Anda di halaman 1dari 9

RANGKUMAN MATA KULIAH

METODOLOGI PENELITIAN AKUNTANSI


“PENELITIAN EKSPLORATIF, DESKRIPTIF, HIPOTESIS, DAN STUDI KASUS”

DISUSUN OLEH :
AINUL HURRIYAH SAIFUDDIN (A031191094)

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Darwis Said, SE.,MSA,Ak,CA

UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
PENELITIAN EKSPLORATIF,DESKRIPTIF,HIPOTESIS DAN STUDI KASUS

PENELITIAN EKSPLORATIF

Penelitian Eksploratif adalah studi dengan melakukan penelusuran, terutama dalam pemantapan
konsep yang akan digunakan dalam ruang lingkup yang penelitian yang lebih luas dengan
jangakauan konseptual yang lebih besar. Dalam melakukan eksplorasi, konsep yang matang
menjadi goal  dalam penelitian dan jangakauan konseptual yang lebih luas. (Yusuf 2017)

1) Tujuan Penelitian Eksploratif


Penelitian tipe eksploratif, bertujuan memperdalam pengetahuan dan mencari ide-ide
baru mengenai suatu gejala tertentu, menggambarkan fenomena sosial, dan menjelaskan
bagaimana terjadinya suatu fenomena sosial untuk merumuskan masalah secara lebih
terperinci atau mengembangkan hipotesis bukan menguji hipotesis.
Penelitian eksploratif bersifat kreatif, fleksibel dan terbuka, dimana dalam penelitian ini
semua sumber dianggap penting untuk dijadikan sumber informasi. Penelitian eksplorasi
bisa dianggap sebagai langkah pertama yang diharapkan bisa dipergunakan untuk
merumuskan persoalan dimana pemecahan persoalan tersebut mungkin bisa dipecahkan
dengan mempergunakan jenis penelitian lain misalnya, deskriptif ataupun eksplanatif.
2) Sasaran Penelitian Eksploratif
Sasaran tipe penelitian eksploratif adalah untuk memformulasi beberapa pertanyaan yang
memiliki presisi yang penelitian akan datang dapat menjawab (Nauman; 2000).
Penelitian eksploratori tergantung pada penyelidikan naturalistik, pengumpulan data
kualitatif, dan analisis induktif karena informasi yang cukup tidak memungkinkan untuk
mengijinkan penggunaan pengukuran kuantitatif dan rancangan eksperimental. Ini akan
datang kemudian, sebagai pemberian hasil penelitian eksploratori. (Patton; 2006 : 56-57)

3) Research Desain Eksploratif Komunikasi


Desain eksploratif dapat juga disebut dengan penelitian formulatif. Tekanan utama desain
eksploratif adalah untuk menemukan ide (gagasan) atau pandangan baru tentang suatu
gejala (fenomena) tertentu secara lebih mendalam. Selanjutnya, dapat merumuskan
masalah penelitian agar lebih tepat dan hipotesis dapat diuji ke penelitian tahap
berikutnya.

Keuntungan dari penelitian eksplorasi diantaranya yaitu:

1) Peneliti memiliki banyak fleksibilitas dan dapat beradaptasi dengan perubahan seiring
kemajuan penelitian.
2) Biasanya biaya yang dibutuhkan lebih rendah.
3) Ini membantu meletakkan dasar penelitian, yang dapat mengarah pada penelitian
lebih lanjut.
4) Hal ini memungkinkan peneliti memahami pada tahap awal, jika topiknya layak
untuk diinvestasikan kaitannya dengan waktu dan sumber daya serta jika layak untuk
dikaji lebih jauh.

AINUL HURRIYAH SAIFUDDIN –A031191094 Page 2


PENELITIAN EKSPLORATIF,DESKRIPTIF,HIPOTESIS DAN STUDI KASUS

5) Ini dapat membantu peneliti lain untuk menemukan kemungkinan penyebab masalah,
yang dapat dipelajari lebih lanjut secara terperinci untuk mengetahuinya.

Kerugian dari penelitian eksplorasi diantaranya yaitu:

1. Meskipun itu bisa mengarahkan peneliti ke arah yang benar menuju apa jawabannya,
itu biasanya tidak meyakinkan.
2. Kerugian utama dari penelitian eksplorasi adalah menyediakan data kualitatif.
Interpretasi informasi tersebut dapat bersifat menghakimi dan bias.
3. Sebagian besar waktu, penelitian eksplorasi melibatkan sampel yang lebih kecil,
sehingga hasilnya tidak dapat secara akurat ditafsirkan untuk populasi umum.
4. Sering kali, jika data dikumpulkan melalui penelitian sekunder, maka ada
kemungkinan data tersebut menjadi tidak diperbarui.

 Macam Penelitian Ekploratif


Beriku ini macam-macam penelitian eksploratori, antara lain:
1) Pencarian Literatur (Literature Search)
Pencarian literatur dapat mencakup surat kabar, majalah, literatur perdagangan,
literatur akademis, atau statistik yang diterbitkan dari organisasi penelitian atau
Biro Sensus Pemerintah (di Indonesia dikenal dengan BPS atau Badan Pusat
Statistik).
2) Wawancara Mendalam (Depth Interviews)
Wawancara mendalam banyak digunakan untuk memanfaatkan pengetahuan dan
pengalaman individu dengan informasi yang sangat terkait dengan situasi atau
peluang yang ada.
3) Diskusi Kelompok Terfokus (Focus Group Discussion)
Kelompok biasanya terdiri dari 8-12 orang. Saat memilih individu-individu ini,
harus diperhatikan untuk memastikan bahwa mereka harus memiliki latar
belakang yang sama dan memiliki pengalaman yang sebanding terkait masalah
yang akan dikaji.
4) Analisis Kasus (Case Analysis)
Para peneliti dapat memahami lebih banyak tentang masalah yang dikaji dengan
mempelajari contoh-contoh atau kasus-kasus yang dipilih dengan cermat. Studi
kasus ini cocok untuk melakukan penelitian eksplorasi. Seorang peneliti harus
memeriksa dengan hati-hati studi kasus yang diterbitkan sebelumnya berkaitan
dengan variabel yang akan diteliti.

 Ciri Penelitian Eksploratif


Berikut ini ciri-ciri atau karakteristik penelitian eksplorasi, diantaranya yaitu:
1) Penelitian eksplorasi bukan studi terstruktur
2) Biasanya berbiaya rendah, interaktif dan terbuka.
3) Ini akan memungkinkan seorang peneliti menjawab pertanyaan seperti apa
masalahnya? Apa tujuan dari penelitian ini? Dan topik apa yang bisa dipelajari?

AINUL HURRIYAH SAIFUDDIN –A031191094 Page 3


PENELITIAN EKSPLORATIF,DESKRIPTIF,HIPOTESIS DAN STUDI KASUS

4) Untuk melakukan penelitian eksplorasi, umumnya tidak ada penelitian sebelumnya


yang dilakukan atau yang sudah ada tidak menjawab masalah dengan cukup tepat.
5) Ini adalah penelitian yang memakan waktu dan perlu kesabaran dan memiliki
risiko yang terkait dengannya.
6) Peneliti harus memeriksa semua informasi yang tersedia untuk studi tertentu yang
sedang dilakukannya.
7) Tidak ada seperangkat aturan untuk melakukan penelitian itu sendiri, karena
penelitian ini fleksibel, luas dan tersebar.
8) Penelitian perlu memiliki nilai atau kepentingan. Jika masalah tidak penting, maka
penelitian yang dilakukan tidak efektif.
9) Penelitian juga harus memiliki beberapa teori yang dapat mendukung temuannya
karena akan memudahkan peneliti untuk menilai dan melanjutkan penelitiannya.
10) Penelitian semacam itu biasanya menghasilkan data kualitatif, namun dalam kasus-
kasus tertentu data kuantitatif dapat digeneralisasi untuk sampel yang lebih besar
melalui penggunaan survei dan eksperimen.

 Cara Menuliskan Penelitian Eksploratif


Adapun langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam melakukan penelitian eksplorasi, yaitu:
1) Identifikasi masalah
Seorang peneliti mengidentifikasi subjek penelitian dan masalah yang perlu diatasi
dengan melakukan beberapa metode untuk menjawab pertanyaan.
2) Buat hipotesis
Ketika peneliti telah menemukan bahwa tidak ada studi sebelumnya dan masalah tidak
diselesaikan dengan tepat, peneliti akan membuat hipotesis berdasarkan pertanyaan
yang diperoleh saat mengidentifikasi masalah.
3) Penelitian lebih lanjut
Setelah data telah diperoleh, peneliti akan melanjutkan studinya melalui investigasi
deskriptif. Metode kualitatif digunakan untuk mempelajari subjek lebih lanjut secara
terperinci dan mencari tahu apakah informasi itu benar atau tidak

PENELITIAN DESKRIPTIF
Menurut Hidayat syah Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yangdigunakan untuk
menemukan pengetahuan yang seluas-luasnya terhadap objekpenelitian pada suatu masa tertentu.
Sedangkan menurut Punaji Setyosari iamenjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian
yang bertujuan untukmenjelaskan atau mendeskripsikan suatu keadaan, peristiwa, objek apakah
orang,atau segala sesuatu yang terkait dengan variabel-variebel yang bisa dijelaskanbaik dengan
angka-angka maupun kata-kata.

 Jenis-Jenis Penelitian Deskriptif


Furchan (2004) menjelaskan, beberapa jenis penelitian deskriptif, yaitu ;
1. Studi Kasus
Yaitu suatu penyelidikan intensif tentang individu, dan atau unit sosial
yangdilakukan secara mendalam dengan menemukan semua variabel
pentingtentang perkembangan individu atau unit sosial yang diteliti.

AINUL HURRIYAH SAIFUDDIN –A031191094 Page 4


PENELITIAN EKSPLORATIF,DESKRIPTIF,HIPOTESIS DAN STUDI KASUS

2. Survei Studi
jenis ini merupakan studi pengumpulan data yang relatif terbatas darikasus-kasus
yang relatif besar jumlahnya. Tujuannya adalah untukmengumpulkan informasi
tentang variabel dan bukan tentang individu.
3. Studi perkembangan
Studi ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk memperoleh informasiyang
dapat dipercaya bagaimana sifat-sifat anak pada berbagai usia,bagaimana
perbedaan mereka dalam tingkatan-tingkatan usia itu, serta bagaimana mereka
tumbuh dan berkembang.
4. Studi tindak lanjut
Yakni, studi yang menyelidiki perkembangan subyek setelah diberiperlakukan
atau kondisi tertentu atau mengalami kondisi tertentu.
5. Analisis documenter
Studi ini sering juga disebut analisi isi yang juga dapat digunakan
untukmenyelidiki variabel sosiologis dan psikologis.
6. Analisis kecenderungan
Yakni, analisis yang dugunakan untuk meramalkan keadaan di masa yangakan
datang dengan memperhatikan kecenderungan-kecenderungan yangterjadi.
7. Studi korelasi
Yaitu, jenis penelitian deskriptif yang bertujuan menetapkan besarnyahubungan
antar variabel yang diteliti.

 Tujuan Penelitian Deskriptif


1. Menghasilkan gambaran yang akurat tentang sebuah kelompok
2. Menggambarkan mekanisme dalam sebuah proses atau hubungan.
3. Memberikan gambaran lengkap dalam bentuk verbal atau numerical
4. Menyajikan informasi dasar dari suatu hubungan.
5. Menciptakan seperangkat kategori dan mengklasifikasikan

 Kelebihan Penelitian Deskriptif


1. Relative mudah dilaksanakan
2. Tidak membutuhkan kelompok control/pembanding
3. Diperoleh banyak informasi
4. Dalam penilitian deskriptif dapat ditentukan perlu tidaknya penelitianlanjutan
dari hasil penelitian.

AINUL HURRIYAH SAIFUDDIN –A031191094 Page 5


PENELITIAN EKSPLORATIF,DESKRIPTIF,HIPOTESIS DAN STUDI KASUS

 Kekurangan Penelitian Deskriptif


1. Pengamatan pada subjek hanya sekali sehingga tidak dapat diketahui perubahan-
perubahan yang terjadi dengan berjalannya waktu.
2. Tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat

HIPOTESIS

Hipotesis atau anggapan dasar adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat
praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Dugaan jawaban tersebut merupakan
kebenaran yang sifatnya sementara, yang akan diuji kebenarannya dengan data yang
dikumpulkan melalui penelitian.

(Fraenkel Wallen, 1990: 40) dalam Yatim Riyanto, (1996: 13) Hipotesis adalah suatu prediksi
tentang kemungkinan hasil dari suatu penelitian. Lebih lanjut hipotesis ini merupakan jawaban
yang bersifat sementara terhadap suatu permasalahan yang diajukan di dalam penelitian.
Hipotesis ini belum tentu benar. Benar atau tidaknya sebuah hipotesis itu tergantung dari hasil
pengujian data empiris.

Hipotesis merupakan elemen penting dalam penelitian kuantitatif. Terdapat tiga alasan utama
yang mendukung pandangan ini, diantaranya: 
 Hipotesis dapat dikatakan sebagai piranti kerja teori. Hipotesis ini dapat dilihat dari teori
yang digunakan untuk menjelaskan permasalahan yang akan diteliti. Misalnya, sebab dan
akibat dari konflik dapat dijelaskan melalui teori mengenai konflik. 
 Hipotesis dapat diuji dan ditunjukkan kemungkinan benar atau tidak benar atau
difalsifikasi. 
 Hipotesis adalah alat yang besar dayanya untuk memajukan pengetahuan karena
membuat ilmuwan dapat keluar dari dirinya sendiri. Artinya, hipotesis disusun dan diuji untuk
menunjukkan benar atau salahnya dengan cara terbebas dari nilai dan pendapat peneliti yang
menyusun dan mengujinya. 

Hipotesis Dalam Penelitian


Penggunaan hipotesis dalam suatu penelitian didasarkan pada masalah atau tujuan penelitian.
Dalam masalah atau tujuan penelitian tampak apakah penelitian menggunakan hipotesis atau
tidak. Contohnya yaitu :
1. penelitian eksplorasi yang tujuannya untuk menggali dan mengumpulkan sebanyak
mungkin data atau informasi tidak menggunakan hipotesis
2. Hal ini sama dengan penelitian deskriptif, ada yang berpendapat tidak menggunakan
hipotesis sebab hanya membuat deskripsi atau mengukur secara cermat tentang
fenomena yang diteliti, tetapi ada juga yang menganggap penelitian deskriptif dapat
menggunakan hipotesis.
3. Sedangkan, dalam penelitian penjelasan yang bertujuan menjelaskan hubungan antar-
variabel adalah keharusan untuk menggunakan hipotesis. 

 Fungsi penting hipotesis di dalam penelitian


AINUL HURRIYAH SAIFUDDIN –A031191094 Page 6
PENELITIAN EKSPLORATIF,DESKRIPTIF,HIPOTESIS DAN STUDI KASUS

1. Untuk menguji teori,


2. Mendorong munculnya teori,
3. Menerangkan fenomena sosial,
4. Sebagai pedoman untuk mengarahkan penelitian,
5. Memberikan kerangka untuk menyusun kesimpulan yang akan dihasilkan.

 Kriteria Hipotesis yang baik:     


1. Dikembangkan dengan teori yang sudah ada, penjelasan logis atau hasil hasil
penelitian sebelumnya. 
2. Hipotesis menunjukkan maksudnya dengan jelas. 
3. hipotesis dapat diuji 
4. Hipotesis ini lebih baik dibanding hipotesis kompetisinya.

Penelitian yang sudah pasti membutuhkan hipotesis adalah penelitian kuantitatif.


Sedangkan pada penelitian kualitatif belum tentu memiliki hipotesis. Kalaupun ada
adalah hipotesis kira-kira. 

 Kegunaan lain dari hipotesis penelitian  


1. Penelitian yang memiliki hipotesis yang kuat merupakan petunjuk bahwa peneliti
telah mempunyai cukup pengetahuan untuk melakukan penelitian tersebut
2. Memberikan arah pada pengumpulan dan penafsiran data 
3. Memberi petunjuk tentang prosedur apa saja yang harus diikuti dan jenis data seperti
apa yang harus dikumpulkan 
4. Memberikan kerangka dalam rangka melaporkan kesimpulan penelitian 

 Tahap-tahap untuk melakukan uji hipotesis antara lain: 


1. menentukan hipotesis; 
2. menentukan nilai α dan β; 
3. menentukan metode statistik yang dipakai; 
4. menentukan kriteria penolakan/penerimaan
5. membuat kesimpulan. 

STUDI KASUS
Menurut Tellis, Studi kasus adalah studi yang memiliki unit analisis sehingga lebih mengacu
kepada sistem tindakan yang dikerjakan dibanding pada suatu individu atau lembata tertentu itu
sendiri.
Sebagaimana yang telah dipaparkan oleh Yin (2003), terdapat beberapa langkah dalam
mendesain suatu studi kasus yaitu : menentukan dan menjabarkan pertanyaan penelitian, memilih
dan menentukan disain dan instrumen penelitian, menentukan tehnik pengumpulan data dan
melakukan kegiatan pengumpulan data, membuat analisa data, dan mempersiapkan laporan akhir
penelitian

 Jenis Studi Kasus


1. Studi Kasus Eksploratori

AINUL HURRIYAH SAIFUDDIN –A031191094 Page 7


PENELITIAN EKSPLORATIF,DESKRIPTIF,HIPOTESIS DAN STUDI KASUS

Studi kasus eksplorasi ini memiliki tujuan untuk mendapatkan jawaban


mengenai pertanyaan apa atau siapa. Metode pengumpulan data dari studi
kasus ini sering disertai dengan metode pengumpulan data tambahan misalnya
seperti kuesioner, wawancara hingga eksperimen.

2. Studi Kasus Observasi


Studi kasus observasi ini merupakan suatu studi kasus yang mempunyai teknik
pengumpulan data lewat keterlibatan dari seorang peneliti. Peneliti harus terjun
langsung ke lapangan tempat penelitian studi tersebut dilakukan. kasus seperti
ini biasanya dilakukan pada penelitian dengan menggunakan metodologi
penelitian kualitatif.
3. Studi Kasus Kemasyarakatan
Studi kasus ini mempunyai arti jika studi kasus mempunyai pusat penelitian
pada wilayah yang didiami oleh sekelompok penduduk. Lingkup dari penelitian
studi kasus kemasyarakatan adalah bisa dalam bentuk komunitas, kelurahan,
RT, RW atau Kecamatan. Contoh studi kasus kemasyarakatan ini adalah
serangkaian kegiatan penelitian yang dilakukan pada ibu-ibu yang tergabung
dalam organisasi PKK.
4. Studi Kasus Mikro Etnografi
Berikutnya adalah studi kasus mikroetnografi, dimana studi kasus jenis ini
adalah studi kasus yang akan mengkaji suatu kebiasaan dari kelompok kecil.
Seperti arti dari kata mikro yang berarti kecil, sedangkan etno berarti suatu
kebiasaan dan yang terakhir grafi berarti penulisan. Contoh studi kasus
mikroetnografi ini adalah penelitian tindakan kelas
5. Studi Kasus Analisis Situasi
Studi kasus analisis situasi adalah studi kasus yang dilakukan guna
memperoleh suatu kebenaran dalam setiap praduga yang tengah hangat
diperbincangkan masyarakat luas. Contoh studi kasus jenis ini adalah
penelitian mengenai sosial media terhadap suatu perkembangan remaja di
Indonesia
 Tujuan Studi Kasus
Jika studi kasus secara khusus memiliki tujuan untuk memahami dan juga menjelaskan
objek yang sedang diteliti sebagai suatu kasus. Seperti yang sudah dikatakan oleh Yin
jika tujuan dari memakai penelitian studi kasus bukan hanya untuk menjelaskan objek
yang sedang diteliti, tapi juga guna menjelaskan bagaimana sih keberadaan dan juga
mengapa kasus tersebut bisa terjadi.

 Tujuan Studi Kasus Secara Umum


Berikut adalah beberapa tujuan dari studi kasus secara umum yang sudah saya tuliskan
dibawah ini.
1. Untuk menggambarkan situasi kasus, misalnya seperti seorang, bisnis,
institusi, organisasi secara lebih rinci.
2. Untuk mengidentifikasikan masalah utama dari adanya kasus tersebut.

AINUL HURRIYAH SAIFUDDIN –A031191094 Page 8


PENELITIAN EKSPLORATIF,DESKRIPTIF,HIPOTESIS DAN STUDI KASUS

3. Untuk menganalisis kasus dengan menggunakan konsep teoritis yang lebih


relevan dari unit atau bisa juga dari disiplin ilmu tertentu.
4. Untuk merekomendasikan tindakan pada kasus tertentu.

AINUL HURRIYAH SAIFUDDIN –A031191094 Page 9

Anda mungkin juga menyukai