Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH METODE PENELITIAN DAN SEMINAR PROPOSAL

SAMPLING

Dosen Pengampu:
Dr. Titik Kusumantini, SE, M.Si

Kelompok 2
Kafa Bihi Rosyid 141180107
Aryo Artono 141180111
Riri Rahmawati 141180112
Salma Tsabita 141180114

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2021
A. POPULASI, ELEMEN, SAMPEL, UNIT SAMPEL, DAN SUBYEK
1. Population mengacu kepada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau minat yang
ingin peneliti investigasi.
2. Element merupakan satu anggota populasi. Contoh: bila 1000 pekerja dalam
perusahaan menjadi populasi studi bagi seorang peneliti, setiap pekerja dalam populasi
tersebut adalah elemen.
3. Sample merupakan sebagian/sub kelompok dari populasi yang dipilih oleh peneliti.
Sampel ini diharapkan dapat mewaliki populasi untuk dapat digeneralisasiskan.
4. Sampling unit merupakan unsur atau seperangkat elemen yang tersedia untuk diseleksi
dalam beberapa tahapan sampling. Contoh: unit sampling dalam multistage block city,
rumah tangga atau individu dalam rumah tangga.
5. Subject adalah suatu anggota dari sampel. Contoh: bila 200 anggota dari total 1000
populasi bekerja membentuk sampel penelitian, maka setiap pekerja dalam sampel
adalah subjek.

B. DATA SAMPEL DAN NILAI POPULASI


Parameters, karakteristik dari populasi, terdiri dari :

 μ : rata-rata populasi

 σ : standar deviasi populasi

2
 σ : varian populasi

Untuk memudahkan peneliti daripada harus mengumpulkan data dari seluruh populasi.
Dalam investigasi penelitian yang melibatkan beberapa ratus dan bahkan ribuan elemen,
secara praktis mustahil untuk dapat dikumpulkan, diuji dan ditelaah dari setiap elemen
tersebut.

Representasi sampel yaitu memilih sampel harus mewakili populasi yang ada, logis dan
ilmiah. Normalitas distribusi adalah tribut atau karakteristik populasi umumnya berdistribusi
normal. Bila kita akan menaksir karakteristik populasi dari sampel yang mewakili akurasi
yang masuk akal, sampel harus dipilih sedemikian sehingga distribusi karakteristik yang
diteliti mengikuti pola distribusi normal yang sama dalam sampel seperti dalam populasi.
C. PROSES SAMPLING
Sampling adalah proses pemilihan jumlah yang memadai dengan elemen yang tepat dari
populasi, sehingga penelitian sampel dan pemahaman tentang sifat atau karakteristik
memungkinkan bagi kita untuk menggeneralisasi sifat atau karakteristik elemen populasi.
Langkah-langkah utamanya yaitu:
1. Mendefinisikan populasi: elemen, batasan geografis, dan waktu.
2. Menentukan kerangka sampel: semua elemen dalam populasi tersebut diambil.
3. Menentukan desain sampel: cara probabilitas dan non-probabilitas.
4. Menentukan ukuran sampel: tujuan penelitian, interval kepercayaan, level keberanian, jumlah
variasi, masalah biaya dan waktu.
5. Melaksanakan proses sampel: target populasi.
D. PROBABILITY SAMPLING
1. Unrestricted atau Simple Random Sampling : setiap elemen dalam populasi telah dikenal dan
berkedudukan sama, mempunyai kesempatan untuk terpilih sebagai subjek
2. Restricted atau Complex Probability Sampling:
a. Systematic Sampling: desain sampling sistematis melibatkan penggambaran setiap elemen n
dalam populasi dimulai dengan elemen yang dipilih secara acak antara 1 dan n.
b. Stratified Random Sampling: stratified random sampling melibatkan proses stratifikasi atau
segregasi, diikuti oleh pilihan acak subjek dari setiap strata
c. Proportionate and Disproportionate Stratified Random Sampling
d. Cluster Sampling: sampel yang berkumpul dalam kelompok-kelompok atau potongan
elemen, agregat alami elemen dalam populasi. Target pertama populasi dibagi menjadi
beberapa cluster. Kemudian sampel acak dari cluster diambil untuk setiap cluster yang dipilih
baik semua elemen atau sampel dari unsur-unsur yang termasuk dalam sampel.

Area sampling, cluster terdiri dari wilayah geografis seperti kabupaten, blok kota, atau batas-batas
tertentu dalam suatu daerah.

Single-stage cluster sampling melibatkan pembagian populasi ke dalam kelompok yang nyaman,
secara acak memilih jumlah yang diperlukan cluster sebagai subjek sampel, dan menyelidiki semua
elemen di masing-masing cluster yang dipilih secara acak.

Multistage cluster sampling melibatkan probability sampling unit sampling primer, dari masing-
masing unit utama, sampel probabilitas unit sampel sekunder kemudian ditarik, tingkat ketiga
probability sampling dilakukan dari masing-masing unit sekunder, dan seterusnya, sampai kita telah
mencapai tahap akhir dari pemecahan untuk unit sampel, ketika kita mengambil sampel setiap
anggota di unit-unit.

E. NONPROBABILITY
1. Convenience Sampling mengacu pada pengumpulan informasi dari anggota populasi yang mudah
tersedia.
2. Purposive Sampling adalah orang-orang yang dapat memberikan informasi yang diinginkan
terbatas, baik karena mereka adalah satu-satunya orang yang memiliki informasi tersebut, atau
mereka sesuai dengan beberapa kriteria yang ditetapkan oleh peneliti.
a. Judgement Sampling melibatkan penempatan pilihan subjek yang paling menguntungkan atau
dalam posisi terbaik untuk memberikan informasi yang diperlukan.
b. Quota Sampling menjamin kelompok tertentu terwakili secara memadai dalam penelitian
tersebut melalui penugasan kuota.

Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Desain Sampling :


1. Tingkat pengetahuan sebelumnya dalam bidang penelitian yang dilakukan.
2. Tujuan utama penelitian
3. Pertimbangan biaya

Sampling Dalam Penelitian Lintas Budaya


 Kita harus peka terhadap isu pemilihan sampel yang cocok di negara yang berbeda-beda.
 Sifat dan tipe organisasi yang telah dipelajari, apakah subjek berasal dari pedesaan atau
perkotaan, dan tipe-tipe desain pengambilan keputusan yang digunakan.

F. ISU PRESISI DAN KEYAKINAN DALAM MENENTUKAN UKURAN SAMPEL


Sampel yang dapat diandalkan dan valid, memiliki kemampuan untuk mengeneralisasikan temuan
dari sample untuk populasi yang diteliti. Statistik sampel harus menjadi taksiran yang dapat
diandalkan dan mencerminkan parameter populasi sedekat mungkin dalam margin kesalahan yang
tipis.

1. Ketelitian
 Mengacu pada seberapa dekat taksiran dengan karakteristik populasi sebenarnya.
 Ketelitian merupakan fungsi dari kisaran variabilitas dalam distribusi pengambilan sampel dari
rata- rata sampel.
 Semakin kecil variabilitas, semakin besar probabilitas bahwa rata-rata sampel akan lebih dekat
dengan rata-rata populasi.
2. Keyakinan
 Menunjukkan seberapa yakin bahwa taksiran peneliti akan benar-benar berlaku bagi populasi.
 Semakin sempit kisaran, semakin rendah keyakinan. Sehingga ada trade off antara ketelitian dan
keyakinan dalam penentuan sampel.
 Tingkat keyakinan dapat membentang dari 0 sampai 100%.

Data Sampel, Presisi, dan Keyakinan Dalam Estimasi


 Ketelitian dan keyakinan merupakan isu penting, karena menggunakan data sampel untuk
menarik kesimpulan tentang populasi, peneliti diharapkba “mengenai sasaran” dan mengetahui
tingkat kemngkinan kesalahan.
 Peneliti biasanya melakukan penaksiran interval untuk memastikan penaksiran yang relatif
akurat terhadap parameter populasi.
Trade-Off Antara Presisi dan Keyakinan
 Terdapat trade-off antara ketelitian dan keyakinan untuk ukuran sampel apapun.
 Jika ukuran sampel tidak dapat ditingkatkan, tingkat ketelitian dapat ditingkatkan, namun tingkat
keyakian harsu dikurangi.
 Penting bagi peneliti memahami 4 aspek, yaitu:
1) Besarnya ketelitian yang dibutuhkan
2) Besarnya keyakinan yang diperlukan
3) Tingkat variabilitas karakteristik populasi yang diteliti
4) Analisis biaya manfaat terkait ukuran sampel

G. SAMPEL DATA DAN PENGUJIAN HIPOTESIS


 Data sampel dapat digunakan bukan hanya dalam taksiran nilai populasinya, namun juga menguji
hipotesis tentang nilai populasi, korelasi populasi, dan lainnya.
 Pengan data sampel, dimungkinkan peneliti dapat mengetahui apakah hipotesis 0 atau
alternatifnya yang diterima atau ditolak.
H. UKURAN SAMPEL
Menentukan Ukuran Sampel
 Peneliti butuh pemikiran terkait seberapa besar ketelitian dan keyakinan yang
benar-benar diperlukan, sebelum menentukan ukuran sampel.
 Karena, jika ingin ketelitian dan keyakinan yang tinggi, maka sampel akan
semakin tinggi dan kemungkinan peningkatan biaya yang dibutuhkan.

Pentingnya Desain Sampling dan Ukuran Sampel


 Pengambilan sampel dan ukuran sampel adalah penting untuk dapat
digeneralisasikan
 Pengambilan sampel yang tepat harus dilakukan dan menyesuaikan dengan model
penelitian
 Pengambilan sampel yang memadai akan mempengaruhi tingkat ketelitian dan
keyakinan

Roscoe (1975) mengusulkan terkait ukuran sample:


1) Ukuran sampel >30 dan <500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian.
2) Dimana adanya pemecahan sampel, ukuran sample minimal 30 untuk setiap
kategori.
3) Dalam penelitian multivariant, sampel sebaiknya beberapa kali lebih besar dari
jumlah variabel dalam studi.
4) Untuk penelitian exsperimental dengan control eksperimen yang ketat, lebih baik
menggunakan ukuran sample kecil 10-20.

Efisiensi Dalam Sampling


 Efisiensi pengambilan sampel tercapai ketika tingkat kesalahan standar
“standar error” dapat dikurangi dengan ukuran sampel tertentu “n”.
 Efisiensi pengambilan sampel tergantung dari tujuan penelitian, serta tingkat
dan efisiensi yang diharapkan
 Desain pengambilan sampel akan memberikan tingkat efisiensi yang berbeda

I. PENGAMBILAN SAMPEL TERKAIT PENELITIAN KUALITATIF


 Sampel kualitatif dimulai dengan mendefinisikan dengan tepat populasinya.
 Umumnya menggunakan “nonprobability sample” dikarenakan tujuanya tidak
untuk menarik inferensi statistik.
 Teknik “purposive sampling” dengan teori sampling diperkenalkan (Glaster dan
Stranuss 1967) dalam “Grounded Theory”
 Sulit untuk mempredikasi kapan penyerapan teori dapat tercapai, kita harus
memastikan bahwa sampel yang diambil dapat mewakili informasi sehingga
tidak dimungkinkan adanya informasi baru dan juga tergantung pada
heterogenitas populasi.

Anda mungkin juga menyukai