(135020300111001)
Arwilla Faurillie A. O.
(135020300111008)
BAB VI
Elemen Desain Penelitian
Sebuah desain penelitian adalah cetak biru untuk koleksi, pengukuran, dan analisis
data, berdasarkan pertanyaan penelitian dari penelitian.
Tujuan dari Penelitian : Eksplorasi, Deskriptif, Kausal
1. Penelitian Eksplorasi
Penelitian eksplorasi dilakukan ketika situasi tidak terlalu diketahui, atau
informasi yang berkaitan dengan penelitian tidak tersedia atau masalah penelitian
telah diselesaikan di masa lalu. Penelitian eksplorasi perlu ketika beberapa fakta
diketahui, tapi informasi yang lebih dibutuhkan untuk mengembangkan kerangka teori
yang layak. Penelitian eksplorasi sering bergantung pada penelitian kedua (seperti
review literatur) dan/atau pendekatan kualitatif untuk mengumpulkan data seperti
diskusi infromal (denganpelanggan, metode proyektif, atau studi kasus).
2. Penelitian Deskriptif
Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk menggambarkan. Penelitian
deskriptif kerapkali didesain untuk mengumpulkan data yang menggambarkan
karakterteristik dari orang, acara, atau situasi. Korelasi penelitian menggambarkan
hubungan antar variabel. Sementara studi korelasional dapat menunjukkan bahwa ada
hubungan antara dua variabel, menemukan korelasi tidak berarti bahwa satu variabel
menyebabkan perubahan dalam variabel lain.
Penelitian deskriptif membantu peneliti untuk:
a. Mengerti karakteristik dari kelompok dalam situasi tertentu (contohnya
profil dari segmen spesifik di pasar)
b. Berfikir sistematik tentang aspek dalam situasi tertentu (contohnya, faktor
yang berhubungan dengan kepuasan pekerjaan)
c. Memberikan ide untuk penyelidikan lebih lanjut dan penelitian
Strategi Penelitian
1.
Percobaan
4. Studi Kasus
Studi kasus fokus pada pengumpulan informasi tentang objek tertentu, acara atau
kegiatan, seperti unit bisnis tertentu atau organisasi. Dalam studi kasus, bisa berupa
individu, kelompok, organisasi, acara, atau situasi peneliti tertarik. Ide di balik studi
kasus adalah bahwa dalam rangka untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang
masalah satu harus memeriksa situasi kehidupan nyata dari berbagai sudut dan perspektif
menggunakan beberapa metode pengumpulan data. Seseorang dapat mendefinisikan
studi kasus sebagai strategi penelitian yang melibatkan penyelidikan empiris dari
fenomena kontemporer tertentu dalam konteks nyata-nyata dengan menggunakan
beberapa metode pengumpulan data (Yin, 2009).
5. Grounded Theory
Grounded theory adalah seperangkat sistematis prosedur untuk mengembangkan
teori induktif yang berasal dari data (Strauss & Corbin, 1990). Alat penting dari teori
grounded adalah teori sampling, coding, dan perbandingan konstan.
6. Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan kadang-kadang dilakukan oleh konsultan yang ingin memulai
proses perubahan dalam organisasi. Dengan kata lain, metodologi penelitian tindakan
yang paling tepat sementara mempengaruhi perubahan yang direncanakan. Di sini,
peneliti dimulai dengan masalah yang sudah diidentifikasi, dan mengumpulkan data yang
relevan untuk memberikan solusi masalah tentatif. Solusi ini kemudian
diimplementasikan, dengan pengetahuan bahwa mungkin ada konsekuensi yang tidak
diinginkan berikut penerapan tersebut. Akibat kemudian dievaluasi, didefinisikan, dan
didiagnosis, dan penelitian terus secara berkesinambungan sampai masalah terselesaikan
sepenuhnya.
7. Metode Campuran
Triangulasi adalah teknik yang juga sering dikaitkan dengan menggunakan metode
campuran. Ide di balik triangulasi adalah bahwa seseorang dapat menjadi lebih percaya
diri dalam hasil jika penggunaan metode yang berbeda atau sumber mengarah ke hasil
yang sama. Triangulasi mengharuskan penelitian ditujukan dari berbagai perspektif.
Beberapa jenis triangulasi: Metode triangulasi: menggunakan beberapa metode
pengumpulan data dan analisis; Triangulasi data: mengumpulkan data dari beberapa
sumber dan / atau pada periode waktu yang berbeda; Peneliti triangulasi: beberapa
peneliti mengumpulkan dan / atau menganalisis data; Teori triangulasi: beberapa teori
dan / atau perspektif yang digunakan untuk menafsirkan dan menjelaskan data.
Time Horizon : Cross-Sectional Versus Longitudinal Studies
Cross sectional
Sebuah studi bisa dilakukan di mana data dikumpulkan hanya sekali, mungkin selama
beberapa hari atau minggu atau bulan, untuk menjawab pertanyaan penelitian. Studi seperti
ini disebut one-shot atau studi cross-sectional.
Longitudinal Studies
Dalam beberapa kasus, bagaimanapun, peneliti mungkin ingin mempelajari orang atau
fenomena di lebih dari satu titik waktu untuk menjawab pertanyaan penelitian. Di sini, karena
data yang berkumpul di dua poin berpeda pada waktu, penelitian ini tidak cross-sectional atau
one-shot, tapi dilakukan secara longitudinal di periode waktu. Studi longitudinal mengambil
lebih banyak waktu dan usaha dan biaya lebih dari studi cross-sectional. Namun, penelitian
longitudinal bisa direncanakan dengan baik , antara lain, membantu mengidentifikasi
hubungan sebab dan akibat.