Week 07
Population and
Sampling
Research Methodology
Learning Outcomes
Populasi. Populasi mengacu pada seluruh kelompok orang, peristiwa, atau hal-
hal menarik yang ingin diselidiki oleh peneliti. Populasi adalah kelompok orang,
peristiwa, atau hal-hal menarik yang peneliti ingin buat kesimpulan
(berdasarkan statistik sampel)
Element/ Populasi target. Elemen adalah satu anggota populasi. Jika 1000
pekerja kerah biru (blue-collar) dalam suatu organisasi menjadi populasi yang
diminati oleh seorang peneliti, setiap pekerja kerah biru di dalamnya adalah
elemen.
1
POPULATION AND SAMPLING |2
Sampel. Sampel adalah bagian dari populasi. Sampel terdiri dari atas beberapa
anggota yang dipilih dari populasi. Dengan kata lain, tetapi tidak semua elemen
populasi akan membentuk sampel.
Unit Sampel (Case/element). Unit pengambilan sampel adalah serangkaian
elemen yang tersedia untuk dipilih dalam beberapa tahap proses pengambilan
sampel.
Subjek sampel. Subjek adalah anggota tunggal sampel, sama seperti elemen
adalah anggota populasi tunggal. Jika 200 anggota dari total populasi 1000
pekerja kerah biru membentuk sampel untuk penelitian, maka setiap pekerja
kerah biru dalam sampel adalah subjek.
Data Sampel dan Nilai Populasi
Ketika mengambil sampel, unit sampling (karyawan, konsumen, dan
sejenisnya) memberi tanggapan. Sebagai contoh, seorang konsumen yang
menjawab pertanyaan survei dapat memberikan jawaban "3". Ketika memeriksa
respon yang didapatkan dari seluruh sampel, peneliti menggunakan statistik. Jika
kami mempelajari seluruh populasi dan menghitung rata-rata atau standar deviasi,
maka peneliti tidak menyebutnya sebagai statistik. Sebagai gantinya, peneliti
menyebutnya parameter populasi. Parameter merupakan ukuran yang menyatakan
suatu karakteristik dari populasi. Parameter menggunakan data yang berasal dari
populasi. Misalnya : rata-rata populasi yang dinotasikan dengan µ, standar
deviasi dengan notasi . Hal ini dapat digambarkan melalui Gambar 7.2.
kemungkinan sama dengan standar deviasi populasi (). Tetapi jika pemilihan
sampel dilakukan secara ilmiah, kita dapat secara logis percaya bahwa statistik
sampel (misalnya X , s dan s2) hampir sama dengan parameter populasi (yaitu
, , dan 2 ). Dengan kata lain, adalah mungkin untuk memilih sampel
sedemikian sehingga mewakili populasi. Tetapi, selalu ada sedikit kemungkinan
bahwa nilai sampel mungkin berada di luar parameter populasi.
7.2. Proses Sampling
Pengambilan sampel adalah proses memilih sejumlah elemen yang tepat
dari populasi, sehingga penelitian sampel dan pemahaman tentang sifat atau
karakteristiknya memungkinkan untuk menggeneralisasi karakteristik tersebut
ke elemen populasi. Langkah-langkah utama dalam pengambilan sampel
meliputi:
1. Menentukan populasi.
Pengambilan sampel dimulai dengan mendefinisikan populasi target
secara tepat. Populasi target harus didefinisikan ke dalam elemen, batas
geografis, dan waktu. Misalnya, seorang bankir tertarik dengan kebiasaan
menabung para pekerja kerah biru di industri pertambangan Amerika Serikat.
Populasi sasaran adalah semua pekerja kerah biru di industri pertambangan di
seluruh negeri. Agen periklanan tertarik pada kebiasaan lansia untuk
membaca, populasi target adalah masyarakat Jerman yang berusia 50 tahun
ke atas. Contoh-contoh ini menggambarkan bahwa tujuan penelitian dan
ruang lingkup penelitian memainkan peran penting dalam menentukan
populasi target
2. Menentukan kerangka sampel.
Dalam banyak kasus, peneliti harus mengatasi kesalahan dengan
mendefinisikan kembali target populasi dalam kerangka sampel, menyaring
responden dengan karakteristik tertentu untuk memastikan bahwa kerangka
sampel telah memenuhi kriteria target populasi. Kerangka sampel merupakan
daftar yang memuat data tentang seluruh unit atau unsur sampel yang
terdapat pada populasi.
3. Menentukan desain pengambilan sampel.
Desain pengambilan sampel terdiri atas: sampel probabilitas dan non-
probablitas. Sampel probabilitas merupakan teknik yang memberikan
peluang sama kepada setiap anggota populasi untuk menjadi sampel.
Sedangkan sampel non-probablitas, setiap anggota populasi tidak memiliki
kesempatan atau peluang yang sama sebagai sampel.
Penggunaan desain sampel probabilitas ketika keterwakilan sampel
untuk kepentingan generalisasi yang lebih luas. Sedangkan dengan tujuan
lebih kritis terhadap faktor-faktor untuk digeneralisasi, sampel non-
probablitas umumnya digunakan. Masing-masing dari dua desain
pengambilan sampel ini memiliki strategi pengambilan sampel yang berbeda.
Semua bergantung pada tingkat generalisasi yang diinginkan peneliti,
tuntutan waktu dan sumber daya lainnya, dan tujuan penelitian.
4. Menentukan ukuran sampel yang sesuai.
Apakah ukuran sampel 40 cukup besar? Apakah Anda memerlukan
ukuran sampel 75, 180, 384, atau 500? Apakah sampel besar lebih baik
daripada sampel kecil; apakah lebih representatif?
POPULATION AND SAMPLING |4
Sampel Non-Probabilitas
Dalam desain sampel non-probabilitas, setiap elemen dalam populasi tidak
memiliki probabilitas untuk dipilih sebagai subjek sampel. Setiap temuan dari
penelitain yang mengadopsi sampel non-probabilitas tidak dapat disamaratakan
pada populasi. Tetapi, peneliti kadang kurang peduli tentang generalisasi
daripada mendapatkan beberapa informasi awal dengan cara cepat dan murah.
Secara umum, teknik sampel non-probabilitas adalah :
1. Convenience sampling
Convenience sampling adalah sekumpulan informasi dari anggota populasi
yang dengan setuju mau memberikan informasi. Siapa saja yang setuju
memberikan informasi yang dibutuhkan peneliti baik bertemu secara langsung
maupun tak langsung, dapat digunakan sebagai sampel pada penelitian bila
responden tersebut cocok sebagai sumber data. Convenience sampling paling
sering digunakan selama fase eksplorasi suatu penelitian dan merupakan cara
terbaik untuk mendapatkan beberapa informasi dasar dengan cepat dan efisien.
2. Purposive sampling
Pengambilan sampel secara purposive terbatas pada orang tertentu yang dapat
memberikan informasi yang diinginkan peneliti, termasuk karena mereka (orang)
adalah satu-satunya yang memiliki, atau sesuai dengan kriteria yang ditetapkan
oleh peneliti. Desain pengambilan sampel purposive sampling dibagi menjadi
dua, yaitu judgment sampling dan quota sampling
a. Judgment sampling
Teknik sampling yang melibatkan pemilihan subyek yang berada di tempat
yang paling menguntungkan atau dalam posisi terbaik untuk memberikan
informasi yang di perlukan oleh peneli.
POPULATION AND SAMPLING |7
KESIMPULAN
Dalam mempelajari bagaimana data representatif dapat dikumpulkan,
beberapa istilah harus dipahami. Populasi mengacu pada seluruh kelompok orang,
peristiwa, atau hal-hal menarik yang ingin diselidiki oleh peneliti. Populasi adalah
kelompok orang, peristiwa, atau hal-hal menarik yang peneliti ingin buat
kesimpulan (berdasarkan statistik sampel). Sampel adalah bagian dari populasi.
Unit pengambilan sampel adalah serangkaian elemen yang tersedia untuk dipilih
dalam beberapa tahap proses pengambilan sampel. Subjek adalah anggota tunggal
sampel, sama seperti elemen adalah anggota populasi tunggal.
Pengambilan sampel adalah proses memilih sejumlah elemen yang tepat dari
populasi, sehingga penelitian sampel dan pemahaman tentang sifat atau
karakteristiknya memungkinkan untuk menggeneralisasi karakteristik tersebut ke
elemen populasi. Langkah-langkah utama dalam pengambilan sampel meliputi: (1)
mendefinisikan populasi; (2) menentukan kerangka sampel; (3) menentukan desain
pengambilan sampel; (4) menentukan ukuran sampel yang sesuai; dan (5)
menjalankan proses pengambilan sampel.
Sampel probabilitas merupakan teknik yang memberikan peluang sama
kepada setiap anggota populasi untuk menjadi sampel. Sedangkan sampel non-
probablitas, setiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan atau peluang yang
sama sebagai sampel..
Dalam desain sampel non-probabilitas, setiap elemen dalam populasi tidak
memiliki probabilitas untuk dipilih sebagai subjek sampel. Setiap temuan dari
penelitain yang mengadopsi sampel non-probabilitas tidak dapat disamaratakan
pada populasi. Tetapi, peneliti kadang kurang peduli tentang generalisasi daripada
mendapatkan beberapa informasi awal dengan cara cepat dan murah. Secara umum,
teknik sampel non-probabilitas antara lain convenience sampling dan purposive
sampling.
Generalisasi tentang target populasi dari data yang dikumpulkan
menggunakan sampel probabilitas didasarkan pada probabilitas statistik. Semakin
besar ukuran sampel, semakin rendah kemungkinan kesalahan dalam generalisasi
ke target populasi. Oleh karena itu, pengambilan sampel probabilitas adalah
kesepakatan antara akurasi temuan penelitian dengan jumlah waktu, dana yang
diinvestasikan untuk mengumpulkan data, memeriksa, dan menganalisis data.
Pilihan ukuran sampel diatur oleh: (1) tingkat kepercayaan; (2) margin error yang
bisa ditoleransi; (3) jenis analisis yang akan dilakukan; (4) ukuran target populasi
dari sampel yang akan diambil.
REFERENSI
Uma Sekaran and Roger Bougie (2019) Research Methods for Business: A Skill Building-Approach. 8th Edition.
John Wiley & Sons Ltd. ISBN 978-1-119-56124-8 [Chapter 14]
Mark Saunders, Philip Lewis and Adrian Thornhill (2016). Research methods for business students. 7th Edition.
Pearson Education Limited. ISBN 978-1-292-01662-7 [Chapter 7]