Anda di halaman 1dari 6

KELOMPOK 9

Wahyuni Eriska Sufiana - 180424040


Veronika Julyanti Ria - 180424108
Devina Tanama Wijayanti - 180424331
Gisela Radiastasha Yuniarka – 180424504

METODA PENELITIAN BISNIS


TUGAS RINGKASAN CHAPTER 6 DAN 7
CHAPTER 6 : UNSUR-UNSUR DESAIN PENELITIAN 

DESAIN PENELITIAN 
Desain penelitian → rencana untuk pengumpulan, pengukuran, analisis data, yang
dibuat untuk menjawab pertanyaan dan penelitian
Masalah yang berkaitan dengan keputusan mengenai strategi penelitian, sejauh mana
penelitian dimanipulasi, dikendalikan oleh peneliti, lokasi, tingkat dimana data akan
dianalisis, bagian integral dalam desain penelitian.
Kualitas desain penelitian bergantung kehati-hatian untuk  memilih alternatif desain yang
sesuai dengan mempertimbangkan tujuan spesifik, pertanyaan penelitian, dan kendala
proyek, seperti akses ke data, waktu, dan / atau uang.
Keputusan dengan mengenai metode pengumpulan data yang akan digunakan, jenis
sampel, bagaimana variabel akan diukur, dan bagaimana variabel tersebut akan dianalisis.
untuk menguji hipotesis. 
UNSUR-UNSUR DESIGN PENELITIAN
1. Strategi Penelitian
Strategi adalah rencana untuk mencapai tujuan tertentu. Strategi penelitian akan
membantu untuk memenuhi tujuan penelitian dan menjawab pertanyaan penelitian -
penelitian.
2. Eksperimen
Eksperimen biasanya terkait dengan pendekatan hipotetis-deduktif untuk penelitian.
Tujuan eksperimen adalah mempelajari hubungan sebab akibat antar variabel.
Desain eksperimental kurang berguna atau sesuai untuk menjawab pertanyaan
penelitian eksplorasi dan deskriptif.
3. Survei Penelitian
Survei adalah sistem untuk mengumpulkan informasi dari atau tentang orang untuk
menggambarkan, membandingkan, atau menjelaskan pengetahuan, sikap, dan
perilaku mereka (Fink, 2003). Strategi survei memungkinkan peneliti mengumpulkan
data kuantitatif dan kualitatif pada berbagai jenis pertanyaan penelitian. 
Survei biasanya digunakan dalam penelitian eksplorasi dan deskriptif untuk
mengumpulkan data tentang orang, peristiwa, atau situasi. 
Misal (konteks bisnis) → subjek pengambilan keputusan konsumen, kepuasan
pelanggan, kepuasan kerja, penggunaan layanan kesehatan, sistem informasi
manajemen, dan sejenisnya. 
4. Etnografi
Etnografi adalah strategi penelitian yang berakar pada antropologi, dimana peneliti
akan mengamati, mencatat, dan terlibat dalam kehidupan budaya lain. Etnografi
melibatkan pencelupan dalam budaya tertentu dari kelompok sosial yang sedang
dipelajari, mengamati perilaku, mendengarkan apa yang dikatakan dalam
percakapan, dan mengajukan pertanyaan.
5. Studi Kasus
Dalam fokus studi kasus informasi yang dikumpulkan yaitu : 
 tentang objek peristiwa, atau aktivitas tertentu, seperti unit bisnis
atau organisasi tertentu.
Studi kasus dapat mendefinisikan sebagai strategi penelitian yang melibatkan
penyelidikan empiris dari fenomena kontemporer tertentu dalam konteks kehidupan
nyata dengan menggunakan berbagai metode pengumpulan data (Yin, 2009).
Pada studi kasus, peneliti dapat memberikan data kualitatif dan kuantitatif untuk
analisis. Hipotesis juga dapat dikembangkan dalam studi kasus. Namun, jika
hipotesis tertentu belum dibuktikan bahkan dalam satu studi kasus lain, tidak ada
dukungan yang dapat dibuat untuk hipotesi  alternatif yang akan dikembangkan.
6. Teori Dasar
Teori Dasar adalah seperangkat prosedur sistematis untuk mengembangkan teori
yang diturunkan secara induktif dari data (Strauss & Corbin, 1990). Alat penting dari
grounded theory adalah :
 pengambilan sampel teoretis : proses pengumpulan data untuk
menghasilkan teori di mana analis bersama-sama mengumpulkan,
mengkode, dan menganalisis data dan memutuskan data apa yang
akan dikumpulkan selanjutnya dan di mana menemukannya, untuk
mengembangkan teorinya saat muncul (Glaser & Strauss, 1967,
hlm.45). 
 pengkodean :
 perbandingan konstan : kasus discrepant dan disconfirming memainkan
peran penting dalam kategori rendering dan teori (membumi).
7. Penelitian Tindakan
Riset tindakan terkadang dilakukan oleh konsultan yang ingin memulai proses
perubahan dalam organisasi. Dengan kata lain, penelitian tindakan adalah strategi
penelitian yang bertujuan untuk mempengaruhi perubahan yang direncanakan. 
 Peneliti memulai dengan masalah yang sudah diidentifikasi, dan
mengumpulkan data yang relevan untuk memberikan solusi masalah
tentatif. Solusi ini kemudian diimplementasikan, dengan pengetahuan
bahwa mungkin ada konsekuensi yang tidak diinginkan setelah
implementasi tersebut. 
 Efeknya kemudian dievaluasi, ditentukan, dan didiagnosis, dan
penelitian berlanjut secara berkelanjutan hingga masalah
terselesaikan sepenuhnya. 
Jadi, penelitian tindakan adalah proyek yang terus berkembang dengan interaksi
antara masalah, solusi, efek atau konsekuensi, dan solusi baru. Definisi masalah
yang masuk akal dan realistis serta cara-cara kreatif mengumpulkan data sangat
penting untuk penelitian tindakan.

TINGKAT GANGGUAN PENELITIAN DENGAN STUDI

1. Latar Studi : Dibuat dan Tidak Dibuat


Penelitian bisnis secara tidak dibuat  → nonconntrived setting 
contohnya studi lapangan, di mana berbagai faktor diperiksa dalam pengaturan alam
dalam aktivitas sehari-hari berjalan seperti biasa dengan gangguan peneliti yang
minimal
Penelitian bisnis secara tidak dibuat  → Contrived setting
contohnya eksperimen lapangan, di mana sebab - dan - hubungan efek dipelajari
dengan sejumlah campur tangan peneliti, tetapi masih dalam pengaturan alami
dalam peristiwa berlanjut dalam mode normal
2. Unit Analisis : Individu, Pasangan, Kelompok, Organisasi, Budaya
Unit analisis mengacu pada tingkat agregasi data yang dikumpulkan selama tahap
analisis data selanjutnya. Misalnya, pernyataan masalah berfokus pada bagaimana
meningkatkan tingkat motivasi karyawan secara umum, maka peneliti tertarik pada
karyawan individu dalam organisasi dan harus mencari tahu apa yang dapat peneliti
lakukan untuk meningkatkan motivasi karyawan.
 Individu : data yang dikumpulkan dari setiap individu dan memperlakukan
tanggapan setiap karyawan sebagai sumber data individu.
 Pasangan dan Kelompok : peneliti tertarik untuk mempelajari interaksi
dua orang, maka beberapa kelompok dua orang dikumpulan sumber
datanya.
3. Horizon Waktu: Studi Cross-Sectional vs Longitudinal 
 Studi cross-sectional : Sebuah studi dapat dilakukan di mana data
dikumpulkan hanya sekali, mungkin selama beberapa hari atau
minggu atau bulan, untuk menjawab pertanyaan penelitian. Studi
semacam itu disebut studi satu shot atau cross-sectional (lihat contoh
berikut).
 Studi longitudinal : Studi longitudinal membutuhkan lebih banyak
waktu dan tenaga dan biaya lebih dari studi cross-sectional. Namun,
studi longitudinal yang terencana dengan baik dapat, antara lain,
membantu mengidentifikasi hubungan sebab-akibat.
 Desain eksperimental selalu merupakan studi longitudinal, karena
data dikumpulkan sebelum dan sesudah manipulasi. Studi
lapangan mungkin juga bersifat longitudinal.

TRIANGULASI
Triangulasi → teknik yang sering dikaitkan dengan penggunaan metode campuran. 
Triangulasi mengharuskan penelitian ditujukan dari berbagai perspektif. 
1. Triangulasi Metode
menggunakan beberapa metode pengumpulan dan analisis data.
2. Triangulasi Data
mengumpulkan data dari beberapa sumber dan / atau pada periode waktu yang
berbeda.
3. Triangulasi Penelitian
beberapa peneliti mengumpulkan dan / atau menganalisis data.
4. Triangulasi Teori
beberapa teori dan / atau perspektif digunakan untuk menafsirkan dan menjelaskan
data.
TRADE - OFFS AND COMPROMISES
 Membahas masalah desain dasar dasar mengenai strategi penelitian, sejauh
mana campur tangan peneliti, pengaturan studi, unit analisis, dan cakrawala
waktu.
 Karena terdapat pada masalah waktu dan biaya yang dikeluarkan, seorang
peneliti mungkin dibatasi untuk menerima desain penelitian yang kurang dari
"ideal“.
 Berfokus pada pengumpulan, analisis dan pencampuran data kuantitatif dan
kualitatif dalam satu studi.
MANAGERIAL IMPLICATIONS
 Manajer harus memahami mengapa laporan menunjukkan hasil analitik data
berdasarkan ukuran sampel yang kecil.
 Manajer harus mengetahui bahwa desain penelitian yang lebih ketat
menghabiskan lebih banyak sumber daya, manajer berada dalam posisi
untuk menimbang beratnya masalah yang dialami dan memutuskan jenis
desain apa yang akan menghasilkan hasil yang dapat diterima dengan cara
yang efisien.
 Keuntungan: Memahami perbedaan antara studi kasual dan korelasional.
 Manajer harus memahami mengapa laporan menunjukkan hasil analitik data
berdasarkan ukuran sampel yang kecil.
 Manajer harus mengetahui bahwa desain penelitian yang lebih ketat
menghabiskan lebih banyak sumber daya, manajer berada dalam posisi untuk
menimbang beratnya masalah yang dialami dan memutuskan jenis desain
apa yang akan menghasilkan hasil yang dapat diterima dengan cara yang
efisien.
 Keuntungan: Memahami perbedaan antara studi kasual dan korelasional.
Chapter 7 : Wawancara (Interview)

Diffrence primary data and secondary data and their sources


A. Data Primer
Data Primer merupakan data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan
pertama) atau sumber utama. Contoh data primer adalah data yang diperoleh dari
responden melalui kuesioner, kelompok fokus, dan panel, atau juga data hasil wawancara
peneliti dengan nara sumber.
 Kelompok Fokus (focus Group)
Kelompok focus pada umumnya terdiri atas delapan sampai
sepuluh kelompok yang dipimpin oleh seorang moderator untuk berdiskusi selama
kurang lebih dua jam untuk membahas sebuah topic, konsep atau produk. Bagian
yang terpenting dalam kelompok fokus(focus group) adalah peran moderator, sifat
data yang diperoleh melalui kelompok fokus, dan videokonferensi.
 Panels
Sama halnya dengan focus group, panel juga merupakan salah
satu metode pengumpulan data primer. Berbeda dengan kelompok fokus
(focus group) yang pada umumnya bertemu hanya satu kali, panel dapat melakukan
diskusi lebih dari satu kali. Jenis panel terdiri atas panel statis dan panel dinamis.
dan biasa digunakan jika beberapa aspek dari suatu produk perlu dipelajari dari
waktu ke waktu. Selain itu Panel, juga berhubungan dengan “The Delphi Technique”
yakni suatu teknik peramalan untuk membuat keputusan yang dibuat oleh suatu
kelompok, dimana anggotanya terdiri dari para ahli atas masalah yang akan
diputuskan.
 Unobtrusive Measures
Ukuran Umum, atau juga dikenal ukuran jejak yang berasal dari
sumber primer yang tidak melibatkan orang. Merupakan penemuan fakta-
fakta yang diperoleh di lapangan melalui analisis isi dan studi kelayakan.
Memungkinkan untuk mempelajari permasalahan atau obyek penelitian tanpa
melibatkan si peneliti atau tidak perlu ada proposal riset yang diajukan sebelumnya.

B. Data Sekunder
Mengacu pada informasi yang dikumpulkan oleh seseorang, dan buka peneliti yang
melakukan studi mutakhir. Keuntungan mencari sumber data sekunder adalah penghematan
waktu dan biaya memperoleh informasi. Tetapi, data sekunder sebagai satu-satunya sumber
informasi yang mempunyai kekurangan dalam hal menjadi informasi yang sudah tidak
“timelines”, dan tidak memenuhi kebutuhan spesifik dari situasi atau keadaan tertentu.
Karena itu, adalah penting untuk mengacu pada sumber yang memberikan informasi terkini
dan terbaru.

Main Data Collection Method


Metode Pengumpulan Data terdiri atas :
a. Wawancara (interviewing)
Wawancara merupakan salah satu metode dari beberapa metode dalam
pengumpulan data. Wawancara dilakukan secara dialog antara dua orang atau lebih dengan
melontarkan pertanyaan untuk mendapatkan data sesuai yang dibutuhkan. Wawancara
dapat dilakukan dengan berbagai jenis dari individu/kelompok, terstruktur/tidak terstruktur,
secara langsung/telepon/online.
Wawancara tidak terstruktur : tidak ada setting wawancara untuk menanyakan
pertanyaan kepada seorang responden. Pertanyaan dilontarkan secara spontan sesuai
dengan topik yang ingin didapatkan.
Wawancara terstruktur : di mana sudah mengetahui data apa saja yang ingin
didapatkan dari responden dengan menanyakan pertanyaan yang sudah disiapkan sebelum
melakukan wawancara.
Hal yang seharusnya dilakukan oleh pewawancara saat melakukan wawancara yaitu
berlatih supaya dapat mewawancarai responden dengan sebaik mungkin, pewawancara
harus mendengarkan respon dari responden saat memberikan informasi serta
mencondongkan data.
Wawancara tatap muka biasanya dilakukan dengan jenis wawancara yang tidak
terstruktur tergantung dari kerumitan yang dihadapi. Jika wawancara melalui telepon biasa
dilakukan saat wawancara membutuhkan responden yang letak geografisnya berbeda dan
membutuhkan informasi dengan lebih cepat dan biasanya yang melalui telepon ini
menggunakan wawancara yang terstruktur.
Dalam metode wawancara tatap muka dan telepon ini juga memiliki kelebihan dan
kekurangan sebagai berikut :
 Wawancara tatap muka 
 Kelebihan : dapat menjalin kerjasama yang baik dengan responden,
jika ada yang kurang jelas responden dan pewawancara dapat
memperjelas secara langsung, dengan tatap muka langsung isyarat
non-verbal responden dapat terlihat, mendapatkan data yang lebih
banyak, bisa menggunakan alat bantu visual untuk memperjelas
sebuah poin.
 Kekurangan : membutuhkan waktu yang personal antara responden
dengan pewawancara, terjadi biaya yang lebih mahal bila tercakup
wilayah geografi yang luas, perlu latihan yang untuk yang akan
mewawancarai, responden bisa saja diatur oleh pewawancara
 Wawancara telepon
 Kelebihan : biaya relatif lebih murah, waktu yang dibutuhkan lebih
cepat, dapat menjangkau wilayah yang luas untuk mendapatkan data
dari responden
 Kekurangan : tidak dapat membaca isyarat non-verbal, wawancara
dibuat sesingkat mungkin, nomor telepon bisa saja tidak tercatat,
responden bisa saja menghentikan wawancara sewaktu-waktu.

b. Pengamatan/Observasi(Observing People)
Obsevasi bertujuan mengamati obyek penelitian untuk mengerti
tentang obyek penelitian tersebut. Biasanya digunakan sebagai alat pengumpul data untuk
obyek yang belum banyak diketahui (Dibahas lebih lanjut di chapter 8)

c. Kuisoner( Administering Questionnaries)


Kuisoner merupakan alat komunikasi antra peneliti dengan
orang yang diteliti, berupa daftar pertanyaan yang dibagikan oleh peneliti unuk diisi oleh
responden.

Anda mungkin juga menyukai