Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Komunikasi Agribisnis
Disusun oleh:
Agroteknologi C
Kelompok 6
Arum Dani Atmojo
150510110085
150510110086
150510110093
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
ISI MAKALAH
4. Berger dan Chaffee mengutip pendapat Farace (1977) yang melihat jaringan komunikasi
sebagai suatu pola yang teratur dari kontak antara person yang dapat diidentifikasi
sebagai pertukaran informasi yang dialami seseorang di dalam sistem sosialnya (Berger
dan Chaffee. 1987:239).
5. Feldman dan Arnold (1993) membedakan jaringan komunikasi menjadi dua jenis, yaitu
jaringan komunikasi formal (menyerupai struktur organisasi) dan jaringan komunikasi
informal yang disebut juga sebagai grapevine atau benalu komunikasi.
6. Sajogyo (1996) mengistilahkan jaringan komunikasi informal ini sebagai jaringan
komunikasi tradisional. Jaringan komunikasi tradisional merupakan saluran komunikasi
yang paling penting untuk mobilisasi desa .
1. Liaison Officer (LO), yaitu orang yang menghubungkan dua atau lebih kelompok/sub
kelompok, akan tetapi LO bukan anggota salah satu kelompok/sub kelompok.
2. Gate keeper, yaitu orang melakukan filtering terhadap informasi yang masuk sebelum
dikomunikasikan kepada anggota kelompok/sub kelompok.
3. Bridge, yaitu anggota suatu kelompok/sub kelompok yang berhubungan dengan
kelompok/ sub kelompok lainnya.
4. Isolate, yaitu mereka yang tersisih dalam suatu kelompok/sub kelompok.
5. Kosmopolit, yaitu seseorang dalam kelompok/sub kelompok yang menghubungkan
kelompok/sub kelompok dengan kelompok/sub kelompok lainnya atau pihak luar.
6. Opinion Leader, yaitu orang yang menjadi pemuka pendapat dalam suatu kelompok/sub
kelompok.
Data yang tersedia sebagian besar terdiri dari bahan-bahan yang terdokumentasi
(buku, surat kabar, pita rekaman, naskah/manuscript).
2.
Ada keterangan pelengkap atau kerangka teori tertentu yang menerangkan tentang
dan sebagai metode pendekatan terhadap data tersebut.
3.
karena
sebagian
dokumentasi
tersebut
bersifat
sangat
khas/spesifik.
Perbandingan pesan (message) dokumen yang sama pada waktu yang berbeda.
Dalam hal ini analisis dapat membuat kesimpulan mengenai kecenderungan isi
komunikasi.
2.
Perbandingan pesan (message) dari sumber yang sama/tunggal dalam situasisituasi yang berbeda. Dalam hal ini, studi tentang pengaruh situasi terhadap isi
komunikasi.
3.
Perbandingan pesan (message) dari sumber yang sama terhadap penerima yang
berbeda. Dalam hal ini, studi tentang pengaruh ciri-ciri audience terhadap isi dan
gaya komunikasi.
4.
5.
Kedua, penelitian mengenai penyebab message yang berupa pengaruh dua message yang
dihasilkan dua sumber (A dan B) terhadap variabel perilaku sehingga menimbulkan nilai, sikap,
motif, dan masalah pada sumber B.
Ketiga, penelitian mengenai efek message A terhadap penerima B. Pertanyaan yang
diajukan adalah apakah efek atau akibat dari proses komunikasi yang telah berlangsung terhadap
penerima (with what effect)?
Analisis isi merupakan analisa yang dioperasikan oleh seperangkat kategori-kategori
konseptual yang berkaitan dengan isi media dan secara kuantitatif menghitung ada atau tidaknya
kategori tersebut dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Pendekatan dasar untuk
menerapkan teknik ini adalah (1) memilih contoh (sample) atau keseluruhan isi, (2) menetapkan
kerangka teori acuan eksternal yang relevan dengan tujuan pengkajian, (3) memilih satuan
analisi isi (kata, kalimat, alinea, kisah, gambar, urutan dan sebagainya (4) menyesuaikan isi
dengan kerangka teori per satuan unit yang dipilih (5) mengungkapkan hasil sebagai distribusi
menyeluruh dari semua satuan atau per contoh dalam hubungannya dengan frekuensi keterjadian
hal-hal yang dicari untuk acuan. Secara singkat maka prosedurnya di dasarkan atas dua asumsi
utama yaitu hubungan antara objek acuan eksternal dan acuannya dalam teks akan cukup jelas
dan tidak mendua dan bahwa frekuensi perwujudan acuan yang terpilih secara sahih akan
mengungkapkan arti utama teks secara objektif.
Analisa isi pada perkembangannya tidak cukup digunakan untuk menekankan isi pesan
sebagai area terpenting dalam analisis ilmu-ilmu sosial. Oleh karenanya analisa isi secara
kuantitatif seperti ini dianggap sebagai cara tradisional dan berkembang menjadi ilmu analisa
wacana, analisis semiotik dan analisis framing. Kelebihan dari analisa isi adalah mampu
menyajikan secara lebih sistematis, kuantitatif dan deskriptis sementara kekurangannya tidak
mampu menganalisa lekak-lekuk teks secara lebih detail. Dengan kata lain, analisis isi memiliki
keterbatasan untuk menganalisis isi pesan apalagi sampai ke tingkat ideologis, padahal pesan
dalam sebuah media terlebih media massa merupakan bangunan yang dibentuk dari struktur
bahasa yang terdiri dari lambang-lambang (sign) dan berfungsi menyampaikan pesan dari si
pengirim pesan melalui penerima pesan. Kurang lebih bisa dikatakan bahwa pesan dapat
dianalisa melalui alat penghantarnya yaitu struktur tanda itu sendiri.
Abstrak
Penggunaan traktor tangan di Indonesia terus meningkat karena makin terbatasnya waktu,
serta tenaga kerja manusia dan ternak untuk mengolah lahan sawah.
Salah satu permasalahannya adalah bahwa proses adopsi inovasi traktor tangan masih
rendah karena peran jaringan komunikasi petani yang belum dinamis. Hasil penelitian yang
dilakukan di Desa Neglasari (Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat) ini
menunjukkan bahwa dalam sosiometri jaringan komunikasi, interaksi komunikasi dalam adopsi
inovasi traktor tangan membentuk jaringan yang cenderung terbuka, berbentuk bintang, atau
roda. Pada umumnya hubungan komunikasi dilakukan dua arah dan sangat didominasi oleh
tokoh-tokoh masyarakat yang berperan sebagai star. Jaringan komunikasi petani dalam
kaitannya dengan nilai keterkaitan, keragaman, kekompakan dan keterbukaan kelompok tani,
secara umum masih tergolong sedang dan rendah. Waktu yang dibutuhkan petani untuk
mengadopsi inovasi teknologi traktor tangan dengan kategori perintis mencapai 31,4 persen,
pelopor 23,7 persen, mayoritas dini 22,5 persen, mayoritas lambat 11,2 persen, dan kolot 11,2
persen. Produktivitas lahan berpengaruh positif terhadap tingkat keragaman (0,017) dan tingkat
kekompakan (0,213), tetapi berpengaruh negatif terhadap tingkat keterkaitan (-0,472) dan tingkat
keterbukaan (-0,642). Biaya pengolahan lahan hingga siap tanam berpengaruh positif terhadap
tingkat keragaman (0,162) dan tingkat kekosmopolitanan (0,173), dan mempunyai kontribusi
terbesar terhadap jaringan komunikasi pada tingkat kekompakan dengan nilai nyata 0,204. Harga
gabah di tingkat petani berpengaruh negatif terhadap keterikatan (-0,067), tetapi berpengaruh
positif terhadap jaringan komunikasi dengan tingkat keragaman (0,087), kekompakan (0,040)
dan tingkat keterbukaan (0,080).
BAB III
PENUTUP
Jaringan komunikasi adalah saluran yang digunakan untuk meneruskan pesan dari satu
orang ke orang lain. Jaringan ini dapat dilihat dari dua perspektif. Analisis jaringan komunikasi
adalah merupakan metode penelitian untuk mengidentifikasi struktur komunikasi dalam suatu
sistem, dimana data hubungan mengenai arus komunikasi dianalisa menggunakan beberapa tipe
hubungan-hubungan interpersonal sebagai unit analisa. Tujuan penelitian komunikasi
menggunakan analisis jaringan komunikasi adalah untuk memahami gambaran umum mengenai
interaksi manusia dalam suatu sistem.
DAFTAR PUSTAKA
Hilm, Keira. Pengertian Komunikasi Formal dan Informal. Diakses secara online melalui
http://id.shvoong.com pada tanggal 9 desember 2013 pukul 19:23
Emma,
Meili.
2006.
Definisi
Komunikasi.
Diakses
secara
online
melalui
Analisis
Jaringan
Komunikasi.
Diakses
secara
online
melalui