Oleh:
Kelompok 4
Keterangan:
P = persentase, f = frekuensi, n = jumlah sampel yang diolah
4. Penyajian Data (Tabel, Grafik)
Data populasi atau data sampel yang sudah terkumpul digunakan untuk keperluan
informasi, baik berupa aturan atau analisis lanjutan dalam penelitian. Data-data tersebut
hendaknya diatur, disusun, disajikan dalam bentuk yang jelas dan komunikatif dalam
bentuk penyajian data yang lebih menarik publik. Agar publik lebih mudah memahami
dan mengartikan data yang sudah diolah tersebut, secara umum ada beberapa cara
penyajian data statistik yang sering digunakan. Menurut Sudjana di dalam bukunya yang
berjudul “Metoda Statistika”, secara garis besar penyajian data yang sering dipakai
adalah tabel atau daftar dan grafik atau diagram.
i. Tabel
Tabel dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu tabel biasa, tabel kontingensi,
dan tabel distribusi frekuensi. Secara garis besar ada beberapa cara dan aturan
dalam pembuatan tabel, yakni:
a. Judul tabel, ditulis ditengah-tengah bagian teratas, dalam beberapa baris,
semuanya dalam huruf besar.
b. Secara singkat dan jelas dicantumkan, meliputi apa, macam, dan klasifikasi,
dimana, dan satuan atau unit data yang digunakan.
c. Tiap baris hendaknya menuliskan sebuah pernyataan lengkap dan sebaiknya
jangan dilakukan pemisahan bagian kata dan/atau kalimat.
d. Judul kolom ditulis dengan singkat dan jelas, bisa dalam beberapa baris
usahakan jangan melakukan pemutusan kata. Demikian halnya dengan judul
baris.
e. Sel tabel adalah tempat nilai-nilai dituliskan. Di kiri bawah tabel terdapat
bagian untuk catatan-catatan yang perlu atau biasa diberikan. Biasanya dari
mana data didapatkan (sumber data). Jika sumber data tidak ada, berarti penulis
yang membuat data sendiri (data karangan atau data fiktif).
Selain hal-hal di atas, ada juga beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan
yaitu:
a. Nama-nama sebaiknya disusun berdasarkan abjad.
b. Waktu disusun secara berurut atau kronologis.
c. Kategori dicatat menurut kebiasaan, misalnya laki-laki terlebih dulu kemudian
perempuan, besar terlebih dulu kemudian kecil, untung terlebih dulu kemudian
rugi.
Selanjutnya berikut ini akan dijabarkan jenis-jenis tabel:
a. Tabel Biasa
Tabel biasa sering digunakan untuk bermacam keperluan baik bidang
ekonomi, sosial, budaya, dan lain-lain untuk menginformasikan data dari hasil
penelitian atau hasil penyelidikan. Tabel biasa ini biasanya masih dalam
bentuk tabel yang sederhana, yang mudah untuk dipahami oleh pembaca atau
publik.
b. Tabel Kontigensi
Tabel Kontigensi khusus data yang terletak antara baris dan kolom
berjenis variabel kategori. Maksudnya untuk data yang terdiri atas dua faktor
atau dua variabel faktor yang satu terdiri atas b kategori dan lainnya terdiri atas
k kategori, maka dapat dibuat tabel kontingensi berukuran b*k dengan b
menyatakan baris dan k menyatakan kolom.
c. Tabel Distribusi Frekuensi
Jika ada data kuantitatif dibuat menjadi beberapa kelompok maka akan
diperoleh daftar distribusi frekuensi. Distribusi frekuensi adalah penyusunan
suatu data mulai dari terkecil sampai dengan terbesar yang membagi
banyaknya data dalam beberapa kelas. Dalam distribusi frekuensi, banyak
obyek dikumpulkan dalam kelompok- kelompok berbentuk a-b, yang disebut
kelas interval.
Distribusi frekuensi terdiri dari dua, yaitu distribusi frekuensi kategori
dan distribusi numerik. Distribusi frekuensi kategori ialah distribusi
pengelompokkan datanya disusun berbentuk kata-kata atau didasarkan pada
kategori. Distribusi numerik adalah distribusi frekuensi yang penyatuan kelas-
kelasnya didasarkan pada angka-angka.
ii. Grafik
Berdasarkan penjelasan Purwanto dalam bukunya yang berjudul “Metodologi
Penelitian Kualitatif”, data selain disajikan dalam bentuk tabel juga disajikan dalam
bentuk grafik/gambar yang akan lebih informatif. Penyajian data dalam bentuk
grafik umumnya lebih menarik perhatian dan mengesankan. Penyajian data secara
grafis mempunyai berbagai fungsi. Sebagaimana dikemukakan bahwa penyajian
data dalam bentuk grafik adalah menggambarkan data secara visual dalam sebuah
gambar. Penyajian data dalam bentuk grafik lebih mudah dibaca daripada deretan
data mentah.
Grafik adalah lukisan pasang surutnya suatu keadaan dengan garis atau gambar
(tentang turun naiknya suatu statistik). Beberapa bentuk grafik yang umumnya
dikenal adalah histogram, poligon frekuensi, dan ogive. Grafik atau diagram
seringkali digunakan dalam iklan dengan maksud agar konsumen memperoleh
kesan yang mendalam terhadap ciri-ciri produk yang diiklankan.
Penggambaran data dalam sebuah grafik dapat dilakukan dengan
menggunakan berbagai jenis grafik bergantung pada sifat data. Bila data yang akan
disajikan merupakan data nominal, penyajian data menggunakan grafik berupa
batang, lambang, garis, atau lingkaran. Bila data bersifat kontinum, maka penyajian
data biasanya menggunakan histgram, poligon dan kurva.
a. Grafik Batang
Grafik batang adalah grafik yang menggambarkan data menggunakan
batang. Batang menunjukkan data dan ketinggiannya menggambarkan
frekuensinya.
b. Grafik Lambang
Grafik lambang adalah penyajian data dengan menggambarkan data
menggunakan lambang dari data yang dijelaskan. Misalnya data penduduk
digambarkan dengan gambar manusia, data hasil panen digambarkan dengan
ikatan padi, dan sebagainya. Dalam menggambarkan lambang, grafik lambang
menyertakan keterangan unit untuk tiap satu gambar, misalnya satu gambar
televisi = 200.000 unit.
c. Grafik Garis
Grafik garis sering disebut juga peta garis (line chart) atau kurva
(curve), merupakan bentuk penyajian yang paling banyak dipakai dalam
berbagai laporan, baik perusahaan maupun penelitian ilmiah. Data dapat
diklasifikan atas ciri-ciri kronologis, geografis, kuantitatif, dan kualitatif.
Salah satu bentuk data yang dapat diklasifikasikan secara kronologis adalah
data deret berkala (time series).
d. Grafik lingkaran
Grafik ini menarik namun memiliki kelemahan dalam hal tujuan untuk
perbandingan antara sektor-sektor yang terdapat dalam lingkarannya.
Penyajian berbagai data yang besarnya berbeda (ekstrem) dalam diagram yang
sama, merupakan suatu prosedur yang meragukan. Mengingat lingkaran terdiri
dari 360 derajat, maka 3,6 derajat berarti menggambarkan persentase sebesar
1%
e. Histogram
Histogram adalah grafik yang menggambarkan suatu distribusi
frekuensi dengan berbentuk beberapa segiempat. Yang dituliskan pada sumbu
datar pada histogram adalah batas-batas kelas interval. Bentuk histogram
hampir menyerupai diagaram batang hanya di sisi-sisi batang yang
berhimpitan.
f. Poligon Frekuensi
Poligon frekuensi ialah grafik garis yang menghubungi nilai tengah
tiap sisi atas yang berdekatan dengan nilai tengah jarak frekuensi mutlak
masing-masing. Jika tabel distribusi frekuensi mempunyai kelas-kelas interval
yang panjangnya berlainan, maka tinggi diagram tiap kelas harus disesuaikan.
Oleh karena itu, ambil panjang kelas yang sama yang terbanyak terjadi sebagai
satuan pokok. Tinggi untuk kelas-kelas lainnya digambarkan sebagai
kebalikan dari panjang kelas dikalikan dengan frekuensi yang diberikan.
g. Ogive
Ogive ialah distribusi frekuensi kumulatif yang menggambarkan
diagramnya dalam sumbu tegak dan mendatar atau eksponensial.
Contoh Jurnal
Sumber: Didik Prayitno, Einde Evana, Usep Syaipudin. PENGARUH BUDGET PLANNING
MODEL TERHADAP KINERJA PENYUSUNAN ANGGARAN PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LAMPUNG TIMUR. Volume 24 Nomor 1. 89-103.
Gambar di atas merupakan contoh dari tabulasi yang berisi data-data mengenai
variabel kuesioner yang sebelumnya telah diberi kode (coding) untuk setiap variabel dan
indikatornya. Sebelum pemberian kode, data tersebut telah menjalani proses editing,
sayangnya masih terdapat kesalahan, yaitu pada variabel 1 indikator kedua. Kata ‘alasan’
seharusnya tidak menggunakan huruf kapital.
Gambar di atas merupakan contoh penyajian data dalam bentuk tabel yang di
dalamnya terdapat coding atas jawaban kuesioner tertutup yang diberikan kode SS, S, N, TS,
dan STS.
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D).
Bandung: Alfabeta
Rahyuda. 2019. Metode Penelitian Bisnis. Edisi revisi 2019. Denpasar: Udayana University
Press.
Didik Prayitno, Einde Evana, Usep Syaipudin. PENGARUH BUDGET PLANNING MODEL
TERHADAP KINERJA PENYUSUNAN ANGGARAN PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LAMPUNG TIMUR. Volume 24 Nomor 1. 89-103.