Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ANDRE SATRIA RENALDO

NPM : 18100041
KELAS : ILMU KOMUNIKASI B

UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU


FAKULTAS ILMU-ILMU SOSIAL
PRODI ILMU KOMUNIKASI KELAS B

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL T.A 2020/2021


MATA KULIAH : METODE PENELITIAN KUALITATIF
DOSEN PENGASUH : SRI NARTI, M.I.KOM
HARI/TANGGAL : SABTU / 07 NOVEMBER 2020

Petunjuk :
a. Sifat ujian: Take home exam
b. Bersikap jujur
c. Bacalah soal dengan teliti dan seksama
d. Dijawab dalam bentuk video via WA pribadi
e. Setiap jawaban dilengkapi dengan kutipan atau penyebutan sumber referensi
diakhir setiap jawaban.
f. Jawaban sama dengan teman = 0
g. Terakhir dikumpulkan 14 November 2020 saat kuliah berlangsung

Soal:
1. Jelaskan definisi fenomena komunikasi menurut pendapat sendiri dan
jelaskan ruang lingkup riset komunikasi dalam pendekatan kualitatif !
(skor 20)
2. Jelaskan bagaimana membuat latar belakang dan merumuskan
permasalahan penelitian. Berikan rasional Anda ! (skor 20)
3. Jelaskan bagaimana cara membuat tujuan dan manfaat penelitian !
(Deskripsikan bagaimana di lapangan) ! (skor 30)
4. Coba ilustrasikan bagaimana menyusun kerangka teori penelitian dalam
pendekatan kualitatif dan bagaimana pula metode risetnya ?! (skor 30)
Selamat ujian, Semoga sukses ! 

1. Fenomena komunikasi sendiri merupakan suatu peristiwa menyangkut


interaksi antar sesama manusia dalam kaitannya dengan kehidupan
bermasyakat melalui lambang-lambang umum (bahasa lisan atau tulisan)
maupun khusus (seperti mimik, gerak-gerik, dll). Sementara, peristiwa yang
demikian sendiri keberlangsungannya dapat terjadi melalui sejumlah
konteks atau setting. Setting dimaksud yakni, interpersonal; groups;
public; organization dan mass. Dengan demikian, dalam mempelajari
fenomenanya, agar tidak menjadi begitu kompleks, lebih dahulu diperlukan
kesadaran akan eksistensi konteks komunikasi sebagaimana dimaksudkan
barusan.

Penelitian komunikasi menurut Cora R. Arboleda: suatu cara yang


sistematis dalam mengumpulkan, mencatat, dan menganalisis data tentang
masalah-masalah yang berhubungan dengan proses komunikasi

  Ruang Lingkup Penelitian Komunikasi

Dimulai dari komponen komunikator yang merupakan sumber informasi


guna menyampaikan dalam proses komunikasi. Dalam sisi ini metode
penelitian yang dapat digunakan adalah metode survei, studi kasus dengan
tipe penelitiannya berupa tipe deskriptif dan evaluatif.

Komponen pesan atau informasi yang kirim oleh komunikator ke komunikan.


Pesan disini dapat diteliti melalui metode penelitian analisis isi, analisi
wacana. Dalam konteks pesan ini, peneliti dapat mengeksplorasi sebanyak-
banyaknya hal-hal yanmg berkaitan dengan pesan informasi yang terjadi
dalam organisasi, ataupun dalam semua media komunikasi
yang dipergunakan oleh humas.

Komponen media komunikasi yang digunakan oleh komunikator untuk


sampainya pesan pada komunikan. Analisis yang mengkaji tentang media
komunikasi umumnya bersifat deskriptif, evaluatif dengan metode
penelitian berupa studi kasus dan analisis jaringan.

Komponen komunikan dalam proses komunikasi. Umumnya menggunakan


metode survei, deskriptif dan eksplanatif, komponen efek, evaluatif dan
deskriptif.

Griffin, EM, 2003, A First Look At Communication Theory, Fifth edition,


New York, Mc Graw Hill., p. 390.

http://semangatinformasi.blogspot.com/2018/06/ruang-lingkup-dan-
masalah-penelitian.html

2. Latar'Belakang'Penelitian
Pada babak awal suatu proposal atau laporan hasil penelitian, atau yang
dikenal sebagai bab Pendahuluan, umumnya dicantumkan tiga hal utama
(atau sub Bab), yakni: latar belakang, perumusan masalah penelitian, dan
tujuan penelitian.

Contoh perumusan masalah yang memperhatikan aspek aspek di atas


adalah,
• Semisal topik proposal anda adalah “Intervensi Program Keluarga
Berencana (KB)”. Perumusan Masalah: mengapa dua desa dengan
karakteristik sosial ekonomi yang relatif sama, dan menerima program
KB dengan intensitas intervensi yang sama namun hanya satu desa yang
berhasil menerapkan KB?
Melihat situasi ini maka dipandang perlu dilakukan penelitian untuk
menjawab pertanyaan dimaksud. 4 Bila perumusan masalah dinyatakan
seperti$ di atas, maka ini berarti pada latar belakang penelitian (bagian
awal Bab Pendahuluan) telah diungkapkan fakta-fakta, konsep-konsep, dan
hubungan antar variabel yang terkait dengan topik Keluarga Berencana
yang diteliti dengan merujuk pada data, literatur, laporan penelitian dan
sebagainya. Cara termudah untuk mengekspresikan bagian ini adalah
dengan mengkontradiksikan atau membanding antara kebijakan, teori, atau
konsep-konsep terkait KB di satu pihak, dengan fenomena masalah sosial
yang real terjadi di pihak lain.

http://skpm.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Latar-Belakang-
Perumusan-Masalah-Penelitian.pdf
3. Cara membuat tujuan penelitian
a) Untuk membuat tujuan penelitian kita harus kembali melihat
rumusah masalah
b) Mencari kata operasional yang tepat untuk menjawab rumusan
masalah yang ada (contoh kata operasional: Mengidentifikasi,
Mendeskripsikan,Mengukur, Menganalisi, Membandingkan, dll)

Contoh 1
Rumusan Masalah : Adakan kesamaan cara mengajar antara guru
senior dengan guru baru?
Tujuan Penelitian adalah : Membandingkan cara mengajar guru
senior dan guru baru
-Manfaat penelitian ini berisikan uraian manfaat yang dihasilkan
dari di laksanakannya penelitian itu. Jadi tinggal kita fikirkan
saja,kira-kira manfaat apa yang dapat kita peroleh jika kita
melakukan penelitian tersebut. 
Kemudian yang perlu kita ketahu bahwa manfaat penelitian itu dapat
kita bagi menjadi dua yaitu manfaat secara teoritis dan manfaat
secara praktis
-Manfat teoritis ini berlatar dari tujuan penelitian varifikatif,
untuk mengecek teori yang sudah ada.  Apakah akan memperkuat
atau menggugurkan teori tersebut.
-Sementara manfaat praktis adalah manfaat yang berguna untuk
memecahkan masalah praktis. Jadi misalnnya ada masalah njilai
siswa yang rendah maka manfaat praktisnya dalah meningkatkan
nilai siswa. 

https://karyatulisku.com/contoh-tujuan-penelitian-dan-manfaat/

4. Contoh kerangka teori dalam proposal penelitian tentang ‘Panic Buying di


Tengah Pandemi’.

Contoh kerangka teori tersebut menunjukkan bahwa asumsinya adalah


definisi situasi melahirkan situasi baru yang mengakibatkan situasi yang
didefinisikan benar-benar terjadi, yaitu masker langka. Tetapi penyebab
masker langka bukan seperti yang diharapkan yaitu meningkatnya
permintaan. Melainkan, masker langka karena adanya kepanikan, situasi
baru muncul akibat orang mendefinisikan situasi.
Oleh karena itu, teori definisi situasi dianggap relevan untuk menjelaskan
problem kelangkaan masker akibat panic buying. Ketika proposalmu
disetujui, bisa jadi, teori tersebut benar, tetapi mungkin juga keliru untuk
menjelaskan kelangkaan masker. Jadi, kerangka teori hanyalah penjelasan
sementara.

Ketika kamu menemukan kenyataan di lapangan, bahwa hanya segelintir saja


orang panik yang beli masker dan jumlahnya tidak signifikan sehingga tidak
menimbulkan kelangkaan, adanya pabrik yang menimbun, maka teori
tersebut tidak bisa menjelaskan. Teori lain yang bisa menjelaskan adalah
kriminalitas, misalnya. Atau mungkin teori kelangkaan, tergantung temuan
di lapangan.

Riset kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-


dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya.” Penelitian
kualitatif menekankan pada kedalaman data yang didapatkan
oleh peneliti. ... Secara umum, penelitian kualitatif dilakukan
dengan metode wawancara dan observasi.

http://sosiologis.com/contoh-kerangka-teori

https://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_kualitatif

Anda mungkin juga menyukai