DISUSUN OLEH :
D-III KEPERAWATAN
STIKes MERCUBAKTIJA PADANG
TAHUN AJARAN 2019/2020
1
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Macam macam
Riset Keperawatan” ini dengan baik dan mampu diselesaikan dalam tepat waktu. Kami juga
berterima kasih kepada Bapak Ns.Defrima Oka Surya, M.Kep selaku dosen mata kuliah Riset
Keperawatan yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah kami sehingga makalah
ini dapat kami selesaikan.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna bagi mahasiswa/i keperawatan.
Semoga makalah ini dapat dipahami, serta berguna bagi kami sendiri dan pembaca. Kami
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna, oleh sebab itu kami meminta kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan
makalah ini kedepannya. Terima kasih.
Kelompok 1,
2
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang.............................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 4
C. Tujuan ........................................................................................................................... 4
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 9
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mendasari betapa pentingnya riset keperawatan untuk pengembangan keilmuan
keperawatan. Perlu Anda sadari berkembangnya teori dan praktik keperawatan
bersumber dari riset yang dihasilkan tokoh keperawatan. Anda melakukan riset
keperawatan merupakan penerapan salah satu peran Anda sebagai perawat. Keseharian
perawat melayani pasien yang selanjutnya menyimpulkan kondisi pasien untuk
diberikan terapi keperawatan, kegiatan tersebut merupakan kegiatan riset. Artinya riset
telah dilakukan perawat setiap hariyang tanpa disadari.
Riset keperawatan adalah suatu upaya menemukan kembali sesuatu yang baru
berasal dari praktik keperawatan. Selanjutnya, temuan baru diperdalam data
pendukungnya dan dianalisis menggunakan kaidah logika berpikir. Hasil pemikiran
akhirnya digunakan untuk memperkaya teori keperawatan. Upaya memperkaya teori
keperawatan agar dapat dipertanggugjawabkan secara ilmiah kepada profesi lain
diperlukan proses berpikir logis. Hasil pemikiran logis perlu diselaraskan dengan logika
sistematis yang akan Anda pelajari melalui pengantar riset keperawatan.
B. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis, sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian Riset Keperawatan
2. Mengetahui kegiatan Riset Keperawatan
3. Mengetahui macam – macam Riset Keperawatan
4. Mengetahui Karakteristik Riset Keperawatan
C. Rumusan masalah
1. Memahami pengertian dari Riset Keperawatan ?
2. Memahami kegiatan Riset Keperawatan ?
3. Memahami macam – macam Riset Keperawatan ?
4. Memahami Karakteristik Riset Keperawatan ?
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Teladan 1 : Rerata kadar hemoglobin darah penduduk Desa Saya sebanyak
5022 orang sebesar 9,8 g% dengan simpangan baku 1,3 g%.
Kadar Hemoglobin hasil pengumpulan data dapat diringkas: 9,8
+ 1,3 g%.
b. Riset kualitatif
Adalah riset yang menekankan hasil pengumpulan data variabel riset
berbentuk informasi suatu fenomena atau keadaan, biasanya digunakan untuk
melakukan riset tentang budaya atau kebiasaan masyarakat. Hasil pengumpulan
data variabel tidak memiliki satuan, sehingga harus diuraikan dan kesimpulan
yang disusun berdasarkan kemampuan logika berpikir perawat yang melakukan
riset. Logika berpikir digunakan adalah berpikir deduktif dan induktif.
Berpikir deduktif adalah metode berpikir dari hal umum dahulu dan
dihubungkan hal khusus. Berpikir induktif adalah metode berpikir yang bertolak
dari hal khusus ke umum.
6
D. Karakteristik Riset Kuantitatif dan Kualitatif
Dari teladan 1 dan 2 terdapat perbedaan karakteristik antara riset kuantitatif dan
kualitatif, jika ditabelkan sebagai berikut :
7
pada penderita yang menjalani hemodialisis yang dirawat di
ruang Melati.
Variabel risetnya yaitu masalah keperawatan yang dihasilkan dari kegiatan (1)
wawancara tentang keluhan, upaya, dan kebiasaan sehari hari dan (2) pengamatan
tentang keadaan kulit. Hasil pengumpulan data dengan cara wawancara berbentuk
informasi (berupa kalimat) dan dengan pengamatan berbentuk persepsi atau foto.
Hasil pengumpulan data, selanjutnya oleh Anda sebagai perawat dikelompokkan
dalam kategori informasi yang sejenis. Analisis bergantung penuh pada Anda sebagai
periset tentang pengetahuan hemodialisis yang dimiliki dan kemampuan berpikir
logis. Riset pada teladan 4 di atas adalah riset keperawatan kualitatif.
Tabel 2
Tahapan riset kuantitatif dan kualitatif
Riset kuantitatif Riset kuantitatif
1. Identifikasi Masalah,Pemilihan 1. Identifikasi Masalah,Pemilihan
Masalah,Perumusan Masalah,dan judul Masalah,Perumusan Masalah,dan Judul
Riset Riset
2. Tinjaun Pustaka 2. Tinjaun Pustaka
3. Kerangka Konseptual 3. Identifikasi variabel
4. Hipotesis Riset 4. Informan (subyek) Riset
5. Klasifikasi dan Definisi Operasional 5. Pengumpulan Data
Variabel 6. Analisis Data
6. Rancangan Riset 7. Interprestasi Hail (Pembahasan)
7. Penentuan Sampel 8. Simpulan
8. Pengumpulan Data
9. Analisa Data
10. Interprestasi Hasil (Pembahasan)
11. Simpulan
8
Pada tabel 2, Anda lihat terdapat perbedaan jumlah tahapan yang harus dilakukan
pada riset kuantitatif dan kualitatif. Sesuai jumlah riset kuantitatif memiliki 11 tahap dan
riset kualitatif memiliki 8 tahap. Perbedaan jumlah tahapan ini bukan berarti semakin
sedikit tahapan yang dilakukan semakin mudah kegiatan yang akan dilakukan. Ada diskusi
periset yang sering dibahas “Pembuatan proposal riset kuantitatif lebih sulit
penyusunannya tetapi lebih mudah pelaksanaan dan analisisnya” dan “Pembuatan proposal
riset kualitatif lebih mudah penyusunannya tetapi lebih sulit pelaksanaan dan analisisnya”.
Anda sebagai perawat yang hendak melakukan riset pada saat memilih jenis riset perlu
mempertimbangkan dan mengukur kemampuan dan ketersediaan tenaga, waktu, dan biaya
yang dimiliki dan tersedia.
Persamaan dan perbedaan antara riset kuantitatif dan kualitatif seperti dalam tabel 3
di bawah.
Tabel 3
Persamaan dan perbedaan antara riset kuantitatif dan kualitatif
No. Tahapan riset Riset kuantitatif Riset kualitatif
1 Identifikasi Masalah, Suatu kegiatan periset yang Suatu kegiatan periset
Pemilihan Masalah, membutuhkan kemampuan yang membutuhkan
Perumusan Masalah, dan untuk berpikir fokus tentang kemampuan untuk
Judul Riset kesenjangan (gap) antara berpikir fokus tentang
harapan dan kenyataan yang kesenjangan (gap)
perlu diberikan alternatif antara harapan dan
penyelesaian melalui kenyataan yang perlu
kegiatan riset. Setelah diberikan alternatif
dirumuskan masalah riset penyelesaian melalui
dan alternatif penyelesaian kegiatan riset. Setelah
yang ditawarkan periset, dirumuskan masalah
selanjutnya dirumuskan riset dan alternatif
judul riset. penyelesaian yang
ditawarkan periset,
selanjutnya dirumuskan
judul riset.
2. Tinjauan Pustaka Suatu kegiatan periset Suatu kegiatan periset
9
menemukan dasar riset menemukan dasar riset
berdasar teori yang ada dan berdasar teori yang ada
hasil riset terkini yang telah dan hasil riset terkini
dipublikasi dalam jurnal yang telah dipublikasi
ilmiah yang diakui dalam jurnal ilmiah
yang diakui
3. Kerangka Konseptual Suatu kegiatan untuk Tidak dilakukan karena
menggambarkan keterkaitan variabel yang akan
antar variabel yang akan diteliti memiliki variasi,
diriset. misalnya fenomena
antar tempat.
4 HIpotesis Riset Perlu disusun jika tujuan Tidak disusun karena
riset untuk mengetahui atau tujuan riset untuk
menilai hubungan, mendeskripsikan
pengaruh, atau perbedaan variabel.
antar variabel. Jika tujuan
riset hanya untuk
mendeskripsikan variabel,
hipotesis riset tidak perlu
disusun.
5. Klasifikasi dan Definisi Suatu kegiatan periset untuk Variabel riset cukup
Operasional Variabel vs klasifikasi variabel riset ke diidentifikasi karena
Identifikasi Variabel dalam jenis variabel yaitu dengan riset kualitatif
variabel sebab, antara, atau akan mendapatkan
tergantung. Klasifikasi informasi yang akan
sangat penting karena setiap dideskripsikan. Definisi
variabel memiliki fungsi operasional sangat
berbeda. Terpenting adalah tergantung informan
periset harus memberikan yang memberikan data.
definisi operasional variabel
karena setiap periset dapat
mendefinisi operasionalkan
yang berbeda dan sangat
tergantung dengan telaah
10
pustaka yang dilakukan.
6. Rncangan Riset Periset perlu menetapkan Rancangan (desain)
karena setiap rancangan riset ini jelas
(desain) riset mempe- eksploratif.
ngaruhi proses riset,
penetapan sampel, dan
analisis agar riset yang
dibuat baik.
7. Penentuan Sampel vs Periset perlu menetapkan Dikenal sebagai
Informan (Subyek) Riset keadaan dan memilih informan (subyek) riset,
sampel riset agar diperoleh banyak dan siapa yang
data yang cukup. Besar menjadi informan
sampel harus mewakili tergantung pada
populasi. Besar sampel yang kondisi, tempat, dan
dipilih didasarkan metode situasi riset. Banyak
sampling yang digunakan informan yang
(randon atau nonrandom). diperlukan bergantung
pada tingkat kejenuhan
informasi yang
diperoleh. Metode
sampling yang
digunakan adalah
sampling bola salju.
8. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data Metode pengumpulan
dapat dilakukan secara data harus dilakukan
langsung atau tidak secara langsung kepada
langsung. Pengumpulan informan dan
data menggunakan suatu diperlukan partisipasi
alat, yang dapat dikategori (keterlibatan) periset.
dalam pabrikasi, terstandar, Pengumpulan data
dan buatan sendiri. menggunakan
pertanyaan terbuka dan
berkembang menjadi
pertanyaan lanjutan
11
sesuai informasi
(jawaban) dari informan
pertama.
9. Analisis Data Menggunakan operasional Setiap informasi yang
matematika dan uji statistika diperoleh perlu
sesuai variabel yang dikelompok-kan dalam
dikumpulkan datanya. suatu tema yang mirip,
diperlukan kemam-
puan logika berpikir
periset yang baik.
10. Interpretasi Hasil Dasarkan pada angka yang Didasarkan pada logika
dihasilkan. berpikir, pengetahuan,
pengalaman, dan
keluasan periset.
11. Simpulan Berupa angka untuk Berupa kalimat untuk
menjawab tujuan riset. menjawab tujuan riset.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Upaya memperkaya teori keperawatan agar dapat dipertanggugjawabkan secara
ilmiah kepada profesi lain diperlukan proses berpikir logis. Hasil pemikiran logis perlu
12
diselaraskan dengan logika sistematis yang akan Anda pelajari melalui pengantar riset
keperawatan.
Keseharian perawat melayani pasien yang selanjutnya menyimpulkan kondisi
pasien untuk diberikan terapi keperawatan, kegiatan tersebut merupakan kegiatan riset.
Artinya riset telah dilakukan perawat setiap hariyang tanpa disadari.
DAFTAR PUSTAKA
Suprajitno. (2016). Pengantar Riset Keperawatan. Jakarta Selatan: Pusdik SDM Kesehatan.
13
14