PEMILU
DOSEN PEMBIMBING :
YUSUARSONO, M.SI
DISUSUN OLEH :
ANDRE SATRIA RENALDO
NPM :
18100041
KATA PENGANTAR................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................. ii
BAB II PEMBAHASAN............................................................... IV
3.1 Kesimpulan...................................................................... 1
DAFTAR PUSTAKA.................................................................... VI
KATA PENGANTAR
Pertama-tama saya ucapkan puji dan syukur atas kehadiran allah swt, karena tanpa rahmat
dan ridhonya saya tidak dapat menyelesaikan tugas pendidikan kewarganegaraan ini dengan
baik dan selesai tepat waktu, dan tidak lupa saya ucapkan sholawat beiring salam kepada
jujungan kita nabi besar muhammad saw.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada bapak Bpk. Yusuarsono, M.SI, Selaku dosen
pengampu pendidikan kewarganegaraan yang membimbing kami di dalam pengerjaan tugas ini
Kami juga menguucapkan terima kasih.
Dalam kliping ini saya menjelaskan sedikit tentang pemilu, tentunya pemilu yang ada di
indonesia,terutama bengkulu. Tentunya dalam pembuatan tugas kliping ini ada kesalahan data,
bahasa, dan pengetikan yang belum saya ketahui, kesalahan tersebut murni dari saya sendiri
dan saya mohon maaf sebesar-besarnya atas kesalahan tersebut. Saran dan kritikan dari teman-
teman maupun dosen akan saya terima dan akan saya jadikan pembelajaran agar saya bisa
menyempurnakan tugas kliping ini.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar belakang
Dikebanyakan negara demokrasi khususnya indonesia, pemilu di anggap sebuah
lambang sekaligus tolak ukur dari sebuah demokrasi. Hasil pemilu yang di laksankan dalam
keterbukaan dengan kebebasan berpendapat dan kebebasan berserikat, partisipasi dan
kebebasan masyarakat. Sekalipun demikian, disadari bahwa pemilu tidak merupakn satu
satunya tolak ukur dan perlu dilengkapi dengan pengukuran beberapa kegiatan lain yang
lebih bersifat berkesinambungan seperti partisipasi dalam kegiatan partai dan sebagainya.
pemilihan umum suatu sarana demokrasi yang digunakan untuk memilih wakil wakil
rakyat untuk duduk sebagai anggota legislatif di MPR, DPR,DPDdan DPRD. Wakil rakyat
tersebutlah yang akan memperjuangkan kepentingan rakyat dan daerahnya. Pemilihan
Umum (PEMILU) juga merupakan sarana dari pelaksanaan kedaulatan rakyat yang
diselenggarakan secara langsung,umum, bebas, rahasia, jujur dan adil guna menghasilkan
pemerintahan negara yang demokratis berdasarkan Pancasila dan UUD1945. Sesuai dengan
Pasal 2 ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa “Kedaulatan berada ditangan rakyat dan
dilaksanakan menurut Undang Undang Dasar“. Makna dari kedaulatan ditangan Rakyat ini
ialah rakyat memiliki kedaulatan, tanggung jawab, hak dan kewajiban untuk secara
demokratis memilih pemimpin yang akan membentuk pemerintahan, guna mengurus dan
melayani seluruh lapisan masyarakat, serta memilih wakil-wakil rakyat untuk mengawasi
jalannya pemerintahan.
Indonesia salah satu negara berkembang dan juga sebagai demokrasi yang sedang
berusahan mencapai sabilitas nasional dan memantapkan kehidupan politik juga mengalami
gejolak-gejolak sosial dan politik dalam proses pemilihan umum. Hal ini yang menjadi latar
belakang penulisan dalam kliping ini, selain sebagai pemenuhan tugas sistem politik
indonesia, dalam perkembangan kehidupan politiknya, imdonesia selalu berusahan dalam
memperbarui sistem pemilihan umum baik itu dengan mengadopsi sistem yang ada di dunia
barat (walaupun tidak semua bekerja efektif di dalam negara kita) untuk mencapai
stabailitas nasinal dan politik.
1.2Rumusan masalah
1.3Tujuan Penelitian
PEMBAHASAN
2.2Manfaat pemilu
Pemilu di pandang sebagai bentuk paling nyata dari kedaulatan yang berada di tangan
rakyat sserta wujud paling konkret partisipasi rakyat dalam penyelenggaraan negara. Oleh
karena itu, sistem dan penyelenggaran pemilu selalu jadi perhatian utama karena melalui
penataan, sistem dan kualitas penyelenggara pemilu diharapkan dapat benar-benar
mewujudkan dari oleh dan untuk rakyat. Penyelenggaraan pemilu sangatlah penting bagi suatu
negara, hal ini disebabkan karena :
Pada era reformasi berkembang asas” jurdil” yang merupakan singkatan dari “jujur dan
adil”.asas jujur yang mengandung makna bahwa pemilu harus dilakukan sesuai ketentuan
yang berlaku. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap warga negara yang memiliki
hak dapat memilih sesuai dengan kehendaknya dan setip suara pemilih memiliki niilai yang
sama untuk menentukan wakil rakyat yang akan di pilih.
Sedangkan asas adil mengandung makna perlakuan yang sama atau adil terhadap peserta
pemilu dan pemilih. Tidak ada pengistimewahan ataupun diskriminasi terhadap peserta atau
pemilih tertentu. Asas jujur dan adil berlaku untuk pemilih ataupun peserta pemilu, dan juga
penyelenggara pemilu. Sejarah pemilu di indonesia dari tahun ketahun.
Didalam sistem distrik satu wialayah kecil memiliki satu wakil tunggal atas
dasar suara terbanyak, sistem distrik memiliki variasi, yakni :
First past the post : sistem yang mengunakan single memberdistric dan
pemilihan yang berpusat pada calon, pemenangnya adalah calon yang
memiliki suara terbanyak.
The two round system : sistem ini menggunakan putaran kedua sebagai
landasan untuk menentukan pemenang pemilu. Hal ini dilakukan untuk
menghasilkan pemenang yang memperoleh suara terbanyak.
The alternative vote : sama seperti firs past the post bedanya para pemilih
diberi otoritas untuk menentukan prevensinya melalui penentuan rangking
terhadap calon-calon yang ada.
Block vote : para pemilih memiliki kebebasan untuk memilih calon-calon
yang trdapat dalam daftar calon tanpa melihat afliasi partai dari calon-calon
yang ada.
Pada masa ini pemilu dilaksakan oleh kabnet baharudin harahab pada tahun 1955.
Pada pemilu ini pemungutan suara dilakukan dua kali yaitu yang pertama untuk
memilih anggota DPR pada bulan september daan yang kedua untuk memilih anggota
konstituante pada bulan desember. Sistem yang di gunakan proposional
Ada satu lembaga baru didalam lembaga legislatif , yatu : DPD , untuk itu
pemilihan umum untuk anggota DPD digunakan sistim distrik tetapi dengan wakil
bnyak (4 kursi untuk setiap provinsi). Untuk pemilihan anggota DPR dan DPRD
digunakan syistem proposional. Pada tahun 2004, untuk pertama kalinya diadakan
pemilhan presiden dan wakil presiden secara langsung, bukan memalui MPR lagi.
a) Langsung
Rakyat memilih secara langsung, sesuai kenedak hati nurani tanpa perantara
b) Umum
Semua bsersifat umum artinya menyeluruh tanpa terkecuali bagi seluruh rakyat
indonesia, tanpa diskrimninasi suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin,
kedaerahan, pekerjaan, dan status sosial.
c) Bebas
Warga negara bebas dan mempunyai hak untuk memilih sesuai hati nurani
mereka tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
d) Rahasia
e) Jujur
semua yang terkait di penyelenggaraan pemilu harus netral tanpa ada rahasia
semua bertidak secara jujur sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
f) Adil
Pemilu 1955
Pemilu 1955 adalah pemilu pertama di indonesia, pemilu ini dikatakan pemilu paling
demokratis.pemilu dilaksanakan padaa saat negara kurang kondusif ; beberapa daerah
kacau oleh DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia). Khusus nya pimpinan
kartosuwiro. Pemilu ini bertujuan untuk memilih anggota DPR dan konstituante.
Jumlah kursi DPR yang di perebutkan 260, sedangkan kursi konstituante 520 dua kali
lipat kursi DPR di tambah 14 wakil golongan minoritas yang di angkat pemerintah.
Pemilu 1971
pemilu pertama sejak orde baru atau pemilu kedua sejak indonesia merdeka, pemilu
1971 di ikuti 10 organisasi peserta pemilu (OPP), yakini 9 partai politik dan 1 golongan
karya. UU yang menjadi landasan hukum UU No. 15 tahun 1969 tentang pemilu dan
UU No. 16 tahun 1969 tentang susunan kedudukan PR, DPR dan DPRD
Pemilu 1977
Pemilu 1982
Dengan UU No. 2 tahun 1980 pengganti UU No. 4 tahun 1975 tentang pemilu,
indonesia kembali menyelenggarakan pemilu yang keempatt.
Pemilu 1987
Dengan UU No. 1 tahun 1985, pengganti UU No. 2 tahun 1980 indonesia kembali
menyelenggarakan pemilu dan diadakan pemungutan suara secara serentak.
Pemilu 1992
Dilaksanakan pemilu ke-6 berlandaskan dengan payung hukum yang sama dengan
pemilu sebelumnya. Dan di selengarakan secara serentak.
Pemilu 1997
Dengan payung hukum yang sama pada tahun 1997 indonesia kembali melaksanakan
pemilu yang ke-7.
Pemilu 1999
Pemilu 1999di tujuhkan untuk memilih anggota DPR dan DPRD. Pemilu ini di ikuti
48 partai pilitik berlandaskan UU No. 2 tahun 1999. Tentng partai politik dan UU No.
3 tahun 1999 tentang pemilu. Pemilu ini disebut pemilu paling demokratis setelah 1955.
Pemilu 2004
Pemilu ini berbeda dari pemilu sebelumnya karena selain demokratis dan bertujuan
memilih anggota DPR dan DPRD, pemilu 2004 juga memilih DPD dan memilih
presiden dan wakil presiden dilakukan secara bersamaan.
Pemilu 2009
Pemilu 2009 sama hal nya dengan pemilu 2004 dilaksanakan 3 tahapan pemilu.
a. Tahap pertama pemilihan anggota DPR, DPRD, dan DPD atau di sebut
pemilihan legislatif 2009. Dan di ikuti 38 partai
c. Tahap ketiga adalah putaran kedua pemilihan presiden dan wakil presiden
apabila belum ada pasangan calon yang memiliki minimal 50% suara.
Pemilu 2014
Pemilihan umum anggota dewan perwakilan rakyat, dewan perwakilan daerah, dan
dewan perwakilan rakyat daerah 2014 di selenggarakan 9 april 2014 untuk memilih 560
anggota DPR, 132 anggota DPD, Serta anggota DPRD provinsi maupun DPRD
kabupaten/kota. Se indonesia pada periode 2014/2019.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Di kebanyakan negara demokrasi,pemilu dianggap sebagai lambang dan tolak ukur
demokrasi, pemilu yang terbuka, bebas berpendapat dan bebas berserikat mencerminkan
demokrasi wlaupun tidak begitu akurat. Pemilu adalah proses pemilihan untuk mengisi jabatan
tertentu. Dalam ilmu politik di kenal macam sistem politik dengan berbagai variasi, tetapi pada
umumnya berdasar pada dua prinsip pokok, yaitu :
Distrik
Proposional
Sejak awal kemerdekaan indonesia telah mengalami pasang surut dalam pemilu, dari
pemilu terdahulu sampai sekarang ada upaya untuk mencari sistem yang cocok untuk
indonesia, sejak awal pemerintahan yaitu demokrasi parlementer, terpimpin, pancasila dan
reformasi, dalam waktu itulah indonesia telah banyak mengalami transformasi politik dan
sistem pemilu.
Melihat fenomena politik indonesia, sistem pemilu proposional tertutup memang lebih
menguntungkan, tetapi harus diikuti dengan transparansi terhadap publik kalau tidak akan
menimbulkan oligarki pemerintahan.
Pemilihan umum di indonesia sudah berjalan dengan baik,akan tetapi itu belum berarti
bagi kehidupan kepartaian indonesia juga benar-benar sudah siap untuk memasuki zaman
global. Sejumlaj kelemahan yang bisa diinventaris dari kepartaian kita adalah rekrutmen
politik, kemandirian secara pendanaan, kohesivitas internal, dan kepemimpinan.
DAFTAR PUSTAKA
1994)
Dahlan Thaib dan Ni’matul Huda, pemilu dan lembaga perwakilan dalam
2000.