Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH JARINGAN KOMUNIKASI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Komunikasi Agribisnis

Disusun oleh:
Agroteknologi C
Kelompok 6
Arum Dani Atmojo

150510110085

Dinar Astrid Amabrita150510110084


Fransisca Natalia Tarigan

150510110086

Ananta Swarna Putera

150510110093

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR

BAB I
PENDAHULUAN

Istilah jaringan komunikasi menyatakan suatu sistem yang menyalurkan informasi


diantara anggota sebuah kelompok. Jaringan komunikasi dapat dipandang sebagai satu dari dua
jenis utama, informal atau formal. Jaringan informal sering kali disebut sebagai jaringan
komunikasi sesaat. Jaringan-jaringan ini terjadi dalam komunikasi antarpribadi di mana tak
seorang pun secara sadar menentukan atau menggunakan titik kontak tertentu.
Proses komunikasi pada jaringan komunikasi merupakan suatu proses yang dua arah dan
interaktif diantara partisipan-partisipan yang terlibat. Partisipan-parsitisipan ini sebagai
transciever, karena keduanya mengirim dan menerima pesan-pesan. Jadi tidak hanya
menjalankan satu fungsi sebagai penerima atau pengirim pesan belaka. Proses komunikasi yang
terjadi dalam jaringan komunikasi dapat dijelaskan dengan menggunakan model konvergen.
Pada makalah ini akan dibahas mengenai definisi jaringan komunikasi, analisis jaringan
komunikasi dan kasus yang ada dalam jaringan komunikasi.

BAB II
ISI MAKALAH

2.1 Definisi Jaringan Komunikasi


Secara sederhana, definisi jaringan komunikasi adalah siapa berbicara dengan siapa atau
kepada siapa (Beebe dan Masterson, 1994). Selanjutnya De Vito (1997), mendefinisikan
jaringan komunikasi sebagai suatu saluran atau jalan tertentu yang digunakan untuk meneruskan
pesan dari satu orang ke orang lain. Kemudian Gonzales dalam Jahi (1993) mengatakan bahwa
hubungan siapa dengan siapa dapat diilustrasikan dalam sebuah sosiogram yang berguna untuk
menelusuri jaringan informasi ataupun difusi suatu inovasi.
Jaringan komunikasi adalah saluran yang digunakan untuk meneruskan pesan dari satu
orang ke orang lain. Jaringan ini dapat dilihat dari dua perspektif. Pertama, kelompok kecil
sesuai dengan sumberdaya yang dimilikinya akan mengembangkan pola komunikasi yang
menggabungkan beberapa struktur jarngan komunikasi. Jaringan komunikasi ini kemudian
merupakan sistim komunikasi umum yang akan digunakan oleh kelompok dalam mengirimkan
pesan dari satu orang keorang lainnya. Kedua, jaringan komunikasi ini bias dipandang sebagai
struktur yang diformalkan yang diciptakan oleh organisasi sebagai sarana komunikasi organisasi.
Beberapa pengertian jaringan komunikasi menurut beberapa ahli dapat disebutkan
sebagai berikut:
1. Pengertian jaringan komunikasi menurut Rogers (1983) adalah suatu jaringan yang terdiri
atas: individu-individu yang saling berhubungan, yang dilmbungkan oleh arus
komunikasi yang terpola.
2. Hanneman dan Mc Ever dalam Djamali (1999) menyatakan bahwa jaringan komunikasi
adalah pertukaran informasi yang terjadi secara teratur antara dua orang atau lebih.
3. Knoke dan Kuklinski (1982) melihat jaringan komunikasi sebagai suatu jenis hubungan
yang secara khusus merangkai individu-individu, obyek-obyek dan peristiwa-peristiwa.

4. Berger dan Chaffee mengutip pendapat Farace (1977) yang melihat jaringan komunikasi
sebagai suatu pola yang teratur dari kontak antara person yang dapat diidentifikasi
sebagai pertukaran informasi yang dialami seseorang di dalam sistem sosialnya (Berger
dan Chaffee. 1987:239).
5. Feldman dan Arnold (1993) membedakan jaringan komunikasi menjadi dua jenis, yaitu
jaringan komunikasi formal (menyerupai struktur organisasi) dan jaringan komunikasi
informal yang disebut juga sebagai grapevine atau benalu komunikasi.
6. Sajogyo (1996) mengistilahkan jaringan komunikasi informal ini sebagai jaringan
komunikasi tradisional. Jaringan komunikasi tradisional merupakan saluran komunikasi
yang paling penting untuk mobilisasi desa .

2.2 Teknik Analisis Jaringan Komunikasi


Rogers dan Kincaid (1981) menjelaskan bahwa analisis jaringan komunikasi adalah
merupakan metode penelitian untuk mengidentifikasi struktur komunikasi dalam suatu sistem,
dimana data hubungan mengenai arus komunikasi dianalisa menggunakan beberapa tipe
hubungan-hubungan interpersonal sebagai unit analisa. Tujuan penelitian komunikasi
menggunakan analisis jaringan komunikasi adalah untuk memahami gambaran umum mengenai
interaksi manusia dalam suatu sistem. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam analisis jaringan
komunikasi adalah : (1) mengidentifikasi klik dalam suatu sistem, (2) mengidentifikasi peranan
khusus seseorang dalam jaringan komunikasi, misalnya sebagai liaisons,bridges dan isolated,
dan (3) mengukur berbagai indikator (indeks) struktur komunikasi, seperti keterhubungan klik,
keterbukaan klik, keintegrasian klik, dan sebagainya.
Klik dalam jaringan komunikasi adalah bagian dari sistem (sub sistem) dimana anggotaanggotanya relatif lebih sering berinteraksi satu sama lain dibandingkan dengan anggota-anggota
lainnya dalam sistem komunikasi (Rogers dan Kincaid, 1981). Dalam proses difusi, untuk
mendapatkan informasi bagi anggota kelompok, dalam jaringan komunikasi terdapat perananperanan sebagai berikut (Rogers dan Kincaid, 1981):

1. Liaison Officer (LO), yaitu orang yang menghubungkan dua atau lebih kelompok/sub
kelompok, akan tetapi LO bukan anggota salah satu kelompok/sub kelompok.
2. Gate keeper, yaitu orang melakukan filtering terhadap informasi yang masuk sebelum
dikomunikasikan kepada anggota kelompok/sub kelompok.
3. Bridge, yaitu anggota suatu kelompok/sub kelompok yang berhubungan dengan
kelompok/ sub kelompok lainnya.
4. Isolate, yaitu mereka yang tersisih dalam suatu kelompok/sub kelompok.
5. Kosmopolit, yaitu seseorang dalam kelompok/sub kelompok yang menghubungkan
kelompok/sub kelompok dengan kelompok/sub kelompok lainnya atau pihak luar.
6. Opinion Leader, yaitu orang yang menjadi pemuka pendapat dalam suatu kelompok/sub
kelompok.

2.3 Analisis Isi


Analisis isi (content analysis) adalah penelitian yang bersifat pembahasan mendalam
terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa. Pelopor analisis isi adalah
Harold D. Lasswell, yang memelopori teknik symbol coding, yaitu mencatat lambang atau pesan
secara sistematis, kemudian diberi interpretasi.
Analisis isi dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi. Baik surat
kabar, berita radio, iklan televisi maupun semua bahan-bahan dokumentasi yang lain. Hampir
semua disiplin ilmu sosial dapat menggunakan analisis isi sebagai teknik/metode penelitian.
Holsti menunjukkan tiga bidang yang banyak mempergunakan analisis isi, yang besarnya hampir
75% dari keseluruhan studi empirik, yaitu penelitian sosioantropologis (27,7 persen), komunikasi
umum (25,9%), dan ilmu politik (21,5%).
Sejalan dengan kemajuan teknologi, selain secara manual kini telah tersedia komputer
untuk mempermudah proses penelitian analisis isi, yang dapat terdiri atas 2 macam, yaitu
perhitungan kata-kata, dan kamus yang dapat ditandai yang sering disebut General Inquirer
Program.Analisis isi tidak dapat diberlakukan pada semua penelitian sosial. Analisis isi dapat
dipergunakan jika memiliki syarat berikut:
1.

Data yang tersedia sebagian besar terdiri dari bahan-bahan yang terdokumentasi
(buku, surat kabar, pita rekaman, naskah/manuscript).

2.

Ada keterangan pelengkap atau kerangka teori tertentu yang menerangkan tentang
dan sebagai metode pendekatan terhadap data tersebut.

3.

Peneliti memiliki kemampuan teknis untuk mengolah bahan-bahan/data-data yang


dikumpulkannya

karena

sebagian

dokumentasi

tersebut

bersifat

sangat

khas/spesifik.

2.4 Desain Analisis Isi


Setidaknya dapat diidentifikasi tiga jenis penelitian komunikasi yang menggunakan
analisis isi. Ketiganya dapat dijelaskan dengan teori 5 unsur komunikasi yang dibuat oleh Harold
D. Lasswell, yaitu who, says what, to whom, in what channel, with what effect. Ketiga jenis
penelitian tersebut dapat memuat satu atau lebih unsur pertanyaan teoretik Lasswell tersebut.
Pertama, bersifat deskriptif, yaitu deskripsi isi-isi komunikasi. Dalam praktiknya, hal ini mudah
dilakukan dengan cara melakukan perbandingan. Perbandingan tersebut dapat meliputi hal-hal
berikut ini:
1.

Perbandingan pesan (message) dokumen yang sama pada waktu yang berbeda.
Dalam hal ini analisis dapat membuat kesimpulan mengenai kecenderungan isi
komunikasi.

2.

Perbandingan pesan (message) dari sumber yang sama/tunggal dalam situasisituasi yang berbeda. Dalam hal ini, studi tentang pengaruh situasi terhadap isi
komunikasi.

3.

Perbandingan pesan (message) dari sumber yang sama terhadap penerima yang
berbeda. Dalam hal ini, studi tentang pengaruh ciri-ciri audience terhadap isi dan
gaya komunikasi.

4.

Analisis antar-message, yaitu perbandingan isi komunikasi pada waktu, situasi


atau audience yang berbeda. Dalam hal ini, studi tentang hubungan dua variabel
dalam satu atau sekumpulan dokumen (sering disebut kontingensi (contingency).

5.

Pengujian hipotesis mengenai perbandingan message dari dua sumber yang


berbeda, yaitu perbedaan antarkomunikator.

Kedua, penelitian mengenai penyebab message yang berupa pengaruh dua message yang
dihasilkan dua sumber (A dan B) terhadap variabel perilaku sehingga menimbulkan nilai, sikap,
motif, dan masalah pada sumber B.
Ketiga, penelitian mengenai efek message A terhadap penerima B. Pertanyaan yang
diajukan adalah apakah efek atau akibat dari proses komunikasi yang telah berlangsung terhadap
penerima (with what effect)?
Analisis isi merupakan analisa yang dioperasikan oleh seperangkat kategori-kategori
konseptual yang berkaitan dengan isi media dan secara kuantitatif menghitung ada atau tidaknya
kategori tersebut dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Pendekatan dasar untuk
menerapkan teknik ini adalah (1) memilih contoh (sample) atau keseluruhan isi, (2) menetapkan
kerangka teori acuan eksternal yang relevan dengan tujuan pengkajian, (3) memilih satuan
analisi isi (kata, kalimat, alinea, kisah, gambar, urutan dan sebagainya (4) menyesuaikan isi
dengan kerangka teori per satuan unit yang dipilih (5) mengungkapkan hasil sebagai distribusi
menyeluruh dari semua satuan atau per contoh dalam hubungannya dengan frekuensi keterjadian
hal-hal yang dicari untuk acuan. Secara singkat maka prosedurnya di dasarkan atas dua asumsi
utama yaitu hubungan antara objek acuan eksternal dan acuannya dalam teks akan cukup jelas
dan tidak mendua dan bahwa frekuensi perwujudan acuan yang terpilih secara sahih akan
mengungkapkan arti utama teks secara objektif.
Analisa isi pada perkembangannya tidak cukup digunakan untuk menekankan isi pesan
sebagai area terpenting dalam analisis ilmu-ilmu sosial. Oleh karenanya analisa isi secara
kuantitatif seperti ini dianggap sebagai cara tradisional dan berkembang menjadi ilmu analisa
wacana, analisis semiotik dan analisis framing. Kelebihan dari analisa isi adalah mampu
menyajikan secara lebih sistematis, kuantitatif dan deskriptis sementara kekurangannya tidak
mampu menganalisa lekak-lekuk teks secara lebih detail. Dengan kata lain, analisis isi memiliki
keterbatasan untuk menganalisis isi pesan apalagi sampai ke tingkat ideologis, padahal pesan
dalam sebuah media terlebih media massa merupakan bangunan yang dibentuk dari struktur
bahasa yang terdiri dari lambang-lambang (sign) dan berfungsi menyampaikan pesan dari si

pengirim pesan melalui penerima pesan. Kurang lebih bisa dikatakan bahwa pesan dapat
dianalisa melalui alat penghantarnya yaitu struktur tanda itu sendiri.

2.5 Kasus dalam Jaringan Komunikasi


ANALISIS PERAN JARINGAN KOMUNIKASI PETANI DALAM ADOPSI
INOVASI TRAKTOR TANGAN DI KABUPATEN CIANJUR, JAWA BARAT

Abstrak
Penggunaan traktor tangan di Indonesia terus meningkat karena makin terbatasnya waktu,
serta tenaga kerja manusia dan ternak untuk mengolah lahan sawah.
Salah satu permasalahannya adalah bahwa proses adopsi inovasi traktor tangan masih
rendah karena peran jaringan komunikasi petani yang belum dinamis. Hasil penelitian yang
dilakukan di Desa Neglasari (Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat) ini
menunjukkan bahwa dalam sosiometri jaringan komunikasi, interaksi komunikasi dalam adopsi
inovasi traktor tangan membentuk jaringan yang cenderung terbuka, berbentuk bintang, atau
roda. Pada umumnya hubungan komunikasi dilakukan dua arah dan sangat didominasi oleh
tokoh-tokoh masyarakat yang berperan sebagai star. Jaringan komunikasi petani dalam
kaitannya dengan nilai keterkaitan, keragaman, kekompakan dan keterbukaan kelompok tani,
secara umum masih tergolong sedang dan rendah. Waktu yang dibutuhkan petani untuk
mengadopsi inovasi teknologi traktor tangan dengan kategori perintis mencapai 31,4 persen,
pelopor 23,7 persen, mayoritas dini 22,5 persen, mayoritas lambat 11,2 persen, dan kolot 11,2
persen. Produktivitas lahan berpengaruh positif terhadap tingkat keragaman (0,017) dan tingkat
kekompakan (0,213), tetapi berpengaruh negatif terhadap tingkat keterkaitan (-0,472) dan tingkat
keterbukaan (-0,642). Biaya pengolahan lahan hingga siap tanam berpengaruh positif terhadap
tingkat keragaman (0,162) dan tingkat kekosmopolitanan (0,173), dan mempunyai kontribusi
terbesar terhadap jaringan komunikasi pada tingkat kekompakan dengan nilai nyata 0,204. Harga
gabah di tingkat petani berpengaruh negatif terhadap keterikatan (-0,067), tetapi berpengaruh

positif terhadap jaringan komunikasi dengan tingkat keragaman (0,087), kekompakan (0,040)
dan tingkat keterbukaan (0,080).

BAB III
PENUTUP

Jaringan komunikasi adalah saluran yang digunakan untuk meneruskan pesan dari satu
orang ke orang lain. Jaringan ini dapat dilihat dari dua perspektif. Analisis jaringan komunikasi
adalah merupakan metode penelitian untuk mengidentifikasi struktur komunikasi dalam suatu
sistem, dimana data hubungan mengenai arus komunikasi dianalisa menggunakan beberapa tipe
hubungan-hubungan interpersonal sebagai unit analisa. Tujuan penelitian komunikasi
menggunakan analisis jaringan komunikasi adalah untuk memahami gambaran umum mengenai
interaksi manusia dalam suatu sistem.

DAFTAR PUSTAKA

Hilm, Keira. Pengertian Komunikasi Formal dan Informal. Diakses secara online melalui
http://id.shvoong.com pada tanggal 9 desember 2013 pukul 19:23
Emma,

Meili.

2006.

Definisi

Komunikasi.

Diakses

secara

online

melalui

http://meiliemma.wordpress.com pada tanggal 9 desember 2013 pukul 19:27


Pengertian Jaringan Komunikasi. Diakses secara online melalui http://cyberworksite.com pada
tanggal 9 desember 2013 pukul 19:31
Edwi.

Analisis

Jaringan

Komunikasi.

Diakses

secara

online

http://edwi.dosen.upnyk.ac.id pada tanggal 9 desember 2013 pukul 19:32

melalui

Anda mungkin juga menyukai