Anda di halaman 1dari 18

CH.

13
PENGAMBILAN SAMPEL
Kelompok 8:
- Zalfa Zafira P 022001801012
- Siti Laksmi Maharani 022001801023
- Adinda Ariani 022001801254
Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dapat diartikan sebagai sebuah survei yang digunakan untuk mendapatkan hasil riset
dari Proses pemilihan orang,Objek,atau kejadian Yang tepat sebgai perwakilan dari Seluruh populasi.yang
bertujuan untuk mengumpulan data Dan analisis secara lebih cepat.
Populasi, Elemen, Sampel, Unit Pengambilan Sampel dan
Subjek
◦ Populasi ◦ Elemen
Adalah kelompok orang,kejadian atau objek yang Adalah, satu anggota populasi jika 1000 pekerja
Karakteristik nya hendak diteliti.misalnya pada kerah biru Dalam organisasi tertentu menjadi
suatu lahan seluas 200 meter persegi terdapat 800 populasi studi Bagi seorang peneliti,tiap pekerja
batang jagung, 500 ekor belalang, 50 ekor jangkrik, kerah biru Dari populasi tersebut Adalah elemen.
10 ekor burung, dan 3 batang taanaman turi. ◦ Sampel
Berdasarkan data tersebut maka di dalam lahan atau
daerah tersebut terdapat beberapa populasi, yaitu Sampel terdiri dari sebagian anggota populasi yang
populasi jagung, populasi belalang, populasi telah dipilih untuk penelitian,Jika 200 anggota
jangkrik, populasi burung, dan populasi turi. Diambil dari populasi 1000 pekerja maka 200
anggota tersebut menjadi Sempel penelitian.
◦ Unit Pengambilan Sempel ◦ Subjek
Satuan-satuan yang akan diteliti di dalam sampel Adalah satu anggota populasi,Sebagaimana
Contohnya Dari unit pengambilan sampe damlam elemen Satu anggota populasi.Bila 200 anggota
sampel multitahap Adalah blok dari Total populasi 1000 pekerja membentuk
kota,keluarga(rumah tangga),Individu dalam sampel Penelitian,maka Tiap pekerja tersebut
keluarga. adalah subjek.
Alasan Pengambilan Sampel

Karna terlalu banyaknya populasi dan Terlalu luasnya jangkauan akan menghabiskan waktu,tenaga dan
biaya yang sangat banyak Sehingga tidak memungkinkan Dilakukan pengambilan data Pada seluruh
populasi.Karna adanya asumsi bahwa Seluruh populasi seragam Sehingga Bisa diwakili oleh sampel.yaitu
cara cepat agar bisa mendapatkan data
Proses Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel adalah proses pemilihan elemen yang tepat dalam jumlah yang cukup dari populasi,
sehingga studi sampel dan pemahaman tentang sifat atau karakteristiknya memungkinkan kita untuk
menggeneralisasi sifat atau karakteristik tersebut ke elemen populasi. Langkah-langkah utama dalam
pengambilan sampel meliputi:
1. Tentukan populasinya.
2. Tentukan kerangka sampel.
3. Tentukan desain pengambilan sampel.
4. Tentukan ukuran sampel yang sesuai.
5. Jalankan proses pengambilan sampel.
Pengambilan Sampel Probabilitas
◦ Probability sampling adalah Metode pengambilan sampel secara random atau acak.
◦ Metode ini terbagi menjadi beberapa jenis yang lebih spesifik, antara lain:
1. Pengambilan sampel acak sederhana
Teknik penarikan sampel menggunakan cara ini memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anggota
populasi untuk menjadi sampel penelitian.Dengan cara diundi.
2. Pengambilan sampel sistematis
Metode pengambilan sampel acak sistematis menggunakan interval dalam memilih sampel
penelitian.Dimana setiap orang dimasukan kedalam kelompok dan masing-masing kelompok diambil
secara acak.
3. Pengambilan sampel berstrata
Metode Pengambilan sampel acak berstrata mengambil sampel berdasar tingkatan tertentu. Misalnya
penelitian mengenai motivasi kerja pada manajer tingkat atas, manajer tingkat menengah dan manajer
tingkat bawah. Proses pengacakan diambil dari masing-masing kelompok tersebut.
◦ Pengambilan sampel ganda ◦ Tinjauan desain pengambilan sampel
Rencana ini digunakan ketika informasi lebih probabilitas.
lanjut diperlukan dari bagian kelompok yang Ada dua rencana pengambilan sampel
beberapa informasinya telah dikumpulkan untuk probabilitas dasar: pengambilan sampel acak
studi yang sama. tidak terbatas atau sederhana, dan rencana
pengambilan sampel probabilitas terbatas atau
kompleks. Dalam desain pengambilan sampel
acak sederhana, setiap elemen dalam populasi
memiliki peluang yang diketahui dan sama untuk
dipilih sebagai subjek.
Nonprobability Sampling

◦ Nonprobability sampling ◦ Convenience Samplin


Adalah teknik pemilihan sampel yang tidak Didasarkan pada ketersediaan dan kemudahan
memiliki probabilitas Apapun yang melekat dan mendapatkannya. Penarikan sampel dengan
oleh sebab itu tidak mengharuskan adanya teknik ini nyaris tidak dapat diandalkan namun
peluang yang sama terhadap anggota populasi dalam kondisi tertentu dirasakan sangat
untuk dipilih, pemilihannya berdasarkan kriteria- bermanfaat karena biayanya murah, dan sangat
kriteria subjektif tertentu, namun kriterianya mudah dilaksanakan karena peneliti memiliki
harus tetap jelas sehingga tidak menimbulkan kebebasan untuk memilih siapa sajayang bisa
bias. menjadi responden atau apa saja yang dia temui
sebagai sampel.
Nonprobability Sampling

◦ Purposive sampling ◦ Quota sampling


Pengambilan sampel yang dietapkan secara Jenis kedua dari purposive sampling, memastikan
sengaja oleh peneliti, yang tidak murni bahwa kelompok tertentu terwakili secara
berdasarkan kriteria subjektif sipeneliti, namun memadai dalam penelitian melalui penetapan
didasarkan pada tujuan (purposive) dan kuota. Umumnya, kuota yang ditetapkan untuk
pertimbangan-pertimbangan (Judgment) tertentu. setiap subkelompok didasarkan pada jumlah total
setiap kelompok dalam populasi. Namun, karena
ini adalah rencana pengambilan sampel
nonprobabilitas, hasilnya tidak dapat
digeneralisasikan untuk populasi.
Pengambilan Sampel Dalam Ketepatan dan Keyakinan Dalam
Penelitian Lintas Budaya Menentukan Ukuran Sampel

◦ Seorang peneliti harus peka terhadap ◦ Ketepatan


persoalan dalam memilih sampel yang sesuai Mengacu pada seberapa dekat estimasi kita dengan karakteristik
(matched samples) di negara-negara yang populasi yang sebenarnya. Biasanya, kita akan mengestimasi
berbeda. parameter populasi agar berada dalam kisaran, berdasarkan
estimasi sampel.
Ketepatan adalan fungsi dari kisaran variabilitas dalam distribusi
pengambilan sampel dari rata-rata sampel.
◦ Keyakinan
Menunjukkan seberapa kita yakin bahwa estimasi kita akan benar-
benar sesuai dengan populasi.
Keyakinan mencerminkan tingkat kepastian dimana kita dapat
menyatakan bahwa estimasi kita terhadap parameter populasi,
berdasarkan statistic sampel, akan sesuai.
Data Sampel, Ketepatan, dan Keyakinan Dalam Estimasi

◦ Ketepatan dan Keyakinan adalah persoalan penting dalam pengamblan sampel karena Ketika menggunakan
data sampel untuk menarik kesimpulan tentang populasi, kita berharap agar cukup ‘berhasil’
◦ Estimasi titik (point estimate) tidak menyediakan ukuran kemungkinan kesalahan, kita melakukan estimasi
interval untuk memastikan estimasi parameter populasi yang relative akurat.
◦ Dalam meningkatan keyakinan dan ketepatan, memerlukan ukuran sampel yang lebih besar. Ukuran sampel
adalah fungsi dari:
1. Variabilitas dalam populasi
2. Ketepatan atau akurasi yang diperlukan
3. Tingkat keyakinan yang diinginkan
4. Jenis desain pengambilan sampel yang digunakan, misalnya pengambilan sampel acak sederhana versus
pengambilan sampel acar berstrata
Keseimbangan Antara Keyakinan dan Ketepatan

Terdapat 4 aspek Ketika membuat keputusan pada ukuran sampel yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian:
1. Seberapa besar ketepatan yang benar0benar dibutuhkan dalam mengestimasi karakteristik populasi
ketertarikan
2. Berapa besar keyakinan yang benar-benar diperlukan
3. Sejauh mana variabilitas karakteristik dalam populasi diteliti
4. Apakah analisis biaya manfaat dari meningkatkan ukuran sampel
Data Sampel dan Menentukan Ukuran Sampel
Pengujian Hipotesis
◦ Data sampel sebagai metode untuk ◦ Kita dapat menerapkan rumus koreksi
mengestimasi parameter populasi, tetapi dan melihat berapa ukuran sampel yang
data sampel juga dapat dipakai untuk diperlukan untuk memiliki tingkat
menguji hipotesis tentang nilai populasi ketepatan dan keyakinan yang sama.
daripada hanya mengestimasi nilai ◦ Dalam penelitian, kerangka teoritis
populasi. memiliki beberapa variable keterkaitan,
◦ Prosedur untuk pengujian ini dan muncul pertanyaan tentang
menyertakan informasi yang sama bagaimana seseorang harus memikirkan
seperti dalam estimasi interval, namun ukuran sampel jika semua factor
tujuan dibalik dua metode tersebut dimasukkan.
sedikit berbeda.
Pentingnya Desain Pengambilan Sampel dan Ukuran Sampel

◦ Pengambilan sampel dan ukuran sampel adalah hal penting untuk membuat representasi sampel untuk generalisasi.
◦ Keputusan pengambilan sampel harus mempertimbangkan baik desain pengambilan sampel dan ukuran sampel. Akan
tetapi, ukuran sampel yang terlalu besar (>500) juga dapat menjadi masalah karena akan rentan untuk melakukan
kesalahan.
◦ Cara praktis untuk menentukan ukuran sampel (Roscoe, 1975):
1. Ukuran sampel yang lebih besar dari 30 dan kurang dari 500 tepat untuk Sebagian besar penelitian.
2. Dimana sampel dirinci kedalam subsample, diperlukan ukuran sampel minimum 30 untuk tiap kategori.
3. Dalam penelitian multivariat (termasuk analisis regresi berganda), ukuran sampel sebaiknya beberapa kali (lebih baik
10 kali atau lebih) lebih besar dari jumlah variable dalam studi tersebut.
4. Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan control eksperimen yang ketat (matched pairs, dan lainnya),
penelitian yang sukses memungkinkan dengan sampel ukuran kecil anata 10-20.
Efisiensi Dalam Pengambilan Sampel

◦ Efisiensi dalam pengambilan sampel tercapai ketika, untuk tingkat ketepatan tertentu (kesalahan
standar), ukuran sampel dapat dikurangi, atau untuk ukuran sampel tertentu, tingkat ketepatan dapat
ditingkatkan.
◦ Keputusan desain pengambilan sampel bergantung pada tujuan penelitian, seperti halnya dengan tingkat
dan sifat efisiensi yang diinginkan.
Pengambilan Sampel Ketika Terkait Dengan Studi Kualitatif

◦ Pengambilan sampel kualitatif dimulai dengan menentukan populasi target. Penelitian kualitatif secara umum
menggunakan pengambilan sampel nonprobabilitas karena hal tersebut tidak bertujuan untuk menarik
kesimpulan statistic.
◦ Pengambilan sampel bertujuan adalah satu Teknik yang sering kali digunakan dalam investigasi kualitatif,
subjek dipilih berdasarkan keahlian dalam subjek yang sedang diteliti.
◦ Satu bentuk dari pengambilan sampel bertujuan adalah pengambilan sampel teoritis, yaitu teori akan muncul
dari data melalui proses interaktif yang melibatkan pengendalian sampel berulang, pengumpulan data, dan
analisis data hingga “saturasi teoritis” tercapai.
Implikasi Manajerial

◦ Pengetahuan akan desain penelitian membantu manajer untuk memahami mengapa peneliti menggunakan
metode pengambilan sampel tertentu.
◦ Manajer dapat memahami risiko yang mereka ambil dalam mengimplementasikan perubahan berdasarkan hasil
dari studi penelitian.
◦ Pengetahuan membaca artikel-artikel jurnal juga membantu manajer untuk mrnilai generalisasi dari temuan dan
menganalisis implikasi dari mencoba rekomendasi yang dibuat dalam system mereka sendiri.

Anda mungkin juga menyukai