Anda di halaman 1dari 31

MAK ALAH

Konsep Dasar IPS

“Pengaruh Kebudayaan Barat (Eropa) di Indonesia”

Dosen Pengampu: Dr. Wasis Suprapto, S.Pd.,M.Pd.

Disusun Oleh:

Kelompok 4

Adirah 11308505210002

Novania 11308505210083

Sania Gebril 11308505210116

Sepsepania Rosmalita 11308505210185

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN SINGKAWANG

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayahNya kami dapat menyusun sebuah makalah yang membahas tentang
“Pengaruh Kebudayaan Barat (Eropa) di Indonesia” meskipun bentuknya sangat jauh dari
kesempurnaan, Tak lupa pula shalawat serta salam kami kirimkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW sebagaimana beliau telah mengangkat derajat manusia dari alam kegelapan
menuju alam yang terang benderang.

Dalam penulisan makalah, kami memberikan sejumlah materi yang terkait dengan materi
yang disusun secara langkah demi langkah, agar mudah dan cepat dipahami oleh pembaca. Dan
kami juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak “Dr. Wasis Suprapto,
S.Pd.,M.Pd.” selaku dosen yang membimbing mata kuliah Konsep Dasar IPS, yang dengan sabar
memberikan materi serta arahan yang sangat bermanfaat dalam menyelesaikan makalah ini.

Sebagai manusia biasa tentu kami tidak dapat langsung menyempurnakan makalah ini
dengan baik, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik, saran, dan usul untuk
memperbaiki makalah ini dimasa yang akan datang yang sifatnya membangun dari dosen
pembimbing maupun pembaca. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-
kata yang kurang berkenan, terima kasih.

Singkawang, 06 Juni 2022

Kelompok 4
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Proses Masuknya Bangsa-bangsa Eropa ke Indonesia


B. Pengaruh Budaya Eropa Terhadap Budaya Indonesia
C. Dampak kebudayaan Eropa terhadap budaya Indonesia

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Kebudayaan adalah
sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau
gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda
yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan
benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup,
organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu
manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Kebudayaan Eropa sudah memodernisasi segala aspek. Bangsa Eropa masuk ke
Indonesia sudah dari zaman dulu saat bangsa barat menguasai Indonesia. Kebudayaan
Eropa yang masuk ke Indonesia menimbulkan pengaruh bagi masyarakat Indonesia dan
unsur kebudayaan lokal yang ada di Indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat
dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan
menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu
cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya
(culture shock), yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mampu menahan berbagai
pengaruh kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam
kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di
lakukan secara cepat dan tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat
menyebabkan terjadinya ketimpangan antara wujud yang di tampilkan dan nilai-nilai
yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya.

B. Rumusan Masalah
Dari Latar Belakang diatas terkemukakan beberapa rumusan masalah yang akan di bahas
dalam pembuatan makalah ini, yakni sebagai berikut:
1. Bagaimana proses masuknya budaya Eropa ke Indonesia?
2. Apa pengaruh budaya Eropa terhadap budaya Indonesia?
3. Bagaimana dampak kebudayaan Eropa terhadap budaya Indonesia?
C. Tujuan
Dari beberapa rumusan masalah diatas dapat diketahui tujuan di buatnya suatu makalah,
salah satunya ialah untuk memenuhi tugas konsep dasar ips dan juga bertjuan untuk:
1. Mengetahui proses masuknya budaya barat ke Indonesia.
2. Mengetahui pengaruh budaya Eropa terhadap budaya Indonesia.
3. Mengetahui dampak kebudayaan Eropa terhadap kebudayaan Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Proses Masuknya Bangsa-bangsa Eropa ke Indonesia


1. Pengertian budaya dan kebudayaan
Kata Kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta, Budhayah, yaitu bentuk
jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. Budaya adalah suatu cara hidup
yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan
diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang
rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,
bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian
tak terpisahkan dari dii manusia sehingga banyak orang cenderung
menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha
berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan
perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Dengan
demikian budaya dapat diartikan hal-hal yang bersangkutan dengan akal dan cara
hidup yang selalu berubah dan berkembang dari waktu ke waktu. Ada pendapat
lain yang mengupas kata budaya sebagai suatu perkembangan dari kata majemuk
budi-daya yang berarti daya dari budi.
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan
dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia,
sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedang
kan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia
scbagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat
nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni, dan lain-lain, yang ke semuanya ditujukan untukmembantu manusia
dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Dalam hal ini, Prof. Dr. Koentjoroningrat mende finisikan kebudayaan
sebagai keseluruhan sistem gagasan, tinakan dan hasil karya manusiadal am
rangka kehidupan bermasyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan
belajar. Hal tersebut berarti bahwa hampir seluruh tindakan manusia adalah
kebudayaan karena hanya sedikit tindakan manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang tak perlu dibiasakan dengan belajar, seperti tindakan naluri,
refleks, beberapa tindakanakibat proses fisiologi. atau kelakuan apabila ia sedang
membabi buta. Bahkan tidankan manusia yang merupakan kemampuan naluri
yang terbawa oleh makhluk manusia dalamgennya bersamanya (seperti makan,
minum, atau berjalan). juga dirombak olehnya menjadi tindakan yang
berkebudayaan.
Kebudayaan menurut Ki Hajar Dewantara berarti buah budi manusia
adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni alam dan
zaman (kodrat dan masyarakat) yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia
untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan
penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya
bersifat tertib dan damai.
Malinowski menyebutkan bahwa kebudayaan pada prinsipnya berdasarkan
atas berbagai system kebutuhan manusia. Tiap tingkat kebutuhan itu
menghadirkan corak budaya yang khas. Misalnya, guna memenuhi kebutuhan
manusia akan keselamatannya maka timbul kebudayaan yang berupa
perlindungan, yakni seperangkat budaya dalam bentuk tertentu, seperti lembaga
kemasyarakatan.
E.B Taylor (1873:30) dalam bukunya Primitive Culture kebudayaan
adalah suatu satu kesatuan atau jalinan kompleks, yang meliputi pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, susila, hokum, adat-istiadat dan kesanggupan-
kesanggupan lain yang diperoleh seseorang sebagai anggota masyarakat.

2. Pengertian masyarakat
Masyarakat yaitu sekumpulan orang yang. terdiri dari berbagai kalangan,
baik golongan mampu ataupun golongan tak mampu, yang tinggal di dalam satu
wilayah dan telah memiliki hukum adat, norma-norma serta berbagai peraturan
yang siap untuk ditaati.Kata masyarakat sendiri pasti sudah sering kita dengar,
seperti masyarakat perkotaan, masyarakat desa, masyarakat Bugis, masyarakat
Betawi, dan lain lain. Sering kali diartikan secara mudah sebagai warga tetapi
kosep masyarakat sendirn cukup rumit untuk dapat dimengerti. Berdasarkan ilmu
etimologi yang mempelajari asal usul kata, istilah masyarakat ini merupakan
istilah serapan dari bahasa Arab dan berasal dari kata musyarak yang berarti ikut
berpartisipasi. Dalam bahasa Inggris, masyarakat disebut dengan society. Yang
berarti sekumpulan orang yang membentuk sebuah sistem dan terjadi komunikasi
di dalamnya. Oleh karena itu bisa ditarik garis lurus bahwa pengertian masyarakat
adalah sckumpulan manusia yang berinteraksi dalam suatu hubungan sosial,
saling berhubungan lalu membentuk kelompok lebih besar serta memiliki
kesamaan budaya, identitas dan tinggal dalam satu wilayah.
Dalam literatur ilmu-ilmu sosial, ada banyak deinisi mengenai masyarakat.
Beberapa pengertian Masyarakat menurut para ahli adalah sebagai berikut:
1. Pengertian masyarakat adalah sejumlah besar orang yang tinggal dalam
wilayah yang sama, relatif independen dan orang orang di luar wilayah itu,
dan memiliki budaya yang relatif sama. (Richard T. Schaefer dan Robert
P. Lamm, 1998).
2. Definisi Masyarakat adalah orang orang yang berinteraksi dalam sebuah
wilayah tertentu dan memiliki budaya bersama. (John J. Macionis, 1997)
3. Pengertian masyarakat adalah sekelompok individu yang memiliki
kepentingan bersama dan memiliki budaya serta lembaga yang khas.
Masyarakat juga bisa dipahami scbagai sekelompok orang yang
terorganisasi karena memiliki tujuan bersama.
4. Adam smith menulis bahwa sebuah masyarakat dapat terdiri dari berbagai
jenis manusia yang berbeda, yang memiliki fungsi yang berbeda (as
among different merchants), yang terbentuk dan dilihat hanya dari segi
fungsi bukan dari rasa suka maupun cinta dan sejenisnya, dan hanya rasa
untuk saling menjaga agar tidak saling menyakiti "may subsist among
different men, as among different merchants, from a sense of its utility
without any mutual love or affection, if only they refrain from doing
injury to each other."
5. Pengertian Masyarakat Menurut An-Nabhani bahwa masyarakat adalah
sekelompok individu seperti manusia yang memiliki pemikiran perasaan,
serta sistem/aturan yang sama, dan terjadi interaksi antara sesama karena
kesamaan tersebut untuk kebaikan masyarakat itu sendiri dan warga
masyarakat.
6. Pengertian masyarakat menurut Linton adalah sekelompok manusia yang
telah cukup lama hidup dan bekerja sama sehingga dapat terbentu
organisasi yang mengatur setiap individu dalam masyarakat tersebut dan
membuat setiap individu dalam masyarakat dapat mengatur dii sendiri dan
berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batasan
tertentu.
7. Menurut M,J. Hes kovits, masyarakat adalah sebuah kelompok individu
yang mengatur, mengorganisasikan, dan mengikuti suatu cara hidup (the
way life) tertentu.
8. Menurut S.R. Stein mentz, masyarakat didefinisikan sebagai kelompok
manusia yang terbesar meliputi pengelompokan-pengelompokan manusia
yang lebih kecil yang mempunyai perhubungan erat dan teratur.
9. J.L Gillin mengartikan masyarakat sebagai sebuah kelompok manusia
yang terscbar yang memiliki kebiasaan (habit), tradisi (tradition), sikap
(attitude) dan perasaan persatuan yang sama.

3. Pengertian Globalisasi
Secara umum, pengertian globalisasi adalah suatu proses yang mendunia
dimana individu tidak terikat oleh negara atau batas-batas wilayah. Setiap
individu dapat terhubung oleh siapa saja yang ada dibelahan bumi ini dan terjadi
penyebaran informasi dan komunikasi melalui media cetak dan elektronik yang
mendunia.
Globalisasi sendiri berasal dari bahasa inggris yaitu Globalization. Kata
"Global" berarti mendunia sedangkan "Lization" berarti proses. Sehingga dalam
Pengertian Globalisasi menurut Bahasa adalah suatu proses yang mendunia.
Globalisasi merupakan suatu proses masuknya negara ke dalam pergaulan dunia.
Globalisasi membuat suatu negara semakin kecil atau sempit dikarenakan
kemudahan dalam berinteraksi antarnegara baik itu dalam perdagangan,
teknologi, pertukaran informasi, dan gaya hidup maupun dengan bentuk-bentuk
interaksi lainnya. Pengertian globalisasi menurut para ahli :
1. Pengertian globalisasi menurut definisi Achmad Suparman yang mengatakan
bahwapengertian globalisasi adalah suatu proses yang menjadikan sesuatu
benda atauperilaku sebagai ciri dari setiap individu di dunia tanpa dibatasi
oleh wilayah.
2. Pengertian Globalisasi menurut definisi Anthony Giddens mengatakan bahwa
globalisasi adalah intensifikasi hubungan sosial secara mendunia sehingga
menghubungkan antara kejadian yang terjadi dilokasi yang satu dengan yang
lainnya serta menyebabkan terjadinya perubahan pada keduanya.
3. Menurut definisi Selo Soemardjan, Pengertian globalisasi adalah sebuah
proses terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di
seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang sama.
4. Pengertian Globalisasi menurut Laurence E. Rothernberg adalah percepatan
dari intensifikasi interaksi dan integrasi antara orang-orang, perusahaan dan
pemerintah dari negara yang berbeda.
5. Pengertian Globalisasi menurut definisi Emanuel Ritcher mengatakan bahwa
pengertian globalisasi adalah suatu jaringan kerja global yang mempersatukan
masyarakat secara bersamaan yang sebelumnya tersebar menjadi terisolasi
kedalam saling ketergantungan dan persatuan dunia.
6. Pengertian Globalisasi menurut definisi Martin Albrow adalah seluruh proses
penduduk yang terhubung ke dalam komunitas dunia tunggal, komunitas
global.

4. Kebudayaan Barat di Indonesia


Bangsa Indonesia dalam mengikuti arus globalisasi terkadang dapat
melunturkan jati diri bangsa yang begitu kental dengan kesopanan dan budaya
timur. Dimata dunia Indonesia dikenal sebagai bangsa yang menjunjung adab
ketimuran yang sangat baik. Tapi bangsa Indonesia tidak menutup diri bagi
budaya asing yang ingin masuk ke Indonesia tanpa melunturkan jati diri dan
kepribadian bangsa Indonesia. Karena terkadang globalisasi dapat menjadikan
bangsa semakin kreatif tanpa meninggalkan adab bangsanya.
Kebudayaan asing yang masuk akibat era globalisasi (perluasan cara-cara
sosial antar benua), ke Indonedia turut mengubah perilaku dan kebudayaan
Indonesia, baik itu kebudayaan nasional maupun kebudayaan murni yang ada di
setiap daerah di Indonesia. Dalam hal ini sering terlihat ketidakmampuan manusia
di Indonesia untuk beradaptasi dengan baik terhadap kebudayaan asing sehingga
melahirkan perilaku yang cenderung ke barat-baratan (westernisasi). Dari sekian
banyak budaya asing yang masuk ke Indonesia, diantaranya adalah budaya barat.
Barat, sesuai namanya, merupakan produk perkembangan di bilangan barat dunia
yang menekankan individualitas dan kebebasan. Sementara Indonesia merupakan
bagian bangsa timur yang menghendaki harmoni, komando, dan kolektivitas.
Bangsa Barat yang memberikan pengaruh cukup membekas adalah Portugis dan
Belanda. Terutama Belanda, budaya bangsa-bangsa ini sebagiannya telah terserap
dan masuk ke dalam struktur budaya bangsa Indonesia.
Hal tersebut terlihat dengan seringnya orang-orang terutama remaja
Indonesia keluar-masuk pub, diskotik dan tempat hiburan malam lainnya, dengan
berbagai perilaku menyimpang yang menyertainya dan sering melahirkan
komunitas tersendiri terutama di kota-kota besar dan metropolitan. Dalam hal ini
terjadinya berbagai kasus penyimpangan seperti penyalahgunaan zat adiktif,
berbagai bentuk pelanggaran susila dan lain sebagainya. Ini merupakan
ketidakmampuan masyarakat Indonesia dalam beradaptasi dan menyeleksi
pengaruh asing sehingga masih bersikap 'latah' terhadap kebudayaan asing.

5. Proses masuknya bangsa-bangsa Eropa ke Indonesia


Portugis adalah bangsa Eropa yang pertama datang ke Indonesia yaitu ke
Maluku tahun 1512, setelah sebelumnya berhasil menguasai Malaka pada tahun
1511 dipimpin Alfonso d’albuquerque. Kedatangannya disusul Spanyol melalui
ekspedisi Magelhaens yang berhasil mencapai Philipina dan dilanjutkan ke
Maluku pada tahun 1521. Belanda juga berhasil menguasai wilayah Indonesia
setelah gagal mendapatkan rempah-rempah di Lisabon, sebab telah dikuasai
Spanyol. Tahun 1596 armada Belanda tiba di Banten di bawah pimpinan Cornelis
de houtman. Akhir abad ke-16 bangsa Inggris juga datang ke Indonesia tetapi
tidak bisa sampai ke daerah penghasil rempah-rempah karena telah dikuasai oleh
Portugis.
Kedatangan bangsa Barat di Indonesia menadai babak baru sejarah Indonesia.
Yaitu masa kolonialisme imperialisme di Indonesia. Negara-negara Barat yang
berhasil mengembangkan kolonialisme dan imperialism di Indonesia  yaitu :
1) Kedatangan Bangsa Portugis ke Indonesia
Tujuan kedatangan bangsa Portugis ke Indonesia adalah untuk mencari
dan berdagang rempah-rempah. Reaksi bangsa Indonesia terhadap
kedatangan Portugis adalah menentangnya, dengan alasan :
a. Kedatangan Portugis akan menyaingi pedagang-pedagang Islam
b. Kedatangan Portugis akan merampas kedaulatan raja-raja di
Indonesia.
2) Kedatangan Bangsa Spanyol ke Indonesia
Tahun 1521 kapal dagang Spanyol berlabuh di Maluku. Armada
dagang ini datang dari Philipina melewati Kalimantan Utara dan singgah
Tidore, Bacaan, dan Jailolo. Kedatangan bangsa Spanyol disambut baik
oleh Tidore, karena mau membantu dalam menghadapi Ternate yang
didukung oleh Portugis. Tujuan kedatangan Spanyol sama seperti Portugis
yaitu mencari rempah-rempah sebanyak-banyaknya. Hal ini membuat
Portugis merasa tersaingi, karena selama ini Portugis telah memonopoli
perdagangan rempah-remapah di Maluku.
Persaingan antara bangsa Spanyol dengan Portugis semakin
berkembang. Keduanya tidak hanya bersaing dalam perdagangan tetapi
juga bersaing untuk menguasai Maluku. Akibatnya timbul ketegangan
diantara kedua bangsa tersebut.
Untuk menghindari konflik yang berkepanjangan, pada tahun 1526
mereka sepakat untuk membuat perjanjian yang disebut perjanjian
Saragosa yang berisi :
a. Bangsa Portugis menguasai daerah Maluku hingga Tnajung
Harapan.
b. Bangsa Spanyol menguasai wilayah Filiphina
3) Kedatangan Bangsa Belanda  ke Indonesia
Belanda datang ke Indonesia pertama kali pada tahun 1596.
Pendaratan pertama terjadi di pelabuhan Banten. Rombongan bangsa
Belanda tersebut dipimpin oleh Cornelis de Houtman dan Peter Keyzer.
Belanda datang ke Banten untuk kedua kalinya pada tahun 1598 dibawah
pimpinan Jacob van Neck dan Warwijk.
Tujuan kedatangan Belanda ke Indonesia adalah untuk berdagang
rempah-rempah. Setelah berhasil menemukan daerah penghasil rempah-
rempah dan telah memperoleh keuntungan yang besar. Belanda berusaha
untuk mengadakan monopoli perdagangan rempah-rempah dan menjajah.
4) Kedatangan Bangsa Inggris ke Indonesia
Sejak abad ke-16 bangsa Inggris sudah berdagang sampai di India.
Di India, bangsa Inggris pada tahun 1600 mendirikan kongsi dagang EIC
(East India Company) yang  berpusat di Calkuta. Dari kota inilah Inggris
meluaskan wilayahnya sampai ke Asai Tengaara.
Pada abad ke 18, EIC mengadakan kegiatan berdagang dengan
beberapa tempat di Indonesia yaitu di Jayakarta, banjar, Gowa, dan
Maluku. Tetapi Inggris mengalami kegagalan dalam menanamkan
pengaruhnya di Indonesia karena :
a. Ketidaksukaan rakyat setempat, akibat tindakan pedagang EIC
yang melaksanakan cara dagang menurut aturannya.
b. Ketidakmampuan bersaing dengan armada dagang Belanda

6. Faktor-faktor budaya barat masuk ke Indonesia


Masuknya budaya Barat ke Indonesia disebabkan salah satunya karena
adanya krisis globalisasi yang meracuni Indonesia. Pengaruh tersebut berjalan
sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh
tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan
masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan
terjadinya guncangan budaya(kultur shock), yaitu suatu keadaan dimana
masyarakat tidak mampu menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang datang
dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang
bersangkutan.
Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan
tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan
terjadinya ketimpangan antara wujud yang di tampilkan dan nilai-nilai yang
menjadi landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya. Perkembangan
teknologi, terutama masuknya kebudayaan asing (barat) tanpa disadari telah
menghancurkan kebudayaan lokal. Minimnya pengetahuan menjadi pemicu
akulturasi kebudayaan yang melahirkan jenis kebudayaan baru. Masuknya
kebudayaan tersebut tanpa disaring oleh masyarakat dan diterima secara mentah.
Akibatnya kebudayaan asli masyarakat mengalami degradasi yang sangat luar
biasa. Budaya asing yang masuk ke Indonesia menyebabkan Multi efek. Budaya
Indonesia perlahan-lahan semakin punah. Berbagai iklan yang mengantarkan kita
untuk hidup gaul dalam konteks modern dan tidak tradisional sehingga
memunculkan banyaknya kepentingan para individu yang mengharuskan berada
diatas kepentingan orang lain.
Akibatnya terjadi sifat individualisme semakin berpeluang untuk menjadi
budaya kesehariannya. Ini semua sebenarnya terhantui akan praktik budaya yang
sifatnya hanya memuaskan kehidupan semata. Sebuah kebobrokan ketika bangsa
Indonesia telah pudar dalam bingkai kenafsuan belaka berperilaku yang
sebenarnya tidak mendapatkan manfaat sama sekali jika dipandang dari sudut
keislaman. Artinya di zaman Edan sekarang ini manusia hidup dalam tingkat
Hedonisme yang sangat tinggi berpikir dalam jangka pendek hanya mencari
kepuasan belaka dimana kepuasan tersebut yang menyesatkan umat Islam untuk
berperilaku. Salah satu contoh Sederhana sesuai dengan kenyataan. Dari cara
berpakaian banyak remaja-remaja kita yang berdandan seperti selebriti yang
cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan
yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal
cara berpakaian tersebut jelas-jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak
ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih
suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Selain itu ada
beberapa faktor yang mempengaruhinya.
1) Faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri meliputi hal-
hal berikut:
a) Penemuan baru
Penemuan baru sebagai sebab terjadinya perubahan dapat terwujud
dalam bentuk penemuan unsur kebudayaan yang baru
b) Bertambah atau berkurangnya penduduk
Dengan bertambahnya penduduk masyarakat mulai mengenal hak
milik seorang atas tanah, sewa tanah, gadai tanah, atau adanya
sistem bagi hasil. Hal ini terjadi karena adanya perubahan dalam
struktur masyarakat terutama lembaga kemasyarakatan
berkurangnya penduduk karena perpindahan kedaerah lain
menyebabkan kekosongan.
c) Terjadinya pemberontakan atau revolusi
Hal ini dapat mendorong terjadinya perubahan besar mulai dari
bentuk negara, lembaga masyarakat sampai pada keluarga yang
mendiami negara tersebut.
d) Pertentangan masyarakat
Pertentangan masyarakat yang terjadi diantara individu dapat
menyebabkan perubahan sosial.
e) Lifestyle yang berkiblat pada gaya orang barat
Saat ini banyak masyarakat Indonesia yang meniru gaya hidup atau
lifestyle orang-orang bule atau lebih berkiblat kebarat-baratan,
yakni melakukan sex bebas, berpakaian mini, gaya hidup bebas
tanpa ikatan atau biasa sering kita sebut dengan kumpul kebo.
Istilah ini digunakan kepada pasangan yang bukan muhrimnya
tetapi tinggal seatap tidak dalam tali pernikahan. Di Indonesia gaya
hidup ini tidak dibenarkan karena menyalahi beberapa norma yakni
norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan. Sanksi yang
diberikan bagi yang melanggar juga cukup berat terutama pada
lingkungan sekitarnya. Orang-orang yang melakukan "kumpul
kebo" atau tinggal serumah tanpa ikatan pernikahan ini akan
dipandang kurang pantas oleh warga sekitar. Sanksi yang diberikan
masyarakat tidak berat tetapi cukup menyakitkan karena bisa-bisa
akan mengucilkan orang yang melakukan kegiatan ini.
f) Penyalahgunaan teknologi
Seperti sempat kita bahas diatas bahwa pemanfaatan tekhnologi
yang salah dapat mempermudah arus budaya asinya negatif yang
masuk. Seperti Internet sekarang ini internet banyak
disalahgunakan untuk hal-hal negatif, seperti ada situs porno,
melakukan hal penipuan, dll. Orang-orang menyalahgunakan
pemanfaatan tekhnologi ini denga cara yang tidak benar. Orang-
orang bisa mengakses dengan mudah situs- situs pomo yang
mereka inginkan. Hal ini membawa dampak buruk bagi yang
menikmatinya.
2) Faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat meliputi hal berikut:
g) Bencana alam seperti gempa bumi, angin topan dan banjir.
h) Perubahan sosial yang terjadi karena kebudayaan dari masyarakat
lain melancarkan pengaruhnya.
i) Peperangan dengan negara lain juga dapat menyebabkan terjadinya
perubahan.

7. Perkembangan kebudayaan barat di Indonesia


Budaya Indonesia telah berakulturasi dengan berbagai kebudayaan dalam
waktu yang lama. Letak strategis Indonesia yang berada pasa jalur pusat
perdagangan internasional pada masa lampau, sehingga salah satunya
menyebabkan budaya India dan Cina memberi pengaruh besar terhadap
kebudayaan pribumi. Dengan terjadinya pencampuran antara dua budaya tersebut
maka mengembangkan kebudayaan asli setempat.
Selain dari pengaruh budaya asing pada masa lampau, perkembangan
pesat era globalisasi saat ini semakin menekan proses akulturasi budaya terutama
pengaruh budaya Barat. Dengan kemajuan teknologi modern mempercepat akses
pengetahuan tentang budaya lain. Membawa perubahan sampai ke tigkat dasar
kehidupan manusia di Indonesia.
Pengaruh interaksi dengan budaya Barat mewarnai kehidupan masyarakat
Indonesia. Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat di negara ini, di
tambah dengan masalah persediaan bahan pangan, bahan energi, dan bahan
industri strategis yang kian langka, serta kesenjangan penguasaan teknologi
semakin lebar berisiko pada pergeseran perbedaan dan kepentingan di
masyarakat. Lebih dari itu, kehadiran budaya Barat seakan mendominasi dan
selalu menjadi trend-centre masyarakat. Kebiasaan dan pola hidup orang barat
seakan menjadi cermin modern. Hal ini jelas mengikis perilaku dan tindakan
seseorang.
Hembusan pengaruh Barat, dianggap sebagai ciri khas kemajuan dalam
ekspresi kebudayaan kekinian. Padahal belum tentu sesuai dengan kebutuhan
situasi dan kondisi masyarakat sendiri. Keadaan ini terus mengikis budaya dan
kearifan lokal yang menjadi warisan terjadi kebudayaan masyarakat nusantara.
Dari sinilah juga nilai tradisional secara perlahan mengalami kepunahan karena
tidak mampu bersaing dengan budaya moden dalam bentuk pergaulan
masyarakat.
Pada awalnya pintu masuk kebudayaan asing di Indonesia adalah melalui
kegiatan penjajahan para orang asing di Indonesia. Tidak hanya mengambil hasil
rempah-rempah dan menjajah pada umunya tetapi mereka juga menanamkan
budaya mereka untuk mencampuri kebudayaan Indonesia. Berbeda dengan masa
penjajahan, pada zaman sekarang pintu masuk kebudayaan Asing itu melalui
kemajuan teknologi dan informasi. Siauddin Sardar mengatakan bahwa masa kini
sebagai terjadinya revolusi informasi seperti diulas dalam bukunya Tantangan
Dunia Islam di abad 21. Dalam revolusi informasi tersebut, intervensi informasi
sulit di bendung oleh karena arusnya tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Setiap
saat informasi sudah dapat memasuki setiap kantor dan rumah tangga sekalipun
melalui media massa cetak dan elektronik seperti surat kabar, televisi dan internet.
Revolusi informasi salah satu cirinya adalah keterbukaan dan kebebasan
informasi sungguh sesuatu sulit dihindari, karena selain memberikan dampak
positif seperti adanya informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
tapi sekaligus dampak negatif seperti pergaulan bebas, pakaian yang
memperlihatkan aurat, pola hidup individual dan hedonis.

B. Pengaruh Budaya Eropa Terhadap Budaya Indonesia


1. Perubahan Sosial Budaya
Perubahan sosial budaya dapat terjadi bila sebuah kebudayaan melakukan
kontak dengan kebudayaan asing. Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala
berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan
sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap
masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia
yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman
mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari
perubahan. Terdapat tiga faktor yang dapat mempengaruhi perubahan sosial,
antara lain:
1) Tekanan kerja dalam masyarakat
2) Keefektifan komunikasi
3) Perubahan lingkungan alam.
Perubahan budaya juga dapat timbul akibat timbulnya perubahan
lingkungan masyarakat, penemuan baru, dan kontak dengan kebudayaan lain.
Sebagai contoh, berakhirnya zaman es berujung pada ditemukannya sistem
pertanian, dan kemudian memancing inovasi-inovasi baru lainnya dalam
kebudayaan. Kebudayaan akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi
sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam
kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan
kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk
yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya
pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan
lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan bermasyarakat. Namun sayangnya perubahan ini tidak
selalu baik, ada juga yang tidak baik dan tidak sesuai dengan kepribadian bangsa
Indonesia. Perubahan ini bisa dilakukan siapa saja, baik secara individu,
sekelompok orang, maupun mayoritas masyarakat.
Dan inilah contoh-contoh perubahan sosial budaya yang terjadi dididalam
kehidupan bermasyarakat di negeri ini:
1. Cara Berkomunikasi
Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi merubah cara kita dalam
berkomunikasi. Dulu komunikasi dilakukan dengan surat-menyurat, tetapi
saat ini dilakuan dengan sms atau e-mail. Dulu juga ada yang namanya
telegram dan telegraf, akan tetapi saat ini perannya digantikan dengan telepon,
handphone, dan jejaring sosial. Ini membuktikan bahwa perkembangan
teknologi dapat menyebabkan perubahan budaya dimasyarakat.
2. Cara Berpakaian
Cara masyarakat kita berpakaian tidak lepas dari globalisasi dan modernisasi
di Indonesia. Dulu, orang-orang kita bangga mengenakan pakaian adat dari
daerah masing-masing. Tetapi, saat ini rasanya hal itu sangat sulit dijumpai
kecuali kalau ada acara-acara adat. Cara berpakaian dipengaruhi dari
informasi-informasi yang didapatkan dari berbagai media seperti Tv dan
Internet. Saat ini, cara berpakaian sebagian masyarakat banyak dipengaruhi
oleh budaya barat.
3. Gaya Hidup
Salah satu perubahan sosial budaya yang terjadi didalam masyarakat
Indonesia adalah gaya hidup a.k.a lifestyle. Sebagian masyarakat menerapkan
gaya hidup yang baik didalam kehidupannya seperti menjadi vegetarian,
workaholic, dll. Tetapi ada juga sebagian masyarakat yang terjerumus
kedalam lifestyle yang tidak baik yang tentu tidak sesuai dengan kepribadian
bangsa Indonesia seperti narkoba dan pergaulan bebas.
4. Westernisasi (Kebarat-baratan)
Tidak sedikit budaya barat yang masuk ke Indonesia, contohnya adalah
perayaan hati valentine dan halloween. Meskipun kedua budaya tersebut
bukan budaya asli indonesia, akan tetapi tidak sedikit masyarakat Indonesia
yang melestarikan budaya tersebut. Banyak masyarakat Indonesia yang
menyatakan bahwabudaya asing jauh lebih menarik ketimbang budaya kita
sendiri, hal ini yang menyebabkan interest kepada budaya lokal semakin
menurun.
5. Emansipasi Wanita
Salah satu bentuk perubahan sosial budaya yang terjadi dimasyarakat
Indonesia adalah emansipasi wanita, artinya wanita memiliki derajat yang
sama dengan pria. Dulu kita jarang sekali melihat wanita yang menjadi
pimpinan, bahkan ada kalimat orang tua yang menyatakan bahwa kehidupan
wanita adalah disekitar dapur, sumur, dan kasur. Saat ini tentu berbeda,
banyak wanita yang menjabat peran penting dinegeri ini seperti anggota
parlemen, pimpinan perusahaan, dll.
6. Masyarakat Semakin Kritis
Perkembangan informasi dan komunikasi membuat akses terhadap informasi
semakin mudah. Informasi tersebut bisa didapatkan dari berbagai media
komunikasi, seperti koran, televisi, internet, dll. Hal tersebut membuat
masyarakat kita semakin cerdas dan kritis, contohnya adalah masyarakat
selalu mengomentari kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk
negeri ini, terlebih jika kebijakan tersebut tidak populis dimata rakyat.
7. Hilangnya Permainan Tradisional
Saat ini, kita akan sulit untuk menemukan permainan tradisional seperti
gasing atau congklak. Kalaupun ada, pasti dimainkannya didaerah-daerah
terpencil sepertipedesaan. Padahal permainan itu sangat populer pada
masanya, dan merupakan permainan asli Indonesia. Sekarang perannya sudah
diganti dengan permainan modern seperti Playstation, Xbox, Wii, dan lain-
lain. Nampaknya permainan modern jauh lebih menarik ketimbang permainan
tradisional.
8. Pudarnya Minat Kepada Alat-alat Musik Tradisional
Minat masyarakat terhadap alat-alat musik tradisional seperti angklung,
gamelan dan lainnya semakin berkurang. kalaupun ada itu hanya sebagian
kecil masyarakat yang peduli dan tergerak hatinya untuk melestarikan alat-alat
musik tradisional. Sekarang banyak masyarakat yang cenderung menyukai
alat-alat. musik modern seperti gitar, piano, drum dan lainnya. Jika hal ini
tidak segera diantisipasi, bukan tidak mungkin alat-alat musik tradisional kita
akan hilang.
9. Tergerusnya Kebudayaan Indonesia
Bentuk lain perubahan sosial budaya di Indonesia adalah tergerusnya budaya
asli Indonesia. Perlu diketahui bersama bahwa tidak sedikit dari kebudayaan
kita yang sudah mulai punah. Meskipun demikian, banyak masyarakat
Indonesia yang lebih berminat dengan budaya asing yang masuk ke Indonesia
seperti break dance, beat box, dan lainnya. Ini sangat mengkhawatirkan dan
perlu segera perlu segera ditindaklanjuti bersama.
10. Penggunaan Bahasa Daerah Semakin Jarang
Contoh perubahan sosial budaya lainnya adalah penggunaan bahasa daerah
yang sudah semakin jarang. Kita tahu bersama, ada banyak bahasa daerah di
Indonesia ini (lebih dari 100 bahasa daerah). Akan tetapi saat ini banyak
masyarakat yang cenderung menggunakan bahasa Indonesia. Hal ini bukan
tanpa alasan, karena bahasa Indonesia dimengerti oleh semua sedangkan
bahasa daerah hanya dimengerti oleh masyarakat daerah tertentu saja.
Itulah kesepuluh perubahan sosial budaya yang bisa kita jumpai didalam
masyarakat Indonesia. Perlu dicatat bahwa perubahan itu tidak selamanya
berdampak baik bagi kita, ada juga yang dapat merugikan kita. Jika itu baik bagi
kita maka manfaatkan secara optimal, jika tidak maka minimalisir dampaknya
atau lebih baik buang jauh-jauh. Kita semua berharap perubahan-perubahan sosial
budaya yang terjadi dimasyarakat akan membuat Indonesia semakin baik lagi.

2. Pengaruh Budaya Barat terhadap Gaya Hidup Masyarakat Indonesia


Indonesia dikenal sebagai negara multi etnis dan agama yang memiliki
ragam Budaya yang berbeda-beda. Di setiap budaya tersebut terdapat nilai-nilai
sosial dan seni yang tinggi. Pada kondisi saat ini kebudayaan Indonesia kini
semakin memudar secara perlahan. Hal ini dikarenakan semakin berkembangnya
teknologi yang akhirnya dapat memberikan dampak negatif terhadap kebudayaan
asli Indonesia. Dengan banyak berkembangnya media elektronik, kebudayaan
barat dapat dengan mudah masuk ke Indonesia, sehingga mulai mengubah pola
pikir dan perilaku masyarakat Indonesia. Seperti telah dibahas diatas bahwa
budaya asing bebas masuk begitu saja, tanpa ada filterisasi. Seperti yang kita
ketahui bahwa para remaja sifatnya terbuka terhadap informasi yang datang dari
luar, dan mereka juga suka meniru.
Para remaja juga merasa bahwa kebudayaan di negerinya sendiri terkesan
jauh dari moderenisasi. Sehingga para remaja merasa gengsi kalau tidak
mengikuti perkembangan zaman meskipun bertentangan dengan nilai-nilai ajaran
agama dan budayanya. Sehingga pada akhirnya para remaja lebih menyukai
kebudayaan barat, dibandingkan dengan kebudayaan negaranya sendiri. Budaya-
budaya tersebut dapat masuk dengan mudah melalui apa saja, misalnya televisi
dengan bentuk film, video klip, internet, dan macam-macam alat tekhnologi
lainnya. Sehingga para remaja mengubah gaya hidup mereka, dimana mereka
terbiasa dengan kehidupan malam, pergaulan bebas, narkotika dan sebagainya.
Secara otomatis, hal itu dapat menghilangkan norma kesopanan dalam diri remaja
indonesia yang seharusnya ada pada mereka sebagai ciri khas masyarakat
indonesia yang berbudi pekerti. Yang lebih parahnya lagi, gaya hidup seks bebas
yang sepertinya sudah lazim dikalangan para remaja.
Awalnya, mereka hanya menonton film porno yang didapat dari internet,
kemudian timbul rasa mereka ingin mencoba hal itu dan akhirnya terjadi berbagai
kemungkinan yang berbahaya , diantaranya: pelecehan seksual, hamil diluar
nikah, dan tertularnya virus HIV / AIDS. Usia muda diibaratkan bagai bunga yang
baru mekar, sehingga pikiran mereka masih labil. Mereka hanya memikirkan
nafsu sementara saja tanpa memikirkan apa yang akan terjadi nantinya. Pengaruh
negatif dari budaya asing ini sangat merugikan dan meresahkan, karena dapat
merusak moral bangsa. Namun, disamping budaya asing membawa pengaruh
negatif terhadap moral remaja indonesia, kita sebenarnya juga dapat meniru hal
yang positif dari Bangsa asing. Pengaruh positif yang dapat kita ambil dari bangsa
asing . yaitu : kegigihan, kedisiplinan, kemajuan, dan perkembangan negara barat
yang menjadikan mereka maju dalam bidang perekonomian. Kita bangsa
indonesia jauh tertinggal dari bangsa barat dalam segi perekonomian dan politik.
Hal itu bisa kita contoh dan kita pelajari dari bangsa barat sehingga kita bisa
selangkah lebih maju dibandingkan sekarang .

3. Pengaruh Budaya Barat terhadap Sistem Religi/Kepercayaan


Bergesernya sistem religi yang berakar pada kepercayaan tradisional
menuju sistem religi yang berlandaskan ajaran agama, merupakan contoh konkret
adanya pengaruh kebudayaan asing terhadap kebudayaan lokal. Bangsa Indonesia
pada awalnya menganut sistem kepercayaan kepada roh-roh leluhur maupun
kekuatan gaib yang diwariskan secara turun temurun. Namun, kini telah terkikis
dengan adanya ajaran agama yang menekankan kepada satu tujuan penyembahan
yakni Tuhan Yang Maha Esa. Meskipun demikian bukan berarti sistem religi
tradisional yang merupakan kebudayaan asli bangsa Indonesia telah punah . Hal
ini tampak dalam bentuk upacara adat tradisional yang telah mengalami
penyesuaian dengan sistem religi yang berdasarkan agama. Misal : upacara
sedekah laut, upacara sekaten, dan upacara yaqowiyu, merupakan bentuk - bentuk
kebudayaan yang menggabungkan unsur religi tradisional dengan agama.

4. Pengaruh Budaya Barat terhadap Sistem Pengetahuan


Setiap suku bangsa memiliki sistem pengetahuan yang membentuk unsur
kebudayaan lokal. Sebelum unsur pengetahuan kebudayaan asing memengaruhi
kebudayaan lokal, nenek moyang kita telah mengenal pengetahuan tentang
kemaritiman, gejala alam, perubahan musim, berburu, bercocok tanam sampai
kepada pengetahuan tentang pengobatan tradisional. Masuknya kebudayaan asing
dengan membawa bentuk sistem pengetahuan yang lebih modern telah mengubah
cara pandang masyarakat terhadap keadaan alam sekitamya. Pengetahuan
tradisional yang cenderung berlandaskan pada kemampuan intuitif yang irasional
berubah ke pola pemikiran yang lebih rasional. Misal : penemuan obatobatan
tradisional merupakan bentuk pengembangan pengetahuan tradisional terhadap
khasiat tumbuhan yang dipadukan dengan pengetahuan modern ( ilmu farmasi ),
sehingga menghasilkan obat yang alami dan bebas dari bahan kimia. Demikian
halnya pengaruh kebudayaan asing di bidang pengetahuan yang berkaitan dengan
cara bercocok tanam, telah mengubah pola kehidupan petani tradisional menjadi
lebih produktif.
5. Pengaruh Budaya Barat terhadap Sistem Teknologi
Teknologi merupakan salah satu unsur kebudayaan yang berkaitan dengan
peralatan yang dipergunakan manusia untuk mengubah keadaan sekitarnya
maupun keadaan dirinya demi terpenuhinya kebutuhan hidup . Sistem teknologi
tradisional yang menjadi unsur kebudayaan lokal menyangkut tentang :
1) Alat - alat produksi
2) Senjata
3) Wadah
4) Alat untuk menyalakan api
5) Makanan dan minuman
6) Pakaian dan perhiasan
7) Tempat berlindung atau rumah
8) Alat - alat transportasi
Masuknya kebudayaan asing banyak memengaruhi teknologi tradisional
yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan manusia. Mekanisasi dalam
pertanian, telah menggeser peralatan tradisional dengan alat modern dalam
pengolahan tanah. Hal itu membawa dampak terhadap peningkatan produksi
pertanian .

6. Pengaruh Budaya Barat terhadap Sistem Kesenian


Dari waktu ke waktu kesenian tradisional sebagai salah satu unsur
kebudayaan lokal mulai ditinggalkan oleh masyarakatnya terutama para generasi
muda. Masuknya kesenian mancanegara yang dirasa lebih menarik dan mewakili
jiwa muda, banyak menggeser ruang gerak kesenian tradisional. Salah satu upaya
untuk mempertahankan kesenian tradisional agar tetap lestari adalah dengan
memadukan unsur-unsur kebudayaan asing ke dalam kesenian tradisional
tersebut. Misal: kesenian musik campur sari, merupakan bentuk kesenian yang
memadukan unsur-unsur kesenian tradisional dengan unsur-unsur kesenian
modern Pementasan seni pertunjukan tradisional, seperti: lenong dan wayang
kulit, banyak menyisipkan unsur-unsur kesenian modern untuk menarik penonton
khususnya kalangan anak muda.

7. Pengaruh Budaya Barat terhadap Sistem Bahasa


Bahasa merupakan sistem perlambang dalam komunikasi. Salah satu ciri
suatu suku bangsa adalah memiliki bahasa daerah yang merupakan bahasa
komunikasi antar warga dalam kelompok suku bangsa yang bersangkutan.
Pengaruh kebudayaan asing terhadap perkembangan bahasa daerah sangatlah
besar. Terutama di daerah pesisir, di mana penduduknya banyak berinteraksi
dengan suku bangsa lain ( asing ) yang memiliki komposisi bahasa yang berbeda
dengan komposisi bahasa induknya. Misal: bahasa Jawa yang diterapkan di
daerah pesisir berbeda dengan bahasa Jawa yang ada di daerah pedalaman. Secara
umum, pengaruh kebudayaan asing khususnya dalam bahasa, bukan
menghilangkan bahasa lokal, namun justru memperkaya perbendaharaan kata
dalam bahasa lokal tersebut. Banyak kata-kata dalam bahasa Indonesia yang
berasal dari kata-kata bahasa asing yang telah diserap menjadi kosakata bahasa
Indonesia .
8. Pengaruh Budaya Barat terhadap Era Globalisasi
Pada akhir abad ke - 20 dan awal abad ke - 21 , Indonesia telah memasuki
era globalisasi. Kemajuan teknologi, komunikasi, informasi, dan transportasi telah
menyebabkan masuknya pengaruh budaya dari seluruh penjuru dunia dengan
cepat ke Indonesia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, globalisasi adalah
proses terbentuknya sistem organisasi dan sistem komunikasi antar masyarakat di
seluruh dunia. Tujuannya adalah untuk mengikuti sistem serta kaidah-kaidah yang
sama. Pada era globalisasi, peristiwa yang terjadi di suatu negara dapat diketahui
dengan cepat oleh negara lain melalui media massa, seperti televisi, radio, surat
kabar atau internet. Globalisasi berlangsung melalui saluran-saluran tertentu,
seperti media massa, pariwisata internasional, lembaga perdagangan dan industri
internasional, serta lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan. Saluran-saluran
globalisasi, antara lain :
1) Media Massa
Arus globalisasi diperoleh melalui media komunikasi massa,
seperti radio, televisi , surat kabar, film, dan internet. Globalisasi melalui
media massa telah membuat dunia menjadi seolah-olah tanpa batas.
Melalui media massa, seperti televisi yang disiarkan dalam jaringan satelit
, peristiwa bencana Tsunami di Aceh pada tahun 2004 dapat diketahui di
seluruh dunia. Demikain juga dengan perkembangan internet yang telah
memudahkan perkembangan iptek dengan adanya kemudahan mengakses
berbagai informasi dari seluruh penjuru dunia dengan murah dan cepat.
Selain itu, dalam arus globalisasi, terjadi perubahan perilaku masyarakat
di bidang mode pakaian, peralatan hidup, dan makanan akibat pengaruh
penyebaran informasi dari luar negeri melalui media massa. Sebagai
sarana pewarisan budaya pada era globalisasi, media massa sangat
berpengaruh dalam penyerapan budaya asing di masyarakat yang bersifat
positif dan negatif. Dampak positif budaya asing di media massa adalah
masuknya iptek yang menunjang kemajuan di segala bidang. Pengaruh
negatif budaya asing di media massa adalah terjadinya goncangan budaya
karena adanya individu yang tidak siap menerima perubahan dan
pergeseran nilai - nilai budaya dan adat istiadat.
2) Pariwisata Internasional
Berkembangnya sektor pariwisata internasional juga berpengaruh
terhadap penyebaran arus globalisasi. Kegiatan pariwisata internasional
yang melibatkan banyak negara dapat dilakukan dengan mudah karena
adanya kemajuan sarana transportasi dan telekomunikasi. Dengan
meningkatnya kebutuhan wisata antarnegara menyebabkan masuknya
devisa yang sangat dibutuhkan untuk membiayai pembangunan suatu
negara. Dengan berkembangnya sektor pariwisata internasional, seseorang
dapat dengan mudah berpergian dari satu negara ke negara lainnya .
3) Lembaga Perdagangan dan Industri Internasional
Globalisasi dalam perdagangan internasional ditandai dengan
adanya pasar bebas. Dalam era pasar bebas, setiap negara akan berlomba -
lomba mengembangkan keunggulan komparatifnya untuk menarik para
investor dari luar negeri. Era pasar bebas juga ditandai adanya kebebasan
kontak perdagangan antarnegara tanpa dibatasi hambatan fiskal dan tarif.
Walaupun setiap negara bebas untuk menjalin hubungan perdagangan,
namun tetap diperlukan suatu wadah kerja sama di bidang ekonomi.
Misalnya, pendirian dewan kerja sama ekonomi Asia Pasifik ( APEC ) dan
dewan kerja sama ekonomi Amerika Utara ( NAFTA ).
Arus globalisasi yang melanda seluruh dunia mempunyai dampak
bagi bidang sosial budaya suatu bangsa. Pada awalnya, globalisasi hanya
dirasakan di kota - kota besar di Indonesia. Namun dengan adanya
kemajuan teknologi, komunikasi, informasi, dan transportasi globalisasi
juga telah menyebar ke seluruh penjuru tanah air. Arus globalisasi yang
penyebarannya sangat luas dan cepat tersebut membawa dampak positif
dan negatif .

C. Dampak kebudayaan Eropa terhadap budaya Indonesia


Masuknya budaya asing ke indonesia salah satunya disebabkan karena adanya
krisis globalisasi yang meracuni Indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan
menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan
dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh
budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya ( culture shock ), yaitu:
suatu keadaan dimana masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh
kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan
masyarakat yang bersangkutan.
Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan tidak
melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya
ketimpangan antara wujud yang ditampilkan dan nilai-nilai yang menjadi landasannya
atau yang biasa disebut ketimpangan budaya. Teknologi yang berkembang pada era
globasisasi ini mempengaruhi karakter sosial dan budaya dari lingkungan sosial .
Menurut Soerjono Soekanto ( 1990 ) masuknya budaya asing ke indonesia mempunyai
pengaruh yang sangat peka serta memiliki dampak positif dan negatif .
1. Dampak Positif
1) Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan
pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semula irasional menjadi
rasional .
2) Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat
menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir
lebih maju .
3) Dibukanya industri yang memproduksi alat - alat komunikasi dan
transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangi
pengangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat .
4) Modemisasi yang terjadi di Indonesia yaitu pembangunan yang terus
berkembang di Indonesia dapat mengubah perekonomian indonesia dan
mencapai tatanan kehidupan bermasyarakat yang adil, maju, dan makmur.
Hal tersebut diharapkan akan mewujudkan kehidupan masyarakat yang
sejahtera baik batin, jasmani dan rohani .

2. Dampak Negatif
Budaya yang masuk ke Indonesia seperti cara berpakaian , etika , pergaulan dan
yang lainnya sering menimbulkan berbagai masalah sosial diantaranya :
kesenjangan sosial ekonomi , kerusakan lingkungan hidup , kriminalitas , dan
kenakalan remaja .
1) Kesenjangan Sosial Ekonomi
Kesenjangan sosial ekonomi adalah suatu keadaan yang tidak seimbang di
bidang sosial dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Artinya ada
jurang pemisah yang lebar antara si kaya dan si miskin, akibat tidak
meratanya pembangunan. Apabila jurang pemisah ini tidak segera
ditanggulangi dan menimbulkan kecemburuan masyarakat sosial yang
dapat menyebabkan keresahan dalam masyarakat.
2) Kerusakan Lingkungan Hidup
Pencemaran yang terjadi di lingkungan masyarakat menimbulkan dampak
sebagai berikut :
 Polusi udara: menyebabkan sesak nafas, mata pedih, dan pandangan mata
kabur.
 Polusi tanah: menyebabkan lahan pertanian menjadi rusak.
 Polusi air: menyebabkan air tidak bersih dan tidak sehat isi.
3) Pola hidup konsumtif membuat perkembangan industri yang pesat
membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan
begitu masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan
banyak pilihan yang ada.
4) Sikap induvidualistik akan membuat masyarakat merasa dimudahkan
dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan
orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka
adalah makhluk sosial.
5) Sikap kebarat-baratan tidak semua budaya Barat baik dan cocok
diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya
asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas
remaja, remaja lebih menyukai dance dan lagu barat dibandingkan tarian
dari Indonesia dan lagu-lagu Indonesia, dan lainnya. Hal ini terjadi karena
kita sebagai penerus bangsa tidak bangga terhadap sesutu milik bangsa .
6) Masalah Kriminalitas adalah perbuatan yang melanggar hukum atau hal-
hal yang bersifat kejahatan, seperti: korupsi, pencurian, perkelahian,
pembunuhan, pemerkosaan dan lainnya. Dalam kriminologi kejahatan
disebabkan karena adanya kondisi dan proses-proses sosial yang sama
yang menghasilkan perilaku sosial lainnya. Artinya, terdapat hubungan
antara variasi angka kejahatan dan variasi organisasi-organisasi sosial
dimana kejahatan tersebut terjadi.sebagaimana dikatakan E.H. Sutherland
( dalam Soejono Soekamto, 1990 : 367 ) kriminalitas ( perilaku jahat )
merupakan proses asosiasi diferensial, karena apa yang dipelajari dalam
proses tersebut sebagai akibat interaksi dalam pola dan perilaku yang
jahat.
7) Kenakalan Remaja Kenakalan remaja adalah penyimpangan perilaku yang
dilakukan generasi muda ( sekelompok remaja ), misalnya: tawuran,
perusakan barang milik masyarakat, penyimpangan seksual, dan
penyalahgunaan narkotika serta obat-obatan terlarang. Kenakalan remaja
dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: faktor eksternal dan internal.
1 Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari remaja atau keadaan
pribadi remaja itu sendiri. Misalnya, pembawaan sikap negatif dan
suka dikendalikan yang juga mengarah pada perbuatan nakal. Selain
itu, kenakalan remaja dapat disebabkan karena adanya pemenuhan
kebutuhan pokok yang tidak seimbang dengan keinginan remaja
sehingga menimbulkan konflik pada dirinya dan kurang mampunya
si remaja itu menyesuaikan diri dengan lingkungan .
2 Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri remaja itu
artinya, berasal dari lingkungan hidup remaja tersebut. Misalnya:
kehidupan keluarga, pendidikan di sekolah, pergaulan, dan media
massa. Seseorang yang hidup dalam keluarga yang tidak harmonis
cenderung akan mempunyai perilaku yang kurang baik dan
menyimpang dari norma dan nilai yang berada pada masyarakat.
Misalnya: seorang anak yang sering melihat orang tuanya bertengkar
dapat melarikan diri pada obat-obatan karena ia tidak tahan melihat
pertengkaran orang tuanya.

3. Cara Mengatasi Dampak Negatif dari Masuknya Budaya Eropa ke Indonesia


Untuk mengatasi pengaruh kebudayaan Asing terhadap kebudayaan
Indonesia, khususnya untuk membentengi kalangan remaja dari pengaruh negatif
diperlukan pelibatan semua pihak terutama pemerintah dan tokoh-tokoh
masyarakat seperti, para tokoh agama, budayawan, dan keterlibatan orang tua di
rumah.
1) Peranan Pemerintah
Pemerintah hendaknya dapat mengambil kebijakan strategis
melalui penataan ulang sistem pendidikan terutama mengenai pengaturan
kurikulum. Umumnya di setiap sekolah menerapkan sistem pengajaran
pengetahuan mengenai ilmu keagamaan kepada para remaja sekolah
dengan waktu yang berjalan selama dua jam dalam seminggu saja. Tentu
saja ini kurang memadai waktunya untuk mengharapkan sebuah
perubahan prilaku siswa sehingga memerlukan penambahan jam pelajaran
atau kreatifitas guru bidang studi tersebut dalam bentuk kegiatan
keagamaan di lingkungan sekolah seperti kegiatan pengajian atau kajian-
kajian tematik menurut pandangan agama. Sebaiknya pemerintah menata
ulang sistem pendidikan dan mendorong kreatifitas guru bidang studi.
Mengenai pelajaran dan pemahaman keagamaan sesungguhnya tidak
hanya terpaku pada bidang studi agama yang dinilai waktunya kurang
memadai tersebut tetap setiap guru mata pelajaran umum juga dapat
memasukkan nilai-nilai agama ketika mengajar di hadapan siswanya.
Misalnya, mata pelajaran geografi, guru dapat menjelaskan kekuasaan
Tuhan menciptakan langit dan bumi, sejarah perjuangan nasional yang
dipelopori atau dpimpin oleh para pejuang seperti Pengeran Diponegoro,
Sultan Hasanuddin, Kapitan Pattimura dan lainnya. Tokoh-tokoh pejuang
tersebut sekaligus merupakan bentuk perlawan terhadap penjajahan negara
asing yang inin menguasai wilayah dan sumber daya ekonomi Indonesia
juga sekaligus menyebarkan kebudayaannya.
2) Peranan Tokoh Agama dan Budayawan
Peranan para ulama dan budayawan melalui program kerja
organisasi keagamaan dan sanggar-sanggar budaya sangat strategis untuk
menangkal masuknya budaya asing dalam masyarakat khususnya
kalangan generasi muda. Keterlibatan para tokoh agama dan budaya
melalui program kerja organisasi keagamaan seperti Nahdlatul Ulama
(NU), Muhammadiyah dan yang lainnya dapat diarahkan pada pembinaan
remaja agar memiliki ketahanan budaya yang berbasis agama. Begitu juga
peranan para budayawan dan seniman melalui organisasi atau sanggar seni
dapat merancang program kerja yang diminati oleh kalangan remaja
sehingga mereka tidak tertarik dengan budaya hura-hura yang datang dari
budaya asing. Kalau hal ini dapat diperankan secara maksimal oleh para
tokoh agama dan budayawan, maka pola pembinaan generasi muda dapat
diarahkan kepada penanaman nilai-nilai Pancasila dan ajaran agama yang
lebih terarah dan terukur, baik dari kegiatan-kegiatan internal sekolah
seperti pada proses belajar-mengajar maupun di luar sekolah seperti
remaja masjid, kesenian dan budaya. Dengan adanya kebijakan ini remaja
juga dapat berinteraksi sosial secara langsung dengan masyarakat sebagai
pelaku sosial.
3) Peranan Orang Tua dan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan anak yang paling banyak
waktunya. Orang tua adalah figur utama dalam keluarga yang paling
bertanggujawab terhadap masa depan anak-anak dan anggota keluarga
lainnya. Oleh karena itu, lingkungan keluarga sangat berkontribusi
terhadap kualitas prilaku atau akhlak anggota keluarga terutama anak-
anaknya. Lingkungan keluarga dan lingkungan sosial harus tetap beriklim
positif dalam artian orang-orang yang ada dalam sekitar kita harus orang-
orang yang "tidak membawa kita kedalam kesesatan". Orangtua harus
bisa mengambil porsi lebih banyak diantara porsi yang lainnya. Peran
orang tua sangat amat dibutuhkan, selain mengawasi anak-anak dan
dengan siapa dia bergaul, tetapi sesekali orang tua harus turun langsung
mengawasi anak-anaknya agar jangan sampai anak-anaknya bisa salah
gaul. Pada masyarakat modern, seorang remaja sangat tergantung pada
cara orang tua atau keluarga mendidiknya. Melalui interaksi dalam
keluarga, remaja akan mempelajari pola perilaku, sikap, keyakinan dan
cita-cita dan nilai dalam keluargadan masyarakat. Selain itu, terdapat
beberapa tindakan antisipasi yang perlu dilakukan oleh generasi muda
terhadap pengaruh asing yang sifatnya negatif, diantaranya:
 Bersikap Kritis dan Teliti
Sebagai penerus bangsa,kita harus bersikap kritis dan teliti
terhadap hal-hal yang baru didatangkan dari luar, bagaimana kita
bisa memfilter apakah hal ini bisa membawa dampak baik atau
buruk bagi kita. Bersikaplah kritis terhadap sesuatu yang baru,
banyak bertanya pada orang-orang yang berkompeten pada
bidangnya dan teliti apakah inovasi tersebut bisa sesuai dengan
iklim indonesia dan pastikan tidak melanggar norma-norma yang
berlaku di Indonesia.
 Berilmu Pengetahuan Luas (IPTEK)
Sebelum budaya asing itu masuk sebaiknya kita telah mengetahui
apa inovasi-inovasi yang masuk itu secara jelas dan rinci. Kita bisa
mengetahui kegunaan hal itu secara keilmuannya, seperti situs
jaringan facebook. Facebook saat ini sedang menjamur dikalangan
masyarakat, dari berbagai usia semua menggunakan situs ini untuk
menjalin tali silaturahmi yang telah lama terputus. Tetapi ada
beberapa orang yang menyalahgunakan facebook sebagai ajang
caci maki dan hina dina. Jika kita mengetahui fungsi awal
facebook itu sendiri adalah untuk menjalin tali silaturahmi, kita
tidak akan menyalahgunakan situs ini untuk berbuat yang tidak-
tidak. Sehingga kita harus mengetahui terlebih dahulu fungsinya
untuk apa dan manfaatnya seperti apa.
 Harus sesuai dengan Norma-norma yang berlaku di Indonesia
Pengaruh budaya asing yang masuk terkadang tidak sesuai dengan
norma-norma yang berlaku di Indonesia. Jika kita menyaksikan
film-film luar, mereka menganut gaya hidup yang bebas dan jika
diterapkan disini melanggar beberapa norma yang ada di
Indonesia. Misalnya saja berciuman dimuka umum. Kita sering
menyaksikan film-film barat yang melakukan adegan-adegan
mesra di muka umum, hal itu tidak bisa diterapkan di Indonesia
karena melanggar norma kesopanan. Biasanya di film-film barat,
wanitanya berpesta dengan menggunakan pakaian mini sambil
bermabuk- mabukan jika hal itu diterapkan di Indonesia, adat
seperti itu tentu tidak sesuai jika kita terapkan di Indonesia.
Indonesia masih memegang adat ketimuran yang sangat kental
sehingga masyarakatdi sini hidup dengan aturan-aturan yang
berlaku dan tentunya pantas sesuai dengan adat kesopanan.
Walaupun Indonesia memiliki beribu-ribu pulau tetapi adat istiadat
mereka selalu mengajarkan kebaikan dan tidak menganjurkan
perbuatan buruk untuk dilakukan.
 Tanamkan "Aku Cinta Indonesia" Maksud dari simbol ini adalah
bahwa adat istiadat yang ditularkan oleh nenek moyang kita adalah
benar adanya dan dapat membawa manfaat yang baik bagi diri kita
sendiri untuk masa kini dan kedepannya. Sehingga

4. Cara Mempartahankan Budaya Asli Indonesia


Nilai kebudayaan yang menjadi karakteristik bangsa Indonesia, seperti
gotong royong, silahturahmi, ramah tamah dalam masyarakat menjadi
keistimewaan dasar yang dapat menjadikan individu-individu masyarakat
Indonesia untuk mencintai dan melestarikan kebudayaan bangsa sendiri. Tapi
karakteristik masyarakat Indonesia yang dikenal sebagai masyarakat yang ramah
dan sopan santun kini mulai pudar sejak masuknya budaya asing ke Indonesia
yang tidak bisa diseleksi dengan baik oleh masyarakat Indonesia.
Maka, dalam hal ini pemerintah memiliki peranan penting untuk
mempertahankan nilai-nilai kebudayaan dari Indonesia dalam kehidupan
masyarakatnya karena nilai-nilai leluhur merupakan filosofi hidup pada tiap
daerahnya meskipun tanpa bantuan teknologi. Nilai-nilai budaya tersebut bukan
berarti mengharuskan kita untuk bersikap tertutup terhadap budaya asing, namun
nilai dan makna filosofi kebudayaan Indonesia harus dijadikan sebagai sumber
inspirasi dan kreatifitas maka dari diperlukan pelestarian. Pelestarian adalah suatu
proses atau teknik yang didasarkan pada kebutuhan individu itu sendiri.
Kelestarian tidak dapat berdiri sendiri. Oleh karena itu harus dikembangkan pula.
Melestarikan suatu kebudayaan pun dengan cara mendalami atau paling tidak
mengetahui tentang budaya itu sendiri. Mempertahankan nilai budaya,salah
satunya dengan mengembangkan seni budaya tersebut disertai dengan keadaaan
yang kita alami sekarang ini. Yang bertujuan untuk menguatkan nilai-nilai
budayanya.
Berikut ini adalah beberapa cara mempertahankan kebudayaan Indonesia
agar tidak terpengaruh oleh kebudayaan asing yang bersifat negatif:
 Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal
semangat mencintai produk dan kebudayaan dalam negeri.
 Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan
sebaik-baiknya.
 Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik-
baiknya.
 Selektif terhadap kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia.
 Memperkuat dan mempertahankan jati diri bangsa agar tidak
luntur.
Dengan begitu masyarakat dapat bertindak bijaksana dalam menentukan
sikap agar jati diri serta kepribadian bangsa tidak luntur karena adanya budaya
asing yang masuk ke Indonesia khususnya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Budaya asing semakin mudah masuk ke Indonesia tanpa adanya filterisasi.
Budaya asing mempunyai pengaruh positif dan negatif bagi bangsa Indonesia, namun
kebanyakan masyarakat Indonesia lebih terpengaruh pada hal-hal negatif dari
kebudayaan asing. Khususnya para remaja yang masih sangat bersifat terbuka pada
sesuatu yang baru. Sehingga saat ini terjadi perubahan gaya hidup di kalangan remaja dan
perubahan gaya hidup itu membawa para remaja melakukan penyimpangan-
penyimpangan bukan malah membawa remaja Indonesia ke arah yang lebih baik. Untuk
itu sebaiknya remaja sebagai generasi muda penerus bangsa hendaknya dapat berperilaku
yang selektif terhadap pengaruh globalisasi sesuai dengan nilai-nilai agama yang diyakini
dan adat kebiasaan di negerinya. Serta menanamkan nilai-nilai pancasila dan
melaksanakan ajaran Agama dengan sebaik-baiknya. Dan jangan lupa memiliki semangat
nasionalisme yang tangguh, seperti mencintai produk dalam negeri.
Kita harus melestarikan kebudayaan kita, karena kebudayaan kita itu lahir dari
nenek moyang kita. Adat Istiadat, suku, Ras dan agama. Di negara indonesia ini
bermacam macam SARA, Kita harus bersatu dan tidak bercerai berai untuk Melawan
budaya asing yang masuk di Indonesia. Memang betul pengaruh budaya asing
mempunyai sifat positif maupun Negatif. Kita harus mengambil sisi positif dari budaya
asing dan buang sisi negatifnya.

B. Saran
Masyarakat Indonesia hendaknya sadar akan dampak atau pengaruh-pengaruh
negatif budaya barat terhadap budaya Indonesia dan hendaknya masyarakat Indonesia
menaati norma-norma yang berlaku guna mengantisipasi akan pengaruh budaya barat
yang merusak mental bangsa. Hendaknya Masyarakat Indonesia berperilaku selektif
terhadap dampak yang ditimbulkan budaya barat guna mengambil dampak positifnya dan
membuang dampak negatif dari budaya barat. Peran Pihak keluarga, tokoh agama, dan
pemerintah hendaknya berperan lebih dalam mengantisipasi dan memproteksi dampak
negatif dari budaya barat yg semakin berkembang di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Budiati, Atik Catur. 2009. Sosiologi Kontekstual. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional

Indirayawati, E. 2009. Antropologi 1: Untuk Kelas XI SMA dan MA. Pusat Perbukuan
Departemen Nasional, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 137

Lies, S. dan Budiarti, A. C. 2009. Antropologi Jilid 1: Untuk Kelas XI SMA dan MA. Pusat
Perbukuan Departemen Nasional, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 137

Muin, Idianto. 2006. Sosiologi. Jakarta: Erlangga

Mulyadi, Yad, dkk. 2012. Panduan Sosiologi. Jakarta: Yudistira

Sita, Putu sadhvi. Pengaruh Kebudayaan Asing Terhadap Kebudayaan Indonesia Di Kalangan
Remaja. (Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, 2013)

Sudjoko, dkk. 2008. Pendidikan Lingkungan Hidup. Jakarta: Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai