Disusun Oleh:
Nama : Nur Andini
Nim : 21310160
Mata Kuliah : Antropologi
Dosen pengasuh : Dewi Mulyati, SH., M.Hum
Semester I Reguler B
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SJAKHYAKIRTI
PALEMBANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Dalam makalah ini saya membahas mengenai kebudayaan Indonesia.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak
untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh
karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena
itu saya mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun
saya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat saya harapkan untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Budaya atau kebudayaan secara etimologi berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) yang kemudian diartikan sebagai hal-
hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut
culture, yang berasal dari kata latin colere, yaitu mengolah atau mengerjakan atau dapat pula
diartikan sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai
“kultur” dalam bahasa Indonesia.
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan banyaknya pulau
tersebut Indonesia memiliki beragam budaya yang sangat banyak sekali. Perkembangan budaya
Indonesia telah dimulai sejak nenek moyang kita terdahulu. Namun, beberapa tahun
kebelakangan ini kebudayaan di Indonesia berada dalam masa yang mengecewakan di mana
banyak budaya kita yang lepas dari genggaman kita.
Seperti yang telah kita ketahui, perkembangan budaya Indonesia selalu dalam kondisi yang
naik dan turun. Pada awalnya, Indonesia sangat banyak mempunyai peninggalan budaya dari
nenek moyang kita terdahulu, hal seperti itulah yang harus dibanggakan oleh penduduk
Indonesia sendiri, tetapi belakangan ini budaya Indonesia mengalami masa penurunan
terhadap sosialisasi budaya bangsa sehingga penduduk kini telah banyak yang melupakan apa itu
budaya Indonesia. Semakin majunya arus globalisasi rasa cinta terhadap budaya semakin
berkurang, dan ini sangat berdampak tidak baik bagi masyarakat asli Indonesia. Terlalu
banyaknya kehidupan asing yang masuk ke Indonesia, masyarakat kini telah berkembang
menjadi masyarakat modern. Hal ini yang menyebabkan kebudayaan bangsa Indonesia banyak
yang diambil oleh pihak lain, berikut merupakan data beberapa budaya Indonesia yang diklaim
oleh pihak lain: batik dari Jawa oleh Adidas, Naskah kuno dari Riau oleh pemerintah Malaysia,
Naskah kuno dari Sumatera barat oleh pemerintah Malaysia, Naskah kuno dari Sulawesi selatan
oleh pemerintah Malaysia, Naskah kuno dari Sulawesi Tenggara oleh pemerintah Malaysia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan kebudayaan Indonesia?
2. Bagaimana kondisi kebudayaan Indonesia?
3. Mengapa kebudayaan Indonesia banyak diambil oleh pihak lain?
C. Tujuan
1. Mendeskripsikan perkembangan kebudayaan Indonesia.
2. Mendeskripsikan kondisi kebudayaan Indonesia.
3. Mendeskripsikan penyebab kebudayaan Indonesia banyak diklaim oleh pihak lain.
D. Ruang Lingkup
Dalam karya tulis ini akan dijelaskan beberapa masalah mengenai bagaimana
perkembangan budaya Indonesia dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia Indonesia
kemudian faktor-faktor yang mempengaruhi kebudayaan bangsa Indonesia ini banyak diklaim
oleh pihak lain.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari kata budaya sedangkan budaya adalah bentuk jamak dari kata
budi-daya yang berarti cinta, karsa, dan rasa. Kata budaya sebenarnya berasal dari bahasa
sanskerta buddayah yaitu bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal, dalam
bahasa inggris kata budaya berasal dari kata culture, dalam bahasa Belanda diistilahkan dengan
kata cultuur, dalam bahasa latin, berasal dari kata corela. Berikut pengertian budaya atau
kebudayaan dari beberapa ahli:
1. E.B. Tylor, budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain serta
kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
2. R. Linton, kebudayaan dapat dipandang sebai konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan
hasil tingkah laku yang dipelajari, di mana unsur pembentukannya didukung dan diteruskan
oleh anggota masyarakat lainnya.
3. Koentjaraningrat, mengartikan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, milik
diri manusia dengan belajar.
4. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, mengatakan bahwa kebudayaan adalah semua
hasil karya, cipta, dan rasa masyarakat.
B. Perwujudan Kebudayaan
Sebagaimana telah disebutkan Koentjaraningrat wujud budaya kongkret ini dengan sistem
sosial dan fisik, yang terdiri dari:
1. Perilaku
Perilaku adalah cara bertindak atau bertingkah laku tertentu dalam situasi tertentu. Setiap
perilaku manusia dalam masyarakat harus mengikuti pola-pola perilaku (patterns of behavior)
masyarakat. Pola-pola perilaku adalah cara bertindak seluruh anggota suatu masyarakat yang
mempunyai norma-norma dan kebudayaan yang sama. Manusia mempunyai aturan main
tersendiri dalam hidupnya di masyarakat, karena itu menurut Rapl Linton dalam mengatur
hubungan antar manusia diperlukan design for living atau garis-garis petunjuk dalam hidup
sebagai bagian budaya, misalnya:
Apa yang baik dan buruk, benar dan salah, sesuai dan tidak sesuai dengan keinginan
(valuational element).
Bagaimana orang harus berlaku (priscriptive element).
Perlu tidaknya diadakan upacara ritual adat atau kepercayaan, (cognitive element).
2. Bahasa
Ralph Linton menyebutkan bahwa salah satu penyebab paling penting dalam
melambangkan budaya sampai mencapai tarafnya seperti sekarang ialah bahasa. Bahasa
berfungsi sebagai alat berpikir dan alat berkomunikasi. Tanpa berpikir dan berkomunikasi
kebudayaan sulit ada. Sebagaimana diketahui sebuah pepatah mengatakan: bahasa menunjukkan
bangsa, artinya bahasalah yang mempopulerkan sebuah bangsa yang tentu saja termasuk di
dalamnya kebudayaan bangsa tersebut. Melalui bahasa kebudayaan suatu bangsa dapat dibentuk,
dibina, dikembangkan, serta dapat diwariskan pada generasi mendatang.
3. Materi
Budaya materi merupakan hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya manusia dalam
masyarakat. Bentuk materi ini berupa pakaian, alat-alat rumah tangga, alat produksi, alat
transportasi, alat komunikasi, dan sebagainya. Klasifikasi unsur budaya dari yang kecil hingga
yang besar adalah sebagai berikut:
Items, unsur yang paling kecil dalam budaya.
Traits, merupakan gabungan beberapa unsur terkecil.
Kompleks budaya, gabungan beberapa dari items dan trait.
Aktivitas budaya, merupakan gabungan dari beberapa kompleks budaya.
Gabungan dari beberapa aktivitas budaya menghasilkan unsur-unsur budaya menyeluruh
(cultural universal). Terjadinya unsur budaya tersebut dapat melalui discovery, yaitu penemuan
yang terjadi secara sengaja atau kebetulan, yang sebelumnya tidak ada. Dan invention, yaitu
penemuan atau usaha yang sengaja untuk memperoleh hal-hal baru.
C. Sifat-sifat Kebudayaan
Kendati kebudayaan dimiliki oleh setiap masyarakat itu tidak sama, seperti di Indonesia
yang terdiri dari berbagai suku bangsa yang berbeda, tetapi setiap kebudayaan memiliki ciri dan
sifat yang sama. Sifat tersebut bukan diartikan secara spesifik, melainkan bersifat universal. Di
mana sifat-sifat budaya itu memiliki ciri-ciri yang sama bagi setiap kebudayaan manusia tanpa
membedakan faktor ras, lingkungan alam, atau pendidikan. Yaitu sifat hakiki yang berlaku bagi
setiap budaya di mana pun juga. Sifat hakiki dari kebudayaan tersebut, antara lain:
1. Budaya terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia.
2. Budaya telah ada terlebih dahulu dari pada lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak akan mati
dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
3. Budaya diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah laku.
4. Budaya mencakup peraturan-peraturan yang berisi kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan,
yang diterima atau ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang, dan tindakan-tindakan yang
diizinkan.
Sifat hakiki tersebut menjadi ciri setiap budaya. Akan tetapi, apabila seseorang atau
sekelompok orang yang memahami sifat hakiki yang esensial, terlebih dahulu ia harus
memecahkan pertentangan-pertentangan yang ada di dalamnya.
D. Sistem Kebudayaan
Kata sistem berasal dari bahasa Yunani, yaitu systeme yang berarti seperangkat elemen-
elemen (bagian-bagian) yang bekerja sama secara teratur. Konsep sistem dapat ditujukan kepada:
organisasi, kumpulan, himpunan, organ tubuh dan seterusnya. Menurut Emile Durkheim
masyarakat merupakan suatu sistem, yaitu sistem sosial budaya adalah unsur-unsur sosial budaya
yang saling berkaitan dengan yang lain secara teratur, sehingga tercipta tata kelakuan yang serasi
bagi masyarakatnya. Sistem budaya merupakan komponen dari kebudayaan yang bersifat abstrak
dan terdiri dari pikiran-pikiran, gagasan konsep, serta keyakinan dengan demikian sistem
kebudayaan merupakan bagian dari kebudayaan yang dalam bahasa Indonesia lebih lazim
disebut sebagai adat istiadat.
Dalam adat istiadat terdapat juga sistem norma dan di situlah salah satu fungsi sistem
budaya adalah menata serta menetapkan tindakan-tindakan dan tingkah laku manusia. Sistem
kebudayaan suatu daerah akan menghasilkan jenis-jenis kebudayaan yang beda. Jenis
kebudayaan ini dapat dikelompokkan ke dalam 2 kelompok, yaitu:
1. Kebudayaan material
Kebudayaan material antara lain hasil cipta, karsa, yang berwujud benda, barang alat
pengolahan alam, seperti gedung, pabrik, jalan, rumah, dan sebagainya.
2. Kebudayaan non material
Merupakan hasil cipta, karsa yang berwujud kebiasaan, adat istiadat, ilmu pengetahuan
dan sebagainya.
A. Kesimpulan
Manusia hidup karena adanya kebudayaan, sementara itu kebudayaan akan terus hidup dan
berkembang manakala manusia mau melestarikan kebudayaan dan bukan merusaknya. Dengan
demikian manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena dalam
kehidupannya tidak mungkin tidak berurusan dengan hasil-hasil kebudayaan, setiap hari manusia
melihat dan menggunakan kebudayaan, bahkan kadang kala disadari atau tidak manusia merusak
kebudayaan.
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan banyaknya pulau
tersebut Indonesia memiliki beragam budaya yang sangat banyak sekali. Perkembangan budaya
Indonesia telah dimulai sejak nenek moyang kita terdahulu. Namun, beberapa tahun
kebelakangan ini kebudayaan di Indonesia berada dalam masa yang mengecewakan di mana
banyak budaya kita yang lepas dari genggaman kita.
B. Saran
Kebudayaan bangsa Indonesia merupakan kebudayaan yang terbentuk dari berbagai
macam kebudayaan suku dan agama sehingga banyak tantangan yang selalu merongrong
keutuhan budaya itu tapi dengan semangat kebinekaan sampai sekarang masih eksis dalam
terpaan zaman. Kewajiban kita sebagai anak bangsa untuk tetap mempertahankannya budaya itu
menuju bangsa yang abadi, luhur, makmur dan bermartabat.
DAFTAR PUSTAKA
Kessing, Roger, M., 1992, Antropologi Budaya suatu persepektif Kontemporer, jilid 2, terj:
Samuel Gunawan, Jakarta: Erlangga.
Koentrajaningrat (Ed), 1975, Manusia dan Kebudayaan di Indonesia, Jakarta: Jambatan.
https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Indonesia
http://www.tuku4u.com/2015/05/karya-ilmu-sosial-budaya-dasar.html