Anda di halaman 1dari 13

Selasa, 15 Oktober 2013

DESAIN RISET DAN METODE PENELITIAN

TUGAS METODE RISET


“DESAIN RISET DAN METODE PENELITIAN”
UNIVERSITAS GUNADARMA

NAMA : LAILA OKTAVIA


NPM : 18211339
KELAS : 3EA17

RANGKUMAN DESAIN RISET DAN METODE PENELITIAN

I. DESAIN RISET
A. PENGERTIAN DESAIN RISET
Desain riset adalah kerangka kerja atau rencana untuk melakukan studi yang akan digunakan
sebagai pedoman dalam mengumpulkan dan menganalisis data.

B. JENIS-JENIS DESAIN RISET


1. Riset Eksploratori
Desain riset yang lebih menekankan pada pengumpulan ide-ide dan masukan-masukan; hal
ini khusus berguna untuk memecahkan masalah yang luas dan samar menjadi sub masalah yang
lebih sempit dan lebih tepat.
2. Riset Deskriptif
Desain riset yang lebih menekankan pada penentuan frekuensi terjadinya sesuatu atau sejauh
mana dua variable berhubungan.
3. Riset Sebab Akibat Atau Causal
Desain riset yang lebih menekankan pada penentuan hubungan sebab dan akibat.

C. RANCANGAN RISET
Rancangan Riset terdiri dari2 bagian
1. Penjajagan (Exploratory)
2. Inferensi (Conclusive)

D. RANCANGAN RISET JANGKA PANJANG (LONGITUDINAL RESEARCH DESIGN)


Tipe rancangan riset yang menyangkut responden tertentu dari elemen populasi
yang dihitung berulang-ulang.

E. RISET SEBAB AKIBAT


1. Tipe riset inferensi dengan tujuan untuk memperoleh kenyataan yang hubungannya bersifat
sebab-akibat.
2. Untuk mengetahui peubah yang menjadi penyebab (independent variable) dan peubah akibat
(dependent variable) dari suatu fenomena.
3. Untuk menentukan sifat atau hakikat hubungan antara peubah penyebab dan peubah yang
akibatnya akan dibuat prediksinya.

II. METODE PENELITIAN


Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang
didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan
isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian (research design)
tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh,
waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan, dan dengan cara
bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah. Tujuan rancangan penelitian adalah melalui
penggunaan metode penelitian yang tepat, dirancang kegiatan yang dapat memberikan jawaban
yang teliti terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian.

MACAM-MACAM METODE PENELITIAN


1. Penelitian kuantitatif
Penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang menekankan fenomena-
fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif. Maksimalisasi objektivitas desain penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, struktur dan percobaan
terkontrol. Ada beberapa metode penelitian yang dapat dimasukan ke dalam penelitian kuantitatif
yang bersifat noneksperimental, yaitu metode :
A. u Deskriptif (descriptive research)
suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada,
yang berlangsung saat ini atau saat yang lampau.
B. Survai
Survai digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini dari sejumlah besar orang
terhadap topik atau isu-isu tertentu.
C. Ekspos Facto
meneliti hubungan sebab-akibat yang tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan (dirancang dan
dilaksanakan) oleh peneliti.
D. Komparatif
Penelitian diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok ada
perbedaan dalam aspek atau variabel yang diteliti.
E. Korelsional
Penelitian ditujukan untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel-variabel lain.
F. Penelitian Tindakan (action research)
merupakan penelitian yang diarahkan pada mengadakan pemecahan masalah atau perbaikan.

2. Penelitian kuantitatif Eksperimental


Penelitian Eksperimental merupakan penelitian yang palin murni kuantitatif, karena semua
prinsip dan kaidah-kaidah penelitian kuantitatif dapat diterapkan pada metode ini. Ada beberapa
variasi dari penelitian eksperimental, yaitu :

A. eksperimen murni (true experimental)


Merupakan metode eksperimen yang paling mengikuti prosedur dan memenuhi syarat-syarat
eksperimen.
B. eksperimen kuasi (qusi experimental)
Pada dasarnya sama dengan eksperimen murni, bedanya adalah dalam pengontrolan variabel.
C. eksperimen lemah (weak experimental)
Merupakan metode penelitian eksperimen yang desain dan perlakuannya seperti eksperimen
tetapi tidak ada pengontrolan variabel sama sekali.
D. subjek tunggal (single subject experimental).
Merupakan eksperimen yang dilakukan terhadap subjek tunggal.

3. Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif (qualitative research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk
mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas social, sikap, kepercayaan,
persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok.
Diposting oleh laila oktavia di 07.27

http://laila-oktavia.blogspot.com/2013/10/desain-riset-dan-metode-penelitian.html

Penegertian Desain penelitian


Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun sedemikian rupa sehinggan peneliti dapat
memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian. Desain penelitian mengacu pada jenis atau macam penelitian
yang dipilih untuk mencapai tujuan penelitian, serta berperan sebagai alat dan pedoman untuk mencapai tujuan tesebut.
Desain penelitian membantu peneliti untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan penelitian dengan sahih, objektif,
akurat serta observasional (Setiadi. 2007: 127).
1. Desain dalam merencanakan penelitian
2. Desain pelaksanaan penelitian
- Desain sampel
- Desain alat ( Instrumen )
- Desain analisa

Metode Penelitian akan memberi gambaran atas:


1. Bagaimana suatu Riset akan dilaksanakan; atau Bagaimana melanjutkan suatu riset yang pernah ada.
2. Pertanyaan dan tujuan/objektif
3. Teknik atau instrumen yang akan digunakan untuk mengumpulkan data
4. Jenis data yang akan dikumpulkan
5. Bagaimana cara yang akan digunakan peneliti untuk menganalisa data
6. Kesimpulan yang dapat diperoleh

2. Syarat Desain Penelitian


Desain harus disusun dan dilaksanakan dengan penuh perhitungan agar dapat menghasilkan petunjuk empiris
yang kuat relevansinya dengan pertanyaan penelitian. Terhadap hal penting yang perlu dinilai sebelum kita
menentukan jenis penelitian yaitu :
1. Sejak awal peneliti harus menentukan apakah akan dilakukan intervensi dalam penelitian tersebut, yaitu dengan
melakukan penelitian intervensional (eksperimental) atau apakah hanya melakukan pengamatan saja tanpa intervensi
yaitu dengan melakukan pengamatan saja tanpa intervensi yaitu dengan melakukan observasional.
2. Bila peneliti memilih studi observasional, perlu ditentukan apakah akan mengadakan pengamatan sewaktu (cross
sectional) atau melakukan follow up dalam jangka waktu tertentu (longitudinal).
3. Apakah akan dilakukan studi retrospektif yaitu meneliti peristiwa yang sudah berlangsung atau prospektif yaitu
dengan mengikuti subyek untuk meneliti peristiwa yang belum terjadi (Setiadi. 2007: 127-128).

3. Macam – Macam Metode Penelitian


1. Penelitian kuantitatif
Penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang menekankan fenomena-fenomena objektif dan
dikaji secara kuantitatif. Maksimalisasi objektivitas desain penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angka-
angka, pengolahan statistik, struktur dan percobaan terkontrol. Ada beberapa metode penelitian yang dapat dimasukan
ke dalam penelitian kuantitatif yang bersifat noneksperimental, yaitu metode :
A. Deskriptif (descriptive research) suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena
yang ada, yang berlangsung saat ini atau saat yang lampau.
B. Survei digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini dari sejumlah besar orang terhadap topik atau isu-
isu tertentu.

C. Ekspos Facto meneliti hubungan sebab-akibat yang tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan (dirancang dan
dilaksanakan) oleh peneliti.

D. Komparatif Penelitian diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok ada perbedaan
dalam aspek atau variabel yang diteliti.

E. Korelsional Penelitian ditujukan untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel-variabel lain.
F. Penelitian Tindakan (action research) merupakan penelitian yang diarahkan pada mengadakan pemecahan masalah
atau perbaikan.

2. Penelitian kuantitatif Eksperimental


Penelitian Eksperimental merupakan penelitian yang palin murni kuantitatif, karena semua prinsip dan
kaidah-kaidah penelitian kuantitatif dapat diterapkan pada metode ini. Ada beberapa variasi dari penelitian
eksperimental, yaitu :

A. eksperimen murni (true experimental)


Merupakan metode eksperimen yang paling mengikuti prosedur dan memenuhi syarat-syarat eksperimen.
B. eksperimen kuasi (qusi experimental)
Pada dasarnya sama dengan eksperimen murni, bedanya adalah dalam pengontrolan variabel.
C. eksperimen lemah (weak experimental)
Merupakan metode penelitian eksperimen yang desain dan perlakuannya seperti eksperimen tetapi tidak ada
pengontrolan variabel sama sekali.
D. subjek tunggal (single subject experimental).
Merupakan eksperimen yang dilakukan terhadap subjek tunggal.

3. Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif (qualitative research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan
menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas social, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual
maupun kelompok.

4. Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian menurut desainnya terbagi secara jelas bisa dilihat pada bagan (Setiadi. 2007: 128):

Perbandingan Riset Eksploratori, Deskriptif dan Kausal


No. Karakteristik Eksploratori Deskriptif Kausal

Menemukan masalah, Menggambarkanprofil,


memberikan pemahaman atau sikap, motivasi, tingkat Menentukan atau
pandangan terhadap kepuasan, aliran membuktikan hubungan
1. Tujuan masalah/peluang komunikasi, dsb. sebab akibat
Terstruktur formal , Terstruktur, formal,
Relatif tidak terstruktur, relatif informasi yang dicari informasi yang dicari
fleksibel, informasi yang dicari ditetapkan dengan jelas, ditetapkan dengan jelas,
ditetapkan dengan longgar, jumlah sampel besar, jumlah sampel besar,
jumlah sampel kecil, cenderung representatif, analisa data representatif, analisa
kurang representatif, analisa kuantitatif, sering data kuantitatif,
data cenderung kualitatif merupakan riset lanjutan satu/lebih variabl
2. Ciri-ciri dari eksploratori independen
Data sekunder, diskusi grup
terfokus, pendapat ahli,
wawancara mendalam, teknik
proyeksi Data sekunder, survei,
3. Metode opservasi Eksperimen
Berupa kesimpulan, Berupaya membri
Bersifat tentatif(Secara garis merupakan masukan untuk kesimpulan, membantu
4. Hasil/temuan besar dan sementara mengambil keputusan pengambilan keputusan

A. Metode Riset Eksploratori (Exploratory Research)

Pengertian riset eksploratori adalah riset yang ditujukan untuk mengeksplor atau untuk mengumpulkan
pemahaman mendalam mengenai suatu masalah, bukan untuk menguji variabel karena variabel-tersebut biasanya
belum diketahui dan baru akan diketahui melalui riset. Riset eksploratori bersifat fleksibel dan tidak terstruktur.
Umumnya riset ini berbentuk riset kualitatif dengan metode pengumpulan data yang lazim digunakan yaitu wawancara
dan Focus Group Discussion.

Kapan Exploratory Research digunakan?

Exploratory research biasa digunakan oleh perusahaan untuk berbagai tujuan seperti:
• Untuk memformulasikan rumusan masalah agar lebih jelas.
Perusahaan terkadang ingin melakukan penelitian mengenai produk mereka namun belum mengetahui apa sebenarnya
masalah produk mereka. Untuk itu biasanya perusahaan melakukan studi pendahuluan berupa riset kualitatif, misalnya
dengan melakukan FGD kepada beberapa konsumen lama sehingga diketahui kekurangan dari produk atau bagaimana
tanggapan konsumen terhadap produk tersebut.

• Untuk mengidentifikasi berbagai alternatif tindakan.


Sebagai contoh, perusahaan ingin membuat keputusan apakah akan memfokuskan pada promosi above the
line atau below the line. Untuk memperoleh pertimbangan mengenai kebijakan tersebut maka perusahaan melakukan
wawancara kepada sejumlah ahli.

• Untuk membantu membangun hipotesis.


Hipotesis adalah dugaan sementara dari rumusan masalah. Hipotesis yang baik mempertimbangkan berbagai faktor,
namun landasan teori yang tersedia seringkali tidak cukup lengkap. Oleh karena itu kita dapat melakukan riset
pendahuluan (prior exploratory research) sebelum melakukan riset yang sebenarnya untuk mengetahui faktor-faktor
yang diduga dapat berpengaruh pada variabel yang diteliti.
Exploratory Research dan Qualitative Research Dari tujuan riset eksploratori seperti yang telah saya jelaskan
sebelumnya sebenarnya kita sudah dapat menduga bahwa desain riset eksploratori akan menggunakan metode riset
kualitatif. Perbedaan riset kualitatif dengan riset kuantitatif yang sangat jelas adalah dari metode pengumpulan dan
analisis data. Secara umum ada dua prosedur untuk riset eksploratori yang menggunakan metode kualitatif: secara
langsung dan tidak langsung. Metode langsung artinya peneliti secara langsung, bertatap muka, dengan responden.
Metode langsung ini meliputi Focus Group dan Depth Interview. Kemudian metode tidak langsung yaitu dengan cara
periset menyamar/ tidak diketahui oleh responden. Dalam melakukan riset kualitatif responden tidak boleh menyadari
apa sebenarnya tujuan riset yang kita lakukan karena hal tersebut dapat memanipulasi jawaban.

B. Metode Riset Konklusif (Conclusive Research) atau Riset Eksplanatori

Riset konklusif adalah tipe riset yang lebih formal dan terstruktur daripada riset eksploratori. Riset ini
digunakan untuk menguji variabel-variabel penelitian dan biasanya menggunakan metode analisis data kuantitatif.

Kapan kita menggunakan riset konklusif ?

• Riset konklusif merupakan riset yang paling banyak digunakan oleh perusahaan dan akademisi karena hasil
temuan riset konklusif menggunakan angka statistik sehingga paling mungkin digunakan sebagai acuan dalam
mengambil keputusan.
• Biasa digunakan untuk mengukur pangsa pasar, studi pasar (misal: market size, ketersediaan distributor, dan
profil konsumen), studi mengenai penjualan (contohnya untuk meneliti pengaruh kemasan terhadap intensi pembelian,
dan sebagainya), dan untuk tes pasar.
Apa saja klasifikasi riset konklusif? Riset konklusif dibagi menjadi 2 yaitu riset deskriptif (descriptive research) dan
riset kausal (causal research).

1. Riset Deskriptif (Descriptive Research)


Riset deskriptif adalah riset yang bertujuan untuk mendeskripsikan sesuatu – biasanya karakteristik pasar. Asumsi
dasar dalam riset deskriptif adalah peneliti sudah memiliki pengetahuan mengenai apa yang diteliti dan responden
pernah mengalami fenomena yang diteliti. Kita tidak dapat melakukan riset deskriptif mengenai “Iphone” kepada
responden yang belum tahu “Iphone”. Biasanya pengambilan data riset ini menggunakan survei atau sensus.
Secara umum sebuah desain riset deskriptif yang baik mengandung spesifikasi yang jelas mengenai:
- Siapa yang menjadi responden?
- Informasi apa yang diperlukan dari responden?
- Kapan informasi tersebut diambil dari responden?
- Dimana menghubungi responden?
- Mengapa informasi tersebut harus diperoleh dari responden?
- Bagaimana caranya memperoleh informasi tersebut?

Riset deskripsi ini dibagi menjadi dua :

a. Cross-sectional research
Cross-sectional research adalah sebuah desain riset dimana data diambil hanya sekali dalam satu waktu tertentu.
Data yang diambil bisa dari satu kelompok responden/narasumber (single cross sectional design), bisa juga diambil
dari beberapa kelompok responden/narasumber yang berbeda (multiple cross-sectional design).

b. Longitudinal research
Longitudinal research yaitu desain riset dimana data diambil selama interval waktu tertentu dari kelompok
responden yang sama. Riset ini bertujuan untuk melihat apakah ada perubahan perilaku responden selama jangka
waktu tertentu. Jadi desain riset ini cocok digunakan untuk penelitian yang berkaitan dengan waktu. Misalnya,
periset ingin mengetahui bagaimana perilaku konsumen maskapai penerbangan selama musim panas dan musim
dingin.
Kekurangan utama riset longitudinal adalah masalah representatif data. Karena responden untuk desain riset ini
harus sama selama periode waktu tertentu sementara beberapa faktor dapat mempengaruhi responden seperti
kematian, responden yang keluar dari kesepakatan, dan keterbatasan kemampuan perusahaan untuk menyediakan
fasilitas penelitian untuk jangka waktu yang lama
Cross-sectional research Vs Longitudinal research
Berikut keunggulan dan kekurangan relatif desain riset cross-sectional dan longitudinal secara umum. Tanda (+)
menunjukan keunggulan komparatif, sedangkan tanda (-) menunjukan kekurangan komparatif.

2. Riset Kausal (Causal Research)


Riset kausal adalah desain riset yang bertujuan untuk membuktikan hubungan sebab akibat dari variabel yang
diteliti.
Kapan menggunakan desain riset ini?

Ada dua tujuan dimana riset kausal banyak digunakan yaitu:


1. Untuk penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktor mana yang menjadi penyebab dan yang menjadi
akibatnya, serta untuk mengetahui sifat dari hubungan antar faktor tersebut.
2. Dapat digunakan untuk meneliti responden yang belum pernah mengalami fenomena tersebut. Biasa dengan
eksperimen.

Contoh riset kausal (Causal Research)


Sebuah produsen obat nyamuk bermaksud untuk meluncurkan produk obat nyamuk jenis baru berbentuk kertas.
Produk ini belum pernah ada di pasaran. Untuk menguji apakah bentuk baru tersebut akan lebih disukai oleh konsumen
atau tidak, produsen mengujinya melalui eksperimen. Variabel penyebab (independent variable) adalah bentuk baru
obat nyamuk. Variabel akibat (dependent variable) adalah kemudahan konsumen menggunakan dan tingkat keluhan
konsumen. Responden diberikan sample produk lama dan calon produk baru kemudian periset melihat bagaimana
tanggapan responden terhadap produk baru dibandingkan produk lama.

Jenis penelitian observasional


Berbagai bentuk penelitian observasional antara lain adalah : deskriptif (survey dan studi kasus), dan analitik
(cross seksional, sub control dan cohort) (Setiadi. 2007: 128).
1. Penelitian observasional deskriptif
Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat
gambaran tentang suatu keadaan secara objektif. Metode penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan atau
menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Penelitian ini dilakukan dengan menempuh
langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi, pengolahan, membuat kesimpulan dan laporan (Setiadi. 2007: 129).
Metode penelitian deskriptif juga diharapkan seorang peneliti berusaha untuk memaparkan pemecahan masalah yang
ada sekarang berdasarkan data, jadi ia juga menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasikan data. Penelitian
ini juga bisa bersifat komparatif, korelatif ataupun analitik (Setiadi. 2007: 129).
Masalah yang layak diteliti dalam penelitian ini adalah masalah yang sedang banyak dihadapi saat ini, khususnya di
bidang pelayanan masyarakat. Masalah ini baik yang berkaitan dengan aspek yang cukup banyak, menelaah satu kasus
tunggal, mengadakan perbandingan, antara satu hal dengan hal lain, melihat pengaruh sesuatu terhadap factor yang
lain atau melihat hubungan suatu gejala dengan factor yang lain (Setiadi. 2007: 129).
Contoh :
Penelitian mengenai sikap para petugas kesehatan di poli pada pasien yang berkunjung, atau studi tentang tingkat
kepuasan pasien yang dirawat di ruang rawat IRNA Bedah G RSAL Dr. Ramelan Surabaya. Hasil dari penelitian
tersebut adalah pemaparan bagaimana sikap seorang petugas jaga di poli rawat jalan, dan juga bagaimana tingkat
kepuasan seorang pasien yang sedang dirawat di IRNA Bedah G Dr. Ramelan Surabaya (Setiadi. 2007: 129).

Ciri-ciri dari penelitian deskriptif adalah :


a. Pada umumnya bersifat menyajikan potret keadaan yang bisa mengajukan hipotesis atau tidak
b. Merancang cara pendekatan, hal yang meliputi macam datanya, penentuan sampelnya, penentuan metode
pengumpulan datanya dan penyajian hasilnya.
c. Tidak perlu kelompok pembanding
d. Tidak mencari penyebab suatu masalah
e. Mengumpulkan data
f. Penyusunan laporan (Setiadi. 2007: 130)
Langkah- langkah penelitian deskriptif
Secara umum langkah- langkah yang harus ditempuh dalam penelitian deskriptif ini tidak berbeda dengan metode
penelitian yang lain, yaitu :
a. Memilih masalah yang akan diteliti
b. Merumuskan dan mengadakan pembatasan masalah, kemudian berdasarkan masalah tersebut diadakan studi
pedahuluan untuk menghimpun informasi dan teori sebagai dasar penyusunan kerangka konsep penelitian.
c. Membuat asumsi atau anggapan yang menjadi dasar perumusan hipotesis
d. Dalam penelitian deskriptif tidak diharuskan membuat hipotesis
e. Menentukan desain penelitian, metode pengumpulan data, kriteria atau kategori untuk membedakan data yang akan
diteliti dan yang tidak diteliti
f. Menentukan teknik dan alat pengumpul data (instrumen/kuesioner)
g. Melaksanakan penelitian atau pengumpulan data
h. Melakukan pengolahan atau analiasis data (untuk menguji hipotesis)
i. Melakukan pembahasan serta menarik kesimpulan hasil penelitian (Setiadi. 2007: 130-131)
SURVEY
Survey adalah suatu cara penelitian deskriptif yang dilakukan terhadap sekumpulan obyek yang biasanya cukup
banyak dalam jangka waktu tertentu. Informasi yang disediakan biasanya berhubungan dengan prevalensi, distribusi
dan hubungan antara variable dalam satu populasi. Pada survey tidak ada intervensi. Keuntunga dari survey adalah
dapat menjaring responden secara luas dan dapat mendapatkan informs yang bermacam-macam serta hasil informasi
dapat digunakan untuk tujuan lainnya. Misalnya untuk menyusun perencanaan perbaikan program tersebut. Jadi
survey bukan semata dilakukan untuk membuat deskripsi tentang suatu keadaan, melainkan untuk juga menjelaskan
tentang hubungan antara variable yang diteliti, dari obyek yang memiliki unit atau individu yang cukup banyak. Oleh
sebab itu dalam melaksanakan survey biasanya hasilnya dibuat suatu analisis secara kuantitatif terhadap data yang
telah dikumpulkan. (Setiadi. 2007: 131)
Rancangan penelitian survei
Survei adalah suatu rancangan yang digunakan untuk menyediakan informasi yang berhubungan dengan
prevalensi,distribusi,dan hubungan antarvariabel dalam suatu populasi. Pada survei, tidak ada intervensi. Survei
mengumpulkan informasi dari tindakan seseorang, pengetahuan, kemauan, pendapat, perilaku, dan nilai (Nursalam.
2008: 82). Terdapat tiga metode yang seringa digunakan dalam mengumpulkan data survey :
(1) wawancara melalui telepon,
(2) wawancara langsung- tatap muka, dan
(3) tanya jawab dengan penyebaran kuesioner melalui surat. Keuntungan survei adalah dapat menjaring responden
secara luas dan dapat memperoleh berbagai informasi serta hasil informasi dapat dipergunakan untuk tujuan lain.
Akan tetapi informasi yang didapat dari survei seringkali cenderung bersifat seperfisial. Oleh karena itu, pada
penelitian survei akan lebih baik jika dilaksanakan analisis secara bertahap (Nursalam. 2008: 82).

Instrumen penelitian survei


Penelitian – penelitian yang menggunakan teknik sampling, kecuali penelitian eksperimental dan penelitian
penyelidikan naturalistik termasuk kedalam kategori metode – metode penelitian suvei atau analisis survei. Pada
metode penelitian survei atau analisis survei, instrument penelitian yang digunakan ada 2 jenis, yaitu kuesioner dan
pedoman wawancara. Kuesioner dan pedoman wawancara digunakan dengan cara yang berbeda dan data yang
diperoleh umumnya berbedapula, meskipun respondennya juga sama.
Kuesioner
Kuesioner atau angket paling umum dipakai dalam metode-metode penelitian survei, saat penelitian mengajukan
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada sekelompok populasi atau representatifnya. Dilihat dari permukaan,
kuesioner adakalanya sulit dibedakan dengan instrumen tes, akan tetapi dari segi isi dan kedudukan subjek di
dalamnya, kuesioner berbeda dengan instrumen tes. Pada sebuah kuesioner, peneliti menyajikanalternatif pilihan atau
kategori jawaban, dengan tidak menentukan mana pilihan yang salah atau benar. Kuesioner sebagai alat pengumpul
data penelitian dirumuskan dengan kriteria tertentu. Kuesioner yang dirumuskan tanpa kriteria yang jelas, tidak banyak
manfaatnya dilihat dari tujuan penelitian dan hipotesis yang akan di uji. Kriteria ini sebenarnya merupakan media
penghubung antara peneliti dan respoden, oleh karena data yang dikehendaki sejalan dengan baik jika antara penelitian
yang akan diuji,hanya akan didapat dengan tujuan atau hipotesis penelitian yang akan diuji, hanya akan didapat dengan
baik jika antara peneliti dan responden tidak ada jurang kognitif yang lebar, perbedaan nuansa yang ekstrem, dan
perbedaan makna konotatif yang kentara.sebagai misal,status sosial tinggi, sedang, dan rendah dipersepsikan berbeda
oleh responden yang berasal dari lingkungan sosial ekonomi yang berbeda pula.
kuesioner sebagai alat pengumpul data disusun oleh peneliti dengan keragaman tertentu. Keragaman ini ditentukan
oleh beberapa hal, seperti jenis data/ informasi yang dikehendaki, tingkat penguasaan peneliti terhadap fokus dan
karakrentang opini atau pendapatteristik umum responden. Keragaman kuesioner dimaksud meliputi hal-hal sebagai
berikut: a. Jenis pertanyaan dalam kuesioner Pertanyaan-pertanyaan di dalam kuesioner meliputi pertanyaan rentang
fakta, pertanyaan informatif atau pengetahuan, pertanyaan tentang opini atau pendapat, dan pertanyaan persepsi.
Pertanyaan tentang fakta Pertanyaan tentang fakta adalah pertanyaan yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data
mengenai hal-hal yang ada pada diri responden atau yang dipahami secara jelas oleh responden. Pertanyaan ini paling
banyak dipakai dalam penelitian survei dimaksudkan untuk mengumpulkan fakta sebanyak-banyaknya. Pertanyaan
tentang fakta terdiri dari beberapa jenis, seperti berikut ini: 1) Pertanyaan yang menjawabnya hampir dapat dipastikan
oleh peneliti,sehubung dengan jawaban diatas pertanyaan itu relatif dapat diterka dari permukaan. Contoh: Apakah
pekerjaan anda? Keterangan: jika pertanyaan itu diajukan kepada kepala keluarga yang tinggal didesa tradisional,
hampir dipastikan jawabannya adalah tani. 2) Pertanyaan yang dimaksudkan untuk membuat klasifikasi. Contoh: Jenis
kelamin a. Pria b. Wanita Keterangan : misalnya, peneliti ingin mengetahui ada perbedaan persepsi antara pria dan
wanita mengenai suatu gejala tertentu. 3) Pertanyaan yang dimaksudkan untuk mendapatkan fakta mengenai
responden sendiri atau beberapa aspek yang terkait langsung dengan dirinya. Contoh: Apakah agama anda? Berapa
gaji tetap anda? 4) Pertanyaan yang dimaksudkan untuk mendapatkan fakta mengenai gejalatertentu diluar diri
responden, namun diketahuinya secara pasti. Contoh: Ada berapa kepala keluarga penghuni desa gunung mesir ini?
Tuan A,berapa orang puteranya? Tuan B, berapa orang puteranya?
Pertanyaan tentang pendapat
Pertanyaan tentang pendapat relatif mudah menyusunnya, sebaliknya hal itu cenderung menyebabkan responden
relatif lebih sukar menjawabnya dari pad pertanyaan fakta. Pertanyan tentang pendapat ini dimaksud oleh peneliti
untuk mengetahui pendapat responden mengenai gejala umum diluar dirinya atau public opinion pools (bailey,1982),
meski juga dapat berupa pendapat responden mengenai gejala yang ada padsa dirinya sendiri . pertanyaan pendapat
banyak sekali fokusnya, seperti moral, kebudayaan, harga diri dan sebagainya (Nazir, 1985). Juga dapat pula memuat
hal – hal yang berkaitan dengan masalah politik, proyeksi ke depan (kuantitatif), kualitas suatu subjek, dan
sebagainya.
Pertanyaan tentang pendapat ada dua jenis, yaitu :
1. Pertanyaan yang dimaksudkan untuk menggali pendapat responden mengenai gejala diluar dirinya
Contoh :
a. Bagaimana pendapat anda mengenai kebijakan pemerintah menaikan harga obat?
b. Bagaimana pendapat anda mengenai kebijakan sistem promosi bagu tenaga perawat di lingkungan rumah sakit X?
2. Pertanyaan yang dimaksud untuk menggali pendapat responden mengenai gejala pada dirinya sendiri
Contoh :
a. Sebagai perawat, jika anda ditawari pekerjaan dilembaga swasta dengan gaji yang lebih besar, akan tetapi anda
harus meninggalkan pekerjaan sekarang; apakah anda akan menerima penawaran tersebut?

b. Beberapa saat sebelum votingb, ternyata and mengundurkan diri sebagai calon direktur rumah sakit Z. apa alasan
utama anda?

http://kelompokakuntansi.blogspot.com/2016/12/desain-riset-metodologi-penelitian.html

Anda mungkin juga menyukai