Anda di halaman 1dari 13

Lecture Note

Week 04
Element of
Research Design

Research Methodology

BINUS ONLINE LEARNING


Element of Research Design

Learning Outcomes

LO 3 : Mengoperasikan konsep metodologi penelitian menjadi proposal


penelitian bisnis

Peserta diharapkan mampu :


1. Menentukan desain penelitian berdasarkan tujuan penelitian
2. Menentukan strategi penelitian
3. Menentukan unit analisis dan waktu pengumpulan data
4. Menentukan tujuan dari desain penelitian
4 ELEMENT OF RESEARCH DESIGN

4.1. Desain Penelitian


Setelah pernyataan masalah, proposal penelitian, review kritis literature, dan
kerangkateori disusun, langkah selanjutnya adalah membuat desain penelitian
dimana data-data yangdibutuhkan dikumpulkan dan dianalisis untuk kemudian
menjadi sebuah solusi dari permasalahan dalam penelitian. Desain penelitian
memudahkan dicapainya tujuan penelitian. Peneliti dapat menerapkan desain
penelitian kuantitatif ataupun kualitatif.
Desain penelitian adalah rencana umum tentang bagaimana peneliti akan
menjawab pertanyaan penelitian. Desain penelitian berisi tentang tujuan
penelitian, sumber pengumpulan data, dan cara menganalisis dan membahas
masalah penelitian. Desain penelitian merupakan bagan (blueprint) atau rencana
untuk pengumpulan, pengukuran, dan analisis data yang dibuat untuk menjawab
pertanyaan penelitian. Desain penelitian adalah suatu strategi untuk mencapai
tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau
penuntun peneliti pada seluruh proses penelitian. Masalah penelitian akan
menentukan jenis desain penelitian yang akan digunakan, bukan sebaliknya.

Gambar 4.1. Desain penelitian


Seperti yang terlihat pada gambar 4.1, masalah yang berhubungan dengan
keputusan mengenai tujuan studi (eksplorasi, deskriptif, kasual), strategi

1
ELEMENT OF RESEARCH DESIGN |2

penelitian (eksperimen, survei, wawancara, studi kasus), tingkat di mana studi


dimanipulasi dan dikontrol oleh peneliti (luas interferensi peneliti), lokasi
penelitian (tata cara studi), tingkat dimana data akan dianalisis (unit analisis),
aspek-aspek sementara (horison waktu) adalah isu yang tidak dapat terpisahkan
dari desain penelitian. Setiap komponen (isu) dari desain penelitian menawarkan
beberapa poin pilihan kritis. Kualitas studi penelitian bergantung pada
bagaimana peneliti secara hati-hati memilih alternatif desain yang sesuai,
mempertimbangkan tujuan spesifik dari penelitian, pertanyaan riset, serta
berbagai kendala seperti akses terhadap data, keterbatasan waktu, dan/atau
permasalahan keuangan.
Tujuan Penelitian: Eksploratif, Deskriptif, Causal
Studi mungkin dapat bersifat eksploratif, deskriptif, atau kausal. Keputusan
desain menjadi semakin penting saat kita berlanjut dari tahap eksploratif, di
mana kita berusaha mengeksplorasi bidang penelitian organisasi yang baru ke
tahap deskriptif; kita mencoba menjelaskan karakteristik tertentu dari fenomena
yang menjadi pusat perhatian ke tahap pengujian hipotesis; menguji apakah
hubungan yang diperkirakan memang terbukti dan jawaban atas pertanyaan
penelitian telah diperoleh.
- Studi Eksploratif (Exploratory Study)
Studi eksploratif adalah studi yang dilakukan bila tidak banyak yang
diketahui mengenai situasi yang dihadapi, atau tidak ada informasi yang
tersedia mengenai bagaimana masalah atau isu penelitian yang serupa telah
diselesaikan di masa lalu. Dalam kasus tersebut, studi awal yang ekstensif
perlu dilakukan untuk memahami apa yang terjadi. Studi eksploratif juga
dilakukan ketika sejumlah fakta diketahui, tetapi dibutuhkan informasi lebih
banyak untuk menyusun kerangka teoretis yang layak.
Peneliti exploratory sering mengandalkan penelitian sekunder (seperti
tinjauan literatur) dan/atau pendekatan kualitatif untuk pengumpulan data
seperti diskusi informal (dengan konsumen, karyawan, manajer) dan
pendekatan formal seperti wawancara, kelompok fokus, metode proyektif,
atau studi kasus. Hasil studi exploratory tidak dapat digeneralisasi untuk
populasi.
Contoh: manajer perusahaan multinasional ingin mengetahui nilai etika
kerja karyawan di Kota Berau, Timor Leste berbeda dengan nilai etika kerja
di Indonesia. Hanya terdapat sedikit informasi mengenai Pennathur (kecuali
mengenai merupakan kota kecil di Timor Leste). Keingintahuan manajer
akan dapat terjawab melalui studi eksploratif, melalui interview dengan
karyawan di Berau terkait keyakinan, politik, kondisi sosial, nilai budaya,
dll. Dengan sedikitnya informasi terkait nilai etika di Timor Leste, maka
studi eksploratif perlu dilakukan.
- Studi Deskriptif (Descriptive Study)
Tujuan studi deskriptif adalah untuk mendeskripsikan/menjelaskan. Studi
deskriptif dilakukan dalam rangka memperoleh data untuk menjelaskan
suatu karakteristik orang, kejadian, atau situasi.
Studi deskriptif dapat membantu peneliti untuk:
- Memahami karakteristik suatu kelompok dalam suatu situasi;
ELEMENT OF RESEARCH DESIGN |3

- Memberikan pemikiran sistematis mengenai aspek-aspek yang


berhubungan.
- Memberikan ide dalam penelitian selanjutnya;
- Membantu dalam pembuatan keputusan tertentu.
Contoh mengenai studi deskriptif adalah seorang manajer bank ingin
memperoleh profil dari nasabah yang melakukan pinjaman di banknya yang
telah menunggak selama enam bulan atau lebih. Profil yang dibutuhkan
meliputi detail usia, pendapatan, pekerjaan, status pekerjaan. Berdasarkan
informasi yang dikumpulkan, hal ini akan berguna dalam memutuskan di
kemudian hari siapa saja nasabah yang boleh melakukan pinjaman.
- Studi Kausal
Studi kausal merupakan roh dari pendekatan ilmiah penelitian. Dalam studi
kausal, peneliti meneliti satu atau lebih faktor yang menyebabkan masalah
sehingga peneliti mampu menjelaskan pangaruh variabel Indepenendent (X)
terhadap variabel dependent (Y).
Contoh mengenai studi kausal: seorang marketing manajer ingin
mengetahui apakah penjualan akan meningkat apabila anggaran iklan
ditingkatkan. Manajer ingin mengetahui hubungan antar keduanya dengan
menguji hipotesis “Jika biaya iklan ditingkatkan, maka penjualan juga akan
meningkat”.
Contoh lain adalah uji hipotesis yang menyatakan bahwa tingkat tekanan
dalam pekerjaan berpengaruh negatif terhadap tingkat kepuasan karyawan.
Tingkat Interferensi Peneliti Studi
Tingkat interferensi peneliti memiliki hubungan langsung pada studi yang
dilaksanakan merupakan korelasional atau causal. Studi korelasional
dilaksanakan dalam lingkungan yang alami dengan interferensi minimal oleh
peneliti dengan aliran normal kejadian.
Dalam studi yang dilaksanakan untuk membangun hubungan sebab-akibat,
peneliti mencoba untuk memanipulasi variabel-variabel tertentu untuk
mempelajari efek dari manipulasi variabel dependen.
Ada tiga contoh yang dapat membedakan tingkat interferensi peneliti, yaitu:
1. Minimal Interference
Bagian administrasi rumah sakit ingin memeriksa hubungan antara dukungan
emosional yang dirasakan dan stres yang dialami oleh staf perawat. Dengan kata
lain, ingin melakukan studi korelasional. Peneliti akan mengumpulkan data dari
perawat (dapat melalui kuisioner) untuk mengindikasikan seberapa besar
dukungan emosional yang mereka dapatkan di rumah sakit dan sampai sejauh
mana mereka mengalami stres. Dengan mengkorelasikan dua variabel, solusi
yang dicari dapat ditemukan. Dalam kasus ini, peneliti tidak campur tangan
dengan aktivitas normal di rumah sakit. Dengan kata lain, interferensi peneliti
sudah minimal.
2. Moderate Interference
Peneliti yang sama tidak lagi ingin menemukan korelasi, tetapi ingin
membangun koneksi causal yang jelas. Peneliti ingin mendemonstrasikan bahwa
jika perawat memiliki dukungan emosional, akan menyebabkan berkurangnya
stres yang mereka alami. Untuk menguji hubungan sebab-akibat ini, peneliti
ELEMENT OF RESEARCH DESIGN |4

akan menghitung stres yang dialami oleh perawat di tiga bangsal rumah sakit,
dan kemudian memanipulasi dengan bebas tingkat dukungan emosional yang
diberikan kepada tiga kelompok perawat dalam tiga bangsal selama seminggu,
dan menghitung jumlah stres pada akhir periode. Setiap grup diberikan tingkat
dukungan emosional yang berbeda. Hasilnya akan menunjukkan perbedaan
tingkat stres yang dialami. Pada penelitian ini peneliti tidak hanya
mengumpulkan data, tetapi juga memanipulasi keadaan yang normal dengan
secara bebas mengubah tingkat dukungan emosional yang diterima perawat di
dua bangsal, dan tidak mengubah kondisi normal pada bangsal yang ketiga.
3. Excessive Interference
Setelah hasil penelitian sebelumnya, peneliti merasa hasilnya mungkin saja tidak
valid karena pengaruh faktor eksternal terhadap stres yang dialami perawat.
Peneliti mungkin ingin memastikan bahwa faktor-faktor asing yang dapat
mempengaruhi hubungan sebab-akibat terkontrol. Dalam kasus ini, bukan hanya
faktor pendukung yang dimanipulasi, tetapi setting di mana percobaan
dilaksanakan dibuat sangat berbeda dari keadaan normal. Peneliti telah campur
tangan secara maksimal terhadap normal setting, partisipan, dan tugas mereka.
Study Setting: Contrived and Noncontrived
Penelitian dapat dilaksanakan dalam lingkungan yang alami di mana
kejadian terjadi secara normal, penelitian ini menggunakan noncontrived
settings. Apabila penelitian dilaksanakan dalam lingkungan artifisial, maka
penelitian tersebut menggunakan contrived settings. Studi correlational selalu
dilaksanakan dalam noncontrived settings, sedangkan kebanyakan studi causal
dilaksanakan dalam contrived lab settings.
Studi correlational yang dilaksanakan dengan noncontrived settings disebut
studi lapangan (field study). Studi dilaksanakan untuk membangun hubungan
sebab akibat menggunakan lingkungan alami yang sama di mana subjek studi
(karyawan, konsumen, manajer, dan seterusnya) berfungsi secara normal disebut
percobaan lapangan (field experiments). Sedangkan, lab experiments merupakan
percobaan yang dilakukan untuk membangun hubungan sebab akibat di luar
kemungkinan yang paling diragukan memerlukan penciptaan buatan,
lingkungan buatan di mana semua faktor asing dikontrol dengan ketat. Subjek-
subjek yang serupa dipilih dengan hati-hati untuk merespon rangsangan tertentu
yang dimanipulasi.

4.2. Strategi Penelitian


Strategi penelitian merupakan elemen pertama dalam desain penelitian
(lihat gambar di PPT week 4). Strategi adalah rencana untuk mencapai tujuan
tertentu. Strategi penelitian akan membantu peneliti untuk memenuhi tujuan
penelitian dan menjawab pertanyaan penelitian.
Strategi yang dipilih oleh peneliti dimaksudkan untuk mengintegrasikan
secara menyeluruh komponen riset dengan cara logis dan sistematis untuk
membahas dan menganalisis apa yang menjadi fokus penelitian. Integrasi
seluruh komponen riset tersebut artinya desain riset merupakan bentuk
komprehensif dari rencana penelitian. Kata komprehensif ini tentu saja
mencakup semuanya, yaitu semua komponen riset yang diperlukan, dari
pertanyaan penelitian, jenis data, metode, sampai analisis yang hendak
ELEMENT OF RESEARCH DESIGN |5

dilakukan. Di sini, semua komponen tersebut ditentukan sekaligus menentukan


desain penelitian yang dipilih peneliti. Beberapa desain penelitian lebih sering
diterapkan dalam metode penelitian kuantitatif. Sedangkan beberapa yang lain
lebih sering diterapkan dalam metode penelitian kualitatif.
Perbedaan-perbedaan metode penelitian Kualitatif dengan Kuantitatif dapat
dilihat berdasarkan hal-hal sebagai berikut :
1. Desain Penelitian
- Kualitatif : bersifat umum, fleksibel, dan dinamis. Penelitian kualitatif
sendiri dapat berkembang selama proses penelitian berlangsung.
- Kuantitatif : memiliki sifat yang khusus, terperinci, dan statis. Alur dari
penelitian kuantatif sendiri sudah direncanakan sejak awal dan tidak
dapat diubah lagi.
2. Analisis Data
- Kualitatif : dapat dianalisis selama proses penelitian berlangsung.
- Kuantitatif : dapat dianalisis pada tahap akhir sebelum laporan.
3. Istilah Subjek Penelitian
- Kualitatif : memiliki subjek penelitian yang biasa disebut dengan
narasumber.
- Kuantitatif : memiliki subjek penelitian yang biasa disebut dengan
responden.
4. Cara Memandang Fakta
- Kualitatif : Penelitian kualitatif memandang “Fakta/Kebenaran”
tergantung pada cara peneliti menginterpretasikan data. Hal ini
dikarenakan ada hal-hal kompleks yang tidak bisa sekedar dijelaskan
oleh angka, seperti perasaan manusia. Penelitian kuantitatif berangkat
dari data yang kemudian dijelaskan oleh teori-teori yang dianggap
relevan, untuk menghasilkan suatu teori yang menguatkan teori yang
sudah ada.
- Kuantitatif : Penelitian kuantitatif memandang “Fakta/Kebenaran”
berada pada objek penelitian di luar sana. Peneliti harus netral dan tidak
memihak. Apapun yang ditemukan di lapangan, itulah fakta. Penelitian
kuantitatif berangkat dari teori menuju data.
5. Pengumpulan Data
- Kualitatif : Penelitian kualitatif lebih berfokus pada sesuatu yang tidak
bisa diukur oleh hitam putih kebenaran, sehingga pada penelitian
kualitatif peneliti mengorek data sedalam-dalamnya atas hal-hal tertentu.
Sehingga, kualitas penelitian kualitatif tidak terlalu ditentukan oleh
banyaknya narasumber yang terlibat, tetapi seberapa dalam peneliti
menggali informasi spesifik dari narasumber yang dipilih.
- Kuantitatif : Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
serangkaian instrumen penelitian berupa tes/kuesioner. Data yang
terkumpul kemudian dikonversikan menggunakan kategori/kriteria yang
ELEMENT OF RESEARCH DESIGN |6

sudah ditetapkan sebelumnya. Kualitas penelitian kuantitatif ditentukan


oleh banyaknya responden penelitian yang terlibat.
6. Representasi Data
- Kualitatif : Hasil penelitian kualitatif berupa interpretasi peneliti akan
sebuah fenomena, sehingga laporan penelitian akan lebih banyak
mengandung deskripsi.
- Kuantitatif : Hasil penelitian kuantitatif dipresentasikan dalam bentuk
hasil penghitungan matematis. Hasil penghitungan dianggap sebagai
fakta yang sudah terkonfirmasi. Keabsahan penelitian kuantitatif sangat
ditentukan oleh validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan.
7. Implikasi Hasil Penelitian
- Kualitatif : Hasil penelitan kualitatif memiliki implikasi yang terbatas
pada situasi-situasi tertentu. Sehingga, hasil penelitian kualitatif tidak
bisa digeneralisasi dalam setting berbeda.
- Kuantitatif : Hasil penelitian kuantitatif berupa fakta/teori yang berlaku
secara umum (generalized). Kapanpun dan di manapun, fakta itu
berlaku.
8. Macam Strategi penelitian
- Kualitatif : Fenomenologi, etnografi, studi kasus, historis, grounded
theory.
- Kuantitatif : Eksperimen, survey, korelasi, regresi, analisis jalur, expost
facto.
9. Tujuan Penelitian
- Kualitatif : Memperoleh pemahaman mendalam, mengembangkan teori,
mendeskripikan realitas dan kompleksitas sosial.
- Kuantitatif : Menjelaskan hubungan antar variabel, menguji teori,
melakukan generalisasi fenomena sosial yang diteliti.
10. Jenis Data
- Kualitatif : Deskriptif dan eksploratif
- Kuantitatif : Numerik dan statistik
Pilihan strategi penelitian dapat dijelaskan antara lain :
1. Penelitian Percobaan/Eksperimen
Penelitian percobaan umumnya dikaitkan dengan penelitian deduktif dan
pendekatan hypothetico‐deductive. Tujuan dari penelitian percobaan adalah
untuk mempelajari hubungan kausal atau sebab akibat antar variabel. Desain
eksperimental kurang bermanfaat atau sesuai untuk menjawab pertanyaan
penelitian eksploratif dan deskriptif.
2. Penelitian Survei
Penelitian survei adalah cara untuk mengumpulkan informasi dari atau tentang
orang untuk menggambarkan, membandingkan, atau menjelaskan suatu
pengetahuan, sikap, dan perilaku orang (Fink, 2003). Strategi survei sangat
populer dalam penelitian bisnis karena memungkinkan peneliti untuk
ELEMENT OF RESEARCH DESIGN |7

mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif dari berbagai jenis pertanyaan


penelitian.
3. Observasi/ Observation
Strategi yang sangat membantu dalam mengumpulkan data pada tindakan
dan perilaku orang adalah observasi. Observasi melibatkan masuk ke dalam
keadaan normal dari orang-orang, melihat apa yang mereka lakukan, dan
mendeskripsikan, analisa, dan interpretasi apa yang telah diamati.
4. Studi kasus
Studi kasus berfokus pada pengumpulan informasi tentang objek, peristiwa,
atau aktivitas tertentu, seperti unit bisnis atau organisasi. Dalam studi kasus,
kasusnya adalah individu, kelompok, organisasi, peristiwa, atau situasi yang
diminati oleh peneliti. Gagasan di balik studi kasus adalah untuk mendapatkan
gambaran yang jelas tentang suatu masalah dari berbagai sudut dan perspektif
dengan menggunakan berbagai metode pengumpulan data.
Studi kasus merupakan sebuah teknik pemecahan masalah, jarang dilakukan
oleh organisasi karena penemuan jenis masalah yang sama dalam konteks
membandingkan dengan organisasi lain sulit untuk dilakukan, mengingat
keengganan perusahaan untuk menyingkapkan permasalahan mereka. Namun,
studi kasus yang bersifat kualitatif akan berguna dalam penerapan solusi pada
masalah terkini berdasarkan pengalaman pemecahan masa lalu.
5. Grounded theory
Grounded theory (teori dasar) adalah prosedur sistematis untuk
mengembangkan teori yang diturunkan secara induktif dari data (Strauss &
Corbin, 1990). Pengambilan sampel teoretis adalah "proses pengumpulan data
untuk menghasilkan teori dengan cara dianalisis secara bersama dimulai dari
mengumpulkan, membuat kode, menganalisis data serta memutuskan data apa
yang akan dikumpulkan, di mana menemukannya, dan akhirnya ditemukan
teori baru".
6. Penelitian tindakan
Penelitian tindakan terkadang dilakukan oleh konsultan yang ingin memulai
proses perubahan dalam organisasi. Dengan kata lain, penelitian tindakan
adalah strategi penelitian yang bertujuan untuk mempengaruhi perubahan
yang telah direncanakan. Di sini, peneliti mulai dengan masalah yang sudah
diidentifikasi dan mengumpulkan data yang relevan untuk memberikan solusi
masalah sementara. Solusi sementara diimplementasikan dengan kesadaran
bahwa mungkin ada konsekuensi yang tidak diinginkan setelah
mengimplementasi solusi. Pengaruhnya kemudian dievaluasi, didefinisikan,
didiagnosis, dan penelitian berlanjut secara berkelanjutan sampai masalah
teratasi sepenuhnya. Dengan demikian, penelitian tindakan adalah proyek
yang terus berkembang dengan interaksi antara masalah, solusi, konsekuensi,
dan solusi baru.
7. Mixed Methods
Kombinasi metode-metode biasanya digunakan dalam berbagai studi.
Triangulation merupakan sebuah teknik yang sering kali berkaitan dengan
penggunaan metode campuran. Ide dibalik triangulation adalah dapat lebih
percaya diri pada hasil jika menggunakan metode yang berbeda atau sumber
ELEMENT OF RESEARCH DESIGN |8

mengarah pada hasil yang sama. Triangulation membutuhkan penelitian


ditujukan dari berbagai prespektif. Beberapa jenis triangulation yang
mungkin:
- Method triangulation: menggunakan berbagai metode pengumpulan
data dan analisis.
- Data triangulation: pengumpulan data dari beberapa sumber dan/atau
pada periode waktu yang berbeda.
- Research triangulation: berbagai peneliti mengumpulkan dan/atau
menganalisis data.
- Theory triangulation: berbagai teori dan/atau prespektif digunakan
untuk menginterpretasi dan menjelaskan data.
4.3. Unit Analisis dan Time Horizon
Unit Analisis
Unit analisis mengarah pada tingkat keseluruhan data yang terkumpul selama
tahap analisis data. Jenis-Jenis unit analisis adalah :
1. Individu sebagai unit analisis
Dalam unit analisis individu, kita melihat bahwa data diperoleh dari tiap
individu.
Contoh individu sebagai unit analisis: Chief Financial Officer (CFO) dari
perusahaan manufaktur ingin mengetahui berapa staff yang tertarik
mengikuti seminar pembuatan keputusan investasi yang tepat selama dua
hari. Untuk tujuan ini, data akan dikumpulkan dari setiap individu staff dan
oleh karena itu unit analisis adalah individu.
2. Dyads sebagai unit analisis
Apabila peneliti melakukan penelitian terhadap interaksi dua orang, maka
unit analisis yang digunakan adalah dyads.
Sebagai contoh: hubungan antara atasan-bawahan di tempat kerja. Setelah
membaca mengenai keuntungun dari mentoring, seorang manajer SDM
ingin mengidentifikasi jumlah karyawan di tiga departemen organisasi siapa
saja yang memiliki hubungan mentoring, dan kemudian menemukan
keuntungan apa yang mereka dapatkan (bagi yang menjadi mentor dan yang
dimentori). Setelah pasangan antara mentor dan yang dimentori
diidentifikasi, persepsi mereka dapat diperoleh dengan memperlakukan
setiap pasangan sebagai satu unit. Jika manajer ingin data dari 10 pasang
sampel, maka dia harus berhadapan dengan 20 individu, sepasang dalam
satu waktu.
3. Kelompok sebagai unit analisis
Apabila pernyataan masalah berkaitan dengan efektifitas kelompok, maka
unit analisis akan berada pada level kelompok.
Contoh: Seorang manajer ingin mengetahui pola penggunaan sistem
informasi baru oleh personil produksi, penjualan, dan operasi. Tiga
kelompok personil terlibat dan informasi jumlah waktu penggunaan SI oleh
setiap anggota masing-masing dari tiga kelompok, isu-isu yang relevan, akan
dikumpulkan dan dianalisis. Hasil akhir akan mengindikasikan penggunaan
sistem sebenarnya per hari atau bulan untuk setiap kelompok.
4. Organisasi/ Devisi sebagai unit analisis
Unit analisis yang akan diteliti adalah pada level organisasi.
ELEMENT OF RESEARCH DESIGN |9

Sebagai contoh penelitian terhadap capaian laba berbagai perusahaan


manufaktur di Indonesia. Procter & Gamble ingin mengetahui dari berbagai
divisi (sabun, kertas, minyak, dll) yang mana yang telah memberikan profit
lebih dari 12% selama tahun berjalan. Profit setiap divisi akan diperiksa dan
informasi dikumpulkan dari berbagai unit geografis divisi. Unit analisis
adalah divisi, di mana tingkat data akan dikumpulkan.
5. Industri sebagai unit analisis
Seorang spesialis survei ketenagakerjaan ingin mengetahui proporsi tenaga
kerja dari pelayanan kesehatan, utilitas, transportasi, dan industri
manufaktur. Dalam kasus ini, peneliti harus mengumpulkan data yang
berhubungan dengan setiap sub-unit dalam setiap industri dan melaporkan
proporsi tenaga kerja pada tiingkat industri. Industri pelayanan kesehatan,
misalnya, mencakup rumah sakit, rumah perawatan, mobile units, klinik
besar dan kecil, dan yang menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan. Data
dari sub-unit akan dikumpulkan untuk melihat bagaimana para karyawan
dipekerjakan oleh industri pelayanan kesehatan. Begitu pula dengan industri
lainnya.
6. Negara sebagai unit analisis
CFO dari perusahaan multinasional ingin mengetahui profit yang dihasilkan
selama lima tahun terakhir oleh setiap anak perusahaan di Inggris, Jerman,
Perancis, dan Spanyol. Pada setiap negara terdapat banyak kantor regional
dari anak perusahaan. Profit dari berbagai pusat regional untuk setiap negara
akan dikumpulkan dan profit dari setiap negara untuk lima tahun terakhir
akan diberikan kepada CFO. Dengan kata lain, data akan dikumpulkan pada
tingkat negara.
Time horizon: cross-sectional versus longitudinal studies
Berdasarkan pendekatan waktu, penelitian dibagi menjadi dua, yaitu
penelitian cross sectional dan penelitian longitudinal. Sebuah penelitian,
pengambilan data bisa saja dilakukan hanya sekali dalam waktu hari, minggu atau
bulan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Pengambilan data ini disebut one-
shot atau cross-sectional. Tetapi, dalam beberapa kasus, peneliti ingin
mempelajari orang atau fenomena pada satu atau lebih titik waktu untuk
menjawab pertanyaan penelitian. Ketika data pada variabel dependen
dikumpulkan pada dua atau lebih titik waktu untuk menjawab pertanyaan
penelitian, disebut penelitian longitudinal.
Sederhananya, penelitian cross sectional yaitu penelitian yang pengumpulan
datanya berdasarkan periode waktu tertentu, sedangkan penelitian longitudinal
pengumpulan datanya dalam waktu yang berbeda-beda.

4.4. Tujuan Penelitian dalam Desain Penelitian


Penelitian dapat dirancang untuk memenuhi beberapa tujuan seperti
penelitian eksplorasi, deskriptif, explanasi dan evaluatif, atau kombinasi dari
semuanya.
Penelitian eksplorasi
Penelitian eksplorasi bertujuan untuk menggali dan menemukan sesuatu
yang baru bagi pengetahuan. Peneliti akan berusaha menemukan teori baru yang
dapat dipergunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi manusia dan
gejala alam disekitarnya. Peneliti berkeinginan menemukan ilmu pengetahuan
baru, baik mengenai kehidupan manusia dan atau dengan alam sekitarnya.
ELEMENT OF RESEARCH DESIGN | 10

Melalui penelitan eksplorasi, peneliti dapat mengajukan pertanyaan terbuka


untuk menemukan apa yang terjadi dan mendapatkan wawasan tentang topik yang
diminati atau yang sedang diteliti. Pertanyaan penelitian yang bersifat eksploratif
cenderung dimulai dengan 'apa' atau 'bagaimana'.
Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif bertujuan untuk mengetahui, mengerti, dan
menggambarkan karakteristik dari manusia, kejadian, atau situasi yang menjadi
fokus penelitian. Penelitian deskriptif dapat membantu peneliti untuk berpikir
secara sistematis mengenai aspek-aspek dalam situasi tertentu, memberikan ide
untuk penyelidikan lebih lanjut, dan membantu menyederhanakan keputusan
tertentu. Tujuan dari penelitian deskriptif pada dasarnya untuk mendapatkan profil
suatu peristiwa, orang atau situasi secara akurat.
Pertanyaan penelitian yang bersifat deskriptif cenderung dimulai dengan
kata, 'siapa', 'apa', 'dimana', 'kapan' atau 'bagaimana'. Pertanyaan yang peneliti
tanyakan selama pengumpulan data, tujuannya untuk mendapatkan deskripsi
peristiwa, orang, atau situasi secara jelas. Penelitian deskriptif merupakan
perpanjangan dari bagian penelitian eksplorasi atau cikal bakal bagian dari
sepotong penelitian eksplanasi, karena peneliti perlu memiliki gambaran yang
jelas tentang fenomena sebelum pengumpulan data.
Penelitian Eksplanasi
Pada dasarnya, jenis penelitian eksplanasi merupakan penelitian yang
berusaha menggambarkan dan menerangkan tentang suatu gejala dan keadaan yang
diteliti seperti apa adanya dengan sekaligus menerangkan latar belakang yamg
menimbulkan gejala dan keadaan tersebut. Penelitian eksplanasi membangun
hubungan sebab akibat antara variabel. Pertanyaan penelitian untuk mencari
jawaban yang jelas dapat dimulai dengan, 'mengapa' atau 'bagaimana'. Pertanyaan
yang peneliti tanyakan selama pengumpulan data untuk mendapatkan respons yang
jelas tentang 'mengapa' atau 'bagaimana'.
Penelitian Evaluasi
Penelitian evaluasi bertujuan untuk mencari kesimpulan timbal balik serta
penilaian-penilaian tertentu atas suatu hasil yang telah dilakukan. Contoh,
penelusuran fakta tentang apa yang konsumen tanggapi tentang program iklan
dari brand yang telah ditayangkan. Hasilnya, sebagai pembelajaran agar
kesalahan-kesalahan pada iklan tersebut tidak kembali dilakukan. Pertanyaan
penelitian untuk mengevaluasi, cenderung dimulai dengan 'bagaimana', atau 'apa',
'sejauh apa'. Pertanyaan yang peneliti tanyakan selama pengumpulan data untuk
mencari pemahaman, dimulai dengan, 'apa', 'bagaimana' atau 'mengapa'.
Penelitian evaluatif juga dapat dilakukan untuk membuat perbandingan
antara peristiwa, situasi, kelompok, tempat atau periode, sehingga penelitin dapat
mengajukan pertanyaan yang mencakup ‘kapan’, ‘siapa’ atau ‘di mana’.
Implikasi Manajerial
Pengetahuan tentang desain penelitian membantu manajer dalam
memahami tujuan dari penelitian yang dilakukan. Salah satu keuntungan
manager memahami perbedaan antara studi korelasi dan kausal adalah manajer
tidak akan salah dalam memahami hubungan antar variabel ketika variabel
tersebut dihubungkan. Pengetahuan mengenai desain penelitian juga membantu
manajer dalam mempelajari dan memberikan saran terhadap proposal penelitian.
ELEMENT OF RESEARCH DESIGN | 11

KESIMPULAN
Desain penelitian merupakan blueprint atau rencana untuk pengumpulan,
pengukuran, dan analisis data yang dibuat untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Desain penelitian adalah suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang
telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun peneliti pada
seluruh proses penelitian. Masalah penelitian akan menentukan jenis desain
penelitian yang akan digunakan, bukan sebaliknya.
Strategi penelitian akan membantu peneliti untuk memenuhi tujuan
penelitian dan menjawab pertanyaan penelitian. Strategi penelitian terdiri atas 7
yaitu: percobaan, survei, observasi, studi kasus, grounded theory, penelitian
tindakan dan mixed methods (gabungan kuantitatif dan kualitatif). Pilihan strategi
penelitian bergantung pada tujuan penelitian dan pertanyaan penelitian, tetapi juga
perlu memperhatikan akses ke sumber data dan kendala waktu.
Unit analisis mengacu pada tingkat agregasi data yang dikumpulkan selama
tahap analisis data. Unit analisis adalah individu. Penelitian cross sectional yaitu
penelitian yang pengumpulan datanya berdasarkan periode waktu tertentu,
sedangkan penelitian longitudinal pengumpulan datanya dalam waktu yang
berbeda-beda.
Penelitian dapat dirancang untuk memenuhi beberapa tujuan seperti
penelitian eksplorasi, deskriptif, explanasi dan evaluatif, atau kombinasi dari
semuanya

REFERENSI
Uma Sekaran and Roger Bougie (2019) Research Methods for Business: A Skill Building-Approach. 8th Edition.
John Wiley & Sons Ltd. ISBN 978-1-119-56124-8 [Chapter 7]
Mark Saunders, Philip Lewis and Adrian Thornhill (2016). Research methods for business students. 7th Edition.
Pearson Education Limited. ISBN 978-1-292-01662-7 [Chapter 5]

Anda mungkin juga menyukai