Anda di halaman 1dari 12

KLIPING

PEMILU

DOSEN PEMBIMBING :
YUSUARSONO, M.SI

DISUSUN OLEH :
ANDRE SATRIA RENALDO

NPM :

18100041

UNIVERSITAS DEHASEN KOTA BENGKULU


FAKULTAS ILMU-ILMU SOSIAL
ILMU KOMUNIKASI B
2018/2019
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................. iii

1.1 Latar Belakang.................................................................. 1


1.2 Rumusan masalah............................................................. 2
1.3 Tujuan penelitian.............................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN............................................................... IV

2.1 Pengertian pemilu............................................................ 1


2.2 Tujuan pemilu.................................................................. 2
2.3 manfaat pemilu................................................................. 3
2.4 Pemilu di indonesia.......................................................... 4
2.4.1 Sejarah pemilu di indonesia................................... 5
2.4.2 Landasan hukum pemilu di indonesia.................. 6
2.4.3 Sistem pemilu di indonesia..................................... 7
2.4.4 Asas pemilu di indonesia........................................ 8
2.4.5 Pelaksanaan pemilu di indonesia.......................... 9

BAB III PENUTUP....................................................................... V

3.1 Kesimpulan...................................................................... 1

DAFTAR PUSTAKA.................................................................... VI
KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya ucapkan puji dan syukur atas kehadiran allah swt, karena tanpa rahmat
dan ridhonya saya tidak dapat menyelesaikan tugas pendidikan kewarganegaraan ini dengan
baik dan selesai tepat waktu, dan tidak lupa saya ucapkan sholawat beiring salam kepada
jujungan kita nabi besar muhammad saw.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada bapak Bpk. Yusuarsono, M.SI, Selaku dosen
pengampu pendidikan kewarganegaraan yang membimbing kami di dalam pengerjaan tugas ini
Kami juga menguucapkan terima kasih.

Dalam kliping ini saya menjelaskan sedikit tentang pemilu, tentunya pemilu yang ada di
indonesia,terutama bengkulu. Tentunya dalam pembuatan tugas kliping ini ada kesalahan data,
bahasa, dan pengetikan yang belum saya ketahui, kesalahan tersebut murni dari saya sendiri
dan saya mohon maaf sebesar-besarnya atas kesalahan tersebut. Saran dan kritikan dari teman-
teman maupun dosen akan saya terima dan akan saya jadikan pembelajaran agar saya bisa
menyempurnakan tugas kliping ini.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar belakang
Dikebanyakan negara demokrasi khususnya indonesia, pemilu di anggap sebuah
lambang sekaligus tolak ukur dari sebuah demokrasi. Hasil pemilu yang di laksankan dalam
keterbukaan dengan kebebasan berpendapat dan kebebasan berserikat, partisipasi dan
kebebasan masyarakat. Sekalipun demikian, disadari bahwa pemilu tidak merupakn satu
satunya tolak ukur dan perlu dilengkapi dengan pengukuran beberapa kegiatan lain yang
lebih bersifat berkesinambungan seperti partisipasi dalam kegiatan partai dan sebagainya.

pemilihan umum suatu sarana demokrasi yang digunakan untuk memilih wakil wakil
rakyat untuk duduk sebagai anggota legislatif di MPR, DPR,DPDdan DPRD. Wakil rakyat
tersebutlah yang akan memperjuangkan kepentingan rakyat dan daerahnya. Pemilihan
Umum (PEMILU) juga merupakan sarana dari pelaksanaan kedaulatan rakyat yang
diselenggarakan secara langsung,umum, bebas, rahasia, jujur dan adil guna menghasilkan
pemerintahan negara yang demokratis berdasarkan Pancasila dan UUD1945. Sesuai dengan
Pasal 2 ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa “Kedaulatan berada ditangan rakyat dan
dilaksanakan menurut Undang Undang Dasar“. Makna dari kedaulatan ditangan Rakyat ini
ialah rakyat memiliki kedaulatan, tanggung jawab, hak dan kewajiban untuk secara
demokratis memilih pemimpin yang akan membentuk pemerintahan, guna mengurus dan
melayani seluruh lapisan masyarakat, serta memilih wakil-wakil rakyat untuk mengawasi
jalannya pemerintahan.

Indonesia salah satu negara berkembang dan juga sebagai demokrasi yang sedang
berusahan mencapai sabilitas nasional dan memantapkan kehidupan politik juga mengalami
gejolak-gejolak sosial dan politik dalam proses pemilihan umum. Hal ini yang menjadi latar
belakang penulisan dalam kliping ini, selain sebagai pemenuhan tugas sistem politik
indonesia, dalam perkembangan kehidupan politiknya, imdonesia selalu berusahan dalam
memperbarui sistem pemilihan umum baik itu dengan mengadopsi sistem yang ada di dunia
barat (walaupun tidak semua bekerja efektif di dalam negara kita) untuk mencapai
stabailitas nasinal dan politik.

1.2Rumusan masalah

1. Apakah yang di maksud dengan pemilihan umum ?


2. Apa manfaat dan fungsi pemilihan umum ?
3. Bagaimanakah jalanya sistem pemilihan umum di indonesia ?
4. Apa asas dan landasan hukum pemilihan umum ?

1.3Tujuan Penelitian

1. Mengetahui tentang pengertian, manfaat dan fungsi pemilihan umum ?


2. Mengetahui tentang landasan dasar pemilu di indonesia ?
3. Mengetahui asas pemilu di indonesia ?
4. Mengetahui sejarah perkembangan pemilu di indonesia ?
5. Mengetahui sistem jalannya pemilu di indonesia ?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian pemilu


Menurut teori demokrasi klasik, pemilu merupakan suatu pergantian tahta kekuasaan
sehingga kekuasaan yang berasal dari rakyat dapat beralih menjadi kekuasaan negara yang
kemudian menjelma dalam bentuk wewenang pemerintah untuk memerintah dan mengatur
rakyat Pemilu ini diselenggarakan dinegara yang berbentuk republik seperti hal nya indonesia.

2.2Manfaat pemilu
Pemilu di pandang sebagai bentuk paling nyata dari kedaulatan yang berada di tangan
rakyat sserta wujud paling konkret partisipasi rakyat dalam penyelenggaraan negara. Oleh
karena itu, sistem dan penyelenggaran pemilu selalu jadi perhatian utama karena melalui
penataan, sistem dan kualitas penyelenggara pemilu diharapkan dapat benar-benar
mewujudkan dari oleh dan untuk rakyat. Penyelenggaraan pemilu sangatlah penting bagi suatu
negara, hal ini disebabkan karena :

a. Pemilu sarana perwujudan kedaulatan rakyat


b. Pemilu merupakan sarana untuk meelakukan penggantian pemimpin secara
konstitusional
c. Pemilu sebagai sarana bagi pemimpin politik untuk memperoleh legitimasi
d. Pemilu merupakan sarana bagi rakyat untuk berpatisipasi dalam proses politik.

2.3 Pemilu di indonesia


Negara indonesia merupakan negara yang berbntuk republik yang di mana dalam negara
republik terdapat suatu pesta demokrasi yang biasa di kenal pemilihan umum (PEMILU).
Pemilu di indonesia di adakan 5 tahun sekali , berikut penjelasan lebih tentang pemilu di
indonesia.

2.4.1 Sejarah pemilu di indonesia


Pemilihan umum di singkat pemilu di indonesia merupakan sarana dalam mewujudkan
kedaulatan rakyat. Pemilu diselenggarakan dengan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur,
dan adil dalam negara kesatuan republik indonesian (NKRI). Pemilu berlandaskan pancasila
dan UUD negara republik indonesia tahun 1945.

Sejarah pelaksanaan pemilu di indonesia pada awalnya pemilu di indonesia bertujuan


untuk memilih anggota lembaga legislatif DPR, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota.
Pemilihan presiden semula di pilih oleh MPR sebagai lembaga tertinggi negara. Kemudian
berdasarkan amandemen ke4 UUD 1945 pada tahun 2002 pemilihan presiden secara langsung
oleh rakyat di masukan dalam agenda pemilu.
Pemilihan presiden di adakan di indonesia pertaama kali pada tahun 2004. Selanjutnya
2007 , berdasarkan UU Nomor 22 tahun 2007, pemilihan kepala daerah (PILKADA). Juga di
masukan dalam agenda pemilu di indonesia. Istilah pemilu di indonesia merujuk kepada
pemilihan legislatif dan pemilu presiden dan wakil presiden yang di adakan 5 tahun sekali.

Pada era reformasi berkembang asas” jurdil” yang merupakan singkatan dari “jujur dan
adil”.asas jujur yang mengandung makna bahwa pemilu harus dilakukan sesuai ketentuan
yang berlaku. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap warga negara yang memiliki
hak dapat memilih sesuai dengan kehendaknya dan setip suara pemilih memiliki niilai yang
sama untuk menentukan wakil rakyat yang akan di pilih.

Sedangkan asas adil mengandung makna perlakuan yang sama atau adil terhadap peserta
pemilu dan pemilih. Tidak ada pengistimewahan ataupun diskriminasi terhadap peserta atau
pemilih tertentu. Asas jujur dan adil berlaku untuk pemilih ataupun peserta pemilu, dan juga
penyelenggara pemilu. Sejarah pemilu di indonesia dari tahun ketahun.

Sepanjang sejarah berdirinya NKRI, telah diselenggarakan 11 kali pemilu anggota


lembaga legislatif yaitu tahun 1955, 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, 1997, 1999, 2004, 2009,
dan 2014. Dan akan berlanjut 5 tahun kedepan seterusnya yang terdekat 17 april 2019.

2.4.2 Landasan hukum pemilu di indonesia


1. Landasan ideal, yaitu pancasila terutama sila ke-4 kerakyatan yang di pimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
2. Landasan konstitusional, yaitu UUD 1945 yang termuat dalam
 Pembukaan UUD 1945 alenia ke-4
 Batang tubuh pasal 1 ayat 2
 Pasal 22E UUD 1945
3. Landasan operasional, yaitu garis-garis besar haluan negara (GBHN) berupa
ketetapan MPRS/MPR, serta peraturan perundang-undangan lainnya.

2.4.3 Sistem pemilu di indonesia

A. Pngertian sistem pemilihan umum


Sistem pemilhan umum adalah metode yang mengatur dan memungkinkan warga
negara memilih para wakil rakyat di antara mereka sendiri. Metode berhubungan dengan
prosedur dan aturan merubah (mentransformasi) suara di kursi lembaga perwakilan.
Mereka sendiri maksud nya yang memilih maupun yang hendak di pilih merpakan bagian
dari satu entitas yang sama.

B. Sistem pemilu di indonesia


Pemilu memiliki berbagai macam sistem, tetapi ada dua sistem yang merupakan prinsip
dalam pemilu di indonesia dan sistem ini termasuk dari sistem pemilihan mekanis. Sistem
tersebut adalah :
1. Sistem perwakilan distrik (satu daerah memilih satu wakil)

Didalam sistem distrik satu wialayah kecil memiliki satu wakil tunggal atas
dasar suara terbanyak, sistem distrik memiliki variasi, yakni :
 First past the post : sistem yang mengunakan single memberdistric dan
pemilihan yang berpusat pada calon, pemenangnya adalah calon yang
memiliki suara terbanyak.
 The two round system : sistem ini menggunakan putaran kedua sebagai
landasan untuk menentukan pemenang pemilu. Hal ini dilakukan untuk
menghasilkan pemenang yang memperoleh suara terbanyak.
 The alternative vote : sama seperti firs past the post bedanya para pemilih
diberi otoritas untuk menentukan prevensinya melalui penentuan rangking
terhadap calon-calon yang ada.
 Block vote : para pemilih memiliki kebebasan untuk memilih calon-calon
yang trdapat dalam daftar calon tanpa melihat afliasi partai dari calon-calon
yang ada.

2. Sistem perwakilan proposional


Sistem perwakilan proposianal adalah sistem, dimana kursi-kursi di lembaga
perwakilan rakyat di bagikan kepada tiap-tiap partai politik, di sesuaikan dengan
presentase atau pertimbangan jumlah suara yang di peroleh tiap-tiap partai politik.
Sistem ini juga disebut sistem perwakilan berimbang atau multimember
constituenty. Ada dua macam sistem di dalam sistem proposional, yakni :

 List proportional representation : di sini partai-partai peserta pemilu


menunjukan daftar calon yang di ajukan, parah pemilih cukup memilih
partai. Alokasi kursi partai di dasarkan pada daftar urut yang sudah ada
 The single transferable vote : para pemilih di beri otoritas untuk
mementukan presentasinya, pemenangnya di berikan atas penggunaan kota.

C. Perkembangan sistem pemilu di indonesia


Sampai tahun 2014 bangsa indonesia sudah 11 kali melaksankan pemilu dari tahun
1955 sampai terakhir 2014. Semua pemilihan umum tersebut tudak diselenggarakan
dalam situasi yang vaccum , melainkan dilaksankan dalam lingkungan yang turut
menentukan hasil pemilu tersebut, dari pemilu yang telah di laksanakan juga dapat
diketahui adanya upaya untuk mencari sistem pemilu yang cocok untuk indonesia.

1. Zaman demokrasi parlementer (1945-1959)

Pada masa ini pemilu dilaksakan oleh kabnet baharudin harahab pada tahun 1955.
Pada pemilu ini pemungutan suara dilakukan dua kali yaitu yang pertama untuk
memilih anggota DPR pada bulan september daan yang kedua untuk memilih anggota
konstituante pada bulan desember. Sistem yang di gunakan proposional

2. Zaman demokrasi terpimpin (1959-1965)


Setelah pencabutan maklumat pemerintah pada bulan november 1945 tentang
kebebasan untuk mendirikan partai , presiden soekarno mengurang partai menjadi 10
partai saja. Di zaman demokrasi terpimpin tidak di adkan pemilu.

3. Zaman demokrasi pancasila (1965-1998)

Setelah runtuhnya demokrasi rezim demokrasi terpimpin yang semi-otoriter,


masyarakat menaruh harapan untuk dapat mendirikan suartu sistem politik yang
demokratis dan stabil usaha yang dilakukan untuk mencapai harapan tersebut
diantaranya melakukan berbagai forum diskusi yang membicarakan tentang sistem
distrik yang masih baru bagi warga indonesia.

4. Zaman reformasi (1998-2000)

Ada satu lembaga baru didalam lembaga legislatif , yatu : DPD , untuk itu
pemilihan umum untuk anggota DPD digunakan sistim distrik tetapi dengan wakil
bnyak (4 kursi untuk setiap provinsi). Untuk pemilihan anggota DPR dan DPRD
digunakan syistem proposional. Pada tahun 2004, untuk pertama kalinya diadakan
pemilhan presiden dan wakil presiden secara langsung, bukan memalui MPR lagi.

2.4.4 Asas pemilu di indonesia

Meskipun UU tentang pemilu dari pemilu ke pemilu mengalami perubahan ,


perubahan itu ternyata tidak bersifat mendasar. Secara umum asas pemilu ke pemiludi
indonesia dapt di gambarkan sebagai berikut di kenal dengan “LUBER JUDUL”

a) Langsung

Rakyat memilih secara langsung, sesuai kenedak hati nurani tanpa perantara

b) Umum

Semua bsersifat umum artinya menyeluruh tanpa terkecuali bagi seluruh rakyat
indonesia, tanpa diskrimninasi suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin,
kedaerahan, pekerjaan, dan status sosial.

c) Bebas

Warga negara bebas dan mempunyai hak untuk memilih sesuai hati nurani
mereka tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

d) Rahasia

Pemilih memberikan hak suaranya tanpa di ketahui siapapun dan terjamin


keamanan nya tanpa pada siapa dia memberikan hak pilihnya.

e) Jujur

semua yang terkait di penyelenggaraan pemilu harus netral tanpa ada rahasia
semua bertidak secara jujur sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
f) Adil

semua diperlakukan secara sama tanpa kecurangan dari pihak manapun.

2.4.5 Pelaksanaan & penyelenggaraan pemilu di indonesia

 Pemilu 1955

Pemilu 1955 adalah pemilu pertama di indonesia, pemilu ini dikatakan pemilu paling
demokratis.pemilu dilaksanakan padaa saat negara kurang kondusif ; beberapa daerah
kacau oleh DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia). Khusus nya pimpinan
kartosuwiro. Pemilu ini bertujuan untuk memilih anggota DPR dan konstituante.
Jumlah kursi DPR yang di perebutkan 260, sedangkan kursi konstituante 520 dua kali
lipat kursi DPR di tambah 14 wakil golongan minoritas yang di angkat pemerintah.

 Pemilu 1971

pemilu pertama sejak orde baru atau pemilu kedua sejak indonesia merdeka, pemilu
1971 di ikuti 10 organisasi peserta pemilu (OPP), yakini 9 partai politik dan 1 golongan
karya. UU yang menjadi landasan hukum UU No. 15 tahun 1969 tentang pemilu dan
UU No. 16 tahun 1969 tentang susunan kedudukan PR, DPR dan DPRD

 Pemilu 1977

Pemilu ini di selenggarakan berlandasakan UU No. 4 tahun 1975 tentang pemilu


pengganti UU No. 15 tahun 1969 dan UU No. 5 tahun 1975 pengganti UU No.16 tahun
1969. Tentang susunan kedudukan PR, DPR, dan DPRD. Selain kedua UU tersebut
pemilu 1977 menggunakan UU No. 3 tahun 1975 tentang partai politik dan golongan
karya. Berdasarkan 3 UU tersebut dilaksanakan pemilu 1977 diikuti oleh 3 organisasi
(OPP) Yikni partai politik dan golongan karya 1.

 Pemilu 1982

Dengan UU No. 2 tahun 1980 pengganti UU No. 4 tahun 1975 tentang pemilu,
indonesia kembali menyelenggarakan pemilu yang keempatt.

 Pemilu 1987

Dengan UU No. 1 tahun 1985, pengganti UU No. 2 tahun 1980 indonesia kembali
menyelenggarakan pemilu dan diadakan pemungutan suara secara serentak.

 Pemilu 1992

Dilaksanakan pemilu ke-6 berlandaskan dengan payung hukum yang sama dengan
pemilu sebelumnya. Dan di selengarakan secara serentak.
 Pemilu 1997

Dengan payung hukum yang sama pada tahun 1997 indonesia kembali melaksanakan
pemilu yang ke-7.

 Pemilu 1999

Pemilu 1999di tujuhkan untuk memilih anggota DPR dan DPRD. Pemilu ini di ikuti
48 partai pilitik berlandaskan UU No. 2 tahun 1999. Tentng partai politik dan UU No.
3 tahun 1999 tentang pemilu. Pemilu ini disebut pemilu paling demokratis setelah 1955.

 Pemilu 2004

Pemilu ini berbeda dari pemilu sebelumnya karena selain demokratis dan bertujuan
memilih anggota DPR dan DPRD, pemilu 2004 juga memilih DPD dan memilih
presiden dan wakil presiden dilakukan secara bersamaan.

 Pemilu 2009

Pemilu 2009 sama hal nya dengan pemilu 2004 dilaksanakan 3 tahapan pemilu.

a. Tahap pertama pemilihan anggota DPR, DPRD, dan DPD atau di sebut
pemilihan legislatif 2009. Dan di ikuti 38 partai

b. Tahap kedua pemilihan presiden dan wakil presiden

c. Tahap ketiga adalah putaran kedua pemilihan presiden dan wakil presiden
apabila belum ada pasangan calon yang memiliki minimal 50% suara.

 Pemilu 2014

Pemilihan umum anggota dewan perwakilan rakyat, dewan perwakilan daerah, dan
dewan perwakilan rakyat daerah 2014 di selenggarakan 9 april 2014 untuk memilih 560
anggota DPR, 132 anggota DPD, Serta anggota DPRD provinsi maupun DPRD
kabupaten/kota. Se indonesia pada periode 2014/2019.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Di kebanyakan negara demokrasi,pemilu dianggap sebagai lambang dan tolak ukur
demokrasi, pemilu yang terbuka, bebas berpendapat dan bebas berserikat mencerminkan
demokrasi wlaupun tidak begitu akurat. Pemilu adalah proses pemilihan untuk mengisi jabatan
tertentu. Dalam ilmu politik di kenal macam sistem politik dengan berbagai variasi, tetapi pada
umumnya berdasar pada dua prinsip pokok, yaitu :

 Distrik
 Proposional

Sejak awal kemerdekaan indonesia telah mengalami pasang surut dalam pemilu, dari
pemilu terdahulu sampai sekarang ada upaya untuk mencari sistem yang cocok untuk
indonesia, sejak awal pemerintahan yaitu demokrasi parlementer, terpimpin, pancasila dan
reformasi, dalam waktu itulah indonesia telah banyak mengalami transformasi politik dan
sistem pemilu.

Melihat fenomena politik indonesia, sistem pemilu proposional tertutup memang lebih
menguntungkan, tetapi harus diikuti dengan transparansi terhadap publik kalau tidak akan
menimbulkan oligarki pemerintahan.

Pemilihan umum di indonesia sudah berjalan dengan baik,akan tetapi itu belum berarti
bagi kehidupan kepartaian indonesia juga benar-benar sudah siap untuk memasuki zaman
global. Sejumlaj kelemahan yang bisa diinventaris dari kepartaian kita adalah rekrutmen
politik, kemandirian secara pendanaan, kohesivitas internal, dan kepemimpinan.
DAFTAR PUSTAKA

Rusli M. Karim, pemilu demokratis kompetitif, Yogyakarta: PT. Tiara

Wacana Yogya, 1991

Miriam Budiarjo, demokrasi di indonesia, demokrasi parlementer dan

Demokrasi pancasila, (Jakarta: PT. Gramedia Pusaka Utam,

1994)

Bintan R. Saragih, lembaga perwakilan dan pemilihan umum di

Indonesia, Jakarta: Gaya Media Pratama,1987.

Dahlan Thaib dan Ni’matul Huda, pemilu dan lembaga perwakilan dalam

Ketatanegaraan Indonesia, Yogyakarta, 1992.

Abdul Bari Azed, sistem-sistem pemilihan umum, suatu himpunan

Pemikiran, Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia,

2000.

Binta Saragih, lembaga perwakilan dan pemilihan umum di indonesia,

Gaya Media Pratama, Jakarta, 1988

Anda mungkin juga menyukai