Disusun untuk Memenuhi Tugas Pengganti UTS Mata Kuliah Penelitian Tindakan Kelas
Ampuan Niluh Sulistyani M.Pd
Disusun oleh:
Angeli Suryadinata
161414043
YOGYAKARTA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
manusia melalui kegiatan pengajaran. Salah satu faktor dari menentukan berhasil tidaknya
dalam proses belajar mengajar adalah motivasi belajar. Dalam kegiatan belajar, motivasi
Motivasi mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar baik bagi guru
maupun siswa. Bagi guru mengetahui motivasi belajar dari siswa sangat diperlukan guna
memelihara dan meningkatkan semangat belajar siswa. Bagi siswa motivasi belajar dapat
menumbuhkan semangat belajar sehingga siswa terdorong untuk belajar. Siswa melakukan
aktivitas belajar dengan senang karena didorong motivasi. Sedangkan faktor dari luar diri
siswa yang dapat mempengaruhi belajar adalah faktor metode pembelajaran. Selain siswa,
unsur terpenting yang ada dalam kegiatan pembelajaran adalah guru. Guru sebagai
pengajar yang memberikan ilmu pengetahuan sekaligus pendidik yang mengajarkan nilai-
nilai, akhlak, moral maupun sosial dan untuk menjalankan peran tersebut seorang guru
dituntut untuk memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas yang nantinya akan
diajarkan kepada siswa. Seorang guru dalam menyampaikan materi perlu memilih metode
mana yang sesuai dengan keadaan kelas atau siswa sehingga siswa merasa tertarik untuk
mengikuti pelajaran yang diajarkan. Dengan variasi metode dapat meningkatkan kegiatan
belajar siswa.
matematis siswa. Kegiatan pembelajaran di kelas masih didominasi oleh guru, sehingga
jika dalam pembelajaran siswa ada yang tidak dimengerti maka akan malas bertanya dan
tidak memiliki sikap kritis. Selain itu beberapa siswa terlihat kurang antusias dan kurang
Melihat permasalahan yang ada diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa kelas VIII dalam pembelajaran matematika di kelas, agar siswa dapat lebih
matematika. Dengan usaha tersebut, siswa diharapkan mampu mengambil makna dari
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
pertimbangan dan referensi bagi guru untuk meningkatkan motivasi belajar dan
meningkatkan aktivitas belajar siswa, dan melatih pola pikir siswa dalam
kooperatif untuk meningkatkan motivasi belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa.
E. Batasan Istilah
Untuk tidak menimbulkan adanya perbedaan pengertian, perlu ada penjelasan istilah yang
digunakan dalam penelitian ini. Batasan istilah yang digunakan diambil dari beberapa
pendapat para pakar dalam bidangnya. Namun sebagian ditentukan oleh peneliti dengan
maksud untuk kepentingan penelitian ini. Beberapa batasan istilah yang perlu dijelaskan
1 Motivasi belajar
Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual.
Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan
semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak
energi untuk melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi
2 Berpikir Kritis
Menurut Sardiman (1996: 45), berpikir merupakan aktivitas mental untuk dapat
(2007: 43) berpendapat bahwa berpikir adalah satu keaktifan pribadi manusia yang
konsep, bernalar dan bepikir secara kritis, membuat keputusan, berpikir kreatif, dan
memecahkan masalah.
Model pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh
telah dirumuskan. Slavin dalam Isjoni (2009: 15) pembelajaran kooperatif adalah suatu
model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompokkelompok kecil
A. Kajian Pustaka
1. Pembelajaran Matematika
Belajar
Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang dilakukan secara
sengaja untuk mendapatkan perubahan yang lebih baik. Disengaja maksudnya adalah
proses belajar timbul karena ada suatu niatan. Sedangkan perubahan itu misalnya, dari
tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil, dari belum dapat
Perubahan tersebut adalah perubahan yang timbul karena adanya pengalaman dan
latihan. Jadi belajar bukanlah suatu hasil, akan tetapi merupakan suatu proses untuk
(https://www.academia.edu/3981066/Makalah_BELAJAR_DAN_PRINSIP_BELAJA
R)
Matematika
John Dewey menyampaikan bahwa belajar tergantung pada minat dan pengalaman
siswa sendiri dan topik yang dipakai dalam kurikulum seharusnya saling berintegrasi
(Sugihartono, 2007:108). Belajar harus bersifat aktif, langsung terlibat, dan berpusat
Pembelajaran Matematika
siswa yang tercermin melalui kemampuan berpikir kritis, logis, sistematis, dan
memiliki sikap obyektif, jujur, disiplin dalam memecahkan suatu permasalahan baik
dapat membentuk siswa yang cermat dalam melakukan pekerjaan, kritis dan konsisten
2. Motivasi
Pengertian Motivasi
timbulnya rasa semangat dan juga mampu merubah tingkah laku manusia atau
individu untuk menuju pada hal yang lebih baik untuk dirinya sendiri. Sadirman
(1986) menjelaskan motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non
Martinis (2007) juga berpendapat bahwa motivasi belajar merupakan daya penggerak
psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan
merupakan suatu dorongan yang dimiliki seseorang untuk melakukan sesuatu, dan
juga sebagai pemberi arah dalam tingkah lakunya, salah satunya dorongan seseorang
untuk belajar.
Indikator Motivasi
Orang termotivasi dapat terlihat dari ciri-ciri yang ada pada diri orang tersebut.
Sadirman (2009) mengemukakan motivasi yang ada pada setiap orang itu memiliki
Nana Sudjana (2002) berpendapat motivasi siswa dapat dilihat dari beberapa hal,
antara lain:
(https://eprints.uny.ac.id/8654/3/BAB%202%20-%2008416241010.pdf)
2. Sikap guru terhadap kelas, guru yang bersikap bijak dan selalu merangsang siswa
untuk berbuat kearah suatu tujuan yang jelas dan bermakna bagi kelas.
3. Pengaruh kelompok siswa. Bila pengaruh kelompok terlalu kuat maka motivasinya
4. Suasana kelas juga berbengaruh terhadap muncul sifat tertentu pada motivasi
belajar siswa.
Suryobroto adalah:
2) Faktor-faktor sosial
1) Faktor-faktor fisiologis
2) Faktor-faktor psikologis
(http://eprints.walisongo.ac.id/4115/3/133911167_bab2.pdf)
3. Berpikir Kritis
melibatkan berbagai bentuk gejala jiwa seperti sensasi, pesepsi maupun memori.
Sugihartono (2007: 12-13) manyatakan bahwa berpikir merupakan proses mental
dalam memori. Hal ini dilakukan untuk membentuk konsep, bernalar dan berpikir
secara kritis, membuat keputusan, berpikir kreatif, dan memecahkan masalah. Dengan
2) Membatasi permasalahan
3) Menguji data-data
8) Mentoleransi ambiguitas
kritis menjadi lima komponen, yaitu: (1) memberikan penjelasan sederhana, (2)
4. Model Kooperatif
Motivasi dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas
terhadap hasil belajar matematika siswa dengan taraf Sign 0.007 < 0.05.
C. Kerangka Berpikir
nilai edukasi yang mencerdaskan, namun juga membentuk sikap dan pribadi siswa
hubungan antara konsep dan struktur matematika itu sendiri yang bertujuan untuk
membentuk sikap dan pola pikir/ pola bernalar. Sesuai dengan tujuan matematika,
salah satu hal yang dibentuk dalam diri siswa melalui pembelajaran matematika
berpengaruh pada kemampuan berpikir kritis siswa yaitu masalah kesulitan belajar
siswa, belum aktifnya siswa dalam kegiatan pembelajaran, dan pemikiran siswa yang
masih pragmatis. Untuk itu diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat
siswa saling berdiskusi dan mengoreksi jawaban teman satu kelompok selain dapat
mengatasi masalah pembelajaran yang ada di kelas IXA juga memberikan wadah bagi
siswa untuk lebih mengoptimalkan dan memperkaya pemikiran siswa termasuk juga
D. Hipotesis Tindakan