Anda di halaman 1dari 13

METODI PENELITIN KUALITATIF

TUGAS

OLEH :

ANDRE SATRIA RENALDO


NPM : 18100041

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU-ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS DEHASEN (UNIVED) BENGKULU
2020

STRATEGI KOMUNIKASI BALAI PENGAWASN OBAT


DAN MAKANAN BENGKULU DALAM PENYULUHAN
BAHAN KIMIA OBT BERBAHAYA DALAM OBAT
TRADISIONAL KEPADA MASYARAKAT
KOTA BENGKULU

SKRIPSI

OLEH :

DEPI KARTINI
NPM. 11100046

1. KEMANFAATAN PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan dpat memberikan manfaat kepada kalangan akademis
yang bersifat teoritis dan berguna juga untuk masyarakat yang mengkonsumsi obaat
tradisional yang bersifat praktis.

a. Secara teoritis

penelitian ini diharapakan dapat memberikan informasi dan sumbangan pemikiran


dalam pengemangan ilmu pengetahuan dalam ilmu komunikasi khususnya tentang
sosialisasi.

b. Secara praktis

penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada masyarakat tentang


obat tradisional yang mengandung bahan kimia berbahaya yang terkandung dalam obat
dalam obat tradisional dn juga untuk para pedagang yang secara khusus menjual obat-
obatan tradisional.

2. PEMILIHAN MASALAH PENELITIAN

Pemilihan masalah dari penelitian ini adalah Bagin Strategi Komunikasi Balai
Pengawasan Obat dan Makanan Bengkulu Dalam Penyuluhan Bahan Kimia Obat Dalam
Obat Tradisional Kepada Masyarakat Kota Bengkulu

3. PENYUSUNAN LANDASAN TEORI PENELITIAN


Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, metode yang digunakan adalah data-data
yang diperoleh masih bersifat dalam bentuk umum, kemudian dideskripsikan menjadi
informasi tentang strategi komunikasi Balai Pengawasan Obat dan Makan Bengkulu dalam
penyuluhan bahan kimia obat dalam obat tradisional kepada masyarakat kota Bengkulu.

Metode penelitin kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti
pada kondisi obyek yang alamiah, dimn penelitian adalah sebagai instrument kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan data dilakukn secara trianggulasi (gabungan), analisis data
lebih bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makn dari pada
generalisasi.

Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu dat
mengandung makna. Makna adalah data yang sebenrnya, data yang pasti merupahkan
suatu nilai dibalik. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif tidk meneknkan pada
generalisasi, tetapi lebih menekankan pada makna. (Sugiyono, 2014: 1-3)

4. TEKNIK PENGUMPULAN DATA PENELITIAN

Teknik pengumpulan data merupahkan langkah yang paling strategis, karena tujuan
utamaa dari penelitian adalah mendapatkan data. Terdapat empat macam teknik
pengumpulan data yaitu:

a. Observasi

Nasution dalam Sugiyono menyatakan bahwa observasi adalah dasar semua ilmu
pengentahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja bedasarkan data, yaitu fakta mengenai
dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Marshall menyatakan bahwa “through
observation, the researcher learn about behavior and the meaning attached to those
behavior”. Melalui observasi, penelitian belajar tentang prilaku dan makna dari prilaku
tersebut. Observasi merupahkan tehnik yang paling mendasar dalam tehnik penilin non
testing. Observasi akan menghasilkan data yang merangsang dilakukannya hipotensi
tentative secara jelas dan selengkap mungkin tentang prilaku individu yang sebenarnya
dalam keadaan tertentu (Sugiyono, 2014:64-69).

Masalah yang diteliti oleh penelitian dlam penelitian ini adalah bagaimana strategi
komunikasi yang dilakukan oleh BPOM dalam penyuluhan bahan kimia obat berbahaya yang
terdapat dlam obat tradisional masyarakat kota Bengkulu. Obesrvasi yang dilakukan oleh
peneliti adalah observasi terus terang atau tersamar, peneliti melakukan pengumpulan data
dengan diketahui oleh mereka dan menyatakan terus terang klau penelitian sedang
melakukan penelitin jadi, mereka mengetahui aktifitas penelitian dari awal sampai akhir
penelitian.

b. Wawancara
esterberg mendefinisikan interview sebagai berikut wawancara adalahmerupahkan
pertemuan dua orang untuk betukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga
dapat dikontruksikan makna dalam suatu topic tertentu. Wawancara digunakan
sebagai teknik pengumpulan data apabila penelitian ingin melakukan studi
pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga
apabila penelitian ingin mengetahui hl-hal dri responden secara mendalam. Susan
Stainbck mengemukakn bahwa dengan wawancara, maka peneliti akan mengetahui
hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalm menginterpretasikan situasi
dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bias ditemukan melalui observasi.
Macam-macam wawancar atau interview adalh:

a. Wawancar tersruktur, wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik


pengumpulan data, bila peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi
apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancar pengumpulan
data telah menyiapkan instrument penelitian berupa pernyataan-pernyataan tertulis
yng lternatif jawabannya telah isiapkan. Dengan wawancar terstruktur ini setiap
responden diberi pernyataan yang sma, dan pengumpulan data dapat mencatatnya.
Dengan wawancara terstruktur ini pula, pengumpulan data dapat menggunakan
beberapa pewawancara sebagai pengumpulan data, supaya setiap pewawancara
mempunyai keterampilan yang sama maka diperlakukan training kepala calon
pewawancara.

b. Wawancaraa tak berstuktur adalh wawancara yang bebas dimana peniliti peneliti
tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan
lengkap pengumpulan datanya. Pedomn yang digunakan hanya berupa garis-garis
besr permasalahan yang akan ditanyakn (Suiyono, 2014: 71-74).

Dalam penelitian ini peneliti melkukan tanya jawab baik secara langsung maupun
tidak langsung dengan sumber data atau informan. Wawancara lngsung diadakn
dengn inform tnpa menggunakan perantara baik tentang informan ataupun tentang
segala sesuatu yang berhubungan dengan dirinya. Wawancara tidak langsung
dilakukan dengan meminta keterngan dari orang lain menyangkut masalah yang
diteliti.

c. Dokumentasi

dokumentasi merupahkan catatan peristiw yang sudah berlalu, dokumentasi bias


berbentuk tulisan, gambar atau karya-kary monumental dari seseorang. Dokumen
yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, cerita, biografi
dan perturn kebijakn. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni yang
dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lin. Dokumen berbentuk gambar
misalnya foto, gambar hidup sketsa dan lain-lian. Studi dokumen merupahkan
perlengkap dari penggunaan metode observsi da wawancara dalam penelitian
kulitatif.

Dalam hal ini peniliti mengumpulkan data-data selain observasi dan wawancara
adalah dengan mengumpulkan data melalui foto-foto yang berhubungan dengan
masalah, dokumen-dokumen, catatan dan lain-lain.

5. KEMAMPUAN MENGANALISIS DATA

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan laapangan, dan dokumentasi, dengan cara
mengorganisasikan dat kedalam kategori, menjabarkn kedalam unit-unit, melakukan
sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan
dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri
maupun orang lain. Miles dan Hiberman (1984) mengemukakan bahwa aktivitas
dalm nlisi dat kulittif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus
menerus, aktivitas dlm nlisis dt yitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi data.

a. Reduksi data, mereduksi data meruphkan merangkum, memilih hal-hal yng pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting. Dengan demikian data yang telah direduksi
akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah penelitian untuk
melakukan pengumpuln data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.

b. Penyajian data, setelah data direduksi maka langkah selanjutnya adalah


mendisplaykan data, dalam penelitian kualitatif penyajian data bias dilakukan
dengan bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antara kaategori flowchart dan
sejenisnya

c. verifikasi data, kesimpulan awal yang dikemukaan masih bersifat sementara dan
akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat mendukung pada tahap
data berikutnya, tetapi apabila kesimpulan yang dikemukaan pada tahap awal
didukung oleh data-dta yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan
mengumpulkan dt mk kesimpulan yng dikemukn merupahkn kesimpulan yang
kredibel. (Sugiyono, 2014:92-99)

Keterkaitan kegiatan pengumpulan data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan


tersebut sebagimana digambarkn dibawah ini:

6. HASIL PENLITIAN

Balai Pengawas Obat dan Makanan Bengkulu (BPOM) telah melakukan penyuluhan
dibidang obat dan makanan (obat trdisional, komestika, suplemen, obat dan
psikotropika). Setiap tahun Balai POM Bengkulu melkukan penyuluhan sebanyak 10
kali disetiap kbupaten/kota dengan rincian satu kali untuk satu kabupaten/kota yang
ada diprovinsi Bengkulu. Materi yang disampikan oleh Blai POM Bengkulu dalam
penyuluhan adalah semua yang terkait dengan obat dan makanan salah satunya
adalah mengenai obat tradisional.

Dalam setiap penyuluhan yang diadakan oleh Balai POM Bengkulu peserta
ditentukan oleh Balai POM Bengkulu yaitu dengan mengambil perwakilan yang ada
dimasyarakat seperti ibu-ibu PKK, pejabat kelurahan, tokoh masyarakat, guru serta
pemuda untuk menjadi peserta dalam penyuluhan yang diadakan oleh Balai POM
Bengkulu dari perwakilan inilah yang akan menyebarkaan informasi lebih lanjut
mengenai pesan yang telah disampikan oleh Balai POM Bengkulu kepada masyarakat
yang ada dilingkungan tempat mereka tinggal. Dalam penyuluhan yang mengankat
tema tentang bahan kimia obat berbahaya dlam obat tradisional Balai POM
Bengkulu menugaskan petugas dari Bidang Sertifikasi dan Layanan Informasi
Konsumen (SERLIK) untuk memberikan penyuluhan kepad perwakilan masyarakat
yang ada.

Bidang Serlik Balai POM Bengkulu bertugas memberikan informasi penting kepada
masyarakat tentang bahaya obat dan makanan yang mengandung bahan kimia
berbahaya termasuk obat tradisional. Petugas dari Balai POM Bengkulu memberikan
pemahaman tentang obat tradisional berbahaya kepada masyarakat yang sama
sekali tidak mengerti apa itu bahan kimia obat berbahaya dalam obat tradisional
khususnya jamu agar masyarakat paham tentang bahaya obat tradisional yang
mengandung cukup lama karen, bahan kimia berbahaya ini akan merusak system
jaringan yang ada ditubuh pengkonsumsi obat tradisional seperti kerusakan hati,
system pencernaan, ginjal, penglihatan, pendengaran dan lain-lain.

7. KEMAMPUAN MENYUSUN SARAN/REKOMENDASI PENELITIAN

Hasil penelitian yang telah di lakukan oleh peneliti maka peneliti membrikan saran :

1. KEMAMPUAN MENYUSUN SARAN

a. Untuk balai pengawasn obat dan makanan Bengkulu (BPOM) terus


mengadakan penyuluhan Karena informasi yang di sampaikan sangat penting
bagi masyarakat.

b. Untuk masyarakat yang sudah mengikuti penyuluhan tetaplah memberikan


informasi kepada orang lain yang belum pernah mengikuti penyuluhan
tentng bahan kimia obat berbhaya agar pengetahuan mereka bertmbah dan
paham tentang bahayanya mengkonsumsi obat tradisional yang mengandung
bahan kimia obat ( BKO)

c. Bagi pengguna dan konsumen yang mengkonsumsi obat tradisonal


tetaplah cermat dalam memilih obat tradisional dengan memperhatiakan
kandungan yang dapat dalam obat tradisonal tersebut, perhtikn cara
pemakaian tanggal kadarluarsa obat tradisional yang di konsumsi
PENGGUNAAN GADGET SEBAGAI ALAT MENGAKSES

INFORMASI DALAM MENDUKUNG KEGIATAN

PERKULIAHAN
SKRIPSI

DISUSUN OLEH :

DEWI IRMA SURYANTI

NPM. 12100072

1. KEMANFAATAN PENELITIAN

1. Teoritis

Penelitian ini sumbangan pemikiran yang bermafaat bagi pengembang kajian


ilmu komunikasi yang mencakup tentang teknologi dan informasi yang berlaku
dalam masyarakat.

2. Praktis

a. Penelitian ini berguna bagi penulis dalam rangka mengembangan studi dan
memperluas wawasan mengenai pentingnya Gadget sebagai alat mengakses
informasi kepada mahasiswa dalam mendukung kegiatan perkuliahan.

b. penelitian ini sebagai rujukan atau literature bagi peneliti selanjutnya yang
tertarik untuk mengadakan penelitian yang sama.

2. PEMILIHAN MASALAH PENELITIAN

Adapun pemilihan masalah dari penelitian ini adalah, bagaimana penggunaan


gadget sebagai alat mengakses informasi dalam mendukung kegiatan perkuliahan pada
mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Angkatan Tahun 2012 Universitas Dehasen Bengkulu?
3. PENYUSUNAN LANDASAN TEORI PENELITIAN

Adapun penyusunan landasan teori penelitian adalah untuk mengetahui penggunaan


gadgetsebgai alat mengakses informasi dalam mendukung kegiatan perkuliahan mahasiswa
Prodi Ilmu Komunikasi Tahun 2012 Universitas Dehasen Bengkulu.

4. TEKNIK PENGUMPULAN DATA PENELITIAN

Teknik pengumpulan data merupahkan cara yang digunakan penulis untuk


mendapatakan data dari suatu penelitian. Pada penelitian ini penulis memilih jenis
penelitian kualitatif maka data yang diperoleh haruslah mendalam, jelas dan spesifik
selanjutnya dijelaskan oleh Sugiyono(2009:225) bahwa pengumpulan data dapat diperoleh
dari opserfasi wawancara dokumentasi dan gabungan atau triyangulasi.pada penelitian ini
penulis menggunakan tehnik pengumpulan data dengan cara observasi wawancara dan
dokumentasi.

3.6.1 Observasi

Observasi menurut Sugiyono (2009:275) adalah pengamatan yang


dilakukan dengan sengaja dan sistematis terhadap aktivitas individu atau
objek lain yang diselidiki. Adapun jenis-jenis observasi tersebut diantaranya
yaitu observasi terstruktur, observasi tak terstruktur, observasi partisipan,
dan observasi nonpartisipan.

Dalam penelitian ini, sesuai dengan objek penelitian, maka penulis


observasi partisipan. Observasi partisipan yaitu suatu teknik pengamatan
dimana penulis ikut ambil bagian dalam kegiatan yang dilakukan oleh objek
yang diselidiki. Observasi ini dilakukan dengan mengamati dan mencatat
langsung terhadap objek penelitian, yaitu dengan melibatkan diri dengan
informan dan fenomena lainnya tentang penggunaan gadget smartphone
android sebagai sumber informasi dalam mendukung kegiatan perkuliahan
pada mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Angkatan Tahun 2012 Universitas
Dehasen Bengkulu.

3.6.2 Wawancara

Menurut Danial dan Wasriah (2009: 23) wawancara adalah teknik


pengumpulan data dengan mengadakan dialog, Tanya jawab antara penulis
dan responden secara sungguh-sungguh. Dalam teknik pengumpulan
menggunakan wawancara hamper sama dengan kuesioner. Wawanvara itu
sendiri dibagi menjadi 3 kelompok yaitu wawncara terstruktur, wawancara
semiterstruktur, dan wawancara mendalam (in-depth interview).

Dalam penelitian ini, penulis akan melakukan wawancara kepada


mahasiswa dengan teknik wawancara terstruktur, dimana penulis sudah
menyiapkan instrument penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis
yang telah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini setiap informasi
diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpulan data mencatatnya
(Sugiyono, 20009:73). Alasan penulis menggunakan wawancara terstruktur
agar pertanyaan terfokus serta tidak melenceng dari pokok permasalahan.

3.6.3 Dokumentasi

Dokumen menurut Sugiyono, (2013:329) merupahkan catatan


peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen yang digunakan penulis disini berupa
foto, gambar, serta data-data yang berbentuk tulisan seperti catatan sejarah
Universitas Dehasen Bengkulu, biografi, peraturan dan lain-lain yang
diperlukan oleh penulis. Sedangkan berupa gambar, seperti foto mahasiswa
yang sedang menggunakan gadget smartphone android untuk mengakses
informasi perkuliahan pada prodi ilmu komonikasi Universitas Dehasen
Bengkulu. Hasil penelitian dari observasi dan wawancara akan semakin sah
dan dapat dipercaya apabila didukung oleh foto-foto.

Penulis memperoleh data dengan mempelajari dokumen-dokumen


yang terdapat di perpustakaan kampus dan dokumen online maupun
dokumen penelitian serupa yang ada hubungannya dengan masalah yang
penulis teliti.

5. KEMAMPUAN MENGANALISIS DATA

Analisis data kualitatif menurut Bogdan & Biklen (1982) sebagaimana dikutip
Moleong (2007:248), adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,
mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dieklola,
mensinetsikannya, mecari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa
yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa langkah awal dari analisi data adalah
mengumpulkan data yang ada, menyusun secara sistematis, kemudian mempresentasikan
hasil penelitiannya kepada orang lain.

Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif menurut sugiyono (2013 : 121)
meliputi uji kredibilitas data, uji transferability, uji dependability, dan uji confirmability. Pada
penelitian ininndigunakan uji seabsahan data. Uji kredibilitas data dilakukan dengan
triangulasi.

Traingulasi data diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan
sebagai cara, dan berbagai waktu. Terdapat 3 triangulasi dalam keabsahan data, yaitu
triangulasi sumber, triangulasi teknik dan triangulasi waktu. Pada oenelitian ini penulis
menggunakan triangulasi sumber. Triangulasi sumber adalah menguji kreadibitas data yang
dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh dari sumber. Triangulasi sumber
akan dilakukan pada mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Angkatan Tahun 2012 Universitas
Dehasen Bengkulu.

6. HASIL PENELITIAN

5.2.1 Deskripsi penggunaan gadget smartphone android pada mahasiswa prodi ilmu
komunikasi Angkatan Tahun 2012 Universitas Dehasen Bengkulu

Adapun tujuan penelitian ini, penulis ingin melihat penggunaan gadget


sebagai alat mengakses informasi dalam mendukung kegiatan perkuliahan pada
mahasiswa ilmu komunikasi Angkatan tahun 2012 di Universitas Dehasen Bengkulu,
dengan cara mengkaji 5 kebutuhan individu menurut Nurudin dengan cara
melakukan observasi di Universitas Dehasen Bengkulu dan penulisjuga melakukan
wawancara terhadap 8 orang informan pokok. Berikut hasil wawancara dan
observasi yang penulis peroleh melalui pengelompokan pedoman wawancara ke
dalam teori uses and gratification:

1. congnitive needs (kebutuhan kongnitif)

2. affective needs (kebutuhan afektif)

3. personal intergrative needs (kebutuhan pribadi secara integratif)

4.social intergrative needs (kebutuhan social secara integratif)

5. escapist needs (kebutuhan pelepasan)

7. KEMAMPUAN MENYUSUN SARAN/REKOMENDASI PENELITIAN

Berdasarkan penelitian ini, penulis ingin memberikan saran, antara lain sebagai
berikut :

a. Saran bagi mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Dehasen Bengkulu


Bagi mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Dehasen Bengkulu agar
lebih memanfaatkan kecanggihan gadget smartphone android kepada kemudahan
dalam mendapatkan informasi perkuliahan dan pendidikan daripada hanya sebagai
betuk aktualisasi semata. Dan senantiasa dapat menyeimbangkan antara
penggunaan gadget sebagai hiburan dengan memanfaatkannya sebagai alat yang
dapat membantu mendapatkan informasi-informasi pendidikan.

b. Bagi peneliti lain

bagi peneliti selanjutnya yang berminat untuk melakukan penelitian dengan


tema penggunaan gadget sebagai alat informasi dalam mendukung kegiatan
perkuliahan hendaknya meneliti dalam bentuk penelitian kuantitatif untuk melihat
tolak ukur atau pengaruh penggunaan gadget di kalangan mahasiswa. Dan hasil
penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan dasar serta sebagai referensi
dalam melakukan penelitian terkait.

Anda mungkin juga menyukai