Anda di halaman 1dari 7

Nama : Aldi Gunawan Saputra

Nim : 18061041

1. Pengertian penelitian terapan, konsep penelitian terapan dan bagaimana penerapan


penelitian terapan?

Pengertian Penelitian Terapan


Penelitian terapan adalah metodologi yang digunakan untuk memecahkan masalah
praktis dunia modern, baik masalah praktis dari individu atau kelompok. Atau dengan kata
lain penelitian terapan merupakan dirancang untuk menjawab pertanyaan spesifik yang
bertujuan memecahkan masalah praktis bukan untuk memperoleh pengetahuan demi
pengetahuan.
Tujuan dari penelitian terapan adalah untuk meningkatkan kondisi manusia. Ini
berfokus pada analisis dan memecahkan masalah sosial dan kehidupan nyata. Penelitian ini
umumnya dilakukan dalam skala besar dan mahal. Karena itu, sering dilakukan dengan
dukungan dari beberapa lembaga keuangan seperti pemerintah nasional, perusahaan publik,
bank dunia, UNICEF, UGC, dan lain-lain.

Pengertian Penelitian Terapan (Applied Research) Menurut Para Ahli


Adapun definisi penelitian terapan menurut para ahli, antara lain adalah sebagai berikut;

a. Jujun S. Sumantri (1985), Penelitian terapan ialah penelitian yang bertujuan untuk
memecahkan masalah-masalah praktis.
b. Nazir (1988), Penelitian terapan dapat didefinisikan sebagai penyelidikan yang hati-
hati, sistematik, dan terusmenerus terhadap suatu masalah dengan tujuan untuk
digunakan dengan segera untuk keperluan tertentu.
c. Zoila Rosa Vargas Cordero (2008), Penelitian terapan adalah cara untuk mengetahui
realitas dengan bukti ilmiah.
d. Ezequiel Ander-Egg Hernández, Definisi penelitian terapan merupakan solusi yang
efisien dan beralasan untuk masalah yang telah diidentifikasi.
e. Hunt, arti penelitian terapan ialah penyelidikan yang dilakukan dengan cara
menggunakan pengetahuan ilmiah untuk menyelesaikan masalah.
f. LIPI, makna penelitian terapan dapat didefinisikan sebagai setiap penelitian yang
memiliki tujuan untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah dengan suatu tujuan
praktis. Artinya hasil dari penelitian diharapkan segera bisa digunakan untuk
keperluan praktis.

Macam Penelitian Terapan


Macam-macam tipe desain penelitian terapan, yaitu:
1. Penelitian evaluasi, yaitu penelitian yang memiliki tujuan untuk melakukan penilaian
pada setiap tahapan yang dilakukan dalam penelitian, dimulai dari perencanaan,
pelaksanaan, hingga hasil
2. Penelitian aksi, yaitu penelitian yang fokusnya pada tindakan sosial. Tujuannya ialah
untuk mengembangkan kehidupan dan kondisi dari para subjek penelitian.
3. Penelitian mengenai penilaian akan dampak sosial, yaitu membahas mengenai
konsekuensi apa yang kira-kira akan muncul dari pembuatan rencana dan pilihan
dari beberapa alternatif kebijakan.
Ciri Penelitian Terapan
Berikut ini ciri-ciri penelitian terapan, antara lain:
1. Penelitian terapan merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan untuk menemukan
kebenaran objektif
2. Penelitian terapan membutuhkan penggunaan metode yang tepat / relevan
3. Penelitian terapan perlu menggunakan teori-teori dan pengalaman yang bersifat
terpakai
4. Data yang terkumpul harus lengkap dan objektif
5. Penelitian terapan bukan hanya menyajikan data, tapi harus disertai dengan
pengolahan data, baik secara metode penelitian kuantitatif maupun metode
kualitatif
6. Penelitian terapan perlu dilaporkan secara jelas dan sistematis, dengan mengikuti
pola berfikir ilmiah yang objektif, rasional dan dapat dipertanggung jawabkan

Cara Menuliskan Penelitian Terapan


Terdapat lima langkah dalam melakukan penelitian terapan, antara lain:

Mengklarifikasi atau memperjelas fokus penelitian Anda


Klarifikasi fokus penelitian Anda melibatkan komunikasi dengan klien untuk
mengartikulasikan masalah atau peluang penelitian yang dimaksudkan untuk diatasi, apa
maksud dan tujuan dari penyelidikan, dan apa kendala di mana Anda akan beroperasi
sebagai peneliti.Jangan berharap klien memberikan fokus yang jelas untuk penelitian Anda.
Seringkali klien memiliki gagasan yang kabur tentang apa masalahnya, atau mungkin hanya
melihat gejala masalah atau, lebih umum, pada solusi yang mungkin berhasil di tempat lain.
Tanpa memahami situasi dan tujuan penyelidikan, penelitian Anda akan seperti
kapal yang tidak tahu tujuannya dan akan menghabiskan banyak waktu dan sumber daya.
Jika Anda melewatkan langkah ini atau terburu-buru tanpa memperoleh kejelasan dan
fokus, sisa penelitian Anda, bahkan jika dilakukan dengan sempurna, tidak akan mengarah
pada hasil yang memuaskan.

Memindai Informasi yang ada


Setelah Anda mengetahui masalah dan tujuan yang diharapkan akan dicapai oleh
penelitian Anda, sekarang saatnya untuk tinjauan pendahuluan atas informasi yang ada
untuk mengungkap apa yang diketahui tentang kasus ini dan informasi baru apa yang
dibutuhkan.
Pada langkah ini Anda diharapkan untuk belajar sebanyak mungkin tentang masalah
dan tujuan penelitian dalam waktu singkat. Ini akan menjadi persiapan yang diperlukan
untuk langkah 3 jika Anda mengembangkan rencana lengkap untuk mengumpulkan dan
menganalisis data yang hilang atau tidak tersedia untuk memenuhi tujuan penelitian Anda.
Langkah 2 penting karena setidaknya empat alasan. Ini dapat membantu Anda untuk
melihat gambaran besar dan mengklarifikasi tujuan dan sasaran penelitian. Ini dapat
mencegah Anda menghabiskan waktu untuk masalah atau pertanyaan yang salah yang
mungkin sudah dijawab di tempat lain. Ini juga dapat membantu Anda mengumpulkan
informasi penting dan berbiaya rendah untuk mulai menjawab pertanyaan kunci
Anda.Terakhir, mengetahui informasi mana yang sudah tersedia, dan informasi mana yang
dibutuhkan atau hilang, akan diperlukan untuk langkah 3 di mana Anda akan merencanakan
bagaimana mengumpulkan informasi yang hilang tersebut.

Rencanakan Tugas dan Metode Penelitian Anda


Setelah Anda memiliki tujuan, sasaran, dan pertanyaan penelitian yang terdefinisi
dengan jelas, Anda siap untuk tidak merancang metodologi penelitian Anda.Metodologi
penelitian adalah rencana tugas penelitian Anda yang menentukan bagaimana Anda akan
menjawab pertanyaan penelitian Anda. Ini mencakup metode pengambilan sampel,
pengumpulan data, dan analisis yang akan Anda gunakan untuk mengumpulkan jenis data
apa dan dari sumber mana.
Perencanaan yang cermat akan menghemat banyak waktu dan upaya Anda di saat
yang bersamaan juga membantu Anda untuk tetap fokus pada target Anda. Langkah 3
mungkin tampak rumit, dan bisa jadi, jika langkah sebelumnya tidak dijalankan dengan baik.
Keberhasilannya tergantung pada seberapa baik langkah 1 dan 2 diselesaikan. Pada
gilirannya, kualitas perencanaan Anda pada langkah 3 dapat membuat atau menghancurkan
penelitian Anda.

Langkah 3 mencakup komponen-komponen berikut:


1. Pilih kerangka desain penelitian (eksperimental atau deskriptif)
2. Tentukan informasi yang diperlukan untuk menjawab setiap pertanyaan penelitian
3. Identifikasi sumber data untuk setiap informasi yang dibutuhkan
4. Tentukan bagaimana Anda akan sampel sumber data Anda (sebutkan variabel dan
bagaimana pengukurannya jika melakukan studi kuantitatif)
5. Pilih metode pengumpulan data
6. Rancang instrumen penelitian/kuesioner dan prosedur pengumpulan data yang
sesuai dengan setiap metode pengumpulan data jika Anda berencana untuk
menggunakan wawancara, survei, kelompok fokus, atau observasi. Uji coba
instrumen pengumpulan data Anda dan revisi sesuai kebutuhan.
7. Identifikasi metode dan alat analisis data untuk data kualitatif dan / atau kuantitatif
yang relevan. Tentukan prosedur pengumpulan, pengkodean, dan analisis data
8. Rencanakan bagaimana Anda akan mengatasi masalah validitas dan reliabilitas
9. Kembangkan jadwal (mis. Menggunakan grafik gantt) untuk melaksanakan tugas
yang tercantum dalam langkah ini
10. (Jika melakukan penulisan proposal resmi, tambahkan anggaran dan informasi
tentang kualifikasi tim peneliti).
Kumpulkan, Analisis, dan Interpretasikan Data
Setelah Anda memiliki metodologi terperinci, sekarang saatnya untuk mengolah
data secara lebih mendalam. Langkah 4 adalah bagian penelitian yang paling menuntut.
Mengumpulkan dan menganalisis informasi akan membutuhkan kapasitas otak yang luas.
Sayangnya, menjelang akhir penelitian Anda akan memiliki lebih banyak informasi tetapi
kapasitas mental semakin sedikit untuk memprosesnya.
Itulah sebabnya Anda perlu untuk menuliskan draf laporan Anda bahkan sebelum
Anda mulai mengumpulkan data primer. Tips ini dapat mencegah informasi yang berlebihan
dan membebaskan lebih banyak ruang otak untuk berkomunikasi dengan responden dan
untuk berpikir lebih baik.

Merevisi, Memoles, dan Membagikan Pekerjaan Anda


Produk akhir paling umum dari riset terapan adalah presentasi dan laporan lengkap.
Oleh sebab itu, Anda perlu mengklarifikasi terlebih dahulu jenis produk akhir apa yang ingin
diterima klien Anda sehingga Anda tidak membuang waktu dan tenaga untuk penelitian yang
salah.

Penerapan penelitian terapan


Bertujuan agar dapat melakukan sesuatu yang jauh lebih baik,lebih efektif dan
efisien.Penelitian terapan atau applied research dilakukan berkenaan dengan kenyataan-
kenyataan praktis penerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh
penelitian dasar dalam kehidupan nyata. Penelitian terapan berfungsi untuk mencari solusi
tentang masala-masalah tertentu.Tujuan utamanya adalah pemecahan masalah sehingga
hasil penelitian dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia baik secara individu atau
kelompok maupun untuk keperluan industry atau politik dan bukan untuk wawasan keilmuan
semata.

2. Jenis penelitian ilmiah dan metode ilmiah

Jenis-Jenis Penelitian

1. Penelitian Terapan
Penelitian terapan adalah salah satu jenis-jenis penelitian. Namun, penelitian ini
hasilnya bukan berupa ilmu baru, tapi condong pada aplikasi baru yang merupakan
penerapan dari ilmu murni. Peneliti yang menggunakan jenis ini, memiliki ciri-ciri yaitu
mengaplikasikan penemuan metode penelitian dasar untuk keperluan praktis dalam bidang-
bidang tertentu. Biasanya seorang peneliti terapan punya keinginan supaya hasil
penelitiannya bermanfaat dan berguna bagi khalayak umum.

2. Penelitian Pengembangan
Metode penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan ilmu dalam bidang pendidikan
yang sudah ada. Tujuan metode penelitian untuk mengembangkan, memperdalam, atau
memperluas ilmu di bidang pendidikan yang sudah ada.

3. Penelitian Perkembangan
Selanjutnya, penelitian perkembangan merupakan kajian tentang pola dan urutan
pertumbuhan serta perubahan sebagai fungsi waktu. Objek penelitian ini memiliki titik berat
pada bentuk perubahan atau kemajuan yang dicapai oleh tiap individu.

4. Penelitian Dasar
Metode penelitian ini bertujuan mengetahui sesuatu yang dibuktikan dalam bentuk
riset tanpa memerhatikan manfaat bagi masyarakat. Penelitian ini dikerjakan tanpa
memikirkan ujung praktis. Itulah mengapa penelitian ini tidak untuk digunakan khalayak
umum.
Fokus utama dari salah satu jenis-jenis penelitian ini yaitu kontinuitas dan integritas
dari ilmu dan filosofi. Penelitian ini tidak memikirkan ada atau tidaknya hubungan dengan
kejadian dalam masyarakat. Bahkan jalan pemikiran peneliti jenis ini bisa jadi tanpa
memikirkan sudut pandang suatu penelitian.
Hasil penelitian dasar ini berupa pengetahuan umum dan pengertiannya mengenai
kaidah-kaidah suatu disiplin ilmu. Penelitian dasar, umumnya bisa memecahkan masalah
tanpa ada pertimbangan efek sosial, ekonomi atau masyarakat.

5. Penelitian Eksplorasi
Penelitian eksplorasi adalah metode penelitian yang tujuannya menemukan ilmu
pengetahuan baru atau terapan, serta masalah-masalah baru dalam bidang pendidikan.
Contohnya, sebuah penelitian dengan hasil sebuah profil atau kriteria pemimpin yang efektif
dalam manajemen sekolah. Bisa juga berupa penelitian mengenai metode atau prosedur
baru untuk belajar Bahasa Inggris yang menyenangkan untuk peserta didik.

6. Penelitian Kepustakaan
Kemudian, metode penelitian ini semenjak awal dilaksanakan, hingga selesai hanya
dilakukan di dalam perpustakaan. Penelitian ini membahas teori teori yang dikaji ulang.

7. Penelitian Verifikasi
Penelitian ini adalah salah satu jenis-jenis penelitian yang menguji kebenaran ilmu-
ilmu di dalam bidang pendidikan yang sudah ada, seperti konsep, prinsip, prosedur, dalil
maupun praktek pendidikan. Data penelitian yang sudah didapatkan akan digunakan sebagai
dasar pembuktian informasi atau masalah-masalah dalam pendidikan yang mungkin sedang
diragukan.

8. Penelitian Penilaian
Assessment research merupakan satu di antara jenis-jenis penelitian yang dilakukan
untuk menilai atau menguji suatu perubahan pada suatu objek. Objek yang dikaji bisa berupa
sistem, individu, atau kelompok tertentu. Metode penelitian ini akan menghasilkan sebuah
produk baru yang lebih sesuai dengan kondisi dan tempat.

9. Penelitian Tindakan
Penelitian ini mempraktikkan ilmu dalam tindakan nyata agar mengetahui respon
pada situasi di lapangan. Penelitian ini tujuannya untuk memperbaiki proses dan memahami
bagaimana praktik pendidikan yang baik, professional, serta dapat meningkatkan hasil dari
kegiatan.

10. Penelitian Evaluasi


Selanjutnya, penelitian ini dilakukan setelah ada penelitian lain dan dilaksanakan
dalam bentuk penelitian baru. Penelitian ini adalah jenis turunan dari penelitian terapan.
Tujuan metode penelitian ini sebagai evaluasi pada sebuah keberhasilan, manfaat,
kegunaan, sumbangan, serta kelayakan suatu program, produk, atau kegiatan tertentu, yang
pada akhirnya bisa mendapatkan perbaikan agar hasilnya lebih baik.

11. Penelitian Komparatif


Penelitian ini berfungsi membandingkan dua perlakuan atau lebih dari suatu variable,
atau beberapa variabel sekaligus. Tujuan metode penelitian ini untuk melihat perbedaan dua
atau lebih situasi, peristiwa, kegiatan, atau program.Perbandingan yang dilihat dari
bagaimana seluruh unsur dalam komponen penelitian terkait antara satu sama lain.
Perhitungan yang digunakan berupa persamaan dan perbedaan dalam perencanaan,
pelaksanaan, serta faktor pendukung hasil. Yang ditekankan dari hasil penelitian ini, yaitu
bagaimana unsur pembentuk hasil penelitian dapat menjadi latar belakang dari hasil
penelitian tersebut.

12. Penelitian Studi Kasus


Penelitian studi kasus adalah penelitian berdasar kejadian yang sudah terjadi.
Penelitian ini mempelajari interaksi antar variabel satu dengan lainnya. Tujuan penelitian ini
untuk mempelajari bagaimana suatu kejadian bisa terjadi secara sistematis pada kurun waktu
yang cukup lama.

13. Penelitian Naratif


Metode penelitian naratif adalah metode penelitian yang dijabarkan langsung secara
lisan dengan mengatakan atau menceritakan mengenai isi penelitian. Penelitian ini
dikumpulkan dengan cara diskusi, percakapan, atau wawancara. Singkatnya, pengalaman
individu akan diceritakan kepada peneliti, dan kemudian akan diceritakan kembali dengan
susunan kata-kata sang peneliti.

14. Penelitian Korelasional


Penelitian ini adalah metode penelitian yang mempelajari hubungan dua variable
atau lebih dalam satu penelitian. Cara mengkajinya dengan memahami hubungan variasi
dalam satu variabel dengan variasi dalam variabel lain. Penelitian ini dilakukan, agar
mengetahui mana saja variabel-variabel yang berkolerasi satu dengan lainnya.

15. Penelitian Sastra


Penelitian sastra kadang disamakan dengan kajian, telaah, studi, dan kritik akademis.
Beberapa istilah tersebut sebenarnya mengacu pada pengertian dari penelitian sastra itu
sendiri. Namun, yang jadi sedikit berbeda yaitu adanya kritik sastra dalam penelitian. Kritik
sastra sendiri, sebenarnya masih termasuk dalam wilayah penelitian sastra.

16. Penelitian dan Pengembangan (Research and Development)


Jenis metode penelitian dan pengembangan atau dikenal dengan Research and
Development, merupakan jenis metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
produk tertentu serta menguji efektif tidaknya produk tersebut. Bisa dikatakan juga, metode
penelitian ini adalah sebuah penelitian yang di lakukan untuk mengembangkan dan
menyempurnakan suatu produk.
Untuk menjalankan metode penelitian ini, dibutuhkan juga penggunaan jenis
penelitian lain, seperti jenis penelitian deskriptif pada tahap awal penelitian. Kemudian, jenis
eksperimental untuk menguji ulang produk yang dihasilkan. Lalu, yang terakhir jenis
penelitian evaluatif untuk mengevaluasi produk yang dihasilkan.

17. Penelitian Kausal-Komperatif


Penelitian ini bertujuan mencari hubungan sebab akibat yang diselidiki lewat
pengamatan terhadap konsekuensi yang sudah terjadi serta menengok ulang data yang ada
agar ditemukan faktor penyebab yang mungkin terdapat di sana.Hakekatnya, penelitian ini
adalah “ex post facto”. Artinya data dikumpulkan setelah semua peristiwa yang diperhatikan
terjadi. Lalu peneliti memilih satu atau lebih efek (variabel dependent) kemudian menguji data
dengan kembali menelusuri waktu, mencari penyebab, melihat hubungan, serta memahami
artinya.

18. Penelitian Inferensial


Penelitian ini melakukan analisis hubungan antar variable dengan pengujian
hipotesis. Maka, kesimpulan penelitian jauh melampaui sajian data kuantitatif saja. Dalam
penelitian inferensial dapat membahas tentang besarnya peluang kesalahan dalam
pengambilan kesimpulan.
19. Penelitian Deskriptif
Lalu, metode penelitian ini mendeskripsikan atau menggambarkan suatu masalah.
Kemudian, penelitian ini akan membahasnya dan menghasilkan kesimpulan dari suatu
peristiwa tertentu. Sebenarnya pola yang digunakan hampir sama dengan pola-pola
penelitian survey.

20. Penelitian Etnografi


Penelitian ini digunakan untuk mengungkap makna sosio-kultural dengan cara
mempelajari pola hidup dan interaksi antar-kelompok sosio-kultural (culture-sharing group)
tertentu di sebuah ruang atau konteks yang spesifik.

Metode ilmiah

1. Metode Kualitatif
Metode kualitatif penelitian yang analisis datanya mengutamakan tentang penjabaran
data yang diperoleh. Metode ini dipakai apabila data hasil penelitian tidak dapat diukur
dengan angka atau dengan ukuran lain yang bersifat eksak. Istilah penelitian kualitatif
dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui
prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Contohnya adalah, penelitian tentang
kehidupan, riwayat, dan perilaku seseorang.Di samping itu juga bisa mengkaji tentang
peranan organisasi, pergerakan sosial, atau hubungan timbal balik. Sebagian datanya dapat
dihitung sebagaimana data sensus, namun analisisnya bersifat kualitatif. Pada dasarnya ada
tiga unsur utama dalam penelitian kualitatif, yaitu sebagai berikut:
1. Data, bisa berasal dari bermacam-macam sumber, biasanya dari wawancara dan
pengamatan.
2. Prosedur analisis dan interpretasi yang digunakan untuk mendapatkan temuan atau
teori. Prosedur ini mencakup teknik-teknik untuk memahami data atau biasa disebut
dengan coding (penandaan).
3. Laporan tertulis dan lisan. Laporan ini dapat dikemukakan dalam jurnal ilmiah atau
konferensi. Bentuknya bisa beragam, tergantung pada khalayak dan aspek-aspek
temuan atau teori yang disajikannya.

2. Metode Kuantitatif
Metode kuantitatif penelitian yang analisis datanya mengutamakan keterangan
berdasarkan angka-angka. Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode ini
adalah survei dan eksperimen. Gejala yang diteliti diukur dengan skala, indeks, tabel, atau
formula-formula tertentu yang cenderung menggunakan uji statistik. Fungsinya, untuk
menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik. Selain itu juga untuk
melakukan prediksi bahwa suatu variabel tertentu memengaruhi variabel yang lain. Masalah
penting dalam penelitian kuantitatif adalah kemampuan untuk melakukan generalisasi hasil
penelitian, yaitu seberapa jauh hasil penelitian dapat digeneralisasi pada populasi. Hal ini
karena secara tipikal penelitian kuantitatif selalu dikaitkan dengan proses yang dinamakan
induksi enumeratif. Induksi enumeratif adalah menarik kesimpulan berdasarkan angka dan
melakukan abstraksi berdasarkan generalisasi
Jadi dalam penelitian sosiologi memiliki dua aspek metode yang sama penting.
Metode kualitatif dan metode kuantitatif. Apabila di dalam penelitian membutuhkan adanya
penjabaran data tanpa numeral, maka digunakan metode kualitatif. Sedangkan penelitian
yang membutuhkan hasil kongkrit berupa angka, akan lebih mudah menggunakan metode
kuantitatif. Karena hasil penelitian dapat dilihat dengan jelas melalui tabel.

Anda mungkin juga menyukai