Anda di halaman 1dari 7

MONITORING DAN OBSERVASI DALAM PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penelitian Tindakan Kelas


Ampuan Niluh Sulistyani M.Pd

Disusun oleh:

Alberta Easterena Golda (161414038)

Angeli Suryadinata (161414043)

Chatarina Krisella W (161414044)

Valerianus Krisma Yustisio (161414048)

Elizabeth Pramita Kusuma W (161414074)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019
A. Monitoring
1. Pengertian Monitoring
Penelitian tindakan kelas (PTK) mempunyai tujuan untuk melakukan perubahan
(changes) dan peningkatan (improvements). Monitoring atau pemantauan adalah cara
untuk mengetahui perubahan (changes and improvement) karena dampak dari tindakan
yang dilakukan oleh peneliti. Perubahan dan peningkatan karena dampak tindakan
terhadap sasaran yang dirancang sebelumnya terjadi setiap saat dan tidak bisa diprediksi
secara tepat kapan perubahan muncul dan pada saat apa. Oleh karena itu istilah
monitoring atau pemantauan mempunyai makna pada perlunya peneliti melakukan
pengamatan secara terus menerus selama tindakan dilakukan oleh peneliti agar dapat
diketahui pada konteks dan waktu perubahan apa suatu perubahan muncul. Monitoring
juga dilakukan dengan maksud mengetahui apakah perubahan atau peningkatan itu
terjadi sesuai rancangan penelitian atau tidak.
2. Fungsi dan Peran Monitoring
a. Compliance (Kesesuaian)
Menentukan kesesuaian implementasi kebijakan dengan standar dan prosedur yang
telah ditentukan
b. Auditing (Pemeriksaan)
Menentukan ketercapaian sumber-sumber kepada kelompok sasaran
c. Accounting (Akuntansi)
Menentukan perubahan sosial dan ekonomi apa saja yang terjadi setelah
implementasi sejumlah program (kebijakan) dari waktu ke waktu
d. Explanation (Penjelasan)
Menjelaskan tingkat ketercapaian program relative terhadap tujuan yang ditetapkan
3. Sasaran/ Obyek Monitoring
Monitoring dilakukan untuk melihat dampak atau efek tindakan yang diberikan
dalan penelitian tindakan kelas dan atau untuk merekam kondisi/kejadian dalam kelas
yang sedang melakukan perbaikan melalui penelitian tindakan kelas. Dampak atau efek
suatu tindakan pada sasaran lebih pada aspek proses atau kondisi siswa dalam belajar,
dan bukan prestasi belajar. Hal ini seperti dijelaskan di depan bahwa prestasi belajar
ditentukan banyak hal seperti: motivasi belajar, semangat, dan kemampuan-kemampuan
lain yang diperlukan untuk belajar suatu bidang tertentu. Obyek pemantauan tidak hanya
proses pembelajaran di kelas tetapi juga termasuk kondisi lingkungan sekolah. Dalam
hal ini tugas pemonitor adalah mengamati dampak tindakan pada perubahan tingkah
laku siswa. Pembelajaran yang dilakukan guru, dan situasi saat berlangsungnya
pembelajaran. PTK dimaksudkan untuk melakukan perubahan dan peningkatan sehingga
kondisi awal harus diketahui dan dideskripsikan terlebih dahulu sebelum tindakan
dilakukan. Untuk hal tettentu bisa dilakukan dengan pretes misalnya untuk sikap, minat,
motivasi dll. Perlu dicatat istilah pretes-post test pada umumnya dipergunakan untuk
penelitian eksperiment. Harus dicatat bahwa penggunaan kedua istilah ini jangan sampai
mengabaikan proses selama tindakan dilakukan. Hampir tidak mungkin mengikuti setiap
perubahan pada setiap siswa pada waktu pengamatan yang sama. Untuk
menyederhanakan, siswa dipetakan berdasarkan hasil pengamatan kondisi awal dari
kelas tersebut. Misalnya kelas menjadi beberapa kelompok: rendah, sedang, tinggi, lalu
di pantau dampak tindakan pada ketiga kelompok tersebut.
4. Pelaku Monitoring
PTK harus dilakukan secara kolaboratif. Artinya peneliti tidak bisa melakukan
penelitian tindakan hanya sendirian. Meskipun guru bisa melakukan penelitian mandiri
bukan berarti melakukan penelitian sendiri, tetapi perlu bantuan sejawat atau outsiders
untuk mengamati proses pembelajaran dan perubahan yang terjadi akibat tindakan.
Dalam peneliti bukan guru di kelasnya peneliti bisa berfungsi sebagai pemantau
sedangkan yang melakukan tindakan atau pembelajaran adalah guru.
5. Teknik Monitoring
Teknik monitoring dikembangkan berdasarkan variabel atau aspek apa yang akan
diamati. Ada beberapa teknik monitoring yang bisa digunakan misalnya teknik
observasi, wawancara, atau angket. Observasi merupakan teknik yang sering digunakan
untuk mengamati dampak perubahan tingkah laku siswa setelah tindakan dilakukan.
Teknik ini harus dilengkapi dengan lembar observasi agar keakuratan observasi dapat
terjaga. Lembar observasi dalam PTK diusahakan tidak terlalu rumit.
Wawancara digunakan bila peneliti ingin mengungkap lebih dalam tentang proses
berpikir siswa, latar belakang, alasan, argumen dari pilihan siswa, konstruksi
pengetahuan dan sikap yang telah terbangun. Wawancara dilengkapi dengan panduan
wawancara agar tidak terlewatkan informasi yang akan ditanyakan. Angket merupakan
teknik memperoleh data dengan memberikan daftar pertanyaan tertulis yang harus
direspon oleh respoden. Ada dua macam angket yaitu angket terbuka dan tertutup.
Angket tebuka bila peneliti memberi kesempatan kepada responden untuk memberikan
respon secara bebasm sedangkan angket tertutup bila peneliti telah membuat pilihan dan
responden tinggal memilih diantara pilihan tersebut.
B. Observasi
1. Pengertian Observasi
Secara umum, observasi atau pengamatan berarti setiap kegiatan untuk melakukan
pengukuran. Observasi secara sederhana boleh diartikan sebagai pengamatan dengan
menggunakan indera penglihatan dan tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa observasi merupakan upaya merekam segala peristiwa
dan kegiatan yang terjadi selama tindakan itu berlangsung, dengan atau tanpa alat bantu.
Artinya data yang diperoleh melalui observasi berasal dari subjek pada saat terjadinya
tingkah laku.
Untuk memperoleh data yang diharapkan, peneliti dapat menggunakan alat perekam
(video tape) untuk merekam sejumlah tingkah laku dalam proses pembelajaran sampai
muncul tingkah laku yang relevan.
2. Jenis Observasi
a. Berdasarkan keterlibatan pengamatan dalam kegiatan yang diamati, observasi dapat
dibedakan menjadi:
1) Observasi Partisipan
Dalam observasi partisipan, pengamatan ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang
dilakukan subjek yang diamati, seolah-olah merupakan bagian dari mereka.
2) Observasi Nonpartisipan
Observasi nonpartipan adalah pengamatan berada di luar subjek yang diteliti dan
tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan.
b. Sesuai dengan hakikat data yang dikehendaki, observasi dapat dibedakan menjadi dua
bagian :
1) Observasi Berstruktur
Dalam observasi berstruktur, pengamat memusatkan perhatiannya pada laku tertentu
sehingga dibuatkan semacam rambu-rambu atau pedoman tentang tingkah laku apa
saja yang harus diamati, tingkah laku lain yang muncul akan diabaikan.
2) Observasi Tak Berstruktur
Pengamat tidak membawa catatan lapangan (field notes) untuk mengamati tingkah
laku apa saja yang secara khusus kemunculannya. Pengamat sebagai peneliti
berkonsentrasi untuk mengamati untaian peristiwa dan sejumlah tingkah laku,
kemudian mencatat dan menganalisisnya.
3. Fungsi Observasi
a. Untuk menetahui kesesuian pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan yang
telah disusun sebelumnya
b. Untuk mengetahui sebarapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedan berlangsung dapat
diharapkan akan menghasilkan perubahan yang diinginkan.
4. Prinsip-prinsip Observasi
Agar pelaksanaan observasi dapat menunaikan fungsi dan mencapai tujuannya,
maka diperlukan adanya penguasaan terhadap sejumlah prinsip dan jenis observasi.
Adapun prinsip-prinsip observasi tersebut adalah:

a. Perencanaan bersama,
b. Fokus
c. Membangun kriteria,
d. Keterampilan observasi, dan
e. Balikan (feedback)
5. Jenis-jenis Observasi
a. Observasi terbuka, pada dasarnya tidak mempunyai sasaran atau struktur tertentu
sebelum dilaksanakannya observasi. Peneliti cukup menyediakan lembar kertas
kosong untuk mencatat hal-hal yang dinilai menarik atau penting selama observasi.
b. Observasi terfokus, secara khusus ditujukan untuk mengamati aspek-aspek tertentu
dari pembelajaran.
c. Observasi terstruktur, menggunakan instrumen observasi yang terstruktur dan siap
pakai sehingga pengamat hanya tinggal membubuhkan tanda (√) pada tempat yang
disediakan.
d. Observasi sistematik, observasi yang lebih rinci daripada observasi terstruktur dalam
kategori data yang diamati
6. Tujuan dan Sasaran Observasi
Adapun tujuan atau sasaran observasi secara umum, yaitu untuk mengumpulkan
data yang diperlukan untuk menjawab masalah tertentu. Dalam penelitian formal,
observasi bertujuan untuk mengolah data yang valid dan reliabel (sahih dan handal).
Data ini kemudian akan diolah untuk menjawab berbagai pertanyaan penelitian atau
menguji hipotesis. Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK), observasi terutama
ditujukan untuk memantau proses dan dampak perbaikan yang direncanakan. Proses dan
dampak yang teramati diinterpretasikan, selanjutnya digunakan untuk menata kembali
langkah-langkah perbaikan.
7. Prosedur dan Langkah-langkah Observasi

a. Pertemuan pendahuluan, disebut sebagai pertemuan perencanaan yang dilakukan


sebelum observasi berlangsung. Tujuan pertemuan ini adalah untuk menyepakati
berbagai hal berkaitan dengan pelajaran yang akan diamati dan observasi yang akan
dilakukan.
b. Pelaksanaan observasi, observasi dilakukan terhadap proses dan hasil tindakan
perbaikan yang tentu saja terfokus pada perilaku mengajar guru dan perilaku belajar
siswa serta interaksi antara guru dan siswa.
c. Diskusi balikan, guru dan pengamat berbagi informasi yang dikumpulkan selama
pengamatan, mendiskusikan / menginterpretasikan informasi tersebut, serta
mengambil tindakan lebih lanjut jika diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA
1 Yudiana, Yunyun. 2015. Penelitian Tindakan Kelas. [Online].
Tersedia:http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/196506141990011-
YUNYUN_YUDIANA/PENELITIAN_TINDAKAN_KELAS.pdf . (Diakses 8 April 2019).

Anda mungkin juga menyukai