Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MEMBANGUN MASYARAKAT ILMIAH


DALAM DUNIA KAMPUS

Disusun Oleh :
Wini Ananda Utamy 170110180051
Nabila Audira 170110180071
Thasya Pratiwi 170110180079
Shafyra Amani 170110180087
Tarisa Aliffia 170110180089
Zahra Aulia Rahma 170110180091

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PADJADJARAN
Jl. Raya Bandung-Sumedang KM.21, Kecamatan Jatinangor
Kabupaten Sumedang 45363
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini hingga selesai.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-
Dasar Ilmu Sosial dengan judul makalah “ Membangun Masyarakat Ilmiah Dalam
Dunia Kampus”

Makalah ini sudah kami susun dengan semaksimal mungkin, namun dalam
proses penyusunan makalah ini kami mendapat bantuan dari berbagai pihak.
Untuk itu kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari segala hal tersebut, kami sadar bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Oleh karena itu, kami sangat menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang membangun


masyarakat ilmiah dalam dunia kampus ini mampu memberikan manfaat maupun
inspirasi untuk pembaca.

Jatinangor, Oktober 2018

Penulis

2
DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………...ii

BAB I : PENDAHULUAN…………….................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah………………..…………………………………………..2

1.3 Tujuan Penulisan Makalah…………………………..……………………...2

BAB II : PEMBAHASAN………………………………………………………..3

2.1 Masyarakat Ilmiah dalam Dunia Kampus……….………………...………


3

2.2 Ciri-ciri dan tradisi Mayarakat Ilmiah……...……………………...………


3

2.3 Pentingnya karakter Masyarakat Ilmiah dalam dunia kampus…….……7

2.4 Cara membangun masyarakat ilmiah dalam dunia kampus……….…….9

2.5 Manfaat masyarakat ilmiah dalam dunia kampus………………….……11

BAB III : KESIMPULAN dan SARAN…………………………………...


…...12

3.1 Kesimpulan………...……..…………………………………………………12

3.2 Saran………………………………..………………………………………..12

DAFTAR PUSTAKA………...…………………………………………………13

3
4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan adalah salah satu aspek penting yang harus dimiliki oleh
semua orang. Karena, pendidikan merupakan salah satu proses usaha dalam
meningkatkan kualitas kehidupan seseorang dan mengembangkan potensi yang
ada di dalam diri yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat dan orang orang
disekitarnya. Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 Pasal 4 menjelaskan bahwa
setiap peserta didik adalah masyarakat yang berusaha untuk mengembangkan
potensi diri melalui proses pembelajaran yang ada pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.

Segala proses yang ada di dalam dunia pendidikan tidak hanya bertujuan
untuk menambah ilmu pengetahuan, lebih dari itu pendidikan juga memiliki
fungsi sebagai pembentuk kepribadian, kemandirian, keterampilan sosial dan
pembentukan karakter seseorang. Maka dari itu, sudah seharusnya lembaga
pendidikan khususnya perguruan tinggi harus berkomitmen dalam melaksanakan
dan mengawal proses pembentukan karakter anak bangsa. Dan pengembangan
budaya akademik akan menjadi titik temu antara upaya pembinaan karakter
dengan peningkatan kualitas sebagai hasil dari proses pendidikan tinggi. Karakter
merupakan bagian integral dari budaya akademik, mengingat karakter diperlukan
dan berpotensi dikembangkan dari setiap aktivitas akademik.

Proses pembentukan karakter dalam dunia pendidikan khusunya dalam


dunia kampus pada akhirnya akan menghasilkan beragam tipe masyarakat, salah
satunya masyarakat ilmiah. Masyarakat ilmiah merupakan sekelompok orang
yang memiliki rasa ingin tahu khusunya terhadap permasalahan yang ada dalam
masyarakat yang pada akhirnya membuat mereka mau melakukan proses
pengkajian secara ilmiah agar mendapatkan kebenaran yang mampu diuji dan
menemukan solusi yang absolut untuk mengatasi permasalah tersebut.

5
1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang makalah ini, kami mengambil beberapa rumusan masalah:

1. Apa yang dimaksud dengan masyarakat ilmiah dalam dunia kampus ?


2. Sebutkan apa saja ciri-ciri dan tradisi masyarakat ilmiah?
3. Apa penyebab pentingnya membangun karakter masyarakat ilmiah dalam
dunia kampus ?
4. Bagaimana cara membangun masayarakat ilmiah dalam dunia kampus?
5. Bagaimana maanfaat masyarakat ilmiah di dalam dunia kampus ?

1.3 Tujuan Penulisan Masalah

Dari penulisan makalah ini terdapat tujuan dan manfaat :

1. Untuk menumbuhkan minat menjadi masyarakat ilmiah dalam dunia


kampus
2. Untuk menyadarkan arti pentingnya masyarakat ilmiah dalam dunia
kampus
3. Untuk mengetahui bagaimana cara membangun masyarakat ilmiah di
dunia kampus
4. Untuk mengetahui manfaat adanya masyarakat ilmiah dalam dunia
kampus

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Masyarakat Ilmiah dalam Dunia Kampus

Masyarakat ilmiah adalah kelompok masyarakat yang warganya memiliki


sifat ingin mengetahui gejala-gejala dengan melakukan pengkajian secara ilmiah
agar diperoleh kebenaran yang teruji sesuai dengan metode ilmu pengetahuan
(Universitas Indonesia, 1999).

Masyarakat ilmiah pada dunia kampus merupakan sebagian dari


masyarakat bangsa, yakni masyarakat seniman, masyarakat politik, masyarakat
industri, dan lain-lain. Dengan tugas dan fungsi yang berbeda-beda namun pada
dasarnya masyarakat tersebut mempunyai tujuan yang sama, yaitu untuk
mensejahterakan masyarakat, secara akumulatif akan meningkatkan taraf
kesejahteraan, dan meningkatkan harkat dan martabat bangsa.

Dalam tata kehidupan kampus di perguruan tinggi, dosen dan mahasiswa


yang keduanya sebagai civitas akademika, dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan, sudah selayaknya menggunakan metode discourses atau dialogis
dalam proses belajar mengajarnya. Karena tanpa metode ini, maka cerminan dan
cirri-ciri dari masyarakat ilmiah, jelas tidak akan tercapai.

2.2 Ciri-ciri dan Tradisi Masyarakat Ilmiah

Untuk menjadi masyarakat ilmiah, kita harus memiliki ciri-ciri seperi


dibawah ini:

a. Kritis (Mampu membaca dibalik kata-kata)

Kritis adalah sifat keingintahuan yang lebih untuk diupayakan sebagai


jalan pemecahan suatu masalah melalui kegiatan ilmiah. Dengan budaya kritis ini,
IPTEK akan terus berkembang ddan mengalami kemajuan

7
b. Kreatif dan konstruktif

Kreatif adalah sikap yang senantiasa mengembangkan inovatif dan ide-ide


baru yang bermanfaat bagi masyarakat. Kreatif juga dapat diartikan sebgai
sebuah jalan alternatif ketika menemukan kendala pada saat memecahkan
permasalahan dan mendorong kita untuk menemukan solusi yang lain

c. Objektif

Objektif adalah sikap yang harus dimiliki oleh setiap masyarakat ilmiah
yang melakukan kegiatan ilmiah berdasarkan suatu kebenaran ilmiah bukan karna
intervensi kekuasaan,uang, atau kepentingan pribadi. Kebenaran ilmiah adalah
kebenaran yang diperoleh berdasarkan analisa secara benar, jujur dan transparan.

d. Analitis

Masyarakat ilmiah dituntut memiliki sikap analitis ketika melakukan


kegiatan ilmiah yang harus dilakukan dengan metode ilmiah yang terpercaya.
Kebenaran ilmiah didahului dengan suatu analisis terhadap persoalan kemudian
menghasilkan sebuah kesimpulan

e. Menghargai pendapat orang lain

Sebagai salah satu komponen masyarakat dimana notabennya masyarakat


adalah makhluk sosial,, yaitu makhluk yang senantiasa membutuhkan orang lain
untuk memunuhi kebutuhannya. Untuk itu sebagai komponen masyarakat ilmiah
kita diharuskan mempunyai sikap respect terhadap sesama, salah satunya respect
terhadap pendapat orang lain termasuk ketika memberikan saran untuk kemajuan
penelitian ilmiah.

f. Pisioner (Berpandangan luas dan maju)

Sebagai salah satu kompenen masyarakat yang dianggap mampu untuk


mengimplementasikan program pemerintah, masyarakat ilmiah harus memiliki
sikap pisioner yaitu mempunyai pandangan luas dan maju. Karena untuk

8
menjalankan program pemerintah kita harus mampu membuat analitis apakah
program itu akan mampu berjalan dengan baik atau tidak, oleh karena itu
dibutuhkan pemikiran yang maju dan luas

g. Mampu menerima perubahan

Setiap masyarakat ilmiah dituntut memiliki sikap terbuka dan siap


menerima perubahan zaman yang terjadi dewasa ini. Perubahan yang terjadi
haruslah ditanggapi dengan ide-ide dan perkembangan ilmu yang lebih baik lagi.
Itulah tugas dari setiap masyarakat ilmiah yakni menjawab tantangan perubahan
yang terjadi.

h. Menghargai waktu dan prestasi ilmiah / akademik

Sikap menghargai waktu memiliki peranan yang sangat penting didalam


kehidupan sehari-hari. Sikap ini pun menjadi kunci kesuksesan seseorang di masa
yang akan datang, termassuk ketika kita ingin menjadi masyarakat ilmiah, kita
diharuskan untuk menghargai waktu karna waktu itu adalah kesempatan yang
tidak dapat diulang untuk kedua kalinya

i. Memiliki dan menjunjung tinggi norma dan susila akademik serta tradisi
ilmiah

Penting hukumnya setiap masyarakat ilmiah menjunjung tinggi setiap


norma, susila dan aturan yang berlaku. Dalam setiap kegiatan ilmiah, masyarakat
ilmiah telah memiliki aturan yang jelas yang mau tidak mau harus diikuti oleh
setiap orang. Aturan yang berlaku akan mengatur dan membatasi setiap pelaku
ilmiah dalam melakukan kegiatan ilmiah sehingga tidak menghasilkan topic yang
terlalu jauh dari ekspektasi.
Selain ciri- ciri diatas dalam masyarakat ilmiah diperlukan adanya tradisi
dan peraturan-peraturan yang merupakan kesatuan dalam mengatur tertib
kemasyarakatan akademik di kampus. Tradisi memberikan kemantapan terhadap
kehidupan akademik di kampus, sedangkan peraturan diciptakan demi
penyesuaian dan pemutakhirannya dari waktu ke waktu.

9
Setiap kehidupan kampus memiliki tradisi dan peraturan masing-msing
sesuai dengan sejarahnya sebagai masyarakat akademik. Hal ini membuktikan
bahwa tradisi lebih berkaitan dengan nilai, norma serta etika yang mengatur sikap
dan perilaku warga, misalnya :
 Tidak pernah merasa dirinya sebagai orang paling benar,
 Selalu membuka diri terhadap kritik dan penelitian lebih lanjut.
 Di dalam proses belajar mengajar, seorang dosen dengan mahasiswa,
selalu dalam suasana dialogis (discourses) dan tidak hanya courses (searah).
Sedangkan setiap peraturan selalu menuntut agar warga dari suatu
komunitas yang terikat untuk mematuhi dan mengikutinya secara cermat,
misalnya:
 Mahasiswa baru harus mendaftar ulang
 Dalam mengikuti sistem semester, dapat mengatur dengan ketentuan
alokasi bebas dan waktu.
 Dalam mengikuti ujian semester, dituntut kehadiran mahasiswa minimal
70%, wajib mengikuti kegiatan tatap muka, kegiatan terstruktur dan lain-lain
 Demikian pula dosen akan melakukan hal yang sama dengan mahasiswa,
sebagaimana di atas.
Disinilah terdapat interaksi untuk peningkatan kualitas hasil belajar dan
mengajar. Sebagaimana pada Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 Bab
VI Pasal 19 dan 20, pada garis besarnya kebebasan akademik mengandung
pengertian:
 Kebebasan menyatakan pemikiran dan pendapat sesuai dengan norma dan
kaidah keilmuan.
 Kebebasan seorang anggota sivitas akademika untuk melakukan kegiatan
belajar dan dosen dalam mengajar dalam proses belajar mengajar di
perguruan tinggi.
 Kebebasan dosen dan mahasiswa untuk melakukan penelitian dalam
rangka mengembangkan ilmu pengetahuan.
 Kebebasan akademik maupun kebebasan mimbar akademik mengandung
arti kebebasan untuk sesuatu, maka merupakan modus kebebasan yang
mempunyai kaidah-kaidah dan norma-norma atau terikat pada etika tertentu.

10
(Fuad Hasan. Beberapa Catatan Perihal Kemitraan dan Kebebasan serta
kebebasan Akademik, Jakarta 9 – 13 April 1989).

2.3 Pentingnya Masyarakat Ilmiah dalam Dunia Kampus

Mahasiswa adalah generasi bangsa yang sangat di harapkan bisa


membangun Indonesia yang lebih baik lagi. Sebagai penerus bangsa yang
diharapkan bisa membangun bangsa ini, mahasiswa harus menjadi pribadi yang
serba bisa dan mandiri namun tetap bisa bekerja sama untuk menggapai tujuan
bersama. Jika ingin memajukan bangsa ini mahasiswa harus memiliki kualitas
yang sesuai dengan apa yang di butuhkan Negara ini. Untuk menjadi pribadi yang
berkualitas itu mahasiswa harus dibimbing dengan baik oleh lingkungan yang
baik.

Masyarakat ilmiah adalah suatu karakter yang sangat di butuhkan oleh


mahasiswa. Dilihat dari Ciri-ciri masyarakat ilmiah, jelas sangat penting untuk
dimiliki mahasiswa. Ciri-ciri masyarakat ilmiah itu antaranya memiliki daya
analitik yang kuat, Obyektif, Kritis, Kreatif & inovatif, disiplin, Tidak egois,
menerima dan menghargai pendapat orang lain, mudah beradaptasi dan lebih
banyak lagi. Dengan ciri-ciri itu mahasiswa akan memiliki kualitas yang baik.

Masyarakat di lingkungan kampus terdiri dari 3 kelompok fungsional yaitu


kelompok pendidik, kelompok pelajar dan kelompok non pendidik non pelajar
(non edukatif). Setiap kelompok tersebut memiliki fungsi dan tugasnya masing-
masing. Pada akhirnya, demi tercipta dan terlaksana fungsi juga tujuan para
kelompok tersebut, munculah tuntutan untuk memiliki sikap dan kemampuan
ilmiah dalam diri setiap anggota kelompok dalam masyrakat kampus tersebut
(lembaga perguruan tinggi). Dalam sebuah sumber dijelaskan bahwa universitas
atau perguruan tinggi merupakan salah satu lembaga yang bertugas sebagai
pelaksana setiap kebijakan Departemen pendidikan dan kebudayaan yang perlu
dibina terus menerus sehingga mampu melaksanakan tugas umum pemerintah
secara efektif dan efisien.

11
Selain itu, hakekat dari sebuah perguruan tinggi yakni alat pelaksana
program pemerintah, pengembang kebudayaan dengan cara ilmiah sesuai aturan
yang berlaku, menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi dan menyelenggarakan
pembinaan sivitas akademika. Dari beberapa poin hakekat tersebut terdapat
beberapa poin pesan penting kepada kita yaitu para masarakat ilmiah harus
menjadi abdi kemanusiaan yang baik melalui erbagai kreatifitas dan
pengembangan ipteknya, masyarakat iliah harus menjadi pekerja ilmiah
(masyarakat ilmiah) demi kemajuan bangsa dan terakhir masyarakat ilmiah harus
menjadi warga negara yang bijaksana.Demi terwujudnya ketiga pesan pokok
tersebut, masyarakat dalam perguruan tinggi dituntut untuk menjadi masyarakat
ilmiah yang memiliki karakter, sifat, sikap dan kemampuan ilmiah yang
dikemudian hari sangat berguna dan bermanfaat untuk membangun indonesia
lebih maju lagi.

Poin penting mengapa masyarakat ilmiah harus berkembang dalam dunia


kampus adalah karena kampus atau perguruan tinggi merupakan jenjang
pendidikan dan akademi tertinggi yang dinilai paling mampu melaksanakan
program pemerintah dengan efisien dan efektif untuk sebuah perkembangan dan
pembangunan bangsa Indonesia. Dengan mengembangkan bibit-bibit masyarakat
ilmiah yang unggul dalam sebuah dunia kampus, maka peluang dan kesempatan
untuk pembangunan Indonesia akan semakin meningkat. Masyarakat ilmiah yang
memiliki sikap kritis, kreatif, inovatif akan mampu menjalankan program dari
pemerintah dengan baik, efesien dan efektif kemudian tentunya ditunjang oleh
wadah atau lembaga yang memang telah dinilai paling mampu dan mewakili
setiap akademika di Indonesia.

Dengan dikembangkannya kembali masyarakat ilmiah maka akan menjadi


suatu solusi untuk meningkatkan kembali produktivitas dan kualitas yang baik
dari karya ilmiah untuk para akademisi di perguruan tinggi. Selain itu dengan
mengembangkan masyarakat ilmiah maka akan menghasilkan para pemimpin
yang memiliki kepemimpinan nasional yang berkualitas serta sadar akan tanggung
jawabnya.

12
Oleh karena itu perlu adanya suatu pengembangan dan upaya peningkatan
masyarakat ilmiah terutama di perguruan tinggi. Dalam membangun masyarakat
ilmiah itu sendiri sangat dibutuhkan dukungan dari semua pihak serta
diperlukannya suatu konsep dan juga teknis yang baik.Pemikiran atau pandangan
masyarakat ilmiah tidak hanya sekedar dalam memandang sebuah kebenaran,
tetapi lebih pada bagaimana cara kita untuk menempatkan sebuah pandangan atau
pemikiran tersebut yang orisinil.

2.4 Cara Membangun Masyarakat Ilmiah dalam Dunia Kampus

Membangun masyarakat ilmiah di dalam dunia kampus sangat penting.


Untuk membangun karakter itu mahasiswa harus dilatih dan dibuat terbiasa
dengan karakter itu. Contoh kegiatan yang bisa melatih mahaswa untuk memiliki
karakter masyarakat ilmiah antara lain membuat KTI (Karya Tulis Ilmiah) dan
pembuatan PKM (Program Krativitas Mahasiswa).
Namun, saat ini masih sedikit sekali jumlah KTI dan PKM yang dihasilkan
oleh mahasiswa, belum lagi mengenai bagaimana kualitas dari tulisan yang
mereka hasilkan . Oleh karena itu perlu adanya suatu pengembangan dan upaya
peningkatan masyarakat ilmiah terutama di perguruan tinggi. Dalam membangun
masyarakat ilmiah itu sendiri sangat dibutuhkan dukungan dari semua pihak serta
diperlukan suatu konsep dan juga teknis pelaksanaan yang baik.
Dalam membuat karya ilmiah tentu melewati proses yang harus dilakukan
secara sistematis. Proses itu bisa membuat mahasiswa terbiasa untuk melakukan
kegiatan berdasarkan ciri-ciri masyarakat ilmiah, Dalam membuat karya ilmiah
kita harus melakukan rangkaian penelitian yang memaksa kita untuk terus
menganalis sampai mendapatkan hasil.
Dengan dikembangkannya kembali masyarakat ilmiah maka akan menjadi
suatu solusi untuk meningkatkan kembali produktivitas dan kualitas yang baik
dari karya ilmiah untuk para akademisi di perguruan tinggi. Selain itu dengan
mengembangkan masyarakat ilmiah maka akan menghasilkan para pemimpin
yang memiliki kepemimpinan nasional yang berkualitas serta sadar akan tanggung
jawabnya.

13
Ada beberapa jenis karya ilmiah dalam dunia pendidikan, yaitu karya
ilmiah berdasarkan hasil penelitian berupa laporan penelitian (skripsi, tesis, dan
disertasi) atatupun buku dan makalah. Yang kedua karya ilmiah berdasarkan
tinjauan atau usulan / gagasan sendiri berupa buku ( buku pelajaran,diklat dan
modul ) ataupun makalah

Dalam proses pembuatan karya tulis ilmiah kita akan menemui rangkaian
penelitian, beberapa rangkain penelitian ini membuat terciptanya masyarakat
ilmiah salah satunya dengan sering melakukan wawancara terhadap narasumber.
Dalam kegiatan wawancara ini juga mahasiswa dituntut untuk dapat memahami,
menerima dan menghargai pendapat orang lain, memilih hal-hal yang baik serta
mahasiswa juga harus membuat kesimpulan yang isinya mencakup hal-hal
penting yang dibicarakan oleh narasumber-narasumber itu berkaitan dengan tema
dari karya ilmiah.

Kegiatan yang dapat melatih mahasiswa dalam rangkaian pembuatan


karya tulis ilmiah ini juga adalah uji pustaka. Ini adalah hal yang sering dianggap
remeh oleh mahasiswa. Banyak mahasiwa yang hanya menyalin dari buku atau
jurnal tanpa memahami dengan baik apa isinya. Jika kegiatan ini dilakukan
dengan benar , kegiatan ini sangat banyak melatih kita mahasiswa untuk menjadi
masyarakat ilmiah. Dalam rangkain kegiatannya uji pustaka ini melatih mahasiwa
untuk membaca dengan efektif, membuka fikirannya akan dunia luar ,
menganalisis, menyimpulkan, dan banyak lagi. Ini akan melatih daya fikir
mahasiswa.

Begitupula dalam pembuatan PKM, PKM merupakan salah satu bentuk


upaya untuk melakukan pengabdian pada masyarakat. PKM dikembangkan untuk
mengantarkan mahasiswa mencapai taraf pencerahan kreativitas dan inovasi
berlandaskan penguasaan sains dan teknologi serta keimanan yang tinggi. Dalam
rangka mempersiapkan diri menjadi pemimpin yang cendekiawan, wirausahawan
serta berjiwa mandiri dan arif, mahasiswa diberi peluang untuk
mengimplementasikan kemampuan, keahlian, sikap tanggungjawab, membangun
kerjasama tim maupun mengembangkan kemandirian melalui kegiatan yang
kreatif dalam bidang ilmu yang ditekuni. Bahkan pembuatan PKM ini sudah

14
dijadikan sebagai perlombaan antar Universitas se-Indonesia yaitu PIMNAS.
PIMNAS adalah Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional itu merupakan sebuah ajang
kompetisi karya kreatif atau yang disebut PKM antar mahasiswa Diploma dan S1
tingkat nasional yang diadakan oleh Dikti.
Topik kegiatan PIMNAS itu merupakan jenis dari PKM. Jenis-jenis PKM
itu adalah :

 PKM Pengabdian Masyarakat (PKM-M)


 PKM Penelitian (PKM-P)
 PKM Kewirausahaan (PKM-K)
 PKM Teknologi (PKM-T)
 PKM Gagasan Tertulis (PKM-GT)
 PKM Artikel Ilmiah (PKM-AI)

Hasil konkret dikembangkannya kembali masyarakat ilmiah maka akan


menjadi suatu solusi untuk meningkatkan kembali produktivitas dan kualitas yang
baik dari karya ilmiah untuk para akademisi di perguruan tinggi. Selain itu dengan
mengembangkan masyarakat ilmiah maka akan menghasilkan para pemimpin
yang memiliki kepemimpinan nasional yang berkualitas serta sadar akan tanggung
jawabnya.

2.5 Manfaat Masyarakat Ilmiah dalam Dunia Kampus

1. Membentuk budaya akademik yang lebih baik di pendidikan


perkuliahan
2. Menghasilkan sumber daya manusia yang baik untuk membangun
bangsa dan negara untuk kedepannya
3. Membuat mahasiswa tidak hanya menjadi konsumen ilmu
pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil pemikiran dan
karya tulis dalam bidang yang dikuasainya.

4. Membentuk masyarakat kampus yang lebih kreatif,objektif serta


memiliki sifat menertima kritik

15
5. Meningkatkan etika dan moral mahasiswa dalam kehidupan
bermasyarakat

6. Meningkatkan keterampilan dalam hal mengorganisir dan


menyajikan suatu fakta yang jelas dan juga sistematis

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Guna menghadapi perkembangan zaman dan perkembangan ilmu


pengetahuan dan teknologi, penting hukumnya bagi para kelompok pelajar atau
khususnya para mahasiswa perguruan tinggi untuk membangun karakter sebagai
masyarakat ilmiah terutama dalam lingkungan kampus (perguruan tinggi).
Namun, tentunya para masyarakat ilmiah harus mampu membangun ciri-ciri dan
karakter seperti yang telah dijelaskan dalam bab pembahasan. Keberadaan
masyarakat ilmiah pula jelas-jelas sangat dibutuhkan sebagai pelaku
pembangunan dan perkembangan bangsa. Masyarakat ilmiah memiliki misi dan
tujuan untuk mengutarakan ide dan mengembangkan potensinya dalam
membangun sebuah kemajuan dan untuk mengimplementasikan setiap program
pemerintah.

3.2 Saran

Penting untuk setiap perguruan tinggi, sivitas akademika dan semua orang
yang berhubungan dengan dunia pendidikan khususnya masyarakat sekitar
perguruan tingi yang merupakan jenjang pendidikan tertinggi untuk mulai
membangun karakter diri dan menyiapkan pribadi menjadi masyarakat ilmiah

16
yang terbuka pada perubahan dan perkembangan zaman juga sebagai masyarakat
yang peka terhadap ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi.

DAFTAR PUSTAKA

Ilham.B .(2016). Penerapan Budaya Ilmiah dalam Kampus. Cerdas Sifa (1).

Notohadiprawiro. T. (2006). Masyarakat Perguruan Tinggi. Ilmu Tanah


Universitas Gajah Mada.

http://oldsite.ub.ac.id/id/9_publication/probinmaba/bab6.php

https://sarahwibowo.wordpress.com/2012/09/16/ciri-ciri-masyarakat-ilmiah/

http://oldsite.ub.ac.id/id/9_publication/probinmaba/bab6.php

17

Anda mungkin juga menyukai