Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH RISET KEPERAWATAN

KARAKTERISTIK, PRIORITAS RISET DAN


LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
KELAS IV A/SEMESTER VII/S.Tr KEPERAWATAN

1. I GEDE AGUS NARAYANA (P07120216 059)


2. KOMANG TRISNA HANDAYANI (P07120217 001)
3. PUTU GEDE SURYA SWARNATA (P07120217 002)
4. I KETUT SUARDIKA (P07120217 003)
5. NI LUH GEDE LEODY RACCILLIA PUTRI (P07120217 004)
6. PUTU MITHA EKA GAYATRI (P07120217 005)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
2020
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas berkat dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Riset
keperawatan. Adapun makalah ini mengenai Karakteristik, Prioritas Riset Dan
Langkah-Langkah Penelitian.
Tak lupa pula kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang
telah mendukung dan memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini,
terutama kepada Bapak Dosen serta teman-teman yang telah banyak membantu
dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat
banyak kesalahan dan kekurangan karena faktor batasan pengetahuan penyusun,
maka kami dengan senang hati menerima kritik serta saran-saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga hasil dari penyusunan makalah ini dapat dimanfaatkan bagi


generasi mendatang, khususnya mahasiswa/mahasiswi S.Tr Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Denpasar.

Akhir kata, melalui kesempatan ini kami penyusun makalah mengucapkan


terimakasih.

Denpasar, 3 Agustus 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang...................................................................................................3

1.2.Rumusan Masalah..............................................................................................3

1.3.Tujuan Penulisan................................................................................................4

1.4.Metode Penulisan...............................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
2.1Dasar-Dasar Riset Keperawatan.........................................................................5
2.2Karakteristik Riset Keperawatan.........................................................................6
2.3Prioritas Riset keperawatan.................................................................................8
2.4Langkah-langkah Penelitian................................................................................9

BAB III PENUTUP


3.1 Simpulan………………………………………………………………..........11
3.2 Saran………………………………………………………………………….11

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam era modern seperti sekarang ini tuntutan profesionalisme semakin menguat,
Perawat sebagai garda terdepan dari pelayanan kesehatan dan sebagai
mitradokter (bukan sebagai pembantu dokter) sudah seharusnya mampu untuk
memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal dengan didukung dengan ilmu pengetah
uan kesehatan, terutama ilmu keperawatan.Perawat sebagai seorang anggota tim
kesehatan, dalam memberikan askep (asuhan keperawatan) terhadap klien
haruslah dapat memberikan informasi tentang klien yang dirawatnya secara
akurat dan komplit dan dalam waktu dan cara yang memungkinkan.Seorang klien
tergantung pada pemberi perawatan untuk mengkomunikasikan kepada
yang lainnya untuk memastikan mutu terbaik dari perawatan, sesuai dengan i l m u
keperawatan yang dimilikinya. Pada perkembangannya, ilmu keperawatan selalu mengikuti
perkembangan ilmu lainmengingat ilmu ini merupakan ilmu terapan yang selalu berubah
menurut tuntutan zaman.Sebagai ilmu yang mulai berkembang, ilmu ini banyak
mendapatkan tekanan dari luar dan dalam.

Untuk mencapai tingkat perkembangan yang diinginkan oleh komunitas profesional,
maka upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menghasilkan masalah barudalam
keperawatan melalui proses berkelanjutan. Dalam proses berkembangnya,
ilmukeperawatan dituntut adanya riset dan pengembangan sehingga diharapkan perawat
dapatmelakukan penelitian, selain itu dilihat juga adanya pusat penelitian
dan pengembanganilmu pengetahuan keperawatan, adanya pusat penapis dan adaptasi
teknologi keperawatanserta adanya pengembangan model pemberian asuhan keperawatan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Adapun masalah yang dibahas dalam makalah ini, yaitu sebagai berikut :
1.2.1 Apa saja dasar-dasar dari riset keperawatan?
1.2.2 Apa saja karakteristik riset keperawatan?
1.2.3 Apa saja prioritas riset keperawatan?
1.2.4 Bagaimana langkah-langkah penelitian?

3
1.3 TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini, yaitu sebagai berikut :
1.3.1 Untuk mengetahui dasar-dasar dari riset keperawatan
1.3.2 Untuk mengetahui karakteristik riset keperawatan
1.3.3 Untuk mengetahui prioritas riset keperawatan
1.3.4 Untuk mengetahui langkah-langkah penelitian

1.4 METODE PENULISAN


Metode yang digunakan dalam makalah ini adalah :
1. Metode Pustaka
Yaitu metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari
pustaka yang berhubungan dengan alat, baik berupa buku maupun informasi di
internet.
2. Diskusi
Yaitu mendapatkan data dengan cara bertanya secara langsung dan berdiskusi
dengan teman- teman yang mengetahui tentang informasi yang di perlukan dalam
membuat makalah ini.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Dasar-Dasar Riset Keperawatan


Ilmu keperawatan merupakan suatu disiplin ilmu yang memiliki body of
knowledge yang khas sehingga akan selalu berkembang. Secara garis besar, riset
keperawatan adalah suatu proses yang dilakukan dengan metode tertentu untuk
menemukan, menganalisa, memecahkan, dan mendokumentasikan masalah keperawatan.
Ada 2 nilai strategis mengapa riset keperawatan itu penting bagi ilmu keperawatan, yaitu:
Pertama, riset keperawatan akan memberikan kontribusi yang positif terhadap
perkembangan dan kemajuan ilmu keperawatan; Kedua, riset keperawatan jika dikelola
dengan prinsip proaktif, profesional, dan proporsional akan memberikan keuntungan
dalam bentuk pertambahan nilai (revenue generating) bagi ilmu keperawatan.
Riset keperawatan merupakan salah satu bentuk karya ilmiah, sehingga untuk
dapat menguasainya, pemahaman tentang dasar-dasar pembuatan karya ilmiah sangat
diharuskan. Di dalam karya ilmiah, ada 3 aspek filosofis yang harus dipahami, yaitu:
Pertama, aspek ontologis. Aspek ini meliputi objek yang akan dibicarakan dalam suatu
karya ilmiah, atau dengan kata lain aspek ontologis adalah objek kajian yang biasanya
berupa tema atau masalah yang akan dibahas. Sebuah kerangka pemikiran latar belakang
yang jelas, logis, runtut, dan alur pemikiran yang konsisten sangat diperlukan supaya
objek kajian yang akan dibahas mudah dipahami; Kedua, aspek epistemologis. Aspek ini
terkait dengan metode pemecahan masalah, baik secara teoritis maupun secara empiris
sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara rasional empiris. Ketiga, aspek aksiologis.
Aspek ini berkaitan dengan kontribusi atau nilai pemecahan masalah yang ditemukan
dalam judul atau tema kajian. Umumnya, aspek aksiologis tidak tidak harus dimunculkan
dalam bab tersendiri, namun biasanya dapat ditemukan dalam tujuan penelitian dan
manfaat penelitian, yang terdiri dari nilai pengembangan akademis, kebijakan, dan
pelaksanaan teknis.Untuk membedakan riset keperawatan dengan karya ilmiah yang lain,
perlu diketahui jenis-jenis karya ilmiah. Ada 2 jenis karya ilmiah, yaitu:
Pertama, karya ilmiah yang dipublikasikan. Publikasi ini umumnya dilakukan dalam
pertemuan-pertemuan ilmiah atau melalui media seperti buku, jurnal, monografi,

5
prosiding. Karya ilmiah yang dipublikasikan diantaranya adalah artikel ilmiah, makalah,
jurnal, poster hasil penelitian, dan buku.
Kedua, karya ilmiah yang tidak dipublikasikan. Tidak dipublikasikan artinya hanya dapat
ditemukan dalam kalangan-kalangan tertentu, misalnya hanya didokumentasikan di
perpustakaan. Karya ilmiah jenis ini seperti penelitian baik oleh dosen atau mahasiswa,
laporan kegiatan mahasiswa, atau tugas akhir mahasiswa.
Kita bisa melakukan riset keperawatan dengan baik jika memiliki 2 hal, yaitu:
Pertama, penguasaan terhadap pokok-pokok metode riset keperawatan; Kedua,
pemahaman terhadap alur penelitian. Kedua hal diatas dapat kita miliki dengan cara
belajar dan berbagi dengan siapapun.

B. Karakteristik Riset Keperawatan


Riset keperawatan merupakan salah satu komponen berkembangnya disiplin
keperawatan karena sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah keperawatan dan
mengembangkan atau memvalidasi teori yang sangat dibutuhkan sebagai landasan dalam
praktik keperawatan, serta perkembangan tubuh ilmu pengetahuan keperawatan.
Riset keperawatan adalah suatu upaya yang sistematis, terkendali, dan empiris
dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan penyelesaian masalah. Riset keperawatan
didefinisikan sebagai proses ilmiah yang memvalidasi pengetahuan yang ada dan
menghasilkan pengetahuan baru yang secara langsung dan tidak langsung memengaruhi
praktik keperawatan (Burns & Grove, 1995).
Penelitian adalah suatu cara untuk memhami sesuatu melalui penyelidikan atau
mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah tersebut, yang dilakukan
secara hati-hati sehingga diperoleh pemecahannya (Hillway Tyrus, dalam buku berjudul
Introduction to Research). Penelitian adalah metode yang digunakan oleh ilmu untuk
memperoleh kebenaran empiris. Oleh sebab itu penelitian pada prinsipnya adalah metode
ilmu pengetahuan.
Penelitian adalah suatu upaya untuk memahami dan memecahkan masalah secara
ilmiah, sistematis, dan logis. Ilmiah di sini diartikan kebenaran pengetahuan yang
didasarkan pada fakta empiris, yang diperoleh dari penyelidikan secara berhati-hati dan
bersifat objektif. Oleh sebab itu, kegiatan penelitian ilmiah memerlukan dan menempuh
tahap-tahap yang sistematis, dalam arti menurut aturan tertentu dan logis dalam arti sesuai
dengan penalaran.

6
Penelitian kesehatan berorientasikan atau mefokuskan kegiatan pada masalah
yang timbul di bidang kesehatan atau kedokteran dan sistem kesehatan. Kesehatan itu
sendiri terdiri dari dua sub bidang pokok yakni yang pertama, kesehatan individu yang
sedang mengalami masalah kesehatan atau sakit, serta berorientasikan klinis atau
pengobatan dan rehabilitasi, yang biasanya disebut kedokteran. Sub bidang yang kedua,
berorientasi pada kesehatan kelompok atau masyarakat yang sehat agar tetap sehat dan
bersifat pencegahan dan peningkatan, yang disebut kesehatan masyarakat.
Tujuan utama riset keperawatan adalah mengembangkan pengetahuan ilmiah yang
menjadi landasan praktik keperawatan, karena keperawatan bertanggung gugat kepada
masyarakat terhadap mutu asuhan dan mencari cara terbaik untuk meningkatkan mutu
asuhan tersebut. Riset keperawatan juga sangat berguna untuk mengevaluasi mutu
pelayanan dan asuhan keperawatan, khususnya dalam suatu program pengendalian atau
peningkatan mutu yang menjamin mutu pelayanan atau asuhan.
Manfaat penelitian kesehatan dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Hasil penelitian dapat digunakan untuk menggambarkan tentang keadaan atau status
kesehatan individu, kelompok, maupun masyarakat.
2. Hasil penelitian kesehatan dapat digunakan untuk menggambarkan kemampuan
sumber daya, dan kemungkinan sumbernya tersebut guna mendukung pengembangan
pelayanan kesehatan yang direncanakan.
3. Hasil penelitian kesehatan dapat dijadikan sarana diagnosis dalam mencari sebab
masalah kesehatan atau kegagalan yang terjadi di dalam sistem pelayanan kesehatan.
Dengan demikian akan memudahkan pncarian alternatif pemecahan masalah tersebut.
4. Hasil penelitian kesehatan dapat dijadikan sarana untuk menyusun kebijaksanaan
dalam menyusun strategi pengembangan sistem pelayanan kesehatan.
5. Hasil penelitian kesehatan dapat menggambarkan kemampuan dalam pembiayaan,
peralatan, dan ketenagakerjaan baik secara kuantitas maupun kualitas guna
mendukung sistem kesehatan.

Karakteristik riset keperawatan menurut Diers dalam Graven & Hirnle (1996),
adalah :

1. Riset keperawatan harus berfokus pada variabel yang dapat meningkatkan asuhan
keperawatan pada klien.
2. Riset keperawatan mempunyai potensi untuk berkontribusi pada pengembangan teori
dan kumpulan atau tubuh ilmu pengetahuan keperawatan.

7
3. Masalah riset merupakan masalah riset keperawatan apabila perawat mempunyai
akses dan kendali terhadap fenomena yang diteliti.
4. Perawat yang tertarik pada penelitian harus mempunyai keingintahuan dan pertanyaan
yang perlu dijawab secara ilmiah.

C. Prioritas Riset Keperawatan

Menurut Graven & Hirnle (1996), prioritas riset keperawatan adalah sebagai
berikut :

1. Meningkatkan kesehatan, kesejahteraan, dan kemampuan untuk merawat diri sendiri


bagi tiap kelompok usia, sosial, dan kultural.
2. Meminimalkan atau mencegah perilaku dan lingkungan yang menimbulkan masalah
kesehatan dan berdampak pada menurunnya kualitas konsep dan produktivitas.
3. Mengklarifikasikan fenomena praktik keperawatan.
4. Mengembangkan metodologi yang integratif untuk mengkaji manusia secara holistik
dalam konteks keluarga dan gaya hidup.
5. Mengevaluasi keberhasilan pendekatan alternatif yang memerlukan pengetahuan yang
luas dan keterampilan yang tinggi dalam praktik keperawatan.

Menurut Garven & Hirnle (1996) prioritas riset keperawatan adalah sebagai
berikut :

1. Meningkatkan kesehatan, kesejahteraan, dan kemampuan untuk merawat diri sendiri


bagi tiap kelompok usia, sosial, kultural.
2. Meminimalkan atau mencegah perilaku dan lingkungan yang menimbulkan masalah
kesehatan dan berdampak pada menurunnya kualitas konsep dan produktifitas.
3. Meminimalkan dampak negatif dari teknologi kesehatan yang baru terhadap
kemampuan adaptip individu dan keluarga yang sedang mengalami masalah
kesehatan akut dan kronik.
4. Memastikan bahwa asuhan keperawatan yang diperlukan bagi kelompok yang
berisiko seperti lanjut usia (lansia), anak-anak dengan masalah kesehatan kongienital
(bawaan lahir), individu dengan latar belakang sosial kultural yang berbeda, individu
dengan ganguan jiwa, dan masyarakat miskin, dipenuhi dengan cara yang dapat
diterima dan efektif.
5. Mengklasifikasikan fenomena praktik keperawatan.

8
6. Memastikan prinsip etik sebagai pegangan dalam melakukan riset keperawatan.
7. Mengembangkan instrument untuk mengukur hasil intevensi keperawatan.
8. Mengembangkan metodologi yang integratif untuk mengkaji manusia secara holistik
dalam konteks keluarga dan gaya hidup.
9. Mendesain dan mengevaluasi model alternatif pelayanan kesehatan dan sistem
pemberian pelayanan kesehatan sehingga perawat mampu meningkatkan mutu dan
menghemat biaya yang dike;urakan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
10. Mengevaluasi keberhasilan pendekatan alternatif yang memerlukan pengetahuan yang
luas dan keterampilan yang tinggi dalam praktik keperawatan.
11. Mengindentifikasi dan menganalisis faktor-faktor historis dan kotemporer yang
mempengaruhi bentuk keterlibatan keperawatan profesional dalam mengembangkan
kesehatan nasional

D. Langkah – Langkah Penelitian

Proses riset kegiatan terdiri atas tahapan berikut ini.


1. Merumuskan masalah dan maksud riset
Masalah riset adalah situasi yang membutuhkan penyelesaian masalah, peningkatan
atau perubahan dan perbedaan yang terdapat antara keadaan yang sebenarnya dengan
yang seharusnya. Maksud riset diterapkan didalam masalah
2. Tinjauan kepustakaan
Tinjauaan kepustakaan dilakukan untukmendapatkan gambaran tentang apa yang
diketahui mengenai situasi tertentu dan kesenjangan pengetahuan yang terdapat dalam
situasi tersebut.
3. Menyusun kerangka kerja teori/konsep
Kerangka kerja teori/konsep adalah struktur logik dan abstrak yang bermakna dalam
menuntun pengembangan studi dan memungkinkan peneliti untuk mengkaitkan
temuan dengan tubuh pengetahuan keperawatan.
4. Merumuskan tujuan, pernyataan, dan hipotesa
Tujuan, pertanyaan dan hipotesa riset dirumuskan untuk menjembatani kesenjangan
antara masalh riset yang dinyatakan secara abstrak dengan maksud dan deseain studi,
rencana pengumpulan data serta analisis masalah.
5. Menguraikan defenisi variabel riset

9
Variabel adalah konsep dari berbagai tingkat keabstrakan yang diukur, dimanipulasi,
atau dikendalikan dalam studi. Variabel dioperasionalkan dengan mengindentifikasi
defenisi konsepsual dan operasional.
6. Membuat asumsi secara eksplisit
Asumsi adalah pernyataan yang dianggap benar, walaupun pernyataan ini belum diuji
secara ilmiah. Asumsi mempengaruhi logik suatu studi.
7. Mengindentifikasi keterbatasan riset
Keterbatasan studi baik yang bersifat teoritis maupun metodologis dapat mengurangi
kemampuan untuk menyimpulkan suatu temuan.
8. Memilih desain riset
Jenis desain riset mengarahkan pemilihan populasi, prosedur pemilihan sampel,
metode pengukuran dan rencana pengumpulan dan analisis data.
9. Mengindentifikasikan popilasi dan sampel
Populasi adalah semua elemen yang memenuhi kriteria tertentu. Sedangkan sampel
adalah bagian dari populasi yang dipilih untuk studi tertentu dan anggota sampel
disebut subjek.
10. Memilih metoda pengukuran dan menyiapkan instrument
Pengukuran adalah proses pemberian angka kepada objek, kejadian atau situasi sesuai
peraturan/petunjuk. Komponen pengukuran berupa instrumen yang dipilih atau
disusun untuk mengkaji variabel tertentu dalam studi.
11. Menyusun rencana pengumpulan dan analisis data
Pengumpulan data yaitu kegiatan sistematik untuk mendapatkan informasi yang
relevan dengan maksud riset atau tujuan spesifik, pertanyaan atau hipotesa studi.
Perencanaan analisis masalah juga mencangkup pemilihan uji statik yang sesuai untuk
menganalisis data.
12. Implementasi rencana riset
Pada riset tertentu implementasi rencana termasuk uji coba instrumen.
13. Mengkomunikasikan temuan riset.
Riset dikomunikasikan dengan mendisemisikan laporan riset pada antara lain,
masyarakat keperawatan, profesi kesehatan lain atau bahkan jasa pelayanan
kesehatan.
(PPSDM, 2017)

10
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Riset keperawatan merupakan salah satu bentuk karya ilmiah, sehingga untuk
dapat menguasainya, pemahaman tentang dasar-dasar pembuatan karya ilmiah sangat
diharuskan. Riset keperawatan merupakan salah satu bentuk karya ilmiah, sehingga
untuk dapat menguasainya, pemahaman tentang dasar-dasar pembuatan karya ilmiah
sangat diharuskan. Langkah penelitian bias dilakukan dari merumuskan masalah
hingga mengkomunikasikan temuan riset.

B. SARAN
Dalam pembuatan karya ilmiah kesehatan sangat diwajibkan untuk melakukan
riset terkait isi dari karya ilmiah, karena riset merupakan salah satu dasar dari
pembuatan karya ilmiah, dan diharapkan dalam melakukan riset untuk mengikuti
langkah-langkah dengan baik dan menerapkan prinsip dalam melakukan riset.

11
DAFTAR PUSTAKA

Burn, N., & Grove, K.T. (2003). Understanding nursing research, Philadelphia: WB
Saunders Company

Craven & Hirnle. 2000. Fundamentals of Nursing. Philadelphia: Lippincott

PPSDM. (2017). Pengantar riset keperawatan komprehensif. Pengantar Riset Keperawatan


Komprehensif, (5)2(2), 285–299. http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-
content/uploads/2017/08/Pengantar-Riset-Keperawatan-Komprehensif.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai