Anda di halaman 1dari 13

Metode Penelitian Akuntansi

Pertemuan 3

“Research Design: An Overview”

Dosen Pengampu: Ni Putu Sri Harta Mimba, S.E., M.Si., Ak., Ph.D

Oleh Kelompok 3 Kelas B

Ni Putu Winda Ayuningtyas (1981611032) (01)

Anita Suryani (1981611046) (15)

Pande Made Utariyani Dewi (1981611047) (16)

Made Ayu Prilla Winda Puspita (1981611053) (22)

Ni Made Madani Madani Hapsari (1981611054) (23)

Ni Wayan Lia Apriani (1981611062) (31)

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2019
DESAIN PENELITIAN: SEBUAH TINJAUAN

1. APAKAH DESAIN PENELITIAN ITU?


Setelah pernyataan masalah, proposal penelitian, review kritis literature, dan kerangka
teori disusun, langkah selanjutnya adalah membuat desain penelitian dimana data-data yang
dibutuhkan dikumpulkan dan dianalisis untuk kemudian menjadi sebuah solusi dari
permasalahan dalam penelitian.
Desain penelitian adalah blueprint atau bagan perencanaan untuk pengumpulan,
pengukuran dan analisis data, yang dibuat untuk menjawab pertanyaan penelitian secara valid,
obyektif, akurat dan ekonomis. Dengan kata lain desain penelitian sangat diperlukan oleh
peneliti untuk mengarahkan kerja penelitian agar lebih efektif, efisien dan tepat sasaran.
Berbagai persoalan yang termasuk dalam desain penelitian berkaitan dengan keputusan
mengenai tujuan studi (eksploratif, deskriptif, causal), strategi penelitian (eksperimen, survey,
interview, studi kasus), letaknya (yaitu konteks studi), tingkat manipulasi dan kontrol peneliti
(tingkat intervensi peneliti), aspek temporal (horizon waktu), dan level analisis data (unit
analisis) adalah integral pada desain penelitian. Hal-hal tersebut akan dibahas dalam bab ini.

Desain Penelitian

Ada beberapa definisi desain penelitian, tetapi tidak satu pun yang mencakup
keseluruhan aspek penting dari desain penelitian.
a. Desain penelitian merupakan cetak biru pengumpulan, pengukuran dan analisis data.

1
b. Desain penelitian membantu periset dalam pengalokasian sumberdaya yang terbatas
dengan menempatkan pilihan-pilihan penting dalam metodelogi.
c. Desain penelitian merupakan rencana dan struktur investigasi yang dibuat sedemikian
rupa sehingga diperoleh jawaban atas pertanyaan penelitian.
d. Desain penelitian mengungkapkan struktur masalah penelitian-kerangka kerja,
organisasi, atau konfigurasi hubungan antara variabel suatu studi- dan rencana
investigasi yang digunakan untuk mendapatkan bukti-bukti empiris dari hubungan
tersebut.
Beberapa definisi berikut ini memiliki rincian yang beragam, tetapi secara bersama-sama
mereka memberikan inti dari desain penelitian yaitu:
a. Suatu rencana berbasis aktivitas dan waktu.
b. Suatu rencana yang selalu didasarkan pada pernyataan penelitian.
c. Suatu petunjuk untuk memilih sumber dan jenis informasi.
d. Suatu kerangka kerja untuk merinci hubungan antara variabel-variabel dalam studi.
e. Suatu garis besar prosedural untuk setiap kegiatan penelitian.
Desain dalam proses penelitian terdiri dari beberapa tahapan yaitu persetujuan proposal,
strategi desain penelitian yang terdiri dari jenis, tujuan, kerangka waktu, cakupan dan
lingkungan. Kemudian mendesain pengumpulan data dan desain pengambilan sampel, setelah
itu mengembangkan kerangka instrument sehingga tercapai pengumpulan dan persiapan data.

Klasifikasi Desain
Pengklasifikasian desain penelitian dibagi menjadi delapan kategori yang berbeda
yaitu:

Kategori Pilihan
Sejauh mana pertanyaan penelitian telah dikristalisasi  Studi eksplorasi
 Studi formal
Metode pengumpulan data  Pemantauan
 Studi komunikasi
Kemampuan periset untuk memberikan efek pada variabel  Eksperimental
yang sedang dalam studi  Sesudah fakta
Tujuan dari studi  Deskriptif
 Sebab akibat
Dimensi waktu  Cross Sectional
 Longitudinal
Cakupan topik-lebar dan dalamnya- studi  Kasus
2
 Studi statistik
Lingkungan penelitian  Situasi lapangan
 Penelitian laboratorium
 Simulasi
Persepsi mereka yang terlibat terhadap kegiatan penelitian  Rutinitas sehari-hari
 Rutinitas yang
dimodifikasi

Tingkat Penyelesaian Pertanyaan Penelitian


Suatu studi dapat dipandang sebagai studi eksploratif atau formal. Perbedaan utama
dari kedua pilihan tersebut adalah tingkatan struktur dan tujuan studi.
 Studi eksploratif cenderung memiliki struktur yang lebih longgar dengan tujuan untuk
menemukan tugas penelitian selanjutnya. Tujuan utama eksplorasi adalah untuk
mengembangkan hipotesis atau pertanyaan dalam penelitian selanjutnya.
 Studi formal dimulai saat eksplorasi berakhir-studi formal dimulai dengan hipotesis
atau pertanyaan penelitian dan melibatkan prosedur yang tepat serta spesifikasi sumber
data. Tujuan dari studi formal adalah untuk menguji hipotesis dan menjawab semua
pertanyaan penelitian yang dikemukakan.

Metode Pengumpulan Data


Pengumpulan data dapat dilakukan dengan pengamatan dan studi komunikasi.
Pengamatan (monitoring) melibatkan studi dimana peneliti menyelidiki aktivitas subjek atau
sifat alami dari beberapa materi tanpa berusaha untuk mengurangi respons dari siapapun.
Dalam studi komunikasi, peneliti memberikan pertanyaan kepada subjek penelitian dan
mengumpulkan respons mereka berdasarkan makna personal maupun umum. Data yang
dikumpulkan berasal dari :
1. Wawancara atau percakapan melalui telepon
2. Instrumen data pribadi atau riwayat hidup yang dikirimkan melalui surat yang dikelola
dengan baik atau dikirim melalui media elektronik atau cara lainnya
3. Instrumen dihadirkan sebelum dan atau setelah dilakukan penanganan atau stimulus
dalam sebuah eksperimen.

3
Kontrol Peneliti terhadap Variabel
Berdasarkan kemampuan peneliti untuk memanipulasi variabel, dapat dibedakan
menjadi dua yaitu: eksperimental dan ex post facto. Dalam eksperimen, peneliti mencoba
untuk mengontrol dan / atau memanipulasi variabel-variabel dalam penelitian. Pemanipulasian
ini dapat menyebabkan perubahan pada variabel-variabel atau menjaga konsistensi tujuan
penelitian. Desain eksperimental cocok ketika seseorang ingin mengetahui apakah suatu
variabel tertentu akan memberikan pengaruh terhadap variabel lainnya. Eksperimen
memberikan bukti paling kuat yang memungkinkan untuk hipotesis sebab akibat.
Dengan desain ex post facto, peneliti tidak memiliki kontrol atas variabel-variabel,
dalam arti memanipulasinya. Peneliti hanya dapat melaporkan apa yang telah terjadi atau apa
yang sedang terjadi. Ada hal penting jika peneliti yang menggunakan desain penelitian ini,
yaitu tidak mempengaruhi variabel yang diteliti; sehingga tidak ada bias.

Tujuan Penelitian
Ada beberapa tujuan penelitian yaitu Studi pelaporan, Deskriptif, dan Kausal. Sebuah
studi pelaporan menyediakan rangkuman data, seringkali menyusun kembali data untuk
mencapai pemahaman yang lebih dalam atau untuk menghasilkan statistik sebagai
perbandingan. Dalam sebuah studi tentang kejahatan, misalnya, sebuah studi pelaporan
mungkin menghitung banyaknya pegawai yang melakukan pencurian di pusat perbelanjaan
versus toko-toko yang berdiri bebas lainnya. Jika penelitian berkaitan dengan mencari tahu
siapa, apa, di mana, kapan, atau berapa banyak, maka penelitian ini deskriptif. Penelitian
deskriptif tentang pegawai yang melakukan pencurian akan mengukur jenis-jenis pencurian
yang dilakukan (pakaian vs elektronik vs peralatan rumah tangga), seberapa sering, kapan
(tahun, hari,minggu), di mana (tempat penerimaan barang, gudang, ara penjualan), dan oleh
siapa (jenis kelamin, usia, lama bekerja, serta departemen penugasannya). Jika fokus sebuah
penelitian adalah mempelajari mengapa — yaitu, bagaimana satu variabel menghasilkan
perubahan dalam variabel lain — itu adalah kausal-eksplanatori. Dalam penelitian klausal-
eksplanatori, peneliti mencoba menjelaskan hubungan antar variabel — misalnya, mengapa
tingkat kejahatan lebih tinggi di mal A daripada di mal B atau mengapa pegawai pria mencuri
lebih banyak daripada pegawai wanita. Studi kausal-prediktif mencoba untuk memprediksi
pengaruh pada satu variabel dengan memanipulasi variabel lain tetapi juga mempertahankan
semua variabel lainnya agar tetap konstan. Dalam contoh kejahatan kami, peneliti yang
menggunakan studi kausal-prediktif mungkin tertarik pada apakah pemasangan kamera

4
pengawas di tempat penerimaan barang dan gudang akan mengurangi pencurian yang
dilakukan oleh pegawai di pusat perbelanjaan atau Mall.

Dimensi Waktu
Penelitian Cross-sectional studies
Sebuah studi yang dilaksanakan di mana data yang dikumpulkan hanya sekali atau satu
waktu, mungkin pada suatu periode dari harian atau mingguan atau bulanan, untuk menjawab
pertanyaan penelitian. Contoh: data yang diperoleh dari broker antara April dan Juni untuk
melakukan pengamatan terkait perubahan harga saham. Data ini belum diperoleh sebelumnya.

Longitudinal studies
Studi longitudinal dilakukan berulang-ulang pada waktu yang lebih panjang.
Keuntungan dari studi longitudinal adalah dapat menelusuri perubahan dari waktu ke waktu.
Dalam beberapa kasus, peneliti mungkin saja ingin mempelajari orang-orang atau fenomena
pada lebih dari satu poin waktu untuk menjawab pertanyaan penelitian. Misalnya, peneliti ingin
mempelajari perilaku karyawan sebelum dan sesudah perubahan manajemen tingkat atas, jadi
untuk mengetahui apa efek yang dihasilkan dari perubahan tersebut. Karena data dikumpulkan
dari dua poin waktu yang berbeda untuk menjawab pertanyaan penelitian, studi tersebut adalah
longitudinal studies.
Penelitian longitudinal memang penting, tetapi keterbatasan atau kendala anggaran dan
waktu memaksakan perlunya analisis cross-sectional. Beberapa keuntungan dari studi
longitudinal dapat diungkapkan dalam studi cross-sectional dengan mempertanyakan secara
cerdas tentang sikap masa lalu, sejarah, dan harapan di masa mendatang. Namun, respons
terhadap pertanyaan semacam ini harus diinterpretasi dengan hati-hati. Contoh: Ketika
melakukan penelitian mengenai perubahan sebelum dan sesudah perilaku karyawan setelah
adanya perubahan manajer tingkat atas, bisa ditanyakan secara cross sectional dengan
wawancara dalam waktu yang pendek atau hanya satu waktu (satu bulan). Keuntungannya
adalah peneliti hanya perlu melakukan penelitian wawancara hanya sekali dan tidak perlu
berkali-kali untuk menghindari bias atau tidak kesamaan jawaban pertanyaan wawancara jika
melakukan wawancara kedua kalinya pada orang yang sama.

Cakupan Topik
Dalam beberapa hal, studi statistik berbeda dengan studi kasus. Studi statistik
dirancang untuk cakupan yang lebih luas dan bukan lebih mendalam. Penelitian atau studi ini
5
mencoba untuk menangkap karakteristik populasi dengan membuat kesimpulan dari
karakteristik sampel. Hipotesis diuji secara kuantitatif. Generalisasi tentang temuan disajikan
berdasarkan representasi sampel dan validitas desain.
Studi kasus lebih menekankan pada analisis kontekstual secara menyeluruh terhadap
beberapa kejadian atau kondisi dan hubungan timbal baliknya. Meskipun hipotesis sering
digunakan, ketergantungan pada data kualitatif membuat dukungan atau penolakan lebih sulit.
Penekanan pada detail memberikan wawasan penting untuk pemecahan masalah, evaluasi, dan
strategi. Detail ini didapatkan dari berbagai sumber informasi. Detail ini membuat bukti-bukti
dapat diverifikasi dan menghindari kehilangan data.

Lingkungan Penelitian
Perbedaan desain penelitian juga ditentukan dari apakah desain tersebut muncul pada
kondisi lingkungan actual (kondisi lapangan) atau pada kondisi yang direkayasa atau
dimanipulasi (kondisi laboratorium). Membuat simulasi berarti membuat repliasi inti dari
sebuah system atau proses. Simulasi banyak digunakan dalam penelitian, terutama dalam
penelitian operasi. Karakteristik utama dari berbagai kondisi dan hubungan dalam situasi aktual
sering direpresentasikan dalam model matematika. Permainan peran dan aktivitas perilaku
lainnya juga dapat dilihat sebagai simulasi.

Kesadaran Persepsi Partisipan


Fungsi suatu desain mungkin dapat dikurangi karena adanya kesadaran persepsi
partisipan ketika orang-orang dalam lingkungan penelitian yang disamarkan merasakan bahwa
penelitian sedang dilakukan. Kesadaran persepsi peserta mempengaruhi hasil penelitian secara
tidak langsung atau bahkan lebih jelas seperti studi penelitian Hawthorne pada akhir 1920-an.
Meskipun tidak ada bukti luas upaya oleh peserta atau responden untuk memuaskan peneliti
dengan berhasil menebak hipotesis atau bukti sabotase yang lazim, ketika peserta percaya
bahwa sesuatu yang tidak biasa sedang terjadi, mereka mungkin berperilaku tidak normal. Ada
tiga tingkat persepsi:
1. Partisipan tidak merasakan penyimpangan dari rutinitas sehari-hari.
2. Partisipan merasakan penyimpangan, tetapi tidak ada hubungannya dengan peneliti.
3. Partisipan merasakan penyimpangan ketika terlibat dengan peneliti. Skenario
“pemgawai yang menyamar sebagai pembeli untuk menguji kualitas pelayanan” adalah contoh
sempurna dari tingkat kesadaran persepsi terakhir yang dicatat dalam daftar sebelumnya. Jika

6
pegawai penjualan ritel tahu dia sedang diamati dan dievaluasi nantinya akan berdampak pada
kompensasi di masa mendatang, jadwal, atau tugas kerja dan kemungkinan pegawai tersebut
akan mengubah kinerjanya. Dalam seluruh lingkungan penelitian dan situasi pengendalian,
peneliti harus waspada terhadap pengaruh yang dapat mengubah kesimpulan mereka. Persepsi
partisipan berperan sebagai pengingat untuk mengklasifikasikan studi seseorang berdasarkan
jenisnya, untuk memeriksa kekuatan dan kelemahan validasi, dan persiapan untuk memenuhi
syarat hasil yang sesuai.

STUDI EKSPLORASI
Eksplorasi berguna pada saat periset mengalami keterbatasan pemahaman tentang
permasalahan yang akan dijumpai pada saat studi. Melalui studi eksplorasi periset dapat
mengembangkan konsep dengan lebih jelas, menetapkan prioritas, mengembangkan definisi
operasional dan memperbaiki desain penelitian melalui eksplorasi. Eksplorasi juga dapat
menghemat waktu dan uang secara realistis dan tidak seharusnya diabaikan.

2.1 Teknik Kualitatif


Teknik kualitatif merupakan teknik yang sangat penting dalam eksplorasi. Jika kita
memahami cakupan penelitian kualiatif, kita dapat mengadaptasi beberapa pendekatan untuk
melakukan investigasi eksplorasi terhadap pertanyaan manajemen seperti;
1) Wawancara mendalam atas individu (biasanya berupa tanya jawab ketimbang
terstruktur)
2) Observasi peserta (untuk merasakan secara langsung apa yang dialami peserta dalam
situasu sebenarnya)
3) Film, foto, dan video tape (untuk mengetahui kehidupan grup yang sedang distudi)
4) Teknik proyeksi dan uji psikologis
5) Studi kasus (untuk analisa kontekstual yang mendalam dari suatu kegiatan atau
kondisi)
6) Etnografi jalanan (untuk menemukan bagaimana subkelompok budaya menjelaskan
dan membentuk dunianya di tingkat jalanan
7) Wawancara para elit atau pakar (untuk informasi dari mereka yang berpengaruh atau
berpandangan luas di dalam suatu organisasi atau komunitas
8) Analisis dokumen (untuk mengevaluasi catatan, laporan, dokumen negara serta opini
baik yang bernilai historis atau kontemporer dan rahasia atau umum)

7
9) Proksemis dan kinesis (untuk mempelajari penggunaan komunikasi ruang dan gerakan
tubuh manusia, secara berurutan)
Pada saat pendekatan ini dikombinasikan, muncul empat teknik eksplorasi dengan tingkat
penerapan yang luas bagi para periset menajemen, yaitu:
1) Analisis data sekunder. Suatu studi yang dibuat oleh orang lain untuk keperluan
mereka sendiri dapat menjadi suatu data sekunder
2) Survei pengalaman adalah melakukan wawancara dengan tujuan untuk mencari
informasi dari mereka yang berpengalaman dan mendapatkan informasi dari ingatan
dan pengalaman kolektif mereka.
3) Kelompok fokus adalah suatu kelompok orang (biasanya 6 hingga 10 peserta),
dipimpin oleh moderator yang terlatih, yang bertemu selama 90 menit hingga 2 jam.
4) Desain dua tahap. Pada pendekatan ini, eksplorasi dibagi menjadi tahapan pertama
yang terpisah dan dengan tujuan yang terbatas yaitu mendefinisikan pertanyaan
penelitian dengan jelas dan mengembangkan desain penelitian.

STUDI DESKRIPTIF
Studi deskriptif biasanya disusun dengan hipotesis atau pertanyaan investigatif yang
dinyatakan secara jelas. Studi formal digunakan untuk berbagai macam tujuan penelitian
seperti:
1) Penjabaran suatu fenomena atau karakteristik berkaitan dengan suatu populasi
subjek (siapa, kapan, dimana serta bagaimana suatu topik).
2) Memperkirakan proporsi dari populasi yang memiliki karakteristik tersebut.
3) Menemukan hubungan antara variabel yang berbeda.
Studi deskriptif bisa sederhana atau rumit dan dapat dilakukan dalam berbagai situasi.
Studi deskriptif yang paling sederhana berhubungan dengan pertanyaan atau hipotesis yang
bervariasi tunggal, dimana kita mempertanyakan tentang atau menyatakan sesuatu tentang,
ukuran, bentuk, distribusi atau eksistensi suatu variabel.

STUDI KAUSAL (SEBAB-AKIBAT)


Konsep dari Sebab
Elemen penting dalam penyebab adalah bahwa A menghasilkan B atau A mendorong B
untuk terjadi. Penyebab adalah pernyataan kemungkinan yang didasarkan pada apa yang kita
amati dan yang kita ukur. Model sebab-akibat yang telah diperbaiki menyatakan bahwa

8
variabel individu bukanlah penyebab efek tertentu tetapi bahwa proses adalah penyebab dari
proses.

Hubungan Sebab Akibat


Dalam analisis sebab akibat, hal yang menjadi fokus kita adalah bagaimana satu variabel
mempengaruhi atau betanggung jawab atas perubahan yang terjadi pada variabel lain Jika kita
mempertimbangkan alternatif hubungan yang mungkin terjadi antara dua variabel, kita dapat
memberikan tiga kemungkinan yaitu:
1) Hubungan simetris adalah dimana dua variabel berfluktuasi secara bersamaan tetapi
kita berasumsi bahwa tidak ada perubahan pada masing-masing variabel yang
disebabkan oleh perubahan pada yang lain. Kondisi simetris sering dijumpai pada saat
dua variabel adalah indikator dari adanya penyebab lain atau variabel bebas.
2) Hubungan timbal balik ada pada saat dua variabel saling mempengaruhi atau
memperkuat satu sama lain.
3) Hubungan asimetris adalah hubungan dimana kita membuat dalil bahwa perubahan
satu variabel (variabel bebas) bertanggung jawab atas perubahan pada variabel yang
lain (variabel terikat).
Empat jenis hubungan Kausal Asimetris adalah sebagai berikut.

Jenis Sifat Hubungan Contoh


Hubungan
Rangsangan- Suatu kejadian atau perubahan Perubahan kebijakan
respons memunculkan tanggapan dari beberapa ekonomi negara membatasi
objek. keputusan keuangan
perusahaan
Kepemilikan- Kepemilikan yang ada saat ini Jenis kelamin dan sikap
disposisi menyebabkan disposisi. terhadap isu – isu social
Disposisi- Disposisi menyebabkan suatu perilaku Kepuasaan kerja dan
perilaku tertentu. kinerja
Kepemilikan- Kepemilikan yang ada saat ini Kelas sosial dan pola
perilaku menyebabkan perilaku tertentu. menabung keluarha

9
Menguji Hipotesis Kausal (Sebab Akibat)
Dalam hipotesis sebab akibat kita mencari tiga jenis bukti yaitu:
1) Konvariasi antara A dan B.
a. Apakah kita menemukan bahwa A dan B muncul bersama seperti pada hipotesis?
b. Ketika A tidak muncul, apakah B juga ditemukan kurang atau lebih?
c. Jika jumlah A kurang atau lebih, apakah B juga ditemukan kurang atau lebih?
2) Urutan waktu kejadian bergerak dalam arah yang menjadi hipotesis.
a. Apakah A muncul sebelum B?
3) Tidak ada penyebab B yang lain.
a. Apakah yang dapat menyatakan bahwa C, D dan E tidak berkovariasi dengan B
yang tidak menyiratkan adanya kemungkinan hubungan sebab akibat?

MANAGERIAL IMPLICATIONS

Pengetahuan tentang desain penelitian membantu manajer dalam memahami tujuan


dari penelitian yang dilakukan. Salah satu keuntungan manager memahami perbedaan antara
studi korelasi dan kausal adalah manajer tidak akan salah dalam memahami hubungan antar
variabel ketika variabel tersebut dihubungkan. Pengetahuan mengenai desain penelitian juga
membantu manajer dalam mempelajari dan memberikan saran terhadap proposal penelitian.

10
DAFTAR PUSTAKA

Cooper, Donald. R dan Pamela S. Schindler. 2008. Business Research Methods. Edisi
Keduabelas. New York: McGraw-Hill.
Desain dan Metode Penelitian (http://pou-pout.blogspot.co.id/2013/01/makalah-desain-dan-
metode-penelitian.html) diakses pada tanggal 14 September 2019.

Desain Penelitian (https://www.academia.edu/6390167/Desain_Penelitian) diakses pada


tanggal 14 September 2019.

Elements of Research Design (https://id.scribd.com/doc/311028673/Ringkasan-Elements-of-


Research-Design) diakses pada tanggal 15 September 2019.

Chapter 6 Unsur - Unsur Desain Penelitian dan Desain Penelitian adalah sebuah tinjauan
(https://www.academia.edu/28859518/Chapter_6_UNSUR_UNSUR_DESAIN_PEN
ELITIAN) diakses pada tanggal 15 September 2019.

11
12

Anda mungkin juga menyukai