SAMPLING
Dosen Pengampu:
Dr. Titik Kusumantini, SE, M.Si
Kelompok 2
Kafa Bihi Rosyid 141180107
Aryo Artono 141180111
Riri Rahmawati 141180112
Salma Tsabita 141180114
μ : rata-rata populasi
2
σ : varian populasi
Untuk memudahkan peneliti daripada harus mengumpulkan data dari seluruh populasi.
Dalam investigasi penelitian yang melibatkan beberapa ratus dan bahkan ribuan elemen,
secara praktis mustahil untuk dapat dikumpulkan, diuji dan ditelaah dari setiap elemen
tersebut.
Representasi sampel yaitu memilih sampel harus mewakili populasi yang ada, logis dan
ilmiah. Normalitas distribusi adalah tribut atau karakteristik populasi umumnya berdistribusi
normal. Bila kita akan menaksir karakteristik populasi dari sampel yang mewakili akurasi
yang masuk akal, sampel harus dipilih sedemikian sehingga distribusi karakteristik yang
diteliti mengikuti pola distribusi normal yang sama dalam sampel seperti dalam populasi.
C. PROSES SAMPLING
Sampling adalah proses pemilihan jumlah yang memadai dengan elemen yang tepat dari
populasi, sehingga penelitian sampel dan pemahaman tentang sifat atau karakteristik
memungkinkan bagi kita untuk menggeneralisasi sifat atau karakteristik elemen populasi.
Langkah-langkah utamanya yaitu:
1. Mendefinisikan populasi: elemen, batasan geografis, dan waktu.
2. Menentukan kerangka sampel: semua elemen dalam populasi tersebut diambil.
3. Menentukan desain sampel: cara probabilitas dan non-probabilitas.
4. Menentukan ukuran sampel: tujuan penelitian, interval kepercayaan, level keberanian, jumlah
variasi, masalah biaya dan waktu.
5. Melaksanakan proses sampel: target populasi.
D. PROBABILITY SAMPLING
1. Unrestricted atau Simple Random Sampling : setiap elemen dalam populasi telah dikenal dan
berkedudukan sama, mempunyai kesempatan untuk terpilih sebagai subjek
2. Restricted atau Complex Probability Sampling:
a. Systematic Sampling: desain sampling sistematis melibatkan penggambaran setiap elemen n
dalam populasi dimulai dengan elemen yang dipilih secara acak antara 1 dan n.
b. Stratified Random Sampling: stratified random sampling melibatkan proses stratifikasi atau
segregasi, diikuti oleh pilihan acak subjek dari setiap strata
c. Proportionate and Disproportionate Stratified Random Sampling
d. Cluster Sampling: sampel yang berkumpul dalam kelompok-kelompok atau potongan
elemen, agregat alami elemen dalam populasi. Target pertama populasi dibagi menjadi
beberapa cluster. Kemudian sampel acak dari cluster diambil untuk setiap cluster yang dipilih
baik semua elemen atau sampel dari unsur-unsur yang termasuk dalam sampel.
Area sampling, cluster terdiri dari wilayah geografis seperti kabupaten, blok kota, atau batas-batas
tertentu dalam suatu daerah.
Single-stage cluster sampling melibatkan pembagian populasi ke dalam kelompok yang nyaman,
secara acak memilih jumlah yang diperlukan cluster sebagai subjek sampel, dan menyelidiki semua
elemen di masing-masing cluster yang dipilih secara acak.
Multistage cluster sampling melibatkan probability sampling unit sampling primer, dari masing-
masing unit utama, sampel probabilitas unit sampel sekunder kemudian ditarik, tingkat ketiga
probability sampling dilakukan dari masing-masing unit sekunder, dan seterusnya, sampai kita telah
mencapai tahap akhir dari pemecahan untuk unit sampel, ketika kita mengambil sampel setiap
anggota di unit-unit.
E. NONPROBABILITY
1. Convenience Sampling mengacu pada pengumpulan informasi dari anggota populasi yang mudah
tersedia.
2. Purposive Sampling adalah orang-orang yang dapat memberikan informasi yang diinginkan
terbatas, baik karena mereka adalah satu-satunya orang yang memiliki informasi tersebut, atau
mereka sesuai dengan beberapa kriteria yang ditetapkan oleh peneliti.
a. Judgement Sampling melibatkan penempatan pilihan subjek yang paling menguntungkan atau
dalam posisi terbaik untuk memberikan informasi yang diperlukan.
b. Quota Sampling menjamin kelompok tertentu terwakili secara memadai dalam penelitian
tersebut melalui penugasan kuota.
1. Ketelitian
Mengacu pada seberapa dekat taksiran dengan karakteristik populasi sebenarnya.
Ketelitian merupakan fungsi dari kisaran variabilitas dalam distribusi pengambilan sampel dari
rata- rata sampel.
Semakin kecil variabilitas, semakin besar probabilitas bahwa rata-rata sampel akan lebih dekat
dengan rata-rata populasi.
2. Keyakinan
Menunjukkan seberapa yakin bahwa taksiran peneliti akan benar-benar berlaku bagi populasi.
Semakin sempit kisaran, semakin rendah keyakinan. Sehingga ada trade off antara ketelitian dan
keyakinan dalam penentuan sampel.
Tingkat keyakinan dapat membentang dari 0 sampai 100%.