warga SMP Santo Xaverius 2 juga akan memberikan beberapa buah tangan atau luah
kepada tamu kehormatan berupa makanan dan juga cemilan seperti Cincang bohan, Lemang
bohan, Cimpa unung-unung, Cimpa hekter, Cimpa tuang dan juga Tape.
Dengan memberikan buah tangan atau luah, maka tamu undangan akan merasa lebih
dihargai terutama bagi donator pada perayaan kerja tahun tersebut.